Anda di halaman 1dari 6

Galuh Praditya

202050369
Psikologi Komunikasi (G)
A. KONSEP DASAR PSIKOLOGI
Psikologi berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejiwaan dan
respon tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani
“psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya pengetahuan. Jadi secara etimologi
psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan
pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi dari manusia. Perbuatan pribadi adalah
sebuah hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan
lingkungan.
Manusia dapat mengetahui jiwa seseorang hanya dengan tingkah lakunya. Jadi tingkah
laku itu merupakan kenyataan jiwa yang dapat dihayati dari luar. Pernyataan jiwa itu
dinamakan gejala-gejala jiwa, diantaranya mengamati, menanggapi, mengingat, memikir dan
sebagainya.
Diawal perjalanannya psikologi belum dijadikan sebagai keilmuan atau masih berupa
dasar pemikiran yang menjadi landasan terbentuknya psikologi. Karena para ahli jiwa
mempunyai penekanan yang berbeda, maka definisinyapun berbeda, berikut beberapa
pengertian psikologi yang dirumuskan para ahli:
1. Plato dan Aristoteles
Psikologi adalah Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta proses
sampai akhir.
2. Wilhem Wundt
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri
manusia, seperti perasaan, pancaindra, pikiran dan kehendak.
3. Rene Descartes
Psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai gejala pemikiran atau gejala kesadaran
manusia, terlepas dari badannya.
4. George Berkeley
Psikologi adalah ilmu tentang pengindraan (persepsi).
5. Jhon Locke
Psikologi adalah semua pengetahuan, tanggapan, dan perasaan jiwa manusia. Diperoleh
karena pengalaman melalui panca indra.
6. Hilgert
Psikologi adalah mempelajari tingkah laku manusia dan hewan lainnya.
7. Mussen dan Rosenweig
Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang pikiran, namun dalam
perkembangan berubah menjadi tingkah laku.
8. Knight and Knight
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari secara sistematis tentang pengalaman dan tingkah
laku manusia dan hewan, norman, abnormal, individu atau sosial.
9. Woodworth dan Marquis
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari aktivitas individu sejak masih dalam
kandungan sampai meninggal dunia.
10. John Broadus Watson
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku tampak dengan
menggunakan metode observasi yang objektiv terhadap rangsangan dan jawaban.
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui bahwa dalam psikologi terdapat empat unsur
yang saling berkaitan, yaitu:

 Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan berarti kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan
mempunyai metode-metode tertentu.
 Perilaku
Perilaku adalah perbuatan-perbuatan terbuka maupun tertutup. Perilaku terbuka adalah
perilaku yang kasat mata, sedangkan perilaku tertutup hanya diketahui secara tidak langsung
melalui alat-alat atau metode khusus.
 Manusia
Manusia paling membutuhkan ilmu ini dalam berbagai seni kehidupannya. Hewan masih
menjadi objek studi psikologi, tetapi hanya menjadi perbandingan saja.
 Lingkungan
Lingkungan yaitu tempat manusia hidup, menyesuaikan diri dan mengembangkan dirinya.
Untuk berdaptasi dan bertahan dalam lingkungan, manusia dibekali alat yang sangat tangguh
yaitu akal budi.

B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PSIKOLOGI


Psikologi Sebagai Bagian Dari Filsafat
Sebelum psikologi berdiri sebagai ilmu, gejala gejala kejiwaan dipelajari oleh filsafat dan
ilmu faal. Dalam dalam perkembangannya, psikologi melalui beberapa masa, yakni Masa
Yunani, Masa Romawi, dan Masa Renaissance.
1. Masa Yunani
Filsafat sudah mempelajari gejala kejiwaan sejak 500-600 tahun SM, yaitu melalui filsuf
Yunani kuno seperti Thales, Anaximander, Empedokles, dan Hipokrates.
Thales yang dianggap sebagai bapak filsafat mengartikan jiwa sebagai sesuatu yang
supernatural. Sedangkan Anaximander berpendapat bahwa segala sesuatu berasal dari
aperion seperti konsep tentang Tuhan dimasa munculnya nabi dan kitab-kitab suci.
Filsuf lain yang lebih konkrit memaknai jiwa adalah Empedocles dan Hippocrates.
Empedocles menyatakan ada 4 elemen dasar alam yaitu bumi, udara, api dan air. Sedangkan
menurut Hippocrates yang dikenal sebagai bapak Kedokteran, jiwa manusia dapat
digolongkan kedalam 4 tipe yaitu sanguine (riang), melankoli (murung), kolerik (cepat
bereaksi), dan flegmatis (lamban).
Muncul pula beberapa filsuf lain yang berperan penting dalam perkembangan ilmu
psikologi yakni, Socrates, Plato, dan Aristoteles. Kejayaan Masa Yunani ditandai oleh
Pemikiran ketiga filsuf besar tersebut.
Socrates percaya bahwa pikiran-pikiran itu mencerminkan jiwa dibalik tubuh manusia.
Sedangkan Plato yang berteori bahwa jiwa manusia mulai masuk pada tubuhnya sejak masih
dalam kandungan dan memiliki 3 fungsi yaitu akal yang berpusat dikepala, rasa yang berpusat
di dada dan kehendak yang berpusat di perut. Aristoteles mengatakan bahwa mahluk hidup
terbagi dalam 3 golongan, yaitu tumbuhan, hewan dan manusia.
Masa Yunani Kuno (Cosmological Period) merupakan Masa transisi dari pola pikir ananism
ke awak dari natural science. Penentu aktivitas manusia adalah alam/lingkungan. Berikut 5
orientasi dalam masa transisi:
-Naturalistic : Adanya elemen dasar bagi penentu kehidupan seperti Thales (air),
Anaximander (udara).
-Biological : Mengangkat posisi manusia diatas gejala alam yang lain, memisahkan proses
pada manusia dari proses yang ada pada mahluk lain di alam.
-Mathematical : Pendekatan yang melangkah lebih jauh dari dasar dunia fisik, mengarah
ke hal-hal yang logis tapi abstrak, merupakan bekal bagi kekuatan reason.
-Eclectric : menentang ide adanya prinsip dasar dan kebeneran umum. Idenya sangat
mendasar beda dari orientasinya.
-Humanistic : fokus pada rationality dan intentionality. Ratio adalah penentu kehidupan
manusia beserta segala konsukuensinya, untuk tokoh utamanya adalah Socrates.
2. Masa Romawi
Bangsa Romawi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan yang teknikal dan aplikatif.
Pengaruh bagi pemikiran tentang manusia adalah filsafat yang berkembang memiliki konteks
yang lebih terbatas dan spesifik, serta tampak dalam bentuk nyata. Pemikiran pada Masa
Romawi ini memberi jalan bagi berkembangnya kekristenan.
Secara gradual gereja menjadi penentu nilai dimasyarakat dan berhak melakukan sensor
atas tulisan/ide yang muncul serta menjadi penyelenggara pendidikan moral. Beberapa tokoh
pada masa Romawi adalah :
-St. Agustin : Merupakan filsuf pertama pada masa kekristenan. Sumbangan bagi psikologi
adalah metode introspektif teknik utama manusia melakukan transendensi.
-Thomas Aquinas Mentransformasikan pandangan Aritoteles kedalam konsep-konsep
kekristenan. Sumbangan bagi psikologi adalah pengubahan mutlak dari aritoteles, natural
science, pengembangan dualisme.
3. Massa Renaissance
Masa Renaissance ditandai dengan bergesernya fokus pemahaman dari God-
centeredness menjadi Human-centeredness, dikenal dengan istilah sekularisasi atau
humanity.
Zaman renaissance/ zaman revolusi ilmu pengetahuan di Eropa memunculkan banyak
filsuf, salah satunya filsuf Prancis Rene Descartes yang mencentuskan psikologi atau ilmu jiwa
adalah ilmu tentang kesadaran. Sedangkan filsuf George Berkeley berpendapat bahwa
psikologi adalah ilmu tentang pengindraan/persepsi.
Para ahli ilmu fisiologi berpendapat bahwa jiwa erat sekali hubungannya dengan susunan
saraf dan reflek. Dimulai dari Sir Charles Bell (1174-1842) Inggris dan Francois Magendie
(1783-1855) Perancis yang menemukan syaraf-syaraf sensorik (pengindraan) dan syaraf
motorik (gerak kelenjar), lalu ada Paul Brocca (1824-1880) Jerman menemukan pusat bicara
di otak dan mekanisme refleks oleh Marshall Hall (1790-1857).
Timbulah definisi tentang psikologi yang mengaitkan dengan tingkah laku dan refleks.
Seperti Ivan Pavlov (1849-1936) Russia yang mendefinisikan psikologi sebagai ilmu tentang
refleks dan karena itu berbeda dengan ilmu faal.

Psikologi Sebagai Bagian Dari Ilmu Faal


Psikologi faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia yang berkaitan dengan
fungsi dan kerja alat” tubuh. Penerapan studi psikologi faal menggambungkan dua ilmu, yaitu
psikologi, yang mempelajari tingkah laku seseorang dan ilmu faal yang mempelajari fungsi
maupun cara kerja anggota tubuh.
Pemikiran tentang manusia terus berkembang dan eksplorasi fisiologis manusia secara
empiris banyak dilakukan pada fase ini. Riset empiris yang banyak dilakukan pada bidang
fisiolog mencakup aktivitas syaraf sensasi/ pengindraan dan fisiologis otak. Bagi psikologi hasil
riset ini memberi jalan untuk membangun dasar fisiologis operasi-operasi mental. Konteks
keilmuan abad-19 juga menjelaskan posisi ilmu psikologi modern yang dekat dengan bidang
kedokteran dan psikiatri. Ada 3 pergerakan utama psikologi menjadi ilmu mandiri di abad 20:
 Fisiologis:
Fisiologi merupakan turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi
secara fisik dan kimiawi, yaitu kajian mengenai kehidupan benda hidup.
Kemajuan di bidang fisiologis yang meliputi riset-riset di bidang syaraf, sensasi dan otak
memberi dasar empiris bagi fungsi-fungsi yang sebelumnya dianggap fungsi dari soul (jiwa),
yang sebelumnya dianggap abstrak.
1. Charles Bell – Francoise Magendie mengungkapkan fakta bahwa syaraf sensoris dan
motorik beroperasi secara terpisah dan searah.
2. Marshal Hall mengatakan reflex dikomandoi oleh syaraf tulang belakang, bukan syaraf
batang otak.
3. Paul Brocca menemukan pusat Broca yang mengendalikan aktivitas bicara
4. Pierre Flourens mencoba pendekatan dengan bukti non phatological (melengkapi Broca)
dan menemukan pusat-pusat penting otak yaitu: celebral hemisphere, cerebellum, medulla
ablongata, carpora quadrigemina, spinal cord dan nerves.
5. Johannes Mueller lebih menekankan pada proses transmisi syaraf.
 Psikofisik
Merupakan bagian dari disiplin ilmu fisiologi yang memfokuskan pada subjective
experience dalam mempelajari hubungan antara stimulus fisik dan sensasinya. Psikofisik
merupakan tahap transisi yang krusial antara bidang fisiologi dengan awal permunculan
psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Oleh karna itu para tokoh psychopysic dapat dianggap
sebagai tokoh pendiri psikologi:
1. Gustav Theodore Fechner
Menganggap psikofisik sebagai sebuah ilmu eksas untuk menjelaskan hubungan antara body
dan mind.
2. Herman von Helmholts
Konsepnya: unconscious inference : penyimpulan persepsi manusia diperoleh berdasarkan
proses yang berulang sehingga akhirnya menjadi sesuatu yang tidak disadari, irresitible, sekali
terbentuk sulit secara sadar untuk dimodifikasi dan di generalisasikan kepada stimulus yang
mirip lingkungan.
 Evolusi
Dikemukakan oleh Charles Darwin, merupakan titik penting dalam pemikiran mengenai
manusia karena mengajukan ide bahwa keberadaan manusia merupakan bagian dari proses
adaptasi makhluk hidup dan alam.
Francis Galton menampilkan aspek praktikal dan kegunaan teori evolusi Darwin,
mentranfer teori Darwin dari konteks biologis ke dalam konteks perbaikan dalam masyarakat.

Psikologi Sebagai Ilmu Mandiri


Psikologi sebagai ilmu mandiri dimulai sejak abad ke-19. Dengan perkembangan natural
science dan metode ilmiah secara mapan, intelektual Eropa sudah siap untuk menerima
psikologi sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri dan formal dimulai sejak abad-19.
Dengan perkembangan ini maka berubahlah psikologi yang tadinya bersifat filosofik
menjadi psikologi yang bersifat empirik. Yang tadinya psikologi mendasarkan diri atas
renungan-renungan, spekulasi maka psikologi kemudian mendasarkan atas hal-hal yang
objektif, positif kemudian berkembanglah psikologi empirik.

Hubungan Ilmu Psikologi dengan berbagai macam keilmuan lain


Psikologi adalah ilmu yang sangat erat kaitannya dengan ilmu- ilmu lain. Hubungan
psikologi dengan ilmu lain dapat dikatakan seperti simbiosis mutualisme, yaitu saling
membantu, saling mengisi satu sama lain. Contoh Keilmuan lain nya sebagai berikut:
1. Psikologi - Sosiologi
Karena psikologi dan Sosiologi sama- sama mempelajari perilaku hubungan antar
individu. Perbedaannya psikologi social mempelajari tingkah laku/perilaku individu untuk
berinteraksi dengan lingkungannya, objeknya pada individu tersebut.
2. Psikologi - Antropologi
Karena psikologi dan antropologi saling terkait, seperti contoh bahwa penyakit jiwa tidak
sepenuhnya dipengaruhi oleh kelainan biologis namun juga oleh emosi atau mental yang
tertekan sehingga membuat orang tersebut mengalami penyakit jiwa, keadaan jiwa
manusia itu tergantung pada aspek- aspek social budaya.
3. Psikologi - Politik
Karena psikologi dan politik juga untuk memahami perilaku para pelaku politik agar dapat
bersosialisasi dengan masyarakat dengan baik juga dan memperlihatkan sikap atau
respon yang diberikan oleh masyarakat sehingga pelaku politik bisa mempelajarinya agar
pelaku politik dapat memberi yang terbaik kepada masyarakat.
4. Psikologi – Komunikasi
Karena psikologi komunikasi mempelajari peristiwa social yang terjadi ketika manusia
melakukan interaksi pada lingkungannya. pada intinya mempelajari interaksi manusia
kepada lingkungannya.
5. Psikologi - Biologi
Karena psikologi mempelajari tingkah laku manusia, sedangkan biologi mempelajari
tentang jasmani/fisik dan sangat mempengaruhi kondisi psikis/tingkah laku manusia.
sebagai contoh: apabila kita sedang sakit, maka kita akan cenderung menjadi pendiam
karena badan kita lemas.
6. Psikologi – Ilmu Alam
Kaitan psikologi dengan ilmu alam adalah pada tahun sebelumnya psikologi terbentuk
sangat terpengaruh dengan ilmu alam. Namun kemudian psikologi menyadari bahwa
objek pembelajarannya adalah manusia dan tingkah lakunya.

7. Psikologi – Ilmu Pendidikan


Kare psikologi dan ilmu pendidikan adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Pendidikan atau proses belajar mengajar akan baik apabila seorang guru mengerti
keadaan psikis setiap anak melalui respon maupun perkembangan pola pikir anak tsb
8. Psikologi – Filsafat
Sebenarnya psikologi adalah salah satu bagian dari filsafat. Jadi psikologi dengan filsafat
hubungannya sangat erat karena psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat.

Anda mungkin juga menyukai