Anda di halaman 1dari 114

SOSIALISASI

PENINGKATAN
PEMBELA JARAN
MUTU PENDIDIKAN
DAN
PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pada Akhir Kegiatan ini Bapak/Ibu akan memahami
SOSIALISASI
tentang:

PENINGKATAN
● Pembelajaran Paradigma Baru

MUTU PENDIDIKAN
● Konsep Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

● Pengolahan Hasil Penilaian (Asesmen)

● Pelaporan Kemajuan Belajar


DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Agenda Kegiatan

SOSIALISASIPembelajaran Paradigma Baru


PENINGKATAN
Perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran dan penilaian
MUTU PENDIDIKAN
Pengolahan Hasil Penilaian (Asesmen)

PelaporanSEKOLAH
DIREKTORAT Kemajuan Belajar
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTUPEMBELA JARAN PARADIGMA BARU
PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mari Mulai dari Diri Kita
1. Menurut Bapak dan Ibu, apakah pelaksanaan
SOSIALISASI pembelajaran pada satuan pendidikan di wilayah
Bapak dan Ibu sudah memperhatikan konteks serta

PENINGKATAN ciri khas satuan pendidikan dan daerah?

2. Menurut Bapak dan Ibu, apakah pelaksanaan


MUTU PENDIDIKAN pembelajaran dan asesmen yang selama ini
dilaksanakan di wilayah Bapak dan Ibu sudah
mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik?

3. Menurut Bapak dan Ibu, secara umum apakah peserta


DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
didik sudah merasa bahwa mereka ikut memiliki
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
pembelajaran DASAR,
yang dilaksanakan DAN
guru di satuan
PENDIDIKAN MENENGAH
pendidikan?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa itu pembelajaran paradigma baru?

Istilah pembelajaran paradigma baru bukan berarti menghadirkan konsep dan


prinsip pembelajaran yang sepenuhnya baru, namun lebih pada upaya untuk
memastikan praktik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

SOSIALISASI Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk

PENINGKATAN merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
MUTU PENDIDIKAN Pada proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta
didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif,
mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki
kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik
lainnya serta kepada pendidik.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


Dengan paradigma baru ini, pembelajaran merupakan satu siklus yang bergerak,
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
berawal dari pemetaan kompetensi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta
PENDIDIKAN MENENGAH
pelaksanaan assesmen yang hasilnya dimanfaatkan untuk memperbaiki pembelajaran
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
agar dapat membantu peserta didikRISET,
mencapaiDAN TEKNOLOGI
kompetensi yang diharapkan.
SOSIALISASI
PENINGKATAN
PRINSIP
MUTUPEMBELA JARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)
PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
3
Proses pembelajaran mendukung
1 Pembelajaran dirancang dengan
Prinsip
perkembangan kompetensi dan

SOSIALISASI
mempertimbangkan tahap perkembangan
karakter peserta didik secara holistik;
dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
Pembelajaran
PENINGKATAN
mencerminkan karakteristik dan
perkembangan peserta didik yang beragam 4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan pembelajaran yang dirancang sesuai
menyenangkan;

MUTU PENDIDIKAN
konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang
Pembelajaran dirancang dan tua dan komunitas sebagai mitra;
2
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar 5
sepanjang hayat Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT
Sumber: JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip pembelajaran?

Melakukan analisis terhadap latar belakang, tahap


1 Pembelajaran dirancang perkembangan dan pencapaian sebelumnya
dengan mempertimbangkan

SOSIALISASI
tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta Melihat tahap perkembangan sebagai rangkaian yang
berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan
didik saat ini, sesuai dengan
PENINGKATAN
penilaian.
kebutuhan belajar, serta
Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang
mencerminkan karakteristik
MUTU PENDIDIKAN
dimiliki untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
dan perkembangan peserta
didik yang beragam sehingga
pembelajaran menjadi
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik
bermakna dan menyenangkan;

DIREKTORATMenurunkan
SEKOLAH alur tujuanMENENGAH PERTAMA
pembelajaran sesuai dengan tahap
perkembangan peserta didik, atau pada tahap awal, Pendidik
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
dapat menggunakanANAK atauUSIA DINI, contoh
mengadaptasi PENDIDIKAN
tujuan DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang
disediakan oleh Kemendikbudristek
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip pembelajaran?

Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan


2 dalam pembelajaran

SOSIALISASI
Pembelajaran dirancang dan
Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan
pemantik dan mengajarkan pemahaman bermakna
dilaksanakan untuk
PENINGKATAN
membangun kapasitas untuk
Pembelajaran diikuti dengan umpan balik dari pendidik dan antar
menjadi pembelajar sepanjang
MUTU PENDIDIKAN
peserta didik
hayat

Pembelajaran memfasilitasi, memberikan pertanyaan terbuka


sehingga terbangun yang pemahaman bermakna

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip pembelajaran?

3 Pembelajaran diarahkan untuk menginternalisasikan dan


mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila

SOSIALISASI
Proses pembelajaran
PENINGKATAN
Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang
mendukung perkembangan mendukung perkembangan kompetensi, semisal belajar
kompetensi dan karakter berbasis penemuan, berbasis projek, berbasis masalah, dan

MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran berdiferensiasi
peserta didik secara holistik;
Mengembangkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan
secara holistic

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip pembelajaran?

4 Pembelajaran sesuai kebutuhan dan dikaitkan dengan dunia


nyata, lingkungan, dan budaya yang menarik minat peserta

SOSIALISASI
Pembelajaran yang relevan,
yaitu pembelajaran yang
didik

dirancang sesuai konteks,


PENINGKATAN
lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan
Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi
dua arah dan saling memberikan umpan balik.

MUTU PENDIDIKAN
orang tua dan komunitas
sebagai mitra; Memberdayakan masyarakat sekitar dalam proses pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip pembelajaran?

5
Mengajarkan keterampilan abad 21 (kreatif, berpikir kritis,

SOSIALISASI
berkomunikasi, berkolaborasi) melalui pembelajaran yang
bermakna.

Pembelajaran berorientasi
PENINGKATAN
pada masa depan yang
berkelanjutan. Umpan balik yang positif dari pendidik ataupun antar peserta

MUTU PENDIDIKAN
didik

Pendidik menerapkan berbagai inovasi pendekatan, strategi,


dan metode pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tinggalkan hal-hal berikut
SOSIALISASI
PENINGKATAN
Membuat
Menggunakan hanya
satu perspektif
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
Proses belajar
bertujuan tes atau
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran
mengikuti buku
Interaksi dengan
peserta didik hanya
misalnya hanya
melihat kemampuan
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
ujian akhir, serta
pembelajaran dengan
dengan mengabaikan memberikan dan kognitif peserta didik, instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
kebutuhan peserta menagih tugas. tanpa melihat faktor adanya dari tahun ke tahun
didik lain seperti sosial pendampingan dan dengan soal tes dan
emosi atau spiritual. pemberian umpan ujian yang sama.
balik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
3 Asesmen dirancang secara adil,
proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan
1 Asesmen merupakan bagian terpadu dari
Prinsip
belajar, menentukan keputusan tentang

SOSIALISASI
proses pembelajaran, fasilitasi
langkah dan sebagai dasar untuk menyusun
pembelajaran, dan penyediaan informasi
Asesmen
program pembelajaran yang sesuai
yang holistik, sebagai umpan balik untuk
selanjutnya;

PENINGKATAN
pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali
agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran 4 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian
peserta didik bersifat sederhana dan

MUTU PENDIDIKAN
selanjutnya
informatif, memberikan informasi yang
bermanfaat tentang karakter dan
2 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai kompetensi yang dicapai, serta strategi
dengan fungsi asesmen tersebut, dengan tindak lanjut;
keleluasaan untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar efektif 5 Hasil asesmen digunakan oleh peserta
mencapai tujuan pembelajaran; didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Sumber: PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Kepmendikbud PENDIDIKAN,
No.56 Tahun 2022 tentang
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
KEBUDAYAAN,
PEDOMAN PENERAPAN RISET, DAN TEKNOLOGI
KURIKULUM DALAM RANGKA
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

Asesmen merujuk pada kompetensi yang didalamnya tercakup


1 Asesmen merupakan bagian ranah sikap,pengetahuan, dan keterampilan
terpadu dari proses

SOSIALISASI
pembelajaran, fasilitasi
pembelajaran, dan Asesmen dilakukan terpadu dengan pembelajaran.
penyediaan informasi yang
PENINGKATAN
holistik, sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik,
Melibatkan dalam melakukan asesmen, melalui penilaian diri,
penilaian antar teman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik
antar teman.

MUTU PENDIDIKAN
dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam
menentukan strategi Pemberian umpan balik (feedback) berupa kalimat dukungan
yang merujuk pada capaian yang muncul untuk menstimulasi
pembelajaran selanjutnya; pola pikir bertumbuh, dan memotivasi.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

Membangun komitmen dan menyusun perencanaan asesmen


2 yang berfokus pada asesmen formatif.

Asesmen dirancang dan


SOSIALISASI
dilakukan sesuai dengan
fungsi asesmen tersebut,
Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan jenis, teknik
dan instrumen penilaian formatif dan sumatif sesuai dengan

PENINGKATAN
dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu
karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan
pembelajaran dan kebutuhan.

MUTU PENDIDIKAN
pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
Pendidikan memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu
asesmen sesuai dengan kebutuhan

pembelajaran;
Mengkomunikasikan kepada peserta didik tentang jenis, teknik,
dan instrumen asesmen yang akan digunakan.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

3 Asesmen dilakukan dengan memenuhi prinsip keadilan tanpa


dipengaruhi oleh latar belakang.
Asesmen dirancang secara

SOSIALISASI
adil, proporsional, valid, dan
dapat dipercaya (reliable) Menerapkan moderasi asesmen, yaitu berkoordinasi antara
untuk menjelaskan kemajuan pendidik untuk menyamakan persepsi kriteria, sehingga tercapai

PENINGKATAN
belajar, menentukan
keputusan tentang langkah dan
prinsip keadilan.

Menggunakan instrumen asesmen yang mampu mengukur

MUTU PENDIDIKAN
sebagai dasar untuk menyusun
program pembelajaran yang
tujuan pembelajaran dengan tepat.

sesuai selanjutnya;
Hasil asesmen digunakan untuk menentukan tindak lanjut
pembelajaran.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

4 Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.


Laporan kemajuan belajar

SOSIALISASI
dan pencapaian peserta
didik bersifat sederhana Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam bentuk angka dan
deskripsi.
dan informatif, memberikan
PENINGKATAN
informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan
Laporan kemajuan belajar hendaknya didasarkan pada bukti
dan pencatatan perkembangan kemajuan belajar peserta didik.

MUTU PENDIDIKAN
kompetensi yang dicapai
serta strategi tindak Laporan kemajuan belajar digunakan sebagai dasar penerapan
lanjutnya strategi tindak lanjut untuk pengembangan kompetensi peserta
didik.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa saja yang perlu diperhatikan dalam
menerapkan prinsip asesmen?

SOSIALISASI
Hasil asesmen digunakan
Satuan pendidikan memiliki strategi agar hasil
oleh peserta didik, pendidik,
PENINGKATAN
asesmen digunakan sebagai refleksi oleh peserta didik,
tenaga kependidikan, dan pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk
orang tua sebagai bahan meningkatkan mutu pembelajaran

MUTU PENDIDIKAN
refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tinggalkan hal-hal berikut
SOSIALISASI Tidak menggunakan

PENINGKATAN
Asesmen dilakukan
secara terpisah dari
instrumen penilaian
atau menggunakan
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
Proses belajar
bertujuan tes atau
instrumen asesmen,
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran, serta
terpisah antara ranah
namun tidak sejalan
dengan dengan Berfokus pada
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
ujian akhir, serta
pembelajaran dengan
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif. instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
dan keterampilan pelajaran, capaian adanya dari tahun ke tahun
dilakukan secara pembelajaran, tujuan pendampingan dan dengan soal tes dan
terpisah-pisah. pembelajaran dan pemberian umpan ujian yang sama.
kebutuhan peserta balik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
didik.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
Bagaimana keterkaitan Prinsip
Pembelajaran dan Penilaian
PENINGKATAN
(Asesmen) untuk kemudian
MUTU PENDIDIKAN
diimplementasikan dalam
pembelajaran?

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kurikulum

Tujuan Pembelajaran

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Asesmen Pembelajaran

Proses Asesmen Proses Pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT
Asesmen merupakanJENDERAL
bagian terpadu PENDIDIKAN ANAK
dari proses pembelajaran, USIA
dengan DINI,
demikian PENDIDIKAN
asesmen dapat DASAR, DAN
dirancang selaras dengan perancangan proses pembelajaran melalui Perencanaan Pembelajaran.
PENDIDIKAN MENENGAH
Sehingga kegiatan penilaian
KEMENTERIAN terintegrasi dan berkaitan
PENDIDIKAN, dengan pembelajaran
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
PERENCANAAN SERTA PELAKSANAAN
MUTU PENDIDIKAN
PEMBELA JARAN DAN PENILAIAN (ASESMEN)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Apa yang selama ini menjadi landasan Bapak/Ibu

SOSIALISASI
dalam menentukan ketercapaian kompetensi peserta
didik dalam proses pembelajaran?

PENINGKATAN 2. Apa yang membedakan antara Kompetensi Dasar dengan


Capaian Pembelajaran?

MUTU PENDIDIKAN 3. Bagaimana satuan pendidikan yang Bapak/Ibu


pimpin/bina mengembangkan kegiatan pembelajaran?
(mengikuti buku ataukah mengembangkan pembelajaran
secara mandiri)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI 1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


4 Melaksanakan
DIREKTORAT JENDERAL
Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI 1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


4 Melaksanakan
DIREKTORAT JENDERAL
Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

SOSIALISASI“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


PENINGKATAN
minimal yang harus dicapai peserta didik pada setiap akhir fase. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
MUTU PENDIDIKAN pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Fase PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A
DIREKTORAT JENDERALKelas PENDIDIKAN
1-2 ANAK Kelas
Kelas 3-4 USIA5-6 DINI,Kelas
PENDIDIKAN
7-9 Kelas 10DASAR,
KelasDAN
11-12

PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perlu diketahui

Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam


Perencanaan Pembelajaran

SOSIALISASI
Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan rencana
Ada kalanya proses belajar berjalan
kesiapan peserta didik. pembelajaran yang kolaboratif.
lebih lambat pada suatu periode
Fase belajar seorang peserta didik Satu fase biasanya lintas kelas, misalnya CP

PENINGKATAN (misalnya ketika pembelajaran di


menunjukkan kompetensinya,
masa pandemi COVID-19), sehingga
sementara kelas menunjukkan
Fase D yang berlaku untuk Kelas VII, VIII,
dan IX. Saat merencanakan pembelajaran di

MUTU PENDIDIKAN
awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk
kelompok (cohort) berdasarkan berkolaborasi dengan kelas VII untuk
mempelajari suatu konsep. Ketika
usianya. Dengan demikian, ada mendapatkan informasi tentang sampai
harus “menggeser” waktu untukkemungkinan peserta didik berada di mana proses belajar sudah ditempuh
mengajarkan materi-materi pelajaran
Kelas III SD, namun belajar materi peserta didik di kelas VII. Selanjutnya ia juga
yang sudah dirancang, pendidik
pelajaran untuk Fase A (yang perlu berkolaborasi dengan guru kelas IX
memiliki waktu lebih panjang untuk
umumnya untuk kelas I dan II) karena untuk menyampaikan bahwa rencana
mengaturnya. pembelajaran kelas VIII akan berakhir di
ia belum tuntas mempelajarinya. Hal
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ini berkaitan dengan Mekanisme
suatu topik atau materi tertentu, sehingga
guru kelas IX dapat merencanakan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN Kenaikan
ANAKKelas. USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pembelajaran berdasarkan informasi
PENDIDIKAN MENENGAH tersebut.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran


SOSIALISASI
Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran
● Deskripsi umum tentang apa
● Alasan mempelajari mapel

PENINGKATAN
yang dipelajari dalam mata
tersebut Kemampuan yang perlu dicapai
pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel peserta didik setelah mempelajari
● Elemen-elemen (strands) atau
dengan salah satu (atau lebih) mata pelajaran tersebut

MUTU PENDIDIKAN
domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila
deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada Dibuat dalam bentuk matriks.
setiap fase. Dibuat dalam bentuk Setiap elemen dipetakan menurut

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


pernyataan yang disajikan dalam
paragraf yang utuh.
perkembangan peserta didik

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Perlu diketahui

Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Apabila merujuk pada Taksonomi


Bloom, pemahaman dianggap
SOSIALISASI
Prinsip penyusunan CP
menggunakan pendekatan
Konsep “Memahami” dalam CP
dalam konstruktivisme adalah
sebagai proses berpikir tahap yang
rendah (C2). Namun demikian,
PENINGKATAN
konstruktivisme yang membangun
pengetahuan dan berdasarkan
proses membangun pengetahuan
melalui pengalaman nyata.
konteks Taksonomi Bloom
sebenarnya digunakan untuk

MUTU PENDIDIKAN
pengalaman nyata dan kontekstual. Pemahaman tidak bersifat statis,
perancangan pembelajaran dan
Menurut teori belajar tetapi berevolusi dan berubah
asesmen kelas yang lebih
konstruktivisme (constructivist secara konstan sepanjang siswa
operasional, bukan untuk CP yang
learning theory), pengetahuan mengonstruksikan pengalaman-
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
bukanlah kumpulan atau pengalaman baru yang
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
seperangkat fakta-fakta, konsep, memodifikasi pemahaman
menurunkan/menerjemahkan CP ke
atau kaidah untuk diingat. sebelumnya.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA tujuan pembelajaran yang lebih
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, konkret. DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata pelajaran


Setiap CP suatu mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda
memiliki beberapa elemen atau
SOSIALISASI
dengan mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi esensial tersebut disesuaikan dengan
yang berlaku sama untuk semua karakteristik pada masing-masing
PENINGKATAN fase pada mata pelajaran
tersebut.
mata pelajaran.

MUTU PENDIDIKAN
Masing-masing elemen tersebut
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Perlu diketahui
Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang
memiliki capaian per fasenya ● Dalam CP IPA terdapat elemen
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
yang dituju.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Membaca dan Memirsa, Berbicara
dan Mempresentasikan, Menulis
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Karakteristik Mata Pelajaran

Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Dala satu elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.

SOSIALISASI
Capaian Pembelajaran

PENINGKATAN
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem

MUTU PENDIDIKAN
organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha
dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.

Pemahaman Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
kehidupan sehari-hari.

DIREKTORAT JENDERAL
Peserta didik mengelaborasikan PENDIDIKAN
pemahamannya tentang posisi relatifANAK
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
USIAdalam
bumi-bulan-matahari DINI, PENDIDIKAN
sistem tata DASAR,
surya dan memahami struktur lapisan bumi DAN
untuk menjelaskan

Elemen CP
PENDIDIKAN MENENGAH
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan
KEMENTERIAN
pemahaman PENDIDIKAN,
ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanahKEBUDAYAAN, RISET,
serta hubungannya dengan organisme DANlingkungan.
serta pelestarian TEKNOLOGI
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Capaian Pembelajaran

1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.

SOSIALISASI2. Mempertanyakan dan memprediksi


Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan

PENINGKATAN
ilmiah.

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan,

MUTU PENDIDIKAN
peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.

Keterampilan 4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital.
Proses Mengumpulkan data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi
hubungan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti ilmiah.

5. Mengevaluasi dan refleksi


Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen CP
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

PENDIDIKAN MENENGAH
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI 1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


4 Melaksanakan
DIREKTORAT JENDERAL
Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Menyusun Menyusun Alur


Merancang
SOSIALISASI Capaian
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran

PENINGKATAN Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak

MUTU PENDIDIKAN cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran


dan/atau perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan
merancang DIREKTORAT SEKOLAH
(2) mengembangkan alur MENENGAH
tujuan pembelajaran dan/atau PERTAMA
pilihan tersebut
rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
DIREKTORAT
pembelajaran JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
disediakan Pemerintah
berdasarkan DASAR, DAN
pendidik dapat PENDIDIKAN MENENGAH kemampuan
masing-masing
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

SOSIALISASI Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara
utuh dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
Tujuan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik Kriteria
yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran Alur Tujuan
pembelajaran. pembelajaran yang linear dari awal hingga
(TP) DIREKTORAT SEKOLAH
Lingkup materi
MENENGAH PERTAMA
Pembelajaran akhir fase.
terdiri atas: (ATP)
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
akhir satu unit pembelajaran PENDIDIKAN MENENGAH pembelajaran yang menggambarkan tahapan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam Pendidik diharapkan untuk
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan tidak fokus pada satu teori
SOSIALISASI tujuan pembelajaran, diantaranya:
saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau
PENINGKATAN Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)
pendekatan lain dalam
merancang tujuan

MUTU PENDIDIKAN pembelajaran, selama teori


tersebut dinilai relevan
6 Aspek Pemahaman dengan karakteristik mata
yang dikembangkan oleh
Perlu diketahui
Tighe dan Wiggins pelajaran serta konsep/topik
(2005) yang dipelajari, karakteristik
peserta didik, serta konteks
lingkungan pembelajaran.
DIREKTORAT SEKOLAH
6 Level Taksonomi Marzano MENENGAH PERTAMA
(2000)
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perlu diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-


tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang
SOSIALISASI paling tinggi sebagai berikut:

PENINGKATAN
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3)
Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan

MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian,
merangkaikan
berbagai
elemen menjadi satu
definisi, fakta-fakta, konsep informasi yang telah kemampuan untuk mengajukan kritik hal baru yang utuh,
melalui proses
daftar urutan, atau menggunakan dipelajarinya pada mengeksplorasi dan rekomendasi
pencarian ide, evaluasi
menyebutkan kalimat sendiri, situasi berbeda dan hubungan/korelasi yang sistematis
terhadap hal/ide/benda
kembali suatu materi menginterpretasikan relevan atau yang ada sehingga
yang pernah suatu informasi, membandingkan kreasi yang diciptakan
diajarkan kepadanya. menyimpulkan, atau antara dua hal atau menjadi salah satu
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
lebih, menentukan
keterkaitan antar
solusi terhadap
masalah yang ada.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN konsep, atau termasuk memberikan
mengorganisasikan nilai tambah terhadap
PENDIDIKAN MENENGAH beberapa ide suatu produk yang
sudah ada.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI dan/atau konsep.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara 6 Aspek/Facet Pemahaman


untuk mengkonfirmasi pemahaman peserta didik
SOSIALISASI
atas apa yang telah mereka pelajari dan tidakini merupakan modal untuk
hirarkis/bukan merupakan siklus. menentukan Tujuan
PENINGKATAN Pembelajaran (TP),
MUTU PENDIDIKAN
Jika peserta didik melakukan salah satu dari
keenam Aspek/Facet Pemahaman (mampu menyusun Alur Tujuan
Perlu diketahui
menjelaskan, menginterpretasi, Pembelajaran (ATP),
menerapkan/mengaplikasikan, berempati, menentukan asesmen, dan
memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki
pengenalan diri), berarti mereka telah instruksi yang tepat.
DIREKTORAT
mendemonstrasikan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
sebuah tingkat
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
pemahaman.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis. diketahui

SOSIALISASI
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.

PENINGKATAN
Interpretasi
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil

MUTU PENDIDIKAN
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
DIREKTORAT JENDERAL
Empathy dengan PENDIDIKAN
dirinya. Menemukan ANAK
nilai (value) dari sesuatuUSIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN

PENDIDIKAN MENENGAH
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
KEMENTERIAN
Self-Knowledge secara internal.PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui

SOSIALISASI Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari

PENINGKATAN
Peserta didik memahami
informasi berupa
Interpretation puisi tersebut

gagasan, pikiran,
MUTU PENDIDIKAN
pandangan, arahan atau
pesan dari teks
Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
Application puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang
audiovisual untuk Perspective berbeda.
menemukan makna yang
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu sistem


kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Terdapat 6 level
SOSIALISASI taksonomi yaitu:

PENINGKATAN
Tingkat 1:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3:
Tingkat 4:
Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan

MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
(retrieval)
pemahaman analisis
pengetahuan
metakognisi sistem diri

mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
belum diproses oleh
sebuah informasi berkaitan yaitu tertentu. semua jenis
seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
secara integrasikan dan
Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
umum.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
simbolisasi. analisis:
Ada empat fungsi dari
(1) mencocokan,
metakognisi:
umum pemanfaatan
pengetahuan:
(1) memeriksa
kepentingan,
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
(1) menetapkan tujuan,DASAR, DAN
(2) mengklasifikasikan,
(2) memantau proses,
(3) menganalisis
(1) pengambilan
keputusan,
(2) memeriksa
kemanjuran,
PENDIDIKAN MENENGAH (3) memantau kejelasan,
kesalahan,
(4) memantau ketepatan.
(2) penyelesaian
masalah,
(3) memeriksa respon
emosional,
(4) menyamaratakan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(5) menspesifikasikan. (3) percobaan,
(4) penyelidikan.
(4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:

SOSIALISASIAlternatif 1
PENINGKATAN Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

MUTU PENDIDIKAN
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Alternatif 3
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Merumuskan TP Lintas ANAK
PENDIDIKAN Elemen USIA
CP DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Elemen Kompetensi Lingkup Materi
Alternatif 2
Bilangan 1. Memahami 1. Bilangan cacah sampai 10.000
Merumuskan
Pada akhir Fase B, peserta didik menunjukkan TP dengan
2. MenentukanMenganalisis
2. ‘Kompetensi’
Nilai tempat dan ‘Lingkup
Materi’ pada 3.CP.Membandingkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) 3. Komposisi dan dekomposisi
pada bilangan cacah sampai 10.000. Mereka dapat 4. Mengurutkan bilangan
membaca, menulis, menentukan nilai tempat, 5. Mengidentifikasi 4. Menggunakan ribuan sebagai
membandingkan, mengurutkan, menggunakan nilai 6. Melakukan satuan
tempat, melakukan komposisi, dan dekomposisi 7. Menyelesaikan 5. Operasi penjumlahan dan

SOSIALISASI
bilangan tersebut. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan uang menggunakan
ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat
masalah pengurangan bilangan cacah
sampai 1.000

PENINGKATAN
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000, dan seterusnya.

MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran

SOSIALISASI
Elemen Pengukuran
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang
1. Menentukan hubungan antarsatuan baku
panjang (cm, m).
dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat 2. Menjelaskan cara mengukur panjang
PENINGKATAN
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m).
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan
benda menggunakan satuan baku.
3. Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun

MUTU PENDIDIKAN
volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
berupa bilangan cacah. 4. Menentukan ciri bagian-bagian dari
bangun datar (segiempat, segitiga, segi
Elemen Geometri banyak).
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk 5. Mengukur bangun datar (segiempat,
bangun datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka segitiga, segi banyak) menggunakan
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi) satuan baku
berbagai bangun datar dengan lebih dari satu cara jika
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
memungkinkan PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Penting untuk diperhatikan: dapat mengembangkan dengan cara lain selama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen KEBUDAYAAN, RISET,diDAN
Capaian Pembelajaran TEKNOLOGI
akhir fase tercapai
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan hal berikut:


SOSIALISASI
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP
1 tersebut. ● CP berlaku untuk 1 FASE.
● Lihat karakteristik masing-

PENINGKATAN 2
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya.
termuat dalam CP tercapai.
Pastikan kompetensi utama yang
masing mata pelajaran,
karena terdapat CP berbasis
konten (Pendidikan
MUTU PENDIDIKAN Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
Pancasila, Pendidikan
Agama, Matematika), sintaks
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata (Seni), bahkan terdapat pula
pelajaran.
yang berbasis kompetensi
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir (Bahasa).
fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan ● Kalimat dalam tujuan
4 pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta pembelajaran dapat
DIREKTORAT
didik. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA mengambil dari berbagai
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
referensi, poinDAN
utamanya
PENDIDIKAN MENENGAH adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori

SOSIALISASI
Abstrak objek geometris tersebut (abstrak).

Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih
Pengurutan Deduktif

PENINGKATAN
dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata

MUTU PENDIDIKAN
ke yang lebih Sulit pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
Pengurutan Prosedural
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh :
dalam mengajarkan berenang, PENDIDIKAN MENENGAH
guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya
Scaffolding
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
butuh membantu. Setelah
berenang sendiri.
ini, bantuan yangKEBUDAYAAN, RISET,
diberikan akan berkurang secaraDAN TEKNOLOGI
bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh

SOSIALISASI
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran

PENINGKATAN Lingkup
Materi
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN
● Kode TP merupakan pengkodean
agar mudah dalam pemetaan alur
tujuan pembelajaran. Arti kode TP,
misal: B.7.1, dimana “B” merupakan
elemen Bilangan, “7” merupakan
perencanaan di Kelas 7, dan “1”
merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri,
dan “D” elemen Analisis Data dan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Peluang.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,


● Urutan DAN
elemen, capaian
PENDIDIKAN MENENGAH pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingkup
Materi

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

SOSIALISASI Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian

PENINGKATAN pembelajaran masing-masing elemen,


kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN ● Kode TP merupakan pengkodean agar


mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


● Urutan elemen, capaian pembelajaran,
tujuan pembelajaran, dan kode tidak

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


menggambarkan urutan alur tujuan
pembelajaran.

PENDIDIKAN MENENGAH ● Alokasi Waktu merupakan perencanaan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


jumlah jam pelajaran berdasarkan
masing-masing tujuan pembelajaran.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI 1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


4 Melaksanakan
DIREKTORAT JENDERAL
Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Bagaimana pendidik di lingkungan Bapak/Ibu

SOSIALISASI
menyusun dan melaksanakan pembelajaran dan
asesmen di kelas?

PENINGKATAN 2. Bagaimana penerapan asesmen awal dan diferensiasi


dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan?

MUTU PENDIDIKAN 3. Bagaimana komposisi asesmen formatif dan sumatif


yang telah Bapak/Ibu laksanakan?

4. Apa bentuk asesmen yang selama ini Bapak/Ibu lakukan?

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perencanaan Pembelajaran

Perlu
diketahui Merupakan merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
SOSIALISASI c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.

PENINGKATAN
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”

MUTU PENDIDIKAN
Fleksibel
dokumen tidak terikat pada bentuk tertentu dan dapat
disesuaikan dengan konteks pembelajaran

Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Sederhana
dokumen yang berisi hal pokok dan penting sebagai
PENDIDIKAN MENENGAHacuan pelaksanaan pembelajaran
Sumber:KEMENTERIAN
Kepmendikbud No 16 Tahun PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2022 tentang Standar Proses
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam

SOSIALISASI ●
rencana pelaksanaan pembelajaran

Tujuan pembelajaran (salah satu dari ●


modul ajar

Tujuan pembelajaran (salah satu dari

PENINGKATAN
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat
berupa: ●
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu

MUTU PENDIDIKAN
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
2 Modul Ajar rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
Apabila pendidik menggunakan modul pembelajaran beserta instrumen dan
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP cara penilaiannya
karena komponen-komponen dalam ● Media pembelajaran yang digunakan,
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
modul ajar meliputi komponen- termasuk misalnya bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
komponen dalam RPP.
PENDIDIKAN DASAR, DAN
tautan situs web yang perlu dipelajari
PENDIDIKAN MENENGAH peserta didik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Perlu
diketahui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:

SOSIALISASI
PENINGKATAN Tujuan
Langkah/
Kegiatan
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Pembelajaran Pembelajaran

Perencanaan
Pembelajaran ditentukan ●
Kegiatan belajar sesuai Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan kurikulum ● Menunjukkan bagaimana
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
satuan pendidikan (untuk pendidikan khusus
media pembelajaran
memperhatikan kebutuhan peserta
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
digunakan PENDIDIKAN
didik) DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
Sumber:KEMENTERIAN
Kepmendikbud No 16 Tahun PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
2022 tentang Standar Proses RISET, aktivitas
mengembangkan DANpembelajaran
TEKNOLOGI dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar

Perlu
diketahui

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran
SOSIALISASI
yang:
yang sudah disediakan
interaktif
pemerintah untuk disesuaikan
PENINGKATAN dengan karakteristik peserta
didik.
inspiratif

MUTU PENDIDIKAN ● menyusun sendiri perangkat


pembelajaran sesuai dengan
menyenangkan

Perlu diketahui
karakteristik peserta didik. menantang

Ketika memodifikasi/menyusun
memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif
perencanaan pembelajaran, Pendidik
dapat menggunakan berbagai teknik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
dan/atau instrumen penilaian memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat,
DIREKTORAT JENDERAL
(asesmen)PENDIDIKAN ANAK USIA
yang sesuai dengan tujuan DINI, PENDIDIKAN DASAR,
minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis
DAN
pembelajaran. PENDIDIKAN MENENGAH Peserta Didik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sumber: Kepmendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Melakukan Asemen Awal Guna Pembelajaran terdiferensiasi


Mengidentifikasi Kebutuhan didasarkan pada hasil asesmen
Belajar Peserta Didik awal pembelajaran pada lingkup

SOSIALISASI Asesmen di awal pembelajaran dilakukan


hanya terkait kesiapan peserta didik
materi tertentu.

PENINGKATAN
Hasil asesmen awal pembelajaran
pada kompetensi yang akan
dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi kesiapan
belajar peserta didik (readiness),
MUTU PENDIDIKAN Hasilnya digunakan untuk menyesuaikan
rencana pembelajaran yang dibuat agar
yaitu informasi kesesuaian
pengetahuan atau keterampilan Perlu diketahui
sesuai dengan tahap pembelajaran yang dimiliki peserta didik saat ini,
peserta didik. dengan pengetahuan atau
keterampilan baru yang akan
Asesmen pada awal pembelajaran
dipelajari.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
diharapkan dapat dilakukan secara
natural, seperti diskusi ringan pemantik di
DIREKTORAT JENDERAL
awal kegiatan,PENDIDIKAN
permainan, kuis, atau ANAK USIA DINI,
Melakukan PENDIDIKAN
Diferesiasi DASAR, DAN
sederhana. PENDIDIKAN MENENGAH Pembelajaran
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Diferensiasi Pembelajaran
Perlu diketahui
Pendidik dapat mendesain pembelajaran berdiferensiasi meliputi :

Diferensiasi Konten (Materi) Diferensiasi Proses (Metode/Strategi) Diferensiasi Produk

SOSIALISASI
Materi pembelajaran disesuaikan Proses Pembelajaran disesuaikan Penyesuaian hasil dari kegiatan

PENINGKATAN
dengan kesiapan peserta didik dengan kemampuan pembelajaran berdasarkan peminatan
berdasarkan kompleksitasnya. penerimaan/keterampilan peserta didik. peserta didik

MUTU PENDIDIKAN
Misal: Misal: Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu Kompetensi memahami gaya dan tekanan. Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
mengurutkan dan membandingkan didapatkan dalam teks narasi (dongeng
bilangan bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi nusantara)
berupa:
Pendidik dapat melakukan diferensiasi ● pendampingan pada praktik yang Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan dilakukan peserta didik secara produk hasil belajar peserta didik berupa:
bulat peserta didik di kelas langsung ● Bahan tayang visual (poster, slide
● Modeling-praktik-kerja mandiri-review paparan, dan sejenisnya)
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
● Memberi pertanyaan pemantik untuk
belajar mandiri
● Podcast
● Review berbasis media Audio-visual
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
● Pagelaran drama DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)

SOSIALISASI
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus
pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk

PENINGKATAN
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan

MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih


berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan, (Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini: ● Asesmen untuk evaluasi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
● Asesmen untuk refleksi
proses pembelajaran
● Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
● ANAK USIA ●DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Berfungsi sebagai

Berfungsi sebagai
Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen formatif
Perlu diketahui PENDIDIKAN MENENGAH asesmen sumatif

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Formatif Sumatif

● Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk


Karakteristik
sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil belajar
Asesmen Formatif dan Sumatif
pembelajaran menjadi suatu kesatuan. peserta didik dalam satu lingkup

SOSIALISASI
Perencanaan asesmen formatif dibuat materi atau periode tertentu, misalnya
menyatu dengan perencanaan satu lingkup materi, akhir semester,
pembelajaran; atau akhir tahun ajaran;
PENINGKATAN ● Melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaannya (misalnya melalui
● Capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan kriteria capaian

MUTU PENDIDIKAN
“Pendidik dan satuan
penilaian diri, penilaian antarteman, dan
refleksi metakognitif terhadap proses ●
yang telah ditetapkan
Digunakan pendidik atau satuan
belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
pendidikan diberikan
keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan penguasaan efektivitas program pembelajaran.
mengatur pelaksanaan dalam berbagai ranah, meliputi sikap,
asesmen formatif pengetahuan, dan keterampilan,
maupun sumatif melalui sehingga dibutuhkan metode/strategi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
berbagai teknik guna pembelajaran dan teknik/instrumen.
DIREKTORAT
mengukur danJENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
mengintervensi capaian
yang dilakukan dalam PENDIDIKAN MENENGAH
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada peserta
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
pembelajaran”
didik maupun perbaikan proses pembelajaran berikutnya;
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir

SOSIALISASI
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
bersamaan dengan proses akhir jenjang)
pembelajaran ● Hasilnya akan digunakan sebagai

PENINGKATAN
● menggunakan berbagai teknik
asesmen sesuai dengan target
bahan pengolah laporan hasil
belajar

MUTU PENDIDIKAN
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
● memberikan umpan balik baik dilakukan walaupun data hasil
untuk peserta didik maupun pengukuran capaian telah didapat Perlu diketahui
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam


rapor
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
bersifat informatif
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Hal yang harusPENDIDIKAN
diperhatikan DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
dalam melaksanakan Sumatif
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen

Penilaian Kinerja (Performance Test)

SOSIALISASI Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


melakukan projek, dan membuat portofolio.

PENINGKATAN Tes Tertulis

MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.

dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
selaras dengan kegiatan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIAPortofolio
pembelajaran. Sehingga DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
lanjuti” PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
Kumpulan DAN
dokumen TEKNOLOGI
hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.

SOSIALISASI
Ceklist
PENINGKATAN Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.

MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Instrumen Asesmen

dalam melakukan Catatan Anekdotal


asesmen, pendidik Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
diberikan keleluasaan catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
memilih teknik dan disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
instrumen agar asesmen yang telah dilakukan.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
selaras dengan kegiatan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA Grafik
pembelajaran. Sehingga DINI,Perkembangan
PENDIDIKAN DASAR, DAN
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak PENDIDIKAN MENENGAH Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
KEMENTERIAN
lanjuti” PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
perkembangan DAN TEKNOLOGI
belajar peserta didik.
Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan
jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.

Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.

SOSIALISASI Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.

PENINGKATAN Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu

MUTU PENDIDIKAN
dibandingkan dengan teman-temannya.

Penerapan pola pikir


Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
bertumbuh dalam asesmen mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
pembelajaran, lebih umpan balik antarteman (peer feedback).
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
penting daripada sebatas
DIREKTORAT
hasil akhir. JENDERAL PENDIDIKANApresiasi/pesan/umpan
ANAK USIA DINI, balik yangPENDIDIKAN
tepat berpengaruh padaDASAR, DAN
motivasi belajar peserta
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide PENDIDIKAN
didik. MENENGAH
penerapan pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di
berikut ini: KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik melalui
tangga umpan balik (Ladder of Feedback)

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth
Mindset)
Contoh Mengidentifikasi Unsur-unsur Bangun Ruang (Jaring-jaring Kubus) - Fase C

SOSIALISASI Apresiasi
“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”

PENINGKATAN Saran
“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”

MUTU PENDIDIKAN Perhatian


“Ibu melihat Ananda menarik garis secara langsung. Bagaimana jika
menggunakan penggaris agar garisnya lebih lurus?”

“Bentuk kotak-kotak yang Ananda gambar, hampir sama sehingga mudah


Nilai
jika disusun menjadi bentuk kubus.”

Klarifikasi “Bagaimana Ananda mengetahui gambar ini akan membentuk kubus?”


DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen

Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-


hari untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran.

“Setiap pendidik perlu memiliki Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam

SOSIALISASI
rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan

rencana pelaksanaan pembelajaran

Tujuan pembelajaran (salah satu dari ●


modul ajar

Tujuan pembelajaran (salah satu dari


proses pembelajaran
PENINGKATAN
mencapai CP.” ●
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu

MUTU PENDIDIKAN
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: lebih pertemuan. tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
● Asesmen pembelajaran: Rencana satu atau lebih pertemuan.
asesmen untuk di awal pembelajaran dan ● Rencana asesmen untuk di awal
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
2 Modul Ajar pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
untuk mengecek ketercapaian tujuan
pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya
Apabila pendidik menggunakan modul ● Media pembelajaran yang digunakan,
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP termasuk misalnya bahan bacaan yang
karena komponen-komponen dalam digunakan, lembar kegiatan, video, atau
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
modul ajar meliputi komponen- PENDIDIKAN DASAR, DAN
tautan situs web yang perlu dipelajari
komponen dalam RPP. PENDIDIKAN MENENGAH peserta didik

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Penyusunan KEBUDAYAAN,
Modul Ajar RISET, DAN TEKNOLOGI
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Penyusunan KEBUDAYAAN,
Modul Ajar RISET, DAN TEKNOLOGI
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Penyusunan KEBUDAYAAN,
Modul Ajar RISET, DAN TEKNOLOGI
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Penyusunan KEBUDAYAAN,
Modul Ajar RISET, DAN TEKNOLOGI
ini bukanlah format utama,
satuan pendidikan dapat
menggunakan berbagai
format asal mencakup poin-
poin penting yang termuat
dalam modul ajar

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Penyusunan KEBUDAYAAN,
Modul Ajar RISET, DAN TEKNOLOGI
Mari Mencoba!

SOSIALISASI
● Buatlah kelompok yang melibatkan perwakilan tiap
Kabupaten/Kota (Kepala Bidang SMP, Pengawas Sekolah,
Selanjutnya, pindai QR code berikut melalui
gawai untuk menuju ke Lembar Kerja
PENINGKATAN
Kepala Sekolah)
● Pilih contoh dokumen rencana pembelajaran yang telah
disediakan, lalu analisis dokumen tersebut mengacu pada

MUTU PENDIDIKAN
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
atau aksesDAN TEKNOLOGI
melalui link bit.ly/LK_PA_SMP
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)

SOSIALISASI 1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

PENINGKATAN2 Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


4 Melaksanakan
DIREKTORAT JENDERAL
Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber:KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Pendidik menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran termasuk di dalamnya rencana
asesmen formatif yang akan dilakukan di awal
pembelajaran dan asesmen di akhir
pembelajaran

SOSIALISASI
PENINGKATAN 5
Melaksanakan asesmen Sumatif untuk Pendidik melakukan asesmen di awal
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen 2 individu peserta didik untuk mempelajari materi
Siklus

MUTU PENDIDIKAN
awal pada pembelajaran berikutnya. perencanaan dan yang telah dirancang
pelaksanaan
pembelajaran dan
asesmen

4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
PERTAMA
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
DIREKTORAT
formatif untuk JENDERAL PENDIDIKAN
memonitor kemajuan belajar ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
membuat DASAR,
penyesuaian untuk
didik
DAN
sebagian peserta

PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Sumber: Panduan PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran dan Asesmen
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:

1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.

SOSIALISASI 2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
PENINGKATAN Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:

MUTU PENDIDIKAN Kesiapan Belajar


(readiness)
Mayoritas peserta didik telah
memahami konsep keliling dan
dapat menghitung keliling bangun
datar.
Beberapa peserta didik dapat
memahami konsep keliling, namun
belum lancar dalam menghitung
keliling bangun datar
Beberapa peserta didik belum
memahami konsep keliling.

Pembelajaran ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi yang mengaplikasikan konsep bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
keliling dalam kehidupan
sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan pertanyaan
● Peserta didik bekerja secara kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada pendidik. Pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMAmandiri dan saling memeriksa
pekerjaan masing-masing.
akan sesekali mendampingi kelompok untuk memastikan agar tidak terjadi
miskonsepsi.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
Inspirasi Pelaksanaan KEBUDAYAAN,
Pembelajaran RISET, DAN TEKNOLOGI
Terdiferensiasi
SOSIALISASI
PENINGKATAN
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Bagaimana Bapak/Ibu mengolah hasil asesmen?

SOSIALISASI 2. Apa yang selama ini menjadi permasalahan dalam


pengolahan hasil asesmen?
PENINGKATAN 3. Seperti apa laporan hasil belajar yang selama ini

MUTU PENDIDIKAN disajikan?

4. Bagaimana rapor yang pendidik harapkan?

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
(KKTP)
Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif
terhadap data hasil pelaksanaan penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu
menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.
SOSIALISASI Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada

PENINGKATAN
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80,


Untuk mengetahui apakah peserta didik dan sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah
MUTU PENDIDIKAN
telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
menggunakan deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik
diperkenankan untuk menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 -
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan 100, dan sebagainya).
pembelajaran.
Kriteria yang digunakan
untuk menentukan 1. Menggunakan deskripsi kriteria
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik
apakah peserta didik
merencanakan asesmen, yang dilakukan saat telah mencapai tujuan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
pendidik menyusun perencanaan pembelajaran dapat
pembelajaran, baik
DIREKTORAT dalam bentukPENDIDIKAN
JENDERAL rencana ANAK USIA DINI,2.
dikembangkan Menggunakan rubrik
PENDIDIKAN DASAR, DAN
pelaksanaan pembelajaran ataupun modul menggunakan beberapa
ajar.
PENDIDIKAN MENENGAH
pendekatan,
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
3. Menggunakan interval nilai
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia
Fase C: “peserta didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan
wawancara”

SOSIALISASI 1. Menggunakan deskripsi kriteria


PENINGKATAN
Kriteria:
MUTULaporan
PENDIDIKAN
peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks
eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas.
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai
dengan argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Contoh TP 1:
“Mampu membedakan perubahan wujud zat.”
SOSIALISASI Deskripsi Kriteria:
Bisa menunjukkan perubahan wujud zat dari zat
PENINGKATAN
satu ke zat
MUTU PENDIDIKAN yang lain. Bisa menyebutkan nama
peristiwa perubahan zat. Bisa menunjukkan
contoh zat yang mengalami perubahan wujud.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Deskripsi Kriteria
No Kriteria Bisa Tidak Bisa
1Bisa menunjukkan perubahan
SOSIALISASI
wujud zat dari zat satu ke zat
PENINGKATAN
yang lain
2 Bisa menyebutkan nama
MUTU PENDIDIKAN
peristiwa perubahan zat
3 Bisa menunjukkan contoh zat
yang mengalami perubahan
wujud.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran, jika siswa
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
mampu menyelesaikan minimal 2 kriteria
RUBRIK
No Indikator Kurang Cukup Baik Baik Sekali
1 Dapat menunjukkan Bisa Bisa Bisa Bisa
perubahan wujud zat dari zat menunjukkan 1 menunjukkan 2-3 menunjukkan 4-5 menunjukkan 6

SOSIALISASI
satu ke zat yang lain perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud

2
PENINGKATAN
Bisa menyebutkan nama
peristiwa perubahan zat
Bisa
menyebutkan 1
Bisa
menyebutkan 2-3
Bisa
menyebutkan 4-5
Bisa
menyebutkan 6
nama peristiwa nama peristiwa nama peristiwa nama peristiwa
MUTU PENDIDIKAN perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud
3 Bisa menunjukkan contoh zat BisaBisa Bisa Bisa
yang mengalami perubahan menunjukkan
menunjukkan menunjukkan menunjukkan
wujud. contoh 1 zat yang
contoh 2-3 zat contoh 4-5 zat contoh 6 zat
mengalami
yang mengalami yang mengalami yang mengalami
perubahan wujud.
perubahan perubahan perubahan
DIREKTORAT SEKOLAHwujud.
MENENGAH wujud.
PERTAMA wujud.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KKTP: KEMENTERIAN
Peserta didik dapatPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
menunjukkan perubahan zat, namaRISET, DAN
peristiwa TEKNOLOGI
perubahan zat dan contohnya
minimal 2-3.
INTERVAL
No Indikator Kurang Cukup Baik Baik Sekali
(0-20) (21-50) (51-85) (86-100)
1 Dapat menunjukkan perubahan Bisa menunjukkan 1 Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan

SOSIALISASI
wujud zat dari zat satu ke zat perubahan wujud 2-3 perubahan 4-5 perubahan 6 perubahan wujud
yang lain wujud wujud

2 PENINGKATAN
Bisa menyebutkan nama Bisa menyebutkan 1 Bisa menyebutkan Bisa menyebutkan Bisa menyebutkan
peristiwa perubahan zat nama peristiwa 2-3 nama peristiwa 4-5 nama peristiwa 6 nama peristiwa
MUTU PENDIDIKAN perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud perubahan wujud

3 Bisa menunjukkan contoh zat Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan Bisa menunjukkan
yang mengalami perubahan contoh 1 zat yang contoh 2-3 zat yang contoh 4-5 zat yang contoh 6 zat yang
wujud. mengalami mengalami mengalami mengalami
perubahan wujud. perubahan wujud. perubahan wujud. perubahan wujud.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KKTP: KEMENTERIAN
Peserta didik dapatPENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
menunjukkan perubahan zat, namaRISET, DAN
peristiwa TEKNOLOGI
perubahan zat dan contohnya
minimal 2-3.
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

2. Menggunakan rubrik

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”

3. Menggunakan interval

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen

1 Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran


Asesmen sumatif dilaksanakan
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran IPAS Fase C:
secara periodik setiap selesai satu
SOSIALISASI
"Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar”.
atau lebih tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut dengan menggunakan dua indikator ketercapaian tujuan

PENINGKATAN
pembelajaran: Hasil asesmen perlu diolah menjadi
Bukti (eviden) Perlu Cukup Baik Sangat Baik
capaian dari tujuan pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik dapat
MUTU PENDIDIKAN
Tujuan Bimbingan (61-70) (71-80) (81-100)
Pembelajaran (0-60) menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
pembelajaran peserta didik.
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
manfaat manfaat manfaat 2 contoh
manfaat sumber
sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
Namun, dapat juga menggunakan
energi sumber energi
data kuantitatif dan
2. Mampu Memerlukan Melakukan prosedur Melakukan Mampu mendeskripsikannya secara
melakukan DIREKTORAT
bimbingan SEKOLAH
pengamatan secara MENENGAH
prosedur PERTAMA
mengarahkan teman kualitatif. Pendidik diberi
dalam mandiri, namun masih pengamatan yang lain dalam
DIREKTORAT
pengamatan JENDERAL
melakukan PENDIDIKAN
ditemukan 1 atau 2 kali ANAK
secara mandiriUSIA DINI,
melakukan PENDIDIKAN
prosedur DASAR,
keleluasaan DAN data
untuk mengolah
sesuai prosedur kuantitatif, baik secara rerata
prosedur
pengamatan PENDIDIKAN
kesalahan
MENENGAH
dengan tepat pengamatan
maupun proporsional.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen

Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini

SOSIALISASI
Nama
Kualitas
Bukti
(Indikator 1)
Kualitas
Bukti
(Indikator 2)
Deskripsi
Nilai
(rerata)

PENINGKATAN
Amar Baik
(75)
Cukup
(69)
Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
72

MUTU PENDIDIKAN
meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan

Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) (80) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
mandiri dengan tepat

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Pendidik menentukan PENDIDIKAN,
kriteria ketercapaian KEBUDAYAAN,
tujuan pembelajaran RISET,
pada kualitas yang DAN TEKNOLOGI
diyakininya,
misalkan pada kualitas CUKUP, peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian
kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Penting untuk Diperhatikan
2 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir
Pendidik tidak mencampur penghitungan
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
dari hasil asesmen formatif dan sumatif
SOSIALISASI
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, karena asesmen formatif dan sumatif
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. memiliki fungsi yang berbeda.

PENINGKATAN
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan
Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada proses
sehingga asesmen formatif bukan menjadi
MUTU PENDIDIKAN
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
penentu atau pembagi untuk nilai akhir

Cara 1
Dalam mengolah dan menentukan hasil
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
akhir asesmen sumatif, pendidik perlu
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian)
membagi asesmennya ke dalam beberapa
kegiatan asesmen sumatif agar peserta
Cara 2 DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA didik dapat menyelesaikan asesmen
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR,
sumatifnya dalam kondisiDAN
yang optimal
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan (tidak terburu-buru atau tidak terlalu
PENDIDIKAN MENENGAH
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor) padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
merupakan gabungan dari beberapa
kegiatan asesmen tersebut
Pengolahan Hasil Asesmen

Cara 1 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan

SOSIALISASI pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan


pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh

PENINGKATAN
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).

Asumsi: satuan pendidikan menggunakan

MUTU PENDIDIKAN rentang nilai untuk ketercapaian tujuan


pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan
pendidikan.

Ketuntasan ditentukan untuk setiap tujuan


pembelajaran, bukan hasil akhir pengolahan
nilai sumatif per mata pelajaran.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ketidaktuntasan ditandai (*) di tujuan
pembelajaran tertentu saja. Hal ini bertujuan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN untuk mengkomunikasikan kepada orang tua
dan peserta didik tentang tujuan pembelajaran
PENDIDIKAN MENENGAH mana yang belum dituntaskan oleh peserta
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI didik.

Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai
ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen

Cara 2 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
SOSIALISASI
Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori
yaitu:

PENINGKATAN
Tanda centang iberikan
● Perlu bimbingan (1)
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan

MUTU PENDIDIKAN
● Cukup (2)
sesuai dengan rubrik
peserta didik masih kesulitan dalam
ketercapaian yang ada
mencapai sebagian tujuan
pada masing-masing tujuan
pembelajaran
pembelajaran
● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
deskriptor tertera pada sebagian besar indikator tujuan
rubrik penilaian yang telah pembelajaran
disusun. ● Sangat Baik (4)
peserta didik mengikuti pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif

SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:

Dalam penyusunan deskripsi

SOSIALISASI capaian kompetensi,


pendidik harus
mengidentifikasi capaian

PENINGKATAN kompetensi tertinggi dan


terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi

MUTU PENDIDIKAN ditandai dengan warna hijau


dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan
warna merah

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Opsi 1 : Deskripsi Berdasarkan CP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 1
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus
mengidentifikasi capaian

SOSIALISASI
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat
capaian kompetensi tertinggi

PENINGKATAN ditandai dengan warna hijau


dan capaian kompetensi
terendah ditandai dengan

MUTU PENDIDIKAN warna merah

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan ATP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI 2
Penyusunan Deskripsi berdasarkan Capaian Pembelajaran

Dalam penyusunan deskripsi


capaian kompetensi,
pendidik harus

SOSIALISASI
mengidentifikasi capaian
kompetensi tertinggi dan
terendah. Untuk melihat

PENINGKATAN
capaian kompetensi tertinggi
ditandai dengan warna hijau
dan capaian kompetensi

MUTU PENDIDIKAN
terendah ditandai dengan
warna merah

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Opsi 3 : Deskripsi mengambil dari poin-poin
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
penting DANyang
dari materi TEKNOLOGI
sudah diberikan 2
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTUPELAPORAN KEMA JUAN BELA JAR
PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen
Pelaporan hasil penilaian (asesmen) dituangkan dalam bentuk laporan kemajuan belajar. Laporan
hasil belajar merupakan dokumen yang disusun berdasarkan pengolahan hasil Penilaian.

Bentuk-bentuk laporan hasil belajar diantaranya:`

SOSIALISASI1 Rapor

PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
2 Portofolio

3 Diskusi/Konferensi

4 Pameran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH
karya
PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bentuk Laporan Hasil Belajar

1 Rapor

SOSIALISASI
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan
hasil belajar hendaknya bersifat sederhana dan
informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat

PENINGKATAN
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta
strategi tindak lanjut bagi pendidik, satuan pendidikan dan
orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.

MUTU PENDIDIKAN
Komponen pada Rapor DIKDASMEN

1. Identitas peserta didik


2. Nama satuan pendidikan
Catatan:
3. Kelas Format dapat disesuaikan berdasarkan
4. Semester struktur kurikulum masing-masing
5. Mata pelajaran jenjang.
6. Nilai DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Deskripsi capaian kompetensi peserta
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKANkompetensi
7. Deskripsi ANAK USIA
didik berisi
yang
DINI,
informasi
sudah
tentang PENDIDIKAN DASAR,
dicapai dan
DAN
8. Catatan guru
9. Presensi
PENDIDIKAN
kompetensiMENENGAH
yang perlu ditingkatkan.
Deskripsi menggunakan kalimat positif
10.KEMENTERIAN
Kegiatan ekstrakurikuler. PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
dan memotivasi.
Bentuk Laporan Hasil Belajar

2 Portofolio

SOSIALISASI
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi

PENINGKATAN
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.

MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bentuk Laporan Hasil Belajar

3 Diskusi/Konferensi

SOSIALISASI
Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan fungsi
dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan

PENINGKATAN
kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau
konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.

MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bentuk Laporan Hasil Belajar

4 Pameran Karya

Tujuan dari pameran karya adalah sebagai perayaan proses

SOSIALISASI
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang

PENINGKATAN
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang

MUTU PENDIDIKAN
lebih luas selain pendidik kelas

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mekanisme Kenaikan Kelas

Dalam Kurikulum Merdeka penggunaan fase dalam Capaian Perlu


Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau Pembelajaran adalah salah satu alasan mengapa peserta didik diperhatikan
sederajat, kenaikan kelas mempertimbangkan dapat terus naik kelas bersama teman-teman sebayanya
Apabila terdapat tujuan

SOSIALISASI
pencapaian peserta didik pada semua mata pelajaran meskipun ia dinilai belum sepenuhnya mencapai kompetensi
pembelajaran pada mata
dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama 1 (satu) yang ditetapkan dalam Capaian Pembelajaran di fase pelajaran tertentu yang tidak
tahun ajaran sebelumnya atau tujuan pembelajaran yang ditargetkan untuk tercapai sampai saatnya

PENINGKATAN
dicapai pada kelas tersebut. kenaikan kelas, maka pada
rapor peserta didik tersebut
dituangkan nilai aktual yang

MUTU PENDIDIKAN
Satuan pendidikan tidak perlu menentukan kriteria dan mekanisme dicapai dan dideskripsikan
kenaikan kelas. Kenaikan kelas dilaksanakan secara otomatis bahwa peserta didik tersebut
(automatic promotion). Pembelajaran dilaksanakan menggunakan
masih memiliki tujuan
prinsip mastery learning yang sangat sesuai dengan pembelajaran
pembelajaran yang perlu
berdiferensiasi atau pembelajaran sesuai tahap capaian (teaching at
ditindaklanjuti di kelas
the right level).
berikutnya
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran yang sama
dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik yang tidak Dalam proses penentuan peserta

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA didik tidak naik kelas, perlu


dapat mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran perlu
ditindaklanjuti dengan memberikan perlakukan khusus agar dilakukan musyawarah dan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
dapat mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta didik
yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga tahun ajaran,
pertimbangan yang matang sehingga
opsi tidak naik kelas menjadi
PENDIDIKAN MENENGAH tetapi perlu segera diberikan. pilihan paling akhir apabila seluruh
pertimbangan dan perlakuan telah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI dilaksanakan.
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas

Contoh Isu Pertimbangan yang Diambil Sekolah

SOSIALISASI
Peserta didik mempunyai tujuan
pembelajaran yang belum tuntas
Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum

PENINGKATAN
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tercapai/tuntas.
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).

MUTU PENDIDIKAN
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
masalah didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja
presensi/ketidakhadiran karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat
yang banyak (Banyaknya jumlah dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
ketidakhadiran disepakati oleh “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
satuan pendidikan) dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu
ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus
diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat
mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mekanisme Kelulusan

Penentuan kelulusan dari satuan pendidikan dilakukan dengan


mempertimbangkan laporan kemajuan belajar yang

SOSIALISASI
mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain pada

PENINGKATAN a. kelas V dan kelas VI untuk sekolah dasar atau bentuk


lain yang sederajat; dan

MUTU PENDIDIKAN
b. setiap tingkatan kelas untuk sekolah menengah pertama
atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah
atas atau bentuk lain yang sederajat.

Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan


pendidikan/program pendidikan setelah:

1 Menyelesaikan Seluruh Program Pembelajaran

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH


2 PERTAMA
mengikuti penilaian sumatif yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN


PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


Terima Kasih
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

Anda mungkin juga menyukai