Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RUTIN

MATA KULIAH PEMBELAJARAN PKN SD

KELAS J PGSD 2021

NAMA : IDO YOSEPTIAN SIMBOLON

KELAS : J Ekstensi 2021

NIM : 1213311004

MATA KULIAH : Pembelajaran PKN SD

DOSEN PENGAMPU : Waliyul Maulana Siregar’, S.Pd., M.Pd

Pengetahuan Media dan Sumber Belajar


Soal :
1. Apa pengertian penilaian menurut 3 pendapat ahli dan buatlah kesimpulan berdasarkan
pendapat ahli tersebut.

2. Apa saja fungsi penilaian hasil belajar dalam PPKn SD

3. Jelaskan bagaimana pendidik menilai siswa nya dalam pelaksanaan non tes pada
pembelajaran PPKn

4. Jelaskan pengertian dari penilaian pada pelaksanaan tes dan non tes pada pembelajaran PPKn
Kurikulum 2013 dan paparkan pendapat Anda mengenai kedua tes tersebut

5. Bagaimana teknik dan instrumen penilaian PPKn SD dalam kurikulum 2013

6. Bagaimana pelaksanaan penilaian dan pelaporan hasil belajar PPKn SD berbasis kurikulum
2013’

Jawab :

1. a. Menurut Slavin (2011:262) menyatakan penilaian adalah suatu pengukuran sejauh mana
siswa telah mempelajari tujuan yang ditetapkan bagi mereka.

b. Iryanti (2004:3) menjelaskan penilaian adalah suatu kegiatan pengukuran, kuantitatif,


penetapan mutu pengetahuan siswa secara menyeluruh, dan terintegrasi dalam proses
pembelajaran, serta menggunakan beragam bentuk.
c. Pengertian penilaian lainnya menurut Uno dan Koni (2012:2) penilaian sebagai salah satu
bentuk penilaian dan komponen dalam evaluasi. Penilaian tidak dapat dipisahkan dari tindakan
pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat kualitatif.

Jadi kesimpulan nya menurut pendapat saya bahwa, penilaian adalah proses untuk
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang kemampuan, prestasi, atau perkembangan
siswa.

2. Penilaian hasil belajar dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Sekolah
Dasar (SD) memiliki beberapa fungsi yang penting. Berikut ini beberapa fungsi penilaian
dalam PPKn SD:

a. Mengukur pencapaian kompetensi

Penilaian digunakan untuk mengukur sejauh mana siswa telah mencapai kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum PPKn SD. Dengan penilaian, guru dapat mengevaluasi
pemahaman siswa terhadap nilai-nilai, norma, dan prinsip-prinsip Pancasila, serta
kewarganegaraan yang diharapkan.

b. Memberikan umpan balik kepada siswa

Melalui penilaian, guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa mengenai kelebihan dan
kekurangan mereka dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dan
kewarganegaraan. Umpan balik ini membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman dan
keterampilan mereka.

c. Mendorong refleksi dan pengembangan diri

Penilaian dapat merangsang siswa untuk merenungkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai
Pancasila dan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melihat hasil penilaian,
siswa dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengembangkan diri mereka
menjadi warga negara yang lebih baik.

d. Membantu perencanaan pembelajaran

Hasil penilaian dapat membantu guru dalam merencanakan pembelajaran yang lebih efektif
dan relevan. Dengan mengetahui tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa, guru dapat
menyesuaikan strategi pengajaran, bahan ajar, dan kegiatan pembelajaran yang sesuai.
e. Evaluasi kurikulum

Penilaian hasil belajar juga berperan dalam evaluasi dan perbaikan kurikulum PPKn SD.
Dengan melihat hasil penilaian dari sejumlah siswa, pihak sekolah dapat mengevaluasi
efektivitas kurikulum yang digunakan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan agar lebih
sesuai dengan kebutuhan siswa.

3. Dalam pelaksanaan non tes pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn), pendidik dapat menggunakan berbagai metode penilaian alternatif yang tidak terbatas
pada tes tertulis. Berikut ini adalah beberapa cara pendidik dapat menilai siswa dalam
pelaksanaan non tes pada pembelajaran PPKn:

a. Observasi

Pendidik dapat melakukan observasi langsung terhadap aktivitas dan partisipasi siswa dalam
pembelajaran PPKn. Mereka dapat mengamati interaksi siswa dengan lingkungan sekitar,
penggunaan bahasa, sikap, dan keterlibatan dalam diskusi atau kegiatan kelompok. Observasi
ini dapat memberikan informasi tentang pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan
kewarganegaraan, serta sikap dan perilaku mereka.

b. Proyek atau Tugas

Pendidik dapat memberikan tugas atau proyek yang melibatkan siswa dalam menerapkan nilai-
nilai Pancasila dan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, siswa dapat
diminta untuk membuat poster, video, atau presentasi yang menggambarkan pentingnya nilai-
nilai demokrasi, gotong royong, atau toleransi dalam kehidupan sosial mereka. Pendekatan ini
dapat menilai pemahaman siswa secara praktis dan kreatif.

c. Diskusi Kelas

Pendidik dapat melibatkan siswa dalam diskusi kelompok atau diskusi kelas yang mengarah
pada pemahaman nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila dan kewarganegaraan. Diskusi ini
dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengemukakan pendapat, berdebat, atau
berbagi pengalaman mereka terkait topik PPKn yang sedang dipelajari. Pendidik dapat menilai
partisipasi dan kontribusi siswa dalam diskusi ini.

d. Portofolio

Pendidik dapat meminta siswa untuk membuat portofolio yang berisi karya-karya atau proyek
yang telah mereka kerjakan dalam pembelajaran PPKn. Portofolio ini dapat mencakup tulisan
reflektif, gambar, catatan lapangan, atau dokumentasi lainnya yang menunjukkan pemahaman
siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan serta keterlibatan mereka dalam
kegiatan sosial atau kepedulian lingkungan.

4. Pengertian Penilaian pada Pelaksanaan Tes dan Non Tes dalam pembelajaran PPKn Kurikulum 2013:

a. Penilaian pada Pelaksanaan Tes

Dalam konteks PPKn Kurikulum 2013, penilaian pada pelaksanaan tes mengacu pada proses
evaluasi yang menggunakan instrumen tes, baik tes tertulis maupun tes praktis. Penilaian tes
ini dilakukan untuk mengukur pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan siswa terkait
dengan nilai-nilai Pancasila, norma, dan prinsip-prinsip kewarganegaraan. Tes ini biasanya
dilaksanakan dalam bentuk pilihan ganda, esai, atau tugas berbasis kinerja.

b. Penilaian pada Pelaksanaan Non Tes

Penilaian pada pelaksanaan non tes dalam pembelajaran PPKn Kurikulum 2013 mencakup
metode evaluasi selain tes, seperti observasi, diskusi, proyek, portofolio, dan penilaian sejawat.
Metode ini memungkinkan siswa untuk menunjukkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai
Pancasila dan kewarganegaraan secara praktis, kreatif, dan berkelanjutan. Penilaian non tes ini
bertujuan untuk mengukur aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.

Pendapat saya mengenai kedua metode penilaian tersebut bahwa kedua metode penilaian, yaitu
penilaian pada pelaksanaan tes dan penilaian pada pelaksanaan non tes, memiliki kelebihan
dan kelemahan masing-masing. Penilaian tes memberikan kejelasan dan objektivitas dalam
pengukuran pemahaman dan pengetahuan siswa. Tes yang terstandarisasi dapat memudahkan
perbandingan antarsiswa dan memberikan gambaran yang jelas tentang kemampuan siswa
dalam memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan.

Namun, penilaian tes memiliki kecenderungan untuk mengukur aspek kognitif secara dominan,
sementara aspek afektif dan psikomotorik dapat kurang tergambarkan dengan baik. Selain itu,
penilaian tes juga dapat membatasi kebebasan siswa dalam mengekspresikan pemahaman dan
ide-ide mereka. Di sisi lain, penilaian non tes memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai PPKn secara lebih luas dan kreatif. Metode
penilaian non tes dapat mendorong siswa untuk berpikir kritis, berinteraksi, berkolaborasi, dan
mengembangkan sikap yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan.
Namun, penilaian non tes juga memiliki tantangan dalam hal subjektivitas, interpretasi, dan
pengukuran yang mungkin kurang akurat. Konsistensi dan keobjektifan penilaian dapat
menjadi perhatian dalam penilaian non tes. Oleh karena itu, pendidik perlu memadukan kedua
metode penilaian tersebut untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang
pemahaman siswa terkait dengan PPKn

5. a. Penilaian Sikap

Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait
dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab. Pendidik (guru) melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian "teman sejawat" (peerevaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian dilakukan secara yang (rating scale) yang disertai rubrik,
sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. teknik penilaian merupakan berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi menggunakan daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Observasi Penilaian diri merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi sikap.

b. Penilaian Pengetahuan

Kompetensi pengetahuan merupakan kompetensi ranah kognitif dalamtaksonomi pendidikan.


Perkembangan pencapaian kompetensi pengetahuan melaluitahapan mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi.Gradasi pencapaian kompetensi pengetahuan PPKn
pada jenjang SD/MI adalahmengingat, SMP/MTs adalah memahami dan menerapkan, dan
SMA/MA/ SMK/ MAK adalah memahami, menganalisis, dan mengevaluasi. Tahapan ini perlu
dipahami guru dalam menyusun indikator pencapaian kompetensi dalam meyusun kisi-kisi
penilaian. Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui teknik tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan, dan uraian.

c. Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

Tes lisan adalah tes yang pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara
langsung antara pendidik dan peserta didik. Tes lisan dapat dilaksanakan dengan menggunakan
pedoman pertanyaan atau tanpa pedoman pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan
rumah dan atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas. Penugasan yang bertujuan untuk mencapai kompetensi pengetahuan antara
lain membuat kliping, mencari data, wawancara, merangkum, kajian tokoh, kajian historis, dan
menulis gagasan.

d. Penilaian Keterampilan

Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut
peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu.

e. Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif- integratif untuk mengetahui
minat, perkembangan, prestasi, dan atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya. Penilaian portofolio dapat dilakukan saat menerapkan model
pembelajaran pengabdian masyarakat, partisipasi kewarganegaraan, mengajukan usul/petisi,
partisipasi dalam asosiasi, membangun koalisi, mengelola konflik, berlatih empati dan
toleransi, kunjungan lapangan dan model pembelajaran yang lain.

6. Pelaksanaan Penilaian, Penilaian otentik merupakan prinsip utama dalam standar penilaian
Kurikulum 2013. Sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian otentik maka beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan penilaian adalah :

Pelaksanaan penilaian oleh guru mencakup ulangan harian, penilaian projek, oleh pendidik
terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau ulangan tengah semester,
dan ulangan akhir semester. Ulangan harian dilakukan pembelajaran satu materi Akhir pada
dilaksanakan penugasan. Ulangan pembelajaran atau sub materi pembelajaran pada kegiatan
penutup proses pembelajaran. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab
atau tema pelajaran. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. Penilaian mencakup penilaian proses dan
hasil belajar. Penilaian proses menilai perkembangan peserta didik selama mengikuti proses
pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar dilakukan pada akhir proses pembelajaran.
Penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan penilaian proses
dan hasil belajar. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah menetapkan kriteria
penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan indikator dan mengembangkan
instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.

b. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik

Skor dan Nilai Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan
atau peristiwa penilaian dengan instrumen penilaian yang sama. Untuk masing-masing ranah
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang
berbeda. Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang
terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai akhir
untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai).

Projek Penilaian Tugas

Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka merupakan dua kurikulum yang berbeda di
Indonesia. Berikut ini penjelasan mengenai penilaian yang digunakan dalam kedua kurikulum
tersebut:

Kurikulum 2013

Dalam Kurikulum 2013, penilaian menggunakan pendekatan asesmen autentik yang


menekankan penilaian holistik dan formatif. Beberapa metode penilaian yang digunakan dalam
Kurikulum 2013 antara lain:

 Penilaian Observasi: Guru melakukan observasi langsung terhadap aktivitas dan


keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Observasi ini dapat mencakup aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik siswa.
 Penilaian Portofolio: Siswa membuat dan mengumpulkan kumpulan karya atau
dokumen yang mencerminkan kemampuan, prestasi, dan progres belajar mereka.
Portofolio ini mencakup berbagai bentuk, seperti catatan, tugas, proyek, atau refleksi.

 Penilaian Proyek: Siswa diminta untuk melakukan proyek berbasis penelitian atau
tindakan nyata yang terkait dengan materi PPKn. Penilaian dilakukan berdasarkan
pemahaman siswa terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip Pancasila serta keterlibatan
mereka dalam kegiatan proyek.

 Penilaian Tugas Terstruktur: Guru memberikan tugas tertulis yang melibatkan analisis,
sintesis, dan penerapan konsep-konsep PPKn. Tugas tersebut dapat berupa esai,
rangkuman, atau perancangan.

 Penilaian Ujian Tertulis: Meskipun penilaian dalam Kurikulum 2013 tidak sepenuhnya
mengandalkan ujian tertulis, namun dalam beberapa kasus, ujian tertulis tetap
digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi PPKn.

2. Kurikulum Merdeka: Kurikulum Merdeka merupakan sebuah konsep pendekatan


kurikulum yang memberikan kebebasan kepada sekolah dalam merancang kurikulum
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Dalam Kurikulum Merdeka,
penilaian juga cenderung mengadopsi pendekatan asesmen autentik dan berbasis
keterampilan. Beberapa metode penilaian yang mungkin digunakan dalam Kurikulum
Merdeka antara lain:

 Penilaian Kinerja: Siswa diminta untuk melakukan tugas atau proyek yang melibatkan
penerapan nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan dalam konteks kehidupan nyata.
Penilaian dilakukan berdasarkan hasil kinerja siswa dalam melaksanakan tugas atau
proyek tersebut.

 Penilaian Proses: Guru mengamati dan menilai proses belajar siswa, seperti partisipasi
dalam diskusi, kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi. Penilaian
dilakukan secara formatif untuk memberikan umpan balik yang kontinyu kepada siswa.

 Penilaian Portofolio: Siswa membuat dan mengumpulkan portofolio yang berisi


berbagai karya atau dokumentasi yang mencerminkan perkembangan dan prestasi
mereka dalam mempelajari PPKn. Portofolio ini dapat berisi tulisan, gambar, video,
atau dokumentasi lainnya.
Sikap Penilaian PPKn

No Perlakuan Keterangan
1 Tepat waktu dalam beribadah. Ya
2 Berdialog/bercengkerama bersama orang tua dan Ya
anggota keluarga yang lain termasuk asisten rumah
tangga (jika ada).
3 Siap menerima masukan dari anggota keluarga yang Ya
lain.
4 Bergaul dengan baik kepada teman – teman di Ya
lingkungan kampus.
5 Lebih memilih produk buatan/produksi dalam negeri. Ya
6 Jujur (tidak mencontek ) ketika ulangan/ujian. Ya
7 Berani berpendapat demi kepentingan Ya
umum/masyarakat.
8 Menjaga fasilitas umum/negara. Ya
9 Berperilaku sesuai dengan peraturan yang berlaku, Ya
baik peraturan negara maupun peraturan kampus
10 Berpartisipasi dalam kegiatan yang termasuk Ya
kebijakan publik

Anda mungkin juga menyukai