Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGERTIAN PSIKOLOGI,OBJEK,RUANG LINGKUP DAN TOKOH


ISLAM DALAM PSIKOLOGI

Di Susun Oleh :

ADE FAUZIAH

DITA ALFIANI

Dosen Pembimbing :

FIKIH AMRULLAH,M.Pd.I

STIT AL- AMIN INDRAMAYU


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia adalah mahluk sosial, yang kesehariannya selalu berintraksi dengan mahluk lainnya.
Baik itu sesama manusia atau lingkungan sekitar nya. Dari sifat sosialnya inilah yang membawa
pengaruh terhadap berbagai aspek dari kehidupannya, disadari ataupun tidak disadari, sebagai
contoh: orang tua kita dalam mendidik kita kadang terpengaruh oleh orang tuanya ketika
mendidiknya, atau seorang guru yang menganut faham gurunya dalam mendidik muridnya.

Dari pengaruh itulah, kadang tanpa disadari kita telah mempelajari psikologi. Yang mana
psikologi adalah disiplin ilmu yang didalamnya mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan
perilaku. Maka sudah sewajarnya kalau Rita L. Atkinson mengatakan kalau “Tidak ada orang
pada kini yang mengaku tidak mengenal psikologi”. Maka dari itu penulis mencoba untuk
menulis makalah ini yang didalamnya menjelaskan sesuatu yang berhubungan dengan psikologi.
Dengan mengangkat judul “objek,ruang lingkup dan manfaat psikologi”

B.RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan pembahasan yang akan dipaparkan
dalam makalah ini dengan:

1.Apa psikologi?

2.Apa saja objek dan ruang lingkup psikologi?

3. siapa saja tokoh psikologi islam?

C.TUJUAN PENULISAN

Setiap sesuatu pasti mempunyai tujuan, begitu pula dengan makalah ini, penulis menulisnya
dengan tujuan:

1. Untuk menjelaskan apa psikologi itu

2. Untuk menjelaskan apa saja objek dan ruang lingkup psikologi itu

3. Untuk mengetahui siapa saja tokoh psikologi islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
“Psikologi” berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya
ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar
belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa.

Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa.
Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan
perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses belajar. Misalnya : insting,
refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya.

Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan
pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi
dan manusia. Perbutan pribadi ialah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang di mungkinkan
oleh keadaan jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk
meningkatkan kepribadian (personality ) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru,
nilai-nilai baru, dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses, dalam
menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian-pengertian,
nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan[ Agus Sujanto, 2001:1].

Psikologi sendiri mempunyai banyak pengertian, diantaranya :

1.Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu yang berkaitan dengan
proses-proses mental baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya pada prilaku.

2.Menurut Ernest Hilgert (1957) psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan lainnya.

3.Menurut George A, Miller psikologi adalah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan
mengendalikan peristiwa mental dan tingkah laku.

4.Menurut Clifford T. Morgan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dan hewan.

5.Menurut Chaplin psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai prilaku manusia dan hewan,
juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan kerumitannya ketika mereaksi
arus dan perubahan alam sekitar dan peristiwa-peristiwa kemasyarakatan yang mengubah
lingkungan.

6.Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia.

7.Menurut Plato dan Aristoteles, psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
hakekat jiwa serta prosesnya.
Pengertian psikologi diatas menunjukkan beragamnya pendapat para ahli psikologi. Perbedaan
tersebut bermuasal pada adanya perbedaan titik berangkat para ahli dalam mempelajari dan
membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Dan dari pengertian tersebut paling tidak dapat
disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku
dan perbuatan individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

B.OBYEK DAN RUANG LINGKUP PSIKOLOGI

Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Objek Material

Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur yang
ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek material mencakup apa saja,
baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Objeknya yaitu manusia(Alex
Sobur,2003:41).

2. Objek formal

Objek formal adalah cara memandang, cara meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti
terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakannya. Objek formal juga
digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain ( psikologi, antropologi,
sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat
empiris atau nyata, yang dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang
dilihat. Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan melihat dari
matanya[ ibid, 2003:42].

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI

Dalam makalah ini tidak akan dibicarakan psikologi yang membicarakan hewan atau psikologi
hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi yang berobyekkan manusia. Yang sampai
saat ini dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.Psikologi Umum

Psikologi umum adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal, dan yang beradab
(berkultur)[ Agus Sujanto,2001:41].

2.Psikologi khusus

Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi-situasi
khusus. Psikolgi khusus ini meliputi berikut ini.[Alex Sobur,2003:57]
a) Psikologi perkembangan

Psikolgi perkembangan adalah psikologi yang membicarakan perkembangan psikis manusia dari
masa bayi sampai masa tua. Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia
sebagai person; artinya, masyarakat hanya merupakan tempat berkembangnya person tersebut.
Psikologi perkembangan ini mencakup: psikologi anak(termasuk masa bayi), psikologi puber
dan adolensi ( psikologi pemuda ), psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.

b) Psikologi social

Psikologi yang khusus membicarakan tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi sosial.

c)Psikologi pendidikan

Psikologi sosial adalah sub disiplin dari psikologi yang mencari yang pengertian tentang hakikat
dan sebab-sebab dari prilaku dan pikiran-pikiran individu dalam situasi sosial.

d) Psikologi pendidikan

Psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam
situasi pendidikan,yang meliputi pula pengertian tentang proses belajar dan mengajar.

e) Psikologi kepribadian dan tipologi

Psikologi kepribadian dan tipologi adalah psikologi yang menguraikan tentang struktur
kepribadian manusia sebagai suatu keseluruhan, dan jenis-jenis atau tipe-tipe kepribadian.

f) Psikopatologi

Psikopatologi adalah psikologi yang khusus mempelajari kegiatan atau tingkah laku

individu yang abnormal (tidak normal).

g) Psikologi diferensial dan psikodiognostik

Psikologi ini menguraikan perbedaan-perbedaan antarindividu dalam taraf inteligensi,


kecakapan, cirri-ciri kepribadian lainnya, dan tentang cara-cara guna menentukan perbedaan-
perbedaan tersebut.

h) Pesikologi criminal

psikologi criminal adalah psikologi yang khusus berhubungan dengan tindak kejahatan atau
kriminalitas.
i) Parapsikologi

parapsikologi adalah subdisiplin psikologi yang mempelajari fenomena supermormal dengan


alat-alat eksperimen atau alat-alat sistematis lain.

j) Psikologi komparatif

Psikologi komparatif adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia yang
dibandingkan dengan hewan, atau sebaliknya.

k) Psikologi penyesuaian

Psikologi penyesuaian adalah suatu cabang psikologi yang menggambarkan sejumlah cabang
ilmu lainya, psikologi perkembangan, klinis, kepribadian, social, dan eksperimental.[ ibid,
2003:58]

C. TOKOH PSIKOLOGI DALAM ISLAM

A. Ja’far As-sadiq

Tokoh psikologi Islam terkemuka ini hayati antara tahun 702 hingga 765 Masehi dan lahir di
kota Madinah. Dia jadi terkenal sebab menguasai ilmu pengetahuan nan luas serta agama nan
mumpuni. Dia berpendapat bila nafsu itu dapat memunculkan sifat nan egois. Sedangkan kalbu
dapat mendorong seseorang buat selalu mencintai Allah dengan tulus dan ikhlas.

B. An-Nasyaburi

Profesi sebenarnya dari tokoh ini ialah seorang dokter. Namun dia juga menguasai ilmu
psikologi. Bahkan sebelum mati pada tahun 1016 masehi, dia sempat menulis buku nan diberi
judul Al-Uqala Al-Majnin. Salah satu isi dari buku ini ialah menerangkan suatu rasa marah atau
emosi nan diluar kendali sehingga menyebabkan seseorang dapat kehilangan akal sehatnya.

C. Ibuni Miskawayh

Tokoh psikologi Islam nan satu ini lahir pada tahun 941 dan mati pada 1030 Masehi. Dia
menulis buku tentang interaksi rasa takut dan kematian dengan moralitas. Dia mengajak
masyarakat buat selalu menyukai kegiatan sedekah atau derma dan mau menjalankan kewajiban
membayar zakat sebagai wahana buat mensucikan harta.

D. Al-Ghazali

Merupakan seorang filosof dan teolog muslim yang berasal dari Persia. Karyanya yang terkenal
adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama). Karya ini memberi sumbangan besar
dalam kehidupan masyarakat.
Al-Gazali berpendapat bahwa ilmu jiwa merupakan salah satu jalan dalam mengenal Allah SWT
secara lebih dekat. Beliau membagi sifat manusia menjadi 4 berdasarkan kekuatan emosi dan
syahwat yang menguasai manusia, yaitu :

1. SIfat hewan buas (As-sab’iyyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku permusuhan,


kebencian, penyerangan terhadap manusia lain baik melalui perkataan maupun perbuatan.

2. Sifat hewan liar (Al-bahimiyah) : yang termanifestasikan dalam perilaku kejahatan,


ketamakan, dan seksual.

3. Sifat setan (Asy-syaithaniyah) : termanifestasikan dalam perilaku kejahatan dan


memperlihatkan kejahatan tersebut dalam bentuk kebaikan.

4. Sifat ketuhanan (Ar-rabbaniyah) : termanifestasikan berupa perilaku cinta

kekuasaan, kebesaran, kekhususan, dan sombong.

E. At-Tabari

Selain dikenal sebagai psikolog, At-tabari juga menguasai ilmu fisika dan kedokteran. Dalam
kitabnya yang berjudul Firdous al-Hikmah (Paradise of Wisdom), ia mengembangkan
psikoterapi untuk menyembuhkan gangguan jiwa. Ia menganggap bahwa psikologi sangat
berkaitan erat dengan ilmu kedokteran, karena itu untuk mengobati pasien gangguan jiwa selain
konseling, psikoterapi juga diperlukan.

At-tabari menjelaskan, pasien gangguan jiwa, sering mengalami halusinasi dan keyakinan yang
salah (biasa disebut dengan delusi). Menurut At-Tabari, pengobatannya dapat berupa konseling
bijak, yang caranya dengan membangkitkan kembali kepercayaan diri pasiennya. Teknik ini
terbukti masih relevan di zaman modern, karena pandangan ini sama dengan pandangan para
tokoh psikologi humanistik.

F. Ibn Sina

Ibn Sina merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat luar biasa, karya-karyanya yang
terkenal adalah Al-Qanun tentang ilmu kedokteran. Selain itu, perhatian Ibn Sina lebih banyak
kepada jiwa dalam bentuk hakikat dan eksistensinya. Ia mendefinisikan jiwa sebagaimana
Aristoteles yang telah mendefinisikannya. Menurut Ibn Sina, jiwa merupakan hakikat manusia
sebenarnya. Artinya jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri
merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam
tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku. Jiwa juga kesempurnaan awal bagi tubuh
alamiah yang bersifat mekanistik atau bagi tubuh alamiah dan bukan bagi tubuh buatan. Ibn Sina
menekankan bahwa fisik melaksanakan fungsinya yang berkaitan dengan manusia untuk mediasi
atau fungsi psikologis.
Ibn Sina banyak memang banyak mengemukakan pendapat tentang jiwa, beliau tidak sepakat
dengan apa yang telah diungkapkan Aristoteles bahwa jiwa manusia rusak bersamaan dengan
rusaknya fisik. Ia meyakini bahwa jiwa memiliki eksistensi tersendiri. Selanjutnya dalam
pandangannya pikiran mempunyai pengaruh yang luar biasa terhadap fisik, berdasarkan
pengalaman medisnya, Ibn Sina menyatakan bahwa sebenarnya secara fisik orang-orang sakit,
hanya dengan kekuatan kemauannyalah dapat menjadi sembuh. Salah satu sumbangan terbesar
Ibn Sina dalam Psikologi adalah Berusaha untuk merekonsiliasi antara keyakinan dan nalar.

G. Ibnu Rusyd

Jasa terbesar beliau buat perkembangan ilmu psikologi di global ialah hasil karyanya nan
berjudul Al-Tuhafut. Melalui karya besarnya ini Ibnu Rusyd memberi pernyataan bila roh
memberi ijin pada jasad nan dimiliki seseorang buat menjalani kehidupan. Namun meski jasad
sudah meninggal, namun roh tetap hayati di alam nan lain dan akan bangkit lagi ketika hari
kiamat sudah tiba. Dalam masa kebangkitannya ini roh sudah tak memerlukan jasad lagi.

H. Al Farabi

Salah satu tokoh psikologi Islam global nan terkenal ialah Al Farabi. Selain dikenal sebagai
psikolog Islam, beliau pun dikenal sebagai ilmuwan dalam bidang fisika, kimia, filsuf, pakar
ilmu logika, pakar ilmu jiwa, metafisika, politik, dan lain sebagainya. Beliau dilahirkan di Farab
pada 257 H atau 870 M dan meninggal global pada 339 H atau 950 M.

Sebagai seorang filsuf, Al Farabi termasuk filsuf muslim terkenal pada zamannya dan sangat
sukar buat mencari padanannya. Filsuf nan memiliki nama lengkap Abu Nasr Muhammad bin
Muhammad bin Tarkhan bin Uzlag ini sejak kecil dikenal sebagai anak nan rajin belajar dan
memiliki otak nan cerdas. Di kota kelahirannya, Farab, beliau belajar bahasa Arab, bahasa Turki,
bahasa Parsi, dan ilmu agama. Farabi besar memutuskan buat pindah ke Baghdad dan menetap di
sana selama 20 tahun.

Di Baghdad, beliau mempelajari ilmu filsafat, logika, matematika, etika, ilmu politik, musik, dan
ilmu lainnya. Setelah dari Baghdad, Al Farabi memutuskan buat pindah ke Harran (Iran). Di
sana, Al Farabi mempelajari ilmu filsafat Yunani kepada beberapa pakar di antaranya Yuhan bin
Hailan. Setelah dari Harran (Iran) beliau pindah lagi ke Baghdad.

Selama di Baghdad, Al Farabi menghabiskan waktunya buat mengajar dan menulis. Beberapa
hasil karyanya antara lain buku tentang ilmu logika, fisika, ilmu jiwa, metafisika, kimia, ilmu
politik, dan lain sebagainya. Namun, sebagain besar karya-karya nan ditulis Al Farabi nan ditulis
dalam bahasa Arab hilang dari peredaran. Sekarang ini, nan tersisa sekitar 30 buah.

Nah, berikut ini karya-karya nan dihasilkan oleh Al Farabi.

1. Agrad al Kitab ma Ba’da Tabi’ah (Intisari Buku Metafisika)


2. Al Jam’u Baina Ra’yai al Hakimaini (Mempertemukan dua pendapat Filusuf :

Plato dan Aristoteles)

3. ‘Uyun al Masa’il (Pokok-pokok persoalan)

4. Ara’u Ahl al Madinah (Pikiran-pikiran Penduduk Kota)

5. Ihsa’ al ‘Ulum (Statistik Ilmu)

Saat pergolakan politik terjadi di Baghdad pada 330 H atau 941 M, Al Farabi merantau ke Haleb
(Aleppo). Di sana, beliau mendapatkan perlakuan istimewa dari Sultan Dinasti Hamdani nan
berkuasa saat itu. Karena mendapat perlakuan baik, Al Farabi tetap tinggal di sana hingga akhir
hayatnya.

Jasa Al Farabi dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu filsafat Islam sangat
besar. Menurut berbagai sumber, beliau menguasai 70 jenis bahasa di global dan sebab itulah
beliau dikenal sebagai ilmuwan nan menguasai banyak cabang keilmuan.

Al Farabi dikenal sebagai ilmuwan pertama nan memasukkan ilmu logika ke dalam kebudayaan
Arab. Dalam bidang filsafat, Al Farabi temasuk golongan kelompok filsuf kemanusiaan. Beliau
lebih mementingkan soal-soal kemanusiaan, seperti akhlak atau etika, kehidupan intelektual,
politik, dan seni. Dalam ilmu filsafat, filsafat nan diajarkan Al Farabi merupakan campuran
antara filsafat Aristoteles dan Neo Platonisme dengan pemikiran keislaman nan jelas.

Al Farabi meyakini bahwa antara agama dan filsafat tak ada kontradiksi sebab sama-sama
membawa kepada kebenaran. Akan tetapi, beliau tetap berhati-hati bahkan risi jika filsafat itu
membuat iman seseorang menjadi rusak. Oleh sebab itu, beliau berpendapat bahwa selain
dirumuskan dengan bahasa uang samar-samar, filsafat pun hendaknya jangan sampai bocor ke
tangan orang awam.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan
individu, dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.

Objek dan ruang lingkup psikologi meliputi objek material yaitu manusia dan objek formal yaitu
tingkah laku manusia. Dan psikologi meliputi pesikologi umum dan psikologi khusus.

Para pakar psikologi dari negara-negara Barat juga mengakui akan kebenaran dari teori nan
disampaikan oleh tokoh tokoh psikologi Islam tersebut. Bahkan di antara mereka ada nan
meyakini bila terdapat interaksi nan erat antara tasawuf dan psikologi. Karena tasawuf ialah
sebuah metode pengolahan batin nan mampu mengobati penyakit nan diderita oleh jiwa (bukan
penyakit fisik), sekaligus buat membersihkan hati serta membuat mental selalu dalam kondisi
nan sehat.

B. Saran

Sebagai umat islam sudah sepantasnya kita mengetahui tentang psikolog muslim di dunia ini.

Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap kepada pembaca sekiranya
menemukan kesalahan pada makalah ini untuk memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang
sempurna yang tidak lepas dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan
kesalahan. Dan jika ada sesuatu yang biasa di jadikan bahan kajian oleh pembaca maka penulis
akan merasa termutifasi.

DAFTAR PUSTAKA

• Ahmadi, Abu. 1991. Psikologi Umum. Semarang : Rineka Cipta

• Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka

• Rama, Tri. 2001. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung

• Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung : CV. Pustaka Setia

• Sujanto, Agus. 2001. Psikologi Umum. Jakarta : Bumi Aksara

• http://www.wikipedia.com

• Ahmad, Abu. (2009). Psikologi Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta

• Fauzi, Ahmad. (2004). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

• Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo

• Sarwono, Sarlito Wirawan. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:

Rajawali Pers

• Sobur, Alex. (2010). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

• Poernadarminta. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai Pustaka

Anda mungkin juga menyukai