Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI ORIGAMI

DI SUSUN OLEH:

NAMA:JESIKA MARANI MUNDU

NIM:2019011144015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,saya dapat menyelesaikan proposal
yang berjudul meningkatkan kreativitas anak melalui origami.Saya menyadari bahwa di dalam
pembuatan proposal ini masih jauh dari kata kesempurnaan dan masih banyak kekurangan.dan juga ini
berkat bantuan dan tuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
terlibat,oleh sebab itu saya mengucapkan terima kasih kepada:

 Kedua Orang tua saya yang telah mendukung saya


 Teman saya yang telah membantu menyelesaikan proposal ini
 Dan semua pihak-pihak yang terlibat
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................

1.2 Identifikasi Masalah.............................................................................

1.3 Rumusan Masalah ...............................................................................

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................

1.5 Manfaat Penelitian................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kreativitas..............................................................................................

2.1.1 Definisi Kreativitas ..............................................................................

2.1.2 Ciri-Ciri Kreativitas ..............................................................................

2.2 Melipat Origami.....................................................................................

2.2.1 Definisi Melipat Origami .....................................................................

2.2.2 Seni Melipat Origami ..........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Tindakan Kelas(TPK)………………………………………………

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan .............................................................................................

4.2 Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan Anak Usia Dini suatu upaya pembinaan ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia

enam tahun(0-6 tahun) yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut.Perkembangan merupakan suatu perubahan ini tidak bersifat
kuantitatif,

melainkan kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material,melainkan pada fungsional

Khususnya anak usia dini masa yang paling optimal untuk berkembang pada masa ini anak mempunyai

rasa ingin tahu besar dan melakukan apapun untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Selain itu

secara naluriah mereka aktif bergerak, mereka akan menuju kemana saja dengan minat dan kemaunnya.

Dunia anak adalah dunia bermain dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan

dengan aktivitas bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan kreativitas,

kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, dan kemampuan

tertentu pada anak.Selain itu bermain membantu anak mengenal diri sendiri, orang lain
danlingkungannya.

Melalui bermain anak dapat mengembangkan seluruh kepribadiannya, termasuk motorik, bahasa, sosial,

emosi, maupun kecerdasannya.Pengertian kreativitas diartikan sebagiakativitas berpikir seseorang yang

“unik” diluar kebiasaan cara berpikir orang biasa pada umumnya.Dansuatu konsep yang dapat

dijelaskan dari berbagai sudut pandang tersebut akan mempengaruhi kreativitas. Selain itu, kreativitas

juga berdimensi sangat luas. Artinya, cakupannya meliputi segenap potensi manusia. Dalam Kamus

BesarBahasa Indonesia (KBBI), kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk mencipta atau daya cipta.
Melihat hasil yang telah dipaparkan di atas, maka sangat diperlukan adanya perbaikan pada kreativitas

yang digunakan untuk meningkatkan dalam seni melipat kertas origami. Dalam mengasah ide dan

imajinasi peserta didik dengan kegiatan yang menyenangkan. sehingga anak yang tidak mampu melipat

kertas dengan adanya kegiatan ini salah satu membangkitkan minat yang dimiliki peserta didik
1.2 Identifiksi Masalah
1. Belum tercapainya proses pembelajaran yang efektif dalam kegiatan melipat kertas origami

2. Belum meningkatnya kreativitas anak dalam kegiatan melipat kertas origami

1.3 Rumusan Masalah

bagaimanakah peningkatkan kreativitas anak, dengan kegiatan melipat origami?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas,maka tujuannya untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak
melalui melipat origami

1.5 Manfaat Penelitian


Dari penelitian ini diharapkan dapat menambah teori baru dalam penggunaan seni melipat origami untuk
meningkatkan kreativitas pada anak usia dini.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kreativitas
2.1.1 Definisi Kreativitas
Kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun
produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integritas, suksesi, diskontinuitas, dan
diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah Pengembangan
kreativitas dari aspek perspektif adalah bahwa untuk mewujudkan bakat kreatif anak diperlukan dorongan
dan dukungan dari lingkungan (motivasi eksternal) yang berupa apesiasi, dukungan, pemberian
penghargaan, pujian, insentif, dan dorongan dari dalam diri anak sendiri (motivasi internal) untuk
menghasilkan sesuatu.Kecerdasan dan kreativitas memiliki kaitan yang erat walaupun tidak mutlak.
Orang kreatif dapat dipastikan ia orang yang cerdas, namun tidak selalu orang yang cerdas pasti kreatif.
Lahirnya sebuah karya kreatif dapat, membutuhkan dari sekedar kecerdasan.Kreativitas adalah bakat
seseorang anak yang dimilkinya tetapi jika tidak diasah kemampuan atau bakat anak tersebut maka
kreativitas yang dimiliki anak tidak terlihat tetapi bakat yang dimilki seorang anak bila disalurkan dalam
bakat yang dimilikinya maka kreativitas itu akan muncul dengan sendirinya, kreativitas juga bisa
diartikan sebagai imajinasi anak yang mungkin menurut orang lain itu asing tetapi anak memiliki kreatif
yang tinggi yang dimilkinya.
2.1.2 Ciri-Ciri Kreativitas
Kreativitas dapat dipahami melalui batasan-batasan sebagai berikut.
a. Kreativitas pada esensinya merupaka bentuk pemecah solvingan masalah istimewa yang melibatkan
persoalan yang memerlukan pemecahan yang tak biasa.
b. Dalam upaya memahami kreativitas pada anak dan remaja, pusat perhatian harus diletakkan pada
proses, yaitu proses melahirkan dan mengembangkan gagasan orisinal yang merupakan dasar bagi potensi
kreativitas.
c. Kreativitas dapat mewujud dalam semua segi kehidupan, termasuk bidang musik, seni rupa, tulisan,
sains, ilmu sosial, dan bidang ilmu lain yang diajarkan disekolah.
Ciri-Ciri Individu Kreatif:
1) Terbuka terhadap pengalaman baru
2) Tertarik pada kegiatan kreatif
3) Mepunyai rasa ingin tahu yang besar
4) Senang mengajukan pertanyaan yang baik
5) Kaya akan inisiatif
2.2 Melipat Origami
2.2.1 Definisi Melipat Origami
Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari jepang.Origamimelipat, dan gami yang artinya
kertas. Ketika dua kata itu bergabung menjadi origami yang artinya melipat kertas.Dalam jurnal Khairani
Larasati, Analisis Origami dalam interaksi sosial masyarakat” berpendapat kata origami berasal dari
bahasa jepang yang merupakan gabungan dari kata oru (lipat) dan gami (kertas). Dengan demikian, secara
sederhana, origami dapat diartikan sebagai seni melipat kertas. Origami bisa menggunakan berbagai jenis
kertas, namun demikian, ada juga beberapa purist (sebutan untuk para pengamal origami)yang
memberlakukan syarat ketat pada origami, diantaranya hanya kertas berbentuk bujursangkar yang boleh
digunakan, serta tidak diperkenalkan menggunakan gunting dan lem.
2.2.2 Seni Melipat Origami
Seni melipat kertas origami adalah suatu kegiatan yang sangat baik untuk merangsang kreativitas anak,
serta membangun daya ingat anak, membangun daya imajinasi anak, dapat menumbuhkan rasa penasaran
anak dan membangun sosial yang baik bersama orang-orang yang ada disampingnya. Seperti guru, teman
dan orang tua.Adapun manfaatorigami ialah sebagai berikut:
a. Anak akan semakin akrab dengan konsep-konsep dan istilah-istilah matematika geometri, karena pada
orangtua atau gurumenerangkan origami akan sering menggunakan istilah matematika geometri
contohnya:garis, titik, perpotongan dua buah garis, titik pusat segitiga, dll.

b. Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus anak menekan kertas dengan ujung-
ujung jari adalah latihan efektif untuk melatih motorik halus anak.

c. Meningkatkan dan memahami pentingnya akuarasi, saat membuat model origami terkadang kita harus
membagi 2 atau lebih kertas, ini membuat anak beljar mengenal ukuran dan bentuk yang diinginkan serta
keakuratannya.

d. Mengingkatkan citra diri dan bakat anak.

e. Saat bermain origami anak akan terbiasa belajar mengikuti instuisi yang runut.

f. Mengembangkan pemikiran logis.

g. Meningkatkan persepsi visual dan spasial.

h. Mendapatkan tahu lebih banyak tentang hewan dan lingkungan mereka, hal ini karen bentuk origami
yang dibut dapat dipilih dan dapt dijadikan sebagai media penegnalan hewan dan lingkungan anak.

i. Memperkuat ikatan emosi antara orangtua dan anak, bemain origami disertai komunikasi yang
menyenagkan ini akan membangun ikatan yang sungguh baik anatar anak dan orangtua atau guru dan
murid.
BAB III
METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto Penelitian
Tindakan Kelas adalah suatu yang dilakukan oleh guru/peneliti untuk melakukan tindakan guna
meningkatkan mutupembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai dengan kondisi
siswa.Menurut Mulyasa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan
belajar sekelompok peserta didik denga memberikan sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan.Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik atau oleh
peserta didik di bawah bimbingan dan arahan guru dengan maksud untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran. Misalkan,penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran
2019/2020 secara bertahap pada kelompok Penelitian ini guru sebagai subyek yang memberi
tindakan.Anak didik TK kelompok B tahun ajaran 2019 yang berjumlah 20 anak, yang terdiri dari 8
anak perempuan dan 12 anak laki-laki bertindak sebagai subyek penelitian yang memperoleh tindakan.
Peneliti dibantu dengan wali kelas dan guru pendamping kelompok B sebagai observer.Prosedur
penelitian merupakan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam suatu penelitian. Desain Penelitian
Tindakan Kelas secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilaksanakan, yaitu: (1) Perencanaan,
(2)Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi. Adapun langkah-langkah teknik analisis data sebagai
berikut:
1.Memberikan nilai atau skor pada setiap hasil amatan.
2.Membuat tabulasi nilai observasi kreativitas anak melalui permainan dengan teknik origami yang
terdiri dari nomor, nama, jumlah skor, prosentase.
3.Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap pengamatan
4.Menghitung prosentase pencapaian perkembangan kreativitas setiap anak dengan cara sebagai berikut.
a.Prosentase pencapaian perkembangan

b.Skor maksimum = jumlah butir amatan X skor maksimum butir amatan


c.Hasilprosentasidiisiakan pada tabel tabulasi pada kolom
d.Menghitung hasil rata-rata pencapaian dengan skor maksimum pada setiap siklus yang telah
ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus akan berhasil jika anak sudah mencapai
skor maksimum yang telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya.
e.Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan prosentase
keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti. Penelitian pada setiap siklus
akan berhasil jika anak sudah mencapai prosentase yang telah ditentukan oleh peneliti
pada setiap siklusnya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan pembahasan penelitian tentang meningkatkan kreativitas anak melalui
origami di peroleh kesimpulan bahwa hal ini dapat di buktikan dengan adanya peningkatan kreativitas
anak dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru serta memberi tantangan kepada guru untuk
menciptakan berbagai kegiatan yang menarik bagi anak.
4.2 Saran
Saran untuk guru lebih meningkatkan lagi kreativitas pada anak melalui berbagai media terutama media
origami
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/933/

http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/378

https://core.ac.uk/reader/148614104

Anda mungkin juga menyukai