Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH PSIKOLOGI

PENDIDIKAN
Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu:
Septian Prawijaya, S.Pd., M.Pd
Disusun oleh Kelompok 2 :
Lewi Anasta Pasaribu (5213351039)
Ahmad Rizky Marganti Nasution (5213351023)
Razak Halim (5213351015)
Siti Faizami (5213351033)
A. Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui perjalanan panjang. Konsep psikologi dapat
ditelusuri jauh ke masa Yunani Kuno. Psikologi berakar pada filsafat ilmu dimulai sejak zaman Aristoteles
sebagai ilmu jiwa, yang merupakan ilmu kekuatan hidup (levens beginsel).

1. Psikologi Sebagai Ilmu


Psikologi baru dibuat sebagai ilmu sejak 1800-an baik ketika Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium
psikologi pertama di dunia. Wundt pada tahun 1879 mendirikan laboratorium psikologi pertama di University of
Leipzig, Jerman. Ditandai dengan pembentukan laboratorium ini, metode ilmiah untuk lebih memahami orang
telah ditemukan, meskipun tidak terlalu memadai. dengan pembentukan laboratorium ini juga bermain, kondisi
psikologis menjadi ilmu, sehingga pendirian Wundt diakui laboratorium serta tanggal berdirinya psikologi
sebagai ilmu.
Psikologi adalah anggapan bahwa jiwa itu selalu diekspresikan melalui raga atau badan. Dengan
mempelajari ekspresi yang nampak pada tubuh seseorang, orang akan dapat mengetahui keadaan jiwa orang
yang bersangkutan. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu seseorang harus membedakan antara nyawa dan jiwa.
Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan
badaniah (organic behavior), yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar.
2. Objek Pembahasan Psikologi
Objek ilmu jiwa (psikologi) yaitu jiwa. Jiwa adalah abstrak, tidak dapat dilihat, didengar, dirasa,
dicium, atau diraba dengan panca indera. Ditinjau dari segi objeknya, Saleh dan Wahab (2004:6-7)
membagi psikologi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Psikologi Metafisika
Meta artinya di balik, di luar; dan isika artinya alam nyata. Hal yang menjadi objek adalah hal-hal
yang mengenai asal usulnya jiwa, wujudnya jiwa, akhir jadinya sesuatu yang tidak berujud nyata dan
tidak pula diselidiki ilmu alam biasa atau isika. Karena itu dinamakan psikologi metafisika. Psikologi
metafisika berupaya menyelidiki tentang jiwa manusia. Jiwa manusia bersifat abstrak, artinya tidak dapat
dilihat dengan mata, namun dapat diketahui dengan perilaku.
b. Psikologi Empiris
Empiris memiliki makna pengalaman. Beberapa abad-abad kemudian para ahli (misalnya Descrates)
lebih mengutamakan pada rasio. Descrates menyatakan bahwa ilmu jiwa yang benar hanya diperoleh
dengan berpikir, bukan dengan pengalaman dan percobaan (Saleh dan Wahab, 2004). Dipengaruhi oleh
aliran rasionalisme, maka para ahli menyelidiki dan menguraikan proses-proses jiwa dan gejala-gejala
jiwa. Bertentangan dengan aliran rasionalisme, maka timbullah aliran empirisme, dipelopori oleh Bacon
dan John Locke.
c. Psikologi Behaviorisme
Behavior artinya tingkah laku. Menurut aliran behaviorisme, psikologi ialah pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia. Aliran ini timbul pada Abad 20, dipelopori oleh Mac Dougal.
Behaviorisme tidak mau menyelidiki kesadaran dan peristiwa psikis, karena hal ini adalah abstrak,
tidak dapat dilihat sehingga tidak dapat diperiksa dan dipercayai. Oleh sebab itu, ahli-ahli aliran ini
memegang teguh prinsip:
(1) Objek psikologi adalah behavior yaitu gerak lahir yang nyata atau reaksi-reaksi manusia
terhadap perangsang-perangsang tertentu; dan
(2) Unsur behavior adalah releks, yaitu reaksi tak sadar atas perangsang dari luar tubuh, maka
psikologi ini dikenal dengan nama behaviorisme.
B. Sejarah Psikologi Pendidikan
Sejarah psikologi pendidikan dimulai perkembangannya pada awal abad ke-18 yang ditandai
dengan adanya penelitian psikologi yang dikhususkan memberikan dampak yang besar terhadap
berbagai teori dan praktek dalam pendidikan. Berbagai aliran psikologi yang mulai berkembang di awal
abad ke-18 khusus mempelajari tentang macam-macam perilaku dan proses belajar yang berbeda-beda,
dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perkembangan teori seperti Behaviorisme, Psikoanalisis,
Gestalt dan praktek dalam pendidikan. Beberapa ahli lain yang melakukan pengujian terhadap metode-
metode yang telah dilakukan beberapa abad sebelum terlahirnya ilmu psikologi adalah:
1. Democritus
Seorang filsuf pertama yang menekankan kepada pentingnya pengaruh dari lingkungan dan suasana
di lingkungan rumah terhadap perkembangan seseorang sehingga lingkungan tersebut perlu diatur
sebaik mungkin agar mempunyai suasana yang kondusif bagi perkembangan seorang anak.
2. Plato dan Aristoteles
Kedua ahli ini mengembangkan sistem pendidikan yang berdasarkan prinsip-prinsip psikologi.
Aristoteles adalah tokoh yang idenya menjadi dasar untuk mengembangkan teori Psikologi Daya. Di
dalam teori ini ada tiga komponen utama yang saling berkaitan satu dengan lainnya yaitu:
• Daya penalaran, pengertian, kognitif, daya cipta
• Daya perasaan, emosi, afektif, rasa
• Daya kehendak, konasi, will, karsa

3. John Amos Comenicu


John Amos adalah orang pertama yang melakukan penelitian terhadap seorang anak dan menyatakan
bahwa seorang anak adalah individu yang sedang berkembang.
4. Rousseau
Merupakan seorang ahli yang menganut paham naturalis. Rousseau menyatakan bahwa dasar-dasar
pendidikan adalah prinsip-prinsip perkembangan manusia dan pada dasarnya anak adalah pribadi yang
baik.
5. John Locke
Locke adalah seorang ahli yang menganut paham empirisme yang mengatakan bahwa ketika seorang
individu terlahir, jiwanya masih kosong alias belum terisi apa-apa, dan memiliki potensi secara sensitif
untuk mendapatkan kesan tentang dunia luar melalui proses belajar. Proses belajar tersebut dikatakan
Locke bisa didapatkan melalui pengalaman dan latihan.
KESIMPULAN
Psikologi adalah anggapan bahwa jiwa itu selalu diekspresikan melalui raga atau badan.
Dengan mempelajari ekspresi yang nampak pada tubuh seseorang, orang akan dapat
mengetahui keadaan jiwa orang yang bersangkutan. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu
seseorang harus membedakan antara nyawa dan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang
adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah (organic
behavior), yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya insting, relek, dan
nafsu. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.
Sejarah psikologi pendidikan dimulai perkembangannya pada awal abad ke-18 yang
ditandai dengan adanya penelitian psikologi yang dikhususkan memberikan dampak yang besar
terhadap berbagai teori dan praktek dalam pendidikan. Berbagai aliran psikologi yang mulai
berkembang di awal abad ke-18 khusus mempelajari tentang macam-macam perilaku dan
proses belajar yang berbeda-beda, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perkembangan
teori seperti Behaviorisme, Psikoanalisis, Gestalt dan praktek dalam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai