PENGEMBANGANKURIKULUM
Dosen Pengampu:
Heryon Bernard Mbuik, M.Pd.K., M.Pd
2
• The Curriculum, buku teks pertama yang diterbitkan
pada tahun 1918
• John Franklin Bobbit mengatakan bahwa kurikulum,
sebagai satu gagasan, memiliki akar kata Bahasa Latin
“race course” (tempat berlari)
Menjelaskan bahwa kurikulum sebagai mata pelajaran
dan pengalaman yang harus diperoleh anak-anak
sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses setelah
menjadi dewasa.
3
• Lebih dari itu, kurikulum merupakan
keseluruhan kegiatan dan pengalaman yang
diperoleh di dalam dan di luar sekolah,
pengalaman yang direncanakan dan yang tidak
direncanakan, serta pengalaman yang secara
sungguh-sungguh diarahkan untuk mencapai
tujuan pembentukan warga masyarakat orang
dewasa
4
Definisi Kurikulum
• Hilda Taba (1962) Curriculum is a plan for
learning.
• Caswell and Campbell (1935) Curriculum is all of
the experiences children have under the guidance
of teachers.
• Beauchamp (1972) A curriculum is a written
document which may contain many ingredients,
but basically it a plan for the education of pupil
during their enrollment in given school.
Definisi Kurikulum …
• Saylor dan Alexander “The total effort of school
to going desired outcomes in school and out
school situations”
• Edward A. Krug (1957) A curriculum consists of
the means used to achieve or carry out given
purposes of schooling
• J.F. Kerr (1972) All the learning which is planned
or guided by school, whether it is carried on in
groups or individually, inside of or outside the
school.
Definisi Kurikulum …
11
Kurikulum sebagai Substansi
12
Kurikulum sebagai Sistem
• Sistem kurikulum merupakan bagian
dari sistem persekolahan, sistem
pendidikan, bahkan sistem masyarakat.
• Suatu sistem kurikulum mencakup
struktur personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara menyusun suatu
kurikulum, melaksanakan,
mengevaluasi, dan
menyempurnakannya
13
Kurikulum sebagai Bidang Studi
• Tujuan kurikulum sebagai bidang studi
adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum.
• Mereka yang mendalami bidang
kurikulum mempelajari konsep-konsep
dasar tentang kurikulum.
• Melalui studi kepustakaan dan berbagai
kegiatan penelitian dan percobaan,
mereka menemukan hal-hal baru yang
dapat memperkaya dan memperkuat
bidang studi kurikulum 14
Inti Kajian Kurikulum
15
Fungsi Kurikulum
16
Fungsi Kurikulum
• Guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
• Kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau
pengawasan.
• Orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam membimbing anaknya belajar di rumah.
• Masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
untuk memberi bantuan bagi penyelenggaraan proses
pendiddikan di sekolah.
• Siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman belajar.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa
• Fungsi Penyesuaian ( the adjustive or adaptive function )
Kurikulum harus mampu mengarahkan siswa agar mampu
menyesuiaankan dirinya dengan lingkunagn baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial.
• Fungsi Integrasi ( the integrating function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh, untuk dapat hidup
dan berintegrasi dengan masyarakat.
• Fungsi Diferensiasi ( the differenting function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendididkan harus
mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu siswa.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa …
• Fungsi Persiapan ( the propedeutic function )
Kurikulum bermakana sebagai alat pendidikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi
kejenjang pendidikan selanjutnya.
• Fungsi Pemilihan ( the selective function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih program
belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
• Fungsi Diagnostik ( the diagnostic function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan
kelemahan yang dimilikinya.
Peranan Kurikulum
20
Peranan Konservatif
• Peranan kurikulum untuk mewariskan, mentransmisikan, dan
menafsirkan nilai-nilai sosial dan budaya masa lampau yang tetap
eksis dalam masyarakat
• Nilai-nilai tersebut tentu merupakan nilai-nilai positif dan
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
di masa yang akan datang
• Sekolah sebagai pranata sosial harus dapat mempengaruhi dan
membimbing tingkah laku peserta didik sesuai dengan visi, misi,
dan tujuan pendidikan nasional
21
Peranan Kritis dan Evaluatif
22
Peranan Kreatif
• Peranan kurikulum untuk menciptakan dan
menyusun kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
konstruktif sesuai dengan perkembangan
peserta didik dan kebutuhan masyarakat
• Kurikulum harus dapat merangsang pola
berpikir dan pola bertindak peserta didik
untuk menciptakan sesuatu yang baru
sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarga,
bangsa, dan negara
23
Sejarah & Perkembangan
Kurikulum 1947
Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran 1947. Lebih populer dengan
sebutan Belanda leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah Inggris curriculum. Rencana Pelajaran 1947
bersifat politis yang tidak mau lagi menerapkan kurikulum Belanda yang orientasi pendidikan dan
pengajarannya ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
Tetapi karena situasi perang revolusi, maka Rencana Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh
karena itu Rencana Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950.
Susunan Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata
pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya.
KELEBIHAN
1.Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang
berdaulat, dan mendudukkan pendidikan sebagai faktor
penting dalam memperkokoh berdirinya negara
Indonesia melalui persatuan dan kesatuan untuk
mengusir penjajah.
2.Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan
bangsa Indonesia melalui pendidikan
3.Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman
pendidikan Indonesia yang telah lalu di masa penjajahan,
sehingga memudahkan dalam penyusunannya.
Kurikulum 1952
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952.
Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya
pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana).
Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik,
keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan
kegiatan fungsional praktis.
KELEBIHAN
1.Kurikulum 1952 telah mengarah pada sistem
pendidikan nasional, walaupun belum merata pada
seluruh wilayah di Indonesia, namun dapat
mencerminkan suatu pemahaman dan cita-cita para
praktisi pendidikan akan pentingnya pemerataan
pendidikan bagi seluruh bangsa Indonesia.
2.Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran sudah
berorientasi pada kebutuhan hidup para siswa, sehingga
hasil pembelajaran dapat berguna ketika ditengah
masyarakat.
3.Karena setiap guru mengajar satu mata pelajaran,
maka memiliki keuntungan untuk lebih menguasai
bidang pengajarannya dengan lebih baik, dari pada
mengajar berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 1968
Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk Orde Lama.
Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.
Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik
beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.
KELEBIHAN
1.Kurikulum 1968 dibuat untuk menjadi pedoman penyelenggaraan
pendidikan secara nasional, namun penerapannya di daerah (di sekolah)
diberi kebebasan menurut situasi dan kondisi daerah atau sekolah yang
bersangkutan.
2.Kurikulum 1968 telah dikembangkan dalam nuansa otonomi dimana
semua komponen kurikulum dilaksanakan oleh sekolah.
3.Sistem pembelajaran di ruangan kelas diserahkan kepada masing-
masing guru, yang penting tujuan pendidikan dapat tercapai.
4.Kurikulum ini berupaya mendorong pengembangan kreativitas dan
persaingan kompetitif diantara daerah, sekolah, dan guru untuk
mengembangkan kurikulum.
5.Kurikulum ini memberikan peluang bagi tamatan sekolah untuk
melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi.
Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
Dikenal istilah “satuan pelajaran”, yakni rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran
dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-
mengajar, dan evaluasi.
KELEBIHAN
1.Berorientasi pada tujuan
2.Mengarah pembentukan tingkah
laku siswa
3.Relevan dengan kebutuhan
masyarakat
4.Menggunakan pendekatan
psikologis
5.Menekankan efektivitas dan
efisiensi
6.Menekankan fleksibilitas yaitu
mempertimbangkan faktor- faktor
ekosistem dan kemampuan
penyediaan fasilitas yang
menunjang terlaksananya program.
7.Prinsip berkesinambungan
Kurikulum 1984
KELEBIHAN
1.Kurikulum ini memuat materi dan metode yang
disebut secara rinci, sehingga guru dan siswa
mudah untuk melaksanakannya.
2.Prakarsa siswa dapat lebih dalam kegiatan
belajar yang ditunjukkan melalui keberanian
memberikan pendapat.
3.Keterlibatan siswa di dalam kegiatan- kegiatan
belajar yang telah berlangsung yang ditunjukkan
dengan peningkatan diri dalam melaksanakan
tugas.
4.Anak dapat belajar dari pengalaman langsung
langsung.
5.Kualitas interaksi antara siswa sangt tinggi, baik
intelektual maupun sosial.
6.Memasyarakatkan keterampilan berdiskusi
yang diperlukan dengan berpartisipasi secara
aktif
Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 berupaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya tujuan perpaduan tujuan dan proses belum
berhasil, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat.
Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,
misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen Kurikulum 1999. Tapi perubahannya lebih pada
menambal sejumlah materi
KELEBIHAN
1.Kurikulum berstandar nasional dan
memberikan ruang untuk pengembangan
potensi wilayah.
2.Mampu mengadopsi aspirasi berbagai pihak
yang berhubungan dengan isu-isu yang
berkembang di masyarakat.
3.Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk dapat mengembangkan
kemampuan masing-masing dengan beberapa
alternatif.
4.Terdapat keserasian antara teori dan
praktek, sehingga mengembangkan ketiga
ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor
Kurikulum 2004
Kurikulum 2004 ini populer juga dengan sebutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi apa yang mesti dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila
dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian yang masih berupa soal pilihan ganda. Bila target
kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu
mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa.
KELEBIHAN
1.Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan
pada pengembangan kemampuan untuk melakukan
(kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan
standard performance yang telah ditetapkan,
sebagai upaya mempersiapkan kemampuan
individu.
2.Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan
pada dua pengembangan yaitu untuk memenuhi
kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa datang.
3.Kompetensi dalam kurikulum ini cukup lengkap
meliputi: kemampuan melakukan segala sesuatu
dalam berbagai konteks, kompetensi menjelaskan
pengalaman belajar, kompetensi hasil belajar,
kompetensi yang dihasilkan terukur.
Kurikulum 2006
Ujicoba KBK dihentikan di awal 2006 dan digantikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidak banyak
perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk
merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini
disebabkan Karangka Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
(SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan
pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.
KELEBIHAN
1.Secara teori memberikan otonomi secara luas pada sekolah
untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam
meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan potensi di
daerahnya.
2.Tenaga kependidikan termotivasi untuk meningkatkan
kreatifitas dan inovasi. untuk menggali potensi sekolah
sehingga mampu menjadi agen bagi pembangunan masyarakat
yang mengakar pada potensi lokal.
3.Sekolah leluasa untuk ambil peranan dalam pendidikan untuk
membentuk siswa sebagai pengambil peranan dalam
masyarakat.
4.Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk mengembangkan dirinya di luar sekolah, karana telah
terjadi pengurangan kepadatan jam pelajaran
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 terutama berorientasi pada perubahan proses pembelajaran (yang semula dari siswa
diberitahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada pengetahuan melalui
penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output).
Penambahan jam pelajaran sebagaimana halnya kecenderngan negara-negara luar belakangan ini , seperti
Knowledge is Power Program (KIPP) dan Massachusettes Extended Learning Times (MELT)
KELEBIHAN
1.Relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan
2.Materi esensial dan sesuai dengan
perkembangan anak
3.Berpusat pada peserta didik (student
centred active learning)
4.Sifat pembelajaran yang kontekstual
5.Buku teks memuat materi dan proses
pembelajaran, sistem penilaian serta
kompetensi yang diharapkan
Landasan Pengembangan Kurikulum
1. Landasan filosofis
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Psikologis
4. Landasan Teknologis
5. Landasan Organisatoris
6. Landasan Yuridis
Landasan Pengembangan
Kurikulum
Ralph Tyler (1949)
• Filosofis:
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan
( filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru )
• Psikologis:
Memperhitungkan peserta didik ( psikologi anak,
perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana proses
belajar peserta didik, perkembangan fisik, mental,
psikologis, emosional, sosial dan cara belajar peserta didik)
• Sosiologis:
Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang tua, masyarakat,
pemerintah, perkembangan & perubahannya, kebudayaan manusia,
hasil kerja manusia berupa pengetahuan, agama, ekonomi
• Organisatoris:
Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang
akan disajikan.
• Yuridis:
• Pengembangan kurikulum berdasarkan aturan-aturan hukum yang
berlaku
• Teknologis:
• Pengembangan kurikulum berdasarkan/ disesuaikan dengan
perkembangan teknologi terkini.
Jenis-Jenis Kurikulum
Separated subject curriculum
YAITU
Materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu pelajaran terpisah dengan pelajaran
lainnya.
Corelated Curriculum
YAITU
Materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu pelajaran dikorelasikan dengan
pelajaran lainnya.
Broad Field Curriculum
YAITU
EVALUASI ISI
METODE
Tujuan
• Memahami landasan komponen-komponen
pengembanan kurikulum.
• Mengidentifikasi komponen-komponen
kurikulum dalam perencanaan program
pembelajaran dan pendidikan.
• Menganalisis komponen-komponen
pengembangan kurikulum yang perlu
dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun program pembelajaran.
Komponen Tujuan
• Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4,
yaitu :
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan Institusional ( TI )
c. Tujuan Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan
Pembelajaran ( TP )
1. Tujuan
• Domain Kognitif
• Domain Afektif
• Domain Psikomotor
Domain Kognitif : Taxonomy Bloom
• 1) Pengetahuan ( Knowledge )
• 2) Pemahaman ( comprehension )
• 3) Penerapan ( application )
• 4) Analisis
• 5) Sintesis
• 6) Evaluasi
Domain Afektif : Krathwohl
1) Penerimaan
2) Merespon
3) Menghargai
4) Mengorganisasi
5) Karakterisasi Nilai
Domain Psikomotor
1) Persepsi ( Perception )
2) Kesiapan ( Set )
3) Meniru ( Imitation )
4) Membiasakan ( habitual )
5) Menyesuaikan ( Adaptation )
6) Menciptakan ( Organization )
2. Komponen Isi /Materi Pelajaran
• Isi kurikulum merupakan komponen yang
berhubungan dengan pengalaman belajar
yang harus dimiliki siswa.
• Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek
baik yang berhubungan dengan pengetahuan
atau materi pelajaran tergambarkan pada
isi setiap mata pelajaran maupun aktivitas dan
kegiatan siswa.
• Materi + Aktifitas Tujuan
3. Komponen Metode/Strategi
Metode adalah upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.
Metode digunakan untuk merealisasikan
strategiyang telah ditetapkan
1) Strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan ( rangkaian tindakan ) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan sebagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
2) Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan
• Roy Killer (1998), ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yaitu
1) Pendekatan yang berpusat pada guru ( teacher
centered approaches )
2) Pendekatan yang berpusat pada siswa ( student
centered approach )
Evaluasi
Model Hilda Taba
Model Oliva
1. menetapkan dasar filsafat,
2. menganalisis kebutuhan masyarakat,
3. merumuskan tujuan umum kurikulum,
4. merumuskan tujuan khusus kurikulum,
5. mengorganisasikan rancangan implementasi kurikulum,
6. merumuskan tujuan umum pembelajaran,
7. merumuskan tujuan khusus pembelajaran,
8. menetapkan strategi pembelajaran,
9. menetapkan teknik penilaian,
10. mengimplementasikan strategi pembelajaran,
11. mengevalusi pembelajaran,
12. mengevaluasi kurikulum.
Model Beauchamp
• Prosedur Pengembangan Kurikulum:
1.merumuskan tujuan umum dan khusus,
2.memilih isi dan pengalaman belajar,
3.menetapkan evaluasi.
Perumusan Tujuan
Pengembangan Program
Melakukan evaluasi
terhadap kurikulum
Memperbaiki kurikulum
berdasarkan hasil uji coba
Implementasi kurikulum
pada seluruh wilayah
( MPB )
5. Kelompok Berkehidupan
Bermasyarakat ( MBB )
INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.
INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.
KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
1. KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI
UNESCO.
2. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT
OLEH DUNIA KERJA GLOBAL.
3. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS
NASIONAL.
Dasar Pertama :
Kurikulum yang disarankan oleh
The International Bureau of Education UNESCO
( The International Comission on Education for the 21 st Century )
Learning to know
Learning to do
Learning to be
MK Pengemb. Kepribadian
( MKPK )
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002.
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI
KURIKULUM KURIKULUM
INTI INSTITUSIONAL
ELEMEN KOMPETENSI
Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Utama Pendukung Lainnya
1. Landasan kepribadian.
TETAPI
YANG MENJADI SASARAN
PENYUSUNAN KBK
ADALAH TERCAPAINYA
KELIMA ELEMEN KOMPETENSI
( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)
PENYUSUNAN
KURIKULUM
(mengantisipasi perubahan
pasar global)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum
BIDANG
KERJA
Mahasiswa
Proses LEARNING
Baru
Pembelajaran
PERGURUAN TINGGI
OUTCOME
Pasar kerja
SPMI
Leader
Masyarakat
akademik
ASOSIASI
Dokumen
Organisasi Pegawai Dana Laboratorium Pustaka Kurikulum PROFESI
Resources
endrop3ai@ its.ac.id
S3 S3(T)
9 9
8 S2 S2(T) 8
7 7
6 S1 D IV 6
5 D III 5
4 D II 4
3 DI 3
Sekolah Sekolah
2 Menengah 2
Menengah Kejuruan
1 Umum 1
PERPINDAHAN ANTARA JENIS DAN
STRATA PENDIDIKAN TINGGI
S1(T)
D III
D II MULTI ENTRY
AND
DI MULTI EXIT
SYSTEM
SMA/SMK
JENIS PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI
IJASAH
S3
PENDIDIKAN
S2
PROFESI
Dokter D IV
Apoteker
Akuntan D III
S1 Arsitek
Pengacara
Notaris
D II
Psikolog
NERS DI
PROGRAM PROGRAM
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
AKADEMIK VOKASI
endrop3ai@ its.ac.id
endrop3ai@ its.ac.id
9
8
2
1
LEVEL 5
• A set of level descriptors may act directly as a guide for the writing of
learning outcomes, or the level descriptors may be translated into
descriptors for the discipline or program.
program In either case, the level
descriptors ensure that the outcome statement is clearly related to a
particular level, and they provide an indication of agreed achievements.
Learning outcomes are derived from consideration of level descriptors
and aims. Learners must show that they can achieve the learning
outcomes to gain credit for the module. Aims provide a rationale or a
direction for the module
TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI
106
Mengandalkan otak
Mampu mencari, memilah, dan
mengolah informasi untuk
mencapai tujuan tertentu
Mampu menggunakan komputer
Keterampilan yang berhubungan
dengan moral, sosial, dan spiritual
108
1. Kajilah kurikulum yang berlaku di program studi
AndaPeraturan apa sajakah yang dijadikan dalam penyusunan
maupun pengembangan kurikum di PS Anda
2. Mengapa dibutuhkan perubahan kurikulum
3. Apakah dengan berubahnya kurikulum, menurut Anda
membawa dampak perubahan kualitas output/produk?
Jelaskan.
4. Bagaimana proses penyusunan kurikulum yang dapat
mengantisipasi kebutuhan lapangan?
5. Isilah tabel pada penyusunan LO (learning outcome)
sesuai dengan program studi dan jenjang pendidikan
dimana Anda belajar
109
CONTOH PENJABARAN KURIKULUM
KBK YANG BERBASIS KKNI
KKNI Bidang Pendidikan Matematika
Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap
level kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan orisinal orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf pertama)
Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
Deskripsi spesifik:
1. Mampu mengembangkan Pendidikan Matematika untuk melakukan
perencanaan, pengelolaan, implementasi, evaluasi, yang berorientasi
pada kecakapan hidup (life skill)
2. Mampu memecahkan permasalahan pendidikan matematika dan
beradaptasi dalam situasi yang dihadapi melalui model, pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran yang relevan di era global.
3. Menguasai secara aktif penggunaan berbagai sumber belajar dan media
pembelajaran matematika berbasis IPTEKS untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi spesifik:
1. Menguasai obyek Matematika secara mendalam yang mendukung tugas
profesionalnya sebagai pendidik matematika.
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi spesifik:
1. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi
dan data serta memberikan saran alrernatif pemecahan masalah dalam
bidang pendidikan matematika.
2. Mampu melakukan penelitian dan menggunakannya sebagai alternatif
pemecahan masalah di bidang pendidikan matematika yang berlaku
secara universal.
3. Mampu menerapkan kemampuan berpikir matematis dalam dunia usaha
dan industri.
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
………………………………………………………………………
………………………………………………………………
MISI PROGRAM STUDI
1. …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………….
4. dst
Profil Lulusan
Prodi …………………………
• ………………….
• ………………….
• …………………
PROFIL DAN KOMPETENSI
SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENCIRI
PENCIRI
LEMBAGA/INSTITUSI
PROFIL PROGRAM STUDI
(FAKULTAS/UNIV)
SARJANA
PENDIDIKAN
KOMPETENSI KOMPETENSI
MATEMATIKA KOMPETENSI UTAMA
PENDUKUNG LAINNYA
(40% - 80%)
(20% - 40%) (0% - 30%)
127
Lanjutan...
– Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan
Praktek Pengembangan KTSP. Jakarta: Prenada Media Group.
– Boehlke.R. Robert. 2000. Sejarah Perkembangan Pikiran dan
Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
– Departemen Agama Ditjend Bimmas Kristen. 2007.
Kurikulum Stratum Satu Program Studi PAK. Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Agama Ditjend Bimmas
Kristen.
– Departemen Agama Ditjend Bimmas Kristen. 2007. Diktat
Applied Approach (Mengajar di Perguruan Tinggi).
128
Lanjutan...
– Ismail, Andar. 2002. Ajarlah Mereka Melakukan. Jakarta:
BPK Gunung Mulia
– R. Oditha, Hutabarat. 2005. Model-Model Pembelajaran
Aktif Pendidikan Agama Kristen SD, SMP, SMA Berbasis
Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi.
– Sardiman. A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar.
Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
– Sidjabat. B.S. 2000. Menjadi Guru Profesional: Sebuah
Perspektif Kristiani. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.
129
Lanjutan...
– Sukmadinata, N.S. 1999. Pengembangan kurikulum: Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
– Sitanggang, Sariaman. 2008. Bagaimana Menyusun KTSP &
Perencanaan Pembelajaran PAK; tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah. Jakarta: Egkrateia Putra Jaya.
– Soetjipto & Raflis Kosasi. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
– Lebar. Loise E. 1995. Education That is Christian (terj). Malang:
Gandum Mas.
– Freire, Paulo. 1984. Pendidikan sebagai Praktek Pembebasan, (terj.
Alois S. Nogroho). Jakarta: Gramedia
– Wykoff, d. Campbell. 1961. Theori and Design for Christian Education
Curiculum. Philadelphia, Pa: Wesminster.
– Dll
130
Ada Pertanyaan ??
131
Catatan:
• Berdoa sebelum Anda mengerjakan!
• Dahulukan soal yang menurut Anda mudah!
• Pilihlah 5 (lima) dari 7 (Tujuh) soal, kemudian
uraikan jawaban Anda; soal 1 dan 7
merupakan soal WAJIB!
• Dilarang KERAS memberi/menerima jawaban!
• Waktu ujian 60 menit!
Soal UTS
1. Beauchamp (1972) A curriculum is a written document which may contain
many ingredients, but basically it a plan for the education of pupil during
their enrollment in given school. Terjemahkan maksud pernyataan tersebut!
2. Jelaskan konsep kurikulum menurut aspek Subtansi, Sistem dan Bidang Studi!
3. Uraikan dengan singkat fungsi dari kurikulum bagi dunia pendidikan!
4. Uraikan dengan jelas dan tepat konsep kurikulum menurut UU Sisdiknas No.
20 Tahun 2003 pasal 1ayat 19!
5. Peranan kurikulum untuk mewariskan, mentransmisikan, dan menafsirkan
nilai-nilai sosial dan budaya masa lampau yang tetap eksis dalam masyarakat.
Pernyataan tersebut merupakan peran dari ?
6. Jelaskan dengan ringkas konsep kurikulum menurut peranan konservati dan
peranan kreatif!
7. Kurikulum merupakan ‘roh’ bagi pendidikan. Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut!
133
134