PENDAHULUAN
1
2
dan menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk aktif dan kreatif.
Pada sistem ini diharapkan siswa dapat secara optimal melaksanakan aktivitas
secara maksimal.
untuk kepentingan siswa, agar senang dan bergairah belajar. Guru berusaha
adalah faktor yang penting bagi peserta didik. Apalah artinya anak didik pergi
tujuan itu bukan suatu hal yang mudah. Sehingga sangatlah dibutuhkan
sebuah tekad dari berbagai pihak guna meraih kebersamaan tujuan dan visi
pembelajaran.
yang mengajarkan tentang pentingnya nilai dan moral dari hak dan
berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang tercantum dalam cita-
maka pelajaran ini ada pada setiap jenjang pendidikan mulai dari
mengajarkan untuk menjadi warga negara yang baik, warga negara yang
bekal agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara. Selain itu, yang dimaksudkan dengan ayat (1) dan (2) Pasal 37
diri yang kuat. Selain itu, mata pelajaran PKn dapat memberikan arahan
sehingga mata pelajaran PKn dapat menyaring budaya luar agar sesuai
atas segala perilaku yang dilakukan dan memiliki kepribadian sesuai dengan
nilai, moral dan sesuai peraturan yang berlaku sehingga terwujudnya warga
salah satu bidang ilmu dalam dunia pendidikan juga merupakan salah satu
bidang studi yang sangat penting, baik bagi siswa maupun bagi
minat anak menjadi berkurang, serta anak cenderung tidak kritis dalam
matapelajaran PPKn, yang memiliki KKM ≥72. Peserta didik ada yang
mencapai KKM adapula yang belum mencapai KKM. Dari hasil observasi
peserta didik belum terlihat yaitu yang lulus 7 siswa 30% dan yang tidak lulus
16 siswa 70% karena peserta didik masih ada yang berpatokan pada jawaban
tentang pelajaran PPKn. Untuk berpikir kritis peserta didik belum di asah
berguna bagi siswa kelas XI, sebab dari sudut pandang usia siswa sudah
bersumber dari faktor eksternal tetapi faktor internal juga, sebab siswa
dengan dunia melalui persepsi dan tindakan. Oleh karena itu kemampuan
diharapkan akan mampu membentuk siswa yang ideal serta memiliki mental
yang kuat, sehingga dapat mengatasi permasalahan sosial yang akan dihadapi.
alat peraga dan pendukung lainnya menuntut perubahan yang kreatif dan
inovasi. Perlunya langkah tersebut di atas menuntut seorang guru harus cepat
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal,
sehingga seorang guru harus mampu memahami karakteritik dari kedua faktor
tersebut. Faktor ekternal yaitu faktor yang dapat dipengaruhi dari lingkungan
dan termasuk dalam proses mengajar sedangkan untuk faktor internal adalah
8
faktor yang dapat dipengaruhi dari dalam diri siswa tersebut. Dalam hal ini
semangat dari siswa sehingga siswa dapat belajar aktif atau dapat berpikir
pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini presepsi siswa terhadap kemampuan
atau kecakapan seorang guru dalam membimbing siswa pada saat proses
dengan urutan yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan merupakan ciri
aspek yang penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa di
yang disampaikan oleh guru, dengan kata lain siswa mempercayai bahwa
penjelasan dari guru itu benar, misalnya dalam memberikan fakta, ide atau
pendapat. Oleh karena itu, penjelasan guru haruslah jelas dan detail sehingga
tujuan pembelajaran terdiri atas tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor.
kritis.
SMK Al-Madina Cianjur berpikir kritis kurang dalam berpikir tingkat tinggi
Berpikir merupakan proses kognitif yang tidak apat dilihat secara fisik
karena merupakan aktivitas mental seseorang (Utami, 2013). Hasil dari
berpikir bisa berupa ide-ide, alasan- alasan, strategi-strategi maupun
keputusan. Klurik, Rudnick & Milou (dalam Utami, 2013) membagi level
berpikir menjadi empat, yaitu : (1) Menghafal (Recall thinking). Mengingat
nama, alamat, nomor telepon merupakan contoh recall thinking, (2)
Keterampilan dasar (Basic thinking), yaitu keterampilan dalam memhami
konsep dan aplikasinya Contoh basic thinking adalah jika anakditanya berapa
yangharus dibayar jika membeli 4 permen yang harganya Rp. 100,0 per
permen. (3) Berpikir kritis (Critical thinking) adalah berpikir dengan
memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi atau
masalah. Termasuk di dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat
dan menganalisa informasi. Berpikir kritis termasuk kemampuan membaca
dengan pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan.
Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan
kata lain berpikir kritis adalah analitis dan reflektif. Johnson dan Lamb (dalam
Juita, 2011) menyatakan bahwa berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah
dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah,
ilmiah. Berpikir kritis meliputi berpikir logis dan beralasan berkaitan dengan
ramalan, rencana, membuat hipotesis, dan tinjauan kritis. Kritis berkaitan dengan
ketajaman dalam menganalisis suatu hal atau persoalan dan pengambilan keputusan.
tajam pula keputusan yang dibuat oleh orang tersebut. Ennis dalam Hassoubah
11
(2007) menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan
reflektif dengan menekankan kepada pembuatan keputusan tentang apa yang harus
dipercayai atau dilakukan. Pengertian lain diungkapkan oleh Setiono (dalam Juita,
2011) yang menjelaskan bahwa berpikir kritis adalah suatu aktivitas kognitif yang
untuk berpikir jernih dan rasional, yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif
dan independen. (4) Berpikir kreatif (Creative thinking) yang sifatnya orisinil
dan relektif. Hasil dari keterampilan berpikir ini adalah sesuatu yang
yang baru. Ketrampilan berpikir kritis dan kreatif disebut juga keterampilan
dapat menunjang proses berpikir dan kreatifitas siswa. Salah satu bentuk
demokrasi dan juga mengajarkan akan moral dan norma secara utuh dan
dan keterampilan mengajar guru PPKn terhadap berpikir kritis siswa di SMK
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah
Al-Madina Cianjur?
C. Tujuan Penelitian
Al-Madina Cianjur.
15
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoretis
2. Kegunaan Praktis
PPKn.
E. Posisi Studi
wilayah bidang studi yang kini sedang ditekuni penulis yaitu pendidikan ilmu
pembelajaran PPKn.
termasuk kedalam IPS, Karena sebenarnya jati diri PPKn adalah IPS karena
Seperti yang ada di dalam PPKn yaitu menjadikan warga negara yang baik
(Good citizens).
PPKn yang sekarang kenal, yang asalnya berasal dari PKn dalam
mengalami perubahan jaman. Keterkaitan PKn dengan IPS sangat kuat. Hal
yang menurut Kurikulum tahun 1994 diberi nama Bidang Studi Pendidikan
sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 khususnya Pasal 39 Ayat (2)
bidang studi IPS. Bidang studi IPS mencakup aspek Geografi, Ekonomi, dan
17
Sejarah, Pancasila serta UUD 1945 yang menyangkut warga negara serta
dalam belajar; dan (6) Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
yang memiliki misi untuk mengembangkan nilai luhur dan moral yang
interdisipliner terutama disiplin ilmu hukum, politik, dan filsafat moral. Sifat
knowledge).
18
bertanggung jawab secara moral; disiplin; rasa hormat terhadap nilai dan
ilmu politik. Seperti yang dikemukakan oleh Checter Van yakni bagian dari
ilmu poltik akan membahas tentang hak dan kewajiban warga negara
yang baik. Maka kita harus memahami teori tentang demokrasi politik yang
meliputi konstitusi, parpol pemilu dan semuan hal itu merupakan adopsi
19
dari ilmu politik. Dengan memahami teori ilmu politik maka warga negara
yang baik. Semua itu didasari oleh sejarah/peristiwa yang telah terjadi
kekurangan dimasa lalu yang dapat diperbaiki pada masa sekarang dengan
Oleh karena itu dengan pendapat diatas maka bahwa Ilmu IPS
IPS.