Anda di halaman 1dari 6

2023-2024

Analisis penilain
pembelajaran
PPKN di dalam
kurikulum
merdeka dan
kurikulum 2013
HIKMAH KHAIRANI HASIBUAN
UNIMED PGSD 21
Abstrak: Penilaian pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)
merupakan bagian penting dalam proses pendidikan yang bertujuan untuk mengukur
pemahaman siswa terhadap nilai-nilai Pancasila, konstitusi negara, dan kesadaran berbangsa
dan bernegara. Penilaian dalam PPKN melibatkan beberapa aspek penting seperti pengetahuan
tentang Pancasila, pemahaman tentang konstitusi dan sistem pemerintahan, kesadaran
berbangsa dan bernegara, etika dan moral dalam kehidupan berbangsa, partisipasi dalam
kehidupan demokrasi, serta pemahaman tentang hak asasi manusia.
Kata kunci :analisis,penilaian pembelajaran
Abstrak: Learning assessment of Pancasila and Citizenship Education (PPKN) is an important
part of the educational process which aims to measure students' understanding of Pancasila
values, the state constitution, and awareness of the nation and state. Assessment in PPKN
involves several important aspects such as knowledge of Pancasila, understanding of the
constitution and government systems, awareness of the nation and state, ethics and morals in
national life, participation in democratic life, and understanding of human rights.
Pendahuluan Pendapat Ahli:
Dalam penilaian pembelajaran 1. Dr. Hj. Retno Listyarti, M.Pd., Dosen
PPKN, metode penilaian yang digunakan Pendidikan Kewarganegaraan di
dapat beragam, termasuk ujian tulis, Universitas Negeri Yogyakarta,
presentasi, diskusi kelompok, dan proyek. berpendapat bahwa penilaian pembelajaran
Penilaian tidak hanya berfokus pada PPKN harus mengedepankan penilaian
penguasaan konsep dan pengetahuan, tetapi yang holistik dan komprehensif. Hal ini
juga pada kemampuan siswa dalam berarti penilaian tidak hanya berfokus pada
menerapkan nilai-nilai PPKN dalam aspek kognitif, tetapi juga melibatkan aspek
kehidupan sehari-hari, seperti sikap afektif dan psikomotorik siswa. Penilaian
bertanggung jawab, jujur, adil, dan juga sebaiknya mencakup penilaian
menghormati hak asasi manusia. formatif yang berkelanjutan untuk
membantu memantau perkembangan siswa
Penilaian pembelajaran PPKN
dalam memahami nilai-nilai Pancasila dan
diarahkan untuk melihat sejauh mana siswa
kewarganegaraan.
telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum. Hasil penilaian tersebut 2. Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.,
dapat digunakan sebagai dasar untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
memperbaiki metode pengajaran, (2016-2019), berpendapat bahwa penilaian
menyusun program remedial, atau pembelajaran PPKN harus mengacu pada
memberikan pengakuan terhadap prestasi standar kompetensi yang ditetapkan dalam
siswa. Kurikulum 2013. Penilaian tersebut
sebaiknya mencakup berbagai metode,
Penilaian pembelajaran PPKN
seperti tes tulis, tugas proyek, presentasi,
memiliki peran penting dalam
diskusi kelompok, dan observasi guru.
mengembangkan pemahaman siswa
Penilaian yang beragam dapat memberikan
tentang nilai-nilai kewarganegaraan,
gambaran yang lebih lengkap tentang
kesadaran berbangsa, dan partisipasi dalam
pemahaman dan kemampuan siswa dalam
kehidupan demokrasi. Dengan penilaian
menerapkan nilai-nilai Pancasila dan
yang baik, diharapkan siswa dapat
kewarganegaraan.
mengembangkan sikap dan keterampilan
yang diperlukan untuk menjadi warga Jenis dan Metode Penelitian Jenis
negara yang bertanggung jawab, beradab, penelitian yang digunakan pada penelitian
dan berkontribusi dalam membangun ini adalah kuantitatif dengan metode
masyarakat yang adil dan demokratis. penelitian yaitu penelitian korelasional.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian
Bahan dan metode
yang berlandaskan pada filsafat
Penilaian pembelajaran Pendidikan positivisme, digunakan untuk meneliti pada
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) populasi atau sampel tertentu,
merupakan hal penting dalam pengumpulan data menggunakan instrumen
mengevaluasi pemahaman dan pencapaian penelitian, analisis data bersifat
siswa terhadap materi PPKN. Berikut ini kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
adalah pembahasan mengenai penilaian menguji hipotesis yang telah ditetapkan
pembelajaran PPKN yang disertai dengan (Sugiyono, 2013: 8).
pendapat ahli dan beberapa contoh daftar
Hasil
pustaka yang relevan.
Penilaian yg dilakukan dalam atau rubrik untuk memberikan keterangan
kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 tentang tingkat pencapaian siswa. Skala
Bentuk penilaian kurikulum merdeka dari penilaian ini dapat mencakup deskripsi
hasil pembelajaran peserta didik yaitu kompetensi dan kriteria yang jelas untuk
berupa penilaian formatif dan penilaian setiap level pencapaian.
sumatif.Sedangkan Dalam Kurikulum
2013, penilaian dilakukan dengan ❖ Aspek-aspek yang dinilai dalam
pendekatan yang holistik, formatif, dan pembelajaran ppkn Beberapa aspek yang
berkelanjutan. Berikut adalah beberapa umumnya dinilai dalam pembelajaran
poin penting mengenai penilaian dalam PPKN meliputi: 1. Pengetahuan tentang
Kurikulum 2013: 1. Penilaian sebagai Pancasila: Aspek ini mencakup pemahaman
Bagian dari Pembelajaran: Penilaian siswa terhadap sila-sila Pancasila, yaitu
dianggap sebagai bagian integral dari Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan
proses pembelajaran. Tujuannya adalah yang Adil dan Beradab, Persatuan
untuk memberikan umpan balik kepada Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh
siswa, memantau kemajuan mereka, serta Hikmat Kebijaksanaan dalam
melihat sejauh mana siswa mencapai Permusyawaratan/Perwakilan, serta
kompetensi yang ditetapkan dalam Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
kurikulum. 2. Pendekatan Penilaian Indonesia. Siswa diharapkan dapat
Beragam: Kurikulum 2013 mendorong menjelaskan arti dan makna dari setiap sila
penggunaan berbagai teknik dan instrumen serta penerapannya dalam kehidupan
penilaian. Selain tes tertulis, penilaian juga sehari-hari. 2. Pemahaman tentang
melibatkan observasi, wawancara, konstitusi dan sistem pemerintahan: Siswa
portofolio, proyek, diskusi, dan sebagainya. diharapkan memahami isi dan nilai-nilai
Dengan demikian, penilaian mencakup yang terkandung dalam UUD 1945 sebagai
berbagai aspek kognitif, afektif, dan konstitusi negara Indonesia. Mereka juga
psikomotorik siswa. 3. Penilaian Formatif: diuji mengenai sistem pemerintahan,
Penekanan diberikan pada penilaian seperti pembagian kekuasaan antara
formatif, yang bertujuan untuk memberikan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta
umpan balik kepada siswa secara terus- peran masing-masing lembaga tersebut
menerus selama proses pembelajaran. Guru dalam menjalankan tugasnya. 3. Kesadaran
memberikan umpan balik yang konstruktif, berbangsa dan bernegara: Aspek ini
memberi kesempatan siswa untuk meliputi pemahaman siswa terhadap
merefleksikan kemampuan mereka, dan identitas nasional, semangat kebangsaan,
merencanakan tindak lanjut pembelajaran dan cinta tanah air. Siswa diharapkan
yang sesuai. 4. Penilaian Autentik: memiliki pemahaman yang kuat tentang
Kurikulum 2013 mendorong penggunaan sejarah, budaya, dan kekayaan alam
penilaian autentik, yang mencerminkan Indonesia, serta menghargai perbedaan
situasi atau konteks nyata di luar ruang yang ada di antara sesama warga negara. 4.
kelas. Misalnya, melalui proyek atau tugas Etika dan moral dalam kehidupan
berbasis masalah, siswa dapat berbangsa: Aspek ini menekankan
menunjukkan penerapan pengetahuan dan pentingnya perilaku yang mencerminkan
keterampilan mereka dalam konteks yang sikap bertanggung jawab, jujur, adil,
relevan. 5. Penggunaan Skala Penilaian: disiplin, dan menghormati hak asasi
Penilaian dalam Kurikulum 2013 juga manusia. Siswa diuji dalam hal
melibatkan penggunaan skala penilaian pengetahuan tentang nilai-nilai etika dan
moral serta kemampuan dalam menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari- format seperti tes tulis, tugas proyek,
hari. 5. Partisipasi dalam kehidupan presentasi, diskusi kelompok, atau bentuk
demokrasi: Aspek ini melibatkan penilaian lainnya
pemahaman siswa tentang pentingnya
Pembahasan
partisipasi aktif dalam kehidupan
demokrasi, seperti hak dan kewajiban Kurikulum 2013 adalah kurikulum
dalam pemilihan umum, kebebasan pendidikan yang diperkenalkan di
berserikat, dan menghormati pendapat Indonesia pada tahun 2013. Tujuan utama
orang lain. Siswa juga diharapkan memiliki dari Kurikulum 2013 adalah untuk
kemampuan untuk berperan serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan di
kegiatan-kegiatan sosial dan politik di Indonesia dengan fokus pada
lingkungan sekitar. 6. Pemahaman tentang pengembangan kompetensi siswa yang
hak asasi manusia: Aspek ini mencakup holistik. Kurikulum ini mencoba
pengetahuan siswa tentang hak asasi mengintegrasikan berbagai aspek
manusia dan perlindungan hak-hak pembelajaran, seperti pengetahuan,
tersebut. Siswa diuji mengenai pemahaman keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam
mereka tentang hak-hak dasar manusia satu kesatuan.
serta pentingnya menghormati, melindungi,
Salah satu prinsip penting dalam
dan memenuhi hak-hak tersebut dalam
Kurikulum 2013 adalah pemberdayaan
kehidupan bermasyarakat.
siswa dalam proses pembelajaran.
❖ Perbedaan penilaian pembelajaran ppkn Kurikulum ini menekankan pada
di dalam kurikulum merdeka dan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan
kurikulum 2013 1. Pendekatan penilaian: menyenangkan. Siswa didorong untuk aktif
Kurikulum Merdeka mungkin mengadopsi berpartisipasi dalam pembelajaran,
pendekatan penilaian yang berbeda dari mengembangkan keterampilan berpikir
Kurikulum 2013. Misalnya, Kurikulum kritis, berkolaborasi dengan teman sekelas,
Merdeka mungkin menekankan penilaian dan menggunakan teknologi informasi dan
formatif yang lebih berfokus pada komunikasi sebagai alat pembelajaran.
pengembangan dan pemantauan
Kurikulum 2013 juga menekankan
kemampuan siswa secara berkala.
pentingnya pengembangan karakter siswa.
Pendekatan ini mungkin melibatkan
Selain pengetahuan akademik, siswa juga
penilaian berkelanjutan, observasi guru,
diajarkan nilai-nilai moral, etika,
dan portofolio siswa. 2. Kompetensi dan
kepedulian sosial, dan keterampilan
indikator penilaian: Kurikulum Merdeka
kepemimpinan. Hal ini bertujuan untuk
mungkin memiliki perubahan dalam
membentuk siswa yang memiliki integritas,
kompetensi dan indikator penilaian untuk
bertanggung jawab, dan siap menghadapi
mata pelajaran PPKN. Perubahan ini dapat
tantangan dunia nyata.Selain itu,
mencakup penekanan pada aspek-aspek
Kurikulum 2013 juga memberikan
tertentu yang dianggap lebih penting dalam
fleksibilitas kepada sekolah dan guru untuk
konteks pendidikan kewarganegaraan yang
mengadaptasi pembelajaran sesuai dengan
aktual. 3. Instrumen penilaian: Kurikulum
kebutuhan lokal dan karakteristik siswa.
Merdeka mungkin memperkenalkan
Guru memiliki peran yang sangat penting
instrumen penilaian yang baru atau direvisi
dalam Kurikulum 2013 sebagai fasilitator
untuk mengukur pemahaman dan
pembelajaran, memandu siswa dalam
pencapaian siswa dalam PPKN. Instrumen
eksplorasi dan penemuan ilmu
penilaian ini mungkin melibatkan berbagai
pengetahuan, serta memberikan umpan memberikan umpan balik kepada siswa
balik yang konstruktif. dan guru tentang perkembangan siswa
serta membantu dalam
mengidentifikasi area yang perlu
Sementara itu, kata "merdeka" merujuk ditingkatkan. Penilaian sumatif, yang
pada kemerdekaan atau kebebasan. dilakukan pada akhir periode atau
Merdeka memiliki makna yang luas dan tingkat tertentu, memberikan gambaran
dapat diaplikasikan dalam berbagai keseluruhan tentang pencapaian siswa
konteks, termasuk dalam pendidikan. dan dapat digunakan untuk
menginformasikan pengambilan
Kesimpulan keputusan.
Kurikulum dan penilaian pembelajaran Daftar pustaka
saling terkait dan memiliki peran yang
sangat penting dalam sistem pendidikan. Listyarti, R. (2017). Implementasi
Berikut adalah kesimpulan mengenai kaitan Penilaian Hasil Belajar Pendidikan
antara kurikulum dan penilaian Kewarganegaraan di Perguruan
pembelajaran: Tinggi. Jurnal Pendidikan
Kewarganegaraan, 7(1), 85-98.
➢ Kurikulum yang baik mempengaruhi
kualitas penilaian pembelajaran. Effendy, M. (2018). Implementasi
Kurikulum harus dirancang dengan Penilaian Pembelajaran Pendidikan
cermat untuk memastikan bahwa tujuan Kewarganegaraan dalam
pembelajaran yang jelas dan relevan Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan
ditetapkan. Kurikulum yang Pancasila dan Kewarganegaraan,
komprehensif dan terintegrasi akan 1(1), 25-36.
memberikan landasan yang kuat untuk
Sudjana, N., & Rivai, A. (2020). Evaluasi
merancang instrumen penilaian yang
Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja
sesuai.
Rosdakarya.
➢ Penilaian pembelajaran adalah alat
penting untuk mengukur pencapaian BSNP. (2016). Panduan Penilaian
siswa dalam mencapai tujuan Pembelajaran di Sekolah
pembelajaran yang ditetapkan dalam Menengah. Jakarta: Badan Standar
kurikulum. Penilaian yang baik harus Nasional Pendidikan.
mencakup berbagai aspek
Depdiknas. (2008). Penilaian Hasil Belajar
pembelajaran, seperti pengetahuan,
Kurikulum Tingkat Satuan
keterampilan, sikap, dan nilai-nilai.
Pendidikan. Jakarta: Departemen
Selain itu, penilaian harus
Pendidikan Nasional.
mencerminkan keberagaman gaya
belajar siswa dan memberikan
kesempatan bagi mereka untuk
menunjukkan kemampuan mereka
secara holistik.
➢ Penilaian pembelajaran tidak hanya
mengukur hasil akhir, tetapi juga
merupakan bagian integral dari proses
pembelajaran. Penilaian formatif, yang
dilakukan selama proses pembelajaran,

Anda mungkin juga menyukai