Anda di halaman 1dari 23

KEDUDUKAN, KONSEP DAN SUBSTANSI

KURIKULUM
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
Dr. Sophia Tri Satyawati, M.Pd)
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Menurut saudara, apakah yang dimaksud dengan kurikulum ?
2. Mengapa kurikulum penting dalam pendidikan ?
3. Apakah pentingnya kurikulum bagi guru dan peserta didik ?
4. Setujukah saudara dengan perubahan kurikulum di Indonesia ?
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Visi Pendidikan Nasional


Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga pranata social yang kuat
dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Misi Pendidikan Nasional


1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global; dan
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.
KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM
SISTEM PENDIDIKAN PENDIDIKAN
NASIONAL
• Kedudukan kurikulum sangat strategis,
kurikulum dijadikan sebagai tombak besar,
salah satu kunci untuk menentukan kualitas
Untuk mencapai visi, misi,dan lulusan pendidikan.
tujuan pendidikan nasional • Kurikulum merupakan salah satu alat untuk
tersebut harus ada suatu alat mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada
yang disebut dengan kurikulum. semua jenis dan jenjang pendidikan
• Beauchamp (1998) menyebutkan bahwa,
“curriculum is the hearth of education”.
Kurikulum adalah jantungnya pendidikan.
Oliva, Peter F.( 1991), Developing the
Curriculum, eighth edition. New York

https://www.youtube.com/watch?v=GyEyi4mlr5U&feature=emb_title
IMPLIKASI
Berdasarkan kedudukan kurikulum dalam SISDIKNAS, ada beberapa
implikasi terhadap hakikat dan pengembangan kurikulum :
1. Kurikulum harus disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan
masyarakat.
2. Perlu dibedakan antara program inti dan program pilihan sesuai bakat,
minat dan pertimbangan pertimbangan lain yang relevan.
3. Struktur materi dan proses pembelajaran harus dirancang harus
dirancang sebaik-baiknya
KEDUDUKAN
KURIKULUM DALAM
Said Hamid Hasan
PENDIDIKAN
1. Kurikulum adalah sebagai "construct" yang dibangun untuk mentransfer apa
yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya untuk dilestarikan,
diteruskan atau dikembangkan.
2. Kurikulum berposisi sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan sosial yang terkait dengan pendidikan.
3. Kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan dimana kehidupan masa
lalu, masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan dan pembangunan
bangsa dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik
di masa depan.
PENGERTIAN
KURIKULUM
• Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani curir = pelari dan curere= lintasan lari
atau lintasan pacu. Jadi menurut asal katanya kurikulum adalah lintasan lari atau
lintasan pacu tempat berlarinya para peserta dalam lomba berlari.
• Pada saat itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang
pelari mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali/penghargaan.
• Pada zaman Romawi kuno kurikulum merupkan kata yang digunakan untuk
lintasan pacu kereta. Julius Caesar sebagai kaisar Romawi pada saat itu, tidak akan
menyangka jika istilah kurikulum akan berkembang menjadi istilah rumit dan khas
yang ada dalam bidang pendidikan seperti dewasa ini.
• Simaklah Video berikut:
https://youtu.be/sucf8YfN6a0
PENGERTIAN SEMPIT
Dalam dunia pendidikan, menjadi sejumlah mata Implikasi terhadap praktik pengajaran
pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang • Setiap siswa harus menguasai seluruh
siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk mata pelajaran yangdiberikan dan
memperoleh penghargaan dalam bentuk ijazah menempatkan guru dalam posisi yang
sangat penting dan menentukan.
• Keberhasilan siswa ditentukan oleh
seberapa jauh mata pelajaran tersebut
Kurikulum terkandung dua hal pokok, yaitu dikuasainya dan biasanya disimbolkan
1. Adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh dengan skor yang diperoleh
siswa, • setelah mengikuti suatu tes atau ujian.
2. Tujuan utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah.
PENGERTIAN LUAS
• Kurikulum itu tidak terbatas hanya pada sejumlah mata pelajaran saja, tetapi
mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan
mempengaruhi perkembangan pribadinya.
• Kurikulum tidak dibatasi pada kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar kelas.
• Harold B. Alberty (1965), memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang
diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities that
are provided for the students by the school).
• Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap kurikulum sebagai segala
upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas,
di halaman sekolah, maupun di luar sekolah
MENURUT PARA
AHLI
• Hilda Taba (1962), Curriculum is a plan for learning.
• Caswell and Campbell (1935), Curriculum is all of the experiences children have under the
guidance of teachers.
• Beauchamp (1972), A curriculum is a written document which may contain many ingredients, but
basically it a plan for the education of pupil during their enrollment in given school. Kurikulum
adalah suatu dokumen tertulis yang mungkin mengandung banyak bahan, tetapi pada dasarnya
merupakan rencana pendidikan siswa selama mereka terdaftar di sekolah tertentu.
• Saylor dan Alexander “The total effort of school to going desired outcomes in school and out
school situations” . Upaya total sekolah untuk mencapai hasil yang diinginkan di sekolah dan di
luar sekolah.
• Edward A. Krug (1957), A curriculum consists of the means used to achieve or carry out given
purposes of schooling. Kurikulum terdiri dari sarana yang digunakan untuk mencapai atau
melaksanakan tujuan sekolah tertentu
• J.F. Kerr (1972), All the learning which is planned or guided by school, whether it is carried on in
groups or individually, inside of or outside the school. Segala pembelajaran yang direncanakan atau
dipandu oleh sekolah, baik yang dilaksanakan secara berkelompok maupun sendiri-sendiri, di
dalam atau di luar sekolah.
Pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu
3 KONSEP TENTANG KURIKULUM
1. Kurikulum sebagai substansi, kurikulum adalah seperangkat dokumen tertulis yang berisi rencana
dan peraturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, jadwal, evaluasi
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran tertentu
2. Kurikulum sebagai bidang studi, Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan,
sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia,
dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan
menyempurnakannya
3. Kurikulum sebagai sistem, tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu
tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari
konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian
dan percobaan, mereka menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang
studi kurikulum
DIMENSI-DIMENSI
KURIKULUM
1. Dimensi kurikulum sebagai mata pelajaran sangat erat kaitannya dengan usaha untuk
mendapatkan ijazah. Ijazah sendiri pada dasarnya menggambarkan kemampuan. Artinya,
apabila seorang siswa telah mendapatkan ijazah berarti siswa tersebut dapat dikatakan telah
menguasai mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
2. Dimensi kurikulum sebagai pengalaman belajar merupakan seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh siswa baik di dalam maupun di luar sekolah asalkan kegiatan tersebut berada
di bawah tanggung jawab guru (sekolah). Kegiatan- kegiatan tersebut tidak hanya terbatas
pada kegiatan intra maupun kegiatan ekstrakurikuler.tetapi kegiatan apa saja yang dilakukan
oleh siswa selama berada di bawah tanggung jawab guru (sekolah) adalah kurikulum.
3. Dimensi kurikulum sebagai program harus mencakup :
(1) Sejumlah mata pelajaran atau organisasi pengetahuan;
(2) Pengalaman belajar atau kegiatan belajar;
(3) program belajar ( plan for learning ) untuk siswa ;
(4) hasil belajar yang diharapkan.
MACAM-MACAM KURIKULUM
Ideal Curriculum
Jenis kurikulum yang satu ini akan mengikuti arah dan mendekati kesempurnaan dari kurikulum yang
nantinya akan diterapkan. Kurikulum yang ideal biasanya berisi bahan pengajaran dan pengalaman
belajar yang sudah diprogramkan dan direncanakan secara sistematik untuk bisa mencapai tujuan
pendidikan.
Actual Curriculum
Kurikulum yang aktual atau kurikulum yang nyata pelaksanaannya bersumber dari kurikulum ideal
sehingga tidak jauh dari tujuan yang diinginkan.
Hidden Curriculum
Jenis kurikulum ini adalah kurikulum yang tersembunyi. Sekalipun tersembunyi namun kurikulum ini
tidak hilang. Jenis kurikulum ini bisa dikatakan sebagai tujuan yang tidak tertulis, tidak direncanakan
terlebih dahulu tetapi tetap dimanfaatkan oleh guru untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran.
FUNGSI KURIKULUM
1. Bagi kepala sekolah. Kepala sekolah adalah pimpinan dan manajer dalam penyelengaraan
pendidikan di sekolah. Tugas kepala sekolah sebagai pimpinan dalam pengelolaan pendidikan di
sekolah diantaranya adalah melakukan koordinasi dan supervisi pembelajaran dalam lingkup
sekolah.
2. Bagi guru. Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
pembelajaran yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya (fungsi prefentif, korektif,
konstruktif).
3. Bagi siswa. Siswa adalah pihak yang menjadi pusat perhatian dalam proses pendidikan di
sekolah. Dengan demikian sejumlah informasi terkait dengan rencana-rencana atau program-
program belajar apa yang akan dan harus dilaluinya harus sampai kepada siswa (fungsi
penyesuaian, pengintegrasian, perbedaan, persiapan, pemilihan)
4. Bagi masyarakat/orang tua. Masyarakat dalam hal ini orang tua tidak terlibat secara langsung
dalam proses pembelajaran di sekolah, akan tetapi orang tua memiliki peranan dan kontribusi
bagi kelancaran dan keberhasilan belajar anak-anaknya di sekolah.
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=R6I6oz2tomo
PERKEMBANGAN
KURIKULUM DI INDONESIA
1. Rentjana Pelajaran 1947
Kurikulum 1947 juga dikenal dengan istilah Rentjana Pelajaran 1947. Perubahan arah
pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan
nasional.
2. Rentjana Pelajaran Terurai 1952
Kurikulum 1952 menjadi penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan diberi nama
Rentjana Pelajaran Terurai Tahun 1952. Hal yang paling menonjol sekaligus menjadi ciri
khas kurikulum ini adalah konsep tematik.
3. Rentjana Pendidikan 1964
Isu yang berkembang pada kurikulum ini adalah konsep pembelajaran aktif, kreatif, dan
produktif. Melalui konsep ini, pemerintah menetapkan hari Sabtu adalah hari krida.
Artinya, siswa diberi kebebasan untuk berlatih berbagai kegiatan sesuai dengan minat
bakatnya.
PERKEMBANGAN
KURIKULUM DI INDONESIA
4. Kurikulum 1968
Tujuannya lebih ditekankan untuk mempertinggi mental, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama. Ciri khusus yang menonjol dari kurikulum 1968 adalah correlated subject
curriculum.
5. Kurikulum 1975
Pemerintah kemudian menyempurnakan kurikulum 1968 pada tahun 1975. Latar belakang
kelahirannya akibat dari sejumlah perubahan oleh pembangunan nasional. Metode, materi,
dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)
6. Kurikulum 1984
Kurikulum ini lahir karena kurikulum 1975 disebut tidak bisa mengejar kemajuan pesat
masyarakat. Ciri khususnya, kurikulum 1984 lebih mengedepankan keaktifan siswa dalam
belajar. Pengembangan proses belajar inilah yang disebut dengan pendekatan Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA).
PERKEMBANGAN
KURIKULUM DI
7. Kurikulum 1994
INDONESIA
Pada tahun 1994 pemerintah memperbarui kurikulum sebagai upaya memadukan kurikulum-
kurikulum sebelumnya, terutama Kurikulum 1975 dan 1984. Beberapa perubahannya, mulai
dari perubahan sistem pembagian waktu pelajaran dari semester ke caturwulan.
8. Kurikulum 2004
Pada tahun 2004 melahirkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sebagai pengganti
Kurikulum 1994, kemudian dikembangkan pula kurikulum yang semula berbasis materi
diubah menjadi berbasis kompetensi
9. Kurikulum 2006
Kurikulum 2006 inilah yang biasa dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan diberlakukan sejak Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yang kemudian dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No 10 tahun
2003.
PERKEMBANGAN
KURIKULUM DI
INDONESIA
10. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 lebih menekankan pada pendidikan karakter. Implementasinya, pendidikan
karakter diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi. Selain itu,
kurikulum ini menekankan pada pembentukan sikap spiritual pada Kompetensi Inti 1 (KI 1)
dan sikap sosial pada Kompetensi Inti 2 (KI 2). Kurikulum 2013 hingga saat ini masih
berlaku dan diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia.
Kurikulum Merdeka.
Kemendikbudristek menyampaikan rencana kurikulum baru yang akan berlaku mulai tahun
2022, dimana kurikulum baru ini dinilai lebih fleksibel dan Kurikulum 2022 ini akan lebih
berfokus pada materi yang esensial dan tidak terlalu padat materi. Hal ini bertujuan, agar
guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi.
TUGAS INDIVIDU
ANALISIS ARTIKEL PENELITIAN
1. Carilah 2 artikel penelitian tentang kurikulum di Indonesia
2. Lakukan analisis artikel penelitian terkait topik tentang kurikulum di Indonesia
No Indikator Kajian
Analisis Kesamaan dan
Judul Artikel 1 Judul Arikel 2 Perbedaan
1 Masalah Penelitian
2 Tujuan Penelitian
3 Metode Penelitian
4 Hasil Penelitian
5 Saran
Pembelajaran yang
bisa diperoleh
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai