Anda di halaman 1dari 9

Volume 03 Nomor 02, Desember 2021 Page 46-54

Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini


Program Studi PG-PAUD Fakultas Pedagogi dan Psikologi
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/incrementapedia
e-ISSN: 2686-3146

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN


KREATIVITAS ANAK USIA DINI
Aisyah
Universitas PGRI Adibuana Surabaya
aisyah@unipasby.ac.id

Abstract

Each child has a variety of different abilities, and talents brought from birth. In the hands of intelligent and
barrel teachers, children can grow into people who think, spirit, and work big. But with a variety of different
abilities it needs to be done various ways to develop these abilities. One of these abilities is creativity.
Creativity is not an innate ability from birth, but an ability that can be learned and developed. Creativity is
important to develop because creativity affects a person's life. With creativity one is driven to create new
ideas, discoveries or technologies that can improve the well-being of society at large. With their creativity,
they can become creative individuals. So that this ability can be developed early on.

Keywords: Role of teachers, early childhood, development of creativity

PENDAHULUAN tangan guru yang cerdas dan laras, anak-anak


Guru adalah seorang pengajar dan dapat tumbuh menjadi manusia yang berpikir,
merupakan sosok pemimpin pembelajaran serta berjiwa, dan berkarya besar.
memegang peran penting dalam keseluruhan Melihat demikian penting peran guru,
proses pembelajaran. Sebagai pemimpin maka sudah seharusnya setiap guru menyadari
pembelajaran ia mempunyai tanggugjawab atau disadarkan akan tugas utamanya yaitu
penuh atas keberadaan pembelajaran yang mendidik anak dengan cara mendidik,
dilakukan. Hal ini disebabkan karena guru mengajar, membimbing, mengarahkan,
merupakan titik sentral dalam pembaharuan melatih, menilai, dan mengevaluasianak usia
dan peningkatan mutu pendidikan, dengan kata dini. Sangat perlu guru membekali dan dibekali
lain salah satu persyaratan penting bagi kecakapan sebagai seorang pendidik. Salah satu
terwujudnya pendidikan yang bermutu adalah cara mendidik anak yaitu dengan
apabila pelaksanaannya dilakukan oleh mengembangkan kreativitas anak. Kreativitas
pendidik-pendidik yang keprofesionalannya pada diri anak perlu dipupuk dan
dapat diandalkan. Tinggi rendahnya mutu hasil dikembangkan karena kreativitas dapat
belajar siswa banyak tergantung pada meningkatkan prestasi akademik (Yamamoto
kemampuan mengajar guru. Apabila guru dalam Fakhriyani, 2016:193). Sehingga,
memiliki kemampuan mengajar yang baik semakin tinggi kreativitas yang dimiliki
maka akan membawa dampak peningkatan seseorang maka semakin tinggi pula prestasi
iklim belajar mengajar yang baik pula. Di akademik yang diraih. Dengan kreativitas
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |47

seseorang terdorong untuk membuat ide-ide, Kartini (2015), mengemukakan bahwa


penemuan-penemuan atau teknologi baru yang orangtua dan guru sebagai pendidik, seharusnya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan
secara luas. Dengan kreativitasyang dimiliki anak usia dini sebagai bahan acuan dalam
juga mereka dapat menjadi pribadi-pribadi mendidik dan mengarahkan anaknya sesuai
yang kreatif. Sebagai pribadi yang kreatif, kelak dengan tahap-tahap pertumbuhan dan
mereka bukan saja dapat meningkatkan kualitas perkembangannya memahami perkembangan
pribadinya, tetapi juga dapat meningkatkan anak. Pemahaman itu penting, karena beberapa
kualitas kehidupan bangsa dan negara.Sistem alasan berikut: 1. Masa anak merupakan
pendidikan perlu disesuaikan dengan periode perkembangan yang cepat dan
kebutuhan pembangunan disegala bidang, yang terjadinya perubahan dalam banyak aspek
memerlukan jenis-jenis keahlian dan perkembangan. 2. Pengalaman masa kecil
keterampilan serta dapat meningkatkan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
kreativitas, produktivitas, mutu, dan efisiensi perkembangan berikutnya. 3. Pengetahuan
kerja. tentang perkembangan anak dapat membantu
mereka mengembangkan diri, dan memecahkan
PEMBAHASAN masalah yang dihadapinya.
a. Anak Usia Dini Dengan pendekatan teori-teori belajar
Pendidikan anak usia dini adalah salah satu sosial (Bandura dalam
hal penting untuk membekali anak menghadapi http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/
perkembangan masa depan. Untuk itu proses 09/08030151-Kartini.pdf) diperoleh kenyataan
stimulasi atau pembelajaran yang bermakna bahwa tingkah laku seseorang itu terutama
sangat menentukan terwujudnya manusia yang ditentukan oleh pengaruh-pengaruh luar;
berkualitas. Anak perlu mendapatkan stimulasi bahkan sudah sejak bulan pertama dalam
atau pembelajaran pengamatan serta kandungan. Anak adalah keturunan yang kedua
pengetahuan tentang hal-hal yang akan setelah ibu bapak atau manusia yang masih
diperlukan dalam kehidupannya. Tuntutan kecil. Masa dini adalah berkaisar antara usia 3
zaman yang semakin besar terhadap pendidikan sampai 6 tahun. Masa dini juga dapat dikatakan
serta kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, suatu masa pada anak yang belum memasuki
informasi, dan komunikasi, membuat usia sekolah dasar. (Jalaludin dalam
Pendidikan Anak Usia Dini tidak mungkin http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2012/
hanya di dapat dari keluarga saja, selain 09/08030151-Kartini.pdf), membagi masa usia
tuntutan tersebut masyarakat menginginkan dini kepada dua masa yaitu masa antara 0
kebutuhan akan informasi perkembangan sampai 2 tahun, masa ini merupakan masa vital
sosialnya terhadap teman-teman sebayanya. bagi anak dan masa 3 sampai 6 tahun, masa ini
Dimana informasi tersebut sangat berpengaruh merupakan masa estetik bagi anak. Masa estetik
terhadap perkembangan anak. adalah suatu masa yang akan dapat dididik
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |48

secara langsung yaitu melalui pembiasaan Drevdal menjelaskan kreativitas sebagai


kepada hal-hal yang baik. kemampuan seseorang untuk menghasilkan
Pertumbuhan anak sangat menarik untuk komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang
dibahas, karena setiap manusia pernah pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak
mengalami proses peralihan kejiawaan, namun dikenal pembuatnya.Menurut Munandar dalam
di antara semua manusia pertumbuhannya (Halimah, 2016 : 15) Kreativitas adalah
saling bervariasi, ada pertumbuhan yang lambat kemampuan untuk membuat kombinasi baru
ada yang sedang, dan bahkan ada yang cepat. berdasarkan data, devergent atau unsur-unsur
Setelah anak besar dengan melalui tahap-tahap yang ada. Kreativitas (berfikir kreatif atau
pertumbuhan, kedua orangtuanyalah yang berfikir) adalah kemampuan yang berdasarkan
sangat berperan dalam membentuk data atau informasi yang menemukan banyak
kepribadiannya (Sattualang kemungkinan jawaban suatu masalah dimana
dalam,http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files dimana penekanannya adalah pada kuantitas,
/2012/09/08030151-Kartini.pdf). ketepatgunaan dan keragaman jawaban.Secara
operasional, kreativitas dapat dirumuskan
b. Pengertian Kreativitas sebagai kemampuan yang mencerminkan
Kreativitas berasal dari kata kreatif. Dalam kelancaran, keluwesan dan orinalitas dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif berarti berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi
memiliki daya cipta, memiliki kemampuan (menge-mbangkan, memperkaya, memperinci)
untuk menciptakan. Jadi, kreativitas adalah suatu gagasan.
suatu kondisi, sikap, atau keadaan yang sangat Menurut NACCCE (National Advisory
khusus sifatnya dan hampir tidak mungkin Committee on Creative and Cultural
dirumuskan secara tuntas. Kreativitas dapat di Education) dalam (Fakhriyani, 2016:194)
definisikan dalam beraneka ragam pernyataan kreativitasadalah aktivitas imajinatif
tergantung siapa dan bagaimana menyorotinya. yangmenghasilkan hasil yang baru danbernilai.
Istilah kreativitas dalam kehidupan sehari-hari Kreativitas adalah modifikasi sesuatu yang
selalu dikaitkan dengan prestasi yang istimewa sudah ada menjadi konsep baru. Dengan kata
dalam menciptakan sesuatu yang baru, lain, terdapat dua konsep lama yang
menemukan cara-cara pemecahan masalah dikombinasikan menjadi suatu konsep baru
yang tidak dapat ditemukan oleh kebanyakan (Semiawan dalam Fakhriyani, 2016:194).
orang, ide-ide baru, dan melihat adanya Menurut Barron dalam (Fakhriyani, 2016:194)
berbagai kemungkinan.Menurut solso dalam kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan
(Barnawi dan wiyani, 2016:98-99) kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang baru. Menurut
adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan Halimah (2016 : 15-16), kreativitas timbul dari
cara pandang baru terhadap suatu masalah atau pemikiran divergen, sedangkan konformitas
situasi. dan pemecahan masalah sehari-hari timbul dari
pemikiran konvergen. Kreativitas merupakan
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |49

suatu cara berfikir; tidak sinonim dengan bermacam-macam pendekatan atau cara
kecerdasan, yang mencakup kemampuan pemikiran.
mental selain berpikir kemampuan untuk Orang yang kreatif adalah orang yang
mencipta bergantung pada perolehan luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah
pengetahuan yang diterima. Kreativitas dapat meninggalkan cara berpikir lama dan
merupakan bentuk imajinasi yang dikendalikan menggantikannya dengan cara berpikir yang
yang menjurus kearah beberapa bentuk prestasi, baru. Originality, yaitu kemampuan untuk
misalnya melukis, membangun dengan balok, mencetuskan gagasan unik atau asli. Elaborasi,
atau melamun. Dari penjelasan di atas, dapat adalah kemampuan untuk melakukan hal yang
disimpulkan bahwa kreativitas adalah detail dari suatu subjek, gagasan atau situasi
kemampuan untuk menciptakan atau sehingga menjadi lebih menarik. Ciri-ciri
menghasilkan suatu komposisi, produk, atau kreativitas nonaptitude yaitu ciri-ciri yang lebih
gagasan yang pada dasarnya baru dan tidak berkaitan dengan sikap atau perasaan, motivasi
dikenal oleh pembuatnya atau suatu kombinasi atau dorongan dari dalam diri untuk berbuat
baru berdasarkan unsur-unsur yang telah ada sesuatu. Ciri-ciri kreativitas menurut
sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna Desmita dalam (Fakhriyani, 2016:196),
atau bermanfaat antara lain: (1) Mempunyai daya imajinasi yang
kuat (2) Senang mencari pengalaman baru (3)
c. Karakteristik Kreativitas Memiliki inisiatif (4) Mempunyai minat yang
Guilford dalam (Fakhriyani, 2016: 195), luas (5) Selalu ingin tahu (6) Mempunyai
mengemukakan ciri-ciri aptitude dan non- kebebasan dalam berpikir (7) Mempunyai
aptitude. Ciri-ciri aptitude merupakan ciri yang kepercayaan diri yang kuat (8) Mempunyai rasa
berhubungan dengan kognisi atau proses humor (9) Penuh semangat (10) Berwawasan
berpikir, yaitu fluency,flexibility, originality, masa depan dan berani mengambil resiko.
dan elaborasi. Fluency, yaitu kesigapan, Menurut Munandar (2002) ciri ciri pribadi
kelancaran, untuk menghasilkan banyak kreatif sebagai berikut : Imajinatif, Mempunyai
gagasan secara cepat. Dalam kelancaran prakarsa, Mempunyai minat luas, Mandiri
berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan dalam berpikir, Senang berpetualang, Penuh
bukan kualitas. Flexibility, yaitu kemampuan energi, Percaya diri, Bersedia mengambil
untuk menggunakan bermacam-macam cara resiko, Berani dalam pendirian dan keyakinan
dalam mengatasi masalah, kemampuan untuk Perilaku kreatif pada anak usia dini mungkin
memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban tidak akan dihasilkan jika anak takut untuk
atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi, berpikir tentang hal-hal yang baru atau
dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang ketidakinginan menjadi kreatif karena
yang berbeda, mencari alternatif atau arah yang kurangnya apresiasi dari orangtua, guru dan
berbeda-beda, serta mampu menggunakan lingkungannya.
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |50

d. Perkembangan Kreativitas Anak individu. Hal ini terlihat jelas pada anak-anak
Perkembangan kreativitas mengikuti pola yang bermain balok-balok atau permainan
yang dapat diramalkan, pertama-tama terlihat konstruktif lainnya. Mereka tanpa bosan
dalam permainan anak, lalu secara bertahap menyusun bentuk-bentuk kombinasi baru
menyebar ke berbagai bidang kehidupan dengan alat permainannya sehingga seringkali
lainnya seperti pekerjaan sekolah, kegiatan lupa terhadap hal-hal lain. Keempat,
rekreasi dan pekerjaan. Hasil kreatif biasanya kreativitaslah yang memungkinkan manusia
mencapai puncaknya pada usia tiga puluh dan untuk meningkatkan kualitas dan taraf
empat puluhan. Setelah itu tetap mendatar atau hidupnya. Dengan kreativitas seseorang
secara bertahap menurun. Apakah pola ini akan terdorong untuk membuat ide-ide, penemuan-
diikuti atau tidak sebagian besar tergantung penemuan atau teknologi baru yang dapat
pada pengaruh-pengaruh lingkungan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
memudahkan atau menghalangi ekspresi luas.
kreativitas. Ditinjau dari segi bahasa
“kreativitas” memiliki arti “kemampuan untuk e. Cara mengembangkan Kreativitas Anak
mencipta, dayacipta”. Menurut Sukmadinata Usia Dini
(2003) arti mencipta di sini bukan menciptakan Menurut Fakhriyani (2016:199),
sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada pengembangan kreativitas anak juga tidak
sebelumnya, unsur-unsurnya mungkin telah ada terlepas dari dorongan orangtua, guru, dan
sebelumnya, tetapi individu menemukan lingkungan sekitarnya. Upaya membantu
kombinasi baru, hubungan baru, konstruk baru perkembangan serta pengembangan kreativitas
yang memiliki kualitas yang berbeda dengan anak, diantaranya sebagai berikut: (1) Berusaha
keadaan sebelumnya. memahami pikiran dan perasaan anak. (2)
Menurut Spock dalam (Mariyana, Menciptakan rasa aman kepada anak untuk
2008:10), menekankan betapa pentingnya sikap mengekspresikan Kreativitasnya. (3) Berusaha
awal orangtua terhadap ekspresi kreativitas mendorong anak untuk mengungkapkan
anak.Menurut Munandar dalam (Fakhriyani, gagasangagasannya tanpa mengalami
2016 : 196) memberikan empat alasan perlunya hambatan, serta menghargai gagasan-
dikembangkan kreativitas pada anak yaitu: gagasannya. (4) Hendaknya lebih menekan
Pertama, dengan berkreasi anak dapat pada proses daripada hasil sehingga mampu
mewujudkan dirinya dan ini merupakan memandang permasalahan anak sebagai bagian
kebutuhan pokok manusia. Kedua, kreativitas dari keseluruhan dinamika perkembangan
atau cara berpikir kreatif, dalam arti dirinya. (5) Tidak memaksakan pendapat,
kemampuan untuk menemukan cara-cara baru pandangan, atau nilai-nilai tertentu kepada
dapat memecahkan suatu permasalahan. anak. (6) Berusaha mengeksplorasi segi-segi
Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak saja positif yang dimiliki anak dan bukan sebaliknya
berguna tapi juga memberikan kepuasan pada mencari-cari kelemahan anak. (7) Menyediakan
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |51

lingkungan yang mengizinkan anak untuk (5) Meningkatkan perbenda-haraan kata pada
menjelajah dan bermain tanpa pengekangan anak Semakin tinggi perbedaharaan kata anak,
yang tidak seharusnya dilakukan. maka seorang anak akan menjadi lebih mudah
Menurut Halimah (2016:20-22), dalam memahami seseuatu. Misalnya dengan
kreativitas anak dapat dikembangan dengan kegiatan membaca, mendongeng, bercerita
cara-cara: (1) Dengan bermain. Bermain adalah pengalaman, tanya jawab, bernyanyi, dsb. (6)
awal dari perkembangan kreativitas, karena Melatih kemampuan mendengar anak.
dalam kegiatan yang menyenangkan itu, anak Misalnya, dengan menggunakan Tape dan
dapat mengungkapkan gagasan-gagasan secara Laoudspeaker. Alat-alat tersebut dapat
bebas dalam hubungan dengan lingkungannya. digunakan untuk melatih kemampuan
Oleh karena itu kegiatan tersebut dapat mendengar anak-anak dalam belajar bahasa
dijadikan dasar dalam mengembangkan Inggri. Agar indera pendengaran dapat terlatih
kreativitas anak. (2) Melatih kemampuan otak dengan baik, lebih baik kita seringsering
kanan yaitu dengan cara mengajak anak-anak mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau
bernyanyi, berpuisi, menggambar, dan berbagai cerita, lalu menanyakan hal-hal yang
macam kegiatan kreatif lainnya, agar berhubungan dengan lagu atau cerita tersebut ,
kemampuan otak kanan dapat bekerja dengan misalnya dengan cara tebak-tebakan. (7)
lebih optimal. Di sekolah, biasanya anak-anak Sediakan fasilitas yang mendukung kreativitas
akan lebih cenderung menggunakan otak kiri, anak. Misalnya mainan bongkar pasang, balok
dan bila kemampuan otak kanan dan kiri dapat susun, puzzle. Ketika bermain permainan ini,
bekerja dengan baik dan seimbang, maka anak- anak akan masuk pada imajinasinya sendiri.
anak tidak hanya akan berpeluang mendapatkan Hal ini akan sangat merangsang proses
prestasi di bidang akademis saja, melainkan berfikir dan kreativitas anak. Secara umum,
dapat meraih prestasi-prestasi di bidang yang menurut amabile dalam Hawadi (2001:115),
lain, misalnya kesenian. (3) Berkreasi setiap menyebutkan beberapa upaya yang dapat
hari. Kita dapat mengajarkan anak untuk digunakan untuk perkembangan kreativitas
membuat sesuatu yang kreatif, misalnya dengan anak: (1) Kebebasan, artinya tidak selalu
menggambar, melipat kertas, bermain game, berusaha mengendalikan anak-anaknya dan
bermain permainan-permaian edukatif, tidak merasa cemas dengan apa yang dilakukan
bernyanyi, bercerita, dan masih banyak lagi. (4) oleh anak. (2) Rasa hormat, artinya menghargai
Beri anak pengalaman baru. Berikanlah waktu dan menghormati keberadaan anak sebagai
khusus untuk anak dengan mengajaknya ke individu yang dan memiliki kemampuan
tempat-tempat yang belum pernah secukupnya. (3) Kedekatan emosional
dikunjunginya seperti museum, kebun binatang secukupnya, artinya pendidikan tidak bersifat
dan taman rekreasi. Hal-hal baru ini dapat posesif yang menyebabkan anak bergantung
meningkatkan atau merangsang imajinasi anak pada orang lain. (4) Nilai, dan bukan peraturan,
sehingga krativitas anak semakin meningkat. artinya tidak menjejali anak dengan peraturan
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |52

peraturan yang detail. (5) Prestasi dan bukan menumbuhkembangkan kemampuan kreatif.
angka, artinya lebih menekankan pentingnya Kreativitas tidak akan muncul secara instan,
meraih hal-hal sebaik mungkin dengan tidak melainkan berproses dalam sebuah alur
menekan anak untuk memperoleh angka yang berpikir. Berpikir kreatif awalnya dirangsang
baik di rapor. (6) Orangtua aktif, orangtua oleh munculnya berbagai kepenasaran dan
memiliki minat yang beragam baik di dalam keingintahuan (curiocity), atau didorong oleh
maupun diluar rumah dan tidak menekankan kebutuhan untuk memecahkan masalah yang
pada perbedaan status sosial serta tidak rumit.Menurut Hawadi (2001:115-116), guru
terpengaruh oleh tuntunan sosial. (7) memegang peranan lebih dari sekedar pengajar.
Menghargai kreativitas, yaitu mendukung anak Melainkan pendidik dalam arti yang
unutk melakukan hal-hal yang kreatif melalui sesungguhnya.
peralatan dan pengalaman baru yang menarik Oleh karena itu, seorang guru berhak
maupun dengan pemberian les. (8) Visi, menjadi pembina dalam mengembangkan
orangtua perlu mempunyai visi yang jelas minat, bakat dan kreativitas peserta
tentang anaknya bahwa mereka mampu untuk didiknya.Kepada guru siswa melakukan proses
melakukan hal-hal yang luar biasa, yang kreatif identifikasi peluang untuk munculnya siswa
sesuai dengan bakat serta keterampilan yang yang kreatif akan lebih besar dari guru yang
dimilikinya. kreatif pula. Guru yang kreatif adalah guru yang
secara kreatif mampu menggunakan berbagai
f. Peran Guru Dalam Pengembangan pendekatan dalam proses kegiatan belajar dan
Kreativitas membimbing siswanya. Ia juga figur yang
Peran Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 senang melakukan kegiatan kreatif dalam
“adalah pendidik profesional dengan tugas hidupnya). Beberapa hal yang dapat
utama mendidik, mengajar, membimbing mendukung peran guru dalam mengembangkan
mengarahkan, melatih, menilai, dan kreativitas siswa adalah rikut: (1) Percaya diri.
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan Kepercayaan diri pada siswa dapat
anak usia dini jalur pendidikan formal, ditumbuhkan melalui sikap penerimaan dan
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” menghargai perilaku anak. Kepercyaan diri
Berdasarkan undang-undang tersebut guru merupakan syarat penting yang harus dimiliki
memiliki peran dan tugas utama sebagai siswa untuk menghasilkan karya kreatif. Hal ini
pendidik, mengajar, membimbing, diawali dengan keberanian mereka dalam
mengarahkan, melatih, menilai dan beraktivitas. Dan setiap anak akan berani
mengevaluaisi peserta didiknya. Guru adalah menampilkan karya alami mereka jika
tokoh bermakna dalam kehidupan anak. Peran lingkungan terutama orangtua dan guru
guru sebagai brain power menjadi pelopor dan menghargainya. (2) Berani mencoba hal baru.
pengembang kreativitas siswa melalui Untuk menumbuhkan kreativitas anak, mereka
penyelenggaraan proses pembelajaran yang dihadapkan pada berbagai kegiatan baru yang
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |53

bervariasi. Kegiatan baru ini akan memperkaya Dengan demikian guru perlu menyiapkan
ide dan wawasan anak tentang segala sesuatu. berbagai pendekatan, metode, dan media
Jika seorang guru hanya mengandalkan pembelajaran yang akan membuat anak bebas
kegiatan rutin saja, ia akan kehilangan mengksplorasi dan mengekspresikan
semangat dan motivasi untuk mengajar. Begitu dirinya.6)Positive Thinkng. Sikap penting
pula dengan anak, mereka akan kehilangan seorang guru adalah positif thinking. Banyak
‘rasa ingin tahu’ dan motivasinya untuk belajar. anak cerdas dan kreatif menjadi korban, karena
Seorang pendidik yang kreatif akan sangat sikap guru dan lingkungannya yang negative
memahami kondisi ini sehingga terus thingking. Anak yang aktif, tidak dapat diam,
mengembangkan dirinya dan berinteraksi punya cara dan kehendak sendiri dalam
dengan hal baru. (3) Memberikan contoh“guru mengerjakan tugas, tidak dapat langsung diberi
kencing beridiri murid kencing kencing cap sebagai anak nakal, guru harus
berlari”, merupakan pepatah yang tidak asing memprioritaskan positive thinking-nya.
lagi bagi telinga kita. Diakui atau tidak sosok Ketimbang asumsi negatifnya. Dengan positive
seorang guru tetap merupakan figur teladan Thinking guru dapat mereduksi hambatan yang
bagi murid-muridnya. Seorang pendidik yang tidak perlu dan menghindari masalah baru yang
baik tidak akan pernah mengajarkan apa yang mungkin timbul.
tidak dia lakukan. Demikian juga dalam
pengajaran kreativitas. Seorang guru yang tidak PENUTUP
kreatif tidak mungkin dapat melatih anak Simpulan
didiknya untuk menjadi kreatif. Oleh karena itu, Dari berbagai uraian dan pembahasan di
sebelum program peningkatan kreativitas anak atas, maka dapat ditarik simpulan bahwa tiap
dilakukan,terlebih dahulu guru pun harus orang memiliki potensi untuk kreatif, namun
mendapatkan “pencerahan” untuk yang perlu dipahami adalah bagaimana cara
meningkatkan kreativitasnya sendiri. (4) mengembangkan kemampuan yang masih
Menyadari keragaman karakteristik siswa.Tiap bersifat potensi tersebut. Kreativitas bukan
anak adalah unik dan khas, masing-masing kemampuan bawaan dari lahir, tetapi
berbeda satu sama lain. Pemahaman dan merupakan kemampuan yang dapat dipelajari
kesadaran ini akan membantu guru menerima dan dikembangkan.Kreativitas penting untuk
keragaman perilaku dan karya mereka dan tidak dikembangkan karena kreativitas berpengaruh
memaksakan kehendak. (5) Memberikan terhadap kehidupan seseorang.
kesempatan pada siswa untuk berekspresi dan Peran guru dalam pengembangan
bereksplorasi. Untuk mengembangan kreativitas sangat penting dan memegang
kreativitas, guru sebaiknya memberikan peranan lebih dari sekedar pengajar. Bila peran
kesempatan pada anak untuk berekspresi dan guru lebih meningkat maka lebih meningkat
mengeksplorasi kegiatanyang mereka inginkan. pula kualitas dan begitu juga sebaliknya.
Seorang guru berhak menjadi pembina dalam
Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2021, 03 (02) |54

mengembangkan minat, bakat, dan kreativitas Halimah, Nur. 2016. Upaya Guru Dalam
peserta didiknya. Mengembangkan Kreativitas Anak
Kreativitas dapat dikembangkan guru Usia Dini Melalui Metode Bermain
dengan berbagai cara yaitu: (1) dengan Peran Di Tk At Taqwa Sendang
bermain, (2) melatih kemampuan otak kanan, Mulyo Kecamatan Sendang Agung
misalnya bernyanyi, berpuisi, menggambar (3) Kabupaten Lampung Tengah. Bandar
berkreasi setiap hari, (4) beri anak pengalaman Lampung: Institut Agama Islam
baru, misalnya mengajak anak ke tempat- Negeri Raden Intan.
tempat yang belum pernah dikunjunginya Hawadi, Reni Akbar. 2001. Psikologi
seperti museum, kebun binatang, dan taman Perkembangan Anak. Jakarta:
rekreasi. (5) meningkatkan perbendaharaan Gramedia Widiasarana Indonesia.
kata pada anak, seperti bercerita, (6) melatih Mufidah, Dinnul Chomsiatun. 2015. Peran
kemampuan mendengar anak, (7) dan Guru Dalam Pengembangan
menyediakan fasilitas yang mendukung Kreativitas Anak Pada Proses
kreativitas anak. Dengan kata lain, suasana Pembelajaran Di Paud Quantum
yang menyenangkan bagi anak akan membantu Buduran Kabupaten Sidoarjo.
mengembangkan kreativitas anak. Sehingga Surabaya : Universitas Islam Negeri
sebagai guru, orangtua, dan orang-orang yang Sunan Ampel.
ada di sekitar anak, hendaknya dapat Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan
menciptakan kondisi yang mendorong dalam Psikologi Prose Pendidikan,
pengembangan kreativitas anak. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003).
Saran Utami Munandar. Kreativitas dan
Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat Keberbakatan. (Jakarta: PT
dikemukakan saran: Pertama, bagi Para guru Gramedia Pustaka Utama.2002).
Paud dapat dijadikan sebagai acuan Wintara, I Made Satya. 2017. Pentingnya
pembelajaran dalam pengembangan kreativitas Peran Guru Dalam Pengembangan
anak didiknya , bagi Para orangtua dapat Minat, Bakat, Dan Kreativitas Siswa
dijadikan sebagai acuan dalam Melalui Kegiatan
mengembangkan kreativitas anak, Ekstrakurikuler.Bali : Universitas
Pendidikan Ganesha.
DAFTAR PUSTAKA Wiyani Novan Ardy , dan barnawi. 2016.
Fakhriyani, Diana Vidya. 2016. Pengembangan Format PAUD. Jogjakarta : Ar-Ruzz
Kreativitas Anak Usia Dini. Madura: Media.
Universitas Islam Madura. Vol.4
No.2

Anda mungkin juga menyukai