Anda di halaman 1dari 8

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT

BATALYON SISWA - 1

PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

NAMA CAPA :MIRZAL ALWAN DAMANIK


NO CAPA : 394
TON/KOMPI :1/D
PROGRAM STUDI : DIKTUKPA TNI AD PROGRAM D-3 (AHLI MADYA)
MATA KULIAH :PSIKOLOGI
MATERI :TT. PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN

PENDAHULUAN

Psikologi mengandung kata psyche yang dalam bahasa Yunani berarti “jiwa”
dan kata logos yang dapat diterjemahkan dengan kata “ilmu”. Dengan demikian,
istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan secara harfiah dari istilah psikologi. Jadi,
psikologi meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis
dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syarat sebagaimana
disepakati oleh para sarjana psikologi masa kini. (Gerungan, 2004 )

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Psikologi adalah ilmu


yang berkaitan dengan proses mental baik normal maupun abnormal dan
berpengaruh pada perilaku.

PEMBAHASAN

Psikologi muncul sebagai ilmu pada awal abad ke-20 ketika para behavioris
awal mulai mempertanyakan status ilmiah dan nilai introspeksi. Ini adalah titik awal
bagi pendekatan behavioris dan psikologi yang muncul sebagai disiplin ilmu.
Psikologi muncul sebagai ilmu pada awal abad ke-20 ketika behaviorisme behavioris
awalPsikologi sebagai Ilmu Pengetahuan.

Psikologi dikatakan sebagai suatu ilmu dengan didalamnya terdapat beberapa


unsur utama yang merupakan unsur kajian psikologi. Dengan unsur tersebut jelas
bahwa psikologi merupakan suatu salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental
manusia melalui prosedur ilmiah dengan didalamnya terdapat bjek penyelidikan
yang jelas memiliki metode. Dalam hal metode penelitian, Psikologi memiliki
metodologi tertentu yakni metode eksperimental dan non eksperimental. Melalui
penggunaan metode tersebut, akan melahirkan sebuah disiplin keilmuan yang
tersistematis dan menjadi pemenuhan dari syarat ketiga yakni sistematis.
Sebagai unsur yang utama dalam psikologi, Objek Psikologi dibagi menjadi
dua yaitu :Objek Material merupakan sesuatu yang harus dibahas, dipelajari atau
diselidiki, objek yang terdapat dalam objek material berupa hal-hal konkret
(kerohanian, nilai-nilai, ide-ide). Dan yang menjadi Objeknya yaitu manusia. Objek
selanjutnya yaitu Objek Formal. Objek formal merupakan suatu cara pandang atau
peninjuan yang dilakukan oleh seorang peneliti terhadap objek materialnya yang
disertai dengan prinsip-prinsip yang digunakannya. Selain itu Objek formal juga
dapat digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Objeknya
yaitu dari segi tingkah laku manusia, objek tersebut bersifat empiris atau nyata, yang
dapat diobservasi untuk memorediksi, menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Caranya melihat gerak gerik seseorang bagaimana ia melakukan sesuatu dan
melihat dari matanya.

Metode dalam psikologi. Beberapa metodologi dalam psikologi, antara lain


sebagai berikut:Metodologi eksperimental. Metode ini merupakan metoge penelitian
Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan
akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan
sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode
introspeksi akan dapat diatasi; Observasi ilmiahPada pengamatan ilmiah, suatu hal
pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan
proses ilmiah dan secara spontan; Sejarah kehidupan (metode biografi)Sejarah
kehidupan seseorang dapat merupakan sumber data yang penting untuk lebih
mengetahui “jiwa” orang yang bersangkutan.  Dalam metode ini orang menguraikan
tentang keadaaan, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang
bersangkutan. Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai
kelemahan, yaitu tidak jarang metode ini bersifat subjektif; Wawancara. Wawancara
merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang
diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya,
pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai
dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.
Sistematika dalam Psikologi. Dengan berbagai pendapat para tokoh
psikologi istilah psikologi bukanlah merupakan hal yang asing lagi. Kita sering
mendengar istilah tersebut baik di media massa ataupun dalam percakapan sehari-
hari. Namun, masih banyak yang belum mengetahui apa yang sesungguhnya
dipelajari oleh psikologi. Penerapan ilmu psikologis harus berdasarkan sistematika
yang secara garis besar merupakan salah satu factor dalam kajian penerapan
psikologi. Secara garis besarnya percabangan psikologi dibagi dua, yaitu psikologi
teoritis dan psikologi praktis. Psikologi Teoritis. Psikologi teoritis berarti psikologi
yang berdasar pada teori, yang dimaksud adalah psikologi yang bertujuan
menemukan dan mengembangkan teori-teori tentang tingkah laku individu. Psikologi
teoritis dibagi menjadi menjadi dua, yaitu psikologi umum dan psikologi khusus.
Psikologi umum adalah psikologi yang mempelajari, menguraikan dan menyelidiki
berbagai kegiatan atau aktivitas psikis manusia pada umumnya antara lain
pengamatan, inteligensi, perasaan emosi dan lain-lain. Sedangkan psikologi khusus
adalah ilmu psikologi yang mempelajari tingkah laku individu pada situasi-situasi
khusus. Psikologi Praktis.Psikologi praktis sering disebut juga psikologi terapan
yaitu psikologi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam bidang kehidupan
tertentu. Tujuanya adalah menemukan prinsip-prinsip psikologi untuk pemecahan
masalah kehidupan atau tingkah laku individu. Beberapa psikologi terapan antara
lain: a) Psikologi Industri, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam
bidang industri.Ruang lingkupnya mencakup: seleksi dan penempatan pegawai,
pelatihan karyawan, peningkatan produktivitas kerja, dan disiplin karyawan.

Dalam cara pandang para tokoh ilmuwan psikologi terdapat banyak prespektif
yang dianggap penting pada masanya. Namun dengan demikian terdapat perspektif
utama yang dijadikan sebagai bagian dari kajian psikologi, yaitu prespektif biologis,
perspektif psikodinamik, perspektif perilaku, perspektif kognitif dan prespektif
sosiokulutral.

a. Prespektif Biopsychologist atau psikolog yang meneliti ilmu ini dari


perspektif biologi mengkaji pada bagaimana sistem saraf, hormon, dan
genetika mempengaruhi perilaku kita. Peneliti mengeksplor hubungan antara
kondisi mental, struktur otak, saraf, dan hormon untuk mengetahui bagaimana
pikiran, mood, dan perilaku kita terbentuk. Menurut perspektif dalam psikologi
menurut biologis, kita adalah kompilasi dari bagian-bagian yang ada dalam
diri kita secara fisik. Kita berpikir dengan cara tertentu dikarenakan adanya
proses kinerja otak dan kebutuhan dari tubuh. Segala pilihan yang diambil
dalam hidup kita juga bergantung pada kondisi biologis tubuh, sehingga
mempengaruhi gaya belajar, prestasi, persepsi, dan kerentanan terhadap
gangguan emosional. Selain memahami kondisi otak yang normal,
pendekatan psikologis juga memahami proses berfikir dan kondisi badan
untuk menyimpulkan bagaimana penyakit seperti schizhophrenia dapat
berkembang secaragenetik.
b. Prespektif Perilaku. Pendekatan ini dilakukan dengan cara melihat
perilaku. John B. Watson memiliki pandangan bahwa perilaku harus menjadi
satu-satunya masalah utama dalam psikologi atau disebut aliran
behaviourisme. Cabangnya yaitu Psikologi Stimuli Respons mempelajari
stimuli yang relevan di lingkungan, respon yang ditimbulkan stimuli tersebut
dan akibat saat setelah respon itu terjadi.
c. Perspektif kognitif. Pendekatan kognitif menekankan bahwa tingkah
laku adalah proses mental, di mana individu (organisme) aktif dalam
menangkap, menilai, membandingkan, dan menanggapi stimulus sebelum
melakukan reaksi. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental
sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang.
d. Perspektif sosiokultural. Berfokus pada kekuatan sosial dan budaya
sebagai kekuatan yang bekerja di luar individu. Pendekatan psikologi yang
menekankan pengaruh sosial dan budaya terhadap perilaku.
e. Perspektif psikodinamika, Perspektif psikodinamik berasal dari karya
Sigmund Freud. Pandangan psikologi dan perilaku manusia ini menekankan
peran pikiran bawah sadar, pengalaman anak usia dini, dan hubungan
interpersonal untuk menjelaskan perilaku manusia, serta untuk mengobati
penyakit mental.
Dari uraian diatas maka prespektif dalam psikologi tergantung pada tingkat psikologi
itu sendiri penyesuaiannya dapat bersifat reel (sesuai) dan kompetitif, Prespektif
saling kompetitif jika mereka menawarkan penjelasan yang berbeda untuk fenomena
yang sangat sama.
PENUTUP

1. Kesimpulan. Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu yang bersifat ilmiah;
mengenai bagaimana kita berfikir, merasa, dan berperilaku. Pada tulisan ini,
diuraikan tentang 5 perspektif dalam psikologi yang telah berkembang dan menjadi
pedoman penelitian psikologi modern.  Psikolog telah melakukan studi tentang
berbagai aspek mengenai perilaku manusia, seperti kepribadian, fungsi otak dan
pengaruhnya dari aspek sosiokultural. Perkembangan ilmu  ini juga telah menjawab
pertanyaan mengenai alasan ilmiah dari perilaku manusia dalam berbagai
perspektif, yaitu: biologis, psikodinamika, behavioral, kognitif, dan humanistik. 

2. Saran. Dalamberinteraksi,baik antar individu maupun individu dengan


kelompok sosialnya terdapat banyak kemungkinan terjadinya perbedaan, baik
perbedaan status, sifat, tujuan dan lain sebagainya. Adanya perbedaan
tersebut memungkinkan timbulnya sikap, motif dan prasangka yang
kecenderungannya mengarah kepada hal-hal negatif. Dengan lebih memahami
psikologi diharapkan dapat lebih menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
dalam menyikapi setiap perbedaan dengan perilaku yang positif.

Referensi

1. Keputusan Kadispsiad NomorKep/02/III/2019 tanggal 4 Maret 2019. Naskah


Sekolah tentang Psikologi Umum untuk Prodi Diktukpa TNI AD Program D-3 (Ahli
Madya) Nomor: 54-A-03.

2. https://kampuspsikologi.com/perspektif-dalam-psikologi-5-pendekatan-
umum/#:

Bandung, Maret 2023


Penulis

Mirzal Alwan Damanik

No Capa 394

Anda mungkin juga menyukai