Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN KARAKTER

“EVALUASI PENDIDIKAN KARAKTER”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Eko Handoyo, M.Si.


Dr. Novia Wahyu Wardhani, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

1. Yoga Eka Saputra 3301420052


2. Achmad Listanto Nugroho 3301420062
3. Gusmita Tri Anjani 3301420076
4. Agni Rizqiawan 3301421044
5. Ardimas Ainur Rohman 3301421055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan karakter merupakan istilah yang semakin mendapat pengakuan di
Indonesia hingga saat ini. Terlebih dengan banyaknya fenomena yang terjadi saat ini
yang berkaitan dengan karakter. Fenomenena yang kini marak adalah terjadinya seks
bebas di kalangan remaja, banyaknya kasus korupsi, tawuran antar pelajar,
pembunuhan, pemakaian narkoba, dan bahkan kasus perampokan yang dilakukan
oleh pelajar. Fenomena-fenomena tersebut menjadikan istilah karakter penting untuk
lebih mendapat pengakuan terutama dalam dunia pendidikan.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk menimbulkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar dengan itu peserta didik secara aktif bisa terbantu untuk
mengembangkan potensi dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan karakter adalah
suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan memberdayakan
potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga dapat menjadi
individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Dengan banyaknya
fenomena penyimpangan di atas tentu menandai bahwa pendidikan belum
sepenuhnya menghasilkan insan yang berkarakter sehingga perlu dilakukan evaluasi.
Menurut Percival (dalam Hamalik, 2013:146) evaluasi adalah serangkaian
kegiatan yang dirancang untuk mengukur keefektifan sistem mengajar dan belajar
sebagai suatu keseluruhan. Sedangkan menurut Wiersma dan Jurs sebagaimana yang
dikutip oleh Aunurrahman berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang
mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan
keputusan tentang nilai. Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
evaluasi pendidikan karakter merupakan bentuk penilaian terhadap pelaksanaan
pendidikan karakter yang sudah dijalankan.
Evaluasi pendidikan karakter penting untuk dilakukan terutama oleh guru di
sekolah. Dengan dilakukanya evaluasi, guru dapat mengetahui efektif atau tidaknya
suatu sistem pembelajaran pendidikan karakter yang diterapkan. Guru juga akan
mengetahui apakah peserta didik telah memiliki karakter yang di ajarkan atau belum.
Maka dari itu, makalah ini akan menjelaskan hal hal yang berkaitan dengan
pendidikan karakter.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari evaluasi pendidikan karakter?
2. Apakah tujuan dari evaluasi pendidikan karakter?
3. Apakah fungsi dari evaluasi pendidikan karakter?
4. Bagaimana teknik evaluasi pendidikan karakter?
5. Bagaimana kriteria penilaian dalam pendidikan karakter?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari evaluasi pendidikan karakter.
2. Mengetahui tujuan dari evaluasi pendidikan karakter.
3. Mengetahui fungsi dari evaluasi pendidikan karakter.
4. Mengetahui teknik evaluasi dan kriteria penilaian pendidikan karakter.
5. Mengetahui kriteria penilaian dalam pendidikan karakter.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Pendidikan Karakter
Menurut Wand dan Brown sebagaimana yang dikutip oleh Nurkancana dan
Sumartana, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai
dari pada sesuatu. Sesuai dari pendapat tersebut dapat diartikan sebagai suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai segala sesuatu dalam dunia
pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia pendidikan
Evaluasi pendidikan karakter merupakan hakikat dari penilaian pendidikan
karakter yang mana evaluasi inilah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan
secara terus menerus yang dilakukan individu untuk mendalami peran serta
kebebasannya bersama dengan orang lain dalam sebuah lingkungan sekolah demi
adanya pertumbuhan integritas moral sebagai manusia. Evaluasi pendidikan karakter
ini sangat berkaitan dengan adanya sebuah unsur pemahaman, kehendak, motivasi,
dan praksis dari seorang individu. Pendidikan karakter akan semakin tumbuh apabila
adanya dorongan semangat dari seorang individu untuk perilaku moral dalam
kebersamaan dengan orang di sekitarnya.
Penilaian merupakan kegiatan menentukan capaian hasil pembelajaran yang
manadari hasil pembelajaran tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 ranah,
diantaranya yaitu ranah kognitif, ranah psikomotor, dan ranah afektif. Setiap anak
memiliki ranah ranah tersebut hanya saja setiap pendalamannya berbeda-beda. Maka
dari itu, keduanya harus dilandasi oleh ranah afektif yang baik.
Badan Penelitian dan Pengembangan, Pusat Kurikulum Kementrian
Pendidikan Nasional (2010:10) telah menjelaskan mengenai cara mengukur tingkat
keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter dalam satuan pendidikan dapat
dilakukan dengan berbagai program penilaian dengan membandingkan kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu. Penilaian keberhasilan ini dilakukan
dengan langkah langkah berikut ini: (1) Menetapkan indikator yang telah disepakati,
(2) Menyusun berbagai instrumen penilaian, (3) Melakukan pencatatan terhadap
pencapaian indikator, (4) Melakukan analisis dan evaluasi, (5) Adanya tindak lanjut.
2.2 Tujuan Evaluasi Pendidikan Karakter
Evaluasi pendidikan karakter ditujukkan sebagai berikut:
1. Mengetahui kemajuan hasil belajar dalam bentuk kepemilikan sejumlah
indikator karakter tertentu pada anak dalam kurun waktu tertentu.
2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan desain pembelajaran yang dibuat oleh
guru.
3. Mengetahui tingkat efektivitas proses pembelajaran yang dialami oleh anak, baik
pada setting kelas, sekolah, maupun rumah.
Berdasarkan tujuan pendidikan karakter di atas, dapat di simpulkan
bahwasanya evaluasi pendidikan karakter ini tidak hanya berpacu pada pengalaman
anak di kelas saja melainkan pengalaman anak di sekolah serta di rumah. Evaluasi
ini berpacu pada pengalaman belajar anak yang telah di desain khusus oleh guru.
Evaluasi dalam pendidikan karakter ini bertujuan untuk mengetahui apakah balam
diri siswa sudah memiliki akhlak mulia serta beberapa sikap budi perkerti yang telah
ditetapkan.
2.3 Fungsi Evaluasi Pendidikan Karakter
Terdapat 3 hal penting yang menjadi fungsi pendidikan karakter, yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi dan mengembangkan sistem pengajaran (instructional)
yang di desain oleh guru.
2. Untuk menjadi alat kendali dalam konteks manajemen sekolah.
3. Untuk menjadi bahan pembinaan lebih lanjut (remedial, pendalaman, atau
perluasan) bagi guru kepada peserta didik.
2.4 Teknik Evaluasi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter lebih banyak dalam menekankan pada hasil belajar
sebagai dominan afektif serta spikomotor. Oleh sebab itu, pendidikan karakter ini
dilakukan menggunakan teknik evaluasi yang sesuai untuk mengukur dominan
afektif serta psikomotor. Seperti contoh:
1. Angket. Angket merupakan instrumen evaluasi dengan memberikan pertanyaan
kepada seorang responden (Candiasa,2010). Angket di bagi menjadi 2 yaitu
angket terstruktur dimana angket yang didalamnya memuat pertanyaan yang
disertai pilihan jawaban dan angket tidak terstruktur dimana angke yang di
dalamnya tidak menyertakan jawaban yang telah diharapkan.
2. Observasi. Observasi adalah cara untuk mendapatkan informasi penting
mengenai orang, karena apa yang dikatakan belum tentu sesuai dengan yang
dikerjakan. (Larry Christensen, dalam Sugiono 2015:247)
2.5 Kriteria Penilaian Evaluasi Pendidikan Karakter
Fungsi kriteria ini sebagai pedoman untuk mengevaluasi pendidikan karakter.
Kriteria merupakan standar yang diyakini memiliki kepastian, sehingga dapat
diputuskan berdasarkan kriteria itu. Terdapat 11 kriteria yang telah dipilih sebagai
standar untuk memandu usaha pendidikan karakter. 11 Kriteria tersebut yaitu
kepedulian, kerjasama, komitmen, keberanian, perubahan, hubungan, koherensi,
consensus, komunikasi, budaya, dan kekritisan.
Telah diketahui bahwasanya karakter merupakan sifat seseorang yang harus
ditumbuhkembangkan dengan proses pendidikan, sehingga pendidik harus
mengetahui secara detail mengenai subtansi suatu karakter, bagaimana memfasilitasi
tumbuh kembangnya, serta cara mengevaluasinya. Sebagai contoh adalah karakter
jujur yang harus ditumbuhkembangkan sejak dini. Karakter jujur dapat
dikembangkan sejak dini dengan komitmen dan keberanian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi pendidikan karakter merupakan penilaian terhadap pelaksannaan
pendidikan karakter yang telah dilakukan oleh sekelompok orang, organinasi, dan
sebagainya yang bertujuan untuk menyelesaikan kekurangan-kekurangan dari
pendidikan karakter, dan meningkatkan kualitas pendidikan karakter. Evaluasi atau
penilaian ini didasarkan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sebagai cara untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan karakter
dapat dilakukan dengan membandingkan pelaksanaan awal dengan pelaksanaan
setelahnya. Apakah semakin kualitas dari pendidikan karakter itu sendiri semakin
meningkat, atau justru malah sebaliknya. Penilaian ini dapat dilakukan dengan lima
langkah, yaitu: menetapkan indikator penilaian, menyusun instrumen penilaian,
mencatat capaian indikator, menganalisis dan evaluasi, serta tindak lanjut.
Evaluasi pendidikan karakter juga berfungsi sebagai langkah untuk
mengidentifikasi dan mengembangkan system pengajaran, sebagai alat kendali
dalam konteks manajemen sekolah, serta sebagai bahan pembinaan lebih lanjut bagi
guru kepada peserta didik. Dalam teknik evaluasi, pendidikan karakter dapat
dilakukan dengan menggunakan angket, inventorri, observasi, dan sebagainya.
Kemudian untuk penilaian pendidikan karakter memiliki 11 kriteria atau standar
yaitu kepedulian, kerjasama, komitmen, keberanian, perubahan, hubungan,
koherensi, consensus, komunikasi, budaya, dan kekritisan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2013). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Kemdiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta:
Kemdiknas.
Kemdiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter.
Puskurbuk. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Kepennas. (2010). Pengembangan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan
Penelitian dan Perbukuuan.

Anda mungkin juga menyukai