Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sartika

Kelas : Y4E

NPM : 202013500376

Remedial EPM

Evaluasi Pendidikan di Indonesia(Tes Psikomotorik)

Pendidikan adalah metode untuk mengembangkan pemikiran, sudut pandang, dan


kapasitas seseorang untuk menjadi manusia seutuhnya. Kebutuhan untuk mendekati seluruh
masyarakat sebagai orang-orang yang berkualitas berubah menjadi titik utama konvergensi
suatu negara untuk memiliki pilihan untuk bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
Pendidikan merupakan alat yang sangat penting bagi kemajuan suatu negara, sebagai
akibatnya pemikiran siswa yakni berupa pemikiran ilmiah, mendalam, dan psikomotorik
bergantung pada tingkat pendidikan yang didapatnya. Oleh karena itu, pendidikan
digambarkan sebagai sebuah kolaborasi yang mewajibkan kebutuhan perbaikan dan
kepercayaan masyarakat setempat secara terbuka dan peduli. Nasib suatu bangsa terletak
pada kepemilikan generasi muda sehingga menyebabkan gagasan masa depan bangsa
bergantung pada pendidikan yang dirasakan oleh siswa, terutama melalui pendidikan
konvesional yang ada di sekolah, dan apa yang diberikan oleh guru sebagai tenaga pendidik
di sekolah (Sukerni, 2014).
Pendidikan di Indonesia saat ini didominasi oleh pendidikan formal yakni pendidikan
yang dilaksanakan di sekolah. Pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan dasar yang
didapatkan di Sekolah Dasar, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan di Sekolah Menengah
Pertama dan pendidikan di Sekolah Menengah Atas. Setelahnya pendidikan formal
berikutnya disebut sebagai pendidikan tinggi yang didapatkan melalui Perguruan Tinggi atau
Universitas. Dalam melaksanakan pendidikan, tentunya diperlukan evaluasi untuk
mendapatkan kekurangan terhadap apa yang telah dilakukan dalam mengembangkan
pendidikan di Indonesia untuk selanjutnya dilakukan perbaikan atas kekurangan tersebut.
Salah satu aspek yang didapatkan oleh siswa melalui pendidikan di Indonesia adalah
aspek psikomotorik. Aspek psikomotorik berhubungan dengan kemampuan atau kapasitas
siswa dalam mengambil suatu tindakan setelah siswa mendapatkan pengalaman dari suatu
pembelajaran tertentu. Aspek psikomotorik khususnya pada tes psikomotorik memerlukan
evaluasi, yakni terutama bertujuan untuk mendapatkan hasil belajar siswa agar selanjutnya
guru sebagai tenaga pendidik dapat melakukan perbaikan atas pendidikan yang telah
diberikannya melalui aspek psikomotorik. Pada essay ini, penulis tertarik untuk membahas
mengenai evaluasi pendidikan di Indonesia dengan topik tes psikomotorik.

Evaluasi atau penilaian merupakan aktivitas yang sangat penting dilakukan pada institusi
pendidikan. Pada situasi ini, terdapat tiga alasan pentingnya penilaian pendidikan pada proses
aktivitas pendidikan yakni berupa belajar mengajar. Alasan pertama yakni evaluasi memiliki
kepentingan untuk membentuk tata cara dalam melakukan aktivitas pendidikan, sehingga
kemudian dapat mengungkapkan apakah tujuan pendidikan telah dicapai dengan benar.
Kedua, aktivitas penilaian hasil belajar adalah salah satu karakteristik dari seorang tenaga
pendidik berpengalaman. Ketiga, penilaian merupakan upaya untuk melakukan pengendalian
terhadap aktivitas pendidikan berupa belajar mengajar. Evaluasi dalam pendidikan
mempunyai makna yang sangat penting, oleh karena itu terdapat kaitan yang saling
menunjukkan ketergantungan antara aktivitas pendidikan yakni belajar mengajar dan tujuan
pendidikan, yang mana tujuan pendidikan akan mampu terpenuhi secara maksimal apabila
evaluasi dilaksanakan sesuai dengan tata caranya (Akib, 2013).
Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan di Indonesia, salah satu aspek yang penting
untuk dilakukan penilaian adalah aspek psikomotor. Aspek psikomotor merupakan penilaian
yang berhubungan dengan kemampuan atau kapasitas siswa dalam melaksanakan suatu
tindakan setelah siswa mendapatkan pengalaman berupa pelajaran tertentu. Penilaian
psikomotor dapat diamati dari siswa sebagai peserta didik yang telah menunjukkan suatu
tindakan atau perilaku tertentu sesuai dengan arti yang terdapat pada aspek afektif dan aspek
kognitifnya (Khotimah dan Darwati, 2020). Evaluasi dari sudut pandang tes psikomotor dapat
diklasifikasikan menjadi lima tingkatan sebagai berikut; (1) persepsi yakni kemampuan untuk
menguraikan rangsangan, kesadaran terhadap suatu rangsangan, dan menjelaskan mengenai
rangsangan (2) kesiagaan, yakni mencakup tiga aspek yakni emosi, pemikiran, dan fisis (3)
pengembangan yang diinstruksikan, yaitu kapasitas yang termasuk dalam bagian
keterampilan yang kompleks (4) mampu melakukan perkembangan yang sedang berlangsung,
seperti aktivitas sehari-hari (5) perkembangan kompleks yaitu melaksanakan aktivitas yang
rumit secara terampil, gesit, lancar dan lincah.
Evaluasi psikomotor dapat dilaksanakan dengan memakai metode observasi. Observasi
membutuhkan tindakan terkoordinasi antara protokol, pendekatan dan metodologi yang
didirikan di bidang motorik, yang sesuai dengan aktivitas pendidikan yang dilakukan.
Berdasarkan pada tujuan dan cara observasi, guru sebagai tenaga pendidik di sekolah harus
memberi deskripsi tertentu terhadap apa yang diamatinya untuk melakukan evaluasi
psikomotor yang terdiri dari; apa yang harus diamati, dalam kaitannya dengan potensi dan
sikap yang mempengaruhi perilaku motorik setiap siswa; cara mengamati yakni dengan
menghindari sikap yang dapat mempengaruhi perilaku anak dan, pada saat yang sama,
membantu untuk menghindari pengembangan kapasitas untuk observasi diri, terutama di
masa kanak-kanak, pada kenyataannya, struktur skema tubuh yang tidak lengkap bisa
memberikan informasi yang salah tentang kinerja motor tertentu; kapan harus mengamati
yaitu dilakukan dengan mengidentifikasi waktu yang tepat untuk melakukan observasi dan
memerlukan kebutuhan untuk mempertimbangkan tingkat kualitatif dan kuantitatif; tempat
untuk mengamati yakni tempat untuk mengidentifikasi pada lingkungan belajar, pada konteks
yang terdiri dari tempat, benda, orang, dan hubungan; dengan apa diamati yaitu mengacu
pada alat yang digunakan untuk melakukan observasi, seperti kisi-kisi yang divalidasi untuk
observasi sesuai prosedur, atau papan terstruktur atau semi-terstruktur, dalam kaitannya
dengan jenis observasi yang dilakukan (Viscione et al., 2017).

Evaluasi aspek psikomotor merupakan penilaian yang berhubungan dengan kemampuan


atau kapasitas siswa dalam melaksanakan suatu tindakan setelah siswa mendapatkan
pengalaman berupa pelajaran tertentu. Dalam melakukan evaluasi pendidikan di Indonesia
yaitu pada aspek psikomotor dapat dilakukan dengan observasi. Observasi untuk evaluasi
psikomotor dilakukan berdasarkan apa yang diamati, cara mengamati, kapan harus
mengamati, tempat harus mengamati, dan dengan apa diamati.

Daftar Pustaka
Akib M. 2013. Sasaran Atau Obyek Evaluasi Pendidikan Dan Penilaian Berbasis Sekolah.
Jurnal Al Hikmah. 14(1): 1-12.
Khotimah K. dan Darwati S. 2020. Aspek-Aspek Dalam Evaluasi Pembelajaran. Jurnal
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Sukerni P. 2014. Pengembangan Buku Ajar Pendidikan Ipa Kelas IV Semester I Sd No. 4
Kaliuntu Dengan Model Dick. Jurnal Pendidikan Indonesia. 3(1): 386-396.
Viscione I., D’Elia D., Vastola R., dan Sibilio. 2017. Psychomotor Assesment in Teaching
and Educational Research. Athens Journal of Education. 4(2): 169-177.

Anda mungkin juga menyukai