Anda di halaman 1dari 34

KURIKULUM PAUD

Oleh:
Vera Sholeha
verasholeha@staff.uns.ac.id
A. Hakikat Kurikulum
Pengertian Kurikulum

Perkembangan pengertian/ batasan kurikulum

Klasifikasi kurikulum

Model organisasi pengembangan kurikulum


◦ Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir yang artinya Perkembangan
“pelari”, dan curere yang artinya “tempat berpacu”. Maknanya adalah
suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari sehingga sampai pada garis
pengertian/
finish yang ditetapkan. batasan
◦ Secara sederhana kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang kurikulum
harus dipelajari/ diselesaikan oleh setiap siswa atau anak didik untuk
memperoleh ijazah.
◦ Selanjutnya, kurikulum diartikan lebih luas lagi. Hal ini diperkuat oleh
penjelasan Patmodewo yang mengungkapkan bahwa kurikulum adalah
seluruh usaha/ kegiatan sekolah untuk merangsang anak supaya
belajar, baik di dalam maupun di luar kelas.
◦ Lebih lanjut, kurikulum diartikan sebagai “program pendidikan” (plan
for learning). Kurikulum adalah suatu rencana tertulis yang mengatur
segala hal terkait dengan kepentingan pendidikan.
Lanjutan….
Perkembangan
◦ UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pengertian/
menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
batasan
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
kurikulum
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dapat diartikan sebagai program pendidikan yang disusun secara logis dan
sistematis sebagai pedoman umum untuk penyelenggaraan system pendidikan, yang
memfasilitasi diperolehnya pengalaman dan atau hasil secara optimal, sehingga dapat
melahirkan siswa yang memeiliki kemampuan baik kompetensi akademik, personal,
social, maupun vokasional secara terintegrasi untuk bekal kehidupan yang akan
dihadapinya.
Fungsi kurikulum • Mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai proses anak.
kognitif
Klasifikasi
• Memfasilitasi anak agar dapat tumbuh dan kurikulum
Fungsi kurikulum berkembang sesuai dengan potensi, minat dan
sebagai proses bakat dan berkembang sebagai dirinya
aktualisasi diri sendiri.

• Membekali anak agar menjadi anggota


Fungsi kurikulum masyarakat yang secara inovatif dan kreatif
sebagai proses mengembangkan kehidupan ke arah yang lebih
rekonstruksi sosial produktif dan berkualitas.

Fungsi kurikulum • Memperoleh pengetahuan yang diharapkan


sebagai program dapat membekali kemampuan untuk bisa
hidup dalam zaman yang dilaluinya.
akademik
Separated Subject Curriculum (kurikulum terpisah)
• Penyusunan bahan atau materi pelajaran yang ketat untuk masing-masing
mata pelajaran. Model organisasi
• Setiap bahan pelajaran disajikan dalam mata pelajaran yang terpisah-pisah. pengembangan
kurikulum

Correlated Curriculum (kurikulum terkait)


• Suatu pendekatan penyusunan bahan dengan melihat kaitan
antara beberapa mata pelajaran kemudian digabung menjadi
satu bidang.

Integrated Curriculum (kurikulum terpadu)


• Mengandung unsur perpaduan, koordinasi, harmoni, kebulatan, dan
keseluruhan.
• Meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan
bahan pelajaran dalam bentuk unit/ keseluruhan.
Komponen Kurikulum

Komponen tujuan

Komponen isi/ materi

Komponen kegiatan

Komponen evaluasi
Interelasi Komponen Kurikulum

Tujuan

Isi Materi Metode Kegiatan

Evaluasi/ Penilaian
◦ Tujuan kurikulum adalah rumusan tujuan dari setiap program
pendidikan yang akan diberikan dan harus dicapai oleh siswa.
◦ Tujuan kurikulum pada setiap program pendidikan harus merupakan
penjabaran dari tujuan pendidikan nasional, yaitu mengacu pada Komponen
faslafah negara Pancasila dan UUD 1945. tujuan
◦ UU No. 20 tahun 2003, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab”.
Hierarki Tujuan

Tujuan pendidikan nasional

Tujuan institusional (lembaga)

Tujuan mata pelajaran (kurikuler)

Tujuan pembelajaran (instruksional)


◦ Penyelenggaraan TK dan RA difokuskan pada peletakan dasar-dasar pengembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
◦ Kompetensi atau tujuan yang harsu dimiliki anak TK:
1. Menunjukkan pemahaman positif tentang diri dan percaya diri
2. Menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dan alam sekitar
3. Menunjukkan kemampuan berpikir runut
4. Berkomunikasi secara efektif
5. Terbiasa hidup sehat
6. Menunjukkan kepamatangan fisik
◦ Tujuan berfungsi:
1. Penentu bagi penetapan komponen-komponen berikutnya (materi, metode, media, sumber, dan
evalausi).
2. Penentu arah dan corak kegiatan pendidikan yang akan dilaksanakan.
3. Indikator keberhasilan pelaksanaan pendidikan.
4. Pegangan dalam setiap usaha dan tindakan dari para pengelola dan pelaksana pendidikan.
◦ Isi kurikulum adalah bahan atau materi yang disusun untuk diberikan
kepada siswa agar mencapai tujuan yang ditetapkan.
◦ Sudjana (1989) memberikan beberapa kriteria yang harus diindahkan Komponen isi/
dalam setiap memilih dan menentukan materi kurikulum, yaitu:
materi
1. Isi kurikulum harus sesuai, tepat, dan bermakna bagi perkembangan
siswa.
2. Isi kurikulum harus mencerminkan kenyataan social, artinya sesuai
dengan tuntutan hidup nyata.
3. Isi kurikulum mendukung pencapaian tujuan yang komprehensif,
yaitu mengandung aspek intelektual, moral, dan social secara
seimbang.
4. Isi kurikulum harus mengandung pengetahuan ilmiah yang telah
teruji kebenarannya sehingga tidak menyesatkan siswa.
5. Isi kurikulum harus mengandung bahan yang jelas.
Lanjutan….

◦ Katz dan Chard (Patmonodewo, 1995) menyarankan hal-hal


berikut dalam memilih tema sebagai bahan program kegiatan di
Komponen isi/
TK:
materi
1. Apa yang dipelajari anak senantiasa ada dalam kehidupannya
(pengalaman anak).
2. Guru harus mengaitkan tema dengan kemungkinan bagi anak
untuk sekaligus dapat memiliki dasar-dasar sebagai persiapan
membaca, menulis, dan berhitung yang benar-benar mempunyai
arti bagi anak.
3. Adanya buku-buku atau sumber lain yang dapat mendukung topik
yang dihadapi dalam pemilohan tema.
◦ Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kegiatan
agar mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan program
kurikulum yang direncanakan:
Komponen
kegiatan

Jenjang pendidikan

Proses kegiatan
pembelajaran
Jenjang pendidikan
◦ Setiap jenjang pendidikan memiliki kurikulum sebagai program
pendidikannya.
◦ Strategi pelaksanaan kruikulum harus disesuaikan dengan tuntutan, kebutuhan,
dan karakteristik jenis sekolah dalam setiap jenjang yang bersangkutan.
◦ Pendidikan Anak Usia Dini (TPA/ KB/ SPS) tidak termasuk dalam jenjang
pendidikan formal, akan tetapi merupakan pendidikan anak usia dini yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Proses kegiatan pembelajaran
◦ Inti kegiatan kurikulum adalah proses pembelajaran, yaitu suaru proses interaksi antara siswa
dengan lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu perubahan tingkah laku.
◦ Pembelajaran sering disebut dengan kurikulum aktual.
◦ Pembelajaran memiliki 4 komponen pokok yaitu tujuan, isi/ materi, metode dan alat bantu,
serta penilaian/ evaluasi.
◦ Rambu-rambu pelaksanaan program kegiatan belajar yang diberlakukan di TK adalah minggu
efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34 minggu dan jam belajar efektif
perhari adalah 2,5 jam (150 menit).
1. Pengelolaan kegiatan belajar kedua jenis bidang pengembangan diserahkan sepenuhnya
kepada penyelenggara TK.
2. Program kegiatan belajar dalam rangka pengembangan kemampuan dasar meliputi
kemampuan berbahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni.
◦ Pelaksanaan program pendidikan di TK harus memperhatikan beberapa prinsip berikut
(Patmonodewo, 1995).
1. Menciptakan situasi pendidikan yang dapat memberikan rasa aman dan menyenangkan.
2. Setiap anak perlu mendapat perhatian yang bersifat individual, sesuai dengan kebutuhan
anak usia prasekolah.
3. Perkembangan adalah hasil proses kematangan dan proses belajar.
4. Kegiatan belajar di TK adalah pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud
dalam kegiatan sehari-hari.
5. Sifat kegiatan belajar di TK merupakan pengembangan kemampuan yang telah diperoleh
di rumah.
6. Bermain merupakan cara yang paling baik untuk mengembangkan kemampuan anak
didik.

◦ Bermain merupakan metode paling efektif untuk memfasilitasi kegiatan belajar bagi anak.
◦ Evaluasi adalah alat untuk mengukur dan menilai program pendidikan.
◦ Penilaian kurikulum dapat diidentifikasi dari segi:
Komponen
• Menilai semua sumber daya seperti dana, evaluasi
Input (masukan) tenaga, sarana dan fasilitas, serta siswa
sebelum menempuh program.

• Menilai strategi pelaksanaan seperti kegiatan


Proses
pembelajaran, administrasi dan supervise,
penilaian hasil belajar, kegiatan bimbingan,
dst.
• Menilai lulusan baik dari segi kualitas maupun
Hasil
kuantitas.

• Menilai kualitas kemampuan lulusan


Dampak yang
ditumbulkan berkenaan dengan kemampuan melaksanakan
tugas-tugas kehidupan nyata sehari-hari.
B. Ciri Kekhususan Kurikulum PAUD
Apa saja ciri khususnya?
• Kurikulum PAUD tidak hanya bersifat integrated, tetapi bersifat unified, artinya
Bersifat Unified sangat terpadu, tidak ada mata pelajaran seperti halnya di SD.

• Kurikulum PAUD dapat berubah secara harian, tidak harus menunggu sampai lima
tahun sampai kurikulum direvisi.
Dinamis • Dinamisasi kurikulum sangat dianjurkan untuk mengakomodasi apa yang terjadi di
sekitar anak.

Sesuai dengan • Pengembangan kurikulum PAUD didasarkan atas perkembangan rata-rata anak
perkembangan yang didasarkan atas usia.
anak

Bersifat holistic • Kurikulum mengembangkan semua aspek perkembangan anak.

Sesuai dengan • Kurikulum PAUD dikembangkan menggunakan pijakan lingkungan terdekat anak,
lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
terdekat anak
C. Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan Filosofis

Landasan Psikologis

Landasan Sosial Budaya

Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


◦ Dewey (1963) mengatakan bahwa pendidikan adalah “drawing out”
yaitu memunculkan potensi anak dan bukan proses “pouring in” atau
mengisi anak seperti layaknya sebuah bejana. Martin Luther
menyatakan bahwa tujuan utama pendidikan adalah mengajarkan Landasan
agama, dan model terbaik dalam pengajaran agama adalah dengan filosofis
pembiasaan.
◦ Rousseau menganggap bahwa pendidikan pada anak yang terbaik
adalah yang dilakukan secara alamiah atau kembali ke alam.
◦ Pestalozzi menyatakan bahwa pendidikan sebaiknya mengikuti sifat-
sifat bawaan anak.

Berdasarkan pemikiran para filsuf tersebut, memiliki nilai penting dalam


mengembangkan kurikulum karena pengembangan kurikulum harus
disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
◦ Kebutuhan anak sebagai subjek belajar terdiri dari 2 bagian yaitu
psikobiologis dan kebutuhan social.
◦ Kurikulum yang didasarkan pada kebutuhan psikobiologis akan lebih Landasan
bersifat child-centered.
psikologis
◦ Kurikulum sebagai program pendidikan harus memfasilitasi tumbuh
dan berkembangnya potensi yang dimiliki setiap peserta didiksecara
optimal (psikologi perkembangan).
◦ Kegiatan pembelajaran yang dilakukan hendaknya memperhatikan dan
disesuaikan dengan individu yang bersangkutan (psikologi belajar).
◦ Pendidikan harus menghormati anak sebagai makhluk yang memiliki
potensi alamiah. Belajat terbaik melalui pengalaman langsung
(Rousseau).
◦ Lingkungan memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap
perkembangan setiap anak (John Locke).
◦ Setiap manusia sejak lahir dibekali sejumlah potensi, namun untuk
berkembangnya potensi tersebut diperlukan dukungan dari lingkungan
dimana anak berada (William Stern & Havighurst).
◦ Syaodih mengemukakan tiga hal utama yang harus menjadi perhatian
dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai berikut:
1. Pendidikan mengandung nilai dan memebrikan pertimbangan nilai.
Landasan sosial
2. Pendidikan diarahkan pada kehidupan dalam masyarakat.
budaya
3. Pelaksanaan pendidikan dipengaruhi dan didukung oleh lingkungan
masyarakat.
◦ Kurikulum sebagai program pendidikan harus peka terhadap
permasalahan, potensi, harapan, unsur pendukung dan penghambat yang
mungkin muncul dari lingkungan masyarakat, baik local maupun
global.
◦ Pendidikan merupakan usaha untuk menyiapkan peserta didik
menghadapi lingkungan hidup yang mengalami perubahan sebagai
dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Landasan ilmu
pengetahuan
◦ Proses pendidikan harus mampu menghasilkan sumber daya manusia
yang mampu secara cepat dan tepat melakukan proses adaptasi dengan
dan teknologi
situasi kehidupan yang secara terus menerus mengalami perubahan.
◦ Dalam pengembangan kurikulum diperlukan kejelian untuk memilih
dan menentukan prioritas pengetahuan yang dianggap penting dan
berharga bagi anak.
Pendekatan dan Prosedur Pengembangan Kurikulum

Pendekatan dari atas ke bawah (Top


down approach)

Pendekatan dari bawah ke atas


(Grass-roots approach)
◦ Ada 4 tahap kegiatan yang ditempuh dalam proses pengembangan Pendekatan
kurikulum dengan pendekatan top down approach:
dari atas ke
1. Pembentukan tim pengarah dengan tugas utama merumuskan konsep dasar,
merumuskan garis-garis besar kebijakan, dan merumuskan falsafah dan bawah (Top
tujuan umum pendidikan. down approach)
2. Pembentukan tim kelompok kerja untuk menjabarkan kebijakan atau
rumusan-rumusan yang telah disusun oleh tim pengarah.
3. Setelah rumusan kurikulum selesai dibuat, kurikulum diserahkan kembali
kepada tim pengarah untuk dikaji kelebihan dan kekurangannya
berdasarkan hasil uji coba terbatas.
4. Jika sudah dianggap sempurna, maka kurikulum disebarluaskan kepada
setiap sekolah untuk dilaksanakan.
◦ Pengembangan grass-roots approach dimulai dari Pendekatan
munculnya keinginan dari pihak sekolah atau guru. dari bawah ke
◦ Para pejabat di tingkat pusat hanya bertindak selaku atas (Grass-
motivator dan fasilitator untuk terwujudnya penyempurnaan roots approach)
yang diinginkan oleh pihak sekolah.
◦ Pengembangan grass-roots approach hanya mungkin
dilakukan apabila para guru di sekolah memiliki
kemampuan dan profesionalisme serta inisiatif dan
kreativitas yang tinggi.
Model-model pengembangan kurikulum lainnya

Model Taba Model Tyler Model Oliva Model Beauchamp


• Memfokuskan pada • Menyesuaikan dan • Dilakukan secara • Menetapkan wilayah
upaya mengembangkan mengarahkan pada visi, sederhana, komprehensif, yang akan melakukan
kurikulum sebagai suatu misi, dan tujuan dari dan sistematis. perubahan.
proses perbaikan dan masing-masing lembaga • Terdapat 12 tahap • Menetapkan orang-orang
penyempurnaan. pendidikan. kegiatan dalam atau tim yang akan
pengembangan melakukan
kurikulum. pengembangan
kurikulum.
• Merumuskan prosedur
sebagai langkah
pengembangan
kurikulum.
• Menerapkan kurikulum.
• Melaksanakan evaluasi
kurikulum.
• Relevansi internal mengacu pada kesesuaian di antara
komponen kurikulum seperti tujuan, isi, strategi, dan Prinsip Umum
evaluasi.
Prinsip relevansi • Relevansi eksternal mengacu pada kesesuaian Pengembangan
kurikulum dengan tuntutan ilmu pengetahuan, tuntutan Kurikulum
dan potensi siswa, serta kebutuhan dan tuntutan
masyarakat.
• Kurikulum memberi peluang pada pelaksana untuk
Prinsip
melakukan penyesuaian yang didasarkan pada kondisi
fleksibilitas
lingkungan sekolah.
• Pengalaman belajar siswa dilakukan secara logis dan
Prinsip sistematis.
kontinuitas • Pengalaman belajar harus mampu merespon dunia luar
yang lebih luas.
• Mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber
Prinsip efisiensi
pendidikan lainnya secara optimal untuk mencapai
dan efektivitas
hasil pendidikan yang optimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai