Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MANDIRI PERTEMUAN KE 11

MATA KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING


PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

Erni Kurniawati
2119190001
2A Pendidikan Biologi
Sumber: PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR
OLEH PENDIDIK PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH

1. Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap


spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan. Jelaskan yang dimaksud lingkup penilaian pada pernyataan di
atas!
Jawab:
a. Lingkup penilaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial)
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan
yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil dari suatu
program pembelajaran.
Sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan
bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual
sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha
Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya
mewujudkan harmoni kehidupan.
Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian dari pembelajaran adalah refleksi
(cerminan) pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik secara individual.
b. Kompetensi pengetahuan
Penilaian kompetensi pengetahuan atau kognitif adalah penilaian yang dilakukan
guru untuk mengukur tingkat pencapaian atau penguasaan peserta didik dalam
aspek pengetahuan yang meliputi ingatan atau hafalan, pemahaman, penerapan atau
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
c. Kompetensi keterampilan
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang
dilakukan terhadap peserta didik untuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI,
dan KD khusus dalam dimensi keterampilan. Cakupan penilaian dimensi
keterampilan meliputi keterampilan peserta didik yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Ranah keterampilan diperoleh
melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
2. Jelaskan pula yang dimaksud dengan bentuk penilaian Autentik dan non-
autentik?
Jawab:
a. Bentuk Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta
didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang
sesungguhnya. Mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan,
portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta
penilaian diri. Penilaian Diri merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif.
b. Bentuk Penilaian non autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.

3. Jelaskan permaslahan-permaslahan yang sering terjadi terkait penilaian hasil


belajar di lapangan (berdasarkan hasil telaahan sendiri atau media
cetak/elektronik dan atau hasil penelitian orang lain yang dipublikasikan berupa
jurnal ilmiah)!
Jawab: (sumber)
a. Kendala dialami oleh guru-guru di SDN 9 Telaga Biru adalah banyaknya aspek
yang harus dinilai ( penilaian Kurikulum 2013).
b. Penilaian dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, sehingga membuat
proses belajar mengajar menjadi kurang efektif.
c. Guru merasa terbebani karena harus menjumlahkan setiap nilai yang diperoleh
siswa secara keseluruhan lalu mendeskripsikan nilai yang didapat tersebut per mata
pelajaran
d. Guru lanjut usia, gaptek.

4. Mana yang lebih baik menurut pendapat saudara tentang penilaian dengan
menggunakan pendekatan acuan patokan (PAP) dengan penilaian yang
mengunakan acuan normatif (PAN) ? Jelaskan dengan argumen yang tepat
Jawab:
Menurut saya PAP lebih baik dibanding PAN, karena PAP itu meneliti apa yang dapat
dikerjakan oleh peserta didik dengan suatu kriteria atau patokan yang spesifik. Dengan
kata lain, kemampuan-kemampuan apa yang telah dicapai oleh peserta didik sesudah
menyelesaikan satu bagian kecil dari suatu keseluruhan program, bukan
membandingkan seorang peserta didik dengan teman sekelasnya.
Pendekatan acuan patokan juga kalau menurut saya akan sangat bermanfaat bagi siswa
untuk jangka panjang, karena hasil penilaian lebih rill.
PAN yang saya ketahui lebih banyak mendorong kompetisi daripada membangun
semangat kerja sama, ini akan menumbuhkan rasa insecure bagi siswa yang kurang
dalam kemampuan mata pelajaran tertentu. Siswa yang di sekolah A rangking 1 belum
tentu memiliki kemampuan yang sama dengan yang rangking 1 di sekolah B.
5. Bagaimana penilaian saudara tentang keberhasilan penilaian hasil belajar pada
tataran pendidikan formal (contoh di SMA dalam bidang Bahasa Indonesia
apakah peserta didik sudah mampu menggunakan ilmu pengetahuan dalam
bidang bahasa indonesia (sesuai kaidah keilmuan) dalam kehidupannya ?
Jelaskan dengan argumen yang tepat!
Jawab:
Bahasa Indonesia atau Biologi Bu? :D
Kalau bicara Biologi, adalah salah satu ilmu yang paling dekat dengan kehidupan
sehari-hari, meskipun kadang kita tidak menyadari bahwa itu adalah peristiwa biologi.
Sepengalaman dan sepengamatan saya sih sudah cukup mampu ya. Selagi gurunya
menyampaikan dengan ringan, sehingga siswa itu feel relateable dengan ilmu/teori
biologi, sangat mungkin akan mampu menerapkannya dalam kehidupan.

6. Jelaskan tentang implikasi tentang pemahaman konsep teoritik pengukuran dan


penilaian hasil belajar bagi calon pendidik?
Jawab:
Implikasinya dapat mengetahui siswa mana yang sudah berhak melanjutkan
pelajarannya dan yang belum berhasil menguasai bahan, dapat mengetahui apakah
materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa atau belum, guru dapat mengetahui
metode yang digunakan sudah tepat atau belum.

Anda mungkin juga menyukai