Anda di halaman 1dari 29

KAJIAN STANDAR ISI

MAPEL PKN DI SD
DALAM LINGKUP KTSP
DAN KURIKULUM 2013
Yunanda Rindi Oktaviani​ (21186206152)
Rizka Imelda​​ (21186206140)
Putri Kunni I.​​ ​( 21186206104)
Gea Enji Amilia P.​ ​( 21186206176)
Lukman ​( 21186296137)
Kurikulum
Pendidikan
Kewarganegaraan
Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sebuah
acuan yang memiliki tujuan untuk mewujudkan pembelajaran
yang merangsang peserta didik/siswa agar memiliki
kecakapan aktif, kreatif, dan kritis. Pada hakekatnya mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mengemban sebuah
misi. Misi tersebut sebagai pendidikan nilai-nilai filosofis dan
nilai-nilai konstitusional UUD 1945. Dilihat dari sisi lain
Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan politik
demokrasi dalam rangka pembentukan warga negara yang
kritis, berartisipasi serta bertanggung jawab bagi
kelangsungan bernegara dan berbangsa.
VISI PKN
Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006, pendidikan
kewarganegaraan diartikan sebagai mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang
cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
TUJUAN
• Berpikir kritis, rasional, kreatif
• Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung
jawab, cerdas, serta anti korupsi
• Berkembang secara positif dan demokratis
sebagai karakter bangsa Indonesia agar dapat
hidup bersama dgn bangsa lain
• Berinteraksi dgn bangsa lain dlm percaturan
dunia sec. langsung atau tidak langsung
KTSP
Pengertian

Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu


acuan dalam mewujudkan tujuan dari pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang merangsang peserta
didik/siswa agar memiliki kecakapan berfikir secara kritis,
rasional dan kreatif dalam meningkatkan partisipasi aktif
dan mempunyai rasa tanggung jawab serta membiasakan
diri bertindak cerdas dan teliti dalam menanggapi isu-isu
kewarganegaraan pada masyarakat luas
Guru Siswa
Guru yg terampil dan profesional

FAKTOR YG dlm berkomunikasi dan


berinteraksi kpd siswa, warga
Antusiasme siswa
pembelajaran berpengaruh pd
dlm

MEMPENGARUHI sekolah, dan masyarakat tujuan dan hasil pembelajaran

PEMBELAJARAN
dalam mencapai tujuan pembelajaran
PKN, ada faktor yang dapat
mempengaruhinya. Menurut Samana
A. dalam Bahri dan Aswan, 2002, Sarana dan Strategi
faktor tsb antara lain: prasarana pembelajaran
Sarpras yg lengkap dan mendukung Strategi pembelajran yang sesuai dgn
karakter siswa
dari sederhana ke
dari mudah ke rumit dalam
PRINSIP sukar sesuai memberikan
PENYAJIAN tingkat berpikir pemahaman
KURIKULUM siswa konsep
Prinsip penyajian Kurikulum dalam
Pendidikan Kewarganegaraan di
Sekolah Dasar menurut Abdul Azis
Wahab (2002: 28) ada empat, membrikan lingkungan paling
contoh dari dekat ke
konkrit ke abstrak lingkungan lebih
luas
SK
INDIKATOR
STANDARI ISI suatu hal yang berhubungan dengan tindakan yang
kualifikasi dari kemampuan yang dimiliki dilakukan oleh peserta didik sesuai dgn KD.
peserta didik/siswa berupa penguasaan Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
pengetahuan, ketrampilan, maupun satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
tingkah laku yang diharapkan dapat
dicapai dalam mata pelajaran tertentu

KD

KOMPETENSI DASAR
kemampuan minimal yang wajib dimiliki
peserta didik/siswa sebagai kemampuan
yang menjadi pedoman oleh peserta
didik dalam menguasai Standar
Kompetensi pada bidang mata pelajaran
tertentu.
High Quality Best Product Great Design Nice Decoration

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan dari sebuah pembelajaran dapat dirumuskan dalam bentuk sebuah pernyataan yang bersifat operasional. Rumusan tersebut yang
dijadikan sebuah dasar dalam merumuskan tujuan dari pembelajaran yang efektif
Kelebihan PKN dlm
lingkup KTSP
mencakup segala aspek kehidupan
Sudah mencakup segala aspek yang mengatur kehidupan siswa di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. terdapat
pembelajaran yang menyangkut nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila yang dapat dijadikan sebagai pegangan dalam
melaksanakan kehidupannya
mendorong siswa kreatif
terdapat materi yang dapat memberikan dorongan kepada peserta didik/siswa melalui seorang guru untuk dapat meningkatkan
kreatifitas dan mengembangkan diri melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

kegiatan bermusyawarah
terdapat materi yang membahas tentang kegiatan bermusyawarah. Hal itu dapat melatih siswa agar lebih kritis dalam
berpendapat dan juga mampu menerima pendapat dari orang lain.

sesuai prinsip pengembangan kurikulum


1telah menggunakan prinsip dari mudah kesukar, dari sederhana ke rumit, dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dari
lingkungan paling dekat ke lingkungan lebih luas.
Kekurangan PKN dlm
lingkup KTSP
berisi tentang konsep-konsep materi

masing-masing Kompetensi Dasar sulit untuk diterpadukan dengan


Kompetensi Dasar di mata pelajaran

teacher centered

Keberhasilan siswa di lihat dari hasil akhir yang berupa nilai dan belum
maksimalnya integrasi soft skill
Kurikulum 2013
Pada hakekatnya kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru,
pengganti dari KTSP 2006 yang mengharuskan siswa untuk selalu
aktif dalam pembelajaran.
Kurikulum 2013 merupakan hasil penyempurnaan kurikulum
sebelumnya, yang biasa dikenal dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) 2006. Perbedaan sistem yang terjadi bisa di
lihat dari kelebihan maupun kekurangan dari kurikulum itu
sendiri. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada, maka
disusunlah kurikulum baru yang diharapkan akan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum di Indonesia
akan selalu berkembang maupun berubah sesuai dengan
perkembangan zaman.
Kurikulum 2013
Karakteristik yang paling menonjol dari kurikulum 2013 yaitu
jumlah pelajaran bisa dikurangi dari 10 mata pelajaran menjadi 6
mata pelajaran dan penambahan jam pelajaran. Untuk SD, yang
semula berjumlah 10 mata pelajaran sekarang menjadi 6 mata
pelajaran, yaitu: Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa Indonesia, Matematika, Seni
Budaya, dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (PJOK).
Hal ini yang membedakan antara kurikulum 2013 dengan kurikulum
sebelumnya adalah mengenai penambahan jam pelajaran. Untuk SD
kelas 1, dari 26 jam menjadi 30 jam per minggu. Untuk kelas 2 SD,
dari 27 jam menjadi 32 jam per minggu. Untuk kelas 3 SD, dari 28
jam menjadi 34 jam per minggu. Untuk kelas 4, 5, dan 6, dari 32
jam menjadi 36 jam per minggu dengan durasi per jam pelajaran
adalah 35 menit. (Kemendikbud.2013:22).
Teori Pengembangan K-13

01 Pendidikan Klasik
03 Teknologi Pendidikan

lebih menekankan pada isi pendidikan yang lebih fokus pada pembentukan dan penguasaan
diambil disiplin ilmu. Isi kurikulum bersifat logis, kompetensi, bukan pemeliharaan dan pengawetan
sistematis dan berstruktur dengan berpusat pada budaya terdahulu, serta berorientasi pada masa
aspek intelktual dan kurang memperhatikan aspek sekarang dan yang akan datang
psikologis siswa

02 Pendidikan Pribadi
04 Pendidikan Interaksional

lebih mengutamakan peran siswa dan menekankan berpandangan bahwa manusia sebagai makhluk
pada proses perkembangan kemampuan siswa. sosial, diamana manusia selalu membutuhkan
Siswa berperan sebagai pelaku utama, sedangakan manusia lain untuk berinteraksi dan bekerjasama
guru hanya sebagai fasilitator
High Quality Best Product Great Design Nice Decoration

LANDASAN PENGEMBANGAN K-2013


Landasan pengembangan kurikulum merupakan suatu gagasan, asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum (Toto Ruhimat: 16) Maka dari itu dalam suatu kurikulum dapat menjadi tolak ukur maju atau tidaknya pendidikan
di Indonesia. Sehingga apabila dalam dunia pendidikan terjadi kekurangan dapat diselesaikan dengan melihat isi dari kurikulum yang
diterapkan.
Pendekatan kontekstual
karena berangkat, berfokus dan bermuara pada hakekat
Kelebihan peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi
sesuai dengan potensinya masing-masing

K-2013 Berbasis karakter


Kelebihan kurikulum 2013 yang utama adalah siswa
Penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu
dituntut untuk selalu aktif, kreatif dan inovatif
dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah
dalam setiap pembelajaran dan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-
yang mereka hadapi di sekolah. aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal
berdasarkan standar kompetensi tertentu

.(Muhammad Nuh. 2013: 163)


Pendekatan kompetensi
Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu dalam
pengembangannya lebih tepat menggunakan pendekatan
kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan
• tidak stabilnya dalam suatu pembelajaran antara guru dan siswa.
Kekurangan
K-2013 • Korelasi antara buku siswa dan guru dari segi isi dan materi
berbeda
• Terjadi ketidakseimbangan pembahasan materi pada tiap mata
pelajaran di dalam satu tema buku.
• Guru masih mengalami kesulitan dalam mengajarkan
pembelajaran secara sainstific dan terpadu, khususnya di kelas
tinggi (4, 5, 6)
• Penyusunan media ajar yang bisa digunakan pada pembelajaran
dengan pendekatan sainstific masih jarang dikembangkan.

• Administrasi perangkat pembelajaran dan sistematika evaluasi


yang terkadang memberatkan guru dikarenakan banyak faktor
yang di nilai dari aspek KPA (Kognitif, Psikomotor, Avektif).
Konsep Dasar PKn dari KTSP menjadi K-
13
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan
dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan


insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
• Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Penyusunan (PKn) menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

K-2013
(PPKn)

• Mengkoordinasi KI-KD dan indikator PPKn secara nasional


dengan memperkuat nilai moral dan Pancasila; nilai dan norma
UUD 1945; nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta
penataan ulang PKn menjadi
wawasan dan komitmen NKRI
PPKn

• Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi:


pengetahuan, sikap, keterampilan, keteguhan, komitmen, dan
kompetensi.
• Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada
pengembangan karakter peserta didik

• Mengembangkan menerapkan berbagai model penilaian proses


pembelajaran dan hasil belajar PPKn
Tabel perubahan PKn menjadi PPKn
PKn KTSP 2006 PPKn Kurikulum 2013

Persatuan dan kesatuan bangsa; Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa;
Norma, hukum, dan peraturan; UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan
Hak Asasi Manusia; bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
Kebutuhan Warga negara; Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
Konstitusi negara dan bernegara dalam keberagaman yang kohesif dan utuh;
Kekuasaan dan Politik; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara
Pancasila;
Globalisasi.

(Sumber: Balitbang Puskurbuk Kemdikbud, 2012)


Pertimbangan 1) Pancasila sebagai Dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
diperankan dan dimaknai sebagai entitas inti yang menjadi sumber
penyempurnaan rujukan dan kriteria keberhasilan pencapaian tingkat kompetensi
dan pengorganisasian dari keseluruhan ruang lingkup mata

K-2013 pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;

2) Substansi dan jiwa Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika,
dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia ditempatkan
sebagai bagian integral dari Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, yang menjadi wahana psikologis-pedagogis
pembangunan warga negara Indonesia yang berkarakter Pancasila
Masukan 1) Secara substansial, Pendidikan Kewarganegaraan terkesan
lebih dominan bermuatan ketatanegaraan sehingga muatan nilai dan
penyempurnaan moral Pancasila kurang mendapat aksentuasi yang proporsional;

PKn menjadi
PPKn
2) Secara metodologis, ada kecenderungan pembelajaran yang
mengutamakan pengembangan ranah sikap (afektif), ranah
pengetahuan (kognitif), pengembangan ranah keterampilan
(psikomotorik) belum dikembangkan secara optimal dan utuh
(koheren) (Permendikbud No.58, 2014: 221).
Perbandingan KTSP dengan K-13
ditinjau dari tata kelola pelaksanaan kurikulum

Elemen Ukuran Tata Kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Guru Kewenangan Hampir mutlak (teacher centered) Terbatas (student centered)

Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah


masih terbantu dengan adanya buku

Bebasan Berat Ringan

Efektifitas waktu untuk Rendah (banyak waktu untuk Tinggi


kegiatan pembelajaran persiapan)
Perbandingan KTSP dengan K-13
ditinjau dari tata kelola pelaksanaan kurikulum

Elemen Ukuran Tata Kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Buku Peran penerbit Besar Kecil

Variasi materi dan proses Tinggi Rendah

Variasi harga/bebas siswa Tinggi Rendah

Siswa Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga
buku yang disediakan pemerintah
Perbandingan KTSP dengan K-13
ditinjau dari tata kelola pelaksanaan kurikulum

Elemen Ukuran Tata Kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013

Pemantapan Titik penyimpangan Banyak Sedikit

Besar Penyimpangan Tinggi Rendah

Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah


Perbedaan KTSP dengan K-13
No. KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun
2006. Setelah itu
ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk
Permendiknas No 23 Tahun 2006 Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam
Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013

2 pengetahuan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan

3 di jenjang SD Tematik Terpadu Di jenjang SD Tematik Terpadu untuk kelas I-VI


untuk kelas I-III
Perbedaan KTSP dengan K-13
No. KTSP 2006 Kurikulum 2013

4 dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata
Kurikulum 2013 pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP

5 Standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Proses pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata
Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi pelajaran di jenjang SMP/SMA/SMK dilakukan dengan
pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu standar proses dalam
pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.

6 TIK sebagai mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) bukan sebagai mata pelajaran, melainkan
sebagai media
pembelajaran
Perbedaan KTSP dengan K-13
No. KTSP 2006 Kurikulum 2013

7 aspek pengetahuan penilaian otentik, yaitu mengukur semua kompetensi sikap,


keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil.

8 wajib Pramuka menjadi ekstrakuler wajib

9 Penjurusan mulai kelas XI Peminatan (Penjurusan) mulai kelas X untuk jenjang SMA/MA

10 masalah siswa BK lebih menekankan mengembangkan


potensi siswa
THANKS
FOR WATCHING

Anda mungkin juga menyukai