MERDEKA
Di Sampaikan Oleh :
Dandan Irawani Lubis, S.Ag, M.Pd
Widyaiswara Ahli Madya
BIODATA
Nama Dandan Irawani Lubis, S.Ag, M.Pd
04 05 06
~ Jalaluddin Rumi~(Filsuf)
MULAI DARI DIRI (REFLEKSI DAN
EVALUASI)
PERTANYAAN PEMANTIK
10
Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Tetap
12
Memberikan kebebasan kepada Satuan Pendidikan untuk memilih Kurikulum yang akan digunakan dan
Menyediakan sistem bagi Satuan Pendidikan untuk dapat mempelajari Kurikulum Merdeka serta
menentukan implementasinya sesuai kesiapan
SEKOLAH DIBERIKAN KEBEBASAN MENENTUKAN KURIKULUM YANG AKAN DIPILIH DAN DAPAT
MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM MERDEKA SECARA BERTAHAP SESUAI KESIAPANNYA
Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Menerapkan Kurikulum Merdeka Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti menggunakan perangkat ajar yang sudah mengembangkan sendiri berbagai
kurikulum satuan pendidikan (K-13) yang disediakan pada satuan pendidikan PAUD, perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD,
sedang diterapkan pada satuan pendidikan kelas 1, 4, 7 dan 10. kelas 1, 4, 7 dan 10.
PAUD, kelas 1, 4, 7, dan 10.
Dasar Hukum IKM di Madrasah
Kementerian Agama menetapkan kebijakan
implementasi Kurikulum Merdeka pada
madrasah melalui Keputusan Menteri Agama
Nomor 347 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Merdeka pada
Madrasah.
Keputusan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan, dan Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Agama No. 21 Tahun 2023 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka Berbasis
Komunitas
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
APA ITU
KURIKULUM?
Kurikulum dapat dimaknai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar murid.
Kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu ‘apa saja yang akan murid
pelajari’. Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka tidak ada yang ‘memompa darah’
atau ‘kosong’.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar
murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak
harus berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,
2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya.
3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak
di bidang pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
● Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam?
● Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan
Tujuan Tujuan Tujuan
Tujuan PROJEK Lintas
Pelajaran Penguatan pelajaran Minat dan Bakat
Ilmu
Hasil
Hasil Hasil Hasil
Rapot Hasil
Rapot Profil Rapot Projek Rapot SKK
TEORY OF CHANGE
01
IMPLEMENTASI PERUBAHAN PARADIGMA
PENDIDIKAN MADRASAH
Pertanyaan Pemantik
MANUSIAWI
5 Kg
AKHIRA 5 Kg
95 Kg AKHIRA DUNIA
T T
95 Kg
DUNIA
intervensi
PRESPEKTIF PENDIDKAN
1.
2.
ISLAM
Prespektif ibadah dalam praksis Pendidikan (niat)
Hubungan guru-murid diikat dengan mahabbah fillah
3. Penguatan Akhlak/karakter di atas ilmu (antara ilmu dan hidayah Ilahi)
4. Penguatan kecerdasan melalui adab ( Adab: guru-murid, murid-guru, diri sendiri, ketika
pembelajaran, dan media pembelajaran)
5. Keberkahan dan kemanfaatan ilmu dalam kehidupan
6. Hati sebagai focus utama Pendidikan (harmoni dan tazkiyatun nufus)
7. Pendekatan ‘ainir rahmah/ pandangan kasih sayang
8. Antara ikhtiyar pengkondisian dan hidayah Ilahi.
9. Bertauhid dalam praksis pendidikan: (takdir, iradah)
10. Sinergi do’a antar steakholder pendidikan
30
NILAI UKHROWI
Tauhid
Ikhlas
Mahabbah Fillah = cinta karena Allah
Mujahadah = bersungguh-sungguh
Riyadho = pengajaran/pelatihan
Tazkiyatun nufus = pensucian jiwa
31
DISKUSI
No Aspek Dimensi Kegiatan
Ukhrowi
1 Proses
2 Lingkungan
3 Output
32
Pengelolaan Pembelajaran
(Pembelajaran Berdiferensiasi)
Pembelajaran Berdiferensiasi
Dirancang sesuai Membangun
karakteristik peserta pembelajar
didik sepanjang hayat
Mendukung
pengembangan
kompetensi dan
Berorientasi pada karakter secara
dimensi ukhrowi holistik
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif, baik dari sisi
materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan belajar
Pembelajaran Berdiferensiasi:
Minat Lingkung
Produk
an
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase).
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk
mencapainya. Agar bisa menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal
keberangkatan para peserta didik.
Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Pondasi
Fase PDBK dengan hambatan intelektual didasarkan pada usia mental peserta didik.
SK Dirjen Pendis no 3211/2022
https://drive.google.com/file/d/1ILbv-TqqtqFE1_ZkSogdVbT97LfLvrY5/view?usp=sharing
https://drive.google.com/file/d/1uXEKWEsycdCT9g9HkjxrMyPR-8GpTbmV/view?usp=sharing
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP)
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada
penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan
beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan
memenuhi kriteria berikut ini:
Kompetensi Menggambarkan urutan pengembangan
kompetensi yang harus dikuasai secara
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
utuh dalam satu fase.
keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
Tujuan yang menunjukkan telah berhasil mencapai tujuan Kriteria
ATP menggambarkan cakupan dan
Pembelajaran pembelajaran. Alur Tujuan
tahapan pembelajaran yang linear dari
(TP) Pembelajaran
Lingkup materi awal hingga akhir fase.
terdiri atas: (ATP)
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu ATP menggambarkan cakupan dan
dipahami di akhir satu unit pembelajaran tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi dalam satu fase
TEKNIK PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Sumatif
Formatif
Awal dan Di akhir
proses TP
Melihat
Pemetaan
Hasil
PENGUATAN: TEKNIK DAN INSTRUMEN
ASESMEN
Observasi
Teknik Asesmen Pembelajaran
Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara keseluruhan
maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam tugas atau aktivitas
rutin/harian.
memilih teknik dan instrumen Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
Sehingga hasil belajar peserta Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawab
secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal ketika pembelajaran
didik valid dan dapat ditindak
lanjuti” Portofolio
1. Menggunakan deskripsi
kriteria
Kriteria:
Laporan peserta didik menunjukkan kemampuannya menulis teks
eksplanasi, hasil pengamatan, dan pengalaman secara jelas. Laporan
menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan argumen
yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
Contoh Kriteria Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta didik
mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
2. Menggunakan rubrik
Contoh Kriteria Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Contoh salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia Fase C: “peserta
didik mampu menulis laporan hasil pengamatan dan wawancara”
3. Menggunakan interval
PENGOLAHAN HASIL ASESMEN
Bukti Perlu Cukup Baik Sangat Baik Kualitas
Tujuan Bimbinga (61-70) (71-80) (81-100)
Pembelajara n Bukti Kualitas Bukti Nilai
Nama Deskripsi
n (0-60) (Indikato (Indikator 2) (rerata)
r 1)
1. Mampu Belum Menguraikan Menguraikan Menguraikan
mengurai mampu 1 contoh 2 contoh lebih dari
kan menguraik manfaat manfaat 2 contoh Amar Baik Cukup
manfaat an sumber energi sumber energi manfaat (75) (69)
sumber manfaat sumber energi
energi sumber
energi
Badu Perlu Cukup
2. Mampu Memerluk Melakukan Melakukan Mampu Bimbinga (63)
melakuka an prosedur prosedur mengarahkan n
n bimbingan pengamatan pengamatan teman yang (55)
pengamat dalam secara secara mandiri lain dalam
an sesuai melakukan mandiri, dengan tepat melakukan
prosedur prosedur namun masih prosedur
pengamata ditemukan pengamatan
n 1 atau 2 kali Candra Sangat Baik
kesalahan Baik (80)
(95)
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih tujuan
pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan
pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif
Pendidik tidak mencampur penghitungan dari
sebagai hasil asesmen tujuan pembelajaran peserta didik, juga dapat menggunakan hasil asesmen formatif dan sumatif karena
data kuantitatif dan mendeskripsikannya secara kualitatif. Pendidik diberi asesmen formatif dan sumatif memiliki
keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk
proporsional.
memberikan umpan balik pada proses
sehingga asesmen formatif bukan menjadi
penentu atau pembagi untuk nilai akhir
Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir
Tujuan Pembelajaran asesmen sumatif, pendidik perlu membagi
Pengolahan asesmennya ke dalam beberapa kegiatan
Hasil asesmen sumatif agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam
Asesmen kondisi yang optimal (tidak terburu-buru atau
Mengolah Capaian Tujuan tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai
Pembelajaran menjadi Nilai Akhir akhir merupakan gabungan dari beberapa
kegiatan asesmen tersebut
Mengolah Hasil Asesmen dalam Satu Tujuan Pembelajaran
Pendidik telah melaksanakan asesmen untuk salah satu tujuan pembelajaran mata Pendidik menentukan
pelajaran IPAS Fase C: Menyelidiki ragam sumber energi yang dapat
dimanfaatkan di lingkungan sekitar kriteria ketercapaian
Rubrik penilaiannya dapat dibuat sebagai berikut: tujuan pembelajaran
Bukti Tujuan Perlu Cukup Baik Sangat Baik
Pembelajaran Bimbingan (61-70) (71-80) (81-100) pada kualitas yang
(0-60)
diyakininya, misalkan
1. Mampu Belum mampu Menguraikan Menguraikan Menguraikan
menguraikan menguraikan 1 contoh 2 contoh lebih dari pada kualitas CUKUP,
manfaat manfaat manfaat manfaat 2 contoh
sumber sumber energi sumber energi sumber energi manfaat peserta didik dianggap
energi sumber energi
telah mencapai kriteria
2. Mampu Memerlukan Melakukan Melakukan Mampu mengarahkan tersebut.
melakukan bimbingan prosedur prosedur teman yang lain
pengamatan dalam pengamatan secara pengamatan dalam
sesuai melakukan mandiri, namun secara mandiri melakukan prosedur
prosedur prosedur masih dengan tepat Pengamatan
Pengamatan ditemukan 1 atau 2
kali
Kesalahan
Pengolahan Hasil Asesmen * peserta didik belum memenuhi kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil asesmen TES untuk indikator 1 dan UNJUK KERJA untuk indikator 2 yang telah dilaksanakan
pendidik, untuk pengolahan hasil asesmen tujuan pembelajaran dapat disajikan seperti dalam tabel berikut ini
Kualitas Kualitas
Bukti Bukti Nilai
Nama Deskripsi
(Indikator (Indikator (rerata)
1) 2)
Badu Perlu Cukup Belum mampu menguraikan manfaat sumber energi 59*
Bimbinga (63) tetapi dapat melakukan prosedur pengamatan
n secara mandiri meskipun masih ditemukan 1 atau 2
(55) kali kesalahan
Candra Sangat Baik Mampu menguraikan lebih dari 2 contoh manfaat 87,5
Baik (80) sumber energi serta dapat melakukan prosedur
(95) pengamatan secara mandiri dengan tepat
Pendidik menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran pada kualitas yang diyakininya, misalkan pada kualitas CUKUP,
peserta didik dianggap telah mencapai kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pengolahan Hasil Asesmen
Mengolah Capaian Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai
2 Akhir
Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah, sedangkan untuk deskripsi,
pendidik dapat memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta didik, mana kompetensi yang
belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada.
Contoh Pengolahan Tujuan Pembelajaran menjadi Nilai Akhir dapat dilakukan melalui 2 cara berdasarkan bentuk datanya:
Cara 1
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kuantitatif
(angka pencapaian)
Cara 2
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran dengan data kualitatif
(skala dengan deskriptor)
Pengolahan Hasil Asesmen
Cara 1
Misalnya, dalam 1 semester ada 6 tujuan
Bila pengukuran pencapaian dilakukan untuk setiap tujuan pembelajaran pembelajaran untuk mapel IPA, 7 tujuan
dengan data kuantitatif (angka pencapaian) pembelajaran untuk B.Indonesia, dan 5 tujuan
pembelajaran untuk mapel Agama (contoh
hanya 3 mapel, namun cara ini dapat berlaku
untuk semua mapel).
Dari data hasil nilai sumatif tiap TP (Tujuan Pembelajaran) dan sumatif pada Akhir Semester
buatlah deskripsi nilai hasil belajar/akhir semester Ananda Alkaf dan Ananda Jihan!
Penguatan: Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kuantitatif
Pengolahan Hasil Asesmen untuk Nilai Rapor
Contoh Data Kualitatif
Penyusunan Deskripsi Capaian Pembelajaran (Rapor)
Terdapat 3 opsi dalam menyusun deskripsi capaian kompetensi pada rapor (1) berdasarkan CP, (2) berdasarkan TP-ATP, (3)
berdasarkan Materi Esensial. Ketiga opsi tersebut sebagai berikut:
2
Opsi 2 : Deskripsi Berdasarkan TP-ATP
Penyusunan Deskripsi Capaian Pembelajaran (Rapor)
1 Rapor
2 Portofolio
3 Diskusi/Konferensi
4 Pameran Karya
Bentuk Laporan Hasil Belajar
1 Rapor
Sebagaimana diuraikan pada prinsip asesme, laporan hasil belajar hendaknya
bersifat sederhana dan informatif. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat
tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut bagi
pendidik, satuan pendidikan dan orang tua untuk mendukung capaian pembelajaran.
0
Ketentuan
Merancang Alokasi
Waktu P5-PPRA
(KMA 347/2022)
Penghitungan alokasi waktu kegiatan P5-PPRA dengan menambah 20-30% dari dari total total Jam
Pelajaran (JP) selama 1 (satu) tahun.
Satuan Pendidikan dapat meranjang jadwal projek menggunakan opsi/pilihan pola
berikut:
Semesteran
CONTOH Catatan:
DESAIN WAKTU Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode waktu
PELAKSANAAN belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
P5-PPRA
Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak terikat
pada tahapan kesiapanMsatuan
A Rpendidikan.
ET 2022
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA P5-PPRA
a. Menentukan satu
hari dalam
seminggu untuk
7 8 9 10 11 12 13
pelaksanaan projek
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
(misalnya hari
Jumat). Seluruh jam 14 15 16 17 18 19 20
belajar pada hari itu HARI RAYA UPACARA P5-PPRA
digunakan untuk NYEPI
projek.
21 22 23 24 25 26 27
UPACARA P5-PPRA
28 29 30 31
UPACARA
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 07.15-07.50 Upacara
MAR ET 2 0 2 2
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA
7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5-
NYEPI PPRA PPRA PPRA PPRA PPRA PPRA
21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5- Pelaksanaan P5-
PPRA PPRA PPRA PPRA PPRA PPRA
28 29 30 31
UPACARA
Contoh Pemetaan Dimensi-Nilai, Tema, dan Alokasi Waktu P5-PPRA
Di sebuah MA, kepala satuan pendidikan dan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran berjalan
dimensi profil pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah Berkebinekaan Global, Bergotong-
Royong, dan Bernalar Kritis. Sementara tema projek pilihannya adalah Bhinneka Tunggal Ika, Kearifan
Lokal, dan Kewirausahaan. Pemilihan dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan
sekolah.
Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator yang bertugas di kelas X kemudian memetakan kegiatan
projek di kelasnya sebagai berikut:
Dimensi P5
Nilai PPRA
Tema
Judul/Subtopik
● Tema dan topik atau ● Pemetaan dimensi, elemen, sub ● Alur aktivitas projek secara ● Instrumen pengolahan hasil asesmen
judul modul elemen Profil Pelajar Pancasila yang umum untuk menyimpulkan pencapaian
● Fase atau jenjang menjadi tujuan projek ● Penjelasan detail tahapan projek
sasaran ● Rubrik pencapaian berisi rumusan kegiatan dan asesmennya
● Durasi kegiatan kompetensi yang sesuai dengan fase
peserta didik (Untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah)
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk menyesuaikan
dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen
berikut:
●Deskripsi singkat projek
●Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
●Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
●Referensi pendukung
CONTOH MENYUSUN TUJUAN P5-PPRA
Tema, Dimensi-Nilai dan Subelemen/Indikator Target Pencapaian Fase E
Menunjukkan keterpaduan Tidak menjadi beban administrasi yang berat Kompetensi utuh
Rapor terdiri dari hasil Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, Penilaian dalam rapor
penilaian terhadap performa terlebih apabila dibantu teknologi. projek memadukan
peserta didik dalam projek. pengetahuan, sikap, dan
Teknologi "Report generator" di mana pendidik
keterampilan sebagai satu
Meskipun ada beberapa memasukkan judul projek, deskripsi singkat, dan
komponen. Deskripsi juga
disiplin ilmu terintegrasi dalam seluruh elemen Profil Pelajar Pancasila, dan hanya
disampaikan secara utuh
projek, namun bagian projek memberikan penilaian pilihan elemen profil yang
tanpa membedakan aspek
fokus pada keterpaduan berkaitan dengan projek tanpa harus menuliskannya.
tersebut.
pembelajaran dan Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar
perkembangan karakter dan fokus pada hal unik dan istimewa yang layak
kompetensi sesuai profil direfleksikan, misalnya situasi di mana peserta didik
pelajar Pancasila mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu
tertentu, dsb.
Contoh Rubrik Asesmen P5-PPRA
10
Dokumentasi Kegiatan P5-PPRA;
Contoh Jurnal
Dokumentasi Kegiatan P5-PPRA;
Contoh Rubrik Portofolio
Intrumen
Perkembangan
Fase
Contoh Rapor
Keterangan:
1) MB: Mulai Berkembang,
2) B: Berkembang,
3) BSH: Berkembang Sesuai
Harapan,
4) SB: Sangat Berkembang
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Tujuan pembelajaran projek dirumuskan secara Tujuan pembelajaran projek sudah ada di dalam
mandiri dengan hanya menyasar pada level dokumen profil pelajar Pancasila, menyasar pada
dimensi karakter profil pelajar Pancasila. level rumusan kompetensi untuk setiap jenjang.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari berbagai
pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan pembelajarannya mengacu pada CP,
sementara projek profil langsung mengacu pada rumusan kompetensi profil pelajar
Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru tidak lagi
berperan sebagai guru mata pelajaran.
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah Produk akhir projek profil bisa berupa
produk dalam bentuk barang untuk dipamerkan aksi/kampanye dan tidak harus diakhiri oleh
dalam gelaran karya. sebuah pameran.
Ilustrasi: Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Kemandirian dan Bernalar Kritis.
Aktivitas utama membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.
Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa pemahaman konten mengenai
pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi poster.
Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria penilaian berupa kemampuan
mengelola pekerjaan secara mandiri dan mengembangkan ide selama pembuatan poster.
KURIKULUM OPERASIONAL
MADRASAH
Internal Eksternal
Kekuatan Peluang
Sekarang
… …
Aspirasi Hasil
Masa depan
… …
PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM OPERASIONAL DI MADRASAH
● Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.
● Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di madrasah. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
AKUNTABEL, DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN KARENA BERBASIS
DATA DAN AKTUAL.
MELIBATKAN BERBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN.
PENGEMBANGAN KURIKULUM MADRASAH MELIBATKAN KOMITE
MADRASAH DAN BERBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN, ANTARA LAIN
GURU, ORANG TUA, ORGANISASI, BERBAGAI SENTRA, SERTA
INDUSTRI DAN DUNIA KERJA UNTUK MAK, DI BAWAH KOORDINASI
DAN SUPERVISI KEMENTERIAN AGAMA SESUAI DENGAN
KEWENANGANNYA.
PEMERATAAN DAN PENINGKATAN MUTU PENGEMBANGAN
KURIKULUM MADRASAH DIORIENTASIKAN SEBAGAI UPAYA
PEMERATAAN KESEMPATAN MEMPEROLEH LAYANAN PENDIDIKAN
DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN YANG DAPAT MEMBERIKAN
AKSES PADA SEMUA PESERTA DIDIK DAN MENGHARGAI PERBEDAAN
TERMASUK PDBK
PRINSIP PENGEMBANGAN KOM CURAH PENDAPAT
Komponen 1:
Komponen 3:
Analisis Komponen 2: Visi,
Misi, dan Tujuan Pengorganisasian
Karakteristik
Pembelajaran
Madrasah
Komponen 4:
Komponen 5:
Perencanaan
Pembelajaran Evaluasi
PROSES PENYUSUNAN
KOM BERSIFAT:
1. TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun demikian, satuan
pendidikan diberikan kewenangan untuk melakukan kreasi
dan inovasi).
2. FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan kebutuhan masing-masing
madrasah yang berbeda).
Proses penyusunan kurikulum operasional bersifat
● TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
● FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai karakteristik dan kebutuhan madrasah).
3
Menentukan
PENGORGANISASIAN
PEMBELAJARAN
4 5
Menyusun Merancang
1 2 RENCANA EVALUASI,
Menganalisis PEMBELAJARAN PENDAMPINGAN &
Merumuskan
konteks PENGEMBANGAN
VISI PROFESIONAL
Catatan: KARAKTERISTIK MISI
untuk MAK, langkah nomor 2 adalah MADRASAH TUJUAN
‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan
Keahlian’ dan MA Plus Keterampilan
dapat mengadaptasi evaluasi jangka pendek
(semester/tahunan)
Proses Peninjauan
dan Revisi 1 3 5
Kurikulum Menganalisis Merancang
Operasional di konteks Meninjau EVALUASI,
Madrasah KARAKTERISTIK 2 PENGORGANISASI 4 PENDAMPINGAN &
MADRASAH AN PENGEMBANGAN
Meninjau Menyusun PROFESIONAL
PEMBELAJARAN
VISI RENCANA
MISI PEMBELAJARAN
TUJUAN