Anda di halaman 1dari 7

PEMBENTUKAN MORAL MELALUI

KEDISIPLINAN
Muhammad Adamul K (140810130025)
E!" E#!$ N (140810130031)
Al%&" N&#a A (14081013004')
I(al Pa"da&l&") * (14081013005+)
Arti Disiplin
Disiplin berasal dari kata dicipline, artinya seseorang yang belajar dari atau secara
sukarela mengikuti seorang pemimpin. Dalam hal ini adalah orang tua atau guru yang
berkewajiban mengajar anak tentang perilaku moral yang disetujui oleh kelompok
masyarakatnya.
Disiplin dalam arti sempit sering disamakan dengan hukuman, menurut pendapat ini
disiplin hanya digunakan bila anak melanggar peraturan atau perintah yang diberikan orang
tua, guru atau orang dewasa yang mengatur kehidupan anak dalam lingkungan tinggalnya.
Pada prinsipnya disiplin adalah keharusan anak untuk menaati peraturan-peraturan yang
berlaku di masyarakatnya. Dengan demikian, menanamkan disiplin pada anak bukan
hukuman (punishment) yang diperlukan, tetapi pujian atau hadiah (reward) sangat besar
peranannya. Oleh karena itu, disiplin sebagai pembentukan perilaku moral anak yang
disetujui kelompok masyarakat tempat tinggalnya lebih tepat daripada pengertian disiplin
yang diartikan sebagai hukuman. (Daeng Sari !""#)Perilaku yang disebut moralitas yang
sesungguhnya, adalah perilaku yang tidak saja sesuai dengan standar sosial, melainkan juga
pada akhirnya dilakukan secara sukarela dalam arti dilakukan dengan kesadaran bahwa ia
harus berperilaku seperti itu walau tidak ada orang yang memerintah atau yang
mengawasinya.Pada masa kanak-kanak perilaku moral dalam arti sesungguhnya belum dapat
diharapkan muncul, namun selama masa remaja harus telah tertanam pada diri anak. Dengan
demikian pembentukan moralitas membutuhkan waktu dan proses yang panjang yang harus
dimulai sejak usia yang masih sangat muda yaitu masa kanak-kanak.Penanaman disiplin yang
tepat akan menghasilkan terbentuknya perilaku moral yang baik dan positi$. Disiplin sangat
perlu untuk perkembangan anak agar ia berhasil dalam mencapai hidup yang bahagia dan
mencapai penyesuaian yang baik dalam lingkungan sosialnya.
%da beberapa hal yang mempengaruhi kebutuhan disiplin pada tiap-tiap anak yaitu
!. perbedaan usia
&. perbedaan sikap dan kepribadian
'. besarnya keluarga
(. perbedaan waktu dalam sehari

Unsur-unsur Disiplin
)nsur-unsur disiplin mencakup beberapa hal yaitu
!. peraturan
&. hukuman
'. konsistensi atau taat a*as
(. penyeragaman
Disiplin memang bagian yang amat penting dalam kehidupan yang merupakan salah
satu $aktor penunjang keberhasilan seseorang dalam memenuhi tugas dan kewajibannya.
Seseorang yang sehat, dan terampil, pandai, mampu bergaul dengan orang lain, tetapi tidak
disiplin dapat mengakibatkan tugas dan kewajibannya tidak selesai tepat waktu dengan baik.
Seperti yang seharusnya dapat dilakukan bila ia memperhatikan $aktor disiplin.
Disiplin merupakan sikap moral seseorang yang tidak secara otomatis ada pada dirinya
sejak lahir, tetapi dibentuk oleh lingkungan melalui pola asuh dan perlakuan orang tuanya,
guru serta orang-orang dewasa lain di sekitar dirinya. Pada dasarnya anak itu lahir dengan
si$at-si$atnya yang baik, ia hanya akan memiliki si$at-si$at jahat apabila ada pengaruh dari
orang dewasa yang biasanya salah dalam membimbingnya yaitu dengan disiplin keras dengan
contoh-contoh yang buruk (+.+. ,ouseau dalam %swarni Sudjud, !""- &!-&&).
.etidaktepatan para orang tua biasanya memperlakukan anaknya sebagai miniatur orang
dewasa.
Disiplin adalah cara yang digunakan oleh seseorang dengan tujuan untuk membentuk
perilaku moral anak sesuai dengan nilai-nilai yang disetujui oleh kelompok masyarakat
tempat tinggalnya. Penanaman disiplin sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, yaitu
memberi rasa aman, membantu anak menghindari rasa bersalah dan rasa malu dari perilaku
yang tidak cocok, mengajar anak bersikap menurut cara yang mendatangkan pujian.
/enumbuhkan dan meningkatkan moti0asi anak untuk melakukan apa yang diterapkan
lingkungan terhadap dirinya, membantu anak mengembangkan hati nuraninya.+adi, jelaslah
bahwa penanaman disiplin harus dimulai seawal mungkin terutama di dalam sebuah keluarga.
Peranan orang tua dan orang-orang dewasa dalam keluarga sangatlah dibutuhkan demi
terciptanya rasa disiplin yang tinggi pada anak dan demi kebahagiaan anak dalam kehidupan.
Upaya Penegakkan Disiplin
a, U-a.a P$!%!"/&0
/etode pre0enti$ adalah suatu metode yg mengutamakan pencegahan sebelum
terjadinya kejadian, seperti pencegahan kerusuhan, penyakit, dll. Salah satu media yang tepat
sebagai sarana pendidikan kedisiplinan adalah melalui jalur pendidikan.
1indakan pre0enti$ yakni segala tindakan yang mencegah timbulnya pelanggaran-
pelanggaran. 1indakan pre0enti$ untuk mencegah penyimpangan moral dapat dibedakan
menjadi dua yaitu
1) U1aha P!"2!)aha" T&mul".a P!".&m-a")a" m3$al 1!2a$a Umum
a. 2erusaha mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas masyarakat
b. /engetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para
masyarakat. .esulitan-kesulitan manakah yang biasanya menjadi sebab
timbulnya penyaluran dalam bentuk kenakalan
c. )saha pembinaan masyarakat, yang meliputi
i. /enguatkan sikap mental masyarakat sebagai indi0idu supaya mampu
menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. /isalnya dengan
meserasikan antara aspek rasio dan aspek emosi.
ii. /emberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengeluaran
dan ketrampilan, namun juga pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etika.
iii. /enyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal
demi perkembangan pribadi masyarakat yang wajar.
i0. )saha memperbaiki keadaan lingkungan lingkungan sekitar, keadaan
sosial keluarga, maupun masyarakat di mana terjadi banyak
penyimpangan moral.
2) U1aha P!"2!)aha" T&mul".a P!".&m-a")a" m3$al S!2a$a Khu1u1
Di sekolah, pendidikan mental ini khususnya dilakukan oleh guru, guru pembimbing,
atau psikolog sekolah bersama para pendidik lainnya. )saha para pendidik harus diarahkan
terhadap murid didiknya dengan mengamati, memberikan perhatian khusus, dan mengawasi
setiap penyimpangan tingkahlaku murid didiknya dimanapun.
Pemberian bimbingan pendidikan moral dapat berupa
a) Pengenalan diri sendiri menilai diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang
lain.
b) Penyesuaian diri mengenal dan menerima tuntutan dan penyesuaian diri dengan
tuntutan tersebut.
c) Orientasi diri mrngarahkan pribadi masyarakat ke arah pembatasan antara diri
pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial,
moral dan etik.
2imbingan dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu
a) Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada masing-
masing personal itu sendiri. /elalui percakapan mengungkapkan kesulitan dan
membantu mengatasinya
b) Pendekatan melelui kelompok dimana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut
(!) /emberikan nasehat secara umum dengan harapan dapat berman$aat
(&) /emperkuat moti0asi atau dorongan untuk bertingkahlaku baik dan
merangsang hubungan sosial dengan baik
(') /engadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan pandangan dan pendapat para masyarakat dan memberikan
pengarahan yang positi$
(() Dengan melakukan permainan bersama dan bekerja dalam kelompok dipupuk
solidaritas dan persekutuan dengan Pembimbing
, U-a.a R!-$!1&0
/etode represi$ adalah suatu metode yg dilakukan setelah kejadian terjadi untuk
menekan agar kejadian tidak meluas atau menjadi parah.
)saha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan
mengadakan hukuman terhadap setiap pelanggaran.
!) Di rumah dan dalam lingkungan keluarga, masyarakat harus menaati peraturan
dan tata cara yang berlaku. Disamping peraturan tentu perlu adanya semacam
hukuman yang dibuat orang tua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara
keluarga. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa pelaksanaan tata tertib dan tata
cara keluarga harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama
harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur. Seorang anak yang
berumur - tahun sudah harus berada di dalam rumah sebelum maghrib. Seorang
mungkin saja pada waktu senja masih berada dalam perjalanan pulang ke rumah
setelah mengikuti akti0itas ekstrakurikuler. Sedangkan seorang remaja lanjut pada
waktu senja masih dalam perjalanan menuju kursus bahasa misalnya.
&) Di sekolah dan lingkungan sekolah, maka kepala sekolah dan guru yang
berwenang dalam melaksanakan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah.
/isalnya Dalam pelanggaran tata tertib kelas dan peraturan yang berlaku untuk
pengendalian suasana pada waktu ulangan atau ujian. %kan tetapi hukuman yang
berat seperti 3skorsing4 maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang
kepala sekolah. 5uru dan sta$ pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai
pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represi$ diberikan dalam
bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar maupun
orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau
pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara atau seterusnya tergantung
dari macam pelanggran tata tertib sekolah yang telah digariskan.
Para pendidik tidak setuju mengenai sesuatu yang mengakibatkan
berkembangnya perilaku menyimpang dibiarkan ada. 1indakan yang berupaya
menegakkan disiplin memang perlu. 6ukuman kendatipun kadang-kadang kurang
e$ekti$ dari ganjaran yang perlu diambil. 1erdapat prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan dalam memberi hukuman kepada peserta didik. Prinsip-prinsip berikut
merupakan gagasan agar pemberian hukuman $leksibel dan mengkait dengan
situasi dan kekhususan para siswa. Prinsip-prinsip tersebut seperti dikemukakan
oleh Ornstien (!""7), 8ggen (!""() adalah
!) 6ukuman diberikan secara hormat dan penuh pertimbangan9
&) 2erikan kejelasan:alasan mengapa hukuman diberikan9
') 6indarkan pemberian hukuman pada saat marah atau emosional9
() 6ukuman diberikan pada saat awal kejadian dari pada akhir kejadian9
;) 6indari hukuman yang bersi$at badaniah:$isk9
#) +angan menghukum kelompok:kelas apabila kesalahan dilakukan oleh
seseorang9
-) +angan memberi tugas tambahan sebagai hukuman9
<) =akini bahwa hukuman sesuai dengan kesalahan9
") Pelajari tipe hukuman yang diijinkan sekolah9
!7) +angan menggunakan standar hukuman ganda9
!!) +angan mendendam9
!&) .onsisten dengan pemberian hukuman9
!') +angan mengancam dengan ketidak mungkinan9
!() +angan memberi hukuman berdasar selera.
c. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
1indakan kurati$ dan rehabilitasi, dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya
dilaksanakan dan dianggap mengubah tingkah itu dengan memberikan pendidikan lagi.
Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus, hal mana sering ditanggulangi oleh
lembaga khusus meupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Dari pembahasan mengenai penanggulangan masalah penyimpangan moral ini perlu
ditekankan bahwa segala usaha harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian yang mantap,
serasi dan dewasa. /asyarakat diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat,
sehat badani dan rohani, teguh dalam kepercayaan dan iman sebagai anggota masyarakat,
bangsa dan tanah air.
,8>8,8?S@
h//-45510310255,l3)1-3/,23m520125105ma6alah7-!$&la6u76!"a6ala"7$!ma8a7da",h/ml
h//-1455&d,a"19!$1,.ah33,23m5(u!1/&3"5&"d!:;(&d<20110303050514AA425=u
h//-455-$&.3"3-h,93$d-$!11,23m5a$/&6!l5

Anda mungkin juga menyukai