PENINGKATAN
PEMBELAJARAN
MUTU PENDIDIKAN
DAN
PENILAIAN
PADA KURIKULUM MERDEKA
MUTU PENDIDIKAN
● Konsep Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)
PelaporanSEKOLAH
DIREKTORAT Kemajuan Belajar
MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTUPEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PARADIGMA BARU
3.
Menurut Bapak dan Ibu, secara umum apakah
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH peserta didikPERTAMA
sudah merasa bahwa mereka ikut
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,pembelajaran
memiliki PENDIDIKAN yangDASAR, DANguru di
dilaksanakan
PENDIDIKAN MENENGAH
satuan pendidikan?
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Apa itu pembelajaran paradigma baru?
SOSIALISASI Oleh sebab itu pada Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki keleluasaan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran serta rancangan pembelajaran dan assesmen yang
PENINGKATAN sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, sehingga proses pembelajaran
akan menjadi proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis.
MUTU PENDIDIKAN Pada proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta
didik akan berubah. Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif,
mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki
kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik
lainnya serta kepada pendidik.
SOSIALISASI
mempertimbangkan tahap perkembangan dan
tingkat pencapaian peserta didik saat ini,
sesuai dengan kebutuhan belajar, serta
karakter peserta didik secara holistik;
Pembelajaran
mencerminkan karakteristik dan
PENINGKATAN
perkembangan peserta didik yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
4 Pembelajaran yang relevan, yaitu
pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya
MUTU PENDIDIKAN
2 Pembelajaran dirancang dan
peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra;
dilaksanakan untuk membangun
kapasitas untuk menjadi pembelajar 5
sepanjang hayat Pembelajaran berorientasi pada masa
depan yang berkelanjutan.
PENINGKATAN
Asesmen dilakukan
secara terpisah dari
instrumen penilaian
atau menggunakan
Kegiatan
pembelajaran searah
(memberikan
Proses belajar
bertujuan tes atau
instrumen asesmen,
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran, serta
terpisah antara ranah
namun tidak sejalan
dengan dengan Berfokus pada
pemaparan dalam
bentuk ceramah dan
ujian akhir, serta
pembelajaran dengan
sikap, pengetahuan karakteristik mata asesmen sumatif. instruksi tugas) tanpa kegiatan yang sama
dan keterampilan pelajaran, capaian adanya dari tahun ke tahun
dilakukan secara pembelajaran, tujuan pendampingan dan dengan soal tes dan
terpisah-pisah. pembelajaran dan pemberian umpan ujian yang sama.
kebutuhan peserta balik
didik.
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bagaimana keterkaitan Prinsip
SOSIALISASI
Pembelajaran dan Penilaian
PENINGKATAN
(Asesmen) untuk kemudian
diimplementasikan
MUTU PENDIDIKAN dalam
pembelajaran?
Tujuan Pembelajaran
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Asesmen Pembelajaran
SOSIALISASI
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
PENINGKATANFondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
MUTU PENDIDIKAN disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.
PENINGKATAN ●
tersebut
Keterkaitan antara Mapel
dengan salah satu (atau lebih)
Kemampuan yang perlu dicapai
peserta didik setelah mempelajari
mata pelajaran tersebut
●
pelajaran
Elemen-elemen (strands) atau
domain mata pelajaran serta
MUTU PENDIDIKAN
Masing-masing elemen tersebut
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Perlu
Pengukuran, Geometri, dan
memiliki capaian per fasenya
●
Analisis Data dan Peluang
Dalam CP IPA terdapat elemen
diketahui
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia
terdapat elemen Menyimak,
yang dituju. Membaca dan Memirsa, Berbicara
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA dan Mempresentasikan, Menulis
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.
SOSIALISASI
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat,
PENINGKATAN membedakan perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem
organisasi kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ
MUTU PENDIDIKAN tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan
bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha
dan energi, mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Pemahaman Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya
termasuk alat- alat optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA
Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
kehidupan sehari-hari.
DIREKTORAT JENDERAL
Peserta didik mengelaborasikan PENDIDIKAN
pemahamannya tentang posisi relatifANAK
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
USIAdalam
bumi-bulan-matahari DINI, PENDIDIKAN
sistem tata DASAR,
surya dan memahami struktur lapisan bumi DAN
untuk menjelaskan
Elemen CP
PENDIDIKAN MENENGAH
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan
KEMENTERIAN
pemahaman PENDIDIKAN,
ini peserta didik mengenali sifat fisika dan kimia tanahKEBUDAYAAN, RISET,
serta hubungannya dengan organisme DAN lingkungan.
serta pelestarian TEKNOLOGI
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Capaian Pembelajaran
1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
SOSIALISASI
2. Mempertanyakan dan memprediksi
Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan
ilmiah.
PENINGKATAN
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan,
MUTU PENDIDIKAN
Keterampilan
peserta didik menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.
PENINGKATAN Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
SOSIALISASI Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
PENINGKATAN
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
DIREKTORAT SEKOLAH
6 Level Taksonomi Marzano MENENGAH PERTAMA
(2000)
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perlu
Taksonomi Bloom versi Revisi diketahui
Anderson dan Krathwohl
(2001)
PENINGKATAN
(C1)
Mengingat
(C2)
Memahami
(C3)
Mengaplikasikan
(C4)
Menganalisis
(C5)
Mengevaluasi
(C6)
Menciptakan
MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
informasi yang telah
dipelajari, termasuk
menjelaskan ide atau
konsep seperti
menjelaskan suatu
menggunakan
konsep,
pengetahuan, atau
memecah-mecah
informasi menjadi
beberapa bagian,
kemampuan untuk
membuat keputusan,
penilaian,
merangkaikan berbagai
elemen menjadi satu
hal baru yang utuh,
definisi, fakta-fakta, konsep informasi yang telah kemampuan untuk mengajukan kritik melalui proses
daftar urutan, atau menggunakan dipelajarinya pada mengeksplorasi dan rekomendasi pencarian ide, evaluasi
menyebutkan kalimat sendiri, situasi berbeda dan hubungan/korelasi yang sistematis terhadap hal/ide/benda
kembali suatu materi menginterpretasikan relevan atau membandingkan yang ada sehingga
kreasi yang diciptakan
yang pernah suatu informasi, antara dua hal atau
menjadi salah satu
diajarkan kepadanya. menyimpulkan, atau lebih, menentukan
solusi terhadap
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
membuat parafrasa
dari suatu bacaan.
keterkaitan antar
konsep, atau
masalah yang ada.
termasuk memberikan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN mengorganisasikan nilai tambah terhadap
beberapa ide suatu produk yang
PENDIDIKAN MENENGAH dan/atau konsep. sudah ada.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan 6 Aspek/Facet Pemahaman ini
cara untuk mengkonfirmasi merupakan modal untuk
SOSIALISASI pemahaman peserta didik atas apa yang
telah mereka pelajari dan tidak
menentukan Tujuan Pembelajaran
(TP), menyusun Alur Tujuan
hirarkis/bukan merupakan siklus.
PENINGKATAN Jika peserta didik melakukan salah
Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
SOSIALISASI
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.
PENINGKATAN
Interpretasi
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
MUTU PENDIDIKAN
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan
Application sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
PENDIDIKAN
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan,MENENGAH
area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
KEMENTERIAN
Self-Knowledge secara internal.PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui
SOSIALISASI Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari
PENINGKATAN
Peserta didik memahami
informasi berupa
Interpretation puisi tersebut
gagasan, pikiran,
MUTU
pandangan,PENDIDIKAN
arahan atau
pesan dari teks deskripsi,
Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
Application puisi
narasi, puisi, eksplanasi
dan eksposisi dari teks
visual dan audiovisual Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang
untuk menemukan Perspective berbeda.
makna yang tersurat dan
tersirat.DIREKTORAT Empati
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
PENINGKATAN
Tingkat 1:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3:
Tingkat 4:
Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
MUTU PENDIDIKAN
mengingat kembali
(retrieval)
pemahaman analisis
pengetahuan
metakognisi sistem diri
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan informasi baru yang
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
sebuah informasi yaitu integrasikan belum diproses oleh tertentu. semua jenis
secara dan seseorang. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
umum. simbolisasi. Ada lima proses Ada empat kategori sistem diri:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
analisis:
Ada empat fungsi dari
metakognisi:
(1) mencocokan,
umum pemanfaatan
pengetahuan:
(1) memeriksa
kepentingan,
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN
(1) menetapkan tujuan,DASAR, DAN
(2) mengklasifikasikan,
(2) memantau proses,
(1) pengambilan
keputusan,
(2) memeriksa
kemanjuran,
(3) menganalisis
PENDIDIKAN MENENGAH (3) memantau kejelasan,
kesalahan,
(4) memantau ketepatan.
(2) penyelesaian
masalah,
(3) memeriksa respon
emosional,
(4) menyamaratakan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(5) menspesifikasikan.
(3) percobaan,
(4) penyelidikan.
(4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa alternatif:
SOSIALISASIAlternatif 1
PENINGKATAN Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP
MUTU PENDIDIKAN
Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL Merumuskan TP Lintas ANAK
PENDIDIKAN Elemen USIA
CP DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Sumber: Panduan PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran dan Asesmen
Alternatif 1
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN Elemen Pengukuran
Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang dan berat
benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat menentukan
1.
2.
Menentukan hubungan antarsatuan baku
panjang (cm, m).
Menjelaskan cara mengukur panjang benda
hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m). Mereka dapat menggunakan satuan baku.
4.
Menjelaskan ciri berbagai bentuk bangun datar
(segiempat, segitiga, segi banyak).
Menentukan ciri bagian-bagian dari bangun
Elemen Geometri datar (segiempat, segitiga, segi banyak).
Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri berbagai bentuk bangun 5. Mengukur bangun datar (segiempat, segitiga,
datar (segiempat, segitiga, segi banyak). Mereka dapat menyusun segi banyak) menggunakan satuan baku
(komposisi) dan mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar
dengan lebih dari satu cara jika memungkinkan
SOSIALISASI Bilangan
Pada akhir Fase B, peserta didik
1.
2.
Memahami
Menentukan
1.
2.
Bilangan cacah sampai 10.000
Nilai tempat
menunjukkan pemahaman dan intuisi 3. Membandingkan 3. Komposisi dan dekomposisi
MUTU PENDIDIKAN
tempat, membandingkan, mengurutkan, 7. Menyelesaikan masalah 5. Operasi penjumlahan dan
menggunakan nilai tempat, melakukan pengurangan bilangan cacah
komposisi, dan dekomposisi bilangan sampai 1.000
tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan
dengan uang menggunakan ribuan
sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai
1.000, dan seterusnya.
DIREKTORAT
Tujuan Pembelajaran: SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
B1.1 Menyajikan nilai tempat dan urutan pada bilangan cacah sampai 1.000.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
B1.2 Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah sampai dengan 1.000.
PENDIDIKAN
B1.3 Menghubungkan gambar MENENGAH
dengan nilai pecahan
Dan seterusnya
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:
SOSIALISASI 1 tersebut.
●
●
CP berlaku untuk 1
FASE.
Lihat karakteristik
PENINGKATAN
2
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan
kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang
termuat dalam CP tercapai.
masing-masing mata
pelajaran, karena
terdapat CP berbasis
konten (PP, Matematika),
MUTU PENDIDIKAN Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai
sintaks (Seni), bahkan
terdapat pula yang
berbasis kompetensi
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata
(Bahasa).
pelajaran. ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
mengambil dari berbagai
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir referensi, poin utamanya
4 fase. Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan adalah “operasional”
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
pembelajaran terhadap kompleksitas dan perkembangan peserta didik. (kompetensinya terukur).
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
SOSIALISASI
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai
Konkret ke yang pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek
Abstrak geometris tersebut (abstrak).
PENINGKATAN
Pengurutan Deduktif
Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu
sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
MUTU PENDIDIKAN
Pengurutan dari Mudah
ke yang lebih Sulit
Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek
dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum
Pengurutan Hierarki mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat
memahami konsep perkalian.
Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk
menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan
Pengurutan Prosedural
penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam
Scaffolding PENDIDIKAN
mengajarkan berenang, guru MENENGAH
perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh
membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
SOSIALISASI ●
Keterangan:
lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
PENINGKATAN Lingkup
Materi
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan
pembelajaran berdasarkan analisis dari
capaian pembelajaran.
Lingkup
Materi
SOSIALISASI ●
Keterangan:
lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup
Materi
SOSIALISASI ●
Keterangan:
lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
Lingkup
Materi
SOSIALISASI ●
Keterangan:
lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI ●
Keterangan:
lingkup materi diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI ●
Keterangan:
Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
SOSIALISASI ●
Keterangan:
Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
PENINGKATAN
“Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP.”
Fleksibel
Perencanaan
Pembelajaran Jelas
dituangkan dalam dokumen mudah dipahami
bentuk yang:
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK Sederhana
USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
dokumen yang berisi hal pokok dan penting
PENDIDIKAN MENENGAHsebagai acuan pelaksanaan pembelajaran
Sumber: KEMENTERIAN
Kepmendikbud No 16 Tahun PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
2022 tentang Standar Proses
Pilihan Dokumen Perencanaan
Pembelajaran
SOSIALISASI ●
rencana pelaksanaan pembelajaran
PENINGKATAN
Dokumen Perencanaan pembelajaran ini dapat
berupa: ●
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu atau
tujuan dalam alur tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk satu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1
MUTU PENDIDIKAN
2 Modul Ajar
●
lebih pertemuan.
Asesmen pembelajaran: Rencana
asesmen untuk di awal pembelajaran dan
tujuan pembelajaran yang dicapai dalam
satu atau lebih pertemuan.
● Rencana asesmen untuk di awal
rencana asesmen di akhir pembelajaran pembelajaran beserta instrumen dan
untuk mengecek ketercapaian tujuan cara penilaiannya
pembelajaran ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran
Apabila pendidik menggunakan modul untuk mengecek ketercapaian tujuan
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP pembelajaran beserta instrumen dan
karena komponen-komponen dalam cara penilaiannya
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
modul ajar meliputi ● Media pembelajaran yang digunakan,
komponen-komponen dalam RPP. termasuk misalnya bahan bacaan yang
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
digunakan, lembar kegiatan, video, atau
PENDIDIKAN MENENGAH tautan situs web yang perlu dipelajari
peserta didik
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Perlu
diketahui
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PALING SEDIKIT memuat:
SOSIALISASI
PENINGKATAN Tujuan
Langkah/
Kegiatan
Penilaian/
Asesmen
Pembelajaran
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Pembelajaran Pembelajaran
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan Kegiatan belajar sesuai
● Proses pengumpulan dan
oleh pendidik dengan kemampuan dan pengolahan informasi untuk
Memuat kompetensi dan
berdasarkan tahapan perkembangan mengetahui kesiapan dan
lingkup materi pembelajaran
peserta didik hasil belajar peserta didik
kebutuhannya” yang sesuai dengan kurikulum
● Menunjukkan bagaimana
(untuk pendidikan khusus
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
satuan pendidikan
media pembelajaran
memperhatikan kebutuhan peserta
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK digunakanUSIA DINI, PENDIDIKAN
didik) DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH Pendidik dapat mengembangkan lebih dari 3 komponen tersebut, asalkan relevan dengan
kebutuhannya. Penyederhanaan ini berfokus agar pendidik dapat lebih menyelaraskan dan
Sumber: KEMENTERIAN
Kepmendikbud No 16 Tahun PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
2022 tentang Standar Proses RISET, aktivitas
mengembangkan DANpembelajaran
TEKNOLOGI dan penilaian (asesmen)
Komponen Lengkap Modul Ajar
Perlu
diketahui
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
“Komponen dalam
Perencanaan
Pembelajaran ditentukan
oleh pendidik
berdasarkan
kebutuhannya”
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Tips Memodifikasi Perencanaan Pembelajaran
Pendidik memiliki kemerdekaan Dalam menyusun Perencanaan
untuk: Pembelajaran, Pendidik harus
● memilih atau memodifikasi memperhatikan suasana belajar
perencanaan pembelajaran yang:
SOSIALISASI yang sudah disediakan
pemerintah untuk disesuaikan
interaktif
SOSIALISASI
Materi pembelajaran disesuaikan dengan Proses Pembelajaran disesuaikan Penyesuaian hasil dari kegiatan
kesiapan peserta didik berdasarkan dengan kemampuan pembelajaran berdasarkan peminatan
PENINGKATAN
kompleksitasnya. penerimaan/keterampilan peserta didik. peserta didik
MUTU PENDIDIKAN
Misal:
Kompetensi yang akan dicapai yaitu
mengurutkan dan membandingkan bilangan
Misal:
Kompetensi memahami gaya dan tekanan.
Misal:
Menceritakan ulang nilai-nilai luhur yang
didapatkan dalam teks narasi (dongeng
bulat terkait dalam keseharian Pendidik dapat melakukan diferensiasi nusantara)
berupa:
Pendidik dapat melakukan diferensiasi ● pendampingan pada praktik yang Pendidik dapat melakukan diferensiasi
terhadap pemahaman konsep bilangan dilakukan peserta didik secara produk hasil belajar peserta didik berupa:
bulat peserta didik di kelas langsung ● Bahan tayang visual (poster, slide
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
● Modeling-praktik-kerja mandiri-review
● Memberi pertanyaan pemantik untuk
paparan, dan sejenisnya)
● Podcast
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
belajar mandiri ANAK USIA DINI, ● PENDIDIKAN DASAR,
Review berbasis media DAN
Audio-visual
PENDIDIKAN MENENGAH ● Pagelaran drama
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Perubahan Paradigma Penilaian
(Asesmen)
SOSIALISASI
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus
pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk
PENINGKATAN
mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum
dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan
pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
Pada kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih
berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif
Asesmen SEBAGAI Asesmen UNTUK Proses Asesmen PADA AKHIR
dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk Proses Pembelajaran Pembelajaran Proses Pembelajaran
perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan, (Assessment AS Learning) (Assessment FOR Learning) (Assessment OF Learning)
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut ini: ● Asesmen untuk evaluasi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
● Asesmen untuk refleksi
proses pembelajaran
● Asesmen untuk perbaikan
proses pembelajaran pada akhir proses
pembelajaran
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
● ANAK USIA ●DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
Berfungsi sebagai
●
Berfungsi sebagai
Berfungsi sebagai
asesmen formatif asesmen formatif
Perlu diketahui PENDIDIKAN MENENGAH asesmen sumatif
●
Terpadu dengan proses pembelajaran, ● Merupakan alat ukur untuk
Karakteristik sehingga asesmen formatif dan mengetahui pencapaian hasil
Asesmen Formatif dan Sumatif pembelajaran menjadi suatu kesatuan. belajar peserta didik dalam satu
Perencanaan asesmen formatif dibuat lingkup materi atau periode tertentu,
SOSIALISASI menyatu dengan perencanaan
pembelajaran;
misalnya satu lingkup materi, akhir
semester, atau akhir tahun ajaran;
PENINGKATAN ● Melibatkan peserta didik dalam
pelaksanaannya (misalnya melalui
● Capaian hasil belajar untuk
dibandingkan dengan kriteria
MUTU PENDIDIKAN
“Pendidik dan satuan
penilaian diri, penilaian antarteman, dan
refleksi metakognitif terhadap proses
capaian yang telah ditetapkan
● Digunakan pendidik atau satuan
pendidikan diberikan belajarnya); pendidikan untuk mengevaluasi
keleluasaan untuk ● Memperhatikan kemajuan efektivitas program pembelajaran.
mengatur pelaksanaan penguasaan dalam berbagai ranah,
asesmen formatif meliputi sikap, pengetahuan, dan
maupun sumatif melalui keterampilan, sehingga dibutuhkan
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
berbagai teknik guna
metode/strategi pembelajaran dan
mengukur dan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
mengintervensi capaian
teknik/instrumen.
yang dilakukan dalam PENDIDIKAN MENENGAH
Kedua memiliki kesamaan yaitu adanya umpan balik untuk pemberian intervensi kepada
KEMENTERIAN
pembelajaran” PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
peserta didik maupun perbaikanDAN
prosesTEKNOLOGI
pembelajaran berikutnya;
Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Hal yang harus diperhatikan ● Dilakukan untuk mengonfirmasi
dalam melaksanakan Formatif capaian pembelajaran peserta
didik pada periode tertentu (akhir
● Dilakukan secara terus menerus lingkup materi, semester atau
SOSIALISASIbersamaan dengan proses
pembelajaran ●
akhir jenjang)
Hasilnya akan digunakan sebagai
PENINGKATAN
● menggunakan berbagai teknik
asesmen sesuai dengan target
bahan pengolah laporan hasil
belajar
pada tujuan pembelajaran ● Pemberian umpan balik tetap
MUTU PENDIDIKAN
● memberikan umpan balik baik
untuk peserta didik maupun
dilakukan walaupun data hasil
pengukuran capaian telah didapat Perlu
pendidik ● Menggunakan berbagai teknik diketahui
● berorientasi pada perubahan, asesmen
bukan sekadar memenuhi
kuantitas nilai yang termuat dalam
rapor
●
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
bersifat informatif
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
Hal yang PENDIDIKAN
harus diperhatikan DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
dalam melaksanakan Sumatif
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Observasi
MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIAPortofolio
DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
lanjuti” PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
Kumpulan DAN
dokumen TEKNOLOGI
hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
SOSIALISASI
Ceklist
PENINGKATAN Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang
dituju.
MUTU PENDIDIKAN
“Terdapat berbagai teknik
Instrumen Asesmen
Penerapan Pola Pikir Bertumbuh Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran,
penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
SOSIALISASI Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat
mempengaruhi performa peserta didik.
PENINGKATAN Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-temannya.
MUTU PENDIDIKAN
Penerapan pola pikir
Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan
bertumbuh dalam asesmen mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
diharapkan membangun
kesadaran bahwa proses
pencapaian tujuan Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self
assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian
pembelajaran, lebih umpan balik antarteman (peer feedback).
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
penting daripada sebatas
hasil akhir. JENDERAL
DIREKTORAT PENDIDIKANApresiasi/pesan/umpan
ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan PENDIDIKAN
didik. MENENGAH
pola pikir bertumbuh, sebagaimana uraian di berikut ini:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Berikut acuan dalam memberikan umpan balik kepada peserta didik
melalui tangga umpan balik (Ladder of Feedback)
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI Apresiasi
“Selamat Nak, telah menunjukkan usaha yang sungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas ini. Ibu juga senang karena kamu mengumpulkan
tugas tepat waktu.”
PENINGKATAN Saran
“Jika tugas membuat jaring-jaring bangun ruang akan kita laksanakan
kembali, pada bagian yang mana Ananda akan melakukan perbaikan?”
“Setiap pendidik perlu memiliki Komponen minimum dalam Komponen minimum dalam
SOSIALISASI
rencana pembelajaran untuk
membantu mengarahkan
●
rencana pelaksanaan pembelajaran
1
MUTU PENDIDIKAN
Rencana pembelajaran ini dapat berupa:
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
● Buatlah kelompok yang melibatkan perwakilan tiap
Kabupaten/Kota (Kepala Bidang SMP, Pengawas Sekolah,
Selanjutnya, pindai QR code berikut melalui
gawai untuk menuju ke Lembar Kerja
Kepala Sekolah)
PENINGKATAN
● Pilih contoh dokumen rencana pembelajaran yang telah
disediakan, lalu analisis dokumen tersebut mengacu pada
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN 5
Melaksanakan asesmen Sumatif untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran.
Asesmen ini dapat digunakan sebagai asesmen Siklus 2
Pendidik melakukan asesmen di awal
pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap
individu peserta didik untuk mempelajari materi
perencanaan
MUTU PENDIDIKAN
awal pada pembelajaran berikutnya.
dan
pelaksanaan
yang telah dirancang
pembelajaran
dan asesmen
4 3
Berdasarkan hasil asesmen, pendidik
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode asesmen
memodifikasi rencana yang dibuatnya dan/atau
DIREKTORAT membuat penyesuaian untuk sebagian peserta
formatif untuk JENDERAL PENDIDIKAN
memonitor kemajuan belajar ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
didik
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN
Sumber: Panduan PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pembelajaran dan Asesmen
Instrumen asesmen awal pembelajaran yang digunakan adalah soal isian singkat dan soal
cerita yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait keliling segiempat, segitiga,
dan lingkaran.
Atas jawaban peserta didik, pendidik mengidentifikasi kesiapan peserta didik di kelasnya, yaitu:
1. Mayoritas peserta didik telah memahami konsep keliling dan dapat menghitung keliling
bangun datar.
SOSIALISASI 2. Beberapa peserta didik dapat memahami konsep keliling, namun belum lancar dalam
menghitung keliling bangun datar.
3. Beberapa peserta didik belum memahami konsep keliling.
PENINGKATAN Berdasarkan data tersebut, pendidik melakukan pembelajaran berdiferensiasi sebagai berikut:
Pembelajaran ● Peserta didik mengerjakan Pendidik menjelaskan cara menghitung keliling bangun datar
soal yang lebih menantang Peserta didik diberi latihan untuk berkelompok menghitung keliling
Terdiferensiasi yang mengaplikasikan bangun datar dengan menggunakan bantuan benda-benda konkret.
konsep keliling dalam
kehidupan sehari-hari. Jika mengalami kesulian, peserta didik diminta mengajukan
DIREKTORAT SEKOLAH
●
MENENGAH PERTAMA Peserta didik bekerja secara
mandiri dan saling
pertanyaan kepada 3 teman sebelum bertanya langsung kepada
pendidik. Pendidik akan sesekali mendampingi kelompok untuk
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
memeriksa pekerjaan
masing-masing.
memastikan agar tidak terjadi miskonsepsi.
PENDIDIKAN MENENGAH
Inspirasi Pelaksanaan
KEMENTERIAN Pembelajaran
PENDIDIKAN, Terdiferensiasi
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
SOSIALISASI
PENINGKATAN
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
MUTU PENDIDIKAN
pembelajaran.
MUTU PENDIDIKAN
Kriteria ini dikembangkan saat
Kriteria yang
digunakan untuk
menentukan apakah
1. Menggunakan deskripsi kriteria
pendidik merencanakan asesmen, peserta didik telah
yang dilakukan saat pendidik mencapai tujuan
menyusun perencanaan pembelajaran dapat 2. Menggunakan rubrik
pembelajaran, baik dalam bentuk dikembangkan
rencana pelaksanaan menggunakan
pembelajaran ataupun modul
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH3. Menggunakan
ajar.
PERTAMA interval nilai
beberapa
pendekatan,
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Contoh Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
PENINGKATAN Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks eksplanasi,
MUTU PENDIDIKAN hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan menjelaskan hubungan
kausalitas yang logis disertai dengan argumen yang logis sehingga dapat
meyakinkan pembaca.
2. Menggunakan rubrik
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
3. Menggunakan interval
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran
Asesmen sumatif dilaksanakan
SOSIALISASI
IPAS Fase C: secara periodik setiap selesai satu
Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat dimanfaatkan di lingkungan sekitar atau lebih tujuan pembelajaran.
rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut: Hasil asesmen perlu diolah
PENINGKATAN
Bukti Tujuan Perlu Bimbingan Cukup Baik Sangat Baik
menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran
setiap peserta didik. Pendidik
MUTU PENDIDIKAN
1.
Pembelajaran
Mampu
(0-60)
Belum mampu
(61-70)
Menguraikan
(71-80)
Menguraikan
(81-100)
Menguraikan
dapat
menggunakan data kualitatif
sebagai hasil asesmen tujuan
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari
manfaat manfaat manfaat 2 contoh pembelajaran peserta didik.
manfaat
sumber energi sumber energi sumber energi sumber energi manfaat
sumber energi Namun, dapat juga menggunakan
data kuantitatif dan
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu mendeskripsikannya secara
melakukan bimbingan prosedur prosedur mengarahkan kualitatif. Pendidik diberi
pengamatan
sesuai
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
dalam
melakukan
pengamatan
secara mandiri,
pengamatan
secara mandiri
teman yang
lain dalam
keleluasaan untuk mengolah data
kuantitatif, baik secara rerata
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
prosedur prosedur
pengamatan
namun masih
ditemukan
dengan tepat melakukan
prosedur
maupun proporsional.
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan pendidik, untuk pengolahan hasil
asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
SOSIALISASI
Nama
Kualitas
Bukti
(Indikator 1)
Kualitas
Bukti
(Indikator 2)
Deskripsi
Nilai
(rerata)
PENINGKATAN
Amar Baik
(75)
Cukup
(69)
Mampu menguraikan 2 contoh manfaat sumber energi dan
dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
72
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi tetapi 59*
Bimbingan (63) dapat melakukan prosedur pengamatan secara mandiri
(55) meskipun masih ditemukan 1 atau 2 kali kesalahan
Candra Sangat Baik Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat sumber 87,5
(95) (80) energi serta dapat melakukan prosedur pengamatan secara
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
mandiri dengan tepat
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
* peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian kompetensi.
Pengolahan Hasil Asesmen
Penting untuk Diperhatikan
2 Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir
Pendidik tidak mencampur
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah, penghitungan dari hasil asesmen
SOSIALISASI
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai formatif dan sumatif karena asesmen
kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, formatif dan sumatif memiliki fungsi
dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada. yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
PENINGKATAN
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan
memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif
bukan menjadi penentu atau
MUTU PENDIDIKAN
melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya: pembagi untuk nilai akhir
Cara 1 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kuantitatif (angka pencapaian) Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
MUTU PENDIDIKAN
Asumsi: satuan pendidikan menggunakan
rentang nilai untuk ketercapaian tujuan
pembelajaran. Rentang ini bisa sama untuk
setiap mapel atau berbeda, tergantung
kesepakatan para pendidik di satuan pendidikan.
Pada contoh ini pendidik menyepakati bahwa rentang nilai 0-55 belum mencapai ketuntasan dan 56- 100 sudah mencapai ketuntasan.
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 2 Perlu
diketahui
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan
pembelajaran dengan data kualitatif (skala dengan deskriptor)
SOSIALISASI Asumsi:
Penilaian tujuan pembelajaran ini dilakukan
dengan menggunakan rubrik 4 kategori yaitu:
● Perlu bimbingan (1)
PENINGKATAN
Tanda centang iberikan
peserta didik masih kesulitan dan
sangat bergantung pada bimbingan
● Cukup (2)
MUTU PENDIDIKAN
sesuai dengan rubrik
ketercapaian yang ada
pada masing-masing tujuan
peserta didik masih kesulitan dalam
mencapai sebagian tujuan
pembelajaran
pembelajaran ● Baik (3)
peserta didik sudah menuntaskan
sebagian besar indikator tujuan
deskriptor tertera pada pembelajaran
rubrik penilaian yang telah ● Sangat Baik (4)
disusun. peserta didik mengikuti pembelajaran
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA selanjutnya dan dilibatkan diberikan
pengayaan
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
SOSIALISASI
PENINGKATAN
MUTU PENDIDIKAN
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor, ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
SOSIALISASI1 Rapor
PENINGKATAN
2
MUTU PENDIDIKAN Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Diskusi/Konferensi
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Bentuk Laporan Hasil Belajar
1 Rapor
MUTU PENDIDIKAN
Komponen pada Rapor DIKDASMEN
2 Portofolio
SOSIALISASI
Tujuan dari portofolio adalah kumpulan dokumen dari hasil
karya peserta didik. Isi portofolio adalah hasil karya peserta
didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi
dengan pendidik. Portfolio bisa berupa foto, video, infografis,
PENINGKATAN
poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -
jawaban.
MUTU PENDIDIKAN
3 Diskusi/Konferensi
SOSIALISASI
Tujuan diskusi adalah berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua. Sekolah perlu menentukan fungsi
dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan
PENINGKATAN
kegiatannya melibatkan menentukan target belajar. Diskusi atau
konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.
MUTU PENDIDIKAN
4 Pameran Karya
SOSIALISASI
belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.
Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk
dari sebuah proyek belajar. Pameran karya bisa mengundang
PENINGKATAN
orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun
mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk
saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang
MUTU PENDIDIKAN
lebih luas selain pendidik kelas
Setiap peserta didik mempelajari tujuan pembelajaran Dalam proses penentuan peserta
yang sama dalam setiap pertemuan, namun bagi peserta didik tidak naik kelas, perlu
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
didik yang tidak dapat mencapai kriteria ketercapaian dilakukan musyawarah dan
tujuan pembelajaran perlu ditindaklanjuti dengan pertimbangan yang matang sehingga
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
memberikan perlakukan khusus agar dapat opsi tidak naik kelas menjadi
PENDIDIKAN MENENGAH mencapainya. Dengan kata lain, tindakan untuk peserta pilihan paling akhir apabila seluruh
didik yang berisiko tidak seharusnya menunggu hingga pertimbangan dan perlakuan telah
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
tahun ajaran, tetapi perlu segera diberikan. dilaksanakan.
Isu-isu terkait Kenaikan Kelas
SOSIALISASI
Peserta didik mempunyai tujuan
pembelajaran yang belum tuntas
Peserta didik dapat dipertimbangkan naik di kelas berikutnya dengan
pendampingan tambahan untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran yang belum
(ada tujuan-tujuan pembelajaran tercapai/tuntas.
PENINGKATAN
yang hasilnya belum memenuhi
pencapaian minimum).
MUTU PENDIDIKAN
Peserta didik mempunyai Dapat dipertimbangkan dengan mengetahui alasan ketidakhadiran. Jika peserta
masalah presensi/ketidakhadiran didik tidak hadir karena kondisi keluarga (siswa yang membantu orang tua bekerja
yang banyak (Banyaknya jumlah karena alasan ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik, maka dapat
ketidakhadiran disepakati oleh dipertimbangkan naik dengan catatan khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
satuan pendidikan) “malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik kelas; peserta didik tetap dapat
dipertimbangkan naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang perlu
ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya, permasalahan ketidakhadiran harus
DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun dengan cara konseling atau behavior
treatment lain. Khusus permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus dapat
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN DASAR, DAN
mendeteksi permasalahan ini sedini mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir semester.
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
Mekanisme Kelulusan
MUTU PENDIDIKAN atau bentuk lain yang sederajat dan sekolah menengah
atas atau bentuk lain yang sederajat.