Anda di halaman 1dari 134

KONSEP DASAR & SEJARAH

PENGEMBANGANKURIKULUM

Dosen Pengampu:
Heryon Bernard Mbuik, M.Pd.K., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
2022
Pengertian Kurikulum
• Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam
Bahasa Latin ”curir” yang artinya pelari, dan ”curere”
yang artinya ”tempat berlari”
• Mengandung pengertian; suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai
dengan finish.
• Istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia
olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani, dan
kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan.

2
• The Curriculum, buku teks pertama yang diterbitkan
pada tahun 1918
• John Franklin Bobbit mengatakan bahwa kurikulum,
sebagai satu gagasan, memiliki akar kata Bahasa Latin
“race course” (tempat berlari)
Menjelaskan bahwa kurikulum sebagai mata pelajaran
dan pengalaman yang harus diperoleh anak-anak
sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses setelah
menjadi dewasa.

3
• Lebih dari itu, kurikulum merupakan
keseluruhan kegiatan dan pengalaman yang
diperoleh di dalam dan di luar sekolah,
pengalaman yang direncanakan dan yang tidak
direncanakan, serta pengalaman yang secara
sungguh-sungguh diarahkan untuk mencapai
tujuan pembentukan warga masyarakat orang
dewasa

4
Definisi Kurikulum
• Hilda Taba (1962) Curriculum is a plan for
learning.
• Caswell and Campbell (1935) Curriculum is all of
the experiences children have under the guidance
of teachers.
• Beauchamp (1972) A curriculum is a written
document which may contain many ingredients,
but basically it a plan for the education of pupil
during their enrollment in given school.
Definisi Kurikulum …
• Saylor dan Alexander “The total effort of school
to going desired outcomes in school and out
school situations”
• Edward A. Krug (1957) A curriculum consists of
the means used to achieve or carry out given
purposes of schooling
• J.F. Kerr (1972) All the learning which is planned
or guided by school, whether it is carried on in
groups or individually, inside of or outside the
school.
Definisi Kurikulum …

• Oliva (2004) Curriculum is a


plan or program for all
experiences when the learner
encounters under the direction
of the school.
Lanjutan...
1. Pengertian kurikulum dihubungkan dengan dimensi ide
Kurikulum itu adalah sekumpulan ide yang akan dijadikan
pedoman dalam pengembangan kurikulum selanjutnya.
(Donald E. Orlosky and B. Othanel Smith, 1978 mengemukakan
“…curriculum is the substance of the school program. It is the
content pupils are expected to learn”.)
2. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi rencana
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan cara
mengadministrasikan tujuan, isi, dan bahan pembelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendididkan
tertentu. (Hilda Taba, 1962) mengemukakan“….A curriculum is
a plan for learning; therefore,what is know about the learning
process and the development of the individual has bearing on
the shaping of curriculum”
lanjutan…
3. Pengertian kurikulum dikaitkan dengan dimensi aktifitas
kurikulum merupakan segala aktifitas dari guru dan siswa
dalam proses pembelajaran disekolah. ( Harold Albertty,
1953 mengemukakan “ All of the activities that are
provide for studens by the school constitutes its
curriculum”)
4. Pengertian kurikilum berkaitan dengan dimensi hasil
Kurikulum dipandang dari segi hasilyang akan dicapai oleh
siswa sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
yang menjadi tujuan dari kurikulum tersebut. (Hilda Taba
dalam nasution, Azas-azas kurikulum) mengemukakan “
Segala usaha yang dilakukan oleh sekolah untuk
memperoleh hasil yang diharapkan dalam situasi didalam
ataupun diluar sekolah”)
DEFENISI

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


Pasal 1 ayat (19): Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pasal 36 ayat (3): Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. dinamika perkembangan global; dan
j. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
3 Konsep tentang Kurikulum

11
Kurikulum sebagai Substansi

• Kurikulum adalah seperangkat dokumen


tertulis yang berisi rencana dan peraturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran,
kegiatan belajar mengajar, jadwal, evaluasi
serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu

12
Kurikulum sebagai Sistem
• Sistem kurikulum merupakan bagian
dari sistem persekolahan, sistem
pendidikan, bahkan sistem masyarakat.
• Suatu sistem kurikulum mencakup
struktur personalia, dan prosedur kerja
bagaimana cara menyusun suatu
kurikulum, melaksanakan,
mengevaluasi, dan
menyempurnakannya
13
Kurikulum sebagai Bidang Studi
• Tujuan kurikulum sebagai bidang studi
adalah mengembangkan ilmu tentang
kurikulum dan sistem kurikulum.
• Mereka yang mendalami bidang
kurikulum mempelajari konsep-konsep
dasar tentang kurikulum.
• Melalui studi kepustakaan dan berbagai
kegiatan penelitian dan percobaan,
mereka menemukan hal-hal baru yang
dapat memperkaya dan memperkuat
bidang studi kurikulum 14
Inti Kajian Kurikulum

15
Fungsi Kurikulum

16
Fungsi Kurikulum
• Guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
• Kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi
sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau
pengawasan.
• Orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
dalam membimbing anaknya belajar di rumah.
• Masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman
untuk memberi bantuan bagi penyelenggaraan proses
pendiddikan di sekolah.
• Siswa itu sendiri, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman belajar.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa
• Fungsi Penyesuaian ( the adjustive or adaptive function )
Kurikulum harus mampu mengarahkan siswa agar mampu
menyesuiaankan dirinya dengan lingkunagn baik lingkungan
fisik maupun lingkungan sosial.
• Fungsi Integrasi ( the integrating function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh, untuk dapat hidup
dan berintegrasi dengan masyarakat.
• Fungsi Diferensiasi ( the differenting function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendididkan harus
mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu siswa.
Fungsi Kurikulum Bagi Siswa …
• Fungsi Persiapan ( the propedeutic function )
Kurikulum bermakana sebagai alat pendidikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi
kejenjang pendidikan selanjutnya.
• Fungsi Pemilihan ( the selective function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
memberi kesempatan kepada siswa untuk memilih program
belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
• Fungsi Diagnostik ( the diagnostic function )
Kurikulum bermakna sebagai alat pendidikan harus mampu
membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat
memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan
kelemahan yang dimilikinya.
Peranan Kurikulum

20
Peranan Konservatif
• Peranan kurikulum untuk mewariskan, mentransmisikan, dan
menafsirkan nilai-nilai sosial dan budaya masa lampau yang tetap
eksis dalam masyarakat
• Nilai-nilai tersebut tentu merupakan nilai-nilai positif dan
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
di masa yang akan datang
• Sekolah sebagai pranata sosial harus dapat mempengaruhi dan
membimbing tingkah laku peserta didik sesuai dengan visi, misi,
dan tujuan pendidikan nasional

21
Peranan Kritis dan Evaluatif

• Peranan kurikulum untuk menilai dan


memilih nilai-nilai sosial budaya yang akan
diwariskan kepada peserta didik
berdasarkan kriteria tertentu.
• Asumsinya adalah nilai-nilai sosial budaya
yang ada dalam masyarakat akan selalu
berubah dan berkembang

22
Peranan Kreatif
• Peranan kurikulum untuk menciptakan dan
menyusun kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
konstruktif sesuai dengan perkembangan
peserta didik dan kebutuhan masyarakat
• Kurikulum harus dapat merangsang pola
berpikir dan pola bertindak peserta didik
untuk menciptakan sesuatu yang baru
sehingga bermanfaat bagi dirinya, keluarga,
bangsa, dan negara
23
Sejarah & Perkembangan
Kurikulum 1947

 Kurikulum pertama pada masa kemerdekaan namanya Rencana Pelajaran 1947. Lebih populer dengan
sebutan Belanda leer plan (rencana pelajaran) ketimbang istilah Inggris curriculum. Rencana Pelajaran 1947
bersifat politis yang tidak mau lagi menerapkan kurikulum Belanda yang orientasi pendidikan dan
pengajarannya ditujukan untuk kepentingan kolonialis Belanda. Asas pendidikan ditetapkan Pancasila.
 Tetapi karena situasi perang revolusi, maka Rencana Pelajaran 1947, baru diterapkan pada tahun 1950. Oleh
karena itu Rencana Pelajaran 1947 sering juga disebut kurikulum 1950.
 Susunan Rencana Pelajaran 1947 sangat sederhana, hanya memuat dua hal pokok, yaitu daftar mata
pelajaran dan jam pengajarannya, serta garis-garis besar pengajarannya. 

KELEBIHAN
1.Mencerminkan kesadaran sebagai bangsa yang
berdaulat, dan mendudukkan pendidikan sebagai faktor
penting dalam memperkokoh berdirinya negara
Indonesia melalui persatuan dan kesatuan untuk
mengusir penjajah.
2.Memiliki fungsi strategis dalam mempersatukan
bangsa Indonesia melalui pendidikan
3.Kurikulum 1947 mengadopsi dari pengalaman
pendidikan Indonesia yang telah lalu di masa penjajahan,
sehingga memudahkan dalam penyusunannya.
Kurikulum 1952

 Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran Terurai 1952.
 Di penghujung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau Kurikulum 1964. Fokusnya
pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral (Pancawardhana).
 Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi: moral, kecerdasan, emosional/artistik,
keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan
kegiatan fungsional praktis.

KELEBIHAN
1.Kurikulum 1952 telah mengarah pada sistem
pendidikan nasional, walaupun belum merata pada
seluruh wilayah di Indonesia, namun dapat
mencerminkan suatu pemahaman dan cita-cita para
praktisi pendidikan akan pentingnya pemerataan
pendidikan bagi seluruh bangsa Indonesia.
2.Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran sudah
berorientasi pada kebutuhan hidup para siswa, sehingga
hasil pembelajaran dapat berguna ketika ditengah
masyarakat.
3.Karena setiap guru mengajar satu mata pelajaran,
maka memiliki keuntungan untuk lebih menguasai
bidang  pengajarannya dengan lebih baik, dari pada
mengajar berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 1968

 Kelahiran Kurikulum 1968 bersifat politis: mengganti Rencana Pendidikan 1964 yang dicitrakan sebagai
produk Orde Lama.
 Kurikulum 1968 menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: kelompok pembinaan Pancasila,
pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Jumlah pelajarannya 9.
 Muatan materi pelajaran bersifat teoritis, tak mengaitkan dengan permasalahan faktual di lapangan. Titik
beratnya pada materi apa saja yang tepat diberikan kepada siswa di setiap jenjang pendidikan.

KELEBIHAN
1.Kurikulum 1968 dibuat untuk menjadi pedoman penyelenggaraan
pendidikan secara nasional, namun penerapannya di daerah (di sekolah)
diberi kebebasan menurut situasi dan kondisi daerah atau sekolah yang
bersangkutan.
2.Kurikulum 1968 telah dikembangkan dalam nuansa otonomi dimana
semua komponen kurikulum dilaksanakan oleh sekolah.
3.Sistem pembelajaran di ruangan kelas diserahkan kepada masing-
masing guru, yang penting tujuan pendidikan dapat tercapai.
4.Kurikulum ini berupaya mendorong pengembangan kreativitas dan
persaingan kompetitif diantara daerah, sekolah, dan guru untuk
mengembangkan kurikulum.
5.Kurikulum ini memberikan peluang bagi tamatan sekolah untuk
melanjutkan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi.
Kurikulum 1975

 Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebih efisien dan efektif.
 Metode, materi, dan tujuan pengajaran dirinci dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).
 Dikenal istilah “satuan pelajaran”, yakni rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan pelajaran
dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar-
mengajar, dan evaluasi. 

KELEBIHAN
1.Berorientasi pada tujuan
2.Mengarah pembentukan tingkah
laku siswa
3.Relevan dengan kebutuhan
masyarakat
4.Menggunakan pendekatan
psikologis
5.Menekankan efektivitas dan
efisiensi
6.Menekankan fleksibilitas yaitu
mempertimbangkan faktor- faktor
ekosistem dan kemampuan
penyediaan fasilitas yang
menunjang terlaksananya program.
7.Prinsip berkesinambungan
Kurikulum 1984

 Kurikulum ini juga sering disebut Kurikulum 1975 yang Disempurnakan.


 Kurikulum 1984 mengusung process skill approach. Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor
tujuan tetap penting.
 Posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar. Dari mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan,
hingga melaporkan. Model ini disebut Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL).

KELEBIHAN
1.Kurikulum ini memuat materi dan metode yang
disebut secara rinci, sehingga guru dan siswa
mudah untuk melaksanakannya.
2.Prakarsa siswa dapat lebih dalam kegiatan
belajar yang ditunjukkan melalui keberanian
memberikan pendapat.
3.Keterlibatan siswa di dalam kegiatan- kegiatan
belajar yang telah berlangsung yang ditunjukkan
dengan peningkatan diri dalam melaksanakan
tugas.
4.Anak dapat belajar dari pengalaman langsung
langsung.
5.Kualitas interaksi antara siswa sangt tinggi, baik
intelektual maupun sosial.
6.Memasyarakatkan  keterampilan berdiskusi
yang diperlukan dengan berpartisipasi secara
aktif
Kurikulum 1994

 Kurikulum 1994 berupaya memadukan kurikulum-kurikulum sebelumnya tujuan perpaduan tujuan dan proses belum
berhasil, lantaran beban belajar siswa dinilai terlalu berat.
 Dari muatan nasional hingga lokal. Materi muatan lokal disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing,
misalnya bahasa daerah kesenian, keterampilan daerah, dan lain-lain.
 Kejatuhan rezim Soeharto pada 1998, diikuti kehadiran Suplemen Kurikulum 1999. Tapi perubahannya lebih pada
menambal sejumlah materi

KELEBIHAN
1.Kurikulum berstandar nasional dan
memberikan ruang untuk pengembangan
potensi wilayah.
2.Mampu  mengadopsi aspirasi berbagai pihak
yang berhubungan dengan isu-isu yang
berkembang di masyarakat.
3.Dalam pelaksanaan pembelajaran guru
memberikan kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk dapat mengembangkan
kemampuan masing-masing dengan beberapa
alternatif.
4.Terdapat keserasian antara  teori dan
praktek, sehingga mengembangkan ketiga
ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor
Kurikulum 2004

 Kurikulum 2004 ini populer juga dengan sebutan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
 Setiap pelajaran diurai berdasar kompetensi apa yang mesti dicapai siswa. Sayangnya, kerancuan muncul bila
dikaitkan dengan alat ukur kompetensi siswa, yakni ujian yang masih berupa soal pilihan ganda. Bila target
kompetensi yang ingin dicapai, evaluasinya tentu lebih banyak pada praktik atau soal uraian yang mampu
mengukur seberapa besar pemahaman dan kompetensi siswa.

KELEBIHAN
1.Pendidikan berbasis kompetensi menitikberatkan
pada pengembangan kemampuan untuk melakukan
(kompetensi) tugas-tugas tertentu sesuai dengan
standard performance yang telah ditetapkan,
sebagai upaya mempersiapkan kemampuan
individu.
2.Sejalan dengan visi pendidikan yang mengarahkan
pada dua pengembangan yaitu untuk memenuhi
kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa datang.
3.Kompetensi dalam kurikulum ini cukup lengkap
meliputi: kemampuan melakukan segala sesuatu
dalam berbagai konteks, kompetensi menjelaskan
pengalaman belajar, kompetensi hasil belajar,
kompetensi yang dihasilkan terukur.
Kurikulum 2006

 Ujicoba KBK dihentikan di awal 2006 dan digantikan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
 Dari segi isi dan proses pencapaian target kompetensi pelajaran oleh siswa hingga teknis evaluasi tidak banyak
perbedaan dengan Kurikulum 2004. Perbedaan yang paling menonjol adalah guru lebih diberikan kebebasan untuk
merencanakan pembelajaran sesuai dengan lingkungan dan kondisi siswa serta kondisi sekolah berada. Hal ini
disebabkan Karangka Dasar (KD), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
(SKKD) setiap mata pelajaran untuk setiap satuan pendidikan telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
 Pengambangan perangkat pembelajaran, seperti silabus dan sistem penilaian merupakan kewenangan satuan
pendidikan (sekolah) dibawah koordinasi dan supervisi pemerintah Kabupaten/Kota.

KELEBIHAN
1.Secara teori memberikan otonomi secara luas pada sekolah
untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam
meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan potensi di
daerahnya.
2.Tenaga kependidikan termotivasi untuk meningkatkan
kreatifitas dan inovasi. untuk menggali potensi sekolah
sehingga mampu menjadi agen bagi pembangunan masyarakat
yang mengakar pada potensi lokal.
3.Sekolah leluasa untuk ambil peranan dalam pendidikan untuk
membentuk siswa sebagai pengambil peranan dalam
masyarakat.
4.Kurikulum ini memberikan kesempatan kepada para siswa
untuk mengembangkan dirinya di luar sekolah, karana telah
terjadi pengurangan kepadatan jam pelajaran
Kurikulum 2013

 Kurikulum 2013 terutama berorientasi pada perubahan proses pembelajaran (yang semula dari siswa
diberitahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berfokus pada pengetahuan melalui
penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui penilaian proses dan output).
 Penambahan jam pelajaran sebagaimana halnya kecenderngan negara-negara luar belakangan ini , seperti
Knowledge is Power Program (KIPP) dan Massachusettes Extended Learning Times (MELT)

KELEBIHAN
1.Relevan dengan kompetensi yang
dibutuhkan
2.Materi esensial dan sesuai dengan
perkembangan anak
3.Berpusat pada peserta didik (student
centred active learning)
4.Sifat pembelajaran yang kontekstual
5.Buku teks memuat materi dan proses
pembelajaran, sistem penilaian serta
kompetensi yang diharapkan
Landasan Pengembangan Kurikulum

1. Landasan filosofis
2. Landasan Sosiologis
3. Landasan Psikologis
4. Landasan Teknologis
5. Landasan Organisatoris
6. Landasan Yuridis
Landasan Pengembangan
Kurikulum
Ralph Tyler (1949)
• Filosofis:
Disesuaikan dengan tujuan pendidikan
( filsafat bangsa, masyarakat, sekolah dan guru )
• Psikologis:
Memperhitungkan peserta didik ( psikologi anak,
perkembangan anak, psikologi belajar, bagaimana proses
belajar peserta didik, perkembangan fisik, mental,
psikologis, emosional, sosial dan cara belajar peserta didik)
• Sosiologis:
Disesuaikan dengan harapan / kebutuhan orang tua, masyarakat,
pemerintah, perkembangan & perubahannya, kebudayaan manusia,
hasil kerja manusia berupa pengetahuan, agama, ekonomi
• Organisatoris:
Mempertimbangkan bentuk dan organisasi bahan pelajaran yang
akan disajikan.
• Yuridis:
• Pengembangan kurikulum berdasarkan aturan-aturan hukum yang
berlaku
• Teknologis:
• Pengembangan kurikulum berdasarkan/ disesuaikan dengan
perkembangan teknologi terkini.
Jenis-Jenis Kurikulum
Separated subject curriculum

YAITU
Materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu pelajaran terpisah dengan pelajaran
lainnya.
Corelated Curriculum

YAITU
Materi atau konsep yang dipelajari dalam
suatu pelajaran dikorelasikan dengan
pelajaran lainnya.
Broad Field Curriculum
YAITU

Bahan pelajaran yang satu rumpun diintegrasikan


dalam suatu pembelajaran, kegiatan atau segi
kehidupan tertentu.
Integrated Curriculum
YAITU

Bahan pelajaran yang sudah tidak nampak disiplin


ilmunya, bahan ajar diintegrasikan dalam suatu
persoalan, kegiatan atau segi kehidupan tertentu.
Problem Solving
Curriculum
YAITU

Berisi topik pemecahan masalah sosial yang dihadapi


dalam kehidupan dengan menggunakan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari
barbagai mata pelajaran atau disiplin ilmu.
Komponen-Komponen Kurikulum
TUJUAN

EVALUASI ISI

METODE
Tujuan
• Memahami landasan komponen-komponen
pengembanan kurikulum.
• Mengidentifikasi komponen-komponen
kurikulum dalam perencanaan program
pembelajaran dan pendidikan.
• Menganalisis komponen-komponen
pengembangan kurikulum yang perlu
dijadikan dasar pertimbangan dalam
menyusun program pembelajaran.
Komponen Tujuan
• Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi 4,
yaitu :
a. Tujuan Pendidikan Nasional ( TPN)
b. Tujuan Institusional ( TI )
c. Tujuan Kurikuler ( TK )
d. Tujuan Instruksional atau Tujuan
Pembelajaran ( TP )
1. Tujuan
• Domain Kognitif
• Domain Afektif
• Domain Psikomotor
Domain Kognitif : Taxonomy Bloom

• 1) Pengetahuan ( Knowledge )
• 2) Pemahaman ( comprehension )
• 3) Penerapan ( application )
• 4) Analisis
• 5) Sintesis
• 6) Evaluasi
Domain Afektif : Krathwohl
1) Penerimaan
2) Merespon
3) Menghargai
4) Mengorganisasi
5) Karakterisasi Nilai
Domain Psikomotor
1) Persepsi ( Perception )
2) Kesiapan ( Set )
3) Meniru ( Imitation )
4) Membiasakan ( habitual )
5) Menyesuaikan ( Adaptation )
6) Menciptakan ( Organization )
2. Komponen Isi /Materi Pelajaran
• Isi kurikulum merupakan komponen yang
berhubungan dengan pengalaman belajar
yang harus dimiliki siswa.
• Isi kurikulum itu menyangkut semua aspek
baik yang berhubungan dengan pengetahuan
atau materi pelajaran  tergambarkan pada
isi setiap mata pelajaran maupun aktivitas dan
kegiatan siswa.
• Materi + Aktifitas  Tujuan
3. Komponen Metode/Strategi
Metode adalah upaya untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan
nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai
secara optimal.
Metode digunakan untuk merealisasikan
strategiyang telah ditetapkan
1) Strategi pembelajaran merupakan rencana
tindakan ( rangkaian tindakan ) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan sebagai
sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran.
2) Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Pendekatan
• Roy Killer (1998), ada dua pendekatan dalam
pembelajaran, yaitu
1) Pendekatan yang berpusat pada guru ( teacher
centered approaches )
2) Pendekatan yang berpusat pada siswa ( student
centered approach )

• Rowntree (1974), straregi pembelajaran dibagi atas:


1) Strategi Exposition dan Strategi Discovery Learning
2) Strategi Groups dan Individual Learning
4. Komponen Evaluasi
Dimensi I
a. Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang oelaksanaan
kurikulum. Data dikumpilkan dan dianalisis untuk
menemukan masalah serta mengadakan perbaikan
sedini mungkin.
b. Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka
waktu tertentu, misalnya pada akhir semester , tahun
pelajaran atau setelah lima tahun untuk mengetahui
evektifitas kurikulum dengan menggunakan semua
data yang dikumpulkan selama pelaksanaan dan akhir
proses implementasi kurikulum
4. Komponen Evaluasi …
Dimensi II
a. Proses : yang dievaluasi ialah metode dan proses dalam
pelaksanaan kurikulum. Tujuannya ialah untuk
mengetahui metode dan proses yang digunakan dalam
implementasi kurikulum. Metode apakah yang
digunakan? Apakah tepat penggunaannya? Apakah
berhasil baik atau tidak? Kesulitan apa yang dihadapi?
b. Produk : yang dievaluasi ialah hasil-hasil yang nyata,
yang dapat dilihat dari silabus, satuan pelajaran dan
alat-alat pelajaran yang dihasilkan oleh guru dan hasil-
hasil siswaberupa hasil test, karangan, termasuk tesis,
makalah, dan sebagainya.
4. Komponen Evaluasi …
Dimensi III
a. Operasi : disini dievaluasi keseluruhan proses
pengembangan kurikulum termasuk perencanaan ,
disain, implementasi, administrasi, pengawasan,
pemantauan dan penilaiannya. Juga biaya, staf pengajar,
penerimaan siswa,pendeknya seluruh operasi lembaga
pendidikan itu
b. Hasil belajar siswa : disini yang dievaluasi ialah hasil
belajar siswa berkenaan dengan kurikulum yang harus
dicapai, dinilai berdasarkan standar yang telah
ditentukan dengan mempertimbangkan determinan
kurikulum, misi lembaga pendidikan serta tuntutan dari
pihak konsumen luar
Evaluasi
1) Tes
Tes digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam aspek kognitif atau tingkat
penguasai materi pmbelajaran
2) Non Tes
Non tes adalah alat evaluasi yang biasanya
digunakan untuk menilai aspek tingkah laku
termasuk sikap, minat, dan motivasi.
Tes
A. Jenis-jenis Tes
1. Berdasarkan jumlah peserta
• a) Tes kelompok adalah tes yang dilakukan
terhadap sejumlah siswa secara bersama-
sama
• b) Tes individual adalah tes yang dilakukan
kepada seorang sisw secara perorangan
2. Berdasarkan cara penyusunannya
• a) Tes buatan guru disusun untuk menghasilkan
informasi yang dibutuhkan oleh guru
bersangkutan. Tes buatan guru biasanya tidak
terlalu memperhatikan tingkat validitas dan
reliabilitas.
• b) Tes standar adalah tes yang digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa sehingga
berdasarkan kemampuan tes tersebut, tes
standar dapat memprediksi keberhasilan belajar
siswa pada masa yang akan datang.
3. Dilihat dari pelaksanaannya
• a) Tes tertulis adalah tes yang dilakukan dengan
cara menjawab sejumlah item soal dengan cara
tertulis. Ada dua jenis tes yang termasuk kedalam
tes tertulis ini, yaitu tes esai dan tes objektif.
1. Tes esai adalah bentuk tes dengan cara siswa
diminta untuk menjawab pertanyaan secara
terbuka yaitu menjelaskan atau menguraikan
melalui kalimat yang disusunnya sendiri.
2. Tes objektif adalah bentuk tes yang
mengharapkan siswa memilih jawaban yang
sudah ditentukan
b) Tes lisan adalah bentuk tes yang menggunakan
bahasa secara lisan. Tes ini bagus untuk menilai
kemampuan nalar siswa. Tes lisan hanya mungkin
dapat dilakukan manakala jumlah siswa yang
dievaluasi sedikit, srta menilai sesuatu yang tidak
terlalu luas akan tetapi mendalam.
c) Tes perbuatan adalah tes dalambentuk
peragaan.tes ini cocok manakala kita ingin
mengetahui kemampuan dan keterampilan
seseorang mengenai sesuatu.
Non Tes
a) Observasi
Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati
tingkal laku pada situasi tertentu. Ada dua jenis observasi,
yaitu observasi partisipatif dan non partisipatif.
1. Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan menempatkan observer sebagai bagian dimana
observasi itu dilkukan.
2. Observasi non partisipatif adalah observasi yang dilakukan
dengan cara observer murni sebagai pengamat. Artinya,
observer dalam melakukan pengamatan tidak aktif sebagai
bagian dari itu, akan tetapi ia berperan smata-mata hanya
sebagai pengamat saja.
Non Tes …
b) Wawancara
Wawancara adalah komunikasi langsung antara
yang diwawancarai dan yang mewawancarai. Ada
dua jenis wawancra, yaitu wawancara langsung
dan wawancara tidak langsung.
1. Wawancara langsung dimana pewawancara
melakukan komunikasi dengan subjek yang ingin
dievaluasi.
2. Wawancara tidak langsung dilakukan dimana
pewawancara ingin mengumpulkan data subjek
melalui perantara.
Non Tes …
c) Studi Kasus
Studi kasus dilaksanakan untuk mempelajari
individu dalam periode tertentu secara terus-
menerus.
d) Skala Penilaian
Skala penilaian atau biasa disebut rating scale
merupakan salah satu alat penilaian dengan
menggunakan skala yang telah disusun dari ujung
negatif sampai dengan ujung positif, sehingga
pada skala tersebut penilaian tinggal memberi
tanda cek ( V )
3. Model Pengembangan Kurikulum

• Model adalah abstraksi dunia nyata atau


representasi peristiwa kompleks atau sistem,
dalam bentuk naratif, matematis, grafis, serta
lambang-lambang lainnya.
• Model pengembangan kurikulum adalah abstraksi
yang digunakan untuk mengembangkan suatu
kurikulum.
Model Rapl W. Tyler

Tujuan Pendidikan yang Ingin Dicapai

Pemilihan Pengalaman Belajar untuk


Mencapai Tujuan

Pengorganisasian Pengalaman Belajar

Evaluasi
Model Hilda Taba
Model Oliva
1. menetapkan dasar filsafat,
2. menganalisis kebutuhan masyarakat,
3. merumuskan tujuan umum kurikulum,
4. merumuskan tujuan khusus kurikulum,
5. mengorganisasikan rancangan implementasi kurikulum,
6. merumuskan tujuan umum pembelajaran,
7. merumuskan tujuan khusus pembelajaran,
8. menetapkan strategi pembelajaran,
9. menetapkan teknik penilaian,
10. mengimplementasikan strategi pembelajaran,
11. mengevalusi pembelajaran,
12. mengevaluasi kurikulum.
Model Beauchamp
• Prosedur Pengembangan Kurikulum:
1.merumuskan tujuan umum dan khusus,
2.memilih isi dan pengalaman belajar,
3.menetapkan evaluasi.

• Lima Langkah Pengembangan Kurikulum:


1.membentuk tim,
2.evaluasi kurikulum yang sedang berjalan,
3.melakukan studi penjajagan kurikulum baru,
4.merumuskan alternative pengembangan kurikulum,
5.menyusun dan menulis kurikulum yang dikehendaki.
Model Wheeler
Pemilihan Pengalaman
Maksud, Tujuan, Sasaran
Belajar

Evaluasi Pemilihan Isi


Pengorganisasian dan
Integrasi Pengalaman dan Isi
Model Audery dan Nicholls
Model Skillbeck
Analisis Situasi

Perumusan Tujuan

Pengembangan Program

Interpreasi dan Implementasi

Monitoring, Umpan Balik, dan


Rekonstruksi
Simpulan Jenis Kurikulum
• Jenis kurikulum yang diterapkan hingga pertengahan
tahun 2013 adalah separated subject curriculum
dimana kurikulum diwujudkan dalam bentuk mata
pelajaran.
• Sejak pertengahan tahun 2013, jenis kurikulum yang
berlaku di Indonesia adalah integrated curriculum
dimana materi pelajaran diberikan dengan tematik.
• Jenis kurikulum yang cocok diterapkan di Indonesia
adalah kurikulum broad field curriculum.
Simpulan Pendekatan Kurikulum
• Pendekatan pengembangan kurikulum yang sebaiknya
digunakan di Indonesia adalah pendekatan integrative dengan
beberapa alasan.
1.Wilayah yang luas dan jumlah penduduk Indonesia sangat
besar sehingga pengembangan kurikulum tidak bisa
ditetapkan dari atas.
2.Ada berbagai banyak variasi budaya yang berkembang di
masing-masing wilayah dan tidak bisa diabaikan dalam
pengembangan kurikulum sehingga ada hal-hal yang bisa
ditetapkan dari atas dan ada yang harus berasal dari bawah.
3.Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia tidak mengikuti
pendekatan sentralistis atau desentralistis, melainkan
perpaduan diantarannya.
Simpulan Model Kurikulum Di Indonesia
Analisis Evaluasi
Kebutuhan Kurikulum Saa
Masyarakat Ini
Simpulan Langkah Implementasi Kurikulum
Membentuk tim dan
alokasi anggaran

Melakukan uji coba


kurikulum

Melakukan evaluasi
terhadap kurikulum

Memperbaiki kurikulum
berdasarkan hasil uji coba

Implementasi kurikulum
pada seluruh wilayah

Monitoring & Evaluasi


Arah Kurikulum Masa Depan

• Karakteristik manusia Indonesia yang


diharapkan: iman dan taqwa, peka,
tanggung jawab, serta mandiri.
• Mengoptimalkan berbagai macam
kecerdasan.
• Menguasai TIK dan bahasa untuk
menghadapi tantangan global.
Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai kompetensi
yang sesuai kebutuhan stakeholders berupa :
• Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs)
• Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)
• Kebutuhan profesional (professional needs)
• Kebutuhan generasi masa depan (aspek
scientific vision)
SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM
PENDIDIKAN TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR
MAHASISWA

KELOMPOK KURIKULUM KURIKULUM


MATA KULIAH INTI INSTITUSIONAL
1. Kelompok Pengembangan
Kepribadian ( MPK )

2. Kelompok Keilmuan dan


Ketrampilan ( MKK )
3. Kelompok Keahlian Berkarya
( MKB )
40% - 80%
4. Kelompok Perilaku Berkarya

( MPB )
5. Kelompok Berkehidupan
Bermasyarakat ( MBB )
INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.
INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.
KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.
1. KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI
UNESCO.
2. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT
OLEH DUNIA KERJA GLOBAL.
3. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS
NASIONAL.
Dasar Pertama :
Kurikulum yang disarankan oleh
The International Bureau of Education UNESCO
( The International Comission on Education for the 21 st Century )

EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Learning to know

Learning to do

Learning to be

Learning to live together

Life long learning


Dasar kedua :

DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA


PENGUASAAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN :
 Analisis dan sintesis.
 Menguasai IT/computting.
 Managed ambiguity.
 Communication.
 2 nd language.
ATTITUDE :
 Kepemimpinan.
 Teamworking.
 Can work crossculturally.
PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT :
 Terlatih dalam etika kerja.
 Memahami makna globalisasi.
 Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.
Dasar ketiga : Usaha penyepadanan
PERSYARATAN IBE KURIKULUM INTI &
KERJA UNESCO INSTITUSIONAL
Penguasaan pengetahuan
Matakuliah
dan ketrampilan : learning to
Keilmuan dan Ketrampilan
 analisis dan sintesis know
 menguasai IT/computting ( MKKK )
 managed ambiguity
Matakuliah
 communication learning to
 2 nd language
Keahlian Berkarya
do ( MKKB )
Attitude :
 kepemimpinan learning to Mata kuliah
 teamworking be Perilaku Berkarya
 can work crossculturally ( MKPB )
Pengenalan sifat pekerjaan
terkait : Mata kuliah
 Terlatih dalam etika kerja learning to
berkehidupan bersama
 Memahami makna globalisasi live together
( MKBB )
 Fleksibel thd pilihan pekerjaan

MK Pengemb. Kepribadian
( MKPK )
SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002.
TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI
KURIKULUM KURIKULUM
INTI INSTITUSIONAL
ELEMEN KOMPETENSI
Kompetensi Kompetensi Kompetensi
Utama Pendukung Lainnya

1. Landasan kepribadian.

2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan.

3. Kemampuan berkarya. 40% - 80 % 20% - 40% 0% - 30%


4. Sikap dan perilaku dalam berkarya.

5. Pemahaman kaidah berkehidupan


bermasyarakat.
Kompetensi Utama
ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna
lulusan.
Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya
ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi
• KOMPETENSI UTAMA :
Kemampuan minimal untuk menampilkan
unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan
penciri program studi.
• KOMPETENSI PENDUKUNG :
Kemampuan yang gayut dan dapat
mendukung kompetensi utama serta
merupakan ciri khas PT yang bersangkutan.
• KOMPETENSI LAIN :
Kemampuan yang ditambahkan yang dapat
membantu meningkatkan kualitas hidup, dan
ditetapkan berdasarkan keadaan serta
kebutuhan lingkungan PT.
KELOMPOK MATA KULIAH
( pada SK Mendikbud no 323/U/2000)
BUKAN SASARAN DARI
PENYUSUNAN KURIKULUM

TETAPI
YANG MENJADI SASARAN
PENYUSUNAN KBK
ADALAH TERCAPAINYA
KELIMA ELEMEN KOMPETENSI
( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)
PENYUSUNAN
KURIKULUM
(mengantisipasi perubahan
pasar global)
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum

Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)


• Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
tertentu

• Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang


mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati.
disepakati
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sertifikasi
Pasal 61
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
kompetensi
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap
prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah
lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang
terakreditasi.
(3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan
lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai
pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan tertentu
setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Penjelasan Pasal 61
(1) Cukup jelas
BAN PT BNSP
STANDAR STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN
KKNI KOMPETENSI
KERJA

BIDANG
KERJA

Mahasiswa
Proses LEARNING
Baru
Pembelajaran
PERGURUAN TINGGI

OUTCOME

Pasar kerja
SPMI
Leader
Masyarakat
akademik

Dosen -pimpinan Pengakuan


Masyarakat

ASOSIASI
Dokumen
Organisasi Pegawai Dana Laboratorium Pustaka Kurikulum PROFESI
Resources

endrop3ai@ its.ac.id
S3 S3(T)
9 9
8 S2 S2(T) 8
7 7
6 S1 D IV 6
5 D III 5
4 D II 4
3 DI 3
Sekolah Sekolah
2 Menengah 2
Menengah Kejuruan
1 Umum 1
PERPINDAHAN ANTARA JENIS DAN
STRATA PENDIDIKAN TINGGI

S1(T)
D III

D II MULTI ENTRY
AND
DI MULTI EXIT
SYSTEM

SMA/SMK
JENIS PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

IJASAH

S3

PENDIDIKAN
S2
PROFESI

Dokter D IV
Apoteker
Akuntan D III
S1 Arsitek
Pengacara
Notaris
D II
Psikolog
NERS DI

PROGRAM PROGRAM
PENDIDIKAN PENDIDIKAN
AKADEMIK VOKASI
endrop3ai@ its.ac.id
endrop3ai@ its.ac.id
9
8

2
1
LEVEL 5

• Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang


sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur.

• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,


serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.

• Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara


komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
LEVEL 6
• Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi
dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai
alternatif solusi secara mandiri dan kelompok; Bertanggung jawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil
kerja organisasi.
LEVEL 7

• Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah


tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif
kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan


atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.
• Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis
dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
LEVEL 8

• Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji.
• Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan
atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
inter atau multidisipliner .

• Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat


bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.
PENJELASAN KKNI & LO

• Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang didalam


deskripsi KKNI adalah “capaian pembelajaran” (learning outcome). Hal ini
selain untuk membedakan istilah “kompetensi” yang digunakan oleh dunia
profesi untuk menyatakan standar kemampuan dari profesi tersebut dengan
istilah “standar kompetensi”, juga digunakannya istilah “sertifikat
kompetensi”sebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi.
• Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003) kelulusan
jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan profesi, diberi “ijasah”
bukan ‘sertifikat kompetensi’.
• Dibutuhkan rumusan “learning outcomes” (LO) lulusan prodi tertentu, yang
sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan sebagai acuan bagi
program studi sejenis di seluruh Indonesia.
• Rumusan tersebut merupakan pernyataan “kemampuan minimal” yang
harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.
LEARNING OUTCOMES

• Learning outcomes are the statements of what a learner is expected to


know, understand or able to do at the end of a module and of how that
learning will be demonstrated. Unlike aims, they are couched in terms of
what the learner is expected to learn

• A set of level descriptors may act directly as a guide for the writing of
learning outcomes, or the level descriptors may be translated into
descriptors for the discipline or program.
program In either case, the level
descriptors ensure that the outcome statement is clearly related to a
particular level, and they provide an indication of agreed achievements.
Learning outcomes are derived from consideration of level descriptors
and aims. Learners must show that they can achieve the learning
outcomes to gain credit for the module. Aims provide a rationale or a
direction for the module
TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI

Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang


kemampuan
Pro- Spesia S3
Deskriptor D3 D4 S1 S2
fesi lis
Menguasai pengetahuan apa saja
Untuk berperan
sebagai apa

Dengan kemampuan melakukan apa saja - dengan


metode bagaimana untuk masing-masing
pelaksanaan pekerjaan tersebut -menunjukkan
kualitas hasil seperti apa - dan dalam kondisi
bagaimana

dan kemampuan manajerial apa saja


 Banyak menawarkan mata kuliah interdisipliner
seperti biostatistika, biomolekuler, gizi dan olah raga

Menawarkan mata kuliah mengenai lanjut usia dan


berbagai aspeknya

Mengenai keragaman budaya, pendidikan


internasional & global untuk membangun
pemahaman pebelajar akan emosi, sikap, perasaan
diri sendiri atau orang lain

Memasukkan hal-hal seperti pengembangan


metakognisi, cara berpikir otak kiri & otak
kanan, dan manajemen emosi & stres
105
Abad 21 Perubahan ekstensif dan
cepat

Ketidakpastian yang tinggi

Masyarakat yang sangat dinamis

Bertanya mengenai kemungkinan masa


depan apa yang akan terjadi dan masa
depan apa yang diinginkan untuk terjadi

106
 Mengandalkan otak
Mampu mencari, memilah, dan
mengolah informasi untuk
mencapai tujuan tertentu
 Mampu menggunakan komputer
 Keterampilan yang berhubungan
dengan moral, sosial, dan spiritual

 Memiliki kecerdasan emosi


107
Mampu berkomunikasi efektif baik lisan
maupun tulisan, berpikir jernih
Keterampilan interpersonal dan
intrapersonal
Memahami pentingnya lingkungan sehat
bagi kehidupan manusia
Memahami dinamika individu &
masyarakat
Memiliki kompetensi pribadi yang tepat
untuk bidang yang diminati dan ditekuni

108
1. Kajilah kurikulum yang berlaku di program studi
AndaPeraturan apa sajakah yang dijadikan dalam penyusunan
maupun pengembangan kurikum di PS Anda
2. Mengapa dibutuhkan perubahan kurikulum
3. Apakah dengan berubahnya kurikulum, menurut Anda
membawa dampak perubahan kualitas output/produk?
Jelaskan.
4. Bagaimana proses penyusunan kurikulum yang dapat
mengantisipasi kebutuhan lapangan?
5. Isilah tabel pada penyusunan LO (learning outcome)
sesuai dengan program studi dan jenjang pendidikan
dimana Anda belajar
109
CONTOH PENJABARAN KURIKULUM
KBK YANG BERBASIS KKNI
KKNI Bidang Pendidikan Matematika
Deskripsi Umum
Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem
pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap
level kualifikasi mencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagai berikut :
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya
Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung
perdamaian dunia
Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap
masyarakat dan lingkungannya
Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan orisinal orang lain
Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan
kepentingan bangsa serta masyarakat luas.
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1
Deskripsi generik level 6 (paragraf pertama)
Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah.
Deskripsi spesifik: 
1. Mampu mengembangkan Pendidikan Matematika untuk melakukan
perencanaan, pengelolaan, implementasi, evaluasi, yang berorientasi
pada kecakapan hidup (life skill)
2. Mampu memecahkan permasalahan pendidikan matematika dan
beradaptasi dalam situasi yang dihadapi melalui model, pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran yang relevan di era global.
3. Menguasai secara aktif penggunaan berbagai sumber belajar dan media
pembelajaran matematika berbasis IPTEKS untuk mendukung pelaksanaan
pembelajaran
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1

Deskripsi generik level 6 (paragraf kedua)


Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan spesialis dan mendalam di
bidang-bidang tertentu, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural 

Deskripsi spesifik:
1. Menguasai obyek Matematika secara mendalam yang mendukung tugas
profesionalnya sebagai pendidik matematika.
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1

Deskripsi generik level 6 (paragraf ketiga)


Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan
data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi.

Deskripsi spesifik:
1. Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi
dan data serta memberikan saran alrernatif pemecahan masalah dalam
bidang pendidikan matematika.
2. Mampu melakukan penelitian dan menggunakannya sebagai alternatif
pemecahan masalah di bidang pendidikan matematika yang berlaku
secara universal.
3. Mampu menerapkan kemampuan berpikir matematis dalam dunia usaha
dan industri.
DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI
DIHASILKAN OLEH PROGRAM STUDI D-IV ATAU S1

Deskripsi generik level 6 (paragraf keempat)


Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab
atas pencapaian hasil kerja organisasi
 
Deskripsi spesifik:
1. Bertanggungjawab dalam melaksanakan profesinya sebagai pendidik
matematika dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
2. Mampu merencanakan dan mengelola sumber daya di bawah tanggung
jawabnya dengan memanfaatkan pengetahuan dan teknologi untuk
menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.
VISI PROGRAM STUDI

………………………………………………………………………
………………………………………………………………
MISI PROGRAM STUDI

1. …………………………………
2. ………………………………..
3. ………………………………….
4. dst
Profil Lulusan
Prodi …………………………

• ………………….
• ………………….
• …………………
PROFIL DAN KOMPETENSI
SARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENCIRI
PENCIRI
LEMBAGA/INSTITUSI
PROFIL PROGRAM STUDI
(FAKULTAS/UNIV)
SARJANA
PENDIDIKAN
KOMPETENSI KOMPETENSI
MATEMATIKA KOMPETENSI UTAMA
PENDUKUNG LAINNYA
(40% - 80%)
(20% - 40%) (0% - 30%)

1. Menguasai karakteristik peserta


1. Mempunyai karakter 1. Mampu
didik dari aspek fisik, moral,
diri yang kuat, beriman mengembangkan
spiritual, sosial, kultural,
dan bertakwa kepada potensi diri
emosional dan intelektual
Pendidik Tuhan YME secara mandiri
Matematika 2. Menguasai teori belajar dan
2. Mempunyai kepedu-
prinsip-prinsip pembelajaran
lian terhadap budaya
yang mendidik
dan kearifan lokal
PENCIRI PENCIRI
PROFIL PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI (FAKULTAS/UNIV)
SARJANA PENDIDIKAN KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI UTAMA
MATEMATIKA PENDUKUNG LAINNYA
(40% - 80%)
(20% - 40%) (0% - 30%)
1. Mampu berinteraksi
3. Mengembangkan kuriku-
dengan lingkungan
lum mata pelajaran
budaya yang
matematika
berbeda
4. Mengembangkan kuriku- 2. Mampunyai
lum mata pelajaran kemampuan dalam
matematika bahasa inggris
5. Mengembangkan kuriku-
lum mata pelajaran
matematika
Pendidik 6. Mampu
Matematika menyelenggarakan
pembelajaran
Matematika yang
mendidik
7. Mempunyai kemampuan
memanfaatkan teknologi
informasi dan
komunikasi untuk
kepentingan
pembelajaran
Matematika
PENCIRI PENCIRI
PROFIL PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI
SARJANA PENDIDIKAN KOMPETENSI KOMPETENS
KOMPETENSI UTAMA
MATEMATIKA PENDUKUNG I LAINNYA
(40% - 80%)
(20% - 40%) (0% - 30%)
8. Mampu memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran
9. Dapat bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial dan kebudayaan
nasional indonesia
10. Mampu menampilkan diri sebagai
pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
dan teladan bagi peserta didik dan
Pendidik masyarakat
Matematika 11. Mampu menunjukkan etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa
bangga menjadi guru dan rasa
12. Dapat menjunjung tinggi kode etik
profesi guru
13. Dapat berkomonikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua dan masyarakat
PENCIRI PENCIRI
PROFIL PROGRAM STUDI LEMBAGA/INSTITUSI
SARJANA
KOMPETENSI KOMPETENSI
PENDIDIKAN KOMPETENSI UTAMA
PENDUKUNG LAINNYA
MATEMATIKA (40% - 80%)
(20% - 40%) (0% - 30%)
14. Menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan
Matematika
15. Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar Matematika
16. Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar Matematika
Pendidik 17. Mampu mengembangkan materi
pembelajaran Matematika secara
Matematika kreatif
18. Mampu mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif
19. Mampu memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk
mengembangkan diri.
Tahapan Penyusunan Kurikulum
• Analisis SWOT
• Tracer Study
• Profil Lulusan
• Rumusan Capaian Pembelajaran (Learning
Outcome)
• Matriks Kompetensi dan Bahan Kajian
• Konsep Mata Kuliah dan Besar SKS
• Konsep Integrasi Bahan Kajian
• Struktur Kurikulum dan Silabus
Rumusan Learning Outcome
Prodi …………..
(Contoh)
1. Mampu merancang ……
• Mampu mengkomunikasikan ide……
• Mampu bekerja sama ………
• Mampu menghasilkan rancangan ……
• Mampu membaca dan ……
• Memiliki kemampuan managerial ……
• Mempunyai kemampuan dasar praktek…
• Memiliki kemampuan belajar ………
• Mampu berfikir kritis dan ……
• Memiliki kemampuan mengembangkan…..
Kaitan Rumusan Kompetensi dengan
Bahan Kajian
No Rms Komp Bahan Kajian
A B C D E … …
1
2
3
4
5

….
TUGAS PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS
KOMPETENSI MENGACU KKNI
1. RUMUSAN VISI & MISI PRODI
2. RUMUSAN PROFIL LULUSAN PRODI
3. DESKRIPSI UMUM LULUSAN
4. DESKRIPSI GENERIK KKNI (SESUAI LEVEL MASING-MASING)
5. DESKRIPSI GENERIK PRODI
6. DESKRIPSI SPESIFIK PRODI
7. CAPAIAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTCOME)
8. ANALISIS BAHAN KAJIAN
9. STRUKTUR KURIKULUM BARU HASIL PENGEMBANGAN
10. RANCANGAN PEMBELAJARAN (1 MAKUL)
11. RPKPS (1-2 PERTEMUAN)
LITERATUR
– Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap
KTSP. Jogjakarta: Pustaka Yustisia.
– Mulyasa, E. 2007. KurikulumTingkat Satuan
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
– Nasution, S. 2008. Asas-asas Kurikulum. Jakarta:
Bumi Aksara.
– Sukmadinata. Nana S. 2010. Pengembangan
Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

127
Lanjutan...
– Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan
Praktek Pengembangan KTSP. Jakarta: Prenada Media Group.
– Boehlke.R. Robert. 2000. Sejarah Perkembangan Pikiran dan
Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
– Departemen Agama Ditjend Bimmas Kristen. 2007.
Kurikulum Stratum Satu Program Studi PAK. Cetakan
Pertama. Jakarta: Departemen Agama Ditjend Bimmas
Kristen.
– Departemen Agama Ditjend Bimmas Kristen. 2007. Diktat
Applied Approach (Mengajar di Perguruan Tinggi).

128
Lanjutan...
– Ismail, Andar. 2002. Ajarlah Mereka Melakukan. Jakarta:
BPK Gunung Mulia
– R. Oditha, Hutabarat. 2005. Model-Model Pembelajaran
Aktif Pendidikan Agama Kristen SD, SMP, SMA Berbasis
Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi.
– Sardiman. A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar.
Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
– Sidjabat. B.S. 2000. Menjadi Guru Profesional: Sebuah
Perspektif Kristiani. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

129
Lanjutan...
– Sukmadinata, N.S. 1999. Pengembangan kurikulum: Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
– Sitanggang, Sariaman. 2008. Bagaimana Menyusun KTSP &
Perencanaan Pembelajaran PAK; tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah. Jakarta: Egkrateia Putra Jaya.
– Soetjipto & Raflis Kosasi. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
– Lebar. Loise E. 1995. Education That is Christian (terj). Malang:
Gandum Mas.
– Freire, Paulo. 1984. Pendidikan sebagai Praktek Pembebasan, (terj.
Alois S. Nogroho). Jakarta: Gramedia
– Wykoff, d. Campbell. 1961. Theori and Design for Christian Education
Curiculum. Philadelphia, Pa: Wesminster.
– Dll
130
Ada Pertanyaan ??

131
Catatan:
• Berdoa sebelum Anda mengerjakan!
• Dahulukan soal yang menurut Anda mudah!
• Pilihlah 5 (lima) dari 7 (Tujuh) soal, kemudian
uraikan jawaban Anda; soal 1 dan 7
merupakan soal WAJIB!
• Dilarang KERAS memberi/menerima jawaban!
• Waktu ujian 60 menit!
Soal UTS
1. Beauchamp (1972) A curriculum is a written document which may contain
many ingredients, but basically it a plan for the education of pupil during
their enrollment in given school. Terjemahkan maksud pernyataan tersebut!
2. Jelaskan konsep kurikulum menurut aspek Subtansi, Sistem dan Bidang Studi!
3. Uraikan dengan singkat fungsi dari kurikulum bagi dunia pendidikan!
4. Uraikan dengan jelas dan tepat konsep kurikulum menurut UU Sisdiknas No.
20 Tahun 2003 pasal 1ayat 19!
5. Peranan kurikulum untuk mewariskan, mentransmisikan, dan menafsirkan
nilai-nilai sosial dan budaya masa lampau yang tetap eksis dalam masyarakat.
Pernyataan tersebut merupakan peran dari ?
6. Jelaskan dengan ringkas konsep kurikulum menurut peranan konservati dan
peranan kreatif!
7. Kurikulum merupakan ‘roh’ bagi pendidikan. Jelaskan maksud dari
pernyataan tersebut!

133
134

Anda mungkin juga menyukai