Anda di halaman 1dari 5

PEDAGOGIK TRANSFORMATIF DALAM KURIKULUM P IPS SMP

“Riska Mukarromah”
Program Studi S1 Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri
Surabaya
Riska.17040284044@mhs.unesa.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini mengacu pada konsep pedagogik transformatif yang ada didalam kurikulum P
IPS SMP. Pedagogik transformatif adalah ilmu praksis, menyentuh dimensi riil dalam kehidupan
manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dan budaya di mana manusia berkembang.
Konsep pedagogik transformatif sendiri mengacu pada pandangan jika peserta didik memilki hak
otonom dan kebebasan individu dalam perannya di dalam perubahan sosial. Penelitian ini
menggunakan metode kajian pustaka dengan cara menelusuri dari berbagai referensi jurnal yang
dianalisis secara kritis untuk mendapatkan data yang benar untuk menjelaskan fokus
pembahasan. Perhatian dari K13 terhadap perubahan yang dialami oleh peserta didik difokuskan
dalam konsep pedagogik transformatif. Konsepsi pedagogik transformatif menuntut kurikulum
harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan
psikologisnya dan mendapat perlakuan pendidikan sesuai dengan lingkungan dan jamannya.
Kebutuhan ini menjadi prioritas khususnya pada pelaksanaan pendidikan di tingkat SMP.
Kata Kunci : Pedagogik Transformatif, Kurikulum, Kualitatif deskriptif

ABSTRACT
This study refers to the transformative pedagogical concept that exists in the P IPS curriculum
in SMP. Transformative pedagogy is the practice of praxis, touching the real dimensions of
human life in relation to other humans and the culture in which humans develop. The concept of
transformative pedagogic itself refers to the view that students have autonomous rights and
individual freedom in their role in social change. This study uses a literature review method by
tracing from various journal references that are critically analyzed to obtain correct data to
explain the focus of the discussion. The attention of K13 towards changes experienced by
students is focused in the concept of transformative pedagogics. Transformative pedagogical
conceptions require the curriculum to be established as a vehicle for maturing students in
accordance with their psychological development and receive educational treatment in
accordance with their environment and era. This need is a priority, especially in the
implementation of education at the junior secondary level.
Kata Kunci : Transformative pedagogy, curriculum, descriptive qualitative

1
PENDAHULUAN instrument penting untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Kurikulum
Pendidikan Nasional meilki fungsi untuk
dikembangkan secara dinamis untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk
menjawab tantangan dan mengikuti
sifat peserta didik agar dapat membentuk
perkembangan yang ada. Pemerintah
karakter yang baik. Serta membentuk
kementrian pendidikan dan kebudayaan
peradaban bangsa yang bermartabat dalam
memaparkan pengembangan kurikulum harus
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
dilakukan dengan alasan adanya tantangan
bertujuan untuk berkembangnya potensi
masa depan, kompetensi masa depan, presepsi
peserta didik agar menjadi manusia yang
masyarakat, perkembangan pengetahuan dan
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
padagogik dan fenomena negatif yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
mengemuka (Kemendikbud 2013).
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung Kurikulum yang saat ini berlaku di
jawab, mencermati perubahan paradigma Indonesia adalah K13 yang berdasar pada
pendidikan saat ini serta mengantisipasi pedagogik transformatif yang menempatkan
perubahan kemajuan dan perkembangan kurikulum sebagai cara atau alat yang
pendidikan yang akan datang yang lebih digunakan tenaga pendidik untuk
berorientasi kepada konsumen, diperlukan menumbuhkan sifat kritis pada peserta didik
adanya penataan sistem pendidikan yang sesuai dengan perkembangan psikologis
bermutu di sekolah dan penataan kepribadian peserta didik. Peserta didik memiliki
(tingkah laku) bagi pendidik karena mutu kebebasan dan hak otonom untuk
pendidikan dikatakan baik kalau tidak mengembangkan potensi dalam mengahadapi
diimbangi kepribadian tidak ada hasilnya. berbagai perubahan sosial yang terjadi.
Pengembangan kurikulum 2013 mengacu 2
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
dari 8 standar nasional pendidikan yaitu
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36
standar isi, standar proses, standar kompetensi
ayat (1) menyatakan bahwa pengembangan
kelulusan dan standar kelulusan. Kurikulum
kurikulum dilakukan dengan mengacu pada
2013 akan meningkatkan dan meyeimbangkan
Standar Nasional Pendidikan, untuk
Soft skils dan hard skills yang yang
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
mencangkup kompetensi sikap, keterampilan
antara lain pengembangan kurikulum perlu
dan pengetahuan (Kurniasih, 2014: 1). Hal ini
memasukkan pendidikan karakter bangsa ke
memnjadikan P IPS di tingkat SMP
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan bahan kajian yg wajib dimuat
(KTSP). Pengembangan kurikulum
dalam kurikulum pendidikan menengah yang
merupakan rancangan program-program
antara lain mencangkup ilmu geografi, sejarah,
pendidikan yang berisi berbagai pengalaman
ekonomi dan sosiologi yang meilki tujuan
belajar yang disediakan untuk para siswa
untuk untuk mengembangkan pengetahuan,
peserta didik dari setiap satuan pendidikan.
pemahaman, dan kemampuan analisis peserta
Setiap kurikulum yang disusun dan
didik terhadap kondisi sosial masyarakat.
dikembangkan berdasarkan integrasi filsafat,
Maka dalam penelitian kali ini memilki tujuan
nilai-nilai pengetahuan dan pembuatan
untuk mengetahui fungsi implementasi
pendidikan yang disusun dari berbagai pihak
pedagogik transformatif dalam kurikulum
seperti ahli pendidikan, pejabat pendidikan,
pendidikan IPS di tingkat SMP.
pendidik dan unsur masyarakat (Dikti.2016)
Kurikulum merupakan satu komponen
dalam proses belajar mengajar menjadi

2
METODE pembelajaran yang menarik dengan cara
menggunakan model pembelajaran yang
Penelitian ini menggunakan metode
bervariasi agar proses pembelajaran menjadi
kualitatif yaitu sebuah cara penelitian yang
menarik. Padatnya cakupan materi pada tema
menghasilkan data deskriptif. Penelitian
kemerdekaan sebagai modal dasar
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
pembangunan jika disampaikan secara
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
langsung dengan model pembelajaran yang
tertulis atau lisan dari orang-orang dan
sebatas transfer knowledge akan
perilaku yang dapat diamati, pendekatan ini
mengakibatkan peserta didik bosan dan tidak
diarahkan pada latar dan individu tersebut
fokus dalam mengikuti pembelajaran. Maka
secara holistik atau utuh (Lexy J Moleong, 4).
dalam hal ini guru berusaha untuk
Analisis data menggunakan analisis mengembangkan kreativitas dan mengemas
deskriptif dengan cara memaparkan data yang pembelajaran yang menarik dengan model
diperoleh melalui kajian pustaka dari beberapa pembelajaran yang tepat sesuai dengan
jurnal secara naratif.. Proses analisis data kebutuhan dan karakterisitik peserta didik
diawali dengan mencerna seluruh sumber serta ketepatan pada materi itu sendiri. Model
dengan menggunakan menggali secara kritis pembelajaran dapat digunakan oleh guru
sumber data yang ada. Data yang diperoleh sebagai pedoman aktivitas pembelajaran untuk
kemudian dikelompokkan sesuai dengan mencapai tujuan pembelajaran (Saeffudin,
persamaan dan perbedaan karekteristiknya 2014: 48).
apakah sesuai dengan fokus penelitian atau Perhatian dari K13 terhadap perubahan
tidak (Reduksi Data). Proses narasi disusun yang dialami oleh peserta didik difokuskan
sebagai upaya rencana selanjutnya untuk dalam konsep pedagogik transformatif.
menggali data dari apa yang dipahami Konsepsi pedagogik transformatif menuntut
informan tentang implementasi pedagogik kurikulum harus didudukkan sebagai wahana
transformatif didalam kurikulum K13 P IPS pendewasaan peserta didik sesuai dengan
SMP. perkembangan psikologisnya dan mendapat
HASIL DAN PEMBAHASAN perlakuan pendidikan sesuai dengan
lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini
Penelitian Pujatama. P pada tahun 2014 menjadi prioritas khususnya pada pelaksanaan
yang berjudul Implementasi Kurikulum Pada pendidikan di tingkat SMP. Oleh sebab itu,
Mata Pelajaran IPS di Sekolah Mengah implementasi pendidikan di SMP yang selama
Pertama secara garis besar menjelaskan bahwa ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu
implementasi kurikulum 2013 pada mata dikembangkan menjadi kurikulum yang
pelajaran IPS di SMP-SMP di wilayah Kota menekankan pada proses pembangunan sikap,
Semarang masih mengalami beberapa kendala pengetahuan, dan keterampilan peserta didik
dan menyesuaikan dengan kondisi riil di melalui berbagai pendekatan yang
lapangan. Kendala lain yang dihadapi guru mencerdaskan dan mendidik tanpa harus
IPS dalam melakukan implementasi membelenggu atau membatasi perkembangan
kurikulum 2013 adalah terbatasnya waktu dan peserta didik itu sendiri.
kurangnya sosiaisasi dan pelatihan kurikulum
2013. Penelitian lain juga memberikan Selain pendekatan yang mencerdaskan dan
gambaran dalam implementasi kurikulum mendidik tersebut, seharusnya pembelajaran
yang masih perlu banyak upaya yang yang dilaksanakan di SMP harus bisa
dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam menghadirkan masalah yang ada pada dunia
pelaksanaan pembelajaran kesulitan untuk nyata. Peserta didik dihadapkan pada masalah-
mengeksplor materi menjadi proses masalah otentik. Masalah-masalah tersebut

3
digunakan sebagai kajian pembelajaran sesuai Madiun. Hasil penelitian ini menunjukkan
dengan mata pelajaran dan materi yang bahwa: 1) program pengembangan kurikulum
diajarkan, sehingga pembelajaran tidak hanya tingkat satuan pendidikan dalam pembelajaran
sebatas pada pengertian konsep dan karakter bidang studi IPS sebagai pedoman
pemahaman konsep seperti yang terjadi pada dalam memberi pengetahuan sosio kultural
umumnya pendidikan di Indonesia selama ini. bagi masyarakat memiliki kesadaran hidup
Pendidikan yang sebatas pemahaman konsep yang berkarakter dan bermartabat, tujuan
tersebut kurang baik karena pemahaman program KTSP dalam pembelajaran
konsep saja belum cukup sebagai bekal berkarakter IPS adalah agar mampu
peserta didik untuk memecahkan masalah menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang
yang ada pada dunia nyata. Jadi landasan sesuai dengan karakteristik sekolah, 2) bentuk
filosofis dari K13 yang menggunakan pengembangan KTSP dalam pembelajaran
landasan pedagogis transformatif menurut karakter bidang studi IPS adalah pembuatan
saya sangatlah tepat karena pendidikan akan silabus dan RPP berkarakter melalui standar
terus berubah dan berkembang sesuai dengan isi dan kompetensi dasar. 3) keberhasilan
perkembangan peserta didik (psikologis dan pengembangan KTSP dalam pembelajaran
fisik), perkembangan waktu, dan perbedaan karakter bidang studi IPS, belum nampak ada
wilayah. perubahan yang menonjol pada peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari, 4) faktor KTSP
Penelitian lain yang membahas
dalam pembelajaran karakter bidang studi IPS
implementasi pedagogik transformatif yaitu
adalah kepala sekolah harus mampu
Rahmat pada tahun 2016 melakukan penelitian
menjalankan semua kegiatan sekolah sesuai
mengenai hal itu, hasil dalam penelitian
tupoksi masing-masing. Faktor eksternalnya
tersebut dinyatakan bahwa Pembelajaran IPS
yang mendukung pengembangan KTSP dalam
merupakan pelajaran yang berdiri sendiri dan
pembelajaran karakter bidang studi IPS adalah
sejajar dengan pelajaran lain. Anggapan
keterlibatan dinas pendidikan, kepedulian
sebagian orang terhadap mata pelajaran IPS
masyarakat lingkungan sekolah (Iriani
sebagai mata pelajaran yang mudah dan tidak
Takaria.2013).
terlalu penting tidak dapat diterima., Karena
anggapan ini tidak sesuai dengan pentingnya PENUTUP
tujuan mata pelajaran IPS untuk mewujudkan
Simpulan
masyarakat yang cerdas yang mampu
mengambil keputusan rasional sebagai warga Pedagogik transaformatif adalah pendidikan
masyarakat yang beraneka budaya. Pelajaran sepanjang hayat Proses individuasi tidak
IPS di pendidikan dasar tentu menjadi hal berhenti pada suatu titik, keberadaan manusia
yang sangat penting bagi individu dalam adalah keberadaan yang menjadi. Manusia
menjalani hidup bermasyarakat, peran guru bukan suatu entity yang sudah lengkap. Di
yang optimal dalam pembelajaran ini tentu dalam proses individuasi terjadi harmonisasi
sangat diperlukan. Sehingga dapat terwujud antara mencari identitas dan partisipasi dalam
masyarakat yang beradab dengan kehidupan. Proses ini mengambil bentuk
mendasarkan pada nilai-nilai kehidupan identitas yang semakin lama semakin solid,
(Rahmad. 2016). Penelitian lain yang semakin mantap, dengan proses partisipasi
membahas implementasi pedagogik yang semakin luas sejalan meluasnya dunia
transformatif yaitu Iriani Takaria dengan judul kehidupan seseorang. Proses ini berlangsung
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan sepanjang hayat, bahkan seorang pendidik pun
Pendidikan dalam Pembelajaran Karakter secara terus menerus mengubah dirinya, ikut
Bidang Studi IPS di SMP Negeri 1 Nglames serta dalam mengubah masyarakat sekitar,

4
mengubah dunia kehidupan, dan juga Journal of Educational Social Studies
sebaliknya juga mengalami perubahan sesuai 3. Nomor 3. 39-43
dengan tuntutan perubahan itu sendiri. Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar
Implementasi Kurikulum 2013 pada Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
pembelajaran IPS mencangkup tiga proses
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian Rahmad. 2016. Kedudukan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) pada Sekolah Dasar.
pembelajaran. Perencanaan pembelajaranyang
Banjarmasin.
dilakukan oeh guru yaitu dengan menyusun
rencana pelaksanaan pembelajaran, median
pembelajaran, dan perencanaan penilaian.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan
pendekatan Scientifiec dengan metode
pembelajaran cooperative learning.

DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah
Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian
Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu.
Depok: PT. Raja Grafindo. 2017
Alifuddin dan Saebani. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Yogyakarta: Rakesarsin. 1996.
Iriani Takaria. 2013. Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan dalam
Pembelajaran Karakter Bidang Studi IPS
di SMP Negeri 1. Nglames Madiun
Miles,M.B, Huberman,A.M, dan Saldana,J. 2014.
Qualitative Data Analysis, A Methods
Sourcebook, Edition 3. USA: Sage
Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi
Rohidi, UI-Press.
Moleong Lexy, Metoda Penelitian Kualitatif.
Bandung: Remaja Rosda Karya. 1997.
Kemenristekdikti. Online. 11 Oktober 2019
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2
003.pdf
Kemdikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kurniasih. I & Sani, B. 2014. Sukses
Mengimplemetasikan Kurikullum
2013. Jakarta: Kata Pena
Pujatama. P. (2014). Implementasi Kurikulum
pada Mata Pelajaran IPS diSMP.

Anda mungkin juga menyukai