Catatan
Rangkaian kegiatan sosialisasi ini dirancang sedapat mungkin untuk mencerminkan karakteristik
Kurikulum Merdeka, misalnya pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik (asesmen formatif di
awal, tengah, dan akhir untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan belajar), diskusi interaktif, serta
kegiatan refleksi yang menguatkan pengembangan kompetensi
Tujuan Diskusi DINAS
UPT
MKKS
Catatan
Rangkaian kegiatan sosialisasi ini dirancang sedapat mungkin untuk mencerminkan karakteristik
Kurikulum Merdeka, misalnya pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik (asesmen formatif di
awal, tengah, dan akhir untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan belajar), diskusi interaktif, serta
kegiatan refleksi yang menguatkan pengembangan kompetensi
Materi Diskusi PUSAT
Kurikulum Merdeka & asesmen untuk pembelajaran: Silakan scan kode atau kunjungi
link berikut ini jika Anda bersedia
melakukan self-assessment:
Asesmen adalah bagian penting dari pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen digunakan untuk
menginformasikan pendidik dan peserta didik tentang
kebutuhan belajar mereka. Dengan demikian, asesmen dalam
pembelajaran tidak digunakan untuk memberikan nilai dan
ranking berdasarkan hasil belajar, tetapi justru memandu
proses belajar.
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
terdiri dari memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar
● projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).
Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan
agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di internasional. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
dalam Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.
kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak
bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar,
kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi
Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus
waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh
penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada
di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak
tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan
dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
Struktur Kurikulum PAUD
Persamaan: Perbedaan
Adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun
kegiatan khusus di luar intrakurikuler untuk memperkuat upaya
sebaiknya tidak kurang dari sekitar 900
pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada SKL
(sembilan ratus) menit per minggu.
PAUD
Pendekatan pembelajaran yang disarankan
Kegiatan intrakurikuler di PAUD dirancang agar anak dapat
adalah pendekatan bermain
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Capaian
#bermainadalahbelajar
Pembelajaran (CP) fase fondasi pada akhir partisipasinya di
Mengutamakan penggunaan nilai-nilai lokal PAUD.
dalam pemilihan kegiatan. Agar bermakna,
Untuk dapat mencapai CP, satuan memiliki kemerdekaan untuk
menggunakan sumber belajar nyata dari
memilih metode yang dirasa paling sesuai untuk diterapkan.
lingkungan sekitar.
Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang
menyenangkan bagi anak dan bermakna.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Seni Tari).
Matematika 180 (5) *** 36 216
PJOK 108 (3) 36 144 *** Maksimal 2 JP per minggu
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 atau 72 JP per tahun.
o Seni Musik
o Seni Rupa **** Total JP tidak termasuk mata
o Seni Teater pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
o Seni Tari
Lokal, dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 tambahan yang diselenggarakan
Muatan Lokal*** 72 (2) 72 oleh satuan pendidikan.
Total****: 900 (25) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
1 JP = 35 menit (minggu) per tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
*** Maksimal 2 JP per minggu
Matematika 180 (5) 36 216 atau 72 JP per tahun.
IPAS 180 (5) 36 216
**** Total JP tidak termasuk
PJOK 108 (3) 36 144 mata pelajaran Bahasa Inggris,
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 Muatan Lokal, dan/atau mata
pelajaran tambahan yang
o Seni Musik
diselenggarakan oleh satuan
o Seni Rupa
pendidikan.
o Seni Teater
o Seni Tari
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III - V
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108 atau prakarya
Pekerti*
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Prakarya)
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216
Matematika 144 (4) 36 180 *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
IPA 144 (4) 36 180
Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:
a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan
seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Setiap
SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setiap SMA/MA wajib
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya. Kelompok mata pelajaran Vokasi
dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni,
dapat dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas X
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
(minggu) per tahun TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.
Prakarya dan kewirausahaan (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa atau *****Paling banyak 2 (dua)
- -
Pengolahan) *** JP per minggu atau 72
(tujuh puluh dua) JP per
Muatan Lokal 2 64(2)*** 64
tahun.
1.152-1.312(38-
Total per tahun**** 192 1.344-1.504
43) ******Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.
● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI
Pendidikan Pancasila 54 18 72
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Matematika 90 18 108
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Bahasa Indonesia 36 18 54
Muatan Lokal** 36 - 36
Matematika 90 18 109
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun
Matematika 72 - 72
Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh)
sampai dengan 28 (dua puluh delapan) minggu di kelas XIII.
Struktur Kurikulum Diksus (SDLB)
Struktur kurikulum SDLB dibagi menjadi 3 (tiga) Fase yang didasarkan atas usia mental:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II (≤7 tahun)
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan (±8 tahun)
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. (±8 tahun)
Satuan Pendidikan SDLB dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Proporsi beban belajar di SDLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.pembelajaran intrakurikuler; dan
b.projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS I
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 **** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun
sebagai mata pelajaran pilihan.
Matematika 54 (2) ** 18 72
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
Seni Budaya ***:
satuan pendidikan.
● Seni Musik
● Seni Rupa 252 (7) 108 360
● Seni Teater
● Seni Tari
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
108 (3) 36 144 masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu
108 (3) 36 144 untuk memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila, Matematika, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (PJOK).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi *** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
108 (3) 36 144 seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).
Pekerti*
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 seni teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Matematika 72 (2) 36 108
mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Seni Budaya ***: diselenggarakan oleh satuan pendidikan.l.
● Seni Musik
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS VI
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas VI
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* Keterangan:
96 (3) 32 128
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 32
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 minggu untuk memenuhi alokasi projek (24
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 minggu untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
96 (3) 32 128
(PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal
Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128
1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Matematika 96 (2) 32 128
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) ** 16 64 teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
48 (2) ** 16 64
rupa, seni teater, atau seni tari).
Seni Budaya***:
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per
● Seni Musik
320 (10) 128 448 tahun sebagai mata pelajaran.
● Seni Rupa
● Seni Teater ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Struktur kurikulum SMPLB terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX. (Usia Mental ±9 tahun)
Struktur kurikulum SMPLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama
Satuan Pendidikan memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih minimal 1 jenis ketrampilan di kelas VIII dengan
mempertimbangkan minat, kebutuhan peserta didik dan ketersediaan SDM.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VII
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
54 (2) ** 18 72
(seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Seni Budaya ****:
o Seni Musik Kelompok Keterampilan
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Teater Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Tari Tata Kecantikan Seni Musik
Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
dapat memilih 2 (dua) atau lebih 468 (13) 144 612
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108 Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1062 (34) 306 1368 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VIII
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VIII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
****Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih
54 (2) ** 18 72 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 *****Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Matematika 54 (2) ** 18 72 Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72
Tata Kecantikan Seni Musik
Seni Budaya ****: Tata Graha Fotografi
o Seni Musik Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
o Seni Rupa 54 (2) **** 18 72
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
o Seni Teater Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
o Seni Tari Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah
468 (13) 144 612
satu
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas IX
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Pancasila didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
48 (2) ** 16 64
atau seni tari).
Bahasa Indonesia 48 (2) ** 16 64
Matematika 48 (2) ** 16 64 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) ** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) ** 16 64 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris*** 48 (2) ** 16 64 diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64
Seni Budaya ****: Kelompok Keterampilan:
o Seni Musik Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Rupa 48 (2) **** 16 64 Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Teater Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Tari Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
416 (13) 128 544
satu Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 96 (3) - 96 Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Muatan Lokal 64 (2) ***** - 64***** Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Total****** 944 (34) 272 1216 Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Struktur Kurikulum Diksus (SMALB)
Struktur kurikulum SMALB terdiri atas 2 (dua) fase yaitu Fase E dan Fase F. Fase E yaitu untuk Kelas IX, (usia mental ±10
tahun) dan Fase F untuk Kelas X dan Kelas XI. (Usia Mental ±10 tahun)
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas V
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minggu untuk memenuhi alokasi projek (27
minggu untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 rupa, seni teater, atau seni tari).
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per
Matematika 108 (3) 36 144 tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
Seni Budaya ***: mata pelajaran tambahan yang
● Seni Musik diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 144 (4) - 144
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi projek penguatan (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
Alokasi intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per
per tahun (minggu) Tahun Keterangan:
tahun
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Pekerti* teater, atau seni tari).
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Bagaimana menyusun
pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan?
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat
. .
1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN
SATUAN
PENDIDIKAN
2 PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
DINAS
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan UPT
MKKS
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
Berikut adalah pilihan cara untuk
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
mengumpulkan informasi
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh
● Kuesioner, dengan pertanyaan
warga satuan pendidikan.
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
● Wawancara, untuk mendapatkan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
data secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan
● Diskusi kelompok terpumpun
pendidikan
(FGD) dengan mengundang
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis
perwakilan dari seluruh warga
dan dokumentasi data
satuan pendidikan dan tokoh
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan
masyarakat.
strategi atau solusi
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan
dan hasil belajar, kompetensi dan
pendidikan:
kinerja guru dan tenaga
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
kependidikan, mutu dan relevansi
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
pembelajaran
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai
untuk menganalisis informasi:
profil Pelajar Pancasila?
● Analisis SWOT
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang
UPT
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh MKKS
semua informasi sistem, sumber daya satuan pendidikan? Peserta didik
dan fasilitas dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana
● Apakah ada sumber daya dari mencapai gambaran ideal tersebut? sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut?
lingkungan sekitar yang dapat Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
Review Visi Misi ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
dimanfaatkan oleh satuan
● Bagian mana yang perlu ditajamkan kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
pendidikan dalam proses belajar? dalam visi dan misi? perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
Sumber pendanaan yang lebih sesuai dengan kondisi
● Bagaimana proses pendanaan satuan Guru dan tenaga kependidikan
lingkungan dan karakteristik peserta ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
pendidikan? didik??
● Bagaimana penggunaan dana ini? pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja prioritasnya? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
Sistem dan kebijakan di daerah yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? Review Tujuan kelompok tersebut?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
terkait indikator? pendidikan (atau program keahlian untuk membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
● Apa saja perubahan sistem yang SMK) dalam mendukung kompetensi ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
terjadi? peserta didik? latar belakang dan kebutuhan?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Apa yang mendasari tujuan ini?
mendukung pencapaian indikator? ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki Sarana dan prasarana
oleh peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
Kemitraan ● Mengapa kompetensi ini dianggap pembelajaran yang optimal?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat penting? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
dilibatkan untuk mendukung program ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
satuan pendidikan? (organisasi, peserta didik? ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
komunitas, tokoh, dll.) ● Apa karakteristik individu yang ingin untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
dibangun? mengelola data?
● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan Strategi
Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan di
satuan pendidikan?
Pembelajaran tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan gado-
gado, dimana bermacam bahan dicampur siswa membuat pertanyaan untuk
namun masih dapat dipilah diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya alam Seni Musik
lokal Siswa mencatat informasi yang
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran siswa belajar memainkan
didapat secara terstruktur (belajar
alat musik dari daerah lokal
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan membuat tabel atau diagram) dan
yang menggunakan bahan
berdiskusi untuk membuat cara
dengan merujuk pada tema yang sudah mengkomunikasikan informasi Sumber daya yang diambil dari alam
sekitarnya. Siswa juga
ditentukan tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
menjaga bermusik dalam kesehatan
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara kesehatan dalam emosi (memberikan
menyusun TP yang sesuai dengan tema keseharian
ketenangan/menghibur)
IPAS
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan
siswa bertanya kepada narasumber
wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengenai jenis-jenis sumber daya alam lokal
melihat CP dan mengidentifikasi tema- (sebisa mungkin yang masih mudah dijumpai
Bahasa Inggris
oleh siswa) yang dimanfaatkan untuk
tema yang bisa menjadi fokus kesehatan. Dari informasi yang didapat,
pembelajaran siswa dapat mendiskusikan cara kerja sistem menulis teks deskripsi mengenai satu
tubuh secara sederhana (sistem pernapasan sumber daya alam dari daerahnya yg
atau pencernaan dan mendiskusikan cara- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
cara untuk menjaga kesehatan sistem masyarakat.
tersebut
Pada akhir fase ini, peserta didik Peserta didik Pada akhir fase D, peserta didik Peserta didik menunjukkan
mampu memahami dan memiliki dapat…….mengidentifikasi menggunakan bahasa Inggris kepekaannya terhadap unsur-
kesadaran akan keberadaan diri sistem organisasi kehidupan untuk berinteraksi dan saling unsur bunyi-musik dan konteks
serta mampu berinteraksi dengan serta melakukan analisis untuk bertukar ide, pengalaman, minat, sederhana dari sajian musik
lingkungan terdekatnya. Ia menemukan keterkaitan sistem pendapat dan pandangan dengan seperti: lirik lagu, kegunaan
mampu menganalisis hubungan organ dengan fungsinya serta guru, teman sebaya dan orang musik yang dimainkan, budaya,
antara kondisi geografis daerah kelainan atau gangguan yang lain dalam berbagai macam era, dan style.
dengan karakteristik masyarakat muncul pada sistem organ konteks familiar yang formal dan
dan memahami potensi sumber tertentu (sistem pencernaan, informal. Dengan pengulangan
daya alam sistem peredaran darah, sistem dan penggantian kosa kata, Tujuan Pembelajaran:
pernafasan dan sistem peserta didik memahami ide
Tujuan Pembelajaran Peserta didik menunjukkan
reproduksi utama dan detail yang relevan
dari diskusi atau presentasi kepekaan terhadap unsur bunyi
Peserta didik mengidentifikasi
Tujuan Pembelajaran musik dan sajian musik lokal yang
kondisi geografis daerah dengan mengenai berbagai macam topik
yang telah familiar dan dalam terkait dengan kekayaan alam
karakteristik masyarakat dan Peserta didik menganalisis
konteks kehidupan di sekolah dan kesehatan masyarakat
potensi sumberdaya alam yang hubungan sumberdaya alam
mendukung kesehatan lokal yang dapat menunjang dan di rumah
masyarakat kesehatan masyarakat, dan
mengkampanyekan gaya hidup
sehat
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di
mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa Inggris
pelajar Pancasila
09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila IPAS Bahasa Indonesia Agama dan Budi Pekerti
11.05 - 11.40 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Projek penguatan profil Bahasa Indonesia
pelajar Pancasila
11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Projek penguatan profil Muatan lokal
pelajar Pancasila
Elemen Menyimak: Elemen Membaca & Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Mempresentasikan: identitas dirinya dan teman-
Peserta didik mampu Peserta didik mampu temannya sesuai budaya,
memahami ide pokok memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara minat, dan perilakunya; cara
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap berkomunikasi dengan
informasi dari media audio, sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, mereka; mengenali
teks aural (teks yang puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan karakteristik fisik dan non-fisik
dibacakan dan/atau didengar), atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai orang dan benda yang ada di
dan instruksi lisan yang mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan lingkungan sekitarnya; serta
berkaitan dengan tujuan dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam memahami bahwa kebinekaan
berkomunikasi. Peserta didik informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi dapat memberikan
mampu memahami dan menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta kesempatan untuk
memaknai teks narasi yang yang dihadapi oleh tokoh didik mampu mengungkapkan mendapatkan pengalaman dan
dibacakan atau dari media cerita pada teks narasi. gagasan dalam suatu pemahaman yang baru.
audio. Peserta didik mampu percakapan dan diskusi
menambah kosakata baru dari dengan menerapkan tata
teks yang dibaca atau caranya. Peserta didik mampu
tayangan yang dipirsa sesuai menceritakan kembali suatu
dengan topik. informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti
07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris
09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila
11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila
CP Elemen Menyimak: CP elemen keterampilan proses: Peserta didik dapat mengenal identitas
dirinya dan teman-temannya sesuai budaya,
Peserta didik mampu memahami ide pokok ● Merencanakan dan melakukan minat, dan perilakunya; cara berkomunikasi
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari penyelidikan. Dengan panduan, peserta dengan mereka; mengenali karakteristik
media audio, teks aural (teks yang dibacakan didik membuat rencana dan melakukan fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang langkah-langkah operasional untuk di lingkungan sekitarnya; serta memahami
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. menjawab pertanyaan yang diajukan. bahwa kebinekaan dapat memberikan
Peserta didik mampu memahami dan Menggunakan alat dan bahan yang kesempatan untuk mendapatkan
memaknai teks narasi yang dibacakan atau sesuai dengan mengutamakan pengalaman dan pemahaman yang baru.
dari media audio keselamatan. Peserta didik
menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
● Memproses, menganalisis data dan
informasi. Mengorganisasikan data
dalam bentuk tabel dan grafik
sederhana untuk menyajikan data dan
mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan
memberikan alasan yang bersifat
ilmiah.
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia IPAS PPKN
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain kuesioner Tujuan Pembelajaran: Memahami pengaruh
dengan saksama, memahami instruksi yang lebih sederhana, mengorganisasikan data budaya dengan cara berkomunikasi
kompleks, memahami dan memaknai ide pokok
dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
dibacakan) yang sesuai jenjangnya.
Kegiatan pembelajaran:
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan
● Penjelasan ttg bentuk dan fungsi kuesioner
Kegiatan pembelajaran:
Kegiatan pembelajaran
● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
● Mengamati berbagai media penyampaian
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
dan mengidentifikasi ide / pesan yang ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
disampaikan karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
Bagaimana guru
menggunakan dan
memilih perangkat ajar
yang tepat?
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:
a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;
b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan
a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;
c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;
d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program
Pembelajaran Individual (PPI).
2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada
modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen
perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan
prinsip-prinsip asesmen.
6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK
dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar dari berbagai sumber.
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur
tujuan pembelajaran.
Aktivitas 1: Diskusi fungsi Aktivitas 2: Curah Aktivitas 3: Eksperimen Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
air untuk manusia. pendapat tentang fungsi daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen air. Formatif asesmen
Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan
Contoh penerapan penyesuaian menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/
pembelajaran dan infografis.
pengembangan PPP Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat
kesiapan peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung
Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak
mandiri
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-
peserta didik. kurangnya pada setiap akhir semester.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, mempertimbangkan:
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, a. laporan kemajuan belajar;
deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
tua/wali. pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, f. ekstrakurikuler;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk g. penghargaan peserta didik; dan
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang h. tingkat kehadiran.
diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik
Sejauh mana Bapak/Ibu
Silakan scan kode atau kunjungi
link berikut ini jika Anda bersedia
melakukan self-assessment:
memahami Struktur
Kurikulum Merdeka? Silakan
isi self-assessment pada
tautan berikut:
https://bit.ly/asestopik2
Kesimpulan
● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
● Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.
● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan pemahaman dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama holistik: perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi • Untuk memahami mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
dini dan penanaman lingkungan sekitar, mata Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
karakter dapat pelajaran IPA dan IPS menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase kelompok tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan digabungkan sebagai pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. Mata kejuruan meningkat dari 60% intelektual, capaian
bermain-belajar mata pelajaran Ilmu pelajaran yang dipelajari ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku Pengetahuan Alam dan Panduan untuk serupa dengan di SMP dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Sosial (IPAS) guru Informatika Penerapan pembelajaran sederajat, dengan
disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar berbasis projek dengan menerapkan prinsip
Fase Fondasi untuk • Integrasi computational membantu guru- mengikuti mata pelajaran mengintegrasikan mata modifikasi kurikulum
meningkatkan thinking dalam mata guru pemula, dari Kelompok Mapel pelajaran terkait.
kesiapan bersekolah pelajaran Bahasa sehingga guru Wajib, dan memilih mata Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, mata pelajaran pelajaran dari kelompok
Pembelajaran Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
dan IPAS tidak harus MIPA, IPS, Bahasa, dan
berbasis projek menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berlatar belakang Keterampilan Vokasi sesuai minimal 6 bulan (1 semester). pembelajaran berbasis
untuk penguatan • Bahasa Inggris sebagai
pendidikan minat, bakat, dan projek untuk menguatkan
profil Pelajar mata pelajaran pilihan
informatika aspirasinya Pelajar dapat memilih mata Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan Pembelajaran berbasis pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
Pembelajaran Pembelajaran berbasis
perayaan hari besar projek untuk penguatan keahliannya dengan sekolah reguler,
berbasis projek projek untuk penguatan
dan perayaan tradisi profil Pelajar Pancasila dengan kedalaman materi
untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
lokal dilakukan minimal 2 kali dan aktivitas sesuai dengan
profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dilakukan dalam satu tahun ajaran, dan
pelajar di SLB
minimal 3 kali pelajar menulis esai ilmiah
dalam satu tahun sebagai syarat kelulusan
ajaran
Refleksi
https://bit.ly/refleksitopik2
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022