Anda di halaman 1dari 51

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

Riset, dan Teknologi

Menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan

DISAMPAIKAN OLEH;
C.
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa yang Anda ketahui tentang


apa saja yang sudah dilakukan
oleh satuan pendidikan dalam
proses pengorganisasian
pembelajaran?

Apa yang Anda ingin ketahui lebih


lanjut mengenai proses
pengorganisasian pembelajaran di
satuan pendidikan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Apa saja yang termasuk dalam


Pengorganisasian Pembelajaran?

Poin-poin apa saja yang perlu ditentukan dari awal oleh masing-
masing satuan pendidikan sebagai bagian dari pengorganisasian
pembelajaran dan nantinya akan mempermudah dalam
penyusunan jadwal pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran

1. Penjabaran muatan belajar (pertahun, per semester dan


perminggu)
2. Pengelompokan mata pelajaran
3. Pemetaan muatan pembelajaran per tahun
4. Susun program tahunan dan kalender sekolah
5. Pemetaan muatan pembelajaran per semester dan per
minggu
6. Penyusunan jadwal pembelajaran untuk masing-masing
tingkat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

A. KOMPONEN PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN

1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan/STRUTUR


KURIKULUM
2. Pembelajaran Intra Kurikuler
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
4. Kegiatan Ektra Kurikuler
5. Aktualisasi Budaya Sekolah
6. Pengaturan Waktu Belajar
7. Kalender Pendidikan
1
STRUKTUR KURIKULUM
1b Pendekatan Pengorganisasian Pembelajaran

 Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan


mapel lainnya.
Mata
 Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah
Pelajaran jam tatap muka sesuai dengan yang ditetapkan oleh masing-masing
satuan pendidikan berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah.

 Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi kompetensi-


kompetensi dari berbagai mata pelajaran.
 Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
Tematik kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
tema.
 SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan
pendekatan mata pelajaran atau tematik
1b Pendekatan Pengorganisasian Pembelajaran
 Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
 Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan,
Integrasi melaksanakan dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran
yang terpadu.
 Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau
Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi

 Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan


berbagai macam pengelompokkan.
 Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan IPAS
Blok akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1.
 Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu
Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok waktu yang
terpisah
2
PEMBELAJARAN INTRA KURIKULER
2a PEMBELAJARAN INTRA KURIKULER

Pembelajaran Intrakuriluler merupakan pembelajaran yang


dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam struktur program pembelajaran pada
satuan pendidikan.
Pembelajaran intrakurikuler dilakukan guru dan peserta
didik secara rutin dan terjadwal dalam jam-jam pelajaran
setiap hari efektif pada kalender pendidikan.
Pembelaran intrakurikuler meliputi muatan pelajaran dan
muatan lokal
2b Tujuan, Metode, Hasil Kegiatan Intrakurikuler
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran
Tujuan dirancang agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di
dalam capaian pembelajaran

• Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar


sebagai wujud ‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain’
• Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam
Metode menilai progress dan capaian peserta didik.
• Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi
hasil asesmen

• Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portfolio/kumpulan


Hasil hasil pekerjaan peserta didik dari berbagai instrumen asesmen.
• Dilaporkan melalui rapor
2c PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN INTRA KURIKULER

 Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan


dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
 Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
 Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter
peserta didik secara holistik
 Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua
dan masyarakat sebagai mitra.
 Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
2d PRINSIP-PRINSIP ASESMEN INTRA KURIKULER

 Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi


pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik
untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua, agar dapat memandu mereka
dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
 Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut,
dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen
agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
 Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya
(reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya.
 Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.
 Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
3
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
3a Pengertian Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran


lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya

• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan


pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda
dengan pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di
dalam kelas

• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan


bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur
belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan
berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
3b Prinsip-Prinsip Kunci P5
 kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah
tema secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk
1 memahami sebuah isu secara mendalam.
Holistik  mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang bermakna
antarkomponen dalam pelaksanaan projek, seperti peserta didik,
pendidik, satuan pendidikan, masyarakat, dan realitas kehidupan
sehari-hari

 berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada


2 pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
Konteks-  mendorong pendidik dan peserta didik untuk dapat menjadikan
tual lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan
utama pembelajaran.
3b Prinsip-Prinsip Kunci P5

3  pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi subjek


Berpusat pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya secara
pada mandiri.
 pendidik sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang
Peserta
memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk
Didik mengeksplorasi berbagai hal atas dorongannya sendiri

 semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri.
4  projek ini memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan
Eksplo- materi pelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan
ratif pembelajaran.
 mendorong menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang
sudah peserta didik dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
3c Penentuan Waktu Pelaksanaan Projek

• Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek


(misalnya hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan
untuk projek

• Mengalokasikan 1-2 jam pelajaran di akhir hari khusus untuk


mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar
satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang.

• Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu


periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan), di mana semua
pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi
waktu yang ditentukan.
Contoh 1
Contoh 2
Contoh 3
3d DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Ada lima elemen 5:


(a) akhlak beragama;
(b) akhlak pribadi;
(c) akhlak kepada manusia;
(d) akhlak kepada alam; dan
(e) akhlak bernegara.
3d DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

2. Berkebinekaan global
Mempunyai empat elemen:
 Mengenal dan menghargai budaya
 Komunikasi dan interaksi antar budaya
 Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan Pelajar
 Berkeadilan Sosial
3d DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

3. Bergotong Royong

Elemen-elemen:
• kolaborasi,
• kepedulian, dan
• berbagi. .
3d DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

4. Mandiri

Elemen kunci dari mandiri terdiri atas


 Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
 Regulasi diri
3d DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

5. Bernalar kritis

Elemen-elemen:
 memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan,
 menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
 refleksi pemikiran dan proses berpikir, serta
mengambil keputusan.
3d DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA

6. Kreatif

Elemen kunci dari kreatif terdiri atas:


• menghasilkan gagasan yang orisinal
• menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
• memiliki keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Dalam 1 tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila


dilakukan sekurang-kurangnya:

PAUD
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di jenjang PAUD
Umum & Diksus
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di SD/MI
- 3 projek dengan 3 tema berbeda di SMP/MTs dan SMA/MA kelas X
- 2 projek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII SMA/MA
SMK
- 3 projek dengan 2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas X
- 2 projek dengan 1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan di kelas XI
- 1 projek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII SMK/MAK. (Kelas XIII pada SMK program 4 tahun
tidak mengambil projek penguatan profil pelajar Pancasila.)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tema-Tema Projek Dasmen, Diksus, & Kejuruan.


Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD/SDLB-SMA/SMALB/SMK) (SD-SMA/SMK) (SD-SMA/SMK) SMA/SMK)
Membangun rasa ingin tahu Berkolaborasi dalam Mengidentifikasi potensi Mengenal belajar
dan kemampuan inkuiri melatih daya pikir kritis, ekonomi di tingkat lokal membangun dialog penuh
melalui eksplorasi tentang kreatif, inovatif, sekaligus dan masalah yang ada hormat tentang
budaya dan kearifan lokal kemampuan berempati dalam pengembangan keberagaman kelompok
masyarakat sekitar atau untuk berekayasa potensi tersebut, serta agama dan kepercayaan
daerah tersebut, serta membangun produk kaitannya dengan aspek yang dianut oleh
perkembangannya. berteknologi yang lingkungan, sosial dan masyarakat sekitar dan di
memudahkan kegiatan kesejahteraan masyarakat. Indonesia serta nilai-nilai
dirinya dan juga ajaran yang dianutnya.
sekitarnya.

Gaya Hidup Berkelanjutan (SD- Bangunlah Jiwa dan Suara Demokrasi Kebekerjaan
SMA/SMK) Raganya (SD- SMA/SMK) (SMP-SMA/SMK) (Tema wajib di SMK)
Memahami dampak dari Membangun kesadaran
Merefleksikan makna demokrasi dan Membangun pemahaman terhadap
aktivitas manusia, baik dan keterampilan untuk memahami implementasi demokrasi ketenagakerjaan, peluang kerja, serta
jangka pendek maupun memelihara kesehatan serta tantangannya dalam konteks kesiapan kerja untuk meningkatkan
yang kapabilitas yang sesuai dengan
panjang, terhadap fisik dan mental, baik berbeda, termasuk dalam organisasi keahliannya, mengacu pada
kelangsungan kehidupan di untuk dirinya maupun sekolah dan/atau dalam kebutuhan dunia kerja terkini.
dunia kerja.
dunia maupun lingkungan orang sekitarnya.
sekitarnya.
4
KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
4a KEGIATAN EKSTRA KURIKULER

 Kegiatan Ekstrakurikuler adalah adalah kegiatan yang dilakukan oleh


peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
 Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik.
 Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan
dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing
4b Prinsisp-Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

• bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler


Berpartisipasi menuntut keikutsertaan peserta didik
Aktif secara penuh sesuai dengan minat
dan pilihan masing-masing

• Kegiatan Ekstrakurikuler dilaksanakan


Menyenangkan dalam suasana yang menggembirakan
bagi peserta didik
6
KALENDER PENDIDIKAN
6 KALENDER PENDIDIKAN

 Sekolah menyusun kalander pendidikan mengacu pada SK


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Jombang
tentang Kalender Pendidikan
 Kalender pendidikan memerinci tentang:
 Hari libur, minggu efektif dan hari efektif semester ganjil dan
semester genap
 Pemanfaatan hari efektif untuk pembelajaran intrakurikuler
 Pemanfaatan hari efektif untuk Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
 Pemanfaatan hari efektif untuk penilaian sumatif
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ada di nomor
berapakah posisi Anda
sekarang di tengah
rangkaian pelatihan ini?
B
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1. Ruang Lingkup Sekolah

2. Ruang Lingkup Kelas


1 Ruang Lingkup Satuan Pendidikan

 Perencanaan Pembelajaran ruang lingkup satuan pendidikan adalah


penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) atau silabus.
 ATP adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase. Alur
ini disusun secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dari hari ke hari.
 Prinsip penyusunan ATP: esensial, berkesinambungan, kontekstual,
dan sederhana.
 perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus
mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam
merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran
secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, dan terukur.
2 Ruang Lingkup Kelas

 Perencanaan Pembelajaran ruang lingkup kelas adalah penyusunan


Modul Ajar atau Renana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
 dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas,
satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi
contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah.
 Satuan Pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana
kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran
pada bagian Lampiran
.
Prosedur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
C
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Konsep Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi KOS

 Evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan


dilakukan secara mandiri dan berkala oleh satuan pendidikan Evaluasi
pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan
pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran.
 Evaluasi kurikulum operasional satuan pendidikan bertujuan untuk mengukur
keberhasilan kepala satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh
program pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah
visi, misi dan tujuan satuan pendidikan telah tercapai.
 Evaluasi pembelajaran menjadi salah satu bagian penting dari evaluasi
kurikulum operasional satuan pendidikan.
Konsep Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi KOS

 Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan


pendidik, sedangkan sasaran utama evaluasi kurikulum operasional satuan
pendidikan adalah kepala satuan pendidikan dan pendidik, dimana peserta
didik menjadi sasaran tidak langsung.
 Proses ini dikelola oleh para kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini.
 Evaluasi dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
Prinsip-Prinsip Melakukan Evaluasi

 Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan.


 Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam
kegiatan peninjauan.
 Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk
mendapatkan data/informasi yang diinginkan
 Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan
dapat dijadikan pengembangan bagi pendidik dan
pelaksana program.
 Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan
terukur.
Waktu Melakukan Evaluasi

 Per-hari. Pendidik membuat catatan anekdotal secara informal mengenai


bagaimana proses belajar berjalan, bagaimana tujuan belajar tercapai,
bagaimana peserta didik merespon proses kegiatan belajar.
 Per-Unit Belajar. Setelah melakukan asesmen formatif, secara individual
maupun tim, pendidik bisa mengkaji ulang proses belajar dan tercapainya
tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar.
 Per-Semester. Setelah 1 semester selesai, pendidik dan tim bisa melihat
kontinum pencapaian.
 Per-Tahun. Evaluasi terhadap pencapaian dan proses pembelajaran dalam
satu tahun dapat dikumpulkan berkala dalam rentang waktu yang lebih pendek
dan bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan visi, misi, serta tujuan satuan
pendidikan.
Pelaksanaan Evaluasi KOS
Tujuan Melakukan Evaluasi

 Meningkatkan hasil belajar peserta didik, keterlibatan, kepuasan belajar.


 Menunjukkan kekuatan dan tantangan pelaksanaan program belajar
sebagai implementasi kurikulum operasional.
 Mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan.
 Mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki.
 Mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di
satuan pendidikan.
 Evaluasi merupakan sarana pemberian umpan balik pada kompetensi
mengajar pendidik, yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan belajar
peserta didik.
Pelaksanaan Evaluasi KOS
Apa yang Perlu Ditinjau Ulang
 Alur pembelajaran, mutu dan relevansi hasil belajar dan prosesnya, untuk menentukan Tujuan
Pembelajaran berikutnya.
 Kompetensi utuh peserta didik yang memuat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
akan dituju (mengacu kepada profil pelajar Pancasila), dengan mempertimbangkan aspek
penting di setiap mata pelajaran (kecuali PAUD) dan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
 Asesmen pembelajaran
 Sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak.
 Persepsi peserta didik dalam menjalani proses belajar.
 Peningkatan kompetensi dan pengelolaan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan agar
mereka dapat bekerja dengan efektif.
 Proses dan program yang dianggap paling berhasil serta indikator keberhasilannya
 Proses dan program apa yang masih perlu dikembangkan serta saja bagian-bagian yang
paling penting untuk dikembangkan.
Pelaksanaan Evaluasi KOS
Bagaimana Cara Melakukannya

 Kolaboratif: Melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait,


termasuk peserta didik.
 Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai
aspek, jujur, dan berdasarkan bukti.
 Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang
dikumpulkan dari berbagai sumber dan yang ditelaah secara
seksama.
 Berpusat pada peserta didik: Mengedepankan kepentingan peserta
didik dalam mengambil kesimpulan maupun keputusan.
 Fokus pada perbaikan dan pengembangan kualitas pembelajaran
peserta didik.
Pelaksanaan Evaluasi KOS
Siapa yang Terlibat

 Kepala satuan Pendidikan


 Wakil kepala satuan pendidikan bidang Kurikulum (bila ada)
 Pendidik
 Tenaga kependidikan
 Peserta didik
 Orang tua peserta didik
 Pengawas atau penilik satuan pendidikan
 Mitra (dunia kerja, organisasi komunitas, industri, dll)
 Pakar
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai