Anda di halaman 1dari 45

DEFINISI PSIKOLOGI

Psikologi berasal dari bahasa Yunani yaitu psyche yang artinya jiwa dan logos
yang artinya ilmu pengetahuan.
Secara epistemology psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik
mengenai gejala-gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.
Gardner Murphy : ilmu yang mempelajari respon yang diberikan oleh makhluk
hidup terhadap lingkungannya.
Sebelum membahas tentang jiwa, kita harus dapat membedakan antara jiwa
dengan nyawa. Nyawa adalah jasmani yang keberadaannya tergantung pada hidup
jasmani yang akan menimbulkan badaniah organic behavior, yaitu perbuatan atau
tingkah laku yang ditimbulkan karena adanya proses belajar.
Jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, akan menjadi penggerak
dan pengatur perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) atau tingkah laku
manusia.
Dari penjelasan di atas bahwa pengertian psikologi dapat disimpulkan sebagai
ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang tingkah laku dan perbuatan individu
dimana individu tersebut tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sekitarnya.

1
LETAK PSIKOLOGI DALAM SISTEMATIKA ILMU DAN
HUBUNGANNYA DENGAN ILMU YANG LAIN

Letak psikologi dalam sistematika ilmu


Ilmu pengetahuan memiliki berbagai cabang ilmu salah satu cabang ilmu yang
tertua adalah filsafat. Filsafat sering disebut sebagai induk dari semua ilmu
pengetahuan. Filsafat mempelajari di antaranya filsafat secara umum , filsafat
secara keilmuan dan logika, filsafat agama, filsafat manusia.
Dalam filsafat manusia mempelajari filsafat tentang manusia secara detail dari
segi filsafat. Setelah berjalanya waktu dan terjadi perkembangan ilmu, muncul
imu psikologi yang secara khusus mempelajari jiwa dan perilaku manusia beserta
lingkungannya. Pada akhirnya psikologi berdiri sendiri sebagai salah satu cabang
ilmu dari filsafat.

Hubungan psikologi dengan ilmu yang lain


Sosiologi
Dalam ilmu sosiologi yang mempelajari tentang manusia baik secara individu
maupun kelompok atau masyarakat. Interaksi antara individu atau kelompok
dengan individu atau kelompok lainnya kadang muncul konflik. Penyelesaian
konflik antar individu maupun kelompok memerlukan penjelasan yang
didalamnya menggunakan ilmu psikologi sehingga muncul cabang khusus yang
mempelajari masalah-masalah sosial dan dinamakan psikologi sosial.

Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana hokum-hukum ekonomi
termasuk didalamnya membaahs tentang kebijakan-kebijakan ekonomi. Proses
pembuatan kebijakan akan menghasilkan keputusan yang dilakukan oleh manusia
yang terlibat dalam proses ekonomi.
Dalam proses pembuatan kebijakan tersebut sering mengalami hambatan yang
berkaitan dengan manusia. Untuk menghindari kesalahpahaman agar dapat
mengantisipasi terjadinya konflik antar individu maupun kelompok diperlukan
ilmu psikologi yang secara langsung mempelajari manusia dari segi psikis.

2
Sehingga keputusan atau kebijakan yang dihasilkan tidak merugikan bagi
pembuat kebijakan maupun penerima kebijakan karena sudah ada pertimbangan
secara psikologi artinya pertimbangan dari segi psikis atau diri manusia dalam hal
ini masayarakat secara umum.

Ilmu hukum
Ilmu hukum mempelajari bagaimana mencapai suatu kebenaran dan keadilan.
Dalam proses hukum sering terjadi perbedaan pendapat. Misalnya dalam proses
persidangan kasus pidana yang memerlukan pemeriksaan kondisi psikologisnya
maka diperlukan seorang psikolog untuk mendiagnosa atau menjelaskan kondisi
kejiwaan tersangka karena sangat menentukan pengambilan keputusan dalam
persidangan. Kaitan ilmu hukum dengan psikologi dalam suatu kasus yang
memerlukan psikolog yang memiliki dasar ilmu psikologi maka dapat menajdi
saksi ahli dalam persidangan dan hasil pemeriksaannya dapat dijadikan bukti
dalam persidangan.

Ilmu politik
Dalam dunia politik seseorang akan terpilih menjadi pemimpin. Seseorang terpilih
menjadi pemimpin karena beberapa faktor. Kadang pemimpin terpilih karena
kharismanya, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara psikologis yaitu salah
satunya dari kharismanya seseorang justru akan terpilih menjadi pemimpin. Untuk
menjawab permasalahan-pemasalahan tersebut munculah cabang ilmu psikologi
politik.

Ilmu Antropologi
Antropologi secara sistematis mempelajari perilaku manusia. Awalnya hanya
mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok etnik primitive.
Beberapa penelitian yang dihasilkan oleh para pakar berpengaruh pada psikologi
di antaranya “Pattern of Culture”. Pakar-pakar psikologi awal seperti Sigmund
Freud dan Gustav Jung terpengaruh oleh ilmu antropologi. Sekarang psikologi
antropologi sudah diterapkan dalam manajemen modern

3
Filsafat
Filsafat merupakan induk dari ilmu pengetahuan termasuk psikologi, sehingga
psikologi tidak dapat melepaskan diri dari filsafat.
Pertanyaan-pertanyaan yang hakiki (mendasar) tentang manusia dapat dijawab
melalui pengamatan, bahkan eksperimen-eksperimen objektif tentang perilaku.
Akan tetapi jawaban lengkapnya tetap harus dilihat dari segi filsafat.

Ilmu Kedokteran
Psikologi membantu para dokter untuk melakukan pendekatan yang baik kepada
pasien, menemukan penyebab non medis dari gejala penyakit yang tidak
ditemukan factor penyebab medisnya, membantu pasien dalam mengatasi
penyakit.

Arsitektur dan Tata kota


Psikologi membantu para arsitek membuat rumah yang nyaman bagi penghuninya
atau menyusun tata kota/pemukiman yang sesuai dengan pola perilaku
warga/pemukimnya.

Teknologi penerbangan
Psikologi membantu para sarjana teknik mesin untuk membuat pesawat terbang
yang dapat menghindarkan penerbang dari stress dan kelelahan yang terlalu cepat.
Selain itu juga digunakan untuk mengoptimalkan komunikasi antar awak pesawat
dan penyidikan kecelakaan pesawat terbang juga untuk terapi phobia terbang.

4
PERKEMBANGAN PSIKOLOGI DI INDONESIA

Awal masuk ke Indonesia tahun 1952 oleh Prof. Dr. Slamet Imam Santoso
seorang professor psikiatri difakultas Kedokteran UI.
Psikolog pertama adalah Fuad hasan tahun 1960 yang menjadi pengganti Prof.
Slamet sebagai dekan pertama di fakultas psikologi.

TNI pada tahun 1950 memilih beberapa psikolog untuk menjalani pendidikan
psikologi di Belanda dan setelah lulus ditempatkan menjadi staf di fakultas
psikologi UI.
Pada tahun 1961 para psikolog yang ditempatkan di Bandung mendirikan fakultas
psikologi di UnPad.
Pada tahun 1964 fakultas pendidikan di UGM berdiri sendiri menjadi institut
pengajaran dan pendidikan di Yogyakarta.
Universitas negri selnjutnya setelah UI, UnPad, dan UGM yaitu Unair di
Surabaya.

Pada awalnya psikologi merupakan bagian dari fakultas ilmu-ilmu social hingga
pada tahun 1992 berkembang menjadi fakultas psikologi yang awalnya para
stafnya berasal dari alumni UGM.

Pada awalnya psikologi di Indonesia dikaitkan erat dengan psikologi klinis dan
psikoanalisis, dan banyak menggunakan teknik proyeksi serta tes IQ untuk tujuan
psikodiagnostik.
Sejak tahun 1960an behaviorise menjadi lebih popular dengan adanya konstruksi
tes dan metode kuantitatif.
Walaupun demikian masih banyak yang menggunakan metode kualitatif
disbanding kuantitatif untuk menganalisa masalah psikologis.
Pendidikan psikologi di Indonesia saat ini distandarisasi dan berada di bawah
control kementrian pendidikan dan kebudayaan.

5
Izin praktek untu para psikolog berada di bawah control HIMPSI (Himpunan
Psikologi Indonesia) dan kementrian Tenaga kerja.

HIMPSI berdiri pada tahun 1989/1999 memiliki beberapa ikatan atau divisi yaitu :
a. Ikatan Psikologi Klinis
b. Ikatan Psikologi Pendidikan
c. Ikatan Psikologi Industri
d. Ikatan Psikologi Forensik
e. Ikatan Psikologi Sosial

6
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI DAN METODE DALAM PSIKOLOGI

Ruang lingkup
Cakupan ilmu yang dipelajari dalam psikologi terdiri dari beberapa bidang
keahlian antara lain:
1. Psikologi Fisiologis dan Ilmu Saraf Perilaku
2. Sensasi dan Persepsi
3. Belajar
4. Psikologi Kognitif
5. Psikologi Perkembangan
6. Motivasi dan Emosi
7. Psikologi Wanita dan Gender
8. Psikologi Kepribadian
9. Psikologi Sosial
10. Psikologi Industri dan Organisasi
11. Psikologi Klinis dan Konseling
12. Psikologi Kesehatan
13. Psikologi Komunitas
14. Psikologi Pendidikan
15. Psikologi Lingkungan
16. Psikologi Forensik
17. Psikoogi Olah raga
18. Psikologi Lintas Budaya
19. Psikologi Kesehatan

Metode dalam psikologi


1. Eksperimental
2. Observasi alamiah
3. Sejarah kehidupan meliputi :

7
a. Buku harian
b. Biografi (autoanamnesa dan alloanamnesa)
4. Wawancara
5. Angket
6. Pemeriksaan Psikologis

8
OBJEK-OBJEK PSIKOLOGI

Objek psikologi terdiri dari dua yaitu :


A. Objek material
Objek material psikologi adalah manusia, artinya manusia sebagai objek yang
nyata atau riil dapat terlihat secara fisik.
B. Objek formal
Objek formal adalah kondisi psikis, artinya kondisi psikis atau kondisi non
fisik sebagai objek yang tidak dapat dilihat secara nyata.
Dalam objek formal membahas tentang kondisi-kondisi/aspek-aspek psikis
yang mendasari perilaku manusia.

9
SEJARAH PSIKOLOGI

Pengaruh filsafat
Induk dari ilmu pengetahuan adalah filsafat. Salah satu cabang ilmu dari filsafat
adalah ilmu psikologi.
Jadi pada awalnya psikologi merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat yang
membahas mengenai manusia terutama jiwanya yang berkaitan dengan
perilakunya.

Masa Renaisance
Pada tahun 1879 seorang dokter yang bernama Wilhelm Wundt dari Jerman Barat
pertamakali di dunia mendirikan sebuah laboratorium psikologi yaitu di Jerman
Barat tepatnya di Leibniz. Oleh karena itu Wilhelm Wundt disebut sebagai bapak
pendiri psikologi.
Sejak tahun 1879 Psikologi berdiri sendiri sebagai ilmu yang mandiri.

Psikologi modern
1. Pendekatan strukturalisme
Pendekatan yang bertujuan untuk menemukan elemen dasar, atau struktur,
dari proses mental disebut strukturalisme karena berfokus pada identifikasi
struktur dari pikiran manusia.
Tokohnya Wilhelm Wundt.
2. Fungsionalisme
Pendekatan terhadap proses mental, yang menekankan pada fungsi dan tujuan
dari pikiran dan perilaku dalam usha manusia untuk beradaptasi dengan
lingkungannya.
Tokohnya William James.
3. Psikoanalisa

10
Pendekatan psikologi yang menekankan pada pikiran bawah sadar, konflik
Antara dorongan biologis (seperti dorongan seksual) dan tuntutan dari
lingkungan social, serta pengalaman masa kecil dalam keluarga.
Tokohnya Sigmund Freud.
4. Behavioristik
Pendekatan psikologi yang menekankan pada studi ilmiah terhadap respon
perilaku yang dapat diamati dan factor lingkungan yang memicu munculnya
perilaku tersebut.
Tokohnya adalah Skinner.
5. Gestalt
Pendekatan psikologi yang menekankan pada pengungkapan perilaku secara
bebas untuk memecahkan permasalahan dengan lingkungan sekitarnya.
6. Kognitif
Pendekatan psikologi yang menekankan pada proses mental yang terlibat
dalam proses mengetahui, cara kita mengarahkan atensi, merasakan,
mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah.
7. Humanistik
Pendekatan psikologi yang menekankan pada sifat positif manusia, kapasitas
untuk bertumbuh secara positif dan kebebasan untuk menentukan nasibnya
sendiri.

11
MANUSIA

PERILAKU/TINGKAH LAKU MANUSIA


PENGERTIAN SECARA LUAS
Tingkah laku adalah perbuatan yang mencakup kegiatan motoris saja seperti
berbicara,berjalan, lari-lari,berolahraga,bergerak dan lain-lain, akan tetapi juga
membahas macam-macam fungsi seperti melihat, mendengar,
mengingat,berfikir, fantasi,pengenalan kembali, penampilan emosi-emosi
dalam bentuk tangis/ senyum dan seterusnya.
PENGERTIAN SECARA KHUSUS
Menurut Mahfud shalahudin tingkah laku mempunyai arti konkret dari jiwa,
karena lebih konkret itu maka tingkah laku mudah dipelajari daripada jiwa dan
melalui tingkah laku pula kita akan mengenal seseorang yang terdiri dari :
a. Tingkah laku yang terbuka, yaitu perbuatan yang dapat dilihat orang lain
seperti makan, minum,berbicara, dan lain-lain
b. Tingkah laku tertutup, yaitu jenis perbuatan yang diketahui secara tidak
langsung seperti melalui alat/ metode khusus seperti berfikir, sedih,
berkhayal, dan lain-lain
Menurut Bimo walgito tingkah laku adalah aktivitas yang ada pada individu/
organisme yang tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari
adanya stimulus/ rangsangan yang mengenai organism tersebut, tingkah laku/
aktivitas total merupakan jawaban atau respon terhadap stimulus yang
mengenainya
Menurut Woodworth dan Schlosberg :
Perilaku/aktivitas yang ada pada individu atau organism tidak muncul dengan
sendirinya tetapi akibat dari adanya stimulus/rangsangan yang mengenai
individu/organisme. Perilaku merupakan jawaban/respond dan stimulus yang
mengenainya.

12
Keadaan tersebut dapat diformulasikan sebagai R = f (S,O)
Ket :
R = Respon
f = Fungsi
S = Stimulus
O = Organisme
Formulasi lain tentang perilaku menurut Bandura berbentuk B = f (E,O)
Ket :
B = Behavior (perilaku)
f = fungsi
E = Environment / lingkungan
O = Organisme
Pada dasarnya kedua formulasi diata tidak ada bedanya bahwa perilaku itu
tergantung dari lingkungan dan organismenya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa dalam perilaku organism tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan
dan organisme.

JENIS PERILAKU :
 Perilaku yang refleksif
Merupakan perilaku yang terjadi karena reaksi secara spontan terhadap
stimulus yang mengenai organisme, jadi perilaku refleksi adalah perilaku yang
terjadi dengan sendirinya/secara otomatis dengan kata lain begitu stimulus
diterima reseptor, langsung muncul respon melalui afektor tanpa melalui
kesadaran atau otak.
contoh : reaksi kedipan mata bila kena sinar, menarik jari bila kena api.

 Perilaku yang non refleksif


Merupakan perilaku yang dikendalikan/diatur oleh pusat kesadaran/otak.
Perilaku non refleksif dapat dikendalikan/terkendali karena dapat berubah dari
waktu ke waktu sebagai hasil proses belajar

Cara membentuk perilaku :

13
1. Pembentukan perilaku dengan conditioning/kebiasaan.
Maksudnya pembentukan perilaku dengan cara membiasakan diri untuk
berperilaku seperti yang diharapkan yang akhirnya terbentuk perilaku
tersebut.
Cara ini berdasarkan pada teori belajar conditioning yang dikemukakan oleh
Pavlov maupun Thorndike dan Skinner
Contoh :
- Anak dibiasakan mengucapkan terima kasih ketika menerima pemberian
orang lain.
- Anak dibiasakan menaruh sepatu pada tempatnya.

2. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)


Pembentukan perilaku ini dengan cara memberikan pengertian/insight.
Cara ini berdasarkan pada teori belajar kognitif, yaitu belajar disertai dengan
adanya pengertian.
Contoh : Anak diberikan pengertian bahwa kalau datang sekolah jangan
sampai terlambat karena dapat mengganggu teman-temannya.

3. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model


Apabila orang berpendapat bahwa orang tua sebagai contoh anak-anaknya,
pemimpin sebagai panutan orang-orang yang dipimpinnya. Hal tersebut
menunjukkan pembentukan perilaku yang menggunakan model.
Cara tersebut berdasarkan pada teori belajar sosial (social learning theory)
atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura
Contoh : Anak yang tidak pernah merapikan mainannya setelah selesai
bermain karena orang tuanya tidak pernah memberikan contoh
apabila selesai bermain membereskan mainannya.

BEBERAPA TEORI PERILAKU


 TEORI INSTING
Teori ini dikemukakan oleh McDougall sebagai pelopor psikologi sosial.

14
Menurut McDougall perilaku disebabkan karena adanya insting. Insting
merupakan perilaku yang innate, perilaku bawaan dan insting akan mengalami
perubahan karena pengalaman.

 TEORI DORONGAN (DRIVE THEORY)


Teori ini berdasarkan pada pandangan bahwa manusia itu memiliki dorongan-
dorongan/drive tertentu. Dorongan-dorongan tersebut berkaitan dengan
kebutuhan-kebutuhan manusia yang mendorong untuk berperilaku. Jika
manusia memiliki kebutuhan dan ingin memenuhi kebutuhannya, maka akan
terjadi ketegangan dalam diri manusia tersebut. Tetapi jika manusia
berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi
pengurangan/reduksi dari dorongan-dorongan tersebut.

 TEORI INSENTIF (INCENTIVE THEORY)


Teori ini berpendapat bahwa perilaku manusia disebabkan karena adanya
insentif. Insentif akan mendorong manusia berbuat/berperilaku. Dalam hal ini
insentif berupa reinforcement. Reinforcement ada yang positif (berkaitan
dengan hadiah/pujian), selain itu ada reinforcement yang negatif (berkaitan
dengan hukuman).
Reinforcement yang positif akan mendorong manusia dalam berbuat,
sedangkan yang negatif akan menghambat manusia dalam berperilaku.

 TEORI ATRIBUSI
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab seseorang berperilaku tertentu, baik
yang disebabkan oleh disposisi internal (contoh : sikap, motif,dsb) maupun
keadaan eksternal.

 TEORI KOGNITIF
Seseorang harus dapat memilih perilaku mana yang seharusnya dilakukan,
maka umumnya yang bersangkutan akan memilih alternatif perilaku yang
membawa manfaat yang besar bagi yang bersangkutan.

15
Dengan kemampuan memilih berarti faktor berpikir berperan dalam
menentukan pilihannya.
Dengan berpikir seseorang dapat melihat apa yang telah terjadi sebagai bahan
pertimbangannya disamping melihat apa yang dihaadpi pada waktu sekarang
dan juga dapat melihat ke depan apa yang akan terjadi dalam tindakan
seseorang.

MANUSIA DAN LINGKUNGAN


Lingkungan memiliki peranan penting dalam perkembangan manusia.
Lingkungan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Lingkungan fisik
Yaitu lingkungan yang berupa alam. Lingkungan alam yang berbeda
memberikan pengaruh yang berbeda pada manusia.
2. Lingkungan social
Yaitu lingkungan sekitar manusia atau masyarakat. Lingkungan masyarakat
terdapat interaksi manusia satu dengan yang lain. Keadaan masyarakat juga
memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan manusia.
Lingkungan social dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Lingkungan social primer
Yaitu lingkungan social dengan adanya hubungan yang erat antara anggota
satu dengan yang lain, antar anggota saling mengenal dengan baik
sehingga hubungan mereka kan mendalam disbanding yang tidak saling
mengenal.
b. Lingkungan social sekunder
Yaitu lingkungan social yang hubungan anggota satu dengan yang lain
agal longgar. Pada umumnya kurang atau tidak saling mengenal sehingga
pengaruh lingkungan sosialnya kurang mendalam dibanding lingkungan
social primer
Hubungan manusia dengan lingkungannya ternyata tidak hanya searah, artinya
hanya lingkungan saja yang memiliki pengaruh terhadap manusia. Hubungan
manusia dengan lingkungannya terdapat hubungan timbal balik, yaitu lingkungan

16
dapat mempengaruhi manusia, tetapi juga manusia dapat mempengaruhi
lingkungannya.

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA


Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis yang berkaitan dengan
perubahan kuantitatif sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik
yang berlangsung secara normal pada orang yang sehat dalam perjalanan waktu
tertentu.
Contoh : tinggi badan, berat badan dsb

Perkembangan adalah perubahan kualitatif ke arah yang lebih menuju pada diri
individu secara psikis.
Contoh : perkembangan emosi,perkembangan bakat dsb

Persamaan dan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan


PERSAMAAN :
Pertumbuhan dan perkembangan sama-sama bersifat progresif, artinya
bertambahnya ukuran atau kualitas secara psikologis.
PERBEDAAN :
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik yang bersifat kuantitatif,
sedangkan perkembangan berkaitan dengan perubahan yang bersifat kualitatif.

Hubungan pertumbuhan dengan perkembangan :


Pertumbuhan dan perkembangan hanya berbeda makna saja akan tetapi tidak
dapat dipisahkan satu sama lain karena pertumbuhan seseorang akan
mempengaruhi perkembangannya, baik perkembangan social, emosi, inteligensi
dan perkembangan lainnya.
Contoh : ketika seorang anak memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat dia
akan minder, berarti pertumbuhannya mempengaruhi perkembangan sosialnya.

17
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan:
1. Faktor Internal
@. Genetis
@. Hereditas
@. Nature/ alami
@. Dasar
@. Keturunan
2. Faktor Eksternal
@. Miliu
@. Environment
@. Nurture
@. Lingkungan

Maka munculah teori-teori di antaranya :


1. Teori Nativisme
Perkembangan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa sejak lahir.
Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer. Menurut Schopenhauer
keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki orang tua juga dimiliki anaknya.
Pembawaan anak sejak lahir seperti buah jatuh tidak jauh dari pohon.
Pendapat ini tidak dapat diterima oleh para ahli psikologi lainnya dan tidak
dapat dibenarkan sampai saat ini.
2. Teori Empirisme
Menurutnya perkembangan semuanya berasal dari lingkungan. Perkembangan
individu semata-mata ditentukan oleh faktor lingkungan. Sedangkan dasar
tidak berpengaruh sama sekali.
Tokoh utama aliran ini adalah John Locke. Aliran ini sangat besar
pengaruhnya di Amerika Serikat.
Dalam dunia ini aliran ini tidak tahan uji dan tidak dapat dipertahankan
3. Teori Konvergensi
Memadukan nativisme dan empirisme tetapi sifatnya statis.

18
Pendapat ini sejalan dengan interaksionisme/ Fenomonologis. Tokohnya yaitu
Langeveld dari Belanda menemukan kenyataan yang memungkinkan
perubahan yaitu :
1. Justru anak itu makluk biologis makanya dia berkembang.
2. Bahwa dalam usia yang sangat muda mc tidak berdaya. Oleh karena itu
maka ada keharusan dia perlu berkembangan lebih berdaya.Selain
kebutuhan biologis, anak memerlukan rasa aman , sehingga dia
memerlukan perlindungan orang lain
3. Anak berkembang tidak pasif, menerima pengaruh dari luar melainkan
aktif mencari dan menemukan.

19
FUNGSI-FUNGSI PSIKIS YANG BERKAITAN DENGAN KEJIWAAN

SENSASI
Berasal dari bahasa latin yaitu sensatus, artinya dianugerahi dengan indra, atau
intelek.
Berasal dari kata sense, artinya alat pengindraan yang menghubungkan organisme
dengan lingkungannya

Pengertian :
a. Proses merasakan apa yang terjadi pada lingkungan sekitar kita melalui indera
kita
b. Proses manusia menerima informasi melalui indra kita yaitu mata, hidung,
telinga, lidah, kulit

Sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energy fisik
dari lingkungan) melalui pengindraan dan menerjemahkan informasi tersebut
menjadi sinyal-sinyal yang bermakna.
Sensasi merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi dari lingkungan luar.

Illusi berasal dari bahasa latin yaitu illusion yang berarti cemooh, illudere yang
berarti mencemoohkan, megaburkan, menyesatkan. Ilusi merupakan keadaan
salah tafsir dari indera terhadap rangsangan / objek atau pengamatan yang tidak
sesuai dengan penginderaan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa illusi merupakan kesalahan individu dalam


memberikan interpretasi atau arti terhadap stimulus yang diterimanya atau

20
persepsi pada panca indra yang disebabkan adanya rangsangan pada panca indra
yang ditafsirkan secara salah

Contohnya : tonggak dikira orang yang sedang berdiri, tonggak di sini merupakan
objek yang menimbulkan stimulus dan stimulus tersebut diartikan sebagai orang
yang sedang berdiri.
Faktor yang mempengaruhi sensasi :
1. Kebutuhan
2. Kepercayaan
3. Budaya
4. Emosi (psikologis)
5. Ekspektasi (kecenderungan untuk mempersepsikan sesuatu sesuai dengan
harapan)

PERSEPSI
Adalah pengamatan secara global/menyeluruh, belum disertai kesadaran, subjek
dan objeknya belum dibedakan satu sama lain.

Hal-hal yang dapat menyebabkan perbedaan persepsi antar


individu/kelompok adalah sebagai berikut :
a. Perhatian
Rangsangan yang banyak tidak akan terserap semua oleh indera manusia
karena keterbatasan daya serap persepsi, maka terpaksa hanya memusatkan
perhatian pada satu/dua objek saja.
b. Set (mental set)
Adalah kesiapan mental seseorang untuk menghadapi sesuatu rangsangan
yang akan muncul dengan cara tertentu.
c. Kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang akan
mempengaruhi persepsi orang tersebut. Sehingga kebutuhan-kebutuhan yang
berbeda akan mengakibatkan perbedaan-perbedaan persepsi.
d. Sistem nilai

21
Sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat berpengaruh pula terhadap
persepsi.
e. Tipe kepribadian
Tipe kepribadian akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap sesuatu.
Contoh : dua orang anak yang belajar dengan guru yang sama, anak yang satu
memiliki tipe tertutup, yang satu lagi terbuka. Bisa jadi anak yeng tertutup
memiliki persepsi kalau gurunya galak, sedangkan anak yang terbuka
memiliki persepsi bahwa gurunya baik.
f. Gangguan kejiwaan
Sebagai gejala normal, ilusi berbeda dengan halusinasi dan delusi, yaitu
kesalahan persepsi pada penderita gangguan jiwa (schizophrenia).

HALUSINASI
Halusinasi berasal dari kata hallucination artinya sulap/tipuan mata, khayalan,
visioen

Halusinasi adalah tanggapan (persepsi) panca indera tanpa rangsangan dari


luar (eksternal), maksudnya pengamatan tanpa obyektifitas penginderaan dan
tanpa disertai rangsangan fisik yang tepat.

Orang yang mengalami halusinasi itu melihat dan mendengar peristiwa-


peristiwa tertentu akan tetapi rangsangan-rangsangan fisik dari peristiwa tadi
tidak ada sama sekali.

Halusinasi terjadi pada orang-orang yang sakit berat, terkena racun-racun


tertentu (candu, alkohol, bahan narkotika), dan orang-orang yang menderita
psikosa berat (psikotik)

Penyandang halusinasi visual seakan-akan melihat sesuatu dan dia percaya


betul bahwa apa yang dia lihat nyata. Sedangkan penyandang halusinasi
auditif seakan-akan mendengar suara tertentu yang diyakininya nyata.

22
Gejala halusinasi visual dan auditif dan mungkin halusinasi pada indera yang
lain bisa terdapat pada satu orang yang menyebabkan orang tersebut
mengalami delusi.

Delusi merupakan keyakinan bahwa dirinya menjadi sesuatu yang tidak sesuai
dengan kenyataan, misalnya : dirinya menjadi Tuhan.

BELAJAR
Ada beberapa pendapat atau definisi tentang belajar. Berikut ini merupakan
simpulan dari beebrapa pendapat atau definisi tentang belajar :
a. Belajar merupakan sebuah proses yang mengakibatkan adanya perubahan
perilaku. Perubahan tersebut dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotor.
b. Perubahan perilaku dapat actual, artinya yang nampak tetapi bersifat potensial
yaitu yang tidak nampak pada saat itu tetapi akan nampak di lain kesempatan.
c. Perubahan yang disebabkan karena belajar bersifat relative permanen, artinya
perubahan akan bertahan dalam waktu yang relative lama. Akan tetapi
perubahan tersebut akan menetap terus menerus, sehingga suatu saat akan
berubah lagi sebagai akibat dari proses belajar.
d. Perubahan perilaku baik yang actual maupun yang potensial merupakan hasil
belajar melalui pengalaman ataupun latihan.

Beberapa teori belajar :


1. Aliran behaviorisme
Tokohnya adalah Pavlov, Thorndike, Skinner. Aliran ini menyimpulkan
bahwa perilaku merupakan respon dari stimulus dan perilaku dapat dibentuk
melalui kondisioning atau kebiasaan dan juga latihan.
2. Aliran kognitif
Salah satu tokohnya yaitu Piaget yang mengemukakan bahwa proses
merespon terhadap lingkungan sesuai dengan struktur kognitifnya yang
disebut dengan asimilasi. Disamping asimilasi menurut Piaget diperlukan
akomodasi yang merupakan wahana untuk perkembangan intelektual. Maka
proses belajar akan terjadi jika informasi yang diberikan sdemikian rupa

23
sehingga terjdi asimilasi dan akomodasi secara bersamaan yang akan merubah
struktur kognitifnya.
3. Teori belajar Albert Bandura
Menurut bandura perilaku seseorang dapat diubah atau dibentuk melalui
lingkungan sosialnya. Teori ini sering disebut Social learning theory.

INGATAN
Kata lain dari ingatan adalah memory.
Para ahli memandang bahwa ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan
masa lampau. Dengan adanya kemampuan mengingat menunjukkan bahwa
manusia mampu menerima, menyimpan dan menimbulkan kembali pengalaman-
pengalaman yang dialaminya.

Secara teori dapat dibedakan tiga aspek dalam berfungsinya ingatan, yaitu :
a. Mencamkan, yaitu menerima/memasukan kesan-kesan (informasi)
b. Menyimpan kesan-kesan (informasi)
c. Mereproduksi kesan-kesan (informasi)
Dari ketiga aspek tersebut di atas yang paling penting dari ingatan adalah
menyimpan.
a. Mencamkan/memasukkan (learning)
Dalam ingatan yang disimpan adalah hal-hal yang pernah dialami oleh
seseorang.
Cara seseorang dalam memperoleh pengalaman dapat dibedakan menjadi
dua:
 Dengan cara tidak sengaja
Artinya apa yang dialami oleh seseorang dengan tidak sengaja dimasukkan
dalam ingatan, jadi dengan tidak dikehendaki, tidak disengaja memperoleh
suatu pengetahuan.
Contoh : Seorang anak memperoleh pengalaman bahwa gelas kalau jatuh
pecah, kayu itu keras dan dapat menimbulkan rasa sakit apabila terbentur
di badan kita.

24
 Dengan cara sengaja
Artinya jika seseorang dengan sengaja memasukkan pengalaman-
pengalamannya, pengetahuan-pengetahuannya dalam psikisnya. Jadi
dengan sengaja dan dikehendaki, dengan sadar sungguh-sungguh
mencamkan sesuatu. Biasanya disebut dengan “menghafal”.

Metode-metode belajar yang tepat untuk mempertinggi pencaman :


 Metode keseluruhan/metode G (Ganzlern-methode)
Yaitu metode menghafal dengan mengulang berkali-kali dari permulaan
sampai akhir.
Contoh : sanjak yang terlalu panjang dapat dihafalkan secara keseluruhan
 Metode bagian/metode T (Teillern-methode)
Yaitu menghafal sebagian demi sebagian, masing-masing bagian dihafal.
Contoh : bahan pelajaran yang panjang, dipelajari dan dihafalkan sedikit demi
sedikit, bagian demi bagian.
 Metode campuran/metode V (Vermittelendelern-methode)
Yaitu menghafal bagian-bagian yang sukar dahulu, selanjutnya dipelajari
dengan metode keseluruhan.
Metode ini merupakan kombinasi dari metode T dan metode G.
b. Menyimpan (retention)
Problem yang muncul berkaitan dengan fungsi penyimpanan adalah
bagaimana agar yang telah dipelajari/yang telah dimasukkan dapat disimpan
dengan baik, sehingga pada suatu saat dapat dimunculkan kembali apabila
dibutuhkan.
Setiap proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak (traces) dalam jiwa
seseorang. Traces ini untuk sementara disimpan dalam ingatan yang pada
suatu saat dimunculkan kembali. Traces/jejak-jejak tersebut disebut sebagai
Memory Traces.
c. Fungsi menimbulkan kembali (reproduksi)
Dalam menimbulkan kembali apa yang disimpan dalam ingatan dapat
ditempuh dengan:
 Recall (mengingat kembali)

25
Orang dapat menimbulkan kembali apa yang diingat tanpa dibantu
dengan objek sebagai stimulus untuk dapat diingat kembali.
Contoh : seorang anak yang disuruh menceritakan permainan apa yang
dimiliki dirumah dan menyebutkan cirri-ciri bentuknya tanpa
memperlihatkan permainan tersebut.
 Mengenal kembali (recognition)
Orang dapat menimbulkan kembali apa yang diingat atau yang pernah
dipelajari dengan bantuan adanya objek yang harus diingat. Jadi dalam
mengenal kembali orang dibantu dengan objek yang perlu dikenalkan
kembali.
Contoh : ketika anak kecil melihat sepeda temannya yang sana dengan
yang dia punya kemudian si anak tersebut ingat akan sepedanya yang
hilang.

KELUPAAN
 Adanya gangguan dari aspek fisiologis dapat mengakibatkan kelupaan pada
manusia, seperti pada amnesia. Hal tersebut karena berkaitan dengan pusat
kesadaran, yaitu otak.
 Manusia usia lanjut kemampuan mengingatnya akan menurun karena fungsi
fisiologisnya mengalami kemunduran.
 Kelupaan dapat terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan sering
dimunculkan kembali dalam alam kesadaran.

Prestasi-prestasi ingatan berkaitan dengan kondisi psikis orang


yang bersangkutan.
Kepribadian, watak, sentiment-sentimen, minat, emosi/perasaan
dan kemauan seseorang memiliki pengaruh besar terhadap
prestasi ingatan.

INTELIGENSI
Individu dalam memecahkan masalah dengan cepat maupun lambat, faktor yang
turut menentukan adalah faktor inteligensi dari individu yang bersangkutan.

26
Inteligensi berasal dari kata latin “intelligere” yang berarti mengorganisasikan,
mengembangkan/menyatukan satu dengan yang lain ( to organize, to relate, to
bind together).

Seorang pakar psikologi pendidikan Prancis dan William Stern (1871 – 1938),
seorang pakar psikologi Jerman, penemu konsep IQ misalnya, mengartikan
inteligensi secara sangat fungsional dan terbatas yaitu : “Inteligensi adalah
penyesuaian diri secara mental terhadap situasi/kondisi baru”.

Menurut Karl Buhler (1879 – 1963) pakar psikologi Gestal yang terkenal
mengartikan inteligensi secara luas, yaitu : “Inteligensi adalah perbuatan yang
disertai dengan pemahaman/pengertian”.

Dari bebagai macam pendapat para ahli tersebut di atas, memberikan gambaran
tentang bagaimana pengertian mengenai inteligensi itu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa inteligensi adalah merupakan kemampuan
kognitif/kemempuan piker seseorang.

Ada dua jenis inteligensi :


a. Fluid intelligence
Adalah kemampuan proses informasi secara cepat, hubungan berpikir dan
ingatan dalam bentuk analogi, mengingat rangkaian angka dan kategorisasi.
b. Crystallized intelligence
Adalah akumulasi informasi, ketrampilan-ketrampilan dan strategi yang telah
dipelajari selama hidup dan dapat diterapkan untuk memecahkan masalah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi inteligensi :


1. Faktor bawaan
Sifat yang dimiliki seseorang sejak lahir akan mempengaruhi inteligensinya.
Contoh : penjahat sudah memiliki watak jahat sejak lahir.
2. Faktor lingkungan dan kebudayaan

27
Sifat manusia (termasuk kecerdasan dan kepribadian lainnya) sepenuhnya
dipengaruhi oleh lingkungan.
Contoh : orang Afrika kemampuan berburu diutamakan sehingga akan
mempengaruhi juga pada inteligensinya.
3. Faktor interaksi bawaan dan lingkungan
Faktor bawaan dan faktor lingkungan sama-sama mempengaruhi
perkembangan kehidupan manusia, termasuk di dalamnya perkembangan
inteligensi.

Multiple Inteligence (Kecerdasan Majemuk) dari Howard Gardner :


1. Kecerdasan Verbal Lingusitik
2. Kecerdasan Logis Matematis
3. Kecerdasan Spasial Visual
4. Kecerdasan Kinestetik Jasmani
5. Kecerdasan Musikal
6. Kecerdasan Intrapersonal
7. Kecerdasan Interpersonal
8. Kecerdasan Naturalis
9. Kecerdasan Eksistensial

BERPIKIR
Berpikir adalah kemampuan meletakkan hubungan dari bagian-bagian
pengetahuan kita, maksudnya kemampuan menggabungkan beberapa pengetahuan
yang telah kita peroleh.
Tujuan berpikir adalah mencari pemecahan masalah yang dihadapi.

Proses berpikir digolongkan menjadi dua, yaitu :


1. Berpikir asosiatif
Adalah proses berpikir dimana suatu ide merangsang munculnya ide-ide lain.
Jenis-jenis berpikir asosiatif adalah sebagai berikut :
 Asosiasi bebas

28
Artinya satu ide akan memunculkan ide mengenai hal lain, yaitu hal apa
saja tanpa ada batasnya.
Contoh : ide tentang makanan dapat merangsang munculnya beberapa ide
misalnya tentang dapur, nasi, restoram, dan sebagainya.

 Asosiasi terkontrol
Artinya satu ide tertentu akan memunculkan ide mengenai hal lain dalam
batas-batas tertentu saja.
Contoh : ide seorang anak ingin membeli mainan akan merangsang ide-ide
lain misalnya tentang harganya, cepat rusak tidak. Akan tetapi tidak
merangsang hal-hal lain di luar itu seperti ada teman yang suka meminjam
mainan, orang tuanya tidak memiliki cukup uang untuk membeli.
 Melamun
Artinya mengkhayal bebas sebebas-bebasnya tanpa batas juga mengenai
hal-hal yang tidak realistis.
Contoh : seorang anak yang berkhayal menjadi putrid salju atau menjadi
superman.
 Mimpi
Artinya ide-ide tentang berbagai hal yang muncul secara tidak disadari
pada waktu tidur.
Mimpi kadang-kadang terlupakan pada waktu bangun tetapi kadang-
kadang masih dapat diingat.
 Berpikir artistik
Merupakan proses berpikir yang sangat subjektif, jalan pikiran sangat
dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan
keadaan sekitar.
2. Berpikir terarah
Adalah proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada
sesuatu, biasanya diarahkan pada pemecahan suatu persoalan.

Proses atau jalannya berpikir itu pada pokoknya ada tiga langkah, yaitu :

29
1. Pembentukan pengertian/pengertian logis dibentuk melalui empat tingkat :
o Menganalisis cirri-ciri dari jumlah objek yang sejenis.
Contoh : membentuk pengertian sebuah mainan, kita ambil beberapa
permainan dari berbagai daerah lalu dianalisis ciri-cirinya.
o Membandingkan ciri-ciri tersebut untuk menemukan ciri-ciri mana yang
sama dan yang tidak sama.
Contoh : membandingkan permainan yang satu dengan yang lain dengan
mencari persamaan dan perbedaan ciri-cirinya.
o Mengabstraksikan
Yaitu menyisihkan, membuang ciri-cirinya yang tidak hakiki yang
artinya membuang ciri-ciri makhluk hidup yang tidak berbudi.
2. Pembentukan pendapat
Adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
Pendapat dapat dibedakan menjadi tiga macam :
o Pendapat afirmatif/positif
Yaitu pendapat yang mengiyakan, yang secara tegas menyatakan keadaan
sesuatu.
Contoh : Si Ani rajin belajar
o Pendapat negative
Yaitu pendapat yang menidakkan, yang secara tegas menerangkan tidak
adanya sesuatu sifat pada suatu hal.
Contoh : Si Yuda tidak malas
o Pendapat modalitas atau kebarangkalian
Yaitu pendapat yang menerangkan kebarangkalian, kemungkinan-
kemungkinan sesuatu sifat pada suatu hal.
Contoh : Si Nita mungkin tidak naik kelas

3. Penarikan Kesimpulan atau pembentukan keputusan


Keputusan adalah hasil dari perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru
berdasarkan pendapat-pendapat yang telah ada.
Ada tiga macam keputusan, yaitu :
o Keputusan induktif

30
Yaitu keputusan yang diambil dari pendapat-pendapat khusus menuju ke
satu pendapat umum.
o Keputusan deduktif
Keputusan deduktif ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus.

o Keputusan analogis
Yaitu keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.

Berpikir Kreatif
Dengan berpikir kreatif orang menciptakan sesuatu yang baru, munculnya hal
baru secara tiba-tiba dan berkaitan dengan insight. Sebenarnya apa yang
dipikirkan telah berlangsung, namun belum memperoleh pemecahan masalah dan
masalah tersebut tidak hilang sama sekali tetapi terus berlangsung dalam jiwa
seseorang yang pada suatu saat memperoleh pemecahannya.

Tingkatan-tingkatan berpikir kreatif :


 Persiapan
 Tingkat inkubasi
 Tingkat pemecahan/iluminasi
 Tingkat evaluasi
 Tingkat revisi

HAMBATAN DALAM PROSES BERPIKIR


Hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses berpikir dapat
disebabkan antara lain karena :
 Data yang kurang sempurna sehingga masih banyak lagi data yang harus
diperoleh
 Data yang ada dalam keadaan confuse (membingungkan), data yang satu
bertentangan dengan yang lain

31
KESADARAN
Kesadaran merupakan bagian penting pengalaman manusia. Keawasan kesadaran
kita mempresentasikan kondisi pikiran batin yang bersifat rahasia ketika kita
berpikir, merasakan, merencanakan, berharap, berdoa, membayangkan, dan secara
diam-diam mengenang kembali pengalaman.

Kesadaran terdapat dua bagian yaitu :


a. Keawasan (awareness)
Meliputi keawasan diri dan pikiran tentang pengalaman. Contohya : ketika
melihat pohn cantik dipenuh warna yang ceria maka anda tidak sekedar
melihat tetapi juga awas 9aware) bahwa anda melihatnya.
b. Tergugah (arousal)
Kondisi fisiologi yang terlibat dengan lingkungan, maka individu yang tengah
tidur tidak emmiliki kesadaran yang sama dengan ketika berada dalam kondisi
bangun.

Tingkatan kesadaran :
a. Kesadaran Tingkat Tinggi
Melibatkan pemrosesan terkontrol, ketika individu secara aktif berfokus pada
usaha mereka untuk mencapai tujuan, kondisi kesadaran yang paling tinggi.
Contoh : Mengerjakan soal matematika atau pelajaran lainnya, menyiapkan
bahan untuk diskusi.
b. Kesadaran Tingkat Rendah
Merupakan pemrosesan yang otomatis memerlukan sedikit perhatian, seperti
ketika sedang melamun.
Contoh : Menekan nomor handphone, kegiatan mengetik yang dilakukan
seseorang yang biasa mengetik.

Kondisi kesadaran yang berubah disebabkan karena :


a. obat,
b. trauma,
c. kelelahan,

32
d. kemungkinan hypnosis,
e. deprivasi sensori.

Kawasan bawah sadar seseorang dapat terjadi ketika terbangun ataupun ketika
sedang tidur dan bermimpi
Contoh : Tidur dan mimpi
BAKAT MINAT
Bakat
Bakat adalah kemampuan yang dimiliki atau dibawa sejak lahir, yang dengan
latihan-latihan tertentu akan memperoleh berbagai macam pengetahuan dan
ketrampilan khusus.
Dengan kata lain bahwa bakat merupakan suatu kemampuan spesifik yang
memberikan individu suatu kondisi untuk mencapai pengetahuan, kecakapan atau
ketrampilan tertenru setelah melalui latihan.

BAKAT UMUM
Merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinta
setiap orang memiliki.
Misal : bernyanyi, menggambar

BAKAT KHUSUS
Merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang
memiliki.
Misal : kemampuan berbahasa, bermain musik, berhitung, mekanik, olahraga, dll

Bakat khusus di antaranya :


1. Bakat verbal
2. Bakat numerikal
3. Bakat skolastik
4. Bakat abstrak
5. Bakat mekanik
6. Bakat spasial

33
7. Bakat kecepatan klerikal
8. Bakat linguistic

Cara Mengenal bakat :


1. Melihat potensi yang dimiliki
2. Mengikuti tes bakat
3. Memadukan antara potensi dan tes bakat

Manfaat mengenal bakat :


1. Adanya dukungan dari lingkungan (SDM, fasilitas, biaya, dll)
2. Melatih/mengolah bakat
3. Memahami hambatan dan mencari solusi
4. Adanya keberanian untuk berkembang

Cara mengembangkan bakat :


1. Untuk mengetahui potensi diri
2. Untuk menentukan karier
3. Untuk mengembangkan profesi
4. Untuk merencanakan aktifitas

Minat
Minat merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang
menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktifitas dengan penuh
ketekunan dan cenderung menetap, dimana aktifitas tersebut merupakan proses
pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan
perasaan senang, suka, dan gembira.

Jenis minat :
1. Minat yang diekspresikan (Expressed Interest)
Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihannya dengan kata-kata
tertentu.

34
Misalnya : seseorang mungkin mengatakan bahwa dirinyatertarik dalam
mengumpulkan mata uang logam, perangko dan yang lainnya.
2. Minat yang diwujudkan (Manifest Interest)
Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan melalui kata-kata melainkan
dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan aktif dalam
suatu kegiatan.
Misalnya : kegiatan olahraga, pramuka dan sebagainya yang menarik
perhatian
3. Minat yang diinventariskan (Inventoral Interest)
Seseorang menilai minatnya agar dapat diukur dengan menjawab terhadap
sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktifitas
tertentu. Pertanyaan-pertanyaan untuk mengukur minat seseorang disusun
dengan menggunakan angket.

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BAKAT DAN MINAT


NO PERSAMAAN PERBEDAAN
.
1. Perlu adanya pengembangan Bakat sesuatu yang dimiliki sejak
melalui belajar agar kemampuan lahir atau bawaan, terlepas suka
dan keinginan yang ada dapat tidak suka, tidak mudah berubah dan
menjadi kenyataan menetap, aspek genetik lebih
dominan. Sedangkan minat
diperoleh dari belajar/pengalaman ,
orientasi pada hobi/kesukaan semata,
dan mudah berubah sesuai dengan
trend

EMOSI
Selain dipengaruhi oleh persepsi (penginderaan) dan pikiran, perilaku manusia
juga disertai oleh perasaan/emosi. Perasaan bisa positif (senang) atau negatif
(tidak senang). Perasaan-perasaan tersebut mewarnai perilaku sehari-hari, ketika
dekat dengan tataran biologi dan fisiologi/faal disebut warna afektif (affective

35
tone). Warna afeksi kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah/samar-samar.
Perasaan-perasaan yang seperti itu disebut emosi.
Beberapa macam emosi antara lain : gembira, bahagia, benci, was-was dan
sebagainya.

Emosi merupakan keadaan yang disebabkan oleh situasi tertentu (khusus), dan
emosi cenderung terjadi dalam kaitannya dengan perilaku yang mengarah
(approach)/menyingkiri (avoidance) terhadap sesuatu dan perilaku tersebut pada
umumnya disertai dengan adanya ekspresi kejasmanian sehingga orang lain dapat
mengetahui bahwa seseorang sedang mengalami emosi.

Kadang-kadang orang dapat mengontrol keadaan dirinya sehingga emosi yang


dialami tidak keluar dengan perubahan/tanda-tanda jasmani.

Menurut Ekman dan Friesen ada tiga rules, yaitu :


Masking
Adalah keadaan seseorang yang dapat menyembunyikan/menutupi emosi
yang dialaminya.
Contoh : anak yang sangat sedih karena kehilangan orang tuanya, rasa sedih
tersebut dapat ditutupi dan tidak ada gejala jasmani yang menampakan rasa
sedih tersebut.
Modulation
Adalah orang tidak dapat meredam secara tuntas mengenai gejala
kejasmaniannya, tetapi dapat mengurangi saja.
Contoh : ketika anak kehilangan mainan kesukaannya, dia akan menangis tapi
tangisnya biasa saja.
Simulation
Adalah orang tidak mengalami emosi, tetapi seolah-olah mengalami emosi
dengan menampakkan gejala-gejala kejasmanian.

Ketiga display rules di atas dipengaruhi oleh unsur budaya.

36
Dari beberapa definisi dapat diambil kesimpulan bahwa emosi adalah reaksi
penilaian (positif/negatif) yang kompleks dari sistem syaraf seseorang terhadap
rangsangan dari luar atau dari dalam dirinya.

TEORI-TEORI EMOSI
1. Hubungan emosi dengan gejala kejasmanian
Artinya apabila seseorang mengalami emosi, maka pada diri individu akan
terdapat perubahan-perubahan kejasmaniannya.
Contoh : kalau seorang anak takut, mukanya jadi pucat.

2. Teori hubungan antar emosi


Menurut Plutchik, intensitas, similaritas (persamaan) dan polaritas
(pertentangan) merupakan dimensi yang digunakan untuk mengadakan
hubungan emosi satu dengan yang lain.
3. Teori emosi berkaitan dengan motivasi
Garis pemisah antara emosi dengan motivasi sangat tipis.
Contoh : takut merupakan salah satu bentuk emosi, tetapi takut juga menjadi
motif pendorong perilaku karena jika orang takut maka orang akan
terdorong untuk berperilaku kea rah tujuan tertentu.
4. Teori kognitif mengenai emosi
Emosi yang dialami merupakan hasil penafsiran/evaluasi mengenai
inforEmosi yang dialami merupakan hasil penafsiran/evaluasi mengenai
informasi yang datang dari situasi lingkungan dan dari dalam.

Emosi yang kuat pada umumnya diikuti perubahan-perubahan pada tubuh


seperti sebagai berikut :
1. Reaksi elektris pada kulit akan meningkat jika terpesona.
2. Peredaran darah akan bertambah cepat jika marah.
3. Denyut jantung bertambah cepat bila terkejut.
4. Pupil mata akan membesar bila sakit/marah.
5. Liur akan mongering kalau takut/tegang.
6. Buluroma akan berdiri kalau takut.

37
7. Pencernaan, akan mencret bila tegang, dsb

JENIS-JENIS EMOSI
TAKUT
Adalah salah satu bentuk emosi yang mendorong individu untuk menjauhi
sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan sesuatu hal.
Bentuk ekstrim takut adalah takut yang patologis disebut phobia.

CEMBURU
Kecemburuan adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh
kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan
kasih saying dari seseorang.
GEMBIRA
Adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan.
MARAH
Sumber utama kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk
sampai pada tujuan. Maka dari itu ketegangan (stres) yang terjadi dalam
aktivitas tidak mereda. Untuk menyalurkan ketegangan-ketegangan tersebut
individu menjadi marah.

KECERDASAN EMOSI
Menurut Goleman :
1. Emosi bukan bakat, tetapi dapat dilatih, dikembangkan, dipertahankan yang
baik dan yang kurang baik dibuang.
2. Emosi dapat diukur seperti inteligensi, hasil pengukurannya disebut EQ
(Emotional Quotient).
3. EQ memegang peran yang paling penting untuk mencapai keberhasilan
seseorang.

38
Orang yang memiliki EQ yang tinggi adalah jika orang tersebut memenuhi
kriteria sebagai berikut :
- Mampu mengenali emosinya sendiri
- Mampu mengendalikan emosinya sesuai dengan situasi dan kondisi
- Mampu menggunakan emosinya untuk meningkatkan motivasinya sendiri
- Mampu berinteraksi positif dengan orang lain

MOTIVASI
Adalah dorongan (drive) untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan agar tetap
hidup.
Dorongan tersebut menggerakkan perhatian, perasaan, dan perilaku atau kegiatan
seseorang.

Jenis-jenis motivasi :
a. Intrinsik
Motivasi yang berasal dari dalam diri individu
b. Ekstrinsik
Motivasi yang berasal dari luar diri individu

Teori motivasi :
a. Maslow mengatakan bahwa manusia memiliki dorongan akan kebutuhan dan
membagi kebutuhan menjadi beberapa tingkatan :
1. Kebutuhan fisik/biologis
2. Kebutuhan keamanan
3. Kebutuhan social, teman, dicintai, dan mencintai
4. Kebutuhan penghargaan diri
5. Kebutuhan aktualisasi diri
b. Humanistik

39
Menurut airan ini dorongan manusia hanya berasal dari dalam dirinya sendiri.
Setiap manusia memiliki dorongan secara alami.
c. Behavioristik
Manusia bertingkah laku disebabkab oleh stimulus atau rangsangan dari luar
dirinya.

KEPRIBADIAN
Adalah gambaran tingkah laku secara deskriptif tanpa memberikan nilai dan
membentuk karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi
perasaan, pemikiran, dan perilaku.

Istilah-istilah yang berkaitan dengan kepribadian :


a. Karakter
Gambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk)
baik secara eksplisit maupun implisit.
b. Watak (disposition)
Karakter yang telah lama dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.
c. Temperamen
Kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologis/fisiologis,
disposisi, hereditas/suasana hati yang menetap dank has pada orang yang
bersangkutan.
d. Sifat (trait)
Respon yang sama terhadap sekelompok stimuli yang mirip, berlangsung lama
muncul karena kebiasaan.
e. Ciri
Mirip dengan sifat akan tetapi dalam kelompok stimuli yang terbatas.
f. Habit (kebiasaan)
Respon yang cenderung berulang untuk stimulus yang sama.

Teori-teori kepribadian :
1. Psikoanalisa
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya.
2. Behavioristik

40
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh hasil belajar dari lingkungannya.
3. Humanistik
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan dasar yang
dimilikinya.
4. Individual
Kepribadian yang terwujud karena kekurangan yang dimilikinya sebagai
pendorong seseorang untuk mencapai keberhasilannya.

Jenis-jenis kepribadian :
a. Gustav Jung membagi 2 jenis :
1. Ekstrovert : lincah, ramah, terbuka, mudah bergaul
2. Introvert : pendiam, sukar bergaul, tertutup, suka menyendiri
b. Kretsmer membagi menjadi 4 jenis :
1. Atletis
2. Astenis
3. Piknis
4. Displatis

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian :


a. Biologis
Kepribadian dipengaruhi oleh faktor genetis atau keturunan disebut juga
biologis.
b. Sosial
Kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan kondisi sosial dan lingkungan sosial
seseorang.
c. Budaya
Kepribadian dipengaruhi oleh budaya dimana individu berada atau tinggal.

41
GANGGUAN MENTAL/PERILAKU ABNORMAL

Perilaku abnormal adalah perilaku yang menyimpang dari perilaku normal dan
merupakan salah satu gejala gangguan mental.
Penyimpangan perilaku dapat disebabkan karena adanya stressor (sumber stress)
yang berasal dari luar atau perubahan social yang mengubah kriteria normal dan
tidak normal.
Cabang psikologi yang khusus mempelajari gangguan mental disebut psikologi
abnormal atau psikopatologi.
Usaha untuk memperbaiki atau menyembuhkangangguan mental dilakukan oleh
psikolog klinis dalam bidang ilmu psikologi klinis.

Beberapa jenis gangguan mental menurut DSM V (Diagnostic and Statistical


Manual of mental Disorder V) :
1. Gangguan perkembangan otak
a. Gangguan intelektual
b. Gangguan komunikasi
c. Autis
d. Hiperaktif
e. Gangguan belajar
f. Gangguan motorik

42
g. Gngguan perkembangan otak yang lain
2. Skizofrenia dan gangguan psikotik lain
3. Gangguan Bipolar
4. Gangguan depresi
5. Gangguan kecemasan
6. Gangguan obsesif kompulsif
7. Gangguan trauma dan stress
8. Gangguan disosiatif
9. Gangguan gejala somatik
10. Gangguan makan
11. Gangguan tidur
12. Gangguan fungsi seksual
13. Gangguan neuro kognitif
14. Gangguan kepribadian
15. Gangguan mental yang lain

43
PSIKOTERAPI

Adalah upaya memberikan penanganan atau intervensi untuk mengatasi


permasalahan.

Beberapa jenis psikoterapi :


1. Psikoanalisis
Terapi yang dilandasi oleh teori psikoanalisis yang mengarah pada penyebab
gangguan yang dialami disebabkan oleh pengalaman masa lalunya.
2. Hypnoterapi
Terapi yang dilandasi oleh teknik-teknik yang digunakan dalam ilmu hipnotis
yang bertujuan untuk mengurangi gejala dalam gangguan mental.
3. Terapi kelompok
Terapi yang dilakukan secara kelompok atau bersama-sama, biasanya
dilakukan atau diberikan pada penderita gangguan yang sama.
4. Terapi bermain
Merupakan salah satu bentuk terapi yang diberikan untuk anak-anak melalui
metode bermain. Dalam terapi ini terapis memberikan terapi yang dirancang
sedemikian rupa didalamnya ada kegiatan bermain sehingga tidak terlalu
kelihatan bahwa anak diberikan terapi.
5. Psikodrama

44
Terapi melalui bentuk drama atau cerita yang dikaitkan dengan kondisi psikis
atau jiwa pada penderita.
6. Terapi humanistik
Terapi yang diberikan berdasarkan teori pendekatan humanistik.
7. Terapi perilaku
Terapi yang berdasarkan teori pendekatan perilaku. Perilaku ditujukan untuk
merubah perilakunya yang dapat mengurangi gejala gangguan yang dialami.
8. Terapi perilaku kognitif
Terapi yang diberikan baik secara kognitif dan juga perilakunya yang
bertujuan ntuk mengurangi gejala pada gangguan yang dialami.

9. Terapi seni
Terapi yang diberikan melalui berbagai macam bidang seni. Bertujuan untuk
mengurangi gejala pada gangguan yang dialami dengan menuangkan
perasaannya dalam sebuah karya seni.
10. Konseling
Adalah upaya bantuan yang diberikan seorang pembimbing yang terlatih dan
berpengalaman terhadap individu yang membutuhkannya agar individu
tersebut berkembang potensinya secara optimal, mampu mengatasi
masalahnya dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu
berubah.
Jenis-jenis konseling :
a. RET (Rational Emotif Therapy)
b. Logo terapi
c. Terapi gestalt
d. Teapi behavioral

45

Anda mungkin juga menyukai