Anda di halaman 1dari 11

KONSEP DASAR KURIKULUM DAN LIVING KURIKULUM

(HAKEKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN KEGUNAAN KURIKULUM)


Oleh
Ghilma Madina

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan sebagai bagian dari kebutuhan manusia, memegang peranan
yang sangat penting untuk menciptakan peradaban yang maju. Maju tidaknya
suatu peradaban ditentukan oleh baik tidaknya mutu dari pendidikan yang ada
pada waktu itu.1 Setiap pendidik harus memahami perkembangan kurikulum,
karena merupakan suatu formulasi pedagogis yang paling penting dalam konteks
pendidikan, dalam kurikulum akan tergambar bagaimana usaha yang dilakukan
membantu siswa dalam mengembangkan potensinya berupa fisik, intelektual,
emosional, dan sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Kurikulum dapat dipandang sebagai buku atau dokumen yang digunakan
guru sebagai pegangan dalam proses belajar mengajar.2 Dengan memahami
kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan pembelajaran,
metode, teknik, media pembelajaran, dan alat evaluasi pembelajaran yang sesuai
dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem
pendidikan ditentukan oleh semua pihak, baik dari segi sarana dan prasarana,
organisasi yang baik, dan kurikulum yang sesuai.
Sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga kependidikan bidang
pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha mengembangkannya.
Dalam hal ini mahasiswa sebagai calon gurupun memiliki peranan penting dalam

1
Baharun, “Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis Pedagogik” ,
Jurnal Pendidikan Pedagogik, Vol. 3, Nomor. 2, Tahun 2016, hlm. 96.
2
S. Islam, “Karakteristik Pendidikan Karakter; Menjawab Tantangan Multidimensional
Melalui Implementasi Kurikulum 2013”, Jurnal Pendidikan, Vol. 1, Nomor. 1, Tahun 2017, hlm.
89.

1
belajar dan memahami konsep dasar kurikulum dan living kurikulum. Oleh karena
itu, dalam pembahasan makalah ini penulis tertarik membahas mengenai
“Teori/Konsep Dasar Kurikulum dan Living Kurikulum (Hakekat, Kedudukan,
Fungsi, dan Kegunaan Kurikulum)”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar kurikulum dan living kurikulum di lihat dari
hakekatnya?
2. Bagaimana kedudukan kurikulum dalam pendidikan?
3. Apa fungsi dan kegunaan kurikulum dalam pendidikan?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dibuat tujuan pembuatan
makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dan memahami serta menganalisis konsep dasar kurikulum
dan living kurikulum di lihat dari hakekatnya.
2. Untuk mengetahui dan memahami serta menganalisis kedudukan kurikulum
dalam pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami serta menganalisis fungsi dan kegunaan
kurikulum dalam pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakekat Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari Bahasa Latin ”curir” yang
artinya pelari, dan ”curere yang artinya ”tempat berlari”. Jadi istilah kurikulum
berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai dengan finish. Secara terminologis, istilah kurikulum yang digunakan
dalam dunia pendidikan dengan pengertian sebagai sejumlah pengetahuan atau
mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa untuk mencapai satu
tujuan pendidikan atau kompetensi yang ditetapkan. Sebagai tanda atau bukti
bahwa seseorang peserta didik telah mencapai standar kompetensi yang telah
ditetapkan adalah dengan sebuah ijazah atau sertifikat.3
Kurikulum dapat dimaknai dalam tiga konteks, yaitu sebagai sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, sebagai pengalaman
belajar, dan sebagai rencana program belajar. Pengertian kurikulum sebagai
sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik merupakan
konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik
pendidikan. Dalam makna ini kurikulum sering dikaitkan dengan usaha untuk
memperoleh ijazah. Sedangkan ijazah itu sendiri adalah keterangan yang
menggambarkan kemampuan seseorang yang mendapatkan ijazah tersebut.4

3
Baderiah, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum, (Palopo: IAIN Palopo, 2018), hlm. 6-7.
4
Ahmad Zainuri, Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan, (Palembang: Amanah, 2018),
hlm. 12.

3
Kurikulum dapat diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar dan hasil belajar serta yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan.5 Berdasarkan pengertian di
atas, maka dapat dipahami bahwa kurikulum adalah suatu program pendidikan
yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan,
direncanakan dan dirancangkan secara sistemik atas dasar norma-norma yang
berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserata didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kualitas pendidikan dapat terukur dari pedoman kurikulum yang
terimplemntasi dalam kegitan pendidikan. Kurikulum merupakan inti dari bidang
pendidikan, pada hakikatnya pengembangan kurikulum itu merupakan usaha
untuk mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam suatu lembaga. Pengembangan kurikulum di arahkan pada
pencapaian nilai-nilai umum, konsep-konsep, Masalah dan keterampilan pengaruh
terhadap seluruh kegiatan pendidikan.
Pelaksanaan penjabaran dan pengembangan kurikulum meliputi
menjabarkan kedalam tujuan, mengembangkan isi atau bahan, mengembangkan
metode atau proses pendidikan dan hubungan antara pendidik dan peserta didik,
pengembangan evaluasi semuanya secara konsekuen dan konsisten merefleksikan
nilai-nilai yang terkandung dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.6
Hakekat kurikulum adalah acuan sebuah lembaga untuk membentuk citra
dan aturan sekolah untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan yang telah dirancang.
Pada dasarnya sebuah kurikulum dibentuk dan dirancang agar mampu
mewujudkan anak didik yang memuat semua aspek, baik aspek kognitif, afektif
maupun psikomotorik.

5
Abdul Wafi, “Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Pendidikan
Agama Islam Edureligia, Vol. 1, Nomor. 2, Tahun 2017, hlm. 138.
6
Baderiah, Buku Ajar Pengembangan Kurikulum, . . . . , hlm. 14.

4
B. Kedudukan Kurikulum dalam Pendidikan
Kedudukan kurikulum dalam pendidikan antara lain:7
1. Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.
2. Kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan.
3. Kurikulum merupakan suatu bidang studi.
Kedudukan kurikulum dapat dilihat dari sistem pendidikan itu sendiri.
Pendidikan sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling ketergantungan, komponen-komponen pendidikan itu,
antara lain:8
1. Tujuan pendidikan
2. Kurikulum pendidikan
3. Peserta didik
4. Lingkungan
5. Sarana dan pra sarana
6. Manajemen
7. Teknologi
Berdasarkan komponen-komponen ini jelas bahwa kurikulum mempunyai
kedudukan-kedudukan tersendiri dalam sistem pendidikan nasional. Dalam
undang-undang tentang sistem pendidikan nasional, bab X tentang kurikulum
pasal 36 dinyatakan bahwa:9
1. Ayat (1): pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar
nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Ayat (2): kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan
dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah
dan peserta didik.
3. Ayat (3): kurikulum disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan
iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi kecerdasan

7
Agus Sofyan, Melek Aksara, (Jakarta: Albama, 2006), hlm, 10.
8
Agus Sofyan, Melek Aksara, . . . . . . ., hlm. 15.
9
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2003), hlm. 10.

5
dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan
pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dubia kerja, perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global dan
persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan.
Dengan demikian, kurikulum adalah syarat mutlak di sekolah dan
memiliki kedudukan sentral, sebagai pusat proses pendidikan sehingga apabila
tidak ada kurikulum, maka proses belajar mengajar tidak akan mencapai tujuan
dengan baik. Karena di dalam kurikulum berisi rencana pendidikan sebagai
pedoman dan juga sebagai bidang studi yang menjadi sumber konsep landasan
bagi institusi pendidikan.
C. Fungsi dan Kegunaan Kurikulum dalam Pendidikan
Adapun fungsi dan kegunaan kurikulum dapat dilihat dari beberapa aspek
sebagai berikut:
1. Fungsi kurikulum bagi siswa10
a. Fungsi penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu mengarahkan setiap peserta didik agar
memiliki sifat well adjusted, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan
dirinya dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan
bersifat dinamis. Oleh karena itu, peserta didik pun harus memiliki
kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
lingkungannya. Tanpa bekal yang cukup, susah bagi peserta didik untuk
melakukan penyesuaian diri padahal jika ingin konsisten, maka
dibutuhkan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
b. Fungsi integrasi
Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh.
Setiap peserta didik pada dasarnya merupakan anggota dan bagian
integral dari masyarakat. Oleh karena itu, peserta didik pun harus

10
Muzamiroh, Kupas Tuntas Kurikulum 2013, (Surabaya: Kata Pena, 2013), hlm. 19-24.

6
memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi
dengan masyarakat. Sehingga dengan demikian peserta didik tidak asing
di tempat di mana ia tinggal.
c. Fungsi diferensiasi
Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan
individu peserta didik. Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik dari
aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
Karena itu seorang guru dibutuhkan kesabaran dan wawasan yang luas
guna menampung setiap peserta didiknya. Tanpa bekal yang baik sulit
bagi seorang guru untuk memahami setiap karakter atau sifat yang
melekat pada setiap peserta didiknya.
d. Fungsi persiapan
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum
juga juga diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik untuk dapat
hidup dalam masyarakat seandainya karena suatu hal, tidak dapat
melanjutkan pendidikannya.
e. Fungsi pemilihan
Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa sebagai alat
pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan
minatnya. Sebab setiap peserta didik memiliki minat dan bakatnya
masingmasing, sehingga dengan demikian peserta didik dapat mengasah
potensi yang ia miliki dan bisa mengembangkan bakat yang menonjol
bagi mereka.
f. Fungsi diagnostik
Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk
dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang

7
dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-kekuatan
dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan
peserta didiknya dapat mengembangngkan sendiri potensi kekuatan yang
dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahnnya.

2. Fungsi kurikulum bagi pendidik


Sesuai dengan fungsinya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan. Karena itu, guru semestinya mencermati tujuan pendidikan yang
akan dicapai oleh lembaga pendidikan di mana ia bekerja sebagai acuan untuk
mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak dalam rangka menyerap
sejumlah pengalaman yang diberikan.11
Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang tidak berpedoman kepada
kurikulum, maka tidak akan berjalan dengan efektif. Karena pembelajaran
adalah proses yang bertujuan, sehingga segala sesuatu yang dilakukan guru
dan siswa diarahkan unutuk mencapai tujuan; sedangkan arah dan tujuan
pembelajaran beserta bagaimana cara dan strategi yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan itu merupakan komponen penting dalam sistem kurikulum.12
3. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah yang
membagi tugas kepala sekolah sebagai administrator dan supervisor juga
mempunyai tanggung jawab dalam kurikulum sehingga fungsi kurikulum
adalah; sebagai pedoman dalam supervisi, yakni memperbaiki situasi belajar,
sebagai pedoman supervisi, yakni menciptakan dan menunjang situasi belajar
agar lebih baik. Sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum dan
sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.13
4. Fungsi kurikulum bagi orang tua

11
Ahmad Zainuri, Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan, . . . . . . . , hlm. 50.
12
Ahmad Zainuri, Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan, . . . . . . . , hlm. 50.
13
Syarifah, “Active Learning Teach Like Finland (Sebuah Telaah Kurikulum 2013)”,
Jurnal Qiro’ah, Vol. 9, Nomor. 1, Tahun 2019, hlm. 89.

8
Kurikulum memiliki fungsi yang amat besar bagi orangtua mereka
dapat berperan serta dalam membantu sekolah melakukan pembinaan
terhadap putra putri mereka. Dengan mengacu pada kurikulum sekolah di
mana anakanak mereka di bina, maka orang tua dapat memantau
perkembangan informasi yang diserap anak mereka.14
5. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Pada tamatan sekolah memang dipersiapkan untuk terjun
dimasyarakat atau tugasnya untuk bekerja sesuai dengan keterampilan profesi
yang dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mencerminkan
kebutuhan masyarakat atau para pemakai keluaran sekolah. Untuk keperluan
itu perlu ada kerja sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal
pemberlakuan kurikulum yang diharapkan. Dengan demikian, masyarakat
atau para pemakai lulusan sekolah dapat memberikan bantuan, kritik atau
saran-saran yang berguna bagi penyempumaan program pendidikan di
sekolah.15

Kegunaan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah maupun di


madrasah memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian
tujuan pendidikan. Apabila di rinci secara lebih mendetail terdapat tiga peranan
yang dinilai sangat penting, yaitu peran konservatif, peran kreatif dan peran
kritis/evaluative. Guru dalam pengembangan kurikulum mempunyai beberapa
peran, yaitu: a. Peran guru sebagai pelaksana (implementer) kurikulum b. Peran
guru sebagai penyelaras (adapter) kurikulum c. Peran guru sebagai pengembang
(developer) kurikulum d. Peran guru sebagai peneliti (researcher) kurikulum.16

14
Ahmad Zainuri, Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan, . . . . . . . , hlm. 50-51.
15
Ahmad Zainuri, Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan, . . . . . . . , hlm. 51.
16
Abdul Wafi, “Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Pendidikan
Agama Islam Edureligia, . . . . . . . ,hlm. 137

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai kompetensi dasar, materi dan hasil belajar serta yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan. Hakekat kurikulum adalah acuan sebuah lembaga
untuk membentuk citra dan aturan sekolah untuk mewujudkan cita-cita
dan tujuan yang telah dirancang. Pada dasarnya sebuah kurikulum
dibentuk dan dirancang agar mampu mewujudkan anak didik yang
memuat semua aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Kedudukan kurikulum dalam dunia pendidikan antara lain;
pertama, kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kedua, kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan.
Ketiga, kurikulum merupakan suatu bidang studi. Sedangkan fungsi dan
kegunaan kurikulum dalam pendidikan dapat dilihat dari beberapa aspek
diantaranya; fungsi kurikulum bagi siswa, fungsi kurikulum bagi pendidik,
fungsi kurikulum bagi kepala sekolah, fungsi kurikulum bagi orang tua,
dan fungsi kurikulum bagi masyarakat.

B. Saran
Penulis dalam menulis makalah tentang “Teori/Konsep Dasar
Kurikulum dan Living Kurikulum (Hakekat, Kedudukan, Fungsi, dan
Kegunaan Kurikulum)” masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh

10
karena itu, penulis berharap pembaca mampu memahami isi atau maksud
dari makalah tersebut dan diharapkan mampu memperbaiki atau
mengomentari kekurangan dari makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Baderiah. 2018. Buku Ajar Pengembangan Kurikulum. Palopo: IAIN Palopo.

Baharun. 2016. “Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis


Pedagogik”. Jurnal Pendidikan Pedagogik. Vol. 3, Nomor. 2.

Islam S. 2017. “Karakteristik Pendidikan Karakter; Menjawab Tantangan


Multidimensional Melalui Implementasi Kurikulum 2013”. Jurnal
Pendidikan. Vol. 1, Nomor. 1.

Muzamiroh. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Sofyan, Agus. 2006. Melek Aksara. Jakarta: Albama.

Syarifah. 2019. “Active Learning Teach Like Finland (Sebuah Telaah Kurikulum
2013)”. Jurnal Qiro’ah. Vol. 9, Nomor. 1.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2003. Jakarta: Sinar Grafika.

Wafi, Abdul. 2017. “Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan Agama Islam”. Jurnal
Pendidikan Agama Islam Edureligia. Vol. 1, Nomor. 2.

Zainuri, Ahmad. 2018. Konsep Dasar Kurikulum Pendidikan. Palembang:


Amanah.

11

Anda mungkin juga menyukai