Anda di halaman 1dari 34

Laporan Hasil Praktik Pembelajaran dan Asesmen PPL 1 Siklus 1

Disusun Untuk Memenuhi Tugas PPG Prajabatan


Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di SD

Dosen Pengampu:
Drs. H. Ramadi, M.Pd

Disusun Oleh
Noor Amaliah Puteri
2230111720832

PENDIDIKAN PROFESI GURU PRAJABATAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2022
A. Asesmen Pembelajaran

Badan Strandar Nasional Pendidikan dalam Peraturan Menteri Pendidika Nasional


Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2007 menyatakan bahwa penilaian pendidikan adalah proses
untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinerja peserta didik. Hasil penilaian
digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap ketuntasan belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran. Wardhani (2004) memaparkan bahwa tujuan penilaian secara umum, yaitu:
mengetahui pengetahuan awal peserta didik, mengetahui tingkat pencapaian kompetensi,
mendiagnosa kesulitan belajar peserta didik, mengetahui hasul suatu proses pembelajaran,
memotivasi peserta didik dalam belajar, dan memberi umpan balik kepada guru tentang
oembelajaran yang dikelolanya.
Adapun terkait pengertian asesmen menurut istilah ada beberapa tokoh yang
mendefinisikan asesmen dengan berbagai macam (Sartinah, 2021):
a. Menurut Taylor 2000, asesmen lebih difokuskan kepada proses pencarian informasi yang
relevan dalam membuat keputusan pendidikan yang meliputi sasaran dan tujuan, strategi
pembelajaran dan program penempatan.
b. Menurut Westwood 1995, mendefinisikan asesmen sebagai proses menentukan dan
memahami penampilan individu individu dan lingkungannya.
c. Menurut DuPaul 1994, asesmen adalah sebagian proses pengumpulan informasi atau data
tentang penampilan individu yang bersangkutan untuk membuat keputusan.
d. Menurut Lerner, 1988 menyatakan bahwa asesmen merupakan atu proses pengumpulan
informasi tentang seorang anak, yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan
keputusan vang berkaitan dengan anak tersebut.
e. Walace, G & Larsen (1978:7) menegaskan pula, bahwa asesemen merupakan proses
pengumpulan informasi pembelajaran yang relevan. Asesmen merupakan aktivitas yang
amat penting dalam proses pembelajaran di sekolah, untuk itu pelaksanaannya harus benar-
benar dilakukan secara objektif dan komprehensif terhadap kondisi dan kebutuhan anak.
Dari definisi asesmen yang telah dipaparkan oleh beberapa tokoh di atas dapat diartikan
bahwa asesmen adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan
beberapa informasi mengenai peserta didik/anak secara komprehensif agar mampu menentukan
pertimbangan dan keputusan yang baik terkait peserta didik/anak tersebut.
Penilaian terhadap pencapaian kompetensi peserta didik mencakup penilaian pada ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut Bloom (dalam Andersoon & Krathwohl, 2010),
perilaku peserta didik dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ranah berikut: (1) ranah kognitif: ranah
yang berkaitan aspek-aspek intelektual atauberfikir/nalar, di dalamnya mencakup:pengetahuan
(knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), penguraian (analysis),
memadukan (synthesis), dan penilaian (evaluation); (2) ranah afektif: ranah yang berkaitan aspek-
aspek emosional, seperti perasaan, minat,sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, di
dalamnya mencakup: penerimaan (receiving/ attending), sambutan (responding), penilaian
(valuing), pengorganisasian (organization), dan karakterisasi (characterization); dan (3) ranah
psikomotor: ranah yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi
sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Ranah ini terdiri atas: kesiapan
(set), peniruan (imitation), membiasakan (habitual), menyesuaikan (adaptation), dan menciptakan
(origination). Taksonomi inimerupakan kriteria yang dapat digunakan oleh guru untuk
mengevaluasi mutu dan efektivitas pembelajarannya.
Salah satu tugas penting guru selama dan di akhir proses pembelajaran adalah melakukan
penilaian terhadap kualitas proses belajar serta kualitas hasil belajar peserta didik. Penilaian proses
belajar merupakan penilaian untuk menemukan kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran
untuk digunakan memperbaiki proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil belajar adalah
penilaian kemampuan peserta didik dalam menguasai kompetensi pembelajaran selama atau
setelah pembelajaran (Suwono, 2011).
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar murid. Prinsip asesmen berdasarkan Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan
orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
Hal yang perlu dilakukan pada prinsip asesmen tersebut yaitu:
a. Asesmen merujuk pada kompetensi yang didalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
b. Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran
c. Melibatkan peserta didik dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri (self
assessment), penilaian antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan
balik antarteman (peer feedback).
d. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk
menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
2. Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan
untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran. Hal yang bisa dilakukan yakni:
a. Membangun komitmen dan menyusun perencanaan asesmen yang berfokus pada asesmen
formatif
b. Menggunakan beragam jenis, teknik, dan instrumen penilaian formatif dan sumatif sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran, Capaian Pembelajaran, tujuan pembelajaran dan
kebutuhan peserta didik
c. Asesmen dilakukan dengan alokasi waktu yang terencana
d. Mengomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis, teknik, dan instrument penilaian
yang akan digunakan. Harapannya, peserta didik akan berusaha mencapai kriteria yang
terbaik sesuai dengan kemampuannya.
3. Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya. Hal
yang bisa dilakukan yakni:
a. Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa dipengaruhi oleh latar
belakang peserta didik
b. Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antarpendidik untuk menyamakan
persepsi kriteria sehingga tercapai prinsip keadilan
c. Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur capaian kompetensi dengan
tepat
4. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya. Hal yang bisa dilakukan yakni:
a. Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak
b. Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka dan deskripsi
c. Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti dan pencatatan perkembangan
kemajuan belajar peserta didik
5. Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Hal yang bisa dilakukan
yakni satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil asesmen digunakan sebagai refleksi oleh
peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.

A. Karakteristik Peserta Didik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak, budi
pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Karakter adalah nilai-nilai unik yang terpateri
dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter secara koheren memancar dari hasil pola
pikir, olah hati, olah rasa dan karsa serta olahraga seseorang atau sekelompok orang.
Karakter dalam bahasa Inggris: “character” dalam bahasa Indonesia “karakter”. Berasal
dari bahasa Yunani character dan charassain yang berarti membuat tajam, membuat dalam. Dalam
kamus Poerwardarminta, karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Nama dari jumlah seluruh ciri pribadi
yang meliputi hal-hal seperti perilaku, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, kemampuan, potensi,
nilai-nilai, dan pola-pola pemikiran.
Secara harfiah, karakter artinya kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau
reputasi. Dalam kamus psikologi, karakter adalah kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis
atau moral, misalnya kejujuran seseorang yang biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang
relatif tetap.
Karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena
pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta
diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

Karakteristik berasal dari kata karakter yaitu sifat-sifat kejiwaan, ahlak atau budi pekerti
yang membedakan seseorang dengan orang lain, tabiat, watak, berubah menjadi karakteristik.
Sedangkan menurut kamus Bahasa Indonesia bahwa karakteristik adalah mempunyai sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik siswa merupakan mencerminkan pola kelakuan
dan kemampuan hasil dari pembawaan dan lingkungan sosial sehingga menentukan pola dari
kegiatan aktivitas.

Beberapa pendapat tentang arti karakteristik, yakni:

a) Menurut Tadkiroatun Musfiroh, karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes),


perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills).
b) Menurut Scerenko, karakter adalah ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri pribadi,
ciri etis dan kompeksitas mental dari seseorang.
c) Menurut Hamzah. B. Uno : Karakteristik siswa adalah aspek-aspekatau kualitas perseorangan
siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan
kemampuan awal yang dimiliki.
d) Menurut Winnie bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian. Pertama, ia menunjukkan
bagaimana perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur, suka menolong,
tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah karakter erat
kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter apabila
tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral seseorang berperilaku tidak jujur, kejam atau
rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan.
e) Ron Kurtus : Berpendapat bahwa karakter adalah satu set tingkah laku atau perilaku (behavior)
dari seseorang sehingga dari perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya “ia seperti apa”.
Menurutnya, karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya
dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain
sertakemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan yang ada.
f) Carl R. Rogers : Memberikan rumusan yang lebih ekplisif tentang penguasan guru terhadap
karakteristik peserta didik.
g) Surya : Berpendapat bahwa setiap belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang
spesifik, karena karakteristik perilaku belajar sebagai prinsip-prinsip belajar.
h) Menurut Sudirman Karakteristik siswa adalah keseluruhan polakelakuan dan kemampuan
yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan sosialnya sehingga
menentukan polaaktivitas dalam meraih cita-citanya.
i) Bruno : Karakteristik merupakan kecenderungan yang relatif untuk bereaksi dengan cara baik
atau buruk terhadap orang tertentu.
j) Reber : Menyatakan bahwa karakteristik adalah kemampuan melakukan pola-pola tingkah
laku yang kompleks dan tersusun rapih secara mulus dan sesuai keadaan untuk mencapai hasil
tertentu.
k) Menurut Sinolungan (1997). Peserta didik dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait
dengan prosedur pendidikan sepanjang hayat, sedangkan peserta didik dalam arti sempit
adalah setiap siswa yang belajar disekolah.
l) Departemen Pendidikan nasional (2003) menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis
pendidikan. Peserta didik pada usia SD/MI adalah semua anak yang memiliki rentang usia 7-
12/13 tahun.
m) Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui
proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. (UU No. 20 Tahun 2003
SISIDIKNAS, pasal 1 ayat 4).
n) Informasi terkait karakteristik peserta didik sangat diperlukan untuk kepentingan-kepentingan
dalam perancangan pembelajaran. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Ardhana
dalam Asri Budiningsih (2017: 11) karakteristik peserta didik adalah salah satu variabel dalam
desain pembelajaran yang biasanya didefinisikan sebagai latar belakang pengalaman yang
dimiliki oleh peserta didik termasuk aspek-aspek lain yang ada pada diri mereka seperti
kemampuan umum, ekspektasi terhadap pembelajaran dan ciri-ciri jasmani serta emosional
siswa yang memberikan dampak terhadap keefektifan belajar.
Karakter seseorang anak sering dipengaruhi oleh orang yang berada di lingkungan
sekitarnya maupun orang-orang yang dekat dengannya, sehingga seringkali kita lihat anak kecil
menirukan tingkah laku dari orang-orang terdekat dengannya seperti : orang tua, pengasuhnya atau
teman bermain. tidak jarang anak sering juga meniru tingkah laku dari tokoh yang di tontonnya di
televisi. Tetapi karakter berbeda dengan kepribadian, seorang psikolog berpendapat bahwa
karakter berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir
dengan kata lain kepribadian bersifat genetis.
Karakteristik peserta didik memang berbeda-beda, pendidik perlu memahami karakteristik
awal peserta didik sehingga ia dapat dengan mudah untuk mengelola segala sesuatu yang berkaitan
dengan pembelajaran termasuk juga pemilihan strategi pengelolaan, yang berkaitan dengan
bagaimana menata pengajaran, kemampuan yang dimiliki mereka sehingga komponen pengajaran
dapat sesuai dengan karakteristik dari peserta didik yang akhirnya pembelajaran tersebut dapat
lebih bermakna. Pendidik harus mengenal karakteristik peserta didik, karena dengan mengenal
karakteristik peserta didik dapat membantu pendidik dalam mengantarkan mereka untuk mengejar
cita-cita yang diinginkan. Selanjutnya pendidik harus mampu memahami karakter peserta didik.
Memahami karakter peserta didik butuh kesungguhan dan keterlibatan hati dan pikiran pendidik
sehingga dia dapat memahami karakter peserta didik dengan baik dan benar. Tujuan yang
diinginkan dari memahami karakteristik awal peserta didik adalah untuk mengkondisikan apa yang
harus diajarkan, bagaimana mengkondisikan peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya
masing-masing.
Seorang pendidik jika ingin mengetahui karakteristik kemampuan awal dari peserta didik,
dapat dilakukan dengan pemberian tes (pre–test). Tes yang diberikan dapat berkaitan dengan
materi ajar sesuai dengan panduan kurikulum. Selain itu pendidik dapat melakukan wawancara,
observasi dan memberikan kuesioner kepada peserta didik, pendidik yang mengetahui kemampuan
peserta didik atau calon peserta didik, serta pendidik yang biasa mengampu pelajaran tersebut.
Teknik untuk mengidentifikasi karakteristik peserta didik adalah dengan menggunakan kuesioner,
interview, observasi dan tes Latar belakang peserta didik. Teknik yang paling tepat untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik yaitu teknik tes. Teknik tes ini menggunakan tes
prasyarat dan tes awal. Tes prasyarat adalah tes untuk mengetahui apakah peserta didik telah
memiliki pengetahuan keterampilan yang diperlukan atau disyaratkan untuk mengikuti suatu
pelajaran. Sedangkan tes awal (pre test) adalah tes untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik
telah memiliki pengetahuan atau keterampilan mengenai pelajaran yang hendak diikuti.
Setiap peserta didik memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda-beda. Sebagian dari
peserta didik memiliki otak yang mampu menyerap banyak informasi sekaligus, namun ada juga
yang hanya mampu menyerap dan memproses info sedikit demi sedikit. Ada yang mampu
menyimpan dan mengeluarkan kembali informasi dalam otak dengan cepat sementara ada yang
melakukan hal tersebut dengan lambat. Disadari atau tidak, banyak peserta didik yang merasa
terluka secara emosional, merasa gagal, dan tidak berarti ketika harus menghadapi kenyataan
bahwa mereka tidak bisa memenuhi harapan orang- orang yang ada disekelilingnya. Atau bahkan
tidak mampu memenuhi harapan dan tuntutan orang tua terutama dibidang akademis. Dalam hal
ini, pendidik sebagai fasilitator harus dapat memahami karakter dan gaya belajar peserta didik.
Menurut pendapat Darmodjo anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami
perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana
kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi
berbagai variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini suatu faktor yang
menimbulkan adanya perbedaan individual pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam
usia yang sama.
Karakteristik peserta didik berbeda-beda antara satu dan lainnya, perbedaan karakteristik
tersebut dapat diringkas menjadi tiga macam karakteristik, yaitu karakteristik peserta didik yang
berkaitan dengan fisiologis, karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan psikologis, dan
karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan lingkungan. Perbedaan karakteristik peserta
didik berhubungan erat dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan, ada beberapa cara yang
dapat dilaksanakan untuk mengurai perbedaan-perbedaan tersebut, antara lain dengan memberikan
program nutrisi kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu, menciptakan
mekanisme sosial yang baik di antara para peserta didik, melaksanakan pembelajaran konstektual,
program remedial (perbaikan) bagi yang belum tuntas, dan meningkatkan prosesionalisme
pendidik.

B. Rancangan pembelajaran (RPP)


RPP kurikulum 2013 yang dirancang pada praktik pembelajaran siklus I pada SDN Karang
Mekar 1, kelas 1, pada tema 4 keluargaku, subtema 4 kebersamaan dalam keluarga, pembelajaran
4. Ada tiga mata pelajaran yang tergabung dalam tema, yaitu Bahasa Indonesia, PJOK, dan SBDP.
RPP lengkap dilampirkan pada bagian lampiran.

C. Kendala dalam proses pembelajaran

Terdapat beberapa kendala yang terjadi selama proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

• Penguasaan kelas yang kurang sehingga keadaan kelas menjadi kurang kondusif.
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada kelas rendah, yaitu kelas 1B. Pendidik belum
terlalu menguasai pengelolaan kelas dengan karakteristik siswa kelas rendah, sehingga
pada pembelajaran saat terdapat peserta didik yang menangis dan banyak bergerak,
pendidik masih kebingungan mengatasi dan menarik perhatian mereka kembali.
• Pelaksanaan pembelajaran seharusnya berjalan 3 siklus secara berurutan agar peserta didik
dapat mengikuti perkembangan pembelajaran dan pendidik dapat menerapkan hasil
asesmen serta tindak lanjut, namun jadwal sekolah dan jadwal PPL I tidak memungkinkan,
sehingga siklus 2 dan 3 dilanjutkan pada semester 2 dengan pembelajaran baru.
• Terjadi kebingungan dalam pelaksanaan PPL I, apakah microteaching dengan rekan
sejawat atau mengajar di kelas dengan peserta didik.

D. Evaluasi dari Guru Pamong


Pada proses pembelajaran dan penyusunan RPP, mahasiswa diawasi oleh Guru Pamong.
Saya bersama tiga tim PPL lain mendapatkan Guru Pamong pada kelas 1B, yaitu
No Hal yang dikomentari Komentar Hal yang harus diperbaiki
1 Memperbaiki struktur ABCD
pada RPP
Membuat rancangan asesmen
Melakukan revisi pada RPP
dengan lebih detail
sesuai dengan evaluasi yang
RPP Menyusun taksonomi bloom
diberikan oleh Guru
dengan lebih tepat
Pamong
Lebih mendetail dalam model
pembelajaran (menggunakan
PBL atau PjBL
2 Perlu meningkatkan suara Mempelajari lebih
agar lebih jelas mendalam tentang cara dan
Gunakan bahasa Indonesia gaya mengajar yang sesuai
dengan baik dan benar untuk diterapkan pada kelas
Melakukan apresepsi dengan rendah. Serta mempelajari
Proses Pembelajaran
lebih mendetail untuk berbagai kegiatan yang
menyiapkan siswa sebelum dapat memancing minat
pembelajaran berlangsung siswa dalam belajar.
Memperbanyak metode dalam Kemudian memahami
menarik perhatian siswa karakteristik siswa kelas
(tepuk semangat, tepuk diam, rendah dengan melakukan
dan sebagainya) wawancara serta observasi
Memahami karakteristik kelas dengan lebih mendetail pada
rendah dalam melaksanakan wali kelas 1
tugas dan tidak memberikan
terlampau banyak tugas

E. Komentar dari teman sejawat

Pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, rekan sejawat mendampingi di dalam kelas


sebagai seksi dokumentasi dan ikut memberikan masukan kepada mahasiswa tentang jalannya
pembelajaran. Masukan ini dapat dijadikan referensi tambahan bagi mahasiswa untuk
memperbaiki proses pembelajaran pada siklus selanjutnya

No Komentar Hal yang harus diperbaiki


Penguasaan kelas harus
Pendidik harus lebih
ditingkatkan terutama dalam
1 menguasai kelas dan
menghadapi kondisi peserta didik
mengenal karakteristik
pada kelas rendah
peserta didik kelas rendah
Lebih atentif dalam memenuhi
dengan lebih mendalam.
kebutuhan siswa saat belajar,
Sehingga dapat membuat
2 terutama saat siswa bertanya
proses pembelajaran
tentang hal yang belum mereka
menjadi lebih kondusif.
pahami

F. Kesimpulan
Dari kegiatan PPL I siklus I yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
harus lebih memahami karakteristik peserta didik, terutama peserta didik kelas rendah yang
menjadi subjek praktik pembelajaran terbimbing. Karena keberhasilan belajar bukan hanya dapat
diraih dari rancangan yang sempurna, tetapi juga bagaimana kelas dapat kondusif saat
pembelajaran berlangsung. Hal tersebut agar seluruh siswa dapat memaknai dan memahami
pembelajaran yang mereka laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

A.E., Sinolungan, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Gunung Agung, 1997.
Anderson, W. L & Krathwohl, R. D. (2010).Kerangka Pembelajaran, Pengajaran,dan Asesmen
(Terjemahkan:Prihantoro. A). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan. 2021. Pembelajaran dan Asesmen Pada
Pembelajaran Paradigma Baru. Online diakses tanggal 21 Desember 2022 pada:
https://www.ninikpsmalang.net/download/file/Versi_Print_Panduan_Pembelajaran_da
n_Asesmen.pdf
Budiningsih, C.Asri. (2013). Karakteristik Siswa Sebagai Pijakan Pembelajaran. Yogyakarta:
UNY Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia.
Darmodjo. (1992). Karakteristik Peserta Didik di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT RosdaKarya

Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi & Implementasi Secara Terpadu

di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi, dan Masyarakat.Yogyakarta: AR-


Ruzz Media.

Majid, Abdul., dan Dian Andayani. 2011. Pendidikan Karakter Persepektif Islam. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Meriyati. (2015). Memahami Karakteristik Anak Didik. Lampung: Fakta Press IAIN Raden Intan
Lampung.

Samani, Muchlas., dan Hariyanto. 2013 Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.

Sartinah, E. P. (2021). Bimbingan dan Konseling Anak Berkebutuhan Khusus. Surabaya: CV Jakad
Media Publishing.
Suwono, H. (2011). Panduan Belajar Pengembangan Penilaian Mata Pelajaran Biologi.
Workshop Subject Specific Pedagogy Pendidikan Profesi Guru. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Sudarwan danim, Perkembangan Peserta Didik, Bandung: Alfabeta, 2010

Sudarwan, danim. (2010). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Alfabeta

Wardhani, S. (2004). Penilaian Pembelajaran Matematika Berbasis Kompetensi. Diklat


Instruktur/PengembangMatematika SMK. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Pusat Pengembangan dan Penataran Guru
(PPPG) Matematika
Lampiran 1
Dokumentasi foto
Lampiran 2
RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan Pendidikan : SDN KARANG MEKAR 1


Kelas / Semester : I (Satu) / 1
Tema 4 : Keluargaku
Sub Tema 4 : Kebersamaan Dalam Keluarga
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD)& INDIKATOR


Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.8 Mengenal ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, perintah dan petunjuk kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa yang santun secara lisan dan tulisan yang
dapat dibantu dengan kosakata bahasa daerah.
4.8 Mengucapkan ungkapan tolong, dan pemberian pujian, dengan menggunakan
bahasa yang santun kepada orang lain secara lisan dan tulis.
Indikator:
3.8.3 Menunjukkan ungkapan terima kasih lisan atau tulis dengan tepat (C3)
4.8.3 Menggunakan ungkapan permintaan tolong lisan atau tulis dengan tepat (C3)

PJOK
Kompetensi Dasar (KD)
3.1. Memahami prosedur gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep tubuh,
ruang, usaha dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan sederhana
dan atau tradisional
4.1 Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor sesuai dengan dimensi anggota
tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak, hubungan dan usaha, dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional
Indikator:
3.1.3 Menjelaskan prosedur gerakan melompat satu arah sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional (C2)
4.1.3 Mempraktikkan prosedur gerakan melompat satu arah sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional (P3)

SBDP
Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Memahami bahan alam dalam berkarya.
4.4 Membuat karya dari bahan alam.
Indikator:
3.4.2 Mengidentifikasi pemanfaatan hasil dari makhluk dalam membuat karya
kerajinan (C4)
4.4.2 Membuat karya kerajinan dengan memanfaatkan bagian-bagain dari makhluk
hidup (P5)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membuat bingkai foto dari hasil alam, siwa mampu mengidentifikasi
pemanfaatan hasil dari makhluk dalam membuat karya kerajinan
2. Dengan membuat bingkai foto yang dicontohkan guru, siswa dapat membuat
karya seni memanfaatkan bagian-bagian dari makhluk hidup dengan baik.
3. Dengan memasangkan gambar dan ungkapan yang tepat, siswa mampu
menunjukkan ucapan terima kasih dan permintaan tolong menggunakan kalimat
yang baik dan benar.
4. Dengan memasangkan gambar dan ungkapan yang tepat, siswa mampu
menggunakan ungkapan permintaan tolong lisan atau tulis dengan tepat.
5. Dengan bermain lompat katak, siswa mampu melakukan gerakan melompat
satu arah sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubungan dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional dengan baik.
6. Dengan bermain lompat katak yang terlebih dahulu dicontohkan oleh guru,
siswa mampu mempraktikkan prosedur gerakan melompat satu arah sesuai
dengan konsep tubuh, ruang, usaha dan keterhubunga dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional.
❖ Karakter siswa yang diharapkan : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong,
Integritas

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
◼ Membaca dan Menceritakan Kembali Cerita Liburan bersama Keluarga
◼ Membuat bingkai foto menggunakan stik eskrim dan biji-bijian
◼ Memahami penggunaan kata tolong dan terimakasih.

METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Model : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example, Picture and Picture
Metode : Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ◼ Guru menyapa siswa dan mengondisikan kelas 20 menit
agar siap untuk belajar.
◼ Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
(Religius)
◼ Sebagai pembuka pelajaran guru dapat
melakukan “ice breaking” untuk menghidupkan
suasana kelas agar semangat (misalnya dengan
bernyanyi dan meneriakkan yel-yel penyemangat)
(Nasionalis)
◼ Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
dan tujuan kegiatan belajar.
Inti ◼ Pendidik menjelaskan penggunaan kata tolong 120
dan terimakasih menit
◼ Siswa diminta mengerjakan Latihan pengayaan
pada LKPD 1 yaitu mencocokan antara gambar
dan ungkapan terima kasih dan permintaan
tolong.
◼ Siswa diminta menyimak teks dan gambar di buku
siswa mengenai kegiatan Beni membuat bingkai
foto keluarganya.
◼ Pendidik bertanya kepada siswa, apakah mereka
mempunyai foto keluarga? Terbuat dari apa
bingkai fotonya?
◼ Pendidik sudah menyiapkan alat dan bahan untuk
membuat bingkai
◼ Siswa dibagi berkelompok untuk membuat bingkai
foto dari stik eskrim dan biji-bijian. (
Collaboration)
◼ Pendidik membagikan alat dan bahan berupa biji-
bijian dan stik eskrim, untuk membuat bingkai
foto. (Mandiri)
◼ Setelah siap dengan bahan-bahan pembuatan
bingkai, peserta didik diminta membuat bingkai
tersebut dengan di contohkan dan dibimbing oleh
Pendidik. (Mandiri)
◼ Stik eskrim ditempel dengan menggunakan lem
sebagai penguat kemudian dihias dengan biji-
bijian.
◼ Peserta didik diminta keluar kelas menuju
lapangan luas.
◼ Kemudian peserta didik diminta memperhatikan
guru ketika memberikan contoh gerakan lompat
katak yang baik dan benar. Sikap lompat harus
sangat memperhatikan posisi badan, kaki dan
tangan ketika mendarat. Badan tegak lurus, posisi
tangan ke depan tegak lurus dan mendaratlah
dengan dua kaki dengan gerakan lutut kaki
memantul (follow trough) agar tidak cedera.
◼ Peserta didik bersiap dan latihan lompat katak.
Setelah siap, siswa pun bermain lompat katak.
Penutup ◼ Pendidik melakukan review atau pengulangan inti 20 menit
pembelajaran.
◼ Setelah selesai kegiatan belajar pendidik meminta
peserta didik melakukan refleksi kegiatan hari ini.
◼ Peserta didik diminta mengerjakan evaluasi
pembelajaran menggunakan LKPD 2 dan 3
◼ Kegiatan ditutup dengan doa bersama (Religius)

E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


◼ Buku Pedoman Guru Tema : Keluargaku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013 Revisi).
◼ BukuSiswa Tema : Keluargaku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
Revisi, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Revisi).
◼ Contoh bingkai foto kerajinan tangan
◼ Lingkungan sekolah
◼ Foto saat berlibur bersama keluarga.

Banjarmasin, 24 November 2022

Guru Pamong Mahasiswa PPL I

Dra. Hj. ST. Sarah, S.Pd Noor Amaliah Puteri


NIP. 19660803 200701 2 012 NIM. 2230111720832

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Muhammad Ahmad Syamsuri S.Pd


NIP. 19670404 199303 1 019
LAMPIRAN 1
BAHAN AJAR

Keterampilan membuat bingkai foto dari bahan di sekitar.

\
Penggunaan kata tolong dan terimakasih

Contoh kalimat untuk meminta tolong

Contoh kalimat permintaan tolong:

- Rara, bisa tolong saya untuk membawa meja ini bersama?

- Ibnu, bolehkah saya minta tolong untuk mengambilkan baju saya di tas?

- Bu Guru, tolong ajari materi ini, karena saya masih belum paham.

- Ibu, tolong bantu aku merapihkan tempat tidurku.

- Kakak, tolong, bantu aku menghitung buah ini.


Contoh kalimat untuk mengungkapkan terimakasih

Contoh kalimat ucapan terima kasih:

- Terima kasih, Ayah, sudah menjemput saya pulang sekolah hari ini.

- Ibu, terima kasih sudah membelikan saya jajanan hari ini.

- Terima kasih, kakak, karena telah membantu saya mengerjakan PR.

- Ibu Guru, terima kasih telah membatu saya mengajari pelajaran matematika ini.

- Adik, terima kasih telah membantuku merapihkan meja makan.


LAMPIRAN 2

MEDIA PEMBELAJARAN CONTOH BINGKAI FOTO


MEDIA PEMBELAJARAN LOMPAT KATAK

KATAK

Lompat Katak
LAMPIRAN 3
LKPD 1 PENGAYAAN

Nama :
Kelas :

LKPD 2 EVALUASI PEMBELAJARAN


NAMA :
KELAS :
HARI/TANGGAL :

1. Sebutkan 3 contoh ucapan untuk meminta tolong


a.
b.
c.

2. sebutkan 3 contoh ucapan untuk berterimakasih


a.
b.
c.

Kunci Jawaban
1. Sebutkan 2 contoh ucapan untuk meminta tolong

- Bu Guru, tolong ajari materi ini, karena saya masih belum paham.

- Ibu, tolong bantu aku merapihkan tempat tidurku.

2. sebutkan 3 contoh ucapan untuk berterimakasih

- Terima kasih, kakak, karena telah membantu saya mengerjakan PR.

- Ibu Guru, terima kasih telah membatu saya mengajari pelajaran matematika ini.

- Adik, terima kasih telah membantuku merapihkan meja makan.


LKPD 3 EVALUASI PEMBELAJARAN

Nama :
Kelas :

Hubungkan ungkapan yang tepat dibawah ini dengan menggunakan garis (---------)

Terima kasih, Ayah,


sudah menjemput saya pulang
sekolah hari ini

Ibnu, bolehkah saya minta


tolong untuk mengambilkan
baju saya di tas?
Ungkapan
Terimakasih
Terima kasih, kakak, karena
telah membantu saya
mengerjakan PR

Ungkapan Ibu, terima kasih sudah


membelikan saya jajanan hari
Meminta Tolong ini.

Kakak, tolong, bantu aku


menghitung buah ini
KUNCI JAWABAN
Hubungkan ungkapan yang tepat dibawah ini dengan menggunakan garis (---------)

Terima kasih, Ayah,


sudah menjemput saya pulang
sekolah hari ini

Ibnu, bolehkah saya minta


tolong untuk mengambilkan
Ungkapan baju saya di tas?

Terimakasih
Terima kasih, kakak, karena telah
membantu saya mengerjakan PR

Ungkapan
Ibu, terima kasih sudah
Meminta Tolong membelikan saya jajanan hari
ini.

Kakak, tolong, bantu aku


menghitung buah ini
LAMPIRAN 5
PENILAIAN

Penilaian Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
Observasi selama kegiatan berlangsung (lihat pedoman penilaian sikap).
2. Penilaian Pengetahuan
Latihan tertulis di buku siswa.
Kunci jawaban dan skor latihan.

LKPD 1

LKPD 2 dan 3

Penskoran menggunakan PAP atau standar mutlak:

Total skor 100


Skor masing-masing soal 20

Nilai = Skor perolehan / skor maksimal x Nilai maksimal


3. Penilaian Keterampilan
Membuat bingkai foto dan lompat katak

Keterampilan Rubrik Kriteria


Baik sekali Baik Cukup Perlu
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Bimbingan
Skor 1
Simetris, rapi, • Semua Hanya ada 3 Hanya ada 2 Hanya ada 1
dapat kriteria kriteria kriteria kriteria
digunakan, terpenuhi
tampak ada
hasil dengan
diberi
berwarna dan
indah
Lompat katak Memenuhi 4 Hanya ada 2 Hanya ada Tidak bisa
dengan kriteria kriteria 1kriteria
gerakan yang
benar, yaitu
berdiri dengan
tegak, kedua
tangan
kedepan
dengan
meyeimbangk
an badan dan
mendarat
dengan kedua
kaki dan lutut
memantul
(follow
through).

PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


Penilaian Sikap
Perubahan Tingkah Laku
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Kerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1
2
3
4
Keterangan:
BT : Belum Terlihat
MT : Mulai Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah Membudaya
Berilah tanda centang ( ) pada kolom yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai