PENINGKATAN
PEMBELA JARAN
MUTU PENDIDIKAN
DAN
PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
PENINGKATAN
● Pembelajaran Paradigma Baru
MUTU PENDIDIKAN
● Konsep Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PelaporanSEKOLAH
DIREKTORAT Kemajuan Belajar
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTUPEMBELA JARAN PARADIGMA BARU
PENDIDIKAN
SOSIALISASI Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk
PENINGKATAN merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
MUTU PENDIDIKAN Pada proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta
didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif,
mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki
kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik
lainnya serta kepada pendidik.
SOSIALISASI
mempertimbangkan tahap perkembangan
karakter peserta didik secara holistik;
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
Pembelajaran
PENINGKATAN
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam 4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan pembelajaran yang dirancang sesuai
menyenangkan;
MUTU PENDIDIKAN
konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang
Pembelajaran dirancang dan tua dan komunitas sebagai mitra;
2
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar 5
sepanjang hayat Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.
SOSIALISASI
tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta Melihat tahap perkembangan sebagai rangkaian yang
berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan
didik saat ini, sesuai dengan
PENINGKATAN
penilaian.
kebutuhan belajar, serta
Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang
mencerminkan karakteristik
MUTU PENDIDIKAN
dimiliki untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik
bermakna dan menyenangkan;
DIREKTORATMenurunkan
SEKOLAH alur tujuanMENENGAH PERTAMA
pembelajaran sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal, Pendidik
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
dapat menggunakanANAK atauUSIA DINI, contoh
mengadaptasi PENDIDIKAN
tujuan DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang
disediakan oleh Kemendikbudristek
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip pembelajaran?
SOSIALISASI
Pembelajaran dirancang dan
Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan
pemantik dan mengajarkan pemahaman bermakna
dilaksanakan untuk
PENINGKATAN
membangun kapasitas untuk
Pembelajaran diikuti dengan umpan balik dari pendidik dan antar
menjadi pembelajar sepanjang
MUTU PENDIDIKAN
peserta didik
hayat
SOSIALISASI
Proses pembelajaran
PENINGKATAN
Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang
mendukung perkembangan mendukung perkembangan kompetensi, semisal belajar
kompetensi dan karakter berbasis penemuan, berbasis projek, berbasis masalah, dan
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran berdiferensiasi
peserta didik secara holistik;
Mengembangkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara holistic
SOSIALISASI
Pembelajaran yang relevan,
yaitu pembelajaran yang
didik
MUTU PENDIDIKAN
orang tua dan komunitas
sebagai mitra; Memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pembelajaran
5
Mengajarkan keterampilan abad 21 (kreatif, berpikir kritis,
SOSIALISASI
berkomunikasi, berkolaborasi) melalui pembelajaran yang
bermakna.
Pembelajaran berorientasi
PENINGKATAN
pada masa depan yang
berkelanjutan. Umpan balik yang positif dari pendidik ataupun antar peserta
MUTU PENDIDIKAN
didik
SOSIALISASI
proses pembelajaran, fasilitasi
langkah dan sebagai dasar untuk menyusun
pembelajaran, dan penyediaan informasi
Asesmen
program pembelajaran yang sesuai
yang holistik, sebagai umpan balik untuk
selanjutnya;
PENINGKATAN
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan
MUTU PENDIDIKAN
selanjutnya
informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan
2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai kompetensi yang dicapai, serta strategi
dengan fungsi asesmen tersebut, dengan tindak lanjut;
keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif 5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
mencapai tujuan pembelajaran; didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Sumber: PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Kepmendikbud PENDIDIKAN,
No.56 Tahun 2022 tentang
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
KEBUDAYAAN,
PEDOMAN PENERAPAN RISET, DAN TEKNOLOGI
KURIKULUM DALAM RANGKA
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?
SOSIALISASI
pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran.
penyediaan informasi yang
PENINGKATAN
holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik,
Melibatkan dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri,
penilaian antar teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik
antar teman.
MUTU PENDIDIKAN
dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam
menentukan strategi Pemberian umpan balik (feedback) berupa kalimat dukungan
yang merujuk pada capaian yang muncul untuk menstimulasi
pembelajaran selanjutnya; pola pikir bertumbuh, dan memotivasi.
PENINGKATAN
dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu
karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran dan kebutuhan.
MUTU PENDIDIKAN
pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
Pendidikan memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu
asesmen sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran;
Mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis, teknik,
dan instrumen asesmen yang akan digunakan.
SOSIALISASI
adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antara
untuk menjelaskan kemajuan pendidik untuk menyamakan persepsi kriteria, sehingga tercapai
PENINGKATAN
belajar, menentukan
keputusan tentang langkah dan
prinsip keadilan.
MUTU PENDIDIKAN
sebagai dasar untuk menyusun
program pembelajaran yang
tujuan pembelajaran dengan tepat.
sesuai selanjutnya;
Hasil asesmen digunakan untuk menentukan tindak lanjut
pembelajaran.
SOSIALISASI
dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka dan
deskripsi.
dan informatif, memberikan
PENINGKATAN
informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan
Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti
dan pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta didik.
MUTU PENDIDIKAN
kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak Laporan kemajuan belajar digunakan sebagai dasar penerapan
lanjutnya strategi tindak lanjut untuk pengembangan kompetensi peserta
didik.
SOSIALISASI
Hasil asesmen digunakan
Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil
oleh peserta didik, pendidik,
PENINGKATAN
asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta didik,
tenaga kependidikan, dan pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk
orang tua sebagai bahan meningkatkan mutu pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.
PENINGKATAN
Asesmen dilakukan
secara terpisah dari
instrumen penilaian
atau menggunakan
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
Proses belajar
bertujuan tes atau
instrumen asesmen,
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran, serta
terpisah antara ranah
namun tidak sejalan
dengan dengan Berfokus pada
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
ujian akhir, serta
pembelajaran dengan
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif. instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
dan keterampilan pelajaran, capaian adanya dari tahun ke tahun
dilakukan secara pembelajaran, tujuan pendampingan dan dengan soal tes dan
terpisah-pisah. pembelajaran dan pemberian umpan ujian yang sama.
kebutuhan peserta balik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
didik.
Tujuan Pembelajaran
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Asesmen Pembelajaran
SOSIALISASI
dalam menentukan ketercapaian kompetensi peserta
didik dalam proses pembelajaran?
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perlu diketahui
SOSIALISASI
Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan rencana
Ada kalanya proses belajar berjalan
kesiapan peserta didik. pembelajaran yang kolaboratif.
lebih lambat pada suatu periode
Fase belajar seorang peserta didik Satu fase biasanya lintas kelas, misalnya CP
MUTU PENDIDIKAN
awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk
kelompok (cohort) berdasarkan berkolaborasi dengan kelas VII untuk
mempelajari suatu konsep. Ketika
usianya. Dengan demikian, ada mendapatkan informasi tentang sampai
harus “menggeser” waktu untukkemungkinan peserta didik berada di mana proses belajar sudah ditempuh
mengajarkan materi-materi pelajaran
Kelas III SD, namun belajar materi peserta didik di kelas VII. Selanjutnya ia juga
yang sudah dirancang, pendidik
pelajaran untuk Fase A (yang perlu berkolaborasi dengan guru kelas IX
memiliki waktu lebih panjang untuk
umumnya untuk kelas I dan II) karena untuk menyampaikan bahwa rencana
mengaturnya. pembelajaran kelas VIII akan berakhir di
ia belum tuntas mempelajarinya. Hal
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ini berkaitan dengan Mekanisme
suatu topik atau materi tertentu, sehingga
guru kelas IX dapat merencanakan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN Kenaikan
ANAKKelas. USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran berdasarkan informasi
PENDIDIKAN MENENGAH tersebut.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Komponen Capaian Pembelajaran
PENINGKATAN
yang dipelajari dalam mata
tersebut Kemampuan yang perlu dicapai
pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel peserta didik setelah mempelajari
● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau lebih) mata pelajaran tersebut
MUTU PENDIDIKAN
domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila
deskripsinya
MUTU PENDIDIKAN
pengalaman nyata dan kontekstual. Pemahaman tidak bersifat statis,
perancangan pembelajaran dan
Menurut teori belajar tetapi berevolusi dan berubah
asesmen kelas yang lebih
konstruktivisme (constructivist secara konstan sepanjang siswa
operasional, bukan untuk CP yang
learning theory), pengetahuan mengonstruksikan pengalaman-
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
bukanlah kumpulan atau pengalaman baru yang
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
seperangkat fakta-fakta, konsep, memodifikasi pemahaman
menurunkan/menerjemahkan CP ke
atau kaidah untuk diingat. sebelumnya.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA tujuan pembelajaran yang lebih
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, konkret. DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Arti “Elemen” dalam CP
MUTU PENDIDIKAN
Masing-masing elemen tersebut
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Perlu diketahui
Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang
memiliki capaian per fasenya ● Dalam CP IPA terdapat elemen
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
yang dituju.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Dala satu elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.
SOSIALISASI
Capaian Pembelajaran
PENINGKATAN
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem
MUTU PENDIDIKAN
organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha
dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Pemahaman Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
kehidupan sehari-hari.
DIREKTORAT JENDERAL
Peserta didik mengelaborasikan PENDIDIKAN
pemahamannya tentang posisi relatifANAK
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
USIAdalam
bumi-bulan-matahari DINI, PENDIDIKAN
sistem tata DASAR,
surya dan memahami struktur lapisan bumi DAN
untuk menjelaskan
Elemen CP
PENDIDIKAN MENENGAH
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan
KEMENTERIAN
pemahaman PENDIDIKAN,
ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanahKEBUDAYAAN, RISET,
serta hubungannya dengan organisme DANlingkungan.
serta pelestarian TEKNOLOGI
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Capaian Pembelajaran
1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
PENINGKATAN
ilmiah.
MUTU PENDIDIKAN
peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
PENDIDIKAN MENENGAH
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
PENINGKATAN Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase
ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
SOSIALISASI Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
PENINGKATAN
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3)
Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan
MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian,
merangkaikan
berbagai
elemen menjadi satu
definisi, fakta-fakta, konsep informasi yang telah kemampuan untuk mengajukan kritik hal baru yang utuh,
melalui proses
daftar urutan, atau menggunakan dipelajarinya pada mengeksplorasi dan rekomendasi
pencarian ide, evaluasi
menyebutkan kalimat sendiri, situasi berbeda dan hubungan/korelasi yang sistematis
terhadap hal/ide/benda
kembali suatu materi menginterpretasikan relevan atau yang ada sehingga
yang pernah suatu informasi, membandingkan kreasi yang diciptakan
diajarkan kepadanya. menyimpulkan, atau antara dua hal atau menjadi salah satu
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
lebih, menentukan
keterkaitan antar
solusi terhadap
masalah yang ada.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN konsep, atau termasuk memberikan
mengorganisasikan nilai tambah terhadap
PENDIDIKAN MENENGAH beberapa ide suatu produk yang
sudah ada.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI dan/atau konsep.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
SOSIALISASI
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.
PENINGKATAN
Interpretasi
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
MUTU PENDIDIKAN
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
PENDIDIKAN MENENGAH
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
KEMENTERIAN
Self-Knowledge secara internal.PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui
SOSIALISASI Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari
PENINGKATAN
Peserta didik memahami
informasi berupa
Interpretation puisi tersebut
gagasan, pikiran,
MUTU PENDIDIKAN
pandangan, arahan atau
pesan dari teks
Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
Application puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang
audiovisual untuk Perspective berbeda.
menemukan makna yang
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
PENINGKATAN
Tingkat 1:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3:
Tingkat 4:
Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
(retrieval)
pemahaman analisis
pengetahuan
metakognisi sistem diri
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
belum diproses oleh
sebuah informasi berkaitan yaitu tertentu. semua jenis
seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
secara integrasikan dan
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
umum.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
simbolisasi. analisis:
Ada empat fungsi dari
(1) mencocokan,
metakognisi:
umum pemanfaatan
pengetahuan:
(1) memeriksa
kepentingan,
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
(1) menetapkan tujuan,DASAR, DAN
(2) mengklasifikasikan,
(2) memantau proses,
(3) menganalisis
(1) pengambilan
keputusan,
(2) memeriksa
kemanjuran,
PENDIDIKAN MENENGAH (3) memantau kejelasan,
kesalahan,
(4) memantau ketepatan.
(2) penyelesaian
masalah,
(3) memeriksa respon
emosional,
(4) menyamaratakan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan,
(4) penyelidikan.
(4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:
SOSIALISASIAlternatif 1
PENINGKATAN Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
MUTU PENDIDIKAN
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Merumuskan TP Lintas ANAK
PENDIDIKAN Elemen USIA
CP DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 1
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang menggunakan
ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat
masalah pengurangan bilangan cacah
sampai 1.000
PENINGKATAN
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000, dan seterusnya.
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
Elemen Pengukuran
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang
1. Menentukan hubungan antarsatuan baku
panjang (cm, m).
dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat 2. Menjelaskan cara mengukur panjang
PENINGKATAN
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m).
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan
benda menggunakan satuan baku.
3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun
MUTU PENDIDIKAN
volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
berupa bilangan cacah. 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari
bangun datar (segiempat, segitiga, segi
Elemen Geometri banyak).
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk 5. Mengukur bangun datar (segiempat,
bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka segitiga, segi banyak) menggunakan
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) satuan baku
berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
memungkinkan PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen KEBUDAYAAN, RISET,diDAN
Capaian Pembelajaran TEKNOLOGI
akhir fase tercapai
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
PENINGKATAN 2
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya.
termuat dalam CP tercapai.
Pastikan kompetensi utama yang
masing mata pelajaran,
karena terdapat CP berbasis
konten (Pendidikan
MUTU PENDIDIKAN Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
Pancasila, Pendidikan
Agama, Matematika), sintaks
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata (Seni), bahkan terdapat pula
pelajaran.
yang berbasis kompetensi
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir (Bahasa).
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan ● Kalimat dalam tujuan
4 pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta pembelajaran dapat
DIREKTORAT
didik. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA mengambil dari berbagai
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
referensi, poinDAN
utamanya
PENDIDIKAN MENENGAH adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori
SOSIALISASI
Abstrak objek geometris tersebut (abstrak).
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih
Pengurutan Deduktif
PENINGKATAN
dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata
MUTU PENDIDIKAN
ke yang lebih Sulit pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
Pengurutan Prosedural
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh :
dalam mengajarkan berenang, PENDIDIKAN MENENGAH
guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya
Scaffolding
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
butuh membantu. Setelah
berenang sendiri.
ini, bantuan yangKEBUDAYAAN, RISET,
diberikan akan berkurang secaraDAN TEKNOLOGI
bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
SOSIALISASI
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
PENINGKATAN Lingkup
Materi
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
● Kode TP merupakan pengkodean
agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B” merupakan
elemen Bilangan, “7” merupakan
perencanaan di Kelas 7, dan “1”
merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri,
dan “D” elemen Analisis Data dan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Peluang.
Lingkup
Materi
SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup
Materi
SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup
Materi
SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI
menyusun dan melaksanakan pembelajaran dan
asesmen di kelas?
Perlu
diketahui Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
SOSIALISASI c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.
PENINGKATAN
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
MUTU PENDIDIKAN
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai
PENDIDIKAN MENENGAHacuan pelaksanaan pembelajaran
Sumber:KEMENTERIAN
Kepmendikbud No 16 Tahun PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2022 tentang Standar Proses
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran
SOSIALISASI ●
rencana pelaksanaan pembelajaran
PENINGKATAN
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat
berupa: ●
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu
MUTU PENDIDIKAN
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
2 Modul Ajar rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
Apabila pendidik menggunakan modul pembelajaran beserta instrumen dan
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP cara penilaiannya
karena komponen-komponen dalam ● Media pembelajaran yang digunakan,
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
modul ajar meliputi komponen- termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
komponen dalam RPP.
PENDIDIKAN DASAR, DAN
tautan situs web yang perlu dipelajari
PENDIDIKAN MENENGAH peserta didik
Perlu
diketahui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:
SOSIALISASI
PENINGKATAN Tujuan
Langkah/
Kegiatan
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Pembelajaran Pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ●
Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan kurikulum ● Menunjukkan bagaimana
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
satuan pendidikan (untuk pendidikan khusus
media pembelajaran
memperhatikan kebutuhan peserta
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
digunakan PENDIDIKAN
didik) DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
Sumber:KEMENTERIAN
Kepmendikbud No 16 Tahun PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
2022 tentang Standar Proses RISET, aktivitas
mengembangkan DANpembelajaran
TEKNOLOGI dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar
Perlu
diketahui
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran
SOSIALISASI
yang:
yang sudah disediakan
interaktif
pemerintah untuk disesuaikan
PENINGKATAN dengan karakteristik peserta
didik.
inspiratif
Perlu diketahui
karakteristik peserta didik. menantang
Ketika memodifikasi/menyusun
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif
perencanaan pembelajaran, Pendidik
dapat menggunakan berbagai teknik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
dan/atau instrumen penilaian memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
DIREKTORAT JENDERAL
(asesmen)PENDIDIKAN ANAK USIA
yang sesuai dengan tujuan DINI, PENDIDIKAN DASAR,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
DAN
pembelajaran. PENDIDIKAN MENENGAH Peserta Didik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
PENINGKATAN
Hasil asesmen awal pembelajaran
pada kompetensi yang akan
dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi kesiapan
belajar peserta didik (readiness),
MUTU PENDIDIKAN Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan
rencana pembelajaran yang dibuat agar
yaitu informasi kesesuaian
pengetahuan atau keterampilan Perlu diketahui
sesuai dengan tahap pembelajaran yang dimiliki peserta didik saat ini,
peserta didik. dengan pengetahuan atau
keterampilan baru yang akan
Asesmen pada awal pembelajaran
dipelajari.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
diharapkan dapat dilakukan secara
natural, seperti diskusi ringan pemantik di
DIREKTORAT JENDERAL
awal kegiatan,PENDIDIKAN
permainan, kuis, atau ANAK USIA DINI,
Melakukan PENDIDIKAN
Diferesiasi DASAR, DAN
sederhana. PENDIDIKAN MENENGAH Pembelajaran
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Diferensiasi Pembelajaran
Perlu diketahui
Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi :
SOSIALISASI
Materi pembelajaran disesuaikan Proses Pembelajaran disesuaikan Penyesuaian hasil dari kegiatan
PENINGKATAN
dengan kesiapan peserta didik dengan kemampuan pembelajaran berdasarkan peminatan
berdasarkan kompleksitasnya. penerimaan/keterampilan peserta didik. peserta didik
MUTU PENDIDIKAN
Misal: Misal: Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami gaya dan tekanan. Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
mengurutkan dan membandingkan didapatkan dalam teks narasi (dongeng
bilangan bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi nusantara)
berupa:
Pendidik dapat melakukan diferensiasi ● pendampingan pada praktik yang Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan dilakukan peserta didik secara produk hasil belajar peserta didik berupa:
bulat peserta didik di kelas langsung ● Bahan tayang visual (poster, slide
● Modeling-praktik-kerja mandiri-review paparan, dan sejenisnya)
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
● Memberi pertanyaan pemantik untuk
belajar mandiri
● Podcast
● Review berbasis media Audio-visual
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
● Pagelaran drama DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
SOSIALISASI
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus
pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk
PENINGKATAN
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran.
SOSIALISASI
Perencanaan asesmen formatif dibuat materi atau periode tertentu, misalnya
menyatu dengan perencanaan satu lingkup materi, akhir semester,
pembelajaran; atau akhir tahun ajaran;
PENINGKATAN ● Melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaannya (misalnya melalui
● Capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan kriteria capaian
MUTU PENDIDIKAN
“Pendidik dan satuan
penilaian diri, penilaian antarteman, dan
refleksi metakognitif terhadap proses ●
yang telah ditetapkan
Digunakan pendidik atau satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan penguasaan efektivitas program pembelajaran.
mengatur pelaksanaan dalam berbagai ranah, meliputi sikap,
asesmen formatif pengetahuan, dan keterampilan,
maupun sumatif melalui sehingga dibutuhkan metode/strategi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
berbagai teknik guna pembelajaran dan teknik/instrumen.
DIREKTORAT
mengukur danJENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam PENDIDIKAN MENENGAH
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada peserta
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
pembelajaran”
didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
SOSIALISASI
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
bersamaan dengan proses akhir jenjang)
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai
PENINGKATAN
● menggunakan berbagai teknik
asesmen sesuai dengan target
bahan pengolah laporan hasil
belajar
MUTU PENDIDIKAN
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat Perlu diketahui
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
●
rapor
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
bersifat informatif
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Hal yang harusPENDIDIKAN
diperhatikan DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
dalam melaksanakan Sumatif
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Observasi
MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
selaras dengan kegiatan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIAPortofolio
pembelajaran. Sehingga DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
lanjuti” PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
Kumpulan DAN
dokumen TEKNOLOGI
hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
SOSIALISASI
Ceklist
PENINGKATAN Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Instrumen Asesmen
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
SOSIALISASI Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
PENINGKATAN Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
MUTU PENDIDIKAN
dibandingkan dengan teman-temannya.
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI Apresiasi
“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”
PENINGKATAN Saran
“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”
“Setiap pendidik perlu memiliki Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam
SOSIALISASI
rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan
●
rencana pelaksanaan pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
2 Modul Ajar pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
Apabila pendidik menggunakan modul ● Media pembelajaran yang digunakan,
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP termasuk misalnya bahan bacaan yang
karena komponen-komponen dalam digunakan, lembar kegiatan, video, atau
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
modul ajar meliputi komponen- PENDIDIKAN DASAR, DAN
tautan situs web yang perlu dipelajari
komponen dalam RPP. PENDIDIKAN MENENGAH peserta didik
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
● Buatlah kelompok yang melibatkan perwakilan tiap
Kabupaten/Kota (Kepala Bidang SMP, Pengawas Sekolah,
Selanjutnya, pindai QR code berikut melalui
gawai untuk menuju ke Lembar Kerja
PENINGKATAN
Kepala Sekolah)
● Pilih contoh dokumen rencana pembelajaran yang telah
disediakan, lalu analisis dokumen tersebut mengacu pada
MUTU PENDIDIKAN
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
SOSIALISASI
PENINGKATAN 5
Melaksanakan asesmen Sumatif untuk Pendidik melakukan asesmen di awal
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen 2 individu peserta didik untuk mempelajari materi
Siklus
MUTU PENDIDIKAN
awal pada pembelajaran berikutnya. perencanaan dan yang telah dirancang
pelaksanaan
pembelajaran dan
asesmen
4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
PERTAMA
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
DIREKTORAT
formatif untuk JENDERAL PENDIDIKAN
memonitor kemajuan belajar ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
membuat DASAR,
penyesuaian untuk
didik
DAN
sebagian peserta
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Sumber: Panduan PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran dan Asesmen
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
SOSIALISASI 2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
PENINGKATAN Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:
Pembelajaran ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi yang mengaplikasikan konsep bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
keliling dalam kehidupan
sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan pertanyaan
● Peserta didik bekerja secara kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada pendidik. Pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMAmandiri dan saling memeriksa
pekerjaan masing-masing.
akan sesekali mendampingi kelompok untuk memastikan agar tidak terjadi
miskonsepsi.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Pelaksanaan KEBUDAYAAN,
Pembelajaran RISET, DAN TEKNOLOGI
Terdiferensiasi
SOSIALISASI
PENINGKATAN
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
MUTU PENDIDIKAN
PENINGKATAN
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
SOSIALISASI
satu ke zat yang lain perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud
2
PENINGKATAN
Bisa menyebutkan nama
peristiwa perubahan zat
Bisa
menyebutkan 1
Bisa
menyebutkan 2-3
Bisa
menyebutkan 4-5
Bisa
menyebutkan 6
nama peristiwa nama peristiwa nama peristiwa nama peristiwa
MUTU PENDIDIKAN perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud
3 Bisa menunjukkan contoh zat BisaBisa Bisa Bisa
yang mengalami perubahan menunjukkan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan
wujud. contoh 1 zat yang
contoh 2-3 zat contoh 4-5 zat contoh 6 zat
mengalami
yang mengalami yang mengalami yang mengalami
perubahan wujud.
perubahan perubahan perubahan
DIREKTORAT SEKOLAHwujud.
MENENGAH wujud.
PERTAMA wujud.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KKTP: KEMENTERIAN
Peserta didik dapatPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
menunjukkan perubahan zat, namaRISET, DAN
peristiwa TEKNOLOGI
perubahan zat dan contohnya
minimal 2-3.
INTERVAL
No Indikator Kurang Cukup Baik Baik Sekali
(0-20) (21-50) (51-85) (86-100)
1 Dapat menunjukkan perubahan Bisa menunjukkan 1 Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan
SOSIALISASI
wujud zat dari zat satu ke zat perubahan wujud 2-3 perubahan 4-5 perubahan 6 perubahan wujud
yang lain wujud wujud
2 PENINGKATAN
Bisa menyebutkan nama Bisa menyebutkan 1 Bisa menyebutkan Bisa menyebutkan Bisa menyebutkan
peristiwa perubahan zat nama peristiwa 2-3 nama peristiwa 4-5 nama peristiwa 6 nama peristiwa
MUTU PENDIDIKAN perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud
3 Bisa menunjukkan contoh zat Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan
yang mengalami perubahan contoh 1 zat yang contoh 2-3 zat yang contoh 4-5 zat yang contoh 6 zat yang
wujud. mengalami mengalami mengalami mengalami
perubahan wujud. perubahan wujud. perubahan wujud. perubahan wujud.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KKTP: KEMENTERIAN
Peserta didik dapatPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
menunjukkan perubahan zat, namaRISET, DAN
peristiwa TEKNOLOGI
perubahan zat dan contohnya
minimal 2-3.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
2. Menggunakan rubrik
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
3. Menggunakan interval
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
PENINGKATAN
pembelajaran: Hasil asesmen perlu diolah menjadi
Bukti (eviden) Perlu Cukup Baik Sangat Baik
capaian dari tujuan pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik dapat
MUTU PENDIDIKAN
Tujuan Bimbingan (61-70) (71-80) (81-100)
Pembelajaran (0-60) menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
pembelajaran peserta didik.
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
manfaat manfaat manfaat 2 contoh
manfaat sumber
sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
Namun, dapat juga menggunakan
energi sumber energi
data kuantitatif dan
2. Mampu Memerlukan Melakukan prosedur Melakukan Mampu mendeskripsikannya secara
melakukan DIREKTORAT
bimbingan SEKOLAH
pengamatan secara MENENGAH
prosedur PERTAMA
mengarahkan teman kualitatif. Pendidik diberi
dalam mandiri, namun masih pengamatan yang lain dalam
DIREKTORAT
pengamatan JENDERAL
melakukan PENDIDIKAN
ditemukan 1 atau 2 kali ANAK
secara mandiriUSIA DINI,
melakukan PENDIDIKAN
prosedur DASAR,
keleluasaan DAN data
untuk mengolah
sesuai prosedur kuantitatif, baik secara rerata
prosedur
pengamatan PENDIDIKAN
kesalahan
MENENGAH
dengan tepat pengamatan
maupun proporsional.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
SOSIALISASI
Nama
Kualitas
Bukti
(Indikator 1)
Kualitas
Bukti
(Indikator 2)
Deskripsi
Nilai
(rerata)
PENINGKATAN
Amar Baik
(75)
Cukup
(69)
Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
72
MUTU PENDIDIKAN
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) (80) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
mandiri dengan tepat
PENINGKATAN
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada proses
sehingga asesmen formatif bukan menjadi
MUTU PENDIDIKAN
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
penentu atau pembagi untuk nilai akhir
Cara 1
Dalam mengolah dan menentukan hasil
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
membagi asesmennya ke dalam beberapa
kegiatan asesmen sumatif agar peserta
Cara 2 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA didik dapat menyelesaikan asesmen
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
sumatifnya dalam kondisiDAN
yang optimal
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan (tidak terburu-buru atau tidak terlalu
PENDIDIKAN MENENGAH
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
merupakan gabungan dari beberapa
kegiatan asesmen tersebut
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 1 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
PENINGKATAN
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai
ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
SOSIALISASI
Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori
yaitu:
PENINGKATAN
Tanda centang iberikan
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
MUTU PENDIDIKAN
● Cukup (2)
sesuai dengan rubrik
peserta didik masih kesulitan dalam
ketercapaian yang ada
mencapai sebagian tujuan
pada masing-masing tujuan
pembelajaran
pembelajaran
● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
deskriptor tertera pada sebagian besar indikator tujuan
rubrik penilaian yang telah pembelajaran
disusun. ● Sangat Baik (4)
peserta didik mengikuti pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
SOSIALISASI
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi
SOSIALISASI
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
PENINGKATAN
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi
MUTU PENDIDIKAN
terendah ditandai dengan
warna merah
SOSIALISASI1 Rapor
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
karya
PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bentuk Laporan Hasil Belajar
1 Rapor
SOSIALISASI
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
PENINGKATAN
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
Komponen pada Rapor DIKDASMEN
2 Portofolio
SOSIALISASI
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi
PENINGKATAN
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.
MUTU PENDIDIKAN
3 Diskusi/Konferensi
SOSIALISASI
Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan fungsi
dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan
PENINGKATAN
kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau
konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.
MUTU PENDIDIKAN
4 Pameran Karya
SOSIALISASI
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang
PENINGKATAN
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
MUTU PENDIDIKAN
lebih luas selain pendidik kelas
SOSIALISASI
pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi
pembelajaran pada mata
dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase pelajaran tertentu yang tidak
tahun ajaran sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk tercapai sampai saatnya
PENINGKATAN
dicapai pada kelas tersebut. kenaikan kelas, maka pada
rapor peserta didik tersebut
dituangkan nilai aktual yang
MUTU PENDIDIKAN
Satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria dan mekanisme dicapai dan dideskripsikan
kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis bahwa peserta didik tersebut
(automatic promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan
masih memiliki tujuan
prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran
pembelajaran yang perlu
berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at
ditindaklanjuti di kelas
the right level).
berikutnya
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama
dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak Dalam proses penentuan peserta
SOSIALISASI
Peserta didik mempunyai tujuan
pembelajaran yang belum tuntas
Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum
PENINGKATAN
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
MUTU PENDIDIKAN
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
masalah didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja
presensi/ketidakhadiran karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat
yang banyak (Banyaknya jumlah dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
ketidakhadiran disepakati oleh “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
satuan pendidikan) dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu
ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus
diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat
mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mekanisme Kelulusan
SOSIALISASI
mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada
MUTU PENDIDIKAN
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama
atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah
atas atau bentuk lain yang sederajat.