Anda di halaman 1dari 78

BAB I

PENDAHULUAN

A. DESKRIPSI

Mata kuliah ini bertujuan mengembangkan potensi mahasiswa melalui


pemahaman konsep dasar pengembangan kreativitas dan keberbakatan,
Hubungan kreativitas dan kecerdasan manusia, Faktor pendukung dan
penghambat pengembangan kreativitas, Kebutuhan dan startegi anak
terhadap aktivitas kreatif, Pengembangan kreativitas melalui menciptakan
produk, melalui imajinasi, melalui eksplorasi dan eksperimen, melalui proyek
dan bahasa, serta melalui musik dan lagu.

B. KOMPETENSI DAN INDIKATOR

Diakhir mata kuliah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami


konsep dasar pengembangan kreativitas dan keberbakatan, Hubungan
kreativitas dan kecerdasan manusia, Faktor pendukung dan penghambat
pengembangan kreativitas, Kebutuhan dan startegi anak terhadap aktivitas
kreatif, Pengembangan kreativitas melalui menciptakan produk, melalui
imajinasi, melalui eksplorasi dan eksperimen, melalui proyek dan bahasa,
serta melalui musik dan lagu dan mampu mempraktekkan hasil dari
pengembangan kreativitas.

C. PENGANTAR

Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berlangsung secara


terus menerus dan bersifat alami. Dari generasi ke generasi masyarakat
suatu bangsa akan mengalami pertumbuhan yang berbeda dimana kualitas
masyarakatnya akan ditentukan oleh pengalaman dan pembelajaran yang

1|P a g e
diperoleh dan dimilikinya baik secara formal maupun non formal. Masyarakat
yang memperoleh pengalaman dan pembelajaran yang berkualitas tentu saja
akan menjadikan generasi yang berkualitas pula, begitu juga sebaliknya.
Salah satu indikator yang menentukan kualitas suatu generasi masyarakat
ditentukan oleh pendidikan yang diperoleh baik itu melalui pendidikan formal
maupun pendidikan non formal. Peletakan dasar untuk pengembangan pikir
dan kepribadian anak sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang
diberikan oleh orang tua sejak anak-anak masih berusia pra sekolah 0 hingga
6 tahun. Pengalaman yang diterima oleh anak-anak melalui proses
pembelajaran lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun
lingkungan kelompok bermain dan Taman Kanak-kanak merupakan hal yang
penting dan menentukan bagi anak untuk pengembangan ke depan.
Pertumbuhan sikap dan sifat anak akan tergantung pada apa yang dilihat,
diperoleh, dan diajarkan oleh orang lain kepada anak karena semua itu
menjadikan sumber pengetahuan dan pengalaman yang akan dilakukan oleh
anak.

Suatu bangsa berkembang yang hidup dalam suatu masa di mana


ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya memerlukan
suatu adaptasi kreatif untuk dapat mengikuti perubahanperubahan yang
terjadi dan menghadapi problema-problema yang semakin kompleks. Setiap
pribadi, kelompok maupun suatu bangsa, harus mampu memikirkan,
membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama secara kreatif,
agar dapat “survive” dan tidak tergilas dalam persaingan antar bangsa dan
negara. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas sejak usia dini, tinjauan
dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisikondisinya serta
cara-cara yang dapat memupuk, merangsang dan mengembangkannya
menjadi sangat penting.

Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan


dengan memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan tingkat berpikir
anak. Proses belajar pada PAUD ditekankan pada pengembangan proses
berpikir dan proses berkreasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan yang
dimiliki oleh anak. Salah satu proses yang penting dikembangkan pada PAUD
2|P a g e
adalah pengembangan kreativitas. Seberapa pentingkah kreativitas dimulai
sejak dini? dan bagaimanakah kiat meransang kreativitas pada anak usia
dini? serta pertanyann dan hal-hal penting lainnya yang terkait dengan
pengembangan kreativitas sejak dini akan dipaparkan pada bahasan
berikutnya. Selamat menyimak, semoga bermanfaat!

3|P a g e
BAB II
DESKRIPSI MATERI

PERTEMUAN 1

A. PENTINGNYA KREATIVITAS UNTUK ANAK USIA DINI

Kreatifitas merupakan daya dan atau kemampuan manusia untuk


menciptakan sesuatu. Kemampuan ini dapat terkait dengan bidang seni
maupun ilmu pengetahuan. Dalam bidang seni, intuisi dan inspirasi sangat
berperan besar dan menuntut spontanitas lebih tinggi. Dibidang ilmu
pengetahuan, kemampuan pengamatan dan perbandingan, menganalisa dan
menyimpulkan lebih menentukan. Kedua-duanya menuntut pemusatan
perhatian, kemampuan, kerja keras dan ketekunan; keduaduanya bertolak
dari intelektualisme dan emosi, serta merupakan cara pengenalan realitas
alam dan kehidupan yang sama.

Menurut seorang psikolog terkenal, Erick Erikson, masa usia tiga


setengah tahun hingga enam tahun adalah masa penting bagi seorang anak
untuk mengembangkan kreativitasnya. Erikson mengatakan bahwa masa ini
adalah masa pembentukan sikap initiative versus guilt (inisiatif dihadapkan
pada rasa bersalah). Anak-anak yang mendapat lingkungan pengasuhan dan
pendidikan yang baik, akan mampu mengembangkan sikap kreatif; antusias
untuk bereksplorasi, bereksperimen, berimajinasi, serta berani mencoba dan
mengambil resiko. Namun, semua itu bergantung pada lingkungan belajar
anak; apakah memang kondusif untuk mencapai perkembangan tersebut?

Banyak orangtua berharap, ketika anaknya masuk ke jenjang


pendidikan prasekolah, sekolah tersebut mampu menyiapkan anak agar bisa
membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya, banyak lembaga pendidikan
4|P a g e
prasekolah yang mengorientasikan pendidikannya secara lebih akademik.
Hal ini biasanya membuat guru lebih sering menyuruh anak untuk duduk diam
di ruang kelas, belajar menulis, dan mengerjakan soal-soal berhitung.
Bahkan, hasil pekerjaan anak itu sudah mendapat nilai, kritik, dan disalahkan
oleh guru. Padahal, menurut Ericson, apabila pada masa ini anak sering
dikritik, disalahkan, atau diberikan nilai, maka sikap yang akan berkembang di
dalam dirinya adalah perasaan bersalah dan takut. Perasaan bersalah ini
akan membuat anak takut untuk mencoba, mengambil inisiatif dan berkreasi.

Mengapa kreativitas begitu penting dalam hidup dan perlu dipupuk


dalam diri anak sejak dini? Karena dengan berkreasi orang dapat
mewujudkan (mengaktualisasikan) dirinya, dan perwujudan/aktualisasi diri
merupakan kebutuhan pokok tingkat tertinggi dalam hidup manusia (Maslow,
1959). Kreativitas merupakan manifestasi dari individu yang berfungsi
sepenuhnya. dengan kreativitas memungkinkan manusia untuk meningkatkan
kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan
masyarakat maupun negara bergantung pada sumbangan kreatif, berupa ide-
ide baru, penemuan-penemuan baru dan teknologi baru. Untuk mencapai hal
ini perlulah sikap, pemikiran dan perilaku kreatif dipupuk sejak dini.

Para psikolog, sosiolog dan ilmuwan lainnya telah lama mengetahui


pentingnya kreativitas bagi individu dan masyarakat. Adanya keyakinan
tradisional bahwa kreativitas, biasanya disebut “jenius”, diturunkan dan tidak
ada yang dapat dilakukan untuk membuat orang kreatif. Sudah merupakan
suatu keyakinan bahwa manusia dilahirkan dengan “percikan” kejeniusan”
yang hebat atau tidak sama sekali.

Ketika kreativitas masih diyakini sebagai unsur bawaan yang hanya


dimiliki sebagian kecil anak dan dianggap akan berkembang secara otomatis,
tidak dibutuhkan adanya rangsangan lingkungan atau kondisi lingkungan
yang menguntungkan bagi perkembangan ini. Bertentangan dengan hal
tersebut, ternyata diketahui bahwa semua anak mempunyai potensi untuk
kreatif, walaupun tingkat kreativitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas
seperti halnya setiap potensi lain, perlu diberi kesempatan dan rangsang oleh

5|P a g e
lingkungan untuk berkembang. Unsur penting lainnya yang perperan penting
dalam pengembangan kreativitas untuk anak sejak dini adalah penciptaan
lingkungan fisik. Ruang interior, sebagai salah satu lingkungan fisik memiliki
andil cukup besar dalam berperan sebagai pendorong kreativitas anak,
sebagai stimuli eksternal.

PERTEMUAN 2
B. HUBUNGAN KREATIVITAS DAN KECERDASAN MANUSIA

Dalam filsafat aktivitas adalah suatu hubungan khusus manusia


dengan dunia, suatu proses yang dalam perjalanan manusia menghasilkan
kembali mengalih mewujudkan alam, karena ia membuat dirinya sendiri
subjek aktivitas dan gejala-gejala alam obyek aktivitas.Berkat aktivitas, atau
karena kerja, manusia mengangkat dirinya sendiri melampaui dunia
binatang dan memelihara maupun mengembangkan dalam proses historis
semua ciri-ciri spesifik manusia. Dalam perjalanan aktivitas manusia
memerlukan objek-objek sesuai sifat-sifat dan ciri-cirinya, menyesuaikannya
dengan kebutuhan-kebutuhannya, dan menjadikan objek-objek itu ukuran dan
dasar dari aktivitasnya. Dalam interaksinya dengan alam manusia secara
bertahap memasukan alam kedalam kebudayaan material dan spiritualnya.
Perubahan-perubahan didunia luar hanya merupakan premsi dan kondisi bagi
peningkatan diri manusia. Dalam menghasilkan sesuatu manusia selalu
menghasilkan kembali dirinya sendiri dan tidak lagi sama saat ia memulainya.

Dalam Psikologi Aktivitas adalah sebuah konsep yang mengandung


arti fungsi individu dalam interaksinya dengan sekitarnya. Aktivitas psikis
adalah hubungan khusus dari benda hidup dengan lingkungan. Ia menengahi,
mengatur dan mengontrol hubungan-hubungan antara organisme dan
lingkungan. Aktivitas psikis didorong oleh kebutuhan yang diarahkan pada
objek yang dapat memenuhi kebutuhan ini, dan dipengaruhi oleh sistem

6|P a g e
tindakan-tindakan. Aktivitas psikis manusia mempunyai suatu ciri atau corak
sosial dan ditentukan oleh kondisi-kondisi kehidupan sosial. 1

Aktivitas psikis manusia bisa eksternal dan internal. Aktivitas psikis


eksternal terdiri dari operasi-operasi yang pesifik manusia dengan obyek-
obyek yang ada dengan dipengaruhi oleh lengan, tangan, jari-jari, dan kaki.
Sedangkan aktivitas psikis internal berlangsung dalam pikiran, dengan
menggunakan tindakan-tindakan mental, dimana manusia beroperasi bukan
dengan objek-objek yang ada dan bukan melalui gerakan-gerakan fisis,
melainkan dengan gambaran-gambaran dinamisnya.Aktivitas internal
merencanakan aktivitas eksternal. Ia timbul atas dasar aktivitas eksternal,
dan merealisasikan dirinya melalui aktivitas eksternal.

Macam-macam aktivitas yang berhubungan dengan kecerdasan

a. Aktivitas pikiran
Tuhan menciptakan otak adalah salah satu cara terbaik untuk
membuat otak selalu aktif disegala situasi maupun disegala waktu.
Bahkan saat sedang menikmati hidup (misalnya makan dan bersantai)
tetap masih bisa dilakukan didalam hati. kegiatan semacam ini sangat
besar pengaruhnya dalam kehidupan kita sehingga menangkal hal-hal
buruk yang berasal dari dalam maupun yang dari luar.
b. Aktivitas berbicara
Dalam berbicara membutuhkan kecerdasan, jumlah kosa kata yang
keluar dari dalam mulut setara dengan tingkat kecerdasan orang
tersebut. Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kecerdasan
adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan
pengembangan akal budi (seperti kepandaaian, ketajaman, akal
pikiran). konsep tersebut mengendaki kesempurnaan akal serta budi
yang meliputi kepandaian dan optimalisasi. Kecerdasan adalah
anugerah istimewa yang dimiliki oleh manusia. mahluk lain memliki
kecerdasan yang terbatas sedangkan manusia tidak.2

1 Abdullah idi. Sosiologi pendidikan. (Jakarta:Rajawali pers. 2014) hlm :33


2 Ibid. hlm: 45-46
7|P a g e
Dalam hal ini manusia mampu memahami segala fenomena
kehidupan secara mendalam. Dan dapat mengambil hikmah dan
normanya, dengan demikian manusia menjadi lebih bijak dan beradap
karena memiliki kecerdasan. Oleh karena itu kecerdasan sangat
diperlukan oleh manusia guna alat bantu menjalani kehidupannya didunia.

Jadi hubungan aktivitas dan kecerdasan manusia adalah Segala


sesuatu yang dilakukan oleh seseorang yang mana interaksinya dengan
lingkungan alam maupun dengan individu lain. Aktivitas yang dilakukan
seseorang bertujuan untuk menghasilkan sesuatu yang diperoleh dari
lingkungannya. Manusia memiliki kecerdasan yang berbeda dengan
mahluk hidup lainnya,yang mana kecerdasan manusia itu diciptakan
paling sempurna. Kecerdasan berpengaruh pada aktivitas yang dilakukan
seseorang,ketika seseorang memiliki kecerdasan yang baik sesuai
dengan individu lain maka akan semakin banyak aktivitas yang ia lakukan
dan semakin baik pula sesuatu yang ia hasilkan.

Teori Aktivitas Pembelajaran Kecerdasan Manusia

Aktivitas pembelajaran dalam arti luas meliputi pendidikan praktik-


praktik yang memperlakukan peserta didik bukan hanya sebagai
pelaksana pembelajaran yang diberikan oleh pendidik,melainkan juga
berperan sebagai agen tindakan kognitif yang didistribusikan antara
pendidik ,aktivitas pembelajaran merujuk pada beragam setting tentang
praktik pendidikan ,yang sesuai dengan teori pembelajaran konstruktif.
Filsuf pendidikan John Dewey dan psikolog perkembangan Lev
Vygotsky,Jean piaget dan jeromes bruner ,antara lain mengusulkan
bahwa anak-anak atau peserta didik dapat menyusun tujuan,mencari cara
dan metode untuk mencapai tujuan dan melibatkan diri untuk mengalami
aktivitas pembelajaran serta melakukan evaluasi diri terhadap hasil yang
diperolehnya.

Dalam pengertian sederhana ,aktivitas pembelajaran merujuk pada


sistem pendidikan dalam memfasilitasi peserta didik untuk menjadi agen
perubahan melalui pengalaman,pengetahuan ,keterampilan dan
8|P a g e
kemampuan yang dilkukannya sendiri serta memperoleh metode untuk
belajar mandiri (Kozulin Gindis,Ageyev and miller, 2003), Fondasi teori ini
didasarkan pada teori Vygotsky tentang cultural historical theory, yang
mengatakan bahwa pendidikan membawa dampak pada pengembangan.

Dengan demikian yang dinmaksud dengan aktivitas pembelajaran


adalah aktivitas atau kegiatan apa saja dari suatu individu yang dikelola
dengan maksud untuk memperbaiki ,keterampilan pengetahuan dan
kompetensi. Terdapat dua kriteria penting yang perlu dipahami utuk
membedakan antara aktivitas pembelajaran dengan berbagai bentuk
aktivitas lainnya. Kedua kriteria yang dimaksud adalah :3

a) Aktivitas pembelajaran harus dirancang secara sengaja sebagai


suatu tindakan yang dipersiapkan sebelumnya berdasarkan tujuan
pembelajaran,sebagai kebalikan dari kegiatan yang dipilih secara acak.
b) Harus dikelola dengan berbagai cara,termasuk yang dipersiapkan
oleh peserta didik yang melibatkan usaha untuk mentransfer informasi
dalam pengertian yang seluas-luasnya (pesan,ide, pengetahuan dan
strategi). selain itu ,aktivitas pembelajaran jug dipahami sebagai tugas-
tugas yang dirancang secara khusus untuk memperbiki hasil belajar
peserta didik. Upaya untuk memperbaiki hasil belajar maksudnya merujuk
pada aktivitas : Penguatan dan remediasi atau pengayaan, Tugas untuk
menambah pemahaman terhadap konsep-konsep yang sulit, untuk
memantapkan persiapan peserta didik dalam menerima pembelajaran dan
tutorial, serta pendalaman dan penunjang bahan belajar.

Berdasarkan definisi diatas ,aktivitas pembelajaran berbasis


kecerdasan disini adalah berbagai benuk aktivitas yang didesain untuk
meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilan dengan memfasilitasi
berkembangnnya kecerdasan peserta didik.4

3 Janice Beaty. Ob servasi Perkembangan Anak Usia Dini. (Jakarta:Kencana.2013) hlm :36-37
4 Ibid. hlm : 38
9|P a g e
Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Manusia

Seperti yang kita ketahui,bahwa setiap individu memiliki tingkat


kecerdasan yang berbeda-beda. Ada pandangan yang menekankan pada
bawaan atau biologis,,minat yang khas ,pembentukan atau
lingkungan,kematangan.

1. Faktor bawaan atau biologis


Dimana Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir, batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah
antara lain ditentukan oleh faktor bawaan
2. Faktor minat dan pembawaan yang khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan
merupakan dorongan bagi perbuatan itu
3. Faktor pembentukan atau lingkungan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang yang
mempengaruhin perkembangan inlegensi. Perkembangan anak sangat
dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi oleh kaena itu ada hubungan
antara pemberian makanan bergizi untuk kecerdasan seseorang.
Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh
lingkungan yang amat penting selain guru,rangsangan-rangsangan yang
bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang
amat penting,seperti pendidikan,latihan berbagai keterampilan (khususnya
pada masa peka)
4. Faktor kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan
5. Faktor Kebebasan
Hal ini manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi disamping kebebasan memilih metode,juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.5
6. Ilmu pengetahuan

5 Faisal Abdullah. Bakat dan Kreativitas (Palembang: Noer Fikri Offset.2008) hlm : 31
10 | P a g e
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui oleh manusia melalui
pengalaman informasi.
7. Kebudayaan
Menurut.E.B. Taylor (Primitive culture) kebudayaan adalah kompeks yang
mencakup pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral, hukum, adat
istiadat, kemampuan dan kebiasaan didapat oleh manusia sebagai
anggota masyarakat. Akibat dari manusia menggunakan akal ,pikiran
yang perasaan dan pengetahuan timbullah kebudayaan baik berbentuk
sikap, tingkah laku, cara hidup , semua yang berkumpul dalam otak
manusia yang berbentuk ilmu pengetahuan adalah kebudayaan .
Disamping itu kesejahteraan dan ketenangan. Kebudayaan juga dapat
berbahaya dalam kehidupan, budaya menurut pikiran dan perasaan
semata tanpa pertimbangan norma etika dan agama, akan menimbulkan
bahaya , baik bahaya itu pada pelakunya sendiri maupun pada orang lain
atau kelompok. Oleh karena itu kebudayaan harus di ikat dengan norma
,etika dan agama.6

Kecerdasan manusia akan lebih optimal manakala dapat


menggunakan otak kanan dan otak kanan dan otak kiri secara seimbang
inilah rahasia negara-negara maju dalam menceta generasi unggulnya
,seperti jepang,cina ,korean amerika dan lain-lain. Kecenderungan
menggunakan otak kiri saja akan berdampak kepada sikap seseorang
dalam melihat suatu masalah. Mereka akan lebih banyak melihat
perbedaanya daripada persamaannya,lebih melihat segala sesuatu
secara parsial atau kotak-kotak tidak secara horistik atau menyeluruh.
Sedangkan orang yang menggunakan kedua sisi otaknya secara
seimbang dapat melihat segala sesuatunya secara menyeluruh atau
holistik dan senantiasa berperasaan positif,melihat dunia menyatu,bukan
terpisah-pisah,melihat persamaan bukan perbedaan.Otak butuh
nuansa,aktivitas,refreshing, dan stimulasi sebagai medium untuk

6 Ibid. hlm: 38-39


11 | P a g e
berasosiasi dengan lingkungan. Asosiasi menjadi titik paling urgen untuk
mengaktualisasikan ide-ide yang diserap otak.7

PERTEMUAN 3
C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENGEMBANGAN
KREATIVITAS

Faktor Penghambat Kreativitas Anak

Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpoai perilaku dan


tingkah laku anak dengan berbagai pola dan tingkah lakunya, artinya
ekspresi kreatifitas anak kerap menimbulkan efek kurang berkenan bagi
orangtua.Misalnya orangtua melarang anak merobek-robek kertas
karena takut rumah jadi kotor, atau berteriak, marah-marah saat anak
main pasir karena takut kena kuman. Padahal tiap anak memiliki
ekspresi kreatifitas yang berbeda, ada yang terlihat suka mencoret-
coret, beraktivitas gerak, berceloteh dan melakukan eksperimen.
Penyikapan orangtua seperti itu berarti merupakan suatu contoh dari
sekian banyak faktor yang menghambat kreativitas seorang anak.

Para ahli memberikan komentar-komentar yang jelas tentang hal-hal


yang harus dihindari dalam mengembangkan kreatiftas anak, seoerti yang
dikemukakan oleh Amable, dala Utami Munandar(2004:223)
mengemukakan bahwa ada empat hal yang mesti dihindari dalam
mengembangkan kreatifitas anak, yaitu; evaluasi, persaingan, hadiah dan
lingkungan yang membatasi, evaluasi dapat mengurangi kreatifitas anak
yang di evaluasi akan berkecil hati. Begitu juga perasaan diamati selagi
bekerja akan mengurangi kreativitas anak.
Begitu juga Torence dalam Adhipura (2001:46) menjelaskan bahwa
hal-hal yang dapat menghambat kreativitas anak ialah sebagai berikut:
a. Usaha terlalu dini untuk mengeliminasi fantasi
b. Pembatasan terhadap rasa ingin tahu anak

7 Rudiana. Be-100% of your b rain (Bandung: Penerbit Nuansa.2011). hlm:20


12 | P a g e
c. Terlalu menekankan peran berdasarkan seksual
d. Terlalu banyak melarang
e. Takut dan malu
f. Penekanan ang salah kprah terhadap keterampilan verbal tertentu
g. Memberikan kritik yang bersifat destruktif8

Selanjutnya, mengemukakan beberapa faktor yang dapat


menghambat perkembangan kreativitas anak yaitu:

a) Tidak ada dorongan bereksplorasi


b) Jadwal yang terlalu ketat
c) Terlalu menekankan kebersamaan keluarga
d) Tidak boleh berkhayal
e) Orang tua konservatif
f) Over protektif
g) Disimplin otoriter
h) Penyediaan alat permainan yang terstruktur
Pendapat di atas, menyebutkan bahwa faktor yang dapat
menghambat kreativitas anak yaitu tidak ada dorongan bereksplorasi,
dimana anak tidak mendapat kesempatan untuk mengeksplorasi atau
menjelajah lingkungannya (mengenal dan menemukan hal-hal yang baru)
sehingga dapat menghambat pemikiran kreatif anak untuk berkembang.
Melarang anak untuk menghayal juga dapat menghambat berkembangnya
daya imajinasi anak sehingga dapat memadamkan kreativitas anak.9
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
penghambat kreativitas anak yaitu tidak ada motivasi dan dorongan dari
internal maupun eksternal. Yang mengakibatkan terhambatnya
perkembangan kretaivitas anak.
Faktor Pendukung Kreativitas

Kreatifitas merupakan faktor potensial yang dimiliki seseorang


yang dapat dikembangkan.Dalam mengembangkan kreatifitas tersebut,
terdapat faktor-faktor yang dapat mendukung upaya menumbuh

8Ahmad Susanto. 2017.Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Bumi Aksara. Hlm 94-95


9Imam Musbikin. Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein.Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2007. Hlm. 7
13 | P a g e
kembangkan kreatifitas. Faktor-faktor yang dapat mendukung atau
mendorong munculnya kreatifitas tersebut adalah lingkungan keluarga,
sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Namun yang tidak kalah
pentingnya adalah adanya kebebasan dan keamanan psikologis yang
ada dalam diri anak untuik mengembangkan kondisi bagi
perkembangan kreatifitas. Dilingkungan sekolah, misalnya anak akan
merasa bebas secara psikologis jika terpenuhi suasana dan kondisi
sebagai berikut:

A. Guru menerima anak sebagaimana adanya, tanpa syarat dan segala


kelebihan dan kekurangannya, serta memberikan kepercayaan
bahwa pada dasarnya anak baik dan mampu.
B. Guru mengusahakan suasana agar anak tidak merasa dinilai dalam
arti yang bersifat mengancam.
C. Guru membarikan pengertian dalam arti dapat memahami
pemikiran, perasaan dan perilaku anak sehingga guru dapat
merasakan diri dalam situasi anak dan melihat dari sudut pandang
anak.10
Hurlock mengemukakan beberapa faktor pendukung yang dapat
meningkatkan kreativitas anak yaitu:
1. Waktu, Anak akan kreatif apabila diberikan waktu bebas untuk
bermain dengan gagasan dan konsep yang dimilikinya.
2. Kesempatan menyendiri, Hanya apabila tidak mendapat tekanan dari
kelompok sosial anak menjadi kreatif.
3. Dorongan terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi
standar orang dewasa, Untuk menjadi kreatif anak harus bebas dari
ejekan dan kritikan.
4. Sarana, Sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus
disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan
eksplorasi yang merupakan unsur penting dari semu kreativitas.
5. Lingkungan yang merangsang, Lingkungan rumah dan sekolah harus
merangsang kreativitas anak.

10Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini, Hlm 87

14 | P a g e
6. Hubungan anak dan orang tua yang tidak posesif, Orang tua yang
tidak terlalu posesif terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri
dan percaya diri, dua kualitas yang sangat mendukung kreativitas.
7. Cara mendidik anak, Mendidik anak secara demokratis di rumah dan
sekolah dapat meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik
otoriter memadamkannya.
8. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, Semakin banyak
pengetahuan yang diperoleh anak, semakin baik dasar untuk
mencapai hasil yang kreatif.

Anak akan menjadi kreatif apabila anak mempunyai sedikit waktu


bebas untuk bermain dengan ide dan konsep yang dimilikinya.
Selanjutnya, sarana harus disediakan terutama saran bermain yang
dapat mendorong anak untuk melakukan percobaan dan eksplorasi
terhadap sarana bermain tersebut.11

Lingkungan (termasuk orangtua dalam keluarga dan guru


disekolah) berperan penting untuk mengambangkan dan
mengoptimalkan potensi-potensi dengan mengajak berpikir kreatif pada
anak. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menstimulasi anak dengan
mengajak berpikir kreatif..

Menurut Mayang Sari (20019:29), bentuk-bentuk peran lingkungan


dalam mengambangkan kreatifitas anak sebagai berikut:
1. Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk
mengungkapkannya
2. Memberikan waktu pada anak untuk berpikir, merenung dan
berkhayal.
3. Membolehkan anak untuk mengambil keputusan sendiri. dengan
anak mengambil keuputusanya sendiri maka anak akan
bertanggung jawab untuk mengambil keputusannya sendiri.

11Ahmad Susanto. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Perenada Media Group. 2011. Hlm.
124

15 | P a g e
4. Mendorong keingintahuan anak untuk memahami banyak hal.
Orang tua atau guru memfasilitasi keingintahuan anak dengan
memberikan informasi yang baik. Bisa dilakukan dengan
memberikan buku-buku untuk dibacakan pada anak atau mengajak
anak untuk mengunjungi objek yang ingin diketahui.
5. Meyakinkan anak bahwa orangtua atau guru menghargai apoa yang
ingin dilakukan anak dan hasil akhirnya. Ini bisa dilakukan dengan
memberikan anak kesempatan untuk melakukan eksperimennya
dari setiap pengetahguannya.
6. Menunjanng dan mendorong kegiatan kreatif anak. Artinya orangtua
atau guru memberikan fasilitas yang mendukung, mendukung anak
dalam eksperimentasinya, atau mengasuh bakat anak dengan
berbagai kegiatan positif. Misalnya lomba, kursus atau pelatihan.
7. Menikmati kebersamaan dengan anak orangtua atau guru sengan
bersama anak, mampu menjalin komunikasi secara terbuka, hangat,
dan empatis terhadap anak.
8. Memberi pujian yang sungguh-sungguh tepat sasaran pada anak.
Pujian harus diberikan ketika anak berhasil melakukan proses
kreatifnya. Pujian hendaknya diberikan bukan berdasarkan hasil,
melainkan lebih pada proses. Maksudnya orangtua atau guru harus
memuji kerja keras, ketekunan dan semangat anak dalam proses
kreatifnya walaupun hasilnya belum begitu memuaskan. Dengan
mendorong kemandirian anak dalam bekerja, orangtua atau guru
jangan terlalu ikut campur dan terlalu mengarahkan anak. Biarkan
anak mengembangkan dan menerapkan ide-ide yang dimilikinya.
Anak disorong untuk menemukan solusi pada setiap permasalahan
yang dihadapinya.
9. Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan anak. Artinya
orangtua atau guru mau membantu anak ketika anak mengalami
kesulitan. Dalam hal ini bukan membantu secraa penuh terhadap
setiap permasalahan yang dihadapi anak, namun orangtua atau

16 | P a g e
guru hanya boleh mengarahkan dan tetap mendukung setiap
keputusan yangdiambil oleh anak.12

Dengan uraian diatas, dapat dipahami bahwa kreativitas anak


akan berkembang jika orangtua dan guru selalu bersikap demokratis.
Dengan perilaku yang mau mendengarkan dan menghargai pendapat
anak, mendorong anak untuk berani mengungkapkan pendapatnya,
dan tidak memotong pembicaraan anak ketika anak ingin
mengungkapkan pikirannya.

Kendala Dalam Pengembangan Kreativitas


Salah satu kendala konseptual utama terhadap studi keretivitas
adalah pengertian tentang kretivitas sebagai sifat yang diwarisi oleh yang
berbakat luar biasa atau genius. Kretivitas diasumsikan sebagai suatu
yang dimiliki atau tidak dimiliki, dan tidak banyak yang dapat dilakukan
melalui pendidikan untuk mempengaruhinya.
Kendala konseptual lainnya terhadap ‘gerak keretivitas’ terletak
pada alat-alat ukur (tes) yang biasanya dipakai disekolah-sekolah, yaitu
tes intelegensi tradisonal yang mengukur kemampuan siswa untuk belajar,
dan tes prestasi belajar untuk menilai kemajuan siswa selama program
pendidikan. Bait tes intelegensi maupun tes prestasi belajar kebanyak
hanya meliputi tugas-tugas yang harus dicari satu jaeaban yang benar
(berpikir konvergen). Kemampuan berpikir divergen dan kreatif, yaitu
menjajaki berbagai kemungkinan jawaban atas suatu masalah, jarang
diukur. Dengan demikian, pengembangan kemampuan mental-intelektual
anak secara untuk diabaikan.
Sebab utama lain dari kurangnya perhatian dunia pendidikan dan
psikologi terhadap kerativitas terlatak pada sesulitan merumuskan
konsep kreativitas itu sendiri. Sekarang hampir setiap orang, mulai dari
orang awam, pemimpin lembaga pendidikan, manajer perusahaan
sampai dengan pejabat pemerintah, berbicara tentang pentingnya
kretivitas dikembangkan di sekolah, dituntut dalam pekerjaan, dan
diperlukan untuk membangun.

12Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini,Hlm 88-89


17 | P a g e
Sebab lain dari kelalaian terhadap masalah pengembangan
kreativitas adalah motodologis. Tuntutan akan alat-alat ukur yang mudah
digunakan dan objektif telah mengalihkan perhatian dari upaya untuk
mengukur kemampuan kreatif, yang menuntut jenis tes divergen (dengan
berbagai kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah).
Penggunaan model stimulus-response dalam teori belajar
merupakansebab lain dari kekurangnya perhatian psikologi dan
pendidikan terhadap masalah kretivitas. Keterbatasan dari model ini
terutama menjadi nyata jika kita berhubungan proses-proses pemikiran
yang tinggi,termasuk kreatif.13

Strategi Pengembangan Kreativitas

Salah satu prinsip pendidikan anak usia dini adalah bertujuan untuk
merangsang munculnya kreativitas dan inovatis, serta mengembangkan
kecakapan hidup anak. Rangsangan yang diberikan bersikap menyeluruh
dan mencakup semua aspek perkembangan anak. Kreativitas merupakan
salah satu kemampuan yang akan ditingkatkan dalam program
pembelajaran.

Setiap orang pada dasarnya memiliki potensi kreatif dan


kemampuan mengungkapkan dirinya cara kreativ dalam bidang dan kadar
yang berbeda-beda. Hal yang utama dalam proses pendidikan adalah
bakat kreativ dapat ditingkatakan dan dikembangkan. Untuk itu, perlu
ditumbuhkan suasana kelas yang menghargai dan memupuk kreatifitas
dalam segala aspek.

Pengembangan kreativitas anak di Taman Kanak-kanak perlu


dikemas dengan strategi tertentu yang dapat mendorong
munculnyakreativitas anak. Untuk mngembangan kreativitas anak ada
satu model yang dapat digunakan adalah model Traffinger. Model
Trafingermerupakan salah satu model yang menangani masalah

13Utami Munandar. Pengemb angan Kretivitas Anak Berbakat. Jakarta: rineka Cipta. 2012. Hlm. 118-119
18 | P a g e
kreativitas secara langsung dan memberikan saran-saran praktis
bagaimana mencapai keterpaduan.

Berdasarkan model pengembangan kreativitas Traffinger, dapat


disimpulkan bahwa :

1. Pengembangan kreativiitas dilakukan secara bertahap, yang dimulai


dari tahap I sampai dengan tahap III.
2. Pengembangan kreativitas berkitan dengan pengembangan
kemampuan berpikir dan usaha menngembangkan sikap yang dituntut
dalam pengembangan kreativitas tersebut.
3. Kemampuan untuk berpindah dari tahap 1 ke tahap selanjutnya sangat
dipengaruhi oleh tingkat pengembangan kognitif dan perkembangan
psikososial yang terwujud dalam bentulsikap terhadap kegiatan yang
dilakukan dalam rangka pengembangan kreativitas.

Sementara itu, Basti 92008:25), dalam Jurnal Andragogi, menjelaskan


bahwa seseorang yang mempunyai kreativitas yang tingg mempunyai ciri-
ciri berikut:

1) Selalu ingin tahu,


2) Memiliki kepercayaan diri,
3) Memiliki sifat mandiri,
4) Berani mengeluarkan pendapat, dan
5) Berani mengambil resiko.14
Jadi dapat disimpulkan, pengembangan kreativitas AUD perlu dikemas
dengan strategi tertentu yang dapat mendorong munculnya kreativitas
anak dengan cara memberikan stimulus yang bersifat menyeluruh dan
mencakup semua aspek perkembangan anak.

14 Ahmad Susanto,Pendidikan Anak Usia Dini(Konsep dan teori),hal. 83-85


19 | P a g e
PERTEMUAN 4
D. KEBUTUHAN DAN STRATEGI ANAK TERHADAP AKTIVITAS
KREATIF

Pengertian Kebutuhan

Kebutuhan adalah salah satu aspek psikologis yang menggerakkan


mahluk hidup dalam aktivitas-aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) bagi
setiap individu untuk berusaha. Pada dasarnya,manusia bekerja
mempunyai tujuan tertentu,yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak
terlepas dari kehidupan sehari-hari.15

Pengertian Strategi

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan


pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam
kurun waktu tertentu. Menurut kamus The Advanced Learner’s Dictionary
0f Current English by Homby; London Oxford University Press. Kata
strategi berasal dari bahasa asing, strategy yang berarti ilmu berperang
atau rencana dari angkatan perang yang disusun sedemikian rupa
sehingga pertempuran sedapat mungkin berlangsung dalam kondisi yang
paling menguntungkan. Namun apabila kata strategi digunakan dalam
kondisi pembelajaran di PAUD, maka artinya adalah keterampilan dalam
mengatur pembelajaran dengan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil
yang maksimal. Sehingga, strategi pembelajaran dapat diartikan suatu
alat interaksi di dalam proses pembelajaran, dengan demikian kegiatan
pembelajaran berlangsung baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik pula, Ada strategi-strategi khusus yang dapat
dilakukan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan anak didik serta
penyempurnaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.16

Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran di PAUD adalah:

a. Mengaktifkan anak belajar dengan kondisi yang menyenangkan tanpa


adanya tekanan-tekanan secara mental ataupun emosional
15Wahyudi,Anak Kreatif, (Jakarta:Gema Insani Press,2007), Hlm.20
16MukhtarLatif dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta:Kenacana Prenada media
Group,2013), hlm.91
20 | P a g e
b. Memperoleh perubahan perilaku anak didik sebagai hasil belajar yang
sudah diorganisasikan
c. Membuat lingkungan belajar yang merangsang dan menantang anak
serta mengembangkan seluruh aspek perkembangan baik afeksi,
kognisi, bahasa, fisik motorik, maupun sosial emosional.

Pengertian Aktivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah


“kegiatan / keaktifan”. W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas
sebagai suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan
bahwa aktivitas merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-
keduanya harus dihubungkan.

Kebutuhan Anak Terhadap Aktivitas Kreatif

Untuk menjadi kreatif, anak-anak perlu menyimpan persepsi mereka


tentang dunia di sekitar mereka dalam bentuk gambar. Mereka
membutuhkan kesempatan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan
perasaan emosional mereka dengan berpartisipasi dalam permainan
drama, berbagi cerita dengan anak-anak lain, menikmati musik dan
bekerja dengan bahan-bahan seni. Mereka membutuhkan orang untuk
mendengarkan mereka dan menanggapi apa yang mereka
katakan. Mereka perlu mengembangkan kemampuan untuk menjelaskan
segala sesuatu kepada orang lain dan untuk mengekspresikan ide-ide
mereka.

Guru harus memastikan bahwa benda-benda habis pakai (kertas, spidol,


pensil, dll) tersedia di dalam kelas, adanya rentang waktu
yang memungkinkan anak-anak untuk
menyelesaikan ciptaan, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mena

21 | P a g e
mpilkan karyanya didalam kelompok, dan mendorong anak-anak untuk
berinteraksi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar kelas. 17

Pentingnya tingkat kematangan pada anak juga sangat berpengaruh


terhadap aktivitas kreatif anak. Anak belum mampu menguasai suatu
macam kegiatan atau keterampilan, apabila ia belum sampai kepada
tahap kematangan yang cukup, yang diperlukan waktu kegiatan tersebut,
baik kegiatan itu semacam menyusun baju, membuat rumah untuk boneka
kecil, atau membelah buah. Dan sebagai pendidik ataupun orang tua tidak
patut mengharapkan anak agar anak senang terhadap kegiatan tertentu
yang sesuai dengan tingkat yang lebih matang dari padanya.

Keluarga juga menjadi kebutuhan untuk anak kreatif, misalnya:

1. Tingkatan jabatan orang tua, menurut sensus AS 40,3% dari orang


tua berbakat dan kreatif tergolong tingkat jabatan professional,
22.4% pada tingkatan sales, dan 30% pada tingkatan buruh.
2. Urutan kelahiran dan besarnya keluarga

Faktanya anak yang posisi kelahiran berbeda menunjukkan tingkat


kreativitas yang berbeda. Pernyataan ini memiliki implikasi bahwa
lingkungan memiliki kedudukan yang lebih penting dari pada
keturunan. Anak tengah dan anak bungsu memungkinkan lebih
kreatif dari pada anak sulung. Anak sulung cenderung mendapat
tekanan yang lebih besar untuk memenuhi harapan orang tua dari
pada anak berikutnya.

3. Lingkungan keluarga dan tingkat kemampuan mental anak


4. Status ekonomi orang tua.18

Selain itu, ada beberapa kebutuhan pengembangan kreativitas


anak dalam pembelajaran yaitu:

17 Frederik.Blance, Mencari Bakat Anak -anak, (Jakarta Barat:Indeks Permata Puri Media,2013), hlm. 15
18 Munandar,Utami. Pemanduan Anak Berbakat, (Jakarta : CV Rajawali.1982), hlm 19
22 | P a g e
1. Ruang untuk mencipta

Pengembangan kreativitas memerlukan komitmen atas ruang


baik secara fisik maupun konsep. Menciptakan ruang berarti menjadi
sadar atas tempat secara fisik diruang kelas tempat pembelajaran, dan
cara dimana guru dapat mengembangkan kreativitas anak. Penting
untuk menganggap tidak sederhana tampilan ruang fisik, demikian pula
bahan (materi) dari tiap aktivitas dan lingkungan pembelajaran.

Anak-anak memerlukan kemampuan untuk bekerja sama


dengan orang lain, baik secara berpasangan maupun dalam kelompok,
sehingga ruang kelas perlu mendukung seluruh aktivitas kreatif anak.
Ruang kelas yang mengembangkan kreativitas juga beroperasi dalam
sebuah cara khusus secara konsetual, dan membolehkan adanya
kesalahan-kesalahan dan menganjurkan eksperimen , bersifat terbuka
dan berani mengambil resiko 19.

2. Guru mengajar dengan kreatif

Mengajar dengan kreatif merupakan ‘mengajar yang baik’.


Secara sederhana, mengajar merupakan sebuah pekerjaan yang
memerlukan dan mencakup pengembangan kreativitas. Pendapat
Woods (1990) tentang mengajar dengan kreatif sebagai sesuatu yang
mencakup rasa memiliki, control, relevansi dan inovasi (baik bagi guru
maupun murid). Dengan menginterpretasi criteria Woods, Jeffrey
menyatakan sebagai berikut (1997) Ini akan mencakup beberapa atau
seluruh tampilan dari semua situasi yang ada, sebuah idea tau
pendekatan inovatif, beberapa rasa memiliki dan control atas proses
oleh guru maupun murid, dan peristiwa harus relevan bagi guru
maupun murid.

3. Perhatian kepada anak mengenai apa saja yang anak-anak


katakan

19 Craft,Anna .Memb angun Kreativitas Anak , (Depok : Inisiasi Press.2000) hlm . 193
23 | P a g e
Dalam sebuah studi kasus mendalam baru-baru ini menegnai
sikap anak-anak mengenai berada dalam lingkungan kreatif, yang
mencakup 140 anak dalam lima ruang kelas, Jeffrey dan Woods (1997)
menemukan empat aspek pengalaman kelas20, dimana anak-anak yang
diwawancarai secara khusus mengapresiasikan usaha guru dalam hal:

a. Merespon perasaan-perasaan anak (termasuk mengetahui wilayah


perasaan dan juga membantu anak agar merasa percaya diri)
termasuk memiliki rasa humor, membuat pembelajaran
menyenangkan, memiliki ide-ide imajinatif dan sebuah pendekatan
yang banyak akal).
b. Menetapkan (membiarkan) otonomi/identitas anak anak itu (termas
uk memberikn ruang kepada anak untuk mengembangkan dan
mengimplementasikan ide-ide mereka sendiri-berpikir untuk diri
mereka sendiri, termasuk menjadi pendengar selama diskusi dan
perdebatan, dan juga memperbolehkan anak-anak mengadopsi gaya
kerja yang lebih sesuai bagi mereka sendiri).
c. Mendorong kemampuan anak untuk melakukan refleksi dengan
kritis (dengan mendorong analisis rasional, bahkan ketika hal itu
berkaitan dengan kritik terhadap guru, dan juga dengan data semen
peran dan antara lingkungan total mereka dan kemampuan untuk
merefleksikan dan mengkomentari lingkungan mereka 21.
d. Tubuh dan perasaan sebagai elemen untuk pengembangan
kreativitas tubuh atau fisik adalah sebuah elemen dalan pengalaman
ita atas dunia, setidaknya dalam dua hal; pertama, sebagimana
peristiwa kelahiran seseorang atas tindakan tersebut; kedua, kita
memiliki respon-respon fisik atas pengalaman-pengalaman kita. Jadi,
sebagimana dinyatakan oleh Edwars, dalam proses pengajaran dan
pembelajaran, tubuh terlatih dalam cara/hal tertentu, dan kita
mempelajari apa yang sesuai untuk melakukan ekspresi dan

20 Ibid hlm 196


21 Craft,Anna. Memb angun Kreativitas Anak.(Depok:Inisiasi Press.2000), hlm. 198
24 | P a g e
mendapatkan pengalaman melalui diri fisik kita di lingkungan tersebut
(Edwars, 1997).22
Strategi Dalam Pengembangan Terhadap Aktivitas Kreatif

Pada dasarnya setiap anak memiliki kecenderungan berbakat


dalam kreativitas dan memiliki kemampuan mengungkapkan dirinya
secara kreatif, meskipun masing-masing anak dalam bidang dan kadar
potensi yang dimilikinya. Seperti yang diungkapkan oleh Treffinger dalam
Ahmad Suanto bahwa tidak ada anak yang sama sekali tidak memiliki
kreativitas.

Dan Setiap orang pada dasarnya memiliki bakat kreatif dan


kemampuan untuk mengungkapkan dirinya secara kreatif, meskipun
masing-masing dalam bidang dan dalam kadar yang berbeda-beda. Yang
terutama bagi dunia pendidikan ialah bahwa bakat tersebut dapat dan
perlu dikembangkan dan ditingkatkan23.

1. Pribadi
Kreativitas adalah ungkapan (ekspresi) dari keunikan individu
dalam interaksi dengan lingkungannya. Ungkapan kreatif ialah yang
mencerminkan orisinalitas dari individu tersebut. Dari ungkapan pribadi
yang unik inilah dapat diharapkan timbulnya ide-ide baru dan produk-
produk yang inovatif.
Oleh karena itu pendidik hendaknya dapat menghargai keunikan
pribadi dan bakat-bakat siswanya (jangan mengharpkan semua
melakukan atau menghasilkan hal-hal yang sama, atau mempunyai minat
yang sama). Guru hendaknya membantu siswa menemukan bakat-
bakatnya dan menghargainya.
2. Pendorong (Press)
Bakat kreatif siswa akan terwujud jika ada dorongan dan dukungan
dari lingkungannya atau jika ada dorongan kuat dalam dirinya sendiri
untuk menghasilkan sesuatu. Bakat kreatif dapat berkembang dalam
lingkungan yang mendukung, tetapidapat pula terhambat dalam

22 Ibid hlm. 202


23 Frederik.Blance, Mencari Bakat Anak -anak, (Jakarta Barat:Indeks Permata Puri Media,2013), hlm. 15
25 | P a g e
lingkungan yang dapat menunjang. Di dalam keluarga, di sekolah, di
dalam lingkungan pekerjaan maupun di dalam masyarakat harus ada
penghargaan dan dukungan terhadap sikap dan perilaku kreatif individu
atau kelompok individu24.
3. Proses
Untuk mengembangkan kreativitas, anak perlu diberi kesempatan
untuk bersibuk diri secara kreatif. Pendidik hendaknya dapat merangsang
anak untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan kreatif, dengan membantu
mengusahakan saran prasarana yang di perlukan.
Dalam hal ini yang penting ialah memberi kebebasan kepada anak
untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif, tentu saja dengan
persyaratan tidak merugikan orang lain atau lingkungan.Pertama-tama
yang perlu ialah proses bersibuk diri secara kreatif yang bermakna. Hal itu
akan datang dengan sendirinya dalam iklim yang menunjang, menerima,
dan menghargai.25
Perlu pula diingat bahwa kurikulum sekolah yang terlalu padat
sehingga tidak ada peluang untuk kegiatan kreatif, dan jenis pekerjaan
yang monoton, tidak menunjang siswa untuk mengungkapkan dirinya
secara kreatif.
4. Produk
Dengan dimilikinya bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif dan dengan
dorongan (internal maupun eksternal) untuk bersibuk diri secara kreatif,
maka produk-produk kreatif yang bermakna dengan sendirinya akan
timbul. Hendaknya pendidik menghargai produk kreativitas anak dan
mengkomunikasikannya kepada yang lain, misalnya dengan
mempertunjukkan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan lebih
menggugah minat anak untuk berkreasi.
Sikap guru dalam pembelajaran yang meningkatkan motivasi
internal dan prestasi belajar siswa, ialah jika memberi instruksi tanpa
mengawasi tetapi mengarahkan, dibandingkan dengan pemberian instruksi
tanpa pengarahan atau pemberian instruksi yang mengawasi dan

24 Hamdani, Asep Saepul, Pengembangan Kreativitas, (Jakarta : Pustaka As-Syifa, 2002), hlm. 44
25Munandar,Utami.Pengembangan Kreativitas Anak Berb akat,(Jakarta : Rineka Cipta, 2012), hlm.43
26 | P a g e
mengarahkan, yang terkhir sangat membatasi otonomi anak. Anak akan
kreatif jika guru mendorong otonomi anak. Strategi mengajar yang
meningkatkan kreativitas, memperhatikan:
a. Pemberian penilaian tidak hanya oleh guru tetapi juga melibatkan
siswa
b. Pemberian hadiah sebaiknya yang tidak berupa materi, seperti
senyuman, kata penghargaan, serta pujian. Dan yang berkaitan
dengan kegiatan yang sedang dilakukan
c. Memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih topik atau
kegiatan belajar sampai batas tertentu.26

PERTEMUAN 5

E. KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN GURU PENGEMBANGAN


KREATIVITAS

Pengertian Karakteristik

Definisi karakteristik menurut Simon Philips (2008) karakter


adalah kumpulan tata nilai yang menuju suatu sistem, yang melandasi
pemikiran, sikap dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A. (2007) memahami bahwa karakter sama dengan
kepribadian. Kepribadian dianggap suatu ciri atau karakteristik, atau
gaya, atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, msalnya keluarga
pada masa kecil, juga bawaan sejak lahir.27
Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki
dua pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana
seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berprilaku tidak jujur,

26Ostroff, L Wendy. Memahami cara-cara anak b elajar. (Jakarta Barat : PT Indeks, 2013). hlm. 26
27 Doni Koesoma A, Pendidikan Karakter: Strategi mendidik anak dizaman global (jakarta: grasindo, 2010),
hlm. 80

27 | P a g e
kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan perilaku
buruk. Sebaliknya apabila orang berprilaku jujur, suka menolong,
tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua,
istilah karakter erat kaitannnya dengan personality. Seseorang baru
bisa disebut orang yang berkarakter ( a person of character ) apabila
tingkah lakunya sesuai kaidah moral. Karakteristik adalah sesuatu
yang khas atau mencolok dari seorang ataupun sesuatu benda hal.
Contoh karakteristik api adalah panas dan karakteristik air adalah
menyejukkan. Karakteristik guru didalam proses belajar mengajar
mempunyai peran untuk membantu suapaya proses belajar mengajar
siswa bisa berjalan dengan lancar.28
Jadi Karakteristik seorang guru yang sangat disenangi oleh
murid adalah demokrasi, kooperatif, baik hati, sabar, konsisten, suka
menolong, ramah, terbuka, suka humor, menguasai pekerjaan,
fleksibel, peduli dan perhatian terhadap minat murid, mampu
menciptakan suasana yang baik ditempat kerja.

Pengertian Kepribadian Guru

Istilah kepribadian digunakan dalam disiplin ilmu psikologi yang


memiliki pengertian” sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang”,
kata kepribadian diambil dari terjemahan kata b.inggris yang itu kata
personality, yang bearti sebagai sifat dan tingkah laku khas seseorang
yang membedakannya dengan orang lain (kartini, kartono dan dalil
gulo, 1987). Kata kepribadian dalam praktiknya ternyata mengandung
pengertian yang kompleks. Hal ini terlihat dari kesulitan para ahli
psikologi untuk merumuskan definisi tentang kepribadian secara tepat
jelas dan mudah dimengerti. Antara psikolog dengan psikolog lain
memiliki definisi yang berbeda-beda. Dibawah ini ada beberapa
pengertian mengenai kepribadian menurut para ahli:
Witherington, kepribadian adalah seluruh tingkah laku
seseorang yang diintegrasikan, sebagaimana yang tampak pada orang

Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik dan Praktik Urgensi Pendidikan Progresif dan
28

Revatilasi Peran Guru dan Orangtua, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 160
28 | P a g e
lain. Kepribadian ini bukan hanya yang melekat pada diri seseorang,
tetapi lebihmerupakan hasil dari pada suatu pertumbuhan yang dalam
suatu lingkungan kultural . W. Stern. Pengertian person yaitu satu
kesatuan yang dapat menentukan diri sendiri dengan merdeka dan
mempunyai dua tujuan yaitu mengembangkan diri dan
mempertahankan diri .
Gordon W. A. Kepribadian yakni sebagai organisasi dinamis
dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya
yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Bahri
Djamara kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari
unsur psikis dan fisik. Dalam makna tersebut seluruh sikap dan
perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian
orang itu, asal dilakukan secara sadar dan perbuatan yang baik sering
dikatakan bahwa seseorang itu memiliki kepribadian yang baik atau
berakhlak mulia. Sebaliknya bila seseorang melakukan sesuatu sikap
dan perbuatan yang kurang terpuji maka, dikatakan orang itu tidak
memiliki kepribadian yang baik atau tidak berakhlak mulia.29
Selain keempat definisi tersebut, para pakar lain juga memiliki
definisi yang lain, sekalipun berbeda namun, semua pengertian
tersebut nampak sangat jelas dan mudah dimengerti. Dalam hal ini,
memberi simpulan sebagai berikut:
1. Kepribadian itu senantiasa berkembang
2. Kepribadian itu merupakan monodualis antara jiwa dan tubuh
3. Kepribadian itu ada dibelakang tingkah laku yang khas dan
terletak dalam individu
4. Tidak ada seseorang yang mempunyai dua kepribadian
5. Kepribadian itu berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia sekitar

Kepribadaian yang murni dan tulus merupakan syarat utama


bagi seorang pendidik,mengingan peranan sebuah kepribadian sangat
besar mempergaruhi perkembangan perseta didik yang sedang
belajar. Perlu pula kita ketahuai bahwa pendidik itu berkerja melalui

29 Siti Suwadah Rimang, Meraih Predikat Guru Dan Dosen Paripurna, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 36-37

29 | P a g e
pribadinya,dalam pribadi yang santun akan melahirkan anak didik
yang santun,begitu pula sebaliknnya. Semua prilaku kita menjadi
tiruan anak didik. Baik prilaku yang benar maupun prilaku yang salah.
Masayrakat memberi penilian kepada anak didik dengan melihat
kepribadian yang di milik oleh gurunya di sekolah.

Kepribadian sebagi penentu kearaban hubunga guru dengan


anak didik akan tercemin dalam model pembinana dan bimbingan
yang di berikan setiap waktu. Menurut Meikel Jhon tidak seseorang
pun dapat menjadi seorang guru yang sejatih atau muliah kecuawali
jika ia menjadikan dirinya sebagai dari anak didik yang berusah untuk
memahami kesulitan tentang anak didik maka guru tersebut menjadi
idola semua anak didik.

Sebagai,idolah guru memiliki kepribadian yang dapat di jadikan


profil atau figur,seluluru bagian hidupnya adalah figur yang paripurna,
itulah kesan yang harus di munculkan oleh seorang guru sebagai
sosok yang ideal dan sempurna oleh karena itu, guru dan dosen harus
memiliki kompentesi kebribadian yang mantap, sebgai hamba tuhan
maupun sebgai warga negara yang kosnsisten pada profesinnya
sebgai seorang guru 30

Karakteristik dan kepribadian guru pengembangan kreativitas.

1. Kepribadian dan karakter yang harus dimiliki guru


Bicara tentang kepribadian berati kita bagaimanakah sifat hakiki
yang tercermin dari sikap seseorang. Jadi kepribadian itu cerminan
dari apa yang bisa kita lihat dari pikiran dan tindakannya. Kepribadian
manusia slalu berkembang sehingga bisa dibentuk ulang diubah.
Kepribadian adalah hubungan antara materi tubuh dan jiwa
seseorang yang perkembangannya dibentuk oleh pengalaman dan
kondisi alam bawah sadar yang terbentuk sejak awal pertumbuhan

30 Siti Suwadah Rimang, Meraih Pridikat Guru Dan Dosen Paripurna (Bandung: ALFABETA, 2011) hlm. 36-
39

30 | P a g e
manusia, terutama akibat peristiwa-peristiwa psikologis yang penting
dalam pertumbuhannya. Banyak yang beranggapa bahwa tidak ada
orang yang memiliki dua kepribadian kecuali orang yang sakit jiwa.
Ada banyak pendapat tentang kepribadian yang harus dimiliki oleh
guru. Menurut Abd. Rachman shaleh dan soependri suryadinata
(1979), misalnya beberapa ciri kepribadian yang harus dimiliki oleh
guru, anatara lain sbb:31

a. Guru itu harus bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dengan
segala sifat, sikap dan amaliahnya yang mencerminkan
ketaqwaannya tersebut.
b. Guru harus suka bergaul, khususnya bergaul dengan anak-
anak.
c. Guru adalah orang yang penuh minat, penuh perhatian,
mencintai profrsi dan pekerjaannya, dan berusaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan profesinya itu agar
kemampuan mengajarnya lebih baik.
d. Guru adalah orang yang suka belajar secara terus menerus
Gilbert H. Hunt dalam bukunya efektive teaching (1999)
mengatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh
kriteria, satu dari ketujuh itua adalah sifat yang harus dimiliki
oleh guru antara lain:
1. Antusias
2. Stimulatif
3. Mendorong siswa untuk maju
4. Hangat
5. Berorientasi pada tugas dan pekerja keras
6. Toleran
7. Sopan
8. Bijaksana
9. Bisa dipercaya

31 Abd. Rachman Shaleh dan Soependri Suriadinata, Ilmu Keguruan Seri Pedagogik (Jakarta: Dharma
Bhakti, 1979),

31 | P a g e
10. Fleksibel dan mudah menyesuaikan diri
11. Demokratis
12. Penuh harapan bagis siswa
13. Tidak semata mencarai reputasi pribadi
14. Mampu mengatasi stereotip siwa
15. Bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar siswa
16. Mampu menyampaikan perasaanya
17. Memiliki pendengaran yang baik 32

Sementara itu menurut cece wijaya dan tabrani rusyan


dalam bukunya kemampuan dasar guru dalam prose belajar
mengajar(1992), karakter dan kepribadian yang harus dimiliki guru
masa kini untuk menjadi guru yang secara kualitatif memiliki
karakter yang tepat untuk menjadi pengajar yang berperan
maksimal, antara lain:

1. Memiliki kemantapan dan integritas pribadi


2. Peka terhadap perubahan dan pembaruan
3. Berpikir alternatif
4. Berdisiplin dalam melaksanakan tugas
5. Ulet dan tekun belajar
6. Berusaha memperoleh hasil kerja yang sebaik-baiknya
7. Simpatik dan menarik,lues,bijaksana, dan sederhada dalam
bertindak
8. Bersifat terbuka
9. Kreatif
10. berwibawa33

Peran Kepribadian Guru Pengembangan Kreativitas

Tidak sulit merangsang tumbuhnya kreativitas anak usia dini


karena kreativitas mereka memang menyukai sesuatu yang baru, asyik,
32 Gilbert H. Hunt., et.al., Effective Teaching: Preparation and Implementation ( Illinois: Charles C. Thomas
Publisher, 1999) , hlm. 15
33 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter: Konstruksi Teoritik dan Praktik Urgensi Pendidikan Progresif dan
Revatilasi Peran Guru dan Orangtua, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 352

32 | P a g e
dan menarik. Rasa ingin tahu anak terhadap sesuatu yang baru dan
menarik dapat menjadi modal bagi guru untuk menciptakan pembelajaran
kreatif. Tumbuhnya kreatif dalam diri anak 90% tergantung pada guru dan
10% dari lingkungan sebagai penyedia sumber belajarar beragam.
Guru kreatif akan menciptakan anak didik yang kreatif. Guru adalah
tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Guru memegang peran lebih dari
sekedar pengajar, melainkan pendidik dalam arti yang sesungguhnya.
Kepada guru anak didik melakukan proses indetifikasi peluang untuk
menculnya peserta didik yang kreatif akan lebih besar dari guru yang
kreatif pula. Guru yang kratif adalah guru yang secara kreatif mampu
menggunakan berbagai pendekatan dalam proses kegiatan belajar dan
membimbing siswanya.
Mengembangkan kreativitas kepada anak usia dini bearti
mengasah anak agar anak mampu berpikir lancer (fluency), berpikir lentur
(flexibility), berpikir (originality), dan berpikir rinci (elaboration); ini
termasuk kedalam cara berpikir menyebar (divergent thinking). Torrance
mengemukakan tentang lima bentuk interaksi guru dan siswa dikelas yang
dianggap mampu mengembangkan kecakapan kreatif siswa, yaitu:

1. Menghormati pertanyaan yang tidak biasa


2. Menghormati gagasan yang tidak biasa serta imajinatif dari
siswa
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar atas prakarsa
sendiri
4. Memberi penghargaan kepada siswa dan
5. Meluangkan waktu bagi siswa untuk belajar dan bersibuk diri
tanpa suasana penilaian

Beberapa tips usaha guru dalam memancing kreativitas anak usia


dini:

1. Kembangkan tema lebih jauh, lebih luas, lebih dalam, dan lebih
variatif: tidak menyerah sebatas digariskan kurikulum.

33 | P a g e
2. Gunakan ide-ide anda untuk meramu sesuatu yang menarik
untuk disajikan kepada anak. Anda harus meramu dan
menyajikan makanan kreativitas yang enak dan disukai anak.
Sajikan pembelajaran yang slalu berbeda, baik metode
pembelajaran, sumber atau media belajar yang digunakan.
3. Suguhkan pembelajaran yang slalu baru atau diperbaharui,
terutama menyangkut sumber belajar, media belajar yang
digunakan.
4. Jangan tuntaskan tugas kegiatan dalam pembelajaran, tetapi
sisakan 1/3 bagian kesempatan bagi anak untuk berpikir,
berbuat mandiri, sesuai kreasinya.
5. Minat anak terhadap sesuatu adalah awal tumbuhnya
kreativitas; minat adalah kendaraan bagi anak untuk memacu
kreativitas
6. Kreativitas dapat muncul melalui berbagai kegiatan yang disukai
anak.34

Beberapa hal yang dapat mendukung peran guru dalam


mengembagkan kreativitas anak usia dini sebagai berikut:
a. Memberikan contoh
b. Menyadari keragaman karakteristik siswa
c. Positive thinking
d. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berekspresi dan
bereksplorasi

34 Ibid hlm. 102


34 | P a g e
PERTEMUAN 6

F. PENGEMBANGAN KREATIVITAS DALAM MENCIPTAKAN


PRODUK

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kreativitas Anak


1. Faktor Internal
a. Kemampuan Intelektual
Kemampuan intelektual Adalah kemampuan seseorang
untuk melakukan kegiatan berpikir yang sifatnya rumit dan abstrak
yang ditunjukkan oleh prestasi akademiknya. Setiap siswa memiliki
tingkat kemampuan intelektual yang berbeda-beda.
b. Komitmen
Yaitu kemauan dan hasrat yang kuat didalam mencapai
keunggulan dan memiliki penguasaan yang memadai terhadap
bidang yang ditekuninya.
c. Penguasaan
Karya-karya kreatif yang ditampilkan tidak terlepas dari apa
yang telah dilakukan sebelumnya dalam bidang yang ditekuninya,
jadi periode produktif dapat dicapai berkat keterlibatan individu
secara intensif dengan kegiatan-kegiatan kreatif jauh sejak masa
kanak-kanak, yang didukung oleh lingkungannya.

d. Intuisi
Intuisi merupakan suatu perwujudan dari kesadaran tingkat
tinggi. Tetapi intuisi tidak datang tanpa sebab; ia didahului oleh
proses berpikir dan didasari oleh penguasaan yang cukup terhadap
bidang yang ditekuni oleh individu.
e. Keterbukaan Terhadap Pengalaman Dan Rangsangan Dari
Luar Atau Dalam Individu
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan
menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya
sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense,

35 | P a g e
tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut.
Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu
menerima perbedaan
f. Evaluasi Internal
Yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang
dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan
karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu
tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang
lain.
g. Kemampuan
Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi
terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk
kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.
2. Faktor Eksternal
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan kreativitas anak yang meliputi cara orang tua
mengembangkan kreativitas anaknya, relasi antar anggota
keluarga dan perhatian orang tua merupakan hal paling utama
yang mempengaruhi tingkat kreativitas dan prestasi anak.
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat siswa berkumpul dan
berinteraksi dalam hal aktifitas studinya.Sekolah juga merupakan
tempat siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya
dalam berkreativitas, dimana kreativitasnya dapat tumbuh dan
berkembang dengan adanya dukungan dari pihak sekolah terutama
guru yang mengasuh mata pelajaran tertentu.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan sejumlah komponen
yang terdapat disekitar tempat tinggal siswa tersebut. Kondisi
tempat tinggal yang asri, sejuk, teratur dan aman akan
berpengaruh terhadap perkembangan kreativitas siswa.

36 | P a g e
Kegiatan pengembangan kreativitas anak melalui aktifitas
menciptakan produk

Bila ditinjau dari aspek produk kondisi yang memungkinkan


seseorang menciptakan produk kreatif yang bermakna adalah kondisi
pribadi dan lingkungan, yaitu sejauh mana keduanya mendorong
seseorang untuk melibatkan dirinya dalam proses (kesibukan, kegiatan)
kreatif. Dengan mengenali bakat dan ciri-ciri pribadi kreatif peserta didik
dan dengan dorongan motivasi internal maupun motivasi eksternal) untuk
bersibuk diri secara kreatif, dengan menyediakan waktu dan sarana
prasarana yang menggugah minat anak meskipun tidak perlu mahal,
maka produk-produk kreativitas anak dan remaja dipastikan akan timbul.
Yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa pendidikan menghargai produk
kreativitas anak dan mengkomunikasikan kepada yang lain. Misalnya
dengan mempertunjukan atau memamerkan hasil karya anak. Ini akan
lebih menggugah minat anak untuk berkreasi.35
Pengembangan kreativitas pada anak melalui kegiatan hasta karya
ini memiliki potensi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak.
Dimana dalam kegiatan hasta karya setiap anak akan menggunakan
imajinasinya untuk membentuk atau menciptakan sesuatu bangunan atau
benda tertentu sesuai dengan imajenasinya. Setiap anak akan bebas
untuk mengekspresikan kreativitasnya sehingga, kita akan memperoleh
hasil yang berbeda antara anak satu dengan anak yang lain. Hasta karya
anak yang dibuat melalui aktivitas membuat, menyusun, atau
mengkontruksi ini akan memberikan kesempatan bagi anak untuk dapat
menciptakan benda buatan mereka sendiri yang belum pernah mereka
temui sebelumnya, ataupun mereka juga dapat membuat modifikasi dari
benda yang telah ada sebelumnya. Beberapa contoh kegiatan yang dapat
mengembangkan kretaivitas anak melalui aktivitas menciptakan produk.
1. Boneka dan benda dari batu adapun tujuan kegiatan dari ini adalah
untuk mengembangkan kreativitas anak melalui kegiatan membuat
boneka dari batu adapun bentuk kegiatanya.

35 http://missyuupyup28.blogspot.com//23-09-2017 .
37 | P a g e
a. Anak-anak diminta untuk memilih ukuran batu untuk badan, kepala,
tangan dan kaki boneka yang akan dibuatnya dan anak diminta
untuk merekatkan batu-batu itu dengan lem
b. Selain membuat boneka batu, anak juga dapat melakukan kreasi
untuk membuat benda lain yang diinginkanya.
c. Kegiatan selanjutnya, anak juga dapat menghiasi boneka batu dan
benda tersebut sesuai dengan imajenasinya dengan bahan-bahan
yang telah tersedia seperti cat, kacang hijau, ranting pohon dan lain
sebagainya.
2. Mewarnai gambar di kartu adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mengembangkan aktivitas anak melalui kegiatan mewarnai gambar
dikartu dan memberikan pengalaman langsung pada anak bahwa
karya mereka dapat berguna untuk memenuhi kebutuhan mereka
adapun bentuk kegiatanya
a. Guru menyiapkan buku gambar, krayon
b. Anak-anak diminta mewarnai dengan berbagai jenis tumbuhan
yang telah kering
c. anak dapat menggunakan bahan lainya yang sesuai dengan
kebutuhan mereka
d. anak dapat menuliskan kalimat yang mereka inginkan di dalam
kertas yang diwarnainya, guru dapat membantu anak yang
mengalami kesulitan

Strategi mengembangkan kreativitas anak

1. Memberikan rangsangan mental pada aspek kognitif maupun


kepribadianya serta suasana psikologi
2. Menciptakan lingkungan konduktif yang akan memudahkan anak untuk
mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar dan dimainkan
untuk pengembangan kreativitasnya. Perangsangan mental dan
lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti halnya kerja
simulasi otak kiri dan kanan.

38 | P a g e
3. Pesan serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika
anak ingin menjadi kreatif, makan akan dibutuhkan juga guru yang
kreatif pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak
4. Peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas anak agar
kreativitas pada anak dapat berkembang dengan baik, anak perlu
diberikan rangsangan mental iklim dan kondisi lingkungan peran guru,
peran orang tua.

Membimbing Kreativitas Anak

a. Buatlah anak terlibat dalam brainstorming dan memunculkan


sebanyak mungkin ide. Brainstorming adalah suatu teknik dimana
anak diajak terlibat untuk ide-ide orang lain, dan mengatakan secara
praktis apapun yang muncul dalam pikiran. Akan tetapi banyak anak
lebih kreatif jika bekerja sendiri. Sebuah riset tentang Brainstroming
menyimpulkan bahwa bagi banyak individu bekerja seseorang diri
dapat memunculkan lebih banyak ide yang lebih baik dibandingkan
ketika bekerja dalam kelompok.
b. Sediakan lingkungan yang menstimulasi kreativitas anak banyak
suasana lingkungan memelihara munculnya kreativitas, namun
banyak pula yang menekanya. Orang-orang yang mendorong
kreativitas anak sering kali bertumpu pada keingin tahuan alami
anak. Mereka menyediakn latihan-latihan dan aktivitas yang
menstimulasi anak untuk menemukan pemecahan-pemecahan
mendalam terhadap masalah, ahli-ahli menanyakan pertanyaan yang
memerlukan jawaban hapalan.
c. Jangan mengontrol secara berlebihan, Tresa Amebile (1993)
mengatakan bahwa memberi tahu anak bagaiman melakukan
sesuatu secara tepat persis akan membuat anak merasa bahwa
keaslian adalah kesalahan dan eksplorasi berarti membuang-buang
waktu. Orang dewasa dapat mengurangi tingkatan merusak
keingintahuan alami anak jika mereka membiarkan anak memilih
minat-minat mereka sendiri dan mendukung minat tersebut

39 | P a g e
d. Doronglah motivasi internal penggunaan hadiah yang berlebihan
seperti mendali, uang atau mainan dapat melumpuhkan kreativitas
dengan meruntukan kepuasan intreksi yang diperoleh anak dari
berkreasi. Motivasi yang menggerakan anak kreatif berupa kepuasan
yang muncul dari hasil kerja itu sendiri. Kompetensi memperebutkan
hadiah dan evaluasi formal sering kali melumpuhkan motivasi intreksi
dan kreativitas.
e. Kenalkan anak dengan orang-orang yang kreatif pikirkan tentang
identitas orang-orang paling kreatif di komunitas anda. Guru-guru
dapat mengundnag orang-orang ini ke kelas dan meminta mereka
mendeskripsikan apa yang membantu mereka menjadi kreatif atau
mendemotrasikan keahlian kreatif mereka penulis, penyair, musisi,
ilmuan, dan beragam tokoh kreatif yang lain dapat memberikan
dukungan dan hasil karya mereka ke kelas, mengubah ruang kelas
menjadi arena menstimulasi kreativitas anak.36

PERTEMUAN 7

G. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI IMAJINASI

Definisi Imajinasi

Dalam Wikiepedia Ensiklopedia Bebas Online, Imajinasi


secara umum, adalah kekuatan atau proses menghasilkan citra mental
dan ide. Imajinasi merupakan suatu gambaran (citra) yang dihasilkan
oleh otak seseorang. Sedangkan Rachmawati dan Kurniaty
mengemukakan imajinasi adalah kemampuan berpikir divergen
seseorang yang dilakukan tanpa batas, seluas-luasnya dan multi
perspektif dalam merespon suatu stimulasi.4
Dalam KBBI Kemdikbud, imajinasi berasal dari kata kerja
yang berarti daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau
menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian

36 John w. Santrock. Perkembangan anak.(jakarta:PT Glora Asra Pratama.2007) hlm. 344


40 | P a g e
berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang; khayalan.
Sedangkan, Menurut Al-Farabi, daya imajinasi (Al Quwwah Al
Mutakhayyilah) adalah kemampuan kreatif untuk menyusun atau
menggabungkan cita-cita baru dengan cita-cita lain yang tersimpan
dalam daya representasi (al Quwwah al Mushawirah) melalui proses
kombinasi maupun pemilahan.5
Janice Beaty menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi adalah
kemampuan untuk merespon atau melakukan fantasi yang mereka
buat. Kebanyakan anak berusia dibawah tujuh tahun banyak
melakukan hal tersebut. Para pakar spesialis anak sekarang ini telah
mengetahui bahwa imajinasi merupakan salah satu hal yang efektif
untuk mengembangkan kemampuan intelektual, sosial, bahasa, dan
terutama kreativitas anak.6
Hubungan Antara Kreativitas dan Imajinasi

1. Strategi mengembangkan imajinasi agar menjadi anak yang kreatif


Passmore menegaskan bahwa secara pedagogis terdapat
sejumlah
hal yang seorang guru dapat lakukan untuk membantu
mengembangkan imajinasi anak agar menjadi kreatif, yaitu sebagai
berikut:9
a. Memberi informasi dengan sebuah cara sebagaimana untuk
menyatakan bahwa terdapat alternatif-alternatif bebas (murni)
dengan sebuah cara yang dapat mengatur imajinasi untuk
kepentingan tugas.
b. Mengajarkan rutinitas, menganjurkan anak-anak untuk
merefleksikan (mengungkapkan) alternatif-alternatif yang
mungkin bagi mereka.

c. Guru dapat memperkenalkan anak-anak pada dunia penuh


kemungkinan, dengan membuka pikiran mereka kepada cara
alternatif untuk merasakan, untuk hidup.
d. Melalui pelajaran seni yang ia dapat membantu anak untuk
melihat dunia dengan sudut pandang yang berbeda.

41 | P a g e
e. Dengan mengajarkan matematika dan sanis, ia dapat memberi
PR kepada anak-anak akan pentingnya lompatan imajinatif,
memperluas rasa kagum anak-anak menunjukan kepadanya
bahwa dunia tidak dapat dijadikan jaminan.
f. Anak dapat memperoleh dalam dan melalui disiplin belajar.
2. Pengembangan kreatifitas anak melalui imajinasi
Smilansky telah mengetahui bahwa imajinasi merupakan
salah satu hal yang efektif untuk mengembangkan kemampuan
intelektual, sosial, bahasa, dan terutama kreatifitas anak. Imajinasi
adalah kemampuan berfikir divergen yang dilakukan tanpa batas,
seluas-luasnya, dan multiperspektif dalam merespon suatu
stimulasi. Kemampuan ini sangat berguna mengembangkan
kreatifitas anak. Dengan imajinasi anak dapat mengembangkan
daya pikir dan daya ciptanya tanpa dibatasi kenyataan dan realitas
sehari-hari. Ia bebas berfikir sesuai pengalaman dan khayalannya.
Imajinasi akan membantu berfikir fluency, fleksibiliti, dan originality
pada anak.

Salah satu latihan yang mendasar agar anak dapat berkreasi


adalah dengan berimajinasi, yaitu kemampuan melihat gambaran
dalam pikiran. Kemampuan ini berfungsi untuk memunculkan
kembali ingatan di masa lalu sebagai kemungkinan terjadi di masa
sekarang ataupun masa yang akan datang. Dorothy & Jerome
Singer dalam Yeni Rachmawati telah melakukan penelitian dan
menulis sebuah permainan imajinatif anak, mereka yakin bahwa
berimajinasi sangat esensial dalam pengembangan kemampuan
intelektual dan bahasa. Anak mengingat ide dan kata yang telah
mereka alami karena mereka dapat menggabungkan ide dengan
gambaran dalam pikiran mereka. Dalam permainan imajinasi anak
dapat memperagakan suatu situasi, memainkan perananya dengan
cara tertentu, memainkan peran seseorang dan menggantinya bila
tidak cocok ataupun membayangkan suatu siuasi yang tidak pernah
mereka alami. Dalam permainan drama anak dapat memunculkan
peristiwa masa lalu dan menggabungkannya dengan masa depan
42 | P a g e
mirip sebuah novel, menambahkan dialog, menambahkan nuansa
baru terhadap karakternya, serta arah baru dalam alurnya. Tidak
ada penulis cerita yang lebih baik dari anak. Selain penulis cerita,
anak juga berperan sebagai aktor kawakan, sutradara, audiensi,
lawan peran pemain lain, serta komentator terhadap peran yang
dimainkan oleh kawan-kawannya sehingga mereka tahu apakah dia
telah memainkan perannya dengan baik atau tidak. Anak
menciptakan pengetahuannya sendiri ketika dia bebas
berpartisipasi dalam permainan imajinatif. Imajinasi akan membuat
sesuatu yang “tidak mungkin” menjadi “mungkin”.

PERTEMUAN 8 UTS

PERTEMUAN 9
H. PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS ANAK MELALUI
EKSPLORASI DAN EKSPERIMEN

PENGEMBANGAN BAKAT DAN KREATIVITAS MELALUI


EKSPLORASI
Kegiatan eksplorasi adalah penjajahan lapangan dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama sumber alam yang
terdapat ditempat itu. Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai
kegiatan untuk memperoleh pengalaman baru dan situasi yang baru.
Eksplorasi merupakan jenis kegiatan permainan yang dilakukan
dengan cara menjelajahi atau mengunjungi suatu tempat untuk
memperlajari hal tertentu sambil mencari kesenangan atau sebagai
hiburan dan permainan. Tujuan kegiatan eksplorasi ditaman kanak-
kanak adalah belajar mengelaborasi dan menggunakan kemampuan
analisis sederhana dalam mengenal suatu objek. Anak dilatih untuk
mengemati benda dengan seksama, memperhatikan setiap bagiannya
yang unik, serta mengenal cara hidup atau cara kerja objek tersebut.

43 | P a g e
Kegiatan ekplorasi akan memberikan kesempatan pada anak
untuk memahami dan memanfaatkan oleh jelajahnya berupa:
Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata.
a. Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah
ataupun baru diketahuinya.

b. Memperjelas konsep dan ketrampilan yang telah dimilikinya.

c. Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia


dengan berbagai situasi dan kondisi yang ada.

d. Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami


lingkungan yang ada di sekitar serta bagaimana memanfaatkannya.37
Kegiatan yang dapat dikembangkan berkenaan dengan
pengembangan kerativitas anak melalui eksplorasi ini dapat dilakukan
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar tempat tinggal anak, atau
juga kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai
media.
MACAM-MACAM EKSPLORASI
Banyak sekali bentuk kegiatan eksplorasi, seperti eksplorasi
bahan tambang, eksplorasi bahan alam, eksplorasi api, eksplorasi
bahan organik dan anorganik. Seperti Columbus menemui benua
Amerika. Neil Amstrong mendaratkan kaki dibulan.38
Untuk membuat anak menjadi cemerlang maka anak perlu
melakukan eksplorasi, dalam bentuk kegiatan bermain, penjelajah dan
aktifitas kecil-kecilan. Eksplorasi anak=anak yang berusia lebih kecil
biasanya dilakukan dirumah. Aktifitas eksplorasi mereka biasa disebut
“Exploring play” atau bermain eksplorasi.
Contok kegiatan eksplorasi anak seperti :
a. Eksplorasi Pasir

b. Eksplorasi Balok

37Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati. 2017. Strategi Pengembangan Kerativitas Pada Anak.
Jakarta: Kencana. Hlm. 55-56

38Tugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2013/06/melakukan-eksplorasi-bersama-anak.hym|?=1
diakses pada Senin, pukul 07.28 WIB.
44 | P a g e
c. Eksplorasi Tanaman

d. Eksplorasi Binatang

e. Eksplorasi Air, dll.

Berikut akan dijelaskan mengenai Eksplorasi Air.


1) Eksplorasi Air
Air ada dimana-mana. Ada disamudera dan danau. Ada disungai
dan parit, juga dipipa rumah dan sekolah kita. Air jatuh dari langit
dalam bentuk hujan atau salju. Air jatuh dari langit dalam bentuk hujan
atau salju. Dan tentu saja air itu penting.
Semua anak memiliki pengalaman dengan air. Mereka mandi
dengan air, minum air, dan kebasahan ketika hujan. Dan kalua diberi
kesempatan, anak-anak suka sekali bermain air! Banyak situasi
pembelajaran anak-anak usia dini mendukung permainan ini dengan
cara menyediakan meja air atau dengan memperhatikan apa yang
terjadi dengan air ketikak hujan.
Tujuan khusus eksplorasi adalah memberikan peluang bagi
anak-anak untuk;
a) Mengembangkan keterampilan proses sains dasar.

b) Mengembangkan gagasan tentang beberapa sifat dasar air seperti


mengalir, mengambil bentuk seperti wadahnya, saling melekat, dan
bahwa benda bisa terapung atau tenggelam kedalam air.

c) Mengembangkan watak ilmiah termasuk gairah untuk belajar,


keingintahuan, dan minat mengeksplorasi air dengan serangkaian
bahan.

Salah satu peran paling penting yang kita mainkan dalam


eksplorasi ini adalah menciptakan lingkungan dan budaya dalam ruang
kelas yang mendukung dan mendorong eksplorasi air anak-anak.
Kelas harus membawa kegairahan, tantangan, dan keajaiban air
dengan banyak ragam material.

45 | P a g e
Pentingnya Eksplorasi Air
Lingkungan yang suportif akan menyampaikan pentingnya
mengeksplorasi air. Dengan memberikan banyak jenis bahan untuk
permainan air, seperti selang, sambungan, tusuk panggangan yang
bisa menyemprot, wadah berlubang, dan pompa. Kita menciptakan
lingkungan yang menantang anak-anak untuk mengeksplorasi air
dengan berbagai cara. Lingkungan yang suportif memberikan ruang,
waktu dan akses yang cukup pada air sehingga anak dapat mencoba
bermacam gagasan yang berbeda.39
Dapat disimpulkan dengan adanya eklporasi air dapat
menantang anak dalam menyelesaikan masalah dalam air. Membuat
mereka dapat berfikir kreatif. Sebelum melakukan kegiatan, berikan
penjelasan kepada anak megenai kegiatan tersebut, ajak anak
membaca do’a terlebih dahulu dan menjelaskan kepada anak semua
isi didunia ini dan kegiatan yang dilakukan kita harus besyukur dan
menjaga nya.

PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI EKSPERIMEN


Metode eksperimen banyak dihubungankan dengan metode
pemecahan masalah antara lain dengan menggunakan laboraturium, dan
pada umumnya berkenaan dengan pelajaran science. Akan tetapi
pengertian leboraturium tak perlu dibatasi dengan sebuah ruang kelas
yang khusus. Sekolah modern memandang seluruh alam sekitar sebagai
sebuah laboraturium. Kegiatan eksperimen ini dapat pula dilakukan di
taman kanak-kanak melalui eksperimen anak akan terlatih
mengembangankan kreativitas, kemampuan berpikir logis, senang
mengamati, meningkatkan rasa ingin tahu dan rasa kekaguman pada
alam, ilmu pengetahuan, dan tuhan. Melalui eksperimen sederhana anak
akan menemukan hal ajaib dan menakjubkan. Hal ini penting, karena
dengan dengan rasa takjub dan kekaguman akan rahasi-rahasia alam

39Ingrid Chalufour dan Karen Worth,Mengeksplorasi Air Bersama Anak -Anak,Jakarta: PT Gading
Inti Prima, 2014, Hlm. 6
46 | P a g e
inilah anak akan tetap menyukai aktivitas belajar sampai tua. Melalui
eksperimen pula anak dapat menemukan ide baru ataupun karya baru
yang belum pernah mereka temui sebelumnya.40
Proses kemampuan dapat dilihat dari anak untuk melakukan
perkembangan kreativitas anak melalui metode eksperimen yang
merupakan proses belajar menyesuaikan diri dengan warna baru dan
menggambar dengan saling bekerja sama, saling berhubungan dan
merasa bersatu dengan teman dan guru-guru di sekolah pada saat proses
pembelajaran.

MACAM-MACAM EKSPERIMEN
Eksperimen itu indentik dengan sains, kegiatan eksperimen
berhubungan dengan saint. Berikut contoh kegiatan eksperimen
sederhana yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak.
a. Gunung Berapi
b. Lumpur ajaib yang menyala dalam gelas
c. Mesin roket pasta
d. Kekuatan Es “Elsa”
e. Lampu lava
f. Awan dalam gelas
g. Bunga anyelir warna-warni
h. Balon ajaib5

Eksperimen Sains
Pada dasarnya anak di lahirkan dengan bakat menjadi ilmuan yang
alami . anak di lahirkan dengan membawa ke ajaiban, yaitu dorongan rasa
ingin tau dan mencari tau, apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan dari
sekitarnya. Dukungan dan dorongan semangat akan sangat memicu rasa
ingin taunya sehingga dapat membuat mereka tertarik untuk selaliu
menyelidiki fenomena alam yang terjadi metode yang paling tepat dalam

40
Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati,2017,Strategi Pengembangan Kerativitas Pada Anak,Jakarta :
Kencana,Hlm. 59
47 | P a g e
mempupuk serta mengembangkan rasa ingin tau anak dalam bidang sain
adalah dengan “permaian sain”.41
Yakni pembelajaran sains yang menyenangkan dan menarik untuk
di laksanakan bagi anak agar anak mampu secara aktiv mencari informasi
tentang segala sesuatu yang ada di sekitarnya, metode ini di namakan
metode exprorasi di bidang saint.
Permain sains bermanfaat bagi anak karena dapat menciptakan
susasana yang menyenakan dan dapat menimbulkan imajinasi bagi anak
yang akhirnya dapat menambah pengetehauan anak secara alamia
Menurut Jenice Beaty (1998) menyatakan bahwa bagi anak, imajinasi
adalah kemampuan untuk merespon atau melakukan pantasi yang
mereka buat sendiri.dengan daya imajinasi,anak akan lebih mudah
mengingat materi sain yang telah di pelajarinya, selain itu permain sain
bermanfaat bagi orang tua sebagai tokoh yang memiliki peran penting
bagi pembelajaran sains bagi anak. Berikut beberapa manfaat lain dari
permainan sains:
a. Membantu orang tua untuk memahami manfaat dari kegiatan nyata
dalam kehidupan sehari hari

b. Membuka wawasan orang tua tentang pentingnya peranan mereka


terhadap cara belajar anak

c. Menyadarkan orang tua bahwa mereka tidak perluh tahu semua tentang
ilmu pengetahuan tersebut,tetapi peran mereka sebagi motivator bagi
anak.hal yang perlu di tekana orang tua harus mampu mengarakan anak
agar ketika belajar bersama, orang tua dapat berperan aktiv dalam
permaiana sain dengan anaknnya

d. Membantu orang tua untuk mengindefikasi bahwa anak mereka adalah


ilmuan alami.kengingian taunya yang besar akan memnuntun mereka
untuk mencari tau dan menenukan berbagai konsep pengetahuan yang
terus berkembang dari waktu ke waktu

41
http://hakim-90eksperimen.blogspot.co.id/2013/06/balon-ajaib.html. Sumber: Buku 90 Eksperimen 1, Tiga
Serangkai/ Akses pada 29/11/2017 pukul 21.29 wib
48 | P a g e
e. Membantu orang tua untuk menyususun strategi yang dapat
merangsang anak untuk mau belajar sains.42
Jadi banyak sekalia manfaat permainan saint bagi anak. Yaitu dapat
meningkatkan imajinasi bagi anak, melatih perkembangan, melatih
mereka untuk berfikir kreatif dan melatih saraf motorik dan sensorik anak,
dan juga perkembangan lainnya.

PERTEMUAN 10 Latihan

PERTEMUAN 11

I. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI PROYEK DAN BAHASA


Pengertian Pengembangan Kreativitas Melalui Proyek

Metode proyek merupakan metode pembelajaran yang digunakan


anak untuk melakukan pendalaman tentang suatu topik pembelajaran
yang diminati satu atau beberapa anak.

Pengembangan kreativitas melalui proyek menurut para ahli:


1. Moeslichatoen, menyatakan bahwa metode proyek merupakan salah
satu pemberian pengalaman belajar anak pada persoalan sehari-hari
yang dikerjakan secara berkelompok. Didalam kehidupan kelompok
masing-masing anak belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar
dapat membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan
kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok, dan
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
2. John Dewey, menyatakan bahwa metode proyek berasal dari gagasan
John Dewey tentang konsep “learning by doing”, yakni proses
perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan tertentu sesuai
dengan tujuannya, terutama proses penguasaan anak tentang

42
Gibasa Learning Society,Memb uat anak gemar dan pintar ipa,(Jakarta Selatana: Trans Media
Pustaka,2012),Hlm.57
49 | P a g e
bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas
serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan.43

Jadi dapat disimpulkan pengembangan kreativitas melalui metode


proyek adalah sangat penting untuk mengembangkan segala aspek
perkembangan terutama dalam kreativitas anak usia dini. Menurut
Moeslichatoen, metode proyek adalah metode pembelajaran yang dapat
melatih anak menerima tanggung jawab dan anak dapat berpikir kreatif
sesuai ide-ide untuk mengembangkan kreativitas dalam melakukan
pekerjaan yang menjadi bagian proyek secara tuntas. Metode proyek dapat
memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola berpikir,
mengeksplorasi hal-hal yang menantang keterampilan dan kemampuannya
untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang di hadapi mereka
sehingga mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan
mengembangkan diri seoptimal mungkin.

Desain Kegiatan Proyek

a. Guru memilih topik


b. Guru membuat peta konsep topik
c. Guru mengorganisir topik proyek kedalam kurikulum
d. Guru menentukan lingkup proyek
e. Guru menentukan lima kriteria
f. Guru dan anak dapat mengunjungi tempat menarik yang sesuai dengan
topik
Metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengekspresikan pola pikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk
memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka, sehingga
mereka memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri
seoptimal mungkin. Banyak hal yang dapat dilakukan dengan metode proyek
ini terutama kaitannyadengan kreativitas, misalnya anak mempersiapkan
pesta sekolah, membangun sarang burung, mempersiapkan perayaan
agustusan, lebaran, dan ulang tahun. Dari kegiatan yang akan

43 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana. 2010). Hlm. 61
50 | P a g e
diselenggarakan tersebut, anak diberikan kebebesan untuk membuat acara
yang menarik mempersiapkan segala sesuatunya untuk dapat
terselenggaranya kegiatan tersebut. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan pengawas bagi anak dalam mempersiapkan dan
melaksanakan kegiatannya.44

Manfaat Dari Metode Proyek

Banyak manfaat yang dapat kita ambil dari metode proyek ini, baik
ditinjau dari pengembangan pribadi, sosial, intelektual maupun
pengembangan kreativitas, diantaranya:

a. Memberikan pengalaman kepada anak dalam mengatur dan


mendistribusikan
kegiatan.
b. Belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing.
c. Memupuk semangat gotong royong dan kerjasama diantara anak yang
terlibat.
d. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan sikap
dan kebiasaan
dalam melaksanakan pekerjaan dengan cermat.
e. Mampu mengeksplorasi bakat, minat, dan kemampuan anak.
f. Memberikan peluang kepada setiap anak baik individual maupun
kelompok untuk
mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya, keterampilan
yang sudah dikuasainya yang pada akhirnya dapat mewujudkanya
kreativitasnya secara optimal.45
Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Proyek
a. Proyek 17 Agustus 1945 (Agustusan)
Tujuan :
1. Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif

44 Ibid, Hlm 62.


45 Revina Rizqiyani, Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak , (Jurnal: Portal

Garuda, Universitas Lampung,2015.)


51 | P a g e
2. Mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak
dalam membuat karya-karya kreatif
3. Melatih kerja sama dan keberanian
Alat dan bahan :
Guru mempersiapkan kertas minyak warna merah dan putih (jenis
kertas dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah), lem, gunting, sapu lidi,
batang daun pisang, spidol hitam, arang dan lainnya.
Kegiatan :
1. Sebelum kegiatan dimulai, anak-anak didorong untuk membuat
rencana kegiatan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan
republik indonesia
2. Anak dan guru mempersiapkna bahan-bahan yang diperlukan dalam
melaksanakan kegiatan proyek 17 agustus 1945 (agustusan)
3. Usahakan agar anak-anak memakai pakaian khas para pahlawan
perjuangan ataupun pakaian lainnya yang khas indonesia sesuai
dengan kesepakatan bersama
4. Guru menceritakan tentang perjuangan para pahlwan bangsa dalam
merebut kemerdekaan dan melawan penjajahan.
5. Anak-anak membuat roncean dan bendera merah putih diantaranya
dengan cara:
a) Membuat bendera, guru dapat membantu anak untuk mengguntng
kertas membentuk persegi panjang kemudian disatukan dengan
menggunakan lem. Untuk tiangnya digunaka lidi yang sudah
dibersihkan dan dipotong.46
b) Roncean, guru mempersiapkan kertas dengan bentuk persegi
panjang ukuran 20 x 5 cm. Jika anak sudah terbiasa membuat
roncean, guru mendorong anak untuk menciptkan bentuk roncean
baru yang mereka inginkan
6. Guru bersama anak-anak bercakap-cakap mengenai acara agustusan
yang biasanya dilakukan di daerah masing-masing.

46 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana. 2010). Hlm. 161
52 | P a g e
b. Proyek Lebaran
Tujuan :
Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif,
mengembangkan keterampilan motorik kasar dan motorik halus anak
dalam membuat karya-karya kreatif, melatih kerja sama dan keberanian
serta mengembangkan pemahaman terhadap nilai-nilai keagamaan.
Alat dan bahan:
Guru mempersiakan ketupat kosong, kertas warna, lem, platisin,
kaleng bekas, platik atau balon, karet, kayu dan lain sebagainya.
Kegiatan:
1. Guru bercerita mengenai apa makan lebaran bagi umat islam
2. Anak- anka menyanyikan lagu “hari lebaran”
3. Anak-anak merencanakan kegiatan yang akan dilakukan sebagai
persiapan lebaran. Guru membantuanakmewujudkan beberapa
kegiatan yang ingin dilakukan anak
4. Anak-anak menghiasi ketupat yang tersedia dengan kertas warna.47
5. Anak-anak dibimbing oleh guru untuk membuat “tambar atau bedug”
yang terbuat dari kaleng bekas, di antaranya dengan cara:
a) Guru membantu anak membersihkan kaleng

47 Ibid,. Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana. 2010). Hlm.
162
53 | P a g e
b) Salah satu sisi ditutup dengan menggunakan balon atau plastisin
kenudian rekatkan dnegan menggunakan karet.
c) Sebagai alat pemukulnya gunakan kayu dan pada ujungnya dibuat
bandul dari plastisin yang dibungkus oleh balon atau platisin
d) Anak-anak melakukan sosiodrama dengan tema lebaran meliputi
kegiatan: takbiran, shalat idul fitri, silaturahmi dan makan-makan
dan lain sebagainya guru memberikan kesempatan pada anak
untuk mengmebangkan kegitannya.

c. Proyek Ulang Tahun


Tujuan:
Meningkatkan kemampuan merancang kegiatan kreatif, mengembangkan
keterampilan motorik kasar dan halus anak dalam membuat karya kreatif,
melatih kerja sama dan keberanian pada anak.
Alat dan bahan :
Guru mempersiapkan 20 balon, kertas kref, lem, gunting, solatif,
kue-kue ringan, serta kue bolu untuk diberikan hiasan oleh anak-anak,
lilin, piring kertas, pisau kue air minum serta gelas, terompet.48
Kegiatan :
1. Anak dibagi menjadi 3 kelompok dalam pengelompokkan anak dapat
menetukan sendiri kelompok yang akan diikutinya
2. Kelompok pertama bertugas untuk membuat kue ulang tahun ceria
hasil karya mereka sendiri. Dalam hal ini guru berperan sebagai
fasilitator dan pengawasan pelaksaan kegiatan tersebut. Kelompok ini
kemudian disebut dengan Tim “Cake”.
3. Kelompok kedua bertugas sebagai peniup balon dan membuat
rancangan dekorasi kelas untuk pelaksanaan ulang tahun. Guru
membantu anak-anak untuk membuat roncean atau hiasan ruangan
yang akan membuat ruangan tersbeut menjadi ceria. Kelompok ini
disebut tim “Dekorasi”

48 ibid,. Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana. 2010). Hlm.
160
54 | P a g e
4. Kelompok ketiga bertugas sebagai pengatur acara ulang tahun ceria.
Anak dibagi tuganya untuk menjadi pembawa acara, pembaca doa,
penyanyi dan sebagainya. Kelompok ini disebut tim “Acara”
5. Apabila persiapan yang dilakukan untuk menyelenggarakan kegiatan
ini telah selesai maka guru membimbing anak dalam pelaksaan
kegiatan ulang tahun ceria
6. Guru bersama anak melakukan kegiatan evalusi pembelajaran dengan
tema kegitan proyek ulang tahun.

Pengertian Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa

Sering kali kita menemukan anak-anak berbicara. Mereka sering berbicara


tentang apa yang terjadi baik pada dirinya sendiri maupun orang lain. Mereka
sering berbicara untuk mengeluarkan apa yang ada dalam pikiran mereka.
Sikap ini mendorong meningkatkan penggunaan bahasa dan dialog dengan
yang lain. Sebagian anak mengalami kesulitan mengungkapkan perasaan
dengan kata-kata dan menunjukkannya dengan perbuatan, terkadang
mereka lebih mudah mengekspresikan perasaan bonekanya sendiri dari
pada perasaan mereka sendiri. 49

Menurut Yusuf menyatakan bahwa bahasa merupakan kemampuan untuk


berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua
cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam
bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti
dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat bilangan, lukisan, dan mimik
muka.
Jadi, pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu mengembangkan
imajinasi anak melalui bercerita atau berdongeng dan lainnya yang dapat
menumbuhkan keberanian dan penalaran anak mengenai cerita dan
membangun kosa kata pada anak.

49 Revina
Rizqiyani, Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak, (Jurnal: Portal
Garuda, Universitas Lampung,2015.)
55 | P a g e
Fungsi Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa

Sedangkan menurut Smilansky dalam Beaty menemukan tiga fungsi


utama pada anak, yaitu: (1) Meniru ucapan orang dewasa, (2)
Membayangkan situasi (terutama dialog), (3) Mengatur permainan. Ketiga
fungsi kegiatan berbahasa ini dapat dilakukan ditaman kanak-kanak melalui
kegiatan mendongeng, menceritakan kembali kisah yang didengarkan,
berbagi pengalaman, dan mengarang cerita serta puisi. Dengan kegiatan
tersebut diharapkan kreativitas dan kemampuan bahasa anak dapat
terkembangkan lebih optimal.50

Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa


Manfaat pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu dapat
memperbanyak dan memperluas kosa kata anak dan meningkatkan
kemampuan interaksi sosialnya dengan teman maupun orang lain secara
baik. Tujuan pengembangan kreativitas melalui bahasa yaitu agar dapat
memunculkan keberanian kepada anak untuk tampil, meningkatkan
kemampuan dasar anak dalam pengembangan bahasa, dan agar anak
mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungan.

Kegiatan Pengembangan Kreativitas Melalui Bahasa


a. Membuat Outobiografi
Autobiografi atau otobiografi adalah riwayat hidup yang diceritakan
melalui karangan yang ditulis sendiri berdasarkan pengalaman pribadi.
Autobiografi juga dapat diartikan sebagai biografi yang pribadi yang
menceritakan riwayat hidup baik itu tempat dan tanggal lahir, jenjang
pendidikan yang ditempuh hingga pencapaian atau prestasi-prestasi yang
telah didapat. Pada dasarnya semua orang bisa menulis autobiografi
karena isi dari autobiografi adalah pengalaman hidup diri sendiri.51

50 Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak, (Jakarta: Kencana. 2010) Hlm. 65
51 https://salamadian.com/contoh-biografi-diri-sendiri/. diakses tanggal 22 November 2017. Time 21:54
56 | P a g e
Tujuan:
Mengembangkan kreativitas melalui aktivitas membuat buku cerita,
mengembangkan kecintaan terdahap buku dan sastra serta belajar
mengenal dan menghargai perkembangan diri.
Alat dan bahan:
Guru mempersiapkan kertas tebal berwarna, gunting, staples, karet
gelang, karton, benang/tali, lem, pelubang kertas, klip, kertas, dan lain
sebagainya.
Kegiatan:
1. Guru menjelaskan kepada anak-anak bahwa mereka akan membuat
“buku tentang diri mereka sendiri”. Setiap buku akan berbeda karean
setiap anak juga berbeda
2. Beberapa kegiatan dibuku ini di antaranya: gambar cetakan tangan
saya, jejak kaki, sidik jari, anggota keluarga, warna mata, warna
kesukaan, cerita waktu bayi dan hobi
3. Setelah buku selesai, guru meletakkan buku di runagan terbuka
sehingga dapat dilihat anka-anak lain. Selain menghargai anak
kegaitan ini juga menanamkan sikap positif terhadap perbedaan dan
keunikan masing-masing anak
4. Satu hal yang perludiingat kegiatan ini dapat berlangsung dengan baik
jika anak telah terbiasa dengan aktivitas membaca dan bercerita serta
mengekspresikan diri.

b. Story Telling
Storytelling adalah sebuah teknik menyampaikan sebuah cerita
dengan cara mendongeng. Storytelling menggunakan kemampuan penyaji
untuk menyampaikan sebuah cerita dengan gaya, intonasi, dan alat bantu
yang menarik minat pendengar. Teknik Storytelling ini sering digunakan
dalam proses belajar mengajar utamanya pada level pemula atau anak-
anak. Teknik ini bermanfaat melatih kemampuan mendengar secara
menyenangkan.
Tujuan:

57 | P a g e
Meningkatkan kemampuan bebahasa, mengembangkan kreativitas anak
dalam bahsa, mengembangkan kemapuan imajinasi anak.
Alat dan bahan:
Guru dapat meyiapkan ruangan kelas dengan karpet yang digelar, buku,
atau media bergambar
Kegiatan:
1. Anak-anak diajak untuk duduk membentuk formasi lingkungan
2. Anak-anak didorong untuk bercerita mengenai pengalamannya tentang
suatu hal ataupun menceritakan dongeng yang biasa mereka dengar
dari orang tuanya
3. anak-anak yang lain mendengarkan dan melakukan tanya jawab
kepada anak yang sedang bercerita
4. guru dapat berperan sebagai fasilitator yang menghangatkan suasana
dan megajak anak untuk berfantasi melalui pertanyaan-pertanyaan
yang dilontarkan
5. Guru dapat pula membuka prolog suatu cerita kemudian di tengah-
tengah menghentikan ceritanya dan bertanya pada anak bagaimana
kelanjutan cerita tersebut.

c. Mendongeng
Mendongeng merupakan keterampilan berbahasa lisan yang
bersifat produktif. Dengan demikian, mendongeng menjadi bagian dari
keterampilan berbicara. Keterampilan mendongeng sangat penting bagi
penumbuhkembangan keterampilan berbicara bukan hanya sebagai
58 | P a g e
keterampilan berkomunikasi, melainkan juga sebagai seni. Dikatakan
demikian karena mendongeng memerlukan kedua keterampilan berbicara
tersebut.
Tujuan:
Mengajarkan nilai moral yang baik, mengembangkan daya imajinasi anak,
menambah wawasan anak-anak, meningkatkan kreativitas anak,
Mendekatkan anak-anak dengan Orangtuanya, dan menghilangkan
ketegangan/stress.
Alat dan bahan:
Boneka jari atau boneka (sesuai dengan karakter yanga ada didalam
cerita dongeng)
Kegiatan:
1. Guru menanyai anak tentang tema dari cerita dongeng yang akan
ditampilkan
2. Guru memberikan rangsangan kepada anak agar fokus terhadap cerita
3. Kemudian guru mulai bercerita di depan kelas
4. Berikan cerita yang membuat anak semangat dalam belajar
5. Kemudian di akhir saat selesai berdongeng guru dapat mengajak anak
bernyanyi

59 | P a g e
PERTEMUAN 12 Latihan

PERTEMUAN 13
J. PENGEMBANGAN KREATIVITAS MELALUI MUSIK DAN LAGU
Pengertian Musik
Musik adalah suatu bunyi yang bisa didengarkan yang mempunyai
nada tersendiri sehingga menjadi bunyi yang enak didengar 52. Suara
yang dihasilkan dari bunyi yang tersusun dari tangga nada, dengan
tersusunnya nada tangga tersebut akan menghasilkan suatu suara yang
bagus indah dan mempunyai makna.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Musik adalah ilmu atau
seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan
temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai
keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian
rupa sehingga mengandung irama, dan keharmonisan (terutama yang
dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu)53. Musik merupakan cara simbolis
untuk mengekspresikan pikiran atau suasana hati seseorang. Dengan
musik anak- anak diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan-
perasaan dan gagasan mereka dengan cara menari atau bergerak
mengikuti suara music.
Menurut kamus besar bahasa indonesia lagu adalah arti kata,
ejaan, ragam suara yang berirama (dalam bercakap, bernyanyi, bercakap
dan sebagainya.)54 Lagu merupakan ragam irama suara yang berirama
atau nyayian.
Jadi lagu dan musik merupakan hal yang saling berhubungan
ketika kita mendengarkan musik didalamnya juga terdapat lagu akan
tetapi musik dan lagu bisa juga didengarkan berbeda-beda, contohnya
mendengarkan musik saja misalnya instrumen dan juga lagu bisa

52 Mahmud dkk, Karakteristik lagu anak dan dasa-dasar mengarang lagu anak-anak, jakarta: depdiknas
hlm. 20
53 https://www.google.com pengertian musik. Diakses tanggal 11-11-2017 jam 20:15 WIB
54 http://www.pengertian lagu. Diakses tanggal 14-1-2017 jam 19:56 WIB
60 | P a g e
didengarkan tanpa musik misalnya pada saat bernyanyi tanpa
menggunakan musik.

Manfaat Musik dan lagu untuk Perkembangan Anak Usia Dini


1. Manfaat musik
a. Musik dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi.
Musik merupakan stimulan bagi anak dalam segala hal
termasuk juga kreativitas. Musik melatih seluruh otak anak karena
ketika mendengarkan sebuah lagu, otak kiri (bahasa, logika,
matematika dan akademik) memproses lirik, sementara otak kanan
memproses musik (irama, persamaan bunyi, gambar, emosi,
kreativitas)..
Lwin, dkk menjelaskan bahwa peran musik dalam menstimulasi
kesadaran kreatif telah didukung oleh beberapa studi penelitian yang
mengungkapkan bahwa subjek penelitian yang didengarkan musik
dengan menyampaikan cerita- cerita akan lebih imajinatif dan kreatif
dibandingkan secara keheningan. Contohnya saja saat mendengarkan
cerita atau film dengan diiringi oleh suara musik, anak akan lebih
imajinatif dengan emosinya. Seolah- olah anak berada dalam situasi
cerita tersebut sehingga perkembangan dalam emosinya dan
kreativitasnya lebih baik dari pada anak yang mendengarkan cerita
tanpa ada sounde ffect. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa
musik dapat mengembangkan kreativitas anak dan imajinasinya
secara bertahap.55
Dengan musik anak bisa berekspresi sesuka hatinya, sehingga
ia akan lebih mengeksplor dengan lingkungan sekitarnya. Anak yang
mendengar sebuah lagu akan menggerakkan badannya sesuai
dengan imajinasi masing-masing. Sehingga tanpa ia sadari kreativitas
dan imajinasinya berkembang dengan sendirinya
b. Musik dapat meningkatkan dan mengajarkan kecerdasan lainnya.

55May, Lwin, dkk . (2008) . How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : PT.
Indeks, 138
61 | P a g e
Menurut Lwin, dkk salah satu studi yang dipublikasikan secara
luas juga memperlihatkan bahwa anak- anak yang kepadanya
diperdengarkan musik selama delapan bulan mengalami peningkatkan
46% dalam IQ spasial dibandingkan hanya suatu peningkatan 6%
dalam suatu kelompok kontrol yang kepadanya tidak diperdengarkan
musik.56
Cara terbaik untuk meningkatkan pembelajaran dengan musik
adalah dengan mendengarkan musik dengan irama musik yang
konsisten sementara dengan melakukan suatu kegiatan. Selain itu,
musik dapat digunakan untuk latar belakang mengajar anak usia
dini. Dari musik anak akan lebih semangat dalam belajar sehingga
lebih berkesan. Lagu yang dinyanyikan anak akan tersimpan dalam
memory jangka panjang yang akan membuat anak lebih paham
mengenai materi yang diajarkan. Jadi tidak hanya kecerdasan musikal
saja tetapi kognitif, bahasa, fisik motorik, afektif dapat sekaligus
dikembangkan.
Manfaat Lagu
a. Melatih fungsi otak kanan dan kiri
Manfaat lagu bagi otak kanan akan semakin lengkap karena disini
kita dapat meminta anak bernyanyi smabil menggambar mewarnai,
menunjukkan gambar dan aktivitas lainnya. sedangkan fungsi lain
untuk otak kiri dapat terlihat pada saat anak dapat mengingat isi
lagu,berhitung,tanya jawab dan aktifitas lainnya.
b. Mempengaruhi mood anak
Pilihlah lagu yang berirama ceria,karena lagu akan dapat
mempengaruhu perasaan anak ,yang tadi nya lesu ,lemah,malas atau
ngantuk dapat menjadi riang gembira
c. Melatih anak berbicara
Untuk anak yang masih dalam tahap belajar berbicara,anak akan
lebih banyak mendapatkan kosakata barudalam nyanyian melalui
irama sehigga si anak akan lebih lancar dalam berbicara.
d. Bersosialisasi

56 IBID 139

62 | P a g e
Mendengarkan lagu-lagu yang bertema perkenalan dan permainan
akan membuat anak-anak menjadi lebih akrab dengan cepat
bersosialisasi satu dengan yang lainnya
e. Memberikan ketenangan pada anak
Lagu yang memiliki irama lambat dan halus berfungsi suatu
ketenangan untuk anak. Contohnya lagu nina bobo yang digunakan
lagu pengantar tidur bagi anak.
f. Belajar membaca,menulis dan berhitung
Dengan lagu kita bisa mengajak anak untuk menghafalkan huruf
dalam sebuah kata,lalu kembali menuliskannya,atau kita juga bisa
meminta anak memba lirik lagu tersebut dibuku tuis selain itu dengan
lagu kita dapat turut serta bernyanyi sambil berhitung
g. Melatih kerja sama
Pada lagu yang bertema kelompok akan melatih kekompakan dan
kerjasama anak. Karena disini anak dapat menyanyi sekaligus bermain
seperti pada lagu pak tani 57

Jadi manfaat lagu ialah melatih otak kiri dan kanan anak
contohnya ketika menyanyikan lagu yang ada edukasinya,
mempengaruhi mood anak ketika anak moodnya tidak baik maka kita
bisa memancing anak dengan lagu, melatih anak berbicara pada saat
anak ikut bernyanyi disitu sudah melatih anak berbiacara dengan
berbagai macam kosa kata, lagu juga dapat membuat sosialisasi anak
baik ketika kita menyanyikan lagu yang bertema perkenalanan, lagu
bisa memberikan ketenangan pda anak ketika anak ribut kita bisa
menyanyikan sebuah lagi anak-anak disitu anak fokus dan menjadi
tenang, lagu juga juga mempunyai manfaat mebuat anak belajar
berhitung lebih cepat ketika kita menyanyikan lagu dengan angka-
angka serta manfaatnya bisa melatih kerja sama anak ketika bernyanyi
anak-anak akan diajari bersuara kompak dan teratur.

57 http://id.wikipedia.org/wiki/lagukumpulan musik dan lagu tradisional. Diakses tanggal 14-11-2017 jam


19:34 WIB
63 | P a g e
Cara Mengembangkan kecerdasan Musik dan lagu pada Anak
Lwin,dkkmengemukakan bahwa anak sebelum usia 10 tahun
perkembangan otaknya masih berkembang dan dapat dibentuk, dapat
membuat perbedaan kekal dalam pertumbuhan intelektual dan
musikalnya. Sehingga perlu dilakukan beberapa cara agar potensi musik
pada anak dapat dikembangkan. Cara- caranya adalah sebagai berikut :
a. Memperdengarkan kepada anak pilihan musik dan lagu yang beragam.
Mendengarkan musik secara singkat akan memabntu anak
mengembangkan fokus dan merangsang imajinasi awal dan keterampilan
berpikir abstrak. Pilihan musik yang sesuai untuk anak dapat membantu
anak untuk belajar lebih baik. Lagu- lagu yang diperdengarkan kepada
anak akan memberikan pengaruh terhadap perkembangan otak anak. Hal
itu terjadi karena otak berkembang sesuai dengan pola yang ada dalam
musik. Semakin rumit pola suara musik makan semakin besar pula anak
dapat belajar.
b. Mendengarkan musik dan menyanyikan lagu disertai gerakan.
Musik merupakan suatu cara simbolis untuk mengekspresikan
perasaan diri manusia. Tidak hanya dengan musik saja, gerakan yang
berupa tarian juga efektif digunakan untuk mengekspresikan suasana hati.
Bergerak mengikuti irama musik membantu meresapi konsep musikal
yang didengarkan. Dengan bergerak anak bisa mengungkapkan
perasaannya dan mengendalian nafsudan keterampilan motorik kasar.
Gerakan juga memenuhi fungsi primer dari telinga dalamnya yang
merupakan orientasi keseimbangan dan spasial.
c. Memberi kesempatan kepada anak untuk memainkan instrumen music
dan bernyanyi. Menurut Lwin, dkk terdapat bukti dari MRI bahwa otak
musisi yang memainkan perubahan suatu instrumen menyebabkan
perubahan psikologis dalam korteks, mungkin dari aktivitas syaraf yang
besar jumlahnya yang terjadi ketika bermain musik.58

58May, Lwin, dkk . (2008) . How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : PT.
Indeks, 156
64 | P a g e
Dengan memainkan instrumen musik dapat memberikan kesempatan
pada anak untuk menghasilkan suara. Selain itu bisa juga mengembangkan
daya pengamatan dan meningkatkan kecerdasan musikal anak. Anak usia
dini diajarkan musik yang sederhana terlebih dahulu misalnya drumband,
musik dari barang bekas,dll. Biarkan anak bereksplorasi sesuai
keinginannya. Setelah itu, baru pendidik mengarahkan anak untuk
memainkan musik yang baik dan benar. Dengan cara itu, anak akan
merasa senang dan bisa mengekspresikan keinginan hatinya melalui
bermain musik. Selain itu, kognitif anak akan berkembang dari pengarahan
pendidik untuk memainkan musik yang baik. Anak akan berpikir kreatif
sesuai dengan tingkatannya.59
Lagu dapat diperdengarkan sebagai latar belakang untuk
meningkatkan konsentrasi, memusatkan perhatian, membangkitkan
semangat. Untuk anak usia dini hal itu wajib dilakukan karena dunai anak
merupakan dunia yang menyenagkan. Sehingga anak akan lebih mudah
memahami konsep materi yang diberikan melalui lagu.Gerakan dalam
musik atau tarian merupakan suatu cara untuk menignkatkan kesadaran
kinestetik pada waktu yang sama. Selain itu, bergerak bisa juga
membangkitkan rasa semangat dan motivasi dalam diri anak dari rasa
bosan, jenuh dan sedih. Sehingga dari musik fisik motorik dan emosional
anak dapat dikembangkan dengan positif. Jadi music dan lagu dapat
dilakukan secara berulang- ulang dan bertahap. Dengan itulah pendidik

59May, Lwin, dkk . (2008) . How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : PT.
Indeks, 147
65 | P a g e
atau orang tua dapat membantu perkembangan musik dan lagu anak yang
penting bagi pertumbuhannya.

Kegiatan pengembangan kreativitas melalui permainan music dan lagu


Dibawah ini akan dijelaskan beberapa kegiatan pengembangan kreativitas
melalui bermain musik yang dapat dilakukan bersama anak usia taman
kanak-kanak ,sebagai berikut :
a. Semut Kecil
Tujuan : Meningkatkan kemampuan berfikir kreatif dan fleksibel
Kegiatan :
1) Guru mengajarkan lagu sederhana dan lucu yang diiringi dengan
gerakan misalnya seperti lagu “semut kecil”(ciptaan : NN)
“semut kecil naik pohon yang tinggi ... (gerakan naik) lalu hujan turun si
semut turun lagi ........syerrrrr .....(gerakan turun)
Matahari mulai terang .....(telapak tangan terbuka dan tertutup)
Si semut kecil naik pohon kembali .........(gerakan naik) horeee....
2) Nyanyikan bersama-sama hingga anak mengetahui liriknya dan
gerakan-gerakan yang mengingatnya
3) Selanjutnya gantilah lirik lagu tersebut dengan bunyi baru ,namun
gerakan tetap sama
4) Berikut beberapa kreativitas bunyi yang dapat mengganti lirik,
La la la la
Hem hem hem
Oooooo
Tepuk tangan
Dan lain-laina
5) Tanyakan pada anak apakah mereka punya ide bunyi lain
6) Terakhir, tidak menyanyikan lagu sama sekali,tetapi anak –anak tetap
melakukan gerkannya saja. Akan terlihat bagaimana mereka dapat
menjadi sangat tenang60

60 Yeni
Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak, Jakarta: Prenada
Media Group, 2010, hlm. 144
66 | P a g e
b. Orkestra musik perasaan
Kegiatan:
1. Guru menyiapkan alat-alat musik yang dapat dimainkan oleh anak-
anak seperti perkusi, terompet, seruling, harmonika, dan lain
sebagainya. Instrumen musik ini dapat pula di ganti dengan ember,
panci, kaleng bebas, botol, dan lain sebagainya
2. Mintalah anak-anak memainkan alat musik sesuai dengan permintaan
misalnya: buatlah buanyi sedih, nyanyikan lagu gembira, buatlah bunyi
marah
3. Anak-anak bebas mengekspresikan perasaannya melalui alat musik
yang di milikinya
4. Mintalah seorang anak untuk menjadi dirijen untuk memimpin orkestra
musik perasan teman-temannya.61

PERTEMUAN 14 Latihan

PERTEMUAN 15 Latihan

PERTEMUAN 16 UAS

61 IBID 145

67 | P a g e
BAB III
PENUTUP

A. Rangkuman
Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan
dengan memberikan fasilitas belajar yang sesuai dengan tingkat berpikir
anak. Proses belajar pada PAUD ditekankan pada pengembangan proses
berpikir dan proses berkreasi yang sesuai dengan tingkat kecerdasan yang
dimiliki oleh anak. Salah satu proses yang penting dikembangkan pada PAUD
adalah pengembangan kreativitas. Pengembangan kreativitas sejak usia dini,
tinjauan dan penelitian-penelitian tentang proses kreativitas, kondisi-
kondisinya serta cara-cara yang dapat memupuk, merangsang dan
mengembangkannya menjadi sangat penting.
Kreativitas merupakan daya dan atau kemampuan manusia untuk
menciptakan sesuatu. Kemampuan ini dapat terkait dengan bidang seni
maupun ilmu pengetahuan. Kreativitas merupakan manifestasi dari individu
yang berfungsi sepenuhnya. dengan kreativitas memungkinkan manusia
untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era pembangunan ini
kesejahteraan dan kejayaan masyarakat maupun negara bergantung pada
sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan-penemuan baru dan
teknologi baru. Untuk mencapai hal ini perlulah sikap, pemikiran dan perilaku
kreatif dipupuk sejak dini.
Semua anak mempunyai potensi untuk kreatif, walaupun tingkat
kreativitasnya berbeda-beda. Akibatnya, kreativitas seperti halnya setiap
potensi lain, perlu diberi kesempatan dan rangsangan oleh lingkungan untuk
berkembang. Titik pandangan baru mengenai kreativitas mendorong
diadakannya penelitian untuk menentukan apa saja kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan membekukan perkembangan kreativitas.
Banyak hal dapat dilakukan untuk meningkatkan kreativitas, seperti
memberi dorongan kreatif, waktu untuk bermain dan sebagainya. Anak
membutuhkan waktu dan kesempatan menyendiri untuk mengembangkan
68 | P a g e
kehidupan imajinatif yang kaya. Selain hal tersebut mereka juga
membutuhkan sarana untuk bermain dan kelak sarana lainnya harus
disediakan untuk merangsang dorongan eksperimental dan eksplorasi, yang
merupakan unsur penting dari semua kreativitas dengan dukungan
lingkungan yang merangsang.
Peletakan dasar kepribadian, pengembangan, dan pembentukan
kepribadian anak tergantung pada awalnya ketika anak tersebut memperoleh
pengalaman pertamanya dalam proses pembelajaran yang dialaminya.
Proses pembelajaran kreatif dengan memberikan rangsangan belajar bagi
anak sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya akan sangat menentukan
masa depan anak.
B. Latihan
Praktek
1. BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING)
a. Bermain cerita buku serigala dan 3 kambing
Anak dapat memiliki banyak waktu untuk berpura-pura serigala
besar dan belajar mengenai kuat-kuat atau tidaknya suatu bahan
bangunan tradisional bahan bangunan dari kisah serigala dan tiga
kambing.
Tujuan
 Untuk membawa karakter dari buku hidup melalui bermain peran
 Untuk menunjukkan pertumbuhan kreatifitas dan imajinasi dalam
menggunakan bahan-bahan dan di anggap berbeda memainkan
peran dalam situasi dramatis.
Persiapan sebelum memulai
Mengatur kotak di atas meja, cukup rendah untuk -anak berdiri dan
melihat dengan nyaman. Menutupi kambing di kotak pertama dengan
jerami, kambing di kotak kedua dengan dahan-dahan, dan kambing di
kotak ketiga dengan kerikil. Memotong kertas warna merah muda dalam
bentuk tiga kambing kecil dan membuat satu set tiga kambing untuk setiap
kotak..
Cara Bermain
 Baca kisah Tiga Kambing kambing kecil untuk anak-anak
69 | P a g e
 Ambil beberapa dari jerami, ranting, dan batu-batu dan
menunjukkan kepada anak. Biarkan mereka meraba manabahan
yang ringan hingga berat
 Menempatkan bahan- ke dalam kotak yang sesuai.
 Pertama mempersilahkan anak untuk meniup rumah kambing
pertama dan membuka kambing yang ada didalam rumah
 Lanjutkan dengan kotak kedua dan ketiga.
 Menyuruh anak duduk di lingkaran dan mendiskusikan bahan-
bahan yang mudah untuk terbang /tertiup dan mana yang lebih
sulit. Anak ditanya mengapa beberapa bahan-bahan tersebut
mudah atau sulit untuk ditiup.

b. Mengungkapkan Perasaan khusus sesuatu


Kegiatan ini memungkinkan anak prasekolah mengetahui bahwa
mereka dapat mengekspresikan diri mereka masing-masing dengan
caranya sendiri dan bahwa ekspresi mereka berlaku sangat penting
Tujuan
 Untuk menunjukkan pertumbuhan kreatifitas dan imajinasi dalam
menggunakan bahan-bahan dan di anggap berbeda memainkan
peran dalam situasi dramatis.
 Untuk menjelajahi baru sarana ekspresi diri.
Persiapan sebelum memulai
Jelaskan dengan sebenaranya, hanya ada dua cara untuk berkomunikasi:
dengan kata-kata dan dengan tubuh kita. Wajah adalah salah satu bagian
tubuh yang sangat mampu berkomunikasi dengan perasaan.
Cara Bermain
 Meminta anak Anda untuk menunjukkan bagaimana mereka akan
menggunakan ungkapan berikut dengan muka mereka:
 Saya lelah. ; Aku sedang menjadi ggila. ; Saya merasa. Makanan
yang lezat. ; Saya merasa sedih; Saya mencium bau harum; Saya
merasa terkejut; Saya merasa senang.

70 | P a g e
 Memberikan setiap anak untuk bercermin dan melihat wajah
mereka dengan perasaan diatas, menggambarkan orang dengan
perasaan diatas pada kertas dan membuat potret diri mereka.

2. BERMAIN DENGAN GERAKAN


a. Mengikuti irama
Sebuah kegiatan untuk anak usia dini mengikuti irama yang
menyenangkan, mengikuti irama memberikan anak kesempatan untuk
mengembangkan dan mempraktekan motor kasar pada keterampilan
mereka.
Tujuan
 Untuk mengembangkan minat anak-anak dan penghargaan mereka
terhadap tari dan musik.
 Untuk mendorong anak-anak untuk mengekspresikan diri melalui
gerakan.
Persiapan sebelum memulai
Menyuruh -anak sebagai dari mereka bergerak di seputar ruangan,
mereka harus menghormati orang lain dan tidakmenyentuh orang lain.
Cara Bermain
 Menyuruh anak-anak untuk berjalan di sekitar ruangan dengan cara
apapun seperti yang mereka inginkan
 Setelah sedikit, mulai cocok dengan ritme gerakan dari mereka
(Anda mungkin harus memilih Irama hanya satu anak) dengan
drum mengikuti gerakan anak. selama beberapa menit
 Mengubah gerakan keterampilan motorik. Kemungkinan
keterampilan termasuk Lintasan, melompat, meloncat. Masing-
masing akan mempunyai ritme yang cocok dengan irama
 Ketika anak-anak sudah siap dan paham, Anda dapat memberikan
mereka irama yang berbeda dan lebih rumit

71 | P a g e
b. Kehidupan sebuah benih tanaman
Melalui gerakan dan berpura-pura, Anda dapat menyarankan anak
mendapatkan yang lebih baik di pegang pada aspek yang signifikan dari
siklus hidup.
Tujuan
 Memperkenalkan berbagai jenis tempo musik melalui gerakan.
Untuk mengembangkan minat anak-anak dan penghargaan
terhadap tari dan musik.
Persiapan sebelum memulai
Jelaskan kepada anak cerita bibit tanaman berbaring di tanah sepanjang
musim kering. Pada musim hujan karena hujan dan matahari, biji perlahan
mulai tumbuh menjadi bunga, tanaman, dan pohon.
Cara Bermain
 Menyuruh anak-anak untuk berbaring di lantai dan mengkerut,
dalam bentuk terkecil yang mereka bisa mendapatkan.
 Mendorong anak-anak mereka untuk membayangkan benih kecil di
tanah.
 Memainkan musik, berpura-pura hujan jatuh pada setiap benih.
Mendorong anak-anak untuk membayangkan bahwa mereka
sedang bibit baru mulai untuk tumbuh
 Selanjutnya, bertindak seperti matahari dan "bersinar" pada bibit,
"bibit" mulai tumbuh - sangat lambat - akhirnya berbunga indah,
tanaman, dan pohon-pohon di bumi!

c. Mengikuti irama dengan gerakan


Musik adalah satu perangkat yang menarik untuk digunakan oleh
anak anak muda. Bekerja dengan irama dan berdenyut membantu
perkembangan apresiasi musik demikian pula satu kemampuan untuk
memfokuskan serta memperkuat keterampilan memori.
Cara Bermain
 Mengundang anak-anak untuk duduk di lantai dengan guru sebagai
pusat perhatian di depan.

72 | P a g e
 Mempraktekan perbedaan gerakan untuk anak-anak untuk
mengikuti cara menepuk kaki anda dan bertepuk tangan.
 Peningkatan dan mengurangi tempo.
 Berikutnya, ganti drum dengan instrumen lain dan buat irama baru.
 Samakan tepukan anak-anak bersama-sama dengan yang dipukul.
 Kemudian gerakan tepukan kaki mereka.
 Selain dari pada berubah tempo, juga mengubah intensitas,
bervariasi dari cepat ke lambat dan lembut ke nyaring.

d. Irama Band
Anak-anak menyukai satu irama 'band'! Aktivitas ini memberikan
mereka suatu kesempatan untuk menyatakan diri mereka dengan
instrument irama, tetapi juga mendorong keterampilan koordinasi mereka.
Persiapan sebelum memulai
Sediakan setiap anak dengan satu instrumen.
Cara Bermain
 Berikan anak-anak suatu kesempatan untuk mendapatkan bunyi
dari alat musik mereka dengan cara membiarkan mereka beberapa
menit untuk memainkan instrumen mereka dengan cara apapun
mereka ingin.
 Sekali anak-anak dengan pasti mendapatkan bunyi keluar, ketukan
satu irama pada alat musik dan minta anak-anak untuk mengulangi
irama dengan instrumen mereka.
 Pilih satu anak sebagai bandleader serta mendorong dia untuk
menciptakan satu irama untuk anak-anak lain mengikuti.
 Jika anak-anak sukses dalam membuat dan bermain irama, anak-
anak membentuk satu baris dan bergerak di sekitar ruang
permainan.

3. MUSIK
Anak suka mendengarkan musik. Membantu perkembangan minat dan
kenikmatan mendengar musik dengan cara melakukan eksperimen dengan
berbagai jenis instrumen, lagu nyanyi, mengambil bagian dalam bermain, dan
73 | P a g e
permainan.
a. Bermain Musik Chicka Boom
Lagu favorit ini menyatukan pengulangan dan kemampuan untuk mengikuti
arah serta memperkenalkan anak-anak kepada kata perbandingan seperti
"lebih tinggi," "lebih nyaring," "lebih cepat," dan "lebih lambat."
Tujuan
 Untuk mengikuti arah dan mengulangi kata-kata dari lagu.
 Untuk meningkatkan minat dan kesenangan dalam berbagai aktivitas
musik.
Cara Bermain
 Duduk menghadapi anak-anak dan mulai nyanyi lagu favorit.
Liriknya adalah sebagai berikut:
katakan “ a-boom-chicki chicki boom boom!”[Group gema.]
katakan “ a-boom-chicki chicki boom boom!” [Group gema.]
kataakan a-boom-chick-a-rock-a-chick-a-rock-a-chick-a-boom!
[Group gema.]
Uh-huh! [Group gema.]
Oh ya! [Group gema.]
Kita bernyanyi! [Group gema.]
LEBIH TINGGI!
 Setiap kali, menambahkan satu variasi berbeda seperti:
MENURUNKAN, BISIKAN, LEBIH NYARING, LEBIH CEPAT,
LEBIH LAMBAT, dan lain-lain.
b. Instrumen Musik dengan Tubuh
Musik adalah satu cara membentuk ekspresi artistik dan mengajar anak-anak
tentang irama serta bunyi. Aktivitas ini memungkinkan anak-anak
kesempatan untuk menyelidiki irama dan eksperimen dengan cara
menciptakan musik menggunakan badan mereka.
Tujuan
 eksperimen dengan instrumen musik.
 Untuk menciptakan dan menyelidiki jenis musik yang berbeda dari irama
serta pola musik.
Persiapan sebelum memulai
74 | P a g e
Ambil beberapa menit untuk mendengarkan sedikitnya dua jenis
musik. Memperlihatkan denyut dan instrumen berbeda.
Cara bermain
 Jelaskan pada anak cara anda bisa menggunakan badan anda sebagai
sebuah instrumen musik. Menepukkan, pencabangan, hentakan kaki,
deruman, dan memukul dada anda adalah beberapa contoh.
 Ciptakan satu irama sederhana, seperti clap-clap-stomp, dan mendorong
anak-anak untuk mengulangi.
 Biarkan anak-anak mengambil giliran membuat pola milik mereka sendiri
juga.
 Catat beberapa dan memainkan kembali untuk kelas.
c. Guncangkan It Up!
Anak-anak suka mendengarkan musik dan bekerja, dan kesenangan untuk
bekerjasama menggunakan instrumen yang telah dibuat oleh mereka!
Tujuan
 Eksperimen dengan berbagai instrumen musik.
 Untuk membuat instrumen musik ke luar dari umum, item setiap hari.
Persiapan sebelum memulai
Mainkan botol air dan maraca(kecrekan) di kelas.
Jika mungkin, memperlihatkan satu set maracas berwarna-warni
dan mendengarkan beberapa musik dengan maracas atau satu
alat yang di gerakan.
Cara Bermain
 Hiasi botol air dengan tempelan dan cat
 Ketika proyek sudah kering, isi botol dengan kerikil atau bahan lain
sebagai bahan yang akan digoncangan. anak-anak mempunyai
kesenangan menggunakan bahan yang berbeda sehingga setiap
instrumen alat mempunyai bunyi yang berbeda.
 Mainkan alat musik dan membiarkan kelas berbunyi nyaring.

75 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

A, Doni Koesoma. 2010. Pendidikan Karakter: Strategi mendidik anak dizaman


global. jakarta: grasindo.

Abdullah Faisal. 2008.Bakat dan Kreativitas .Palembang: Noer Fikri Offset.

Anna Craft.Membangun Kreativitas Anak.Depok:2003 (Terjemah, judul asli


Creativity Across The Primary Curriculum, London:2002)

Anna, Craf. 2000. Membangun Kreativitas Anak. Depok II: Inisiasi Press.

Ardy, Wiyani Novan. 2014 FORMAT PAUD: konsep, karakteristik, dan


implementasi pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Aziz, Rahmat. 2014. Psikologi Pendidikan. Malang: Uin Maliki Press.

Beaty Janice. 2013.Observasi Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta:Kencana.

Blance, Federik. 2013. Mencari Bakat Anak-anak. Jakarta Barat: Indeks Permata
Puri Media.

Chalufour Ingrid dan Worth Karen. 2014. Mengeksplorasi Air Bersama Anak-
Anak. Jakarta:PT Gading Inti Prima

Diana Vidya.Wacana Didaktika.Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan


Sains.Universitas IslamMadura.issn:2337-9820.Vol4.No2.Des2016
Hamdani, Saepul Asep. 2002. Pengembangan Kreativitas. Jakarta: Pustaka As-
Syifa.

hhttp://id.wikipedia.org/wiki/lagukumpulan musik dan lagu tradisional. Diakses


tanggal 14-11-2017 jam 19:34 WIB ttp://www.pengertian lagu.

https://id.theasianparent.com/membangun-imajinasi-anak/3/ diakses pada 26


september 2017 jam 23.52 wib.
https://www.google.com pengertian musik. Diakses tanggal 11-11-2017 jam
20:15 WIB

76 | P a g e
Hunt, Gilbert H. Et.al. 1999. Effective Teaching: Preparation and Implementation.
Illinois: Charles C. Thomas Publisher.

Hurlock, B Elizabeth.1978.Perkembangan Anak.Jakarta.Erlangga


Idi Abdullah. 2014.Sosiologi pendidikan. Jakarta:Rajawali pers

Jurnal Universitas Muhamadiyah Jember. Rita Mariyana, M.Pd. Pembelajaran


Kreativitas Untuk Anak Usia Dini.UPI:2008
Jurnal: Portal Garuda, Universitas Lampung.

Latif, Mukhtar dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group.

Learning Society Gibasa. 2012. Membuat Anak Gemar Dan Pintar Ipa. Jakarta
Lwin, May, dkk . (2008) . How to Multiply Your Child’s Intelligence. Jakarta : PT.
Indeks.
Mahmud dkk, Karakteristik lagu anak dan dasa-dasar mengarang lagu anak-
anak, jakarta: depdiknas

Mawardi.2000. Ilmu Alamiah Dasar.Bandung :Pustaka setia.

Meity H. Idris, Meity. 2015. Strategi Pembelajaran yang menyenangkan.Jakarta:


Luxima.

Mu’in, Fatchul. 2016. PENDIDIKAN KARAKTER: Konstruksi Teoritik dan Praktik


Urgensi Pendidikan Progresif dan Revatilasi Peran Guru dan Orangtua.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Munandar, Utami. 2012.Pengembangan Kretivitas Anak Berbakat. Jakarta:


rineka Cipta.

Musbikin, Imam. 2007.Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein..Yogyakarta: Pustaka


Belajar.

Pada Anak.Jakarta: Kencana.


Rachmawati, Yeni.2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak.Jakarta:
Kencana.

77 | P a g e
Rahmawati Yeni dan Kurniati Euis. 2017. Strategi Pengembangan Kereativitas

Rimang, Siti Suwadah. 2011. Meraih Pridikat Guru Dan Dosen Paripurna.
Bandung: Alfabeta

Rizqiyani, Revina. 2015.Penggunaan Metode Proyek Dalam Meningkatkan


Kreativitas Anak.

Rudiana.2011. Be-100% of your brain. Bandung: Penerbit Nuansa.

Santrock ,John w. 2007.Perkembangan anak.jakarta:PT Glora Asra Pratama


Selatan: Trans Media Pustaka
Sudarma, Momon. 2013. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kreatif.
Jakarta: Rajawali Pers.

Sunanto, Ahmad. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Susanto, Ahmad. 2011.Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Perenada Media Group.

Susanto, Ahmad.2017.Pendidikan Anak Usia Dini (Konsep dan teori).Jakarta:


PT Bumi Aksara,cet.1.

Utami, Munandar. 1982. Pemanduan Anak Berbakat. Jakarta: CV Rajawali.

Wahyudi. 2007. Anak Kreatif. Jakarta: Gema Insani Press.

Wenddy, L Otsroff. 2013. Memahami Cara-Cara Anak Belajar. Jakarta Barat: PT


Indeks.

Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada


Anak, Jakarta: Prenada Media Group, 2010,

Yeni Rachmawati dan Euis Kurniati.Strategi Pengembangan Kreativitas Pada


Anak.Jakarta:Kencana.2012.

78 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai