Anda di halaman 1dari 34

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU

DALAM JABATAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


tentang diri sendiri ….
Omay Sumarna
Dosen Departemen Pendidikan Kimia (1989-sekarang)
Dosen Sekolah Pasca Sarjana (2005-sekarang)
Konsultan Kemdikbud (2006-Sekarang)
Pendidikan Tempat (Lulus Tahun)
SD Pasirpanjang Manonjaya Tasikmalaya (1976)
SMP Manonjaya Tasikmalaya (1980)
SMA SMAN 2 Tasikmalaya (1983)

Pendidikan Tempat (Lulus Tahun


S1 Pendidikan Kimia IKIP Bandung (1988)
S2 Kimia Fisika ITB (1996)
S3 Kimia Fisika/Supramolekular system Technische Universitaet Freiberg, Jerman (2002)
LULUS MAGNA CUMLAUDE
Mata Kuliah yang diampu Kimia Dasar 2
Kimia Fisika 1
Termodinamika Kimia S2
Kimia Fisika 2
Radiokimia
Kimia Fisika 4
AMANAT KONSTITUSI
Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea IV
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial, ……………………………..
Hari Guru INTERNASIONAL
5 OKTOBER

 Investasi untuk memastikan tersedianya guru yang


cukup serta berkualitas di semua sekolah akan
menyelamatkan bangsa di masa depan,
 Negara harus memastikan tersedianya guru-guru
yang memiliki keterampilan, dan pengetahuan,
 UNESCO: Investasi pada guru merupakan kunci
keberhasilan pendidikan,
 Guru merupakan komponen penting untuk
menyelesaikan agenda pendidikan nasional dan
internasional.
MASA LALU: pembelajaran sering bersifat
pendengar pasif dan duduk manis
MASA DEPAN : pembelajaran mendorong siswa memiliki
kemampuan Analisis, kreatif, reflektif dan aktif
Kompetensi Guru di USA
(NCATE)
1. MENGUASAI MATA PELAJARAN YANG DIAMPUNYA DAN
VARIASI CARA MENGAJAR AGAR PARA SISWA BISA
BELAJAR DENGAN BAIK
2. KEMAMPUAN MENDORONG SISWA UNTUK BERPIKIR
KRITIS DAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH
3. MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG
PEMBELAJARAN
Lanjutan…
4. MAMPU MELAKSAKAN MANAJEMEN KELAS BAGI SISWA
YANG BERVARIASI, BERBEDA LEVEL PERKEMBANGAN,
DAN BEDA LATAR BELAKANG
5. MAMPU MENGINTEGRASIKAN TEKNOLOGI KE DALAM
PROSES PEMBELAJARAN, DAN
6. MAMPU MENJELASKAN MENGAPA MENGGUNAKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG DITERAPKANNYA
BERDASARKAN PENELITIAN DAN PRAKTEK YANG
TERBAIK
Guru sebagai PROFESI

Profesi:
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dan menjadi sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,
atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau
norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
(UUGD)
KONDISI RIIL GURU

◦MASIH BANYAK GURU YANG BELUM MEMILIKI KUALIFIKASI DAN


KOMPETENSI YANG DIPERSYARATKAN;
◦SEBAGIAN GURU MERASA PUAS DENGAN KONDISI DAN KEMAMPUAN
YANG TELAH DIMILIKI;
◦IKHTIAR GURU UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DIRI SANGAT
TERBATAS;
◦BANYAK WAKTU DIHABISKAN DI RUANG KELAS SEKEDAR UNTUK
MENGEJAR TARGET KURIKULUM;
◦DI LUAR KELAS WAKTU GURU BANYAK DIHABISKAN UNTUK
KEPENTINGAN NON-AKADEMIK;
◦KONTAK AKADEMIK ANTAR GURU SANGAT TERBATAS;
◦KONTAK ANTAR GURU LEBIH BANYAK BERSIFAT NON-AKADEMIK;
◦BANYAK GURU KURANG MEMBERIKAN PERHATIAN SERIUS KEPADA
PESERTA DIDIK;
Seorang guru yang kreatif harus mampu menemukan sistem
pembelajaran yang efektif, sekaligus mampu membuat
media pembelajarannya sendiri agar memudahkan anak
didik menguasai materi dengan baik
KELOMPOK TERPENTING DALAM PENDIDIKAN
(SECARA INTERNAL)

1. PESERTA DIDIK
2. GURU
3. KEPALA SEKOLAH
4. PENGAWAS SEKOLAH
PESERTA DIDIK, PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KOMPETENSI GURU
•Kepribadian
•Sosial SISWA
•Pedagogik
•Profesional

KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH


KEPALA • Kepribadian
KOMPETENSI KEPALA SEKOLA • Sosial
SEKOLAH H PENGAWA
S
• Supervisi Manajerial
•Kepribadian SEKOLAH • Supervisi Akademik
•Sosial • Evaluasi Pendidikan
•Manajerial • Penelitian dan
Pengembangan
•Supervisi
•Kewirausahaan

13
 Tidak ada siswa yang tidak dapat dididik,
yang ada adalah guru yang tidak
berhasil mendidik.
 Tidak ada guru yang tidak berhasil
mendidik yang ada adalah kepala
sekolah yang tidak mampu membuat
guru berhasil mendidik.
◦ (Sergiovani 1987)
GURU HARUS PROFESIONAL
 KUALIFIKASI AKADEMIK MINIMAL S-1/D-IV
 MEMILIKI KOMPETENSI
 MEMILIKI SERTIFIKAT PENDIDIK
Agenda Global Pembelajaran di Abad 21
Supaya mampu bersaing dan sejahtera pada abad yang baru, kita perlu
belajar lebih banyak dan belajar dengan cara yang berbeda (teknik,
metode, sarana, IT)

Siswa memasuki abad yang baru akan menghadapi resiko yang lebih
banyak dan situasi yang penuh ketidakpastian

siswa memerlukan pengetahuan yang lebih banyak dan menguasai


ketrampilan yang lebih dibandingkan generasi sebelumnya.
Shaeffer, Dykstra, Irvine, Pigozzi, & Torres, 2000
Guru Bermutu
1. Guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya
sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir
semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan
kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang
berkualitas.
2. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah
di banyak negara adalah kebijakan intervensi langsung
menuju peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan
kesejahteraan hidup guru yang memadai.
PROSPEK PROFESI GURU ?

• PROFESIONAL,
• SEJAHTERA,
• TERLINDUNGI, DAN
• BERMARTABAT

UNTUK PENDIDIKAN YANG BERMUTU


PEMBELAJARAN
KOMPETENSI AGEN
SERTIFIKAT PENDIDIK
PROFESIONAL KUALIFIKASI S1/D-IV

MATERIAL
DAN Truly
GURU SEJAHTERA NIRMATERIAL Professional
Teacher

 Kode Etik/Etika kerja


 Apresiasi profesi
BERMARTABAT  Aprestasi masyarakat
 Apresiasi birokrasi
 Etos kerja
 Jatidiri
 Dll.
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan

Modal - Kurikulum
Kompeten
SDM Pembangunan - PTK

8 SNP
- Sarpras
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan - Pendanaan
Melimpah Beban - Pengelolaa
Tidak Kompeten
Pembangunan n
20
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan
social engineering

Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) 21
Dasar Hukum
Pasal
Pasal12
12
Peraturan
PeraturanPemerintah
PemerintahNomor
Nomor7474Tahun
Tahun2008
2008 (1)
(1) Guru
Guru Dalam Jabatan yang telah memiliki KualifikasiAkademik
Dalam Jabatan yang telah memiliki Kualifikasi AkademikS-1
S-1atau
atauD-IV
D-IVdapat
dapatlangsung
langsung
Tentang Guru
Tentang Guru mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik.
mengikuti uji kompetensi untuk memperoleh Sertifikat Pendidik.
(2)
(2) ….dst
….dst

Pasal
Pasal12
12Dihapus
Dihapus
Peraturan
PeraturanPemerintah
PemerintahNomor
Nomor19 19Tahun
Tahun2017 Pasal
2017 Pasal66
66
Tentang Perubahan Atas Peraturan (1) Bagi
Tentang Perubahan Atas Peraturan (1) Bagi Guru Dalam Jabatan yang diangkat sampai denganakhir
Guru Dalam Jabatan yang diangkat sampai dengan akhirtahun
tahun2015
2015dan
dansudah
sudahmemiliki
memiliki
Pemerintah
PemerintahNomor
Nomor7474Tahun
Tahun2008
2008Tentang
Tentang kualilikasi akademik S-l/D-IV tetapi belum memperoleh Sertilikat Pendidik dapat memperoleh
kualilikasi akademik S-l/D-IV tetapi belum memperoleh Sertilikat Pendidik dapat memperoleh
Guru Sertifikat
Guru SertifikatPendidik
Pendidikmelalui
melaluipendidikan
pendidikanprofesi
profesiGuru.
Guru.
(2)
(2) Pendidikan
Pendidikanprofesi
profesiGuru
Gurudimaksud
dimaksudpada
padaayat
ayat(1)
(1)dibiayai
dibiayaioleh
olehPemerintah
PemerintahPusat,
Pusat,Pemerintah
Pemerintah
Daerah, dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Daerah, dan/atau satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Masyarakat.Masyarakat.
(3)
(3) Ketentuan
Ketentuanmengenai
mengenaitata
tatacara
caramemperoleh
memperolehSertifikat
SertifikatPendidik
Pendidiksebagaimana
sebagaimanadimaksud
dimaksudpada
padaayat
ayat
(1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
(1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Peraturan Pasal
Pasal 33
PeraturanMenteri
MenteriPendidikan
Pendidikandan
dan
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2017 Tentang (1)
(1) Sertifikasi
Sertifikasibagi
bagiGuru
GuruDalam
DalamJabatan
Jabatandilaksanakan
dilaksanakanmelalui
melaluiProgram
ProgramPPG
PPGyang
yang
Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2017 Tentang
Sertifikasi diselenggarakan
diselenggarakanoleh
olehperguruan
perguruantinggi
tinggiyang
yangmemiliki
memilikiprogram
programpengadaan
pengadaan
SertifikasiBagi
BagiGuru
GuruDalam
DalamJabatan
JabatanYang
Yang
Diangkat tenaga kependidikan yang terakreditasi.
tenaga kependidikan yang terakreditasi.
DiangkatSampai
SampaiDengan
DenganAkhir
Akhir2015
2015
(2) …dst
(2) …dst
Persyaratan
1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV).
2. Guru Dalam Jabatan atau pegawai negeri sipil yang mendapatkan tugas
mengajar yang sudah diangkat sampai dengan akhir tahun 2015.
3. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
4. Terdaftar pada Data Pokok Pendidikan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
5. Berusia setinggi-tingginya 58 tahun dihitung sampai dengan tanggal 31
Desember tahun 2017.
6. Berkualifikasi akademik Sarjana/Diploma Empat yang sesuai dengan bidang
studi pada PPG yang akan diikuti.
7. Bebas Napza.
8. Sehat jasmani dan rohani (jiwa).
9. Berkelakuan baik.
Dokumen yang Disiapkan
1. Fotokopi ijazah yang telah dilegalisasi oleh Perguruan Tinggi yang
mengeluarkan Ijazah, Kopertis, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/Propinsi, atau Notaris.
2. Fotokopi SK Pengangkatan Pertama dan 5 (lima) tahun terakhir bagi:
◦ Guru PNS dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
◦ PNS yang ditugaskan sebagai Guru dari Pemerintah Daerah atau yang diberi
kewenangan dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
◦ Guru GTY dari Yayasan sebagai Guru Tetap Yayasan paling sedikit 2 tahun
terakhir secara berturut-turut dilegalisasi oleh Ketua Yayasan;
◦ Guru bukan PNS di sekolah negeri dari Pemerintah Daerah atau yang diberi
kewenangan dilegalisasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/Propinsi;
Dokumen yang Disiapkan

3. Bukti pemenuhan beban mengajar minimal 24 jam tatap muka bagi guru bukan
PNS di sekolah negeri dari Kepala Sekolah;
4. Surat izin untuk mengikuti program PPG:
◦ Bagi PNS diperoleh dari Pejabat yang berwenang
◦ Bagi GTY diperoleh dari Ketua Yayasan
◦ Bagi guru bukan PNS di sekolah negeri diperoleh dari Pemerintah Daerah atau yang diberi
kewenangan

5. Surat keterangan Bebas Napza dari BNN atau yang berwenang;


6. Surat keterangan Sehat jasmani dan rohani (jiwa) dari dokter rumah sakit
pemerintah;
7. Surat keterangan Berkelakuan baik dari kepolisian.
Kuota dan Pembiayaan
◦Kuota Nasional Tahun 2018: 70.000
◦Pembiayaan :
◦ Pemerintah Pusat : 20.000
◦ Pemerintah Daerah dan Satuan Pendidikan : 50.000
◦Komponen biaya:
◦ Biaya pendidikan Rp. 7.500.000,00 (rata-rata Nasional)
◦ Biaya Pribadi
Pembiayaan
◦ Pelaksanaan Program PPG bagi Guru Dalam Jabatan sesuai dengan kuota
nasional dibiayai oleh:
◦ pemerintah pusat;
◦ pemerintah daerah; dan/atau
◦ satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
◦ Pembiayaan pelaksanaan Program PPG oleh pemerintah pusat sebesar Rp.
7.500.000,00 tidak termasuk biaya pribadi dan biaya ujian ulang.
◦ Pemerintah pusat dapat memberikan biaya pribadi bagi Guru Dalam Jabatan
yang bertugas pada satuan pendidikan di daerah khusus dan yang mengikuti
program Keahlian Ganda yang ditetapkan oleh Menteri.
◦ Selain pembiayaan pelaksanaan Program PPG, pemerintah daerah dan/atau
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat
menganggarkan biaya pribadi.
◦ Biaya pribadi meliputi biaya transportasi, penginapan, konsumsi, dan keperluan
pribadi lainnya.
Prioritas Penetapan Peserta
• Program Studi yang dibuka
• Guru daerah 3T
• Usia Guru >= 50
• Usia < 50 dan memenuhi passing grade, diranking
berdasarkan:
 Skor Pretes
 Usia
 Masa Kerja
• Khusus guru bukan PNS yang memenuhi beban kerja guru
minimal 24 jam tatap muka dan bertugas di
Kabupaten/Kota/Propinsi yang memiliki data kekurangan guru
berdasarkan perhitungan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Prioritas Pembiayaan Pusat
Prioritas Pembiayaan Pusat (20.000 orang)
• Guru daerah 3T (2.000)
• Usia Guru >= 50 (5.200)
• Program Keahlian Ganda (1.100)
• Guru Kelas SD
• Guru Kelas TK
• Guru SLB
• Guru Kejuruan diluar KG (1.000)
• Guru SILN
• Guru Mapel Lain secara proporsional sesuai jumlah guru yang belum
sertifikasi
Tata Cara Pembiayaan PPG dari Pemerintah Daerah
Waktu
No. Kegiatan
Tahap 2 Tahap 3
1. Ditjen GTK surat edaran calon peserta PPG Tahap ke-2 Minggu ke-2 Minggu ke-2 Mei
dan ke-3 yang dapat dibiayai oleh Pemda Januari 2018 2018
2. Pemda mempelajari surat edaran dari Ditjen GTK dan Minggu 3-4 Minggu ke-3-4
jumlah calon peserta PPG yang lolos di daerahnya Januari 2018 Mei 2018
3. Pemda menetapkan calon peserta yang akan dibiayai Minggu ke-1 Minggu ke-1 Juni
sesuai dengan prioritas Ditjen GTK Februari 2018 2018
4. Pemda mengusulkan jumlah calon peserta PPG yang Minggu ke-2 Minggu ke-2 juni
akan dibiayai ke Ditjen GTK Februari 2018 2018
5. Ditjen GTK mengeluarkan persetujuan jumlah calon Minggu ke-1 Minggu ke-1 Juli
dan LPTK penyelenggara PPG Maret 2018 2018
6. Pemda menindaklanjuti persetujuan Ditjen GTK dengan Minggu ke-4 Minggu ke-4 Juli
cara menghubungi LPTK yang ditunjuk untuk April 2018 2018
merealisasikan bantuan biaya
Alur Pendaftaran Peserta PPG Tahun 2018
Pengumuman Hasil
Pendaftaran Online
Pretest di Laman GTK
Minggu ke-4 Des 2017

Pre Test Calon Mengirimkan


(TPA, Bidang Studi, Berkas ke Dinas
Pedagogik, Bakat Minat) Pendidikan
Minggu ke 1--2 Jan 2018

Verifikasi Berkas Lolos Registrasi


oleh Dinas
Online
Pendidikan
Minggu ke-3 Jan 2018
Minggu ke-2 Jan 2018

Penempatan
Peserta di LPTK Lolos Pengumuman dan Lapor Diri di
Pemanggilan Berdasarkan
untuk Verifikasi Skema Pembiayaan LPTK
Ijasah
Minggu ke-4 Jan 2018 2-4 Feb 2018
Minggu ke-4 Jan 2018
Pelaksanaan
Tidak Tidak PPG
Lolos Lolos 5 Feb-31 Mei 2018
Mei – Agustus 2018
Agustus- Des 2018
Jadwal Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan Tahun 2018

2018 Bulan ke
Taha
p 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1   Workshop PPL              
2             Workshop PPL    
3               Workshop PPL  
Topik Diskusi Recana Tindak Lanjut
◦ Tata cara dan waktu verifikasi berkas calon peserta PPG
◦ Tata cara pengeluaran perizinan dan alokasi guru pengganti sementara
◦ Rencana pembiayaan PPG dari Pemda
◦ Rencana pemantauan dan evaluasi kegiatan PPG
◦ Rencana penempatan guru setelah lulus PPG, terutama bagi guru berkeahlian
ganda
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai