Anda di halaman 1dari 5

3.

PEMBAHASAN

A. FALSAFAH KESATUAN ILMU

1) Pengertian Filsafat
Menurut aristoteles filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi
kebenaran. Dimana ilmu pengetahuan tersebut berisi banyak hal, mulai dari
ilmu retorika, ilmu etika, ilmu metafisika, ilmu politi, ilmu logika dan ilmu
keindahan. Plato mendefinisikan lebih sederhana dan singkat tentang filsafat.
Dimana ilmu filsafat adalah upaya untuk mencapai pengetahuan dan
mengetahui tentang kebenaran yang sebenarnya. Menurut tokoh yang lain
seperti Immanuel Kant, mendefinisikan bahwa filsafat adalah dasar dari
seluruh ilmu pengetahuan yang memliputi banyak hal. Mulai dari meliputi isu
epistemology atau yang lebih familiar dengan sebutan filsafat pengetahuan
dan berperan untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang manusia ketahui.

2) Pengertian Ilmu
Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan.
Pemakaian kata ilmu dalam bahasa Indonesia merujuk pada kata science dalam
bahasa inggris. Science sendiri berasal dari bahasa Latin: Scio, Scire yang
artinya juga pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan, namun ada berbagai macam pengetahuan,
seperti: pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa adalah
pengetahuan keseharian yang kita dapatkan dari berbagai sumber bebas dan
belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan. Sementara pengetahuan ilmu
adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan kenyataan dan terorganisir.

3) Pengertian Falsafah Ilmu


Ismaun merangkum beberapa pengertian filsafat ilmu menurut beberapa
ahli (Ismaun, 2001), pendapat-pendapat para ahli tersebut adalah:
a. Robert Ackerman
Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah suatu tinjauan kritis mengenai
pendapat-pendapat ilmiah, dewasa ini, melalui perbandingan terhadap
kriteria-kriteria yang dikembangkan dari pendapat-pendapat tertentu,
tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari
praktek ilmiah secara actual.
b. Lewis White Beck
Beck berpendapat bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi
metode-metode pemikiran ilmiah serta upaya untuk mencoba
menemukan ilmu dan pentingnya upaya ilmiah ilmu secara
keseluruhan.
c. Cornelius Benjamin
Flsafat ilmu adalah cabang pengetahuan  filsafat yang merupakan telaah
sistematis mengenai ilmu,   khususnya: metode, konsep dan
praanggapannya, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang
pengetahuan intelektual.
d. Michael V. Berry
Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan
penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-
hubungan antara percobaan dan teori, yaitu: metode ilmiah.
e. Peter Caws
Caws mengemukakan bahwa filsafat ilmu adalah salah satu bagian
filsafat yang mencoba berupaya dan melakukan pencarian terhadap
ilmu.

B. PSIKOLOGI FAAL

1) Pengertian
Psikologi faal (physiological psychology) adalah salah satu cabang ilmu
psikologi yang berfokus pada perilaku manusia. Psikologi faal dalam kaitannya
dengan segi fisiologis manusia. Dengan kata lain, psikologi faal adalah
gabungan antara psikologi dan fisiologi (Savitra, 2017).
Ilmu ini khususnya mempelajari fungsi dan respon otak dan organ-organ
tubuh terhadap perilaku tertentu, misalnya stress, marah, gembira, dsb.
Penelitian membuktikan bahwa stress yang dialami seseorang (fenomena
psikis) dapat menimbulkan atau memperparah penyakit (fenomena fisiologis)
pada orang tersebut.
Psikologi Faal adalah divisi biopsikologi yang mengkaji mekanisme
neural perilaku melalui manipulasi otak secara langsung dalam eksperimen-
eksperimen terkontrol (Aisyah, 2014). Subyek penelitian psikologi faal hampir
selalu bukan manusia, karena fokusnya pada manipulasi otak melalui
eksperimen terkontrol, sehingga penelitian selalu dilakukan dengan
menggunakan binatang coba. Selain itu, penelitian psikologi faal selalu
berorientasi pada pengembangan teori tentang kontrol neural terhadap perilaku,
bukan pada penelitian yang berkontribusi untuk kepentingan praktis.

2) Sejarah Psikologi Faal


Sejak Sejuta Tahun Lalu, Manusia Sudah Memberi Perhatian Khusus
Kepada Otak, Dan Mengetahui Bahwa Kerusakan Pada Otak Dapat Berujung
Kematian. Bahkan Pada Zaman Neolitik, Sekitar Tahun 7000 Sm, Telah
Diadakan Pembedahan Otak Yang Pertama.
Hippocrates (470-410 SM), Melalui Penelitiannya Terhadap Para
Gladiator Yang Menderita Kerusakan Otak, Menemukan Bahwa Otak Adalah
Sumber Segala Perasaan Gembira, Kesenangan, Kesedihan Dll. Begitu
Pula Plato (447-327 Sm), Berpendapat Bahwa Kedudukan Pikiran Adalah Di
Otak. Akan Tetapi Muridnya, Aristoteles (384-322 Sm), Berpendapat Bahwa
Pikiran Terletak Di Dalam Hati, Sedang Otak Dianggapnya Hanya Seperti
“Radiator” Untuk Mendinginkan Darah.
Sejalan dengan Plato, Rene Descartes (1596-1650) berpendapat bahwa di
dalam pikiranlah tersimpan gagasan-gagasan manusia. Descartes
mengemukakan teorinya yang terkenal, yakni “Keterpisahan Tubuh dan
Pikiran” (Mind-Body Distinction), yang menyatakan bahwa tubuh dan pikiran
itu terpisah karena sifatnya yang sama sekali berbeda satu sama lain. Sebagai
implikasinya, yang satu dapat saja ada (eksis) tanpa keberadaan yang lain. Ia
juga menjelaskan bahwa gerak refleks disebabkan aliran “roh” ke dalam otot-
otot dan menjadikannya berkontraksi.

3) Metode Psikologi Faal


Psikologi Faal menggunakan gabungan metode eksperimental Psikologi
(yaitu ‘generalisasi’) dan Ilmu Faal (yaitu ‘reduksi’) yang diterapkan pada
berbagai hal yang dianggap penting dalam bidang psikologi. Beberapa bidang
penerapan metode Psikologi Faal (Harlan, 2018) antara lain:
a. Penglihatan
b. Pendengaran, sensasi tubuh, sensasi kimiawi
c. Pengendalian gerak Tidur dan bangun
d. Perilaku reproduktif
e. Emosi dan stress
f. Perilaku pencernaan
g. Belajar dan ingatan

4) Proses Kehidupan Psikis (Intensionalitan) dalam Psikologi Faal


Ada tiga aspek proses kehidupan psikis dalam psikologi faal, yakni:
a. Kognitif
Aspek ini bersifat persepsi, pemikiran, kreativitas, pemecahan masalah,
dsb. Misalnya, Anda melihat sesuatu dan menggambarkannya dengan
jelas di pikiran (melihat ular, dsb), atau Anda melihat sesuatu tapi
kemudian membayangkan sesuatu yang lain, yang tidak sesuai
kenyataanya (seperti melihat sesuatu yang dikira hantu).
b. Emosional
Aspek ini bersifat afektif, perasaan, emosi, yang menyertai pengenalan.
Anda melihat atau mengalami sesuatu, lalu timbul emosi-emosi
tertentu. Misalnya, Anda melihat kecelakaan lalu-lintas, lalu timbul rasa
ngeri. Atau Anda melihat suatu pemandangan indah, lalu timbul rasa
kagum akan kebesaran Tuhan.
c. Konatif
Aspek ini mencakup kehendak, nafsu, kemauan, karsa, dsb. Hal-hal ini
mendorong seseorang pada suatu ‘tujuan’, dan itu menjadi motivasi
bagi dirinya untuk berbuat sesuatu. Pada seseorang yang sehat
mentalnya, ketiga aspek ini akan berjalan secara harmonis dan
seimbang. Ketidakseimbangan atau ketidakharmonisan antara pikiran,
perasaan, dan kehendak, adalah gejala sakit mental. Misalnya,
seseorang yang sudah memahami bahaya merokok bagi kesehatan, tapi
masih saja merokok.

C. KETERKAITAN FKI DENGAN PSIKOLOGI FAAL


Psikologi faal merupakan salah satu cabang ilmu psikologi yang
mengalami perkembangan pesat dalam teori maupun penerapannya. Psikologi faal
berkembang sebagai bagian dari ilmu biopsikologi. Dengan kata lain, psikologi
faal adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungannya dengan
proses otak dan fungsi serta kerja alat-alat tubuh manusia secara biologis.
Sebagai bagian dari ilmu psikologi, psikologi faal tidak dapat dipisahkan
dari ilmu pengetahuan lainnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
psikologi faal juga masih ada kaitannya dengan ilmu fisiologi, ilmu biologi, ilmu
kedokteran, dan lain sebagainya yang mana merupakan satu kesatuan dari rumpun
ilmu di dunia.
Perkembangan Psikologi Faal muncul pada era abad ke 19 seiring
berkembangnya ilmu alam (natural science). Dimana pada masa itu pemikiran
manusia terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. N. (2014). Kuliah Psikologi Faal.


Harlan, J. (2018). Psikokologi Faal. In Gunadarma (Issue October 2013).
Ismaun. (2001). Filsafat Ilmu. Penerbit UPI.
Savitra, K. (2017). Psikologi Faal, Sejarah, Pengertian, dan Kajiannya. In
https://dosenpsikologi.com/psikologi-faal/amp.
https://dosenpsikologi.com/psikologi-faal/amp

Anda mungkin juga menyukai