Anda di halaman 1dari 86

Topik 2: Kurikulum Merdeka

Sosialisasi Direktorat Teknis dan Widyaprada Utama

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


Tujuan Diskusi
PUSAT
Memahami struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya di tingkat satuan pendidikan
agar dapat memberikan sosialisasi serta pendampingan yang diperlukan kepada dinas
pendidikan.

Catatan
Rangkaian kegiatan sosialisasi ini dirancang sedapat mungkin untuk mencerminkan karakteristik
Kurikulum Merdeka, misalnya pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik (asesmen formatif di
awal, tengah, dan akhir untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan belajar), diskusi interaktif, serta
kegiatan refleksi yang menguatkan pengembangan kompetensi
Tujuan Diskusi DINAS
UPT
MKKS

Memahami struktur Kurikulum Merdeka dan penerapannya agar dapat


memberikan sosialisasi serta pendampingan yang diperlukan satuan pendidikan.

Catatan
Rangkaian kegiatan sosialisasi ini dirancang sedapat mungkin untuk mencerminkan karakteristik
Kurikulum Merdeka, misalnya pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik (asesmen formatif di
awal, tengah, dan akhir untuk mengetahui kesiapan dan kebutuhan belajar), diskusi interaktif, serta
kegiatan refleksi yang menguatkan pengembangan kompetensi
Materi Diskusi PUSAT

Struktur Kurikulum Merdeka, termasuk


A intrakurikuler dan kokurikuler, termasuk
pengelolaan sumber daya untuk
mendukung projek

Penyusunan kurikulum operasional satuan


B pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan satuan
pendidikan

Prinsip pembelajaran dan asesmen dan


C penerapannya, termasuk pembelajaran
sesuai tahap capaian peserta didik
(teaching at the right level) dan
penyusunan rapor peserta didik
Materi Diskusi DINAS
UPT
MKKS

Prinsip pembelajaran dan asesmen


Struktur Kurikulum Merdeka,
dan penerapannya, termasuk
A termasuk intrakurikuler dan
pembelajaran sesuai tahap capaian
C
kokurikuler, termasuk
peserta didik (teaching at the right
pengelolaan sumber daya
level) dan penyusunan rapor
untuk mendukung projek
peserta didik

Penyusunan kurikulum Penggunaan perangkat ajar,


B operasional satuan mulai dari penggunaan contoh- D
pendidikan yang sesuai contoh yang diberikan
dengan karakteristik dan
Pemerintah, hingga
kebutuhan satuan pendidikan
penyusunan perangkat ajar
Kesepakatan Kegiatan
1. Mengikuti kegiatan secara utuh sepanjang 120 menit
Moda “mute” dan video mati Moda “unmute” dan video nyala
2. Berpartisipasi dalam diskusi
3. Speaker dalam moda “mute” selama kegiatan
berlangsung kecuali bila dalam keadaan berdiskusi.

4. Mengaktifkan “raise hand” sebelum bertanya dan/atau


berbicara serta menunggu sampai dipersilahkan oleh
moderator. Menyalakan kamera dan speaker dalam moda
“unmute”. Setelah selesai, klik “lower hand”

5. Silakan sampaikan pertanyaan di kolom chat


6. Paparan akan diberikan melalui tautan YouTube sehingga
Bapak/Ibu tidak perlu merekam

7. Apa lagi yang bisa kita lakukan agar kegiatan ini


berjalan seoptimal mungkin?
Mari kita cek pemahaman terlebih dahulu
(Aktivitas self-assessment)

Kurikulum Merdeka & asesmen untuk pembelajaran: Silakan scan kode atau kunjungi
link berikut ini jika Anda bersedia
melakukan self-assessment:
Asesmen adalah bagian penting dari pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdeka, asesmen digunakan untuk
menginformasikan pendidik dan peserta didik tentang
kebutuhan belajar mereka. Dengan demikian, asesmen dalam
pembelajaran tidak digunakan untuk memberikan nilai dan
ranking berdasarkan hasil belajar, tetapi justru memandu
proses belajar.

Sosialisasi merupakan proses belajar. Oleh karena itu, Ibu dan


Bapak peserta dapat menggunakan asesmen ini untuk
memandu proses yang Ibu dan Bapak lalui untuk memahami
kebijakan pemulihan pembelajaran. https://bit.ly/selfassessmentKM
Asesmen ini tidak wajib dan tidak memberi dampak apapun
selain untuk pembelajaran kita sendiri :)
Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum Merdeka?
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap projek dapat dilaksanakan dengan
mata pelajaran mengacu pada capaian menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
pembelajaran. semua mata pelajaran dan jumlah total
2. Projek penguatan profil pelajar waktu pelaksanaan masing-masing projek
Pancasila. Kegiatan khusus yang tidak harus sama.
ditujukan untuk memperkuat upaya Alokasi waktu untuk setiap projek
pencapaian profil pelajar Pancasila yang penguatan profil pelajar Pancasila tidak
mengacu pada Standar Kompetensi harus sama. Satu projek dapat dilakukan
Lulusan. dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;


dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Struktur Kurikulum PAUD

Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
terdiri dari memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar
● projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).
Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan
agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di internasional. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
dalam Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.
kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak
bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar,
kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi
Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus
waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh
penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada
di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak
tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan
dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
Struktur Kurikulum PAUD
Persamaan: Perbedaan
Adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun
kegiatan khusus di luar intrakurikuler untuk memperkuat upaya
sebaiknya tidak kurang dari sekitar 900
pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada SKL
(sembilan ratus) menit per minggu.
PAUD
Pendekatan pembelajaran yang disarankan
Kegiatan intrakurikuler di PAUD dirancang agar anak dapat
adalah pendekatan bermain
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Capaian
#bermainadalahbelajar
Pembelajaran (CP) fase fondasi pada akhir partisipasinya di
Mengutamakan penggunaan nilai-nilai lokal PAUD.
dalam pemilihan kegiatan. Agar bermakna,
Untuk dapat mencapai CP, satuan memiliki kemerdekaan untuk
menggunakan sumber belajar nyata dari
memilih metode yang dirasa paling sesuai untuk diterapkan.
lingkungan sekitar.
Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang
menyenangkan bagi anak dan bermakna.

Peningkatan penggunaan buku bacaan anak sebagai sumber


belajar tidak nyata dalam upaya penguatan literasi dan karakter.
Struktur Kurikulum SD
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
pelajaran atau tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
a. pembelajaran intrakurikuler; dan penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila, dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) harus sama.
beban belajar per-tahun.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu


Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) TAHUN
* Diikuti oleh peserta didik sesuai
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing-masing.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144


** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
PJOK 108 (3) 36 144 *** Maksimal 2 JP per minggu atau
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
72 JP per tahun.
o Seni Musik
o Seni Rupa **** Total JP tidak termasuk mata
o Seni Teater pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
o Seni Tari
Lokal, dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 tambahan yang diselenggarakan
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
oleh satuan pendidikan.

Total****: 828 (23) 252 1080


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


1 JP = 35 menit (minggu) per tahun TAHUN
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Seni Tari).
Matematika 180 (5) *** 36 216
PJOK 108 (3) 36 144 *** Maksimal 2 JP per minggu
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 atau 72 JP per tahun.
o Seni Musik
o Seni Rupa **** Total JP tidak termasuk mata
o Seni Teater pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
o Seni Tari
Lokal, dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 tambahan yang diselenggarakan
Muatan Lokal*** 72 (2) 72 oleh satuan pendidikan.
Total****: 900 (25) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
1 JP = 35 menit (minggu) per tahun TAHUN sesuai dengan
agama/kepercayaan masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (Seni Musik, Seni
Rupa, Seni Teater, dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252
*** Maksimal 2 JP per minggu
Matematika 180 (5) 36 216 atau 72 JP per tahun.
IPAS 180 (5) 36 216
**** Total JP tidak termasuk
PJOK 108 (3) 36 144 mata pelajaran Bahasa Inggris,
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 Muatan Lokal, dan/atau mata
pelajaran tambahan yang
o Seni Musik
diselenggarakan oleh satuan
o Seni Rupa
pendidikan.
o Seni Teater
o Seni Tari
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III - V

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu K13 Program Sekolah Penggerak


Per Minggu
Alokasi per tahun
Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun
(minggu) ****Jam pelajaran
kelas 3 SD mengalami
peningkatan, mengikuti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 struktur kelas 4 karena
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 IPAS dimulai di kelas 3

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144


Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4
***opsional. Satuan
108 (3) 36 144
Pendidikan dapat
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 mengintegrasikan
muatan lokal dalam
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 mapel lain atau
diajarkan melalui
Pendidikan Pancasila 6 144 (4) 36 180
kegiatan projek.
Bahasa Indonesia 10 216 (6) 36 252
Matematika 6 180 (5) 36 216
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 108 (3) 36 144
Pilihan minimal 1: 4
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni Tari 108 (3) 36 144

Bahasa Inggris*** 2 72 (2)*** 72***


Muatan Lokal*** 2 72 (2)*** 72***
Total*** 1.044(29) 252 1.296
Struktur Kurikulum SMP
Struktur kurikulum SMP/MTs terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D
yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX.

Struktur kurikulum SMP/MTs terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua


puluh lima persen) total JP per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara


fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
V SMP Kelas VII-VIII
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1 JP=40 menit (minggu) per tahun TAHUN
agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Tari, dan/atau
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Prakarya). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 72 (2) 36 108 atau prakarya
Pekerti*
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, Seni Tari, atau
Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108
Prakarya)
Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216

Matematika 144 (4) 36 180 *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
IPA 144 (4) 36 180

IPS 108 (3) 36 144


**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
PJOK 72 (2) 36 108

Informatika 72 (2) 36 108

Seni dan Prakarya**: 72 (2) 36 108


o Seni Musik
o Seni Rupa
o Seni Teater
o Seni Tari
o Prakarya

Muatan Lokal*** 72 (2) - 72

Total****: 1044 (29) 360 1404


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMP Kelas IX

Alokasi pertahun (minggu) Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN


Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1 JP=40 menit per tahun * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 masing-masing.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96


** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 (satu) jenis seni atau
prakarya (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 Rupa, Seni Teater, Seni Tari,
Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96 dan/atau
Prakarya). Peserta didik
Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192
memilih 1 (satu) jenis seni
Matematika 128 (4) 32 160 atau prakarya
IPA 128 (4) 32 160 (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, Seni Tari, atau
IPS 96 (3) 32 128 Prakarya)
Bahasa Inggris 96 (3) 32 128 .
*** Maksimal 2 JP per
PJOK 64 (2) 32 96
minggu atau 64 JP per
Informatika 64 (2) 32 96 tahun.
Seni dan Prakarya**: 64 (2) 32 96
o Seni Musik **** Total JP tidak
o Seni Rupa termasuk mata pelajaran
o Seni Teater Muatan Lokal, dan/atau
o Seni Tari mata pelajaran tambahan
o Prakarya yang diselenggarakan oleh
Muatan Lokal*** 72 (2) ** - 72** satuan pendidikan.

Total****: 928 (29) 320 1248


Struktur Kurikulum SMA
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:
Satuan pendidikan wajib membuka kelompok
a. Fase E untuk Kelas X; dan mata pelajaran umum serta sekurang-
b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII. kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran
pilihan. Setiap peserta didik wajib mengikuti:
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu: a. seluruh mata pelajaran dalam
a. pembelajaran intrakurikuler; dan kelompok mata pelajaran umum; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5
30% (tiga puluh persen) total JP per-tahun. (lima) mata pelajaran dari minimal dua
kelompok mata pelajaran pilihan
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan (maksimal mata pelajaran pilihan yang
secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu diambil dari 1 (satu) kelompok mata
pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada pelajaran pilihan adalah 3 (tiga) mata
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan pelajaran),disesuaikan dengan minat,
tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata bakat, dan aspirasi peserta didik.
pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
Fase F Untuk Kelas XI dan Kelas XII

Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:

a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan
seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Setiap
SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setiap SMA/MA wajib
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya. Kelompok mata pelajaran Vokasi
dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni,
dapat dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas X
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
(minggu) per tahun TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108


** Maksimal 2 JP
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 perminggu atau 72 JP
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 pertahun.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 *** Pembelajaran reguler
tidak penuh 36 minggu
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 114
untuk memenuhi alokasi
Matematika 108 (3) 36 114 projek (27 minggu untuk
IPA: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6) 108 324 PPKn, Bahasa Inggris,
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 288 (8) 144 432 Informatika, serta Seni dan
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 Prakarya).
PJOK 72 (2) 36 108
**** Satu JP beban belajar
Informatika 72 (2) 36 108
di SMP adalah 45 menit.
Seni dan Prakarya***: 54 (2) ** 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya adn kewirausahaan)
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72**
Total*****: 1098 (32) 486 1584
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XI
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit (minggu) per tahun TAHUN sesuai dengan
Kelompok Mata Pelajaran Umum: agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Pembelajaran reguler
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
kelas XI tidak penuh 36 (tiga
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
puluh enam) minggu untuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 memenuhi alokasi projek 27
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 (dua puluh tujuh) minggu
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 untuk Pendidikan Pancasila,
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 114 Bahasa Inggris, Seni, dan
Sejarah.
Matematika 108 (3) 36 114
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 *** Satuan pendidikan
PJOK 72 (2) 36 108 menyediakan minimal 1
Sejarah 54 (2) ** 18 72 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Seni dan Budaya***: 54 (2) ** 18 72 Seni Rupa, Seni Teater,
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; dan/atau Seni Tari). Peserta
Prakarya) didik memilih 1 (satu) jenis
Jumlah JP mata pelajaran umum: 576 (18) 216 792 seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Kelompok Mata Pelajaran MIPA - 720-900 Seni Teater, atau Seni Tari).
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN
(minggu) per tahun
Kelompok Mata Pelajaran MIPA:
● Biologi **** Alokasi masing-
● Kimia masing mata pelajaran
● Fisika pilihan (selain mata
● Informatika
pelajaran Prakarya dan
● Matematika tingkat lanjut
Kewirausahaan) yaitu 5
Kelompok Mata Pelajaran IPS: (lima) JP per minggu atau
● Sosiologi 180 (seratus delapan
● Ekonomi
puluh) JP per tahun.
● Geografi
● Antropologi
*****Paling banyak 2
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya (dua) JP per minggu atau
● Bahasa Indonesia tingkat lanjut 720-900 (20-25) **** -
72 (tujuh puluh dua) JP
● Bahasa Inggris tingkat lanjut
● Bahasa Korea per tahun.
● Bahasa Arab
● Bahasa Mandarin ******Total JP tidak
● Bahasa Jepang termasuk mata pelajaran
● Bahasa Jerman Muatan Lokal dan/atau
● Bahasa Prancis
mata pelajaran
tambahan yang
Kelompok Vokasi dan Prakarya:
● Prakarya dan Kewirausahaan (budidaya, kerajinan, diselenggarakan oleh
rekayasa, atau pengolahan)***** satuan pendidikan.
● dsb. dikembangkan sesuai sumber daya yang tersedia

Muatan Lokal***** 72 (2) - 72


1296-1476 216 1.512-1692
Total*****:
(38-43)
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XII
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
* Diikuti oleh peserta didik sesuai
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1JP=45 menit (minggu) per tahun TAHUN
dengan agama/kepercayaan
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 ** Pembelajaran reguler kelas XI
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 minggu untuk memenuhi alokasi
projek 27 (dua puluh tujuh) minggu
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 64(2) 32 96
Inggris, Seni, dan Sejarah.
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 48(2) ** 16 64
*** Satuan pendidikan menyediakan
Bahasa Indonesia 96(3) 32 128 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Matematika 96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Bahasa Inggris 48 (2) ** 16 64 dan/atau Seni Tari). Peserta didik
PJOK 64 (2) 32 96 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Sejarah 48 (2) ** 32 64
Seni Tari).
Seni dan Budaya***: 48 (2) ** 16 64
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya)
Jumlah JP mata pelajaran umum: 512 (18) 192 704
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XII

**** Alokasi masing-


masing mata pelajaran
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika 640-800(200-
- 640-800 pilihan (selain mata
Lanjutan
25)** pelajaran Prakarya dan
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi Kewirausahaan) yaitu 5
(lima) JP per minggu atau
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa Indonesia tingkat Lanjut, - - 180 (seratus delapan puluh)
Bahasa Inggris tingkat Lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa
Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis 22 - JP per tahun.

Prakarya dan kewirausahaan (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa atau *****Paling banyak 2 (dua)
- -
Pengolahan) *** JP per minggu atau 72
(tujuh puluh dua) JP per
Muatan Lokal 2 64(2)*** 64
tahun.
1.152-1.312(38-
Total per tahun**** 192 1.344-1.504
43) ******Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.

● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

● Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur


kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program
keahlian pada SMK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum satu
konsentrasi keahlian.

● Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau


program 4 tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pimpinan unit utama
yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar


30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara


fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 114
PJOK 90 18 108
Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**: 54 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; Prakarya)
Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 108 36 144

Bahasa Inggris 108 36 144

Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216

Dasar-dasar Program Keahlian 432 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Pancasila 54 18 72

Bahasa Indonesia 90 18 108

PJOK 54 18 72

Sejarah 54 18 72

Muatan Lokal** 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432


Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 90 18 108

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 36 18 54


Pekerti*
Pendidikan Pancasila 36 - 36

Bahasa Indonesia 36 18 54

Muatan Lokal** 36 - 36

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP =
45 menit)
B. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Matematika 54 54
Bahasa Inggris 72 72
Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 396 396
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 90
Praktik Kerja Lapangan**** 792 792
Mata Pelajaran Pilihan***** 108 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1512 1512
Jumlah A+B 1620 36 1656
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di kelas XII.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 90 18 108
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum 342 90 432
(A):
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 90 18 109

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum - - -


Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): - - -
B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 72 - 72

Bahasa Inggris 216 - 216

Praktik Kerja Lapangan* 1368 - 1368

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1656 - 1656

Jumlah A+B 1656 - 1656

Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh)
sampai dengan 28 (dua puluh delapan) minggu di kelas XIII.
Struktur Kurikulum Diksus (SDLB)

Struktur kurikulum SDLB dibagi menjadi 3 (tiga) Fase yang didasarkan atas usia mental:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II (≤7 tahun)
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan (±8 tahun)
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. (±8 tahun)
Satuan Pendidikan SDLB dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Proporsi beban belajar di SDLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.pembelajaran intrakurikuler; dan
b.projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS I

Alokasi Alokasi projek


intrakurikuler penguatan profil Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas I
Mata Pelajaran Total JP Per Tahun
per tahun pelajar Pancasila per (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
(minggu) tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
untuk memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Matematika, dan Pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Pendidikan Agama Hindu dan] Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau
seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 **** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun
sebagai mata pelajaran pilihan.
Matematika 54 (2) ** 18 72
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
Seni Budaya ***:
satuan pendidikan.
● Seni Musik
● Seni Rupa 252 (7) 108 360
● Seni Teater
● Seni Tari

Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216 (6)

Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72

Total *****: 846 (25) 234 1080


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS II

Alokasi projek Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas II


Alokasi (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
penguatan profil
Mata Pelajaran intrakurikuler per Total JP Per Tahun
pelajar Pancasila per
tahun (minggu) Keterangan:
tahun

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
108 (3) 36 144 masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu
108 (3) 36 144 untuk memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila, Matematika, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (PJOK).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi ***Satuan pendidikan menyediakan minimal 1


108 (3) 36 144
Pekerti* (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 seni tari).
Matematika 108 (3) 36 144
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Seni Budaya ***:
Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
● Seni Musik pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
● Seni Rupa 252 (7) 108 360 satuan pendidikan.
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216 (6)
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 900 (26) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS III-IV

Alokasi Alokasi projek


Total JP Per
Mata Pelajaran intrakurikuler per penguatan profil pelajar (Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas III-IV
Tahun
tahun (minggu) Pancasila per tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk Pendidikan
108 (3) 36 144
Pancasila, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (PJOK), dan IPAS).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi *** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
108 (3) 36 144 seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).
Pekerti*
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 seni teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Matematika 72 (2) 36 108
mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Seni Budaya ***: diselenggarakan oleh satuan pendidikan.l.

● Seni Musik
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS VI
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas VI
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* Keterangan:
96 (3) 32 128
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 32
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 minggu untuk memenuhi alokasi projek (24
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 minggu untuk Pendidikan Pancasila,

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
96 (3) 32 128
(PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal
Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128
1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Matematika 96 (2) 32 128
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) ** 16 64 teater, dan/atau seni tari). Peserta didik

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
48 (2) ** 16 64
rupa, seni teater, atau seni tari).
Seni Budaya***:
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per
● Seni Musik
320 (10) 128 448 tahun sebagai mata pelajaran.
● Seni Rupa
● Seni Teater ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

● Seni Tari Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau


Program Kebutuhan Khusus 128 (4) - 128 mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris 64 (2) **** - 64**** diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) **** - 64****
Total*****: 880 (29) 272 1152
Struktur Kurikulum Diksus (SMPLB)

Struktur kurikulum SMPLB terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX. (Usia Mental ±9 tahun)
Struktur kurikulum SMPLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama

Satuan Pendidikan memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih minimal 1 jenis ketrampilan di kelas VIII dengan
mempertimbangkan minat, kebutuhan peserta didik dan ketersediaan SDM.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VII
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
54 (2) ** 18 72
(seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Seni Budaya ****:
o Seni Musik Kelompok Keterampilan
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Teater Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Tari Tata Kecantikan Seni Musik
Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
dapat memilih 2 (dua) atau lebih 468 (13) 144 612
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108 Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1062 (34) 306 1368 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VIII

Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VIII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
****Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih
54 (2) ** 18 72 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 *****Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Matematika 54 (2) ** 18 72 Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72
Tata Kecantikan Seni Musik
Seni Budaya ****: Tata Graha Fotografi
o Seni Musik Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
o Seni Rupa 54 (2) **** 18 72
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
o Seni Teater Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
o Seni Tari Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah
468 (13) 144 612
satu
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas IX

Alokasi projek Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas IX


Alokasi
penguatan profil (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran intrakurikuler per Total JP Per Tahun
pelajar Pancasila per Keterangan:
tahun (minggu)
tahun * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Pancasila didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
48 (2) ** 16 64
atau seni tari).
Bahasa Indonesia 48 (2) ** 16 64
Matematika 48 (2) ** 16 64 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) ** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) ** 16 64 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris*** 48 (2) ** 16 64 diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64
Seni Budaya ****: Kelompok Keterampilan:
o Seni Musik Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Rupa 48 (2) **** 16 64 Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Teater Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Tari Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
416 (13) 128 544
satu Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 96 (3) - 96 Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Muatan Lokal 64 (2) ***** - 64***** Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Total****** 944 (34) 272 1216 Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Struktur Kurikulum Diksus (SMALB)
Struktur kurikulum SMALB terdiri atas 2 (dua) fase yaitu Fase E dan Fase F. Fase E yaitu untuk Kelas IX, (usia mental ±10
tahun) dan Fase F untuk Kelas X dan Kelas XI. (Usia Mental ±10 tahun)

Struktur kurikulum SMALB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai
dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama Program
magang dilaksanakan di kelas XI
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS V

Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas V
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minggu untuk memenuhi alokasi projek (27
minggu untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 rupa, seni teater, atau seni tari).
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per
Matematika 108 (3) 36 144 tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
Seni Budaya ***: mata pelajaran tambahan yang
● Seni Musik diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 144 (4) - 144
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi projek penguatan (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
Alokasi intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per
per tahun (minggu) Tahun Keterangan:
tahun
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Pekerti* teater, atau seni tari).

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72


Kelompok Keterampilan:
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Tata Kecantikan Seni Musik
Seni dan Budaya *****:
Tata Graha Fotografi
o Seni Musik Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
o Seni Teater
Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
o Seni Tari Budidaya Perikanan
Suvenir
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
648 (18) 216 864
satu
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) - 72
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi intrakurikuler per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
tahun (minggu)
tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
54 (2) ** 18 72
Pekerti* masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pekerti* memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
54 (2) ** 18 72
Pekerti*
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
Pendidikan Agama Hindu dan Budi seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).
54 (2) ** 18 72
Pekerti* Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan seni teater, atau seni tari).
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti* ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata
Matematika 54 (2) ** 18 72 pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Tata Busana Pijat/Akupresur
54 (2) ** 18 72
Kesehatan Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Seni dan Budaya****: Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Musik
Tata Graha Fotografi
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Teater
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
o Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Kelompok Keterampilan dapat Elektronika Alat Rumah Tangga
720 (20) 216 936 Seni Membatik
memilih salah satu Budidaya Perikanan
Suvenir
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1278 (40) 378 1656
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB KELAS XII
Alokasi projek
Alokasi per tahun penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran Keterangan:
(minggu) pelajar Pancasila per Tahun
tahun *Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 ** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai mata
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 *** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 minggu untuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 memenuhi alokasi projek (24 minggu tiap mata pelajaran, kecuali
Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Muatan Lokal)
Pekerti* 48 (2) *** 16 64

Pendidikan Pancasila 48 (2) *** 16 64 **** Bahasa Inggris bersifat pilihan


Bahasa Indonesia 48 (2) *** 16 64
***** Total jam pelajaran tidak termasuk mata pelajaran pilihan.
Matematika 48 (2) *** 16 64 Satu JP beban belajar di SMALB adalah 45 menit.
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) *** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) *** 16 64
Bahasa Inggris**** 48 (2) *** 16 64
Kelompok Keterampilan:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) *** 16 64
Tata Busana Pijat/Akupresur
Memilih minimal 1 (satu) mata pelajaran seni
Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
dan budaya:
Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Musik
48 (2) *** 16 64 Tata Graha Fotografi
o Seni Rupa
o Seni Teater Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Tari Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Kelompok Keterampilan dapat memilih Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
salah satu 640 (20) 192 832
Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Program Kebutuhan Khusus 64 (2) - 64 Suvenir Budidaya Perikanan
Muatan Lokal 64(2) ** 64** Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Total***** 1.136 (40) 336 1.472
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:

Bagaimana menyusun
pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan
satuan pendidikan?
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan


kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan
mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan
sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum


operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah

2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami

4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan


komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan


pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan
kurikulum operasional satuan pendidikan.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

SNP

Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat
. .

1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN
SATUAN
PENDIDIKAN
2 PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
DINAS
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan UPT
MKKS
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
Berikut adalah pilihan cara untuk
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
mengumpulkan informasi
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh
● Kuesioner, dengan pertanyaan
warga satuan pendidikan.
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar:
● Wawancara, untuk mendapatkan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
data secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan
● Diskusi kelompok terpumpun
pendidikan
(FGD) dengan mengundang
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis
perwakilan dari seluruh warga
dan dokumentasi data
satuan pendidikan dan tokoh
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan
masyarakat.
strategi atau solusi
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan
dan hasil belajar, kompetensi dan
pendidikan:
kinerja guru dan tenaga
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?
kependidikan, mutu dan relevansi
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat?
pembelajaran
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai
untuk menganalisis informasi:
profil Pelajar Pancasila?
● Analisis SWOT
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Seperti apakah gambaran ideal tentang
UPT
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh MKKS
semua informasi sistem, sumber daya satuan pendidikan? Peserta didik
dan fasilitas dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana
● Apakah ada sumber daya dari mencapai gambaran ideal tersebut? sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut?
lingkungan sekitar yang dapat Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
Review Visi Misi ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
dimanfaatkan oleh satuan
● Bagian mana yang perlu ditajamkan kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
pendidikan dalam proses belajar? dalam visi dan misi? perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
Sumber pendanaan yang lebih sesuai dengan kondisi
● Bagaimana proses pendanaan satuan Guru dan tenaga kependidikan
lingkungan dan karakteristik peserta ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
pendidikan? didik??
● Bagaimana penggunaan dana ini? pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja prioritasnya? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
Sistem dan kebijakan di daerah yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? Review Tujuan kelompok tersebut?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
terkait indikator? pendidikan (atau program keahlian untuk membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
● Apa saja perubahan sistem yang SMK) dalam mendukung kompetensi ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
terjadi? peserta didik? latar belakang dan kebutuhan?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Apa yang mendasari tujuan ini?
mendukung pencapaian indikator? ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki Sarana dan prasarana
oleh peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
Kemitraan ● Mengapa kompetensi ini dianggap pembelajaran yang optimal?
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat penting? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
dilibatkan untuk mendukung program ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
satuan pendidikan? (organisasi, peserta didik? ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
komunitas, tokoh, dll.) ● Apa karakteristik individu yang ingin untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
dibangun? mengelola data?
● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan Strategi
Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan di
satuan pendidikan?
Pembelajaran tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan gado-
gado, dimana bermacam bahan dicampur siswa membuat pertanyaan untuk
namun masih dapat dipilah diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya alam Seni Musik
lokal Siswa mencatat informasi yang
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran siswa belajar memainkan
didapat secara terstruktur (belajar
alat musik dari daerah lokal
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan membuat tabel atau diagram) dan
yang menggunakan bahan
berdiskusi untuk membuat cara
dengan merujuk pada tema yang sudah mengkomunikasikan informasi Sumber daya yang diambil dari alam
sekitarnya. Siswa juga
ditentukan tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
menjaga bermusik dalam kesehatan
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara kesehatan dalam emosi (memberikan
menyusun TP yang sesuai dengan tema keseharian
ketenangan/menghibur)
IPAS
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan
siswa bertanya kepada narasumber
wakil kepala sekolah bidang kurikulum mengenai jenis-jenis sumber daya alam lokal
melihat CP dan mengidentifikasi tema- (sebisa mungkin yang masih mudah dijumpai
Bahasa Inggris
oleh siswa) yang dimanfaatkan untuk
tema yang bisa menjadi fokus kesehatan. Dari informasi yang didapat,
pembelajaran siswa dapat mendiskusikan cara kerja sistem menulis teks deskripsi mengenai satu
tubuh secara sederhana (sistem pernapasan sumber daya alam dari daerahnya yg
atau pencernaan dan mendiskusikan cara- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
cara untuk menjaga kesehatan sistem masyarakat.
tersebut

Contoh desain pembelajaran tematik fase C


Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran

IPS IPAS Bahasa Inggris Seni Musik

Pada akhir fase ini, peserta didik Peserta didik Pada akhir fase D, peserta didik Peserta didik menunjukkan
mampu memahami dan memiliki dapat…….mengidentifikasi menggunakan bahasa Inggris kepekaannya terhadap unsur-
kesadaran akan keberadaan diri sistem organisasi kehidupan untuk berinteraksi dan saling unsur bunyi-musik dan konteks
serta mampu berinteraksi dengan serta melakukan analisis untuk bertukar ide, pengalaman, minat, sederhana dari sajian musik
lingkungan terdekatnya. Ia menemukan keterkaitan sistem pendapat dan pandangan dengan seperti: lirik lagu, kegunaan
mampu menganalisis hubungan organ dengan fungsinya serta guru, teman sebaya dan orang musik yang dimainkan, budaya,
antara kondisi geografis daerah kelainan atau gangguan yang lain dalam berbagai macam era, dan style.
dengan karakteristik masyarakat muncul pada sistem organ konteks familiar yang formal dan
dan memahami potensi sumber tertentu (sistem pencernaan, informal. Dengan pengulangan
daya alam sistem peredaran darah, sistem dan penggantian kosa kata, Tujuan Pembelajaran:
pernafasan dan sistem peserta didik memahami ide
Tujuan Pembelajaran Peserta didik menunjukkan
reproduksi utama dan detail yang relevan
dari diskusi atau presentasi kepekaan terhadap unsur bunyi
Peserta didik mengidentifikasi
Tujuan Pembelajaran musik dan sajian musik lokal yang
kondisi geografis daerah dengan mengenai berbagai macam topik
yang telah familiar dan dalam terkait dengan kekayaan alam
karakteristik masyarakat dan Peserta didik menganalisis
konteks kehidupan di sekolah dan kesehatan masyarakat
potensi sumberdaya alam yang hubungan sumberdaya alam
mendukung kesehatan lokal yang dapat menunjang dan di rumah
masyarakat kesehatan masyarakat, dan
mengkampanyekan gaya hidup
sehat
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di
mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika IPAS PJOK

07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika IPAS Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa Inggris
pelajar Pancasila

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila IPAS Bahasa Indonesia Agama dan Budi Pekerti

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Projek penguatan profil Bahasa Indonesia
pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Projek penguatan profil Muatan lokal
pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia


Pembelajaran integratif
● Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah

● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman


terhadap satu ide besar (konsep)

● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah


bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide besar
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran

● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelajaran,


sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
Contoh desain unit integratif fase B
Ide utama /konsep:
IPAS

Rancangan dan cara penyampaian Elemen keterampilan proses:


sebuah pesan menentukan ● Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan, peserta
efektivitas penyampaiannya didik membuat rencana dan melakukan langkah-langkah operasional
Asesmen (performance task) : untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Menggunakan alat dan bahan
yang sesuai dengan mengutamakan keselamatan. Peserta didik
Menyampaikan pesan untuk menggunakan alat bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang
mempromosikan gaya hidup sehat. akurat.
Siswa merancang media dan pesan
inti yang perlu disampaikan dalam ● Memproses, menganalisis data dan informasi. Mengorganisasikan data
serangkaian kegiatan kampanye dalam bentuk tabel dan grafik sederhana untuk menyajikan data dan
hidup sehat. mengidentifikasi pola. Peserta didik membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
Mata pelajaran yang terintegrasi:

IPAS, Bahasa Indonesia, PPKN


Bahasa Indonesia Pendidikan Pancasila

Elemen Menyimak: Elemen Membaca & Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Mempresentasikan: identitas dirinya dan teman-
Peserta didik mampu Peserta didik mampu temannya sesuai budaya,
memahami ide pokok memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara minat, dan perilakunya; cara
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap berkomunikasi dengan
informasi dari media audio, sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, mereka; mengenali
teks aural (teks yang puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan karakteristik fisik dan non-fisik
dibacakan dan/atau didengar), atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai orang dan benda yang ada di
dan instruksi lisan yang mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan lingkungan sekitarnya; serta
berkaitan dengan tujuan dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam memahami bahwa kebinekaan
berkomunikasi. Peserta didik informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi dapat memberikan
mampu memahami dan menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta kesempatan untuk
memaknai teks narasi yang yang dihadapi oleh tokoh didik mampu mengungkapkan mendapatkan pengalaman dan
dibacakan atau dari media cerita pada teks narasi. gagasan dalam suatu pemahaman yang baru.
audio. Peserta didik mampu percakapan dan diskusi
menambah kosakata baru dari dengan menerapkan tata
teks yang dibaca atau caranya. Peserta didik mampu
tayangan yang dipirsa sesuai menceritakan kembali suatu
dengan topik. informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan makanan
dengan lauk yang terpisah

Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai


Capaian Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran

Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala


sekolah bidang kurikulum melihat TP dan merancang
asesmen dan kegiatan untuk setiap mata pelajaran

Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiatan


pembelajaran dijalankan dengan merujuk pada tema yang
sudah ditentukan
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia IPAS PPKN

CP Elemen Menyimak: CP elemen keterampilan proses: Peserta didik dapat mengenal identitas
dirinya dan teman-temannya sesuai budaya,
Peserta didik mampu memahami ide pokok ● Merencanakan dan melakukan minat, dan perilakunya; cara berkomunikasi
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari penyelidikan. Dengan panduan, peserta dengan mereka; mengenali karakteristik
media audio, teks aural (teks yang dibacakan didik membuat rencana dan melakukan fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada
dan/atau didengar), dan instruksi lisan yang langkah-langkah operasional untuk di lingkungan sekitarnya; serta memahami
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. menjawab pertanyaan yang diajukan. bahwa kebinekaan dapat memberikan
Peserta didik mampu memahami dan Menggunakan alat dan bahan yang kesempatan untuk mendapatkan
memaknai teks narasi yang dibacakan atau sesuai dengan mengutamakan pengalaman dan pemahaman yang baru.
dari media audio keselamatan. Peserta didik
menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkan data yang akurat.
● Memproses, menganalisis data dan
informasi. Mengorganisasikan data
dalam bentuk tabel dan grafik
sederhana untuk menyajikan data dan
mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil
pengamatan dengan prediksi dan
memberikan alasan yang bersifat
ilmiah.
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia IPAS PPKN

Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain kuesioner Tujuan Pembelajaran: Memahami pengaruh
dengan saksama, memahami instruksi yang lebih sederhana, mengorganisasikan data budaya dengan cara berkomunikasi
kompleks, memahami dan memaknai ide pokok
dalam teks audiovisual dan teks aural (teks yang Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
dibacakan) yang sesuai jenjangnya.
Kegiatan pembelajaran:
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan
● Penjelasan ttg bentuk dan fungsi kuesioner
Kegiatan pembelajaran:
Kegiatan pembelajaran
● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
● Mengamati berbagai media penyampaian
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
dan mengidentifikasi ide / pesan yang ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
disampaikan karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?

● Mendiskusikan media yang paling efektif ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi


dalam menyampaikan pesan yang paling sesuai untuk masyarakat sekolah?

● Mencari data di sekolah untuk mengetahui


media apa yang paling disukai teman-
temannya

● Mendesain media penyampaian pesan


Perangkat ajar :

Bagaimana guru
menggunakan dan
memilih perangkat ajar
yang tepat?
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:

a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;

b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;

c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;

d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan

e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.


Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:

a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;

b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;

c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;

d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
dan

e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program
Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.

3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada
modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen
perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan
prinsip-prinsip asesmen.

6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK
dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun


sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur
tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta
didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi


untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
MA untuk Kelas 3
Contoh Cuplikan Modul Ajar Matematika
12 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis
Aktivitas 1 (Kinerja)
● Mandiri
Asesmen Sumatif Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m)
pada objek yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan pembelajaran
- Menggambar denah
● Mengukur panjang rumah dengan Aktivitas 2 (Tes)
dengan satuan baku Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang
menyertakan ukuran dengan satuan baku (mm, cm, dan m)
(mm, cm, dan m) serta
mengukur keliling panjang dengan
Aktivitas 3 (Kinerja)
bidang datar dengan satuan baku dan luas Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling
menambahkan semua (dengan menghitung segiempat, segitiga, dan segibanyak dengan
rusuknya. menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan jumlah bujur sangkar)
menghitung jumlah pada kertas Aktivitas 4 (Kinerja)
bujur sangkar berukuran isometrik. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu
1 cm2 yang menutup gambar benda dengan menghitung jumlah bujur sangkar
bidang datar berukuran 1 cm2 yang menutup bidang datar

Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)


Menggambar denah rumah dengan menyertakan ukuran
panjang dengan satuan baku dan luas (dengan menghitung
Asesmen Diagnostik: jumlah bujur sangkar) pada kertas isometrik.
Tes :
● Operasi hitung (Penjumlahan,
pengurangan, perkalian, Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok
pembagian)
Konversi satuan (meter ke
dengan kesiapan yang berbeda, sehingga pembelajaran sesuai
● Contoh penerapan
centimeter, cm ke milimeter) dengan tingkat kesiapan peserta didik.
penyesuaian
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik
pembelajaran dan
Untuk mengidentifikasi kemampuan adalah pembelajaran yang membangun elemen bernalar kritis dan
pengembangan PPP
berhitung dan pemahaman juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam diskusi dan
hubungan antar satuan panjang. pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk
Profil Pelajar Pancasila:
Asesmen sumatif: Kelas 4
● Bernalar kritis Menunjukkan pemahaman IPAS
Mandiri mengenai pengaruh siklus air

dalam presentasi dan
35 JP
pameran karya.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Indikator asesmen sumatif:
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam
kehidupan sehari-hari. Memberikan gambaran informasi
detail dan akurat, relevan, dan
berhubungan dengan topik.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. Presentasi berisi pesan yang jelas
dipahami audiens.
Tautan MA IPAS Kelas 4
Siklus Air
Urutan Kegiatan
Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya daur Bagaimana cara memperoleh air Apa masalah yang terjadi tentang Bagaimana menunjukan pemahaman
tentang pengaruh siklus air?
ada air? makhluk hidup di muka bumi? air? bersih? air?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi Aktivitas 2: Curah Aktivitas 3: Eksperimen Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
air untuk manusia. pendapat tentang fungsi daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen air. Formatif asesmen
Formatif asesmen

Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan
Contoh penerapan penyesuaian menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/
pembelajaran dan infografis.
pengembangan PPP Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat
kesiapan peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung

Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum


operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar
Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Sekolah dapat
melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas
dukungan Pemda dan yayasan

Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak
mandiri
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-
peserta didik. kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, mempertimbangkan:
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, a. laporan kemajuan belajar;
deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
tua/wali. pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, f. ekstrakurikuler;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk g. penghargaan peserta didik; dan
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang h. tingkat kehadiran.
diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik
Sejauh mana Bapak/Ibu
Silakan scan kode atau kunjungi
link berikut ini jika Anda bersedia
melakukan self-assessment:

memahami Struktur
Kurikulum Merdeka? Silakan
isi self-assessment pada
tautan berikut:

https://bit.ly/asestopik2
Kesimpulan

● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

● Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.

● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.

● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan pemahaman dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama holistik: perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi • Untuk memahami mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
dini dan penanaman lingkungan sekitar, mata Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
karakter dapat pelajaran IPA dan IPS menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase kelompok tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan digabungkan sebagai pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. Mata kejuruan meningkat dari 60% intelektual, capaian
bermain-belajar mata pelajaran Ilmu pelajaran yang dipelajari ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku Pengetahuan Alam dan Panduan untuk serupa dengan di SMP dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Sosial (IPAS) guru Informatika Penerapan pembelajaran sederajat, dengan
disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar berbasis projek dengan menerapkan prinsip
Fase Fondasi untuk • Integrasi computational membantu guru- mengikuti mata pelajaran mengintegrasikan mata modifikasi kurikulum
meningkatkan thinking dalam mata guru pemula, dari Kelompok Mapel pelajaran terkait.
kesiapan bersekolah pelajaran Bahasa sehingga guru Wajib, dan memilih mata Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, mata pelajaran pelajaran dari kelompok
Pembelajaran Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
dan IPAS tidak harus MIPA, IPS, Bahasa, dan
berbasis projek menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berlatar belakang Keterampilan Vokasi sesuai minimal 6 bulan (1 semester). pembelajaran berbasis
untuk penguatan • Bahasa Inggris sebagai
pendidikan minat, bakat, dan projek untuk menguatkan
profil Pelajar mata pelajaran pilihan
informatika aspirasinya Pelajar dapat memilih mata Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan Pembelajaran berbasis pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
Pembelajaran Pembelajaran berbasis
perayaan hari besar projek untuk penguatan keahliannya dengan sekolah reguler,
berbasis projek projek untuk penguatan
dan perayaan tradisi profil Pelajar Pancasila dengan kedalaman materi
untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
lokal dilakukan minimal 2 kali dan aktivitas sesuai dengan
profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dilakukan dalam satu tahun ajaran, dan
pelajar di SLB
minimal 3 kali pelajar menulis esai ilmiah
dalam satu tahun sebagai syarat kelulusan
ajaran
Refleksi

Silakan masuk ke tautan


berikut untuk mengisi refleksi

https://bit.ly/refleksitopik2
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022

Anda mungkin juga menyukai