ABSTRAK
Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh setiap orang yang dapat
diidentifikasi dan di pupuk melalui pendidikan yang tepat. Kreativitas belajar siswa dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik apabila lingkungan belajar turut menunjang mereka dalam belajar dan
mengekspresikan kreativitasnya. Kreativitas belajar siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor
diantaranya adalah sikap orang tua dan motivasi belajar. Sikap orang tua dalam menghadapi
kreativitas anak adalah dengan menciptakan suasana yang kondusif sehingga kreativitas anak dapat
berkembang secara maksimal. Selain itu kreativitas belajar siswa dapat juga dipengaruhi oleh
motivasi belajar, motivasi belajar yang tinggi akan mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam
belajar. Perhatian para orang tua untuk perkembangan performansi dan kompetensi anak menjadi
salah satu kebutuhan yang prioritas demi peningkatan kualitas diri. Anak dengan status pembelajar
memiliki begitu banyak potensi yang diharapkan dapat diarahkan, difasilitasi, dan ditingkatkan
dengan baik sesuai kondisi ciri pribadi anak tersebut. Salah satu potensi pembelajar adalah bakat dan
kreatiitasnya. Peningkatan bakat dan kreativitas pembelajar membutuhkan upaya-upaya khusus yang
dapat disesuaikan dengan karakteristik pembelajar, faktorfaktor pendukung dan penghambat, dan
peran orang tua dan pengajar.
melihat bahwa faktor yang menghambat 1. Anak tidak mampu mengembangkan diri
kreativitas anak itu ada berbagai macam yaitu
2. Kesehatan anak yang kurang baik.
yang pertama aja karena anak itu terlalu
Sehingga Dapat mematikan daya
pendiam dan anak tersebut tidak mau bergaul
kreativitas anak tidak mampu
dan juga terkadang anak itu seperti membatasi
mengembangkan diri.
rasa ingin tahunya juga ada itu terlihat terlalu
monoton atau datar dan terkadang anak takut 3. Lingkungan keluarga anak yang kurang
mengemukakan pendapat nya dan takut baik.
dikritik dan juga dari hasil observasi kami
4. Adanya tekanan yang dialami anak
adalah siswa tidak ada dalam pembuatan target
belajar yang dicapai Dan guru juga berkata 5. Tidak adanya kesempatan dan kebebasan
bahwa ada diantaranya yang menghambat padaanak untuk mengembangkan bakat
kreativitas anak itu adalah lingkungan nya baik kreatifnya.
di lingkungan sosial ataupun di lingkungan
6
kesempatan memperoleh informasi dan
pengetahuan yang bermanfaat. Buku juga bisa
7
Meningkatkan kreativitas bisa juga diperoleh mencarinya di pinterest -- kata kunci DIY atau
dengan memperhatikan sekeliling Anda. Mulai art and craft -- dan di instagram. Selain itu,
sekarang, biasakan untuk peka terhadap apa beri ia kesempatan untuk bermain di luar
yang terjadi di sekitar Anda. Jadilah orang rumah, mengenal alam, dan bermain dengan
yang peduli terhadap lingkungan dan lihatlah teman-teman. Lewat cara itu anak akan kaya
secara detail kejadian-kejadian di pengalaman dan terbiasa berinteraksi dengan
sekitar.Belajarlah di mana saja, kapan saja, dan lingkungan yang akan membuatnya belajar
dengan siapa saja. Jadikan segala yang dilihat banyak hal, termasuk menyelesaikan masalah.
dan dengar sebagai pelajaran dan inspirasi ❖ Biarkan Anak Berimajinasi
untuk mengembangkan kreativitas dalam diri.
Salah satu cara melatih imajinasinya adalah
Lingkungan sekitar juga bisa menjadi guru
membacakan buku setiap hari. Beri anak
yang baik untuk meningkatkan kreativitas. So,
kesempatan untuk memilih buku yang ia sukai.
jangan batasi diri dan mulailah peduli dengan
Libatkan anak saat membaca dengan
sekeliling Anda.
memintanya mengira-ngira, suara seorang
❖ Have Fun tokoh atau karakternya. Selain mengasah
imajinas membacakan buku dan mendongeng
bersenang-senangOtak tentunya akan bekerja
akan menambah perbendaharaan bahasa anak.
lebih maksimal dalam suasana yang
Ajak juga anak bermain role play. Misalnya,
menyenangkan. Jika ingin kreativitas
memintanya menjadi koki atau dokter dengan
meningkat, usahakanlah untuk selalu senang
dengan menggunakan perlengkapan mainan.
dan bahagia. Kuasai diri Anda agar terhindar
Dengan itu, dengan imajinasinya anak akan
dari stres ataupun pengaruh-pengaruh negatif
berusaha memerankan hal-hal tersebut.
agar otak mampu bekerja secara maksimal.
❖ Pertanyaan Kreatif
❖ Bermain
Cobalah memberikan pertanyaan-pertanyaan
Bermain bisa menjadi media untuk
yang kreatif dan mendorongnya untuk
mengembangkan kreativitas anak. Untuk itu,
berekspresi baik secara verbal maupun non-
sediakan berbagai macam mainan untuknya.
verbal. Seperti, “Coba, nak, beritahu Bunda,
Anda bisa membelinya -- tentu saja tidak harus
bagaimana cara kamu memainkan mainan
mahal-- atau membuat sendiri dengan
ini?” atau “Apa yang akan terjadi jika kran air
menggunakan bahan-bahan yang ada. Untuk
tidak ditutup?”. Perhatikan jawaban anak,
menemukan ide membuat mainan Anda bisa
8
walaupun tidak seluruhnya benar, tapi itu eksplorasi terhadap dunia di sekitarnya. Tentu
berusaha untuk berpikir. saja Anda perlu memberitahu mana yang
bahaya dan yang tidak. Misalnya, Anda tentu
❖ Hindari Kata Salah
perlu memberitahu bahwa api itu panas dan
Kadang reaksi atau imajinasi anak tidak selalu bisa melukai dengan cara mendekatkan nyala
sama dengan anak sepantarnya. Misalnya, ia api di korek api ke dekatnya. Anda juga perlu
menggambar mobil dengan roda segitiga. Jika siap menjawab pertanyaannya mengenai
hal ini terjadi, usahakan Anda tidak berkata berbagai hal. Sebab itu, Anda pun perlu
“SALAH” akan imajinasinya. Anda bisa membekali diri dengan bermacam
berkata “Menarik sekali. Kira-kira mobilnya pengetahuan yang bisa Anda peroleh lewat
bisa jalan tidak jika rodanya berbentuk seperti berbagai informasi di buku, website, atau
itu…” Dengarkan penjelasannya. Siapa tahu ia berbagi dengan teman-teman yang memiliki
membuat gambar itu karena misalnya,karena anak seusai.
rodanya rusak.
❖ Jangan Dipaksa
❖ Lihat Minat & Bakat
Jika anak Anda tidak menunjukkan bakat atau
Coba mulai memerhatikan apa yang disukai kreativitas, Anda tidak perlu terlalu memaksa.
oleh balita. Apakah ia senang menggambar, Misalnya, dengan hanya fokus
menumpuk barang, berolahraga, menari atau mengembangkannya di situ. Semua butuh
hal lainnya. Setelah mengetahui, proses dan waktu. Yang bisa Anda lakukan
kegemarannya, mulailahlah Anda adalah memberikan stimulus untuk
mengasahnya sejak dini. Misalnya dengan memancing kreativitasnya keluar, seperti
menyediakan crayon dan kertas gambar bagi kegiatan bermain. Perlahan-lahan pasti akan
anak yang senang menggambar, melatihnya terlihat. Paling penting adalah ia harus
berolahraga bagi anak yang senang olahraga melakukannya dengan enjoy dan antusias.
dan memasukkannya ke sanggar seni jika anak
❖ Berikan Pengalaman Baru
menyukai seni. Dengan demikian, kemampuan
anak akan terasah dengan baik. Berikan waktu khusus untuk anak dengan
mengajaknya ke tempat-tempat yang belum
❖ Bebaskan Anak Bereksplorasi
pernah dikunjungi seperti museum, kebun
Anak sudah dibekali dengan rasa ingin tahu binatang, sawah, kebun, peternakan, pasar
yang tinggi. Jadi, biarkan mereka melakukan tradisional, dan taman rekreasi. Di tempat baru
9
ini anak akan melihat, menyentuh, mendengar, Misalnya dengan berkebun, mendekorasi
merasakan bahkan mencium sesuatu yang baru kamar, membuat kreasi “DIY” dan masih
yang akan memperkaya pengalamannya. banyak lagi. Bisa juga Anda mengajak keluar
Dengan pengalaman itu anak akan meramunya rumah seperti bermain permainan outbound.
menjadi modal untuk melakukan sesuatu yang Dengan begitu anak akan mendapatkan banyak
kreatif. pelajaran bersosialisasi, kerjasama, toleransi
dan tentu saja menyenangkan.
❖ Kurangi Larangan
❖ Beri Pujian
Tahukah Anda bahwa larangan dapat
mematikan kreativitas seseorang? Hal ini juga Selalu memberikan pujian jika anak
berlaku untuk balita. Sebisa mungkin Anda melakukan sesuatu yang keratif. Misalnya,
mengurangi “melarangnya”. Misalnya Anda anak bermain pesawat terbang dengan daun
melarang anak memegang lumpur atau kodok, mangga atau dengan piring kertas. “Wah,
hanya karena Anda takut tangannya kotor, pesawatnya keren sekali. Mau terbang ke
padahal tangan kotor bisa dicuci. Sebagai mana?” Anda bisa mengatakan begitu. Cara itu
gantinya, berikanlah saran apa yang akan membuat anak terdorong untuk
seharusnya ia lakukan, bukan melarangnya. berimajinasi dan mencari hal-hal baru yang
Misalnya, boleh memegang lumpur dan akan mencuri perhatian Anda. Namun juga
bermain dengan lumpur asal setelahnya selalu ingatkan anak bahwa tidak masalah jika
mencuci tangan. Namun, dalam kondisi melakukan kesalahan, karena dari situ justru ia
tertentu bila terpaksa, Anda tentu saja harus akan tahu dan dicoba lagi dan dicari solusinya.
tegas. Misalnya, anak ingin perosotan di Itu semua akan membuat anak semakin
pegangan tanggan padahal itu berbahaya. Jika bersemangat untuk mencoba sesuatu yang baru
itu yang terjadi, katakan bahwa Anda tidak dan tidak takut melakukan kesalahan.
ingin ia terluka dan ia tak bisa bermain lagi.
Kreativitas merupakan salah satu potensi anak
Solusinya Anda bisa mengajaknya bermain
yang perlu dikembangkan sejak dini.
perosotan di taman.
Mengapa? Karena kreativitas adalah salah satu
❖ Liburan Kreatif pondasi agar anak mampu menyelesaikan
masalah, mamu berpikir out of the box, dan
Liburan kreatif untuk anak tidak harus mahal,
menjelajah sesuatu yang baru. Dan semua itu,
namun yang penting sesuai dengan minat anak.
bisa menjadi modal untuk kesuksesan anak,
Hal ini bahkan bisa dilakukan di rumah.
10
apapun bidang yang dipilihnya kelak, dokter, efektifnya pembelajaran yang diterapkan
arsitek, peneliti, sutradara, atau jurnalis. guru dalam metode pembelajaran ini
membuat banyak siswa masih tidak bisa
Jadi, dapat disimpulkan bahwa faktor
memahami pembelajaran dengan baik
penghambt kreativitas hendaknya
yang berujung pada siswa yang tidak bisa
diperhatikan dan dipahami oleh guru dan
fokus belajar.Jika dilihat
orang tua dapat memberikan stimulasi
dari masalah-masalah yang ditemukan, bisa
yang tepat sehingga kreativitas anak dapat
dikatakan jika memilih metode pembelajaran
berkembang baik. Dan harapannya
sangat penting dalam rencana pembelajaran
dengan memahami faktor penghambat
bagi guru. Tidak lupa dalam menguasai segala
kreativitas tersebut. Berdasarkan
hal yang telah menjadi metodenya, agar
penelitian yang telah dilakukan,
nantinya guru bisa dengan mudah menangani
didapatkan beberapa hasil diantaranya
permasalahan-permasalahan yang terjadi di
adalah, Metode pembelajaran yang
dalam kelas. Namun tidak hanya memilih
diambil sudah teapt, namun penerapan
metode yang benar saja untuk mensukseskan
dalam kelasnya masih belum berjalan
kegiatan pembelajaran dikelas. Ada banyak hal
sesuai rencana. Apalagi untuk
yang perlu diperhatikan dalam merencanakan
menciptakan suasana yang menarik
pembelajaran dikelas, dengan contoh memilih
perhatian peserta didik.Persiapan guru
strategi belajar yang tepat, metode
yang kurang matang dalam menghadapi
pembelajaran yang tepat, media pembelajaran
tantangan di kelas. Berdasarkan hasil
yang memadai, tujuan pembelajaran yang jelas
wawancara terlihat bahwa guru kelas
dan masih banyak lagi. Maka dari itu dengan
masih susah untuk menciptakan ide yang
guru memahami apa yang akan dilakukan
kreatif untuk pembelajaran agar kegiatan
untuk kegiatan pembelajaran dikelas, akan
belajar menjadi lebih inovatif lagi.Peserta
sangat berpengaruh bagi kelasnya. Jadi guru
didik yang masih tidak bisa bersosialisasi
memang sudah seharusya memahami situasi
dengan teman sekelasnya. Padahal
kelas terlebih dahulu, tentang bagaimana
dilingkungan sekolah adalah tempat yang
siswanya berinteraksi, dalam bagaimana
tepat untuk bersosialisasi dengan teman
siswanya menerima pembelajaran yang
sebaya untuk mengembangkan kehidupan
diberikan, dan bagaimana siswanya
bersosial anak. Hal ini menjadi tugas berat
memberikan tanggapan atas apa yang
guru untuk mengatasinya.Kurang
diberikan. Penggunaan metode pembelajaran
11
berbasis masalah ini memiliki beberapa
keunggulan yang berdampak baik bagi KESIMPULAN
siswanya yaitu, siswa mampu berpikir kritis
Anak akan menjadi kreatif apabila anak
dalam menghadapi masalah yang terjadi, lalu
mempunyai sedikit waktu bebas untuk bermain
siswa dapat memikirkan bagaimana dalam
dengan ide dan konsep yang dimilikinya.
memberikan solusi atas masalah yang telah
Selanjutnya, sarana harus disediakan terutama
dikaji, setelah itu siswa dapat mengevaluasi
saran bermain yang dapat mendorong anak
mengenai permasslaahan yang telah
untuk melakukan percobaan dan
terpecahkan atas pemikirannya sendiri.
eksplorasi terhadap sarana bermain
Dengan membiarkan siswa menjalankan
tersebut. Hal penting lainnya yaitu faktor
kegiatan. Pembelajaran berbasis masalah ini
lingkungan yang mendukung baik lingkungan
menempatkan guru sebagai fasilitator dan
keluarga, sekolah, ataupun
motivator bagi siswa dalam menyelesaikan
masyarakat. Mereka harus memberi
permasalahan yang sedang dikaji, jadi guru
hak kebebasan terhadap kegiatan yang
tidak akan campur tangan dalam pemecahan
dilakukan anak.
masalah yang diberikan. Hal ini akan membuat
siswa belajar untuk percaya diri dengan Contohnya, di sekolah kreativitas anak perlu
pemikirannya dan yakin bahwa ia bisa dirangsang dengan berbagai macam kegiatan
melakukan kegiatan dengan dirinya sendiri. sesuai dengan minat dan keinginan anak.
Namun masih banyak dari guru yang Selain itu, anak harus memiliki kesempatan
menerapkan metode pembelajaran ekspositori, untuk memperoleh pengetahuan. Pengetahuan
dimana dalam kelas ekspositori pembelajaran yang diperoleh anak dapat menjadi jembatan
hanya menekankan pada proses penyampaian bagi anak untuk meningkatkan rasa
materi saja dari seorang guru kepada keingintahuannya untuk menemukan halhal
sekelompok siswa, hal ini dimaksudkan agar yang baru sehingga dapat mengasah anak
siswa bisa menguasai materi secara untuk berpikir lebih dan kreatif.
menyeluruh. Tidak ada yang salah dengan
memberikan pembelajaran menggunakan
ekspositori, tetapi masih banyak juga guru
yang gagal dalam menerapkan pembelajaran
ekspositori.
12
SARAN
13
(1), 1- 5.
https://doi.org/1051494/jpdf.v1i1.19 5
DAFTAR PUSTAKA
Roestiyah N.K. (1998). Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta. Rukmana, Adedan Suryana,
Makmur Agus. 2015. Efektifitas Penggunaan
Asep. ( 2006). Pengelolaan Kelas.
Metode Base Method Dalam
Bandung: UPI Press.
Meningkatkan Kreativitas Dan
Motivasi Belajar Matematika Siswa
Smp N 10 Padangsidimpuan. Jurnal
Edutech: Padangsidimpuan. Vol 1.
No 1.