KOMPETENSI DAN
PROFESIONALISME GURU
Beberapa hal !
1.
2.
3.
4.
Perkembangan Profesi
Guru
Profesi guru tertua dalam sejarah
peradaban manusia.
Zaman prasejarah: pembelajaran
dalam keluarga.
Pada zaman Yunani dan Romawi Kuno
pembelajaran satu guru satu murid
untuk kelompok elit. Pendidikan
keagamaan di gereja.
Sistem persekolahan berkembang
pada zaman Koloni Amerika (16001800)
Perkembangan Profesi
Guru (samb.)
Sistem klasikal untuk masyarakat urban
berkembang pada abad ke-19.
Pada abad ke-20 (1900-1999) sistem
klasikal dan pemanfaatan teknologi.
Pada abad ke 21 sekarang dan seterusnya
akan terjadi perubahan besar dalam
bentuk virtual school karena perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi.
Sumber Permasalahan
Profesi Guru
Perubahan dan perkembangan
masyarakat.
Institusi pendidikan tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan
Guru memang kurang mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan
Kompetensi Profesional
Guru
Skenarionya:
Setiap orang tua berkewajiban mendidikan anaknya
Sebagian tugas dilimpahkan pada guru .
Limpahan tugas: (1) mentransfer ilmu pengetahuan
dan kebudayaan , (2) meningkatkan keterampilan
menjalani kehidupan (life skills), (3) menanamkan
nilai-nilai serta kepercayaan. Dilakukan dalam
bentuk menjelaskan, mendefinisikan, membuktikan,
dan mengklasifikasikan.
Pada akhirnya, tugas guru adalah mempersiapkan
generasi yang lebih baik di masa depan.
Skenario: (samb.)
Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam
membimbing siswa siap menghadapi kenyataan
hidup masa depan dan mampu pula memberikan
teladan kepada sesama.
Pemilikan kompetensi itu yang menyebabkan
seorang guru harus profesional yang dibangun atas
sejumlah kompetensi yang diperlukan dalam
menjalankan pekerjaan.
Kompetensi itu adalah (1) profesional, (2)
pedagogik, (3) sosial, (4) personal.
Standar Kompetensi
Pendidikan Guru
Pasal 40 Ayat (2) UU Sisdiknas menyebutkan
pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban: (a) menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis; (b) mempunyai
komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan; (c) memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Standar Kompetensi
Pendidikan Guru
Pasal 42 Ayat (1): pendidik harus memiliki kualifikasi
minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; Ayat (2) menyebutkan pendidik
untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan
tinggi yang terakreditasi.
SERTIFIKASI GURU
Siapa Guru?
Pasal 1 butir 1 UU No. 14/2005:
Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah
Pasal 2 ayat (1) UU No. 14/2005:
Guru mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional ...
Siapa Guru?
(lanjutan)
PENGERTIAN SERTIFIKASI
Sertifikasi: Proses pembuktian bahwa
seorang guru telah memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan
Proses pembuktian itu dapat saja
melalui suatu uji kompetensi guru
sebagaimana ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan tersebut
PENGERTIAN SERTIFIKASI
(lanjutan)
National Commision on Educational Services:
TUJUAN SERTIFIKASI
Meningkatkan mutu dan menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
(sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku).
GURU SBG
PROFESIONAL
HARUS BERKOMPETENSI
SBG AGEN PEMBELAJARAN
MEMPEROLEH
TUNJANGAN
PROFESI
MEMILIKI
SERTIFIKAT
PENDIDIK
LULUS UJI
KOMPETENSI
(SERTIFIKASI)
KOMPETENSI
BAGUS
PENGHASILAN
BAGUS
KINERJA
BAGUS
KBM
BAGUS
PENDIDIKAN
BERMUTU
MANFAAT
SERTIFIKASI
Melindungi profesi guru dari praktekpraktek yang tidak kompeten, yang dapat
merusak profesi guru
Melindungi masyarakat dari praktekpraktek pendidikan yang tidak berkualitas
dan profesional
Menjadi wahana penjaminan mutu bagi
LPTK, dan kontrol mutu dan jumlah guru
bagi pengguna layanan pendidikan
MANFAAT SERTIFIKASI
(lanjutan)
Persyaratan Guru
(Profesional)
Memenuhi kualifikasi pendidikan
minimum yang ditentukan; dan
Terbukti telah menguasai kompetensi
tertentu; yang menurut UU No.
20/2005 kompetensi guru tersebut
adalah kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial
KUALIFIKASI MINIMUM
GURU
UU No. 14/2005, pasal 9: kualifikai akademik
diperoleh melalui pendidikan tinggi program
sarjana (S1) atau diploma empat (D4)
PP 19/2005, pasal 29 (2): guru SD/MI harus
berpendidikan S1 atau D4 bidang PGSD, psikologi
atau pendidikan lainnya.
PP 19/2005, pasal 29 (3): guru SMP/MTs harus
berpendidikan S1 atau D4 dengan program studi
yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan.
PASAL KRUSIAL
Pasal 9: Kualifikasi akademik sbgmana dimaksud pasal 8 diperoleh
melalui pendidikan tinggi program sarjana atau D4.
PP 19, pasal 29 (2) b: Pendidik pd SD/MI memliki latar belakang
pendidikan tinggi di bidang pendidikan S1/D4, kependidikan
lainnya atau psikologi
Pasal 10: Kompetensi guru sbgmana dimaksud pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional yg
diperoleh melalui pendidikan profesi.
UUSPN, pasal 15 penjelasan: Pend profesi: pend tinggi setelah
program sarjana yg mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dg persyaratan khusus.
SAAT INI BELUM ADA GURU YG DPT IKUT SERTIFIKASI, KRN BELUM
ADA LULUSAN PEND PROFESI GURU.
DI MASA DEPAN LULUSAN S1 HRS MENEMPUH PEND PROFESI UNTUK
MENJADI GURU
S1 DIK
TES
BEKAL
AWAL
PEND
PROFESI
GURU
UJI
KOMPETENSI
(U. DPT
SERTF)
GURU
PEMULA
BERSERTIF
PROFESI
PERLU ADA MEKANISME EXIT BAGI LULUSAN S1 DIK YG TDK INGIN JADI
GURU DAN PINTU MASUK LULUSAN S1 DARI LUAR YG INGIN MASUK.
UJI
SERTIFIKASI
HASIL
KURANG
IN-SERVICE
TRAINING
INTERNAL
SKILL AUDIT
LULUS
S1/D4
HASIL
BAGUS
TDK
LULUS
SERTIFIKASI GURU
DALAM JABATAN
GURU DG
SERTIFKT
GURU
DI SEK.
<S1/D4
UJI
SERTIFIKASI
Kepribadian
Profesional
Sosial
TES TULIS
2. PENGUASAAN
KETERAMPILAN
TES KINERJA
3. PRESTASI DLM
BEKERJA
SELF APPRAISAL
& PORTOFOLIO
4. DEDIKASI DLM
BEKERJA
PENILAIAN SEJAWAT
KOMPETENSI GURU
KEPRI
BADIAN
SOSIAL
Stabil
Berwibawa
Dewasa
Arif
Akhlak mulia
Perancangan pembel.
Pelaksanaan pembel.
Evaliuasi pembel.
Berkomunikasi dg efektif
Berrgaul dg efektof
Artefak
Dokumen
Penilaian
sejwat
Penilaian
siswa
Portofolio
Self Appraisal
Kinerja
Mantap
PEDAGOGIK
TES
Tertulis
APA ALAT
UKURNYA?
Inventori
kepribadian
CARA PENILAIAN
GURU DG
PEND S1/D4
(PENDAFTAR
SERTIFIKASI)
LULUS
TES
TULIS
TDK
LULUS
PROGRAM
PEMBINAAN
GURU
TES
KINERJA
LULUS
TDK
LULUS
GURU
BERSERTIFIKAT
PROFESI
PENGEMBANGAN INSTRUMEN
SERTIFIKASI
REFERENSI
LAIN
SUB KOMPETENSI
UJI COBA
REVISI
TES TULIS
TES KINERJA
SELF APP,
PORTF.,
PEN SEJW
INDIKATOR
ESENSIAL
KOMP DLM
UUGD/PP19
DESKRIPTOR
TES TULIS
TES KINERJA
SELF APP,
PORTF.,
PEN SEJW
PROSES
PENYELENGGARAAN UJIAN
SERTIFIKASI
Penyiapan berbagai perangkat uji yang
diperlukan
Persiapan lembaga (tim) penyelenggara
yang menangani berbagai kebutuhan
logistik ujian sertifikasi
Penyelenggaraan ujian tulis dan
mengumumkan hasilnya; bagi yang
lulus dapat lanjut ke ujian lanjutannya,
yang tidak, diberi pembinaan
PROSES
PENYELENGGARAAN UJIAN
SERTIFIKASI (lanjutan)
Pelaksanaan uji kinerja, self appraisal,
penilaian sejawat (atasan), dan
pengumpulan bukti portofolio
Pemberian skor terhadap hasil uji
kinerja, dokumen (portofolio), self
appraisal, dan penilaian sejawat
Pengumuman hasil, yang lulus diberi
sertifikat profesi, yang belum diberi
pembinaan
Model Yang
Dikembangkan
Uji tulis untuk kompetensi yang bersifat kognitif dari
setiap unsur kompetensi yang memungkinkan diuji
dengan sistem uji ini.
Uji kinerja untuk cuplikan atau sampel kemampuan
praksis pembelajaran, termasuk perangkat yang
mengikutinya (RPP, dst.).
Penilaian atasan.
Evaluasi diri (self appraisal).
Portofolio untuk setiap pengakuan penguasaan.
Pasal 1
Pasal 2
1.
2.
3.
4.
Pasal 2 (samb.)
kualifikasi akademik;
pendidikan dan pelatihan;
pengalaman mengajar;
perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran;
5. penilaian dari atasan dan pengawas;
6. prestasi akademik;
7. karya pengembangan profesi;
8. keikutsertaan dalam forum ilmiah;
9. pengalaman organisasi di bidang
kependidikan dan sosial; dan
10.penghargaan yang relevan dengan
bidang pendidikan.
Pasal 2 (samb.)
1.
Pasal 2 (samb.)
1.
Psal 3
Pasal 4
1.
TERUS
GIMANA?
BELAJAR DARI
PROFESI LAIN