Anda di halaman 1dari 60

PENGEMBANGAN

KOMPETENSI DAN
PROFESIONALISME GURU

Beberapa hal !
1.
2.
3.
4.

Perkembangan Profesi Guru


Permasalahan Guru di Indonesia
Kompetensi Profesi Guru
Upaya-upaya Guru Meningkatkan
Profesionalisme
5. Standar Kompetensi Pendidikan Guru
6. Menyongsong sertifikasi Guru

Perkembangan Profesi
Guru
Profesi guru tertua dalam sejarah
peradaban manusia.
Zaman prasejarah: pembelajaran
dalam keluarga.
Pada zaman Yunani dan Romawi Kuno
pembelajaran satu guru satu murid
untuk kelompok elit. Pendidikan
keagamaan di gereja.
Sistem persekolahan berkembang
pada zaman Koloni Amerika (16001800)

Perkembangan Profesi
Guru (samb.)
Sistem klasikal untuk masyarakat urban
berkembang pada abad ke-19.
Pada abad ke-20 (1900-1999) sistem
klasikal dan pemanfaatan teknologi.
Pada abad ke 21 sekarang dan seterusnya
akan terjadi perubahan besar dalam
bentuk virtual school karena perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi.

Masalah Seputar Guru

Kualifikasi: mutu guru masih rendah


Pembinaan yang terpusat
Perlindungan profesi yang belum memadai
Perseberannya yang tidak merata
Input guru berkualitas memprihatinkan .
Mutu akademik guru juga
memprihatinkan.
Secara ekonomis tidak merata dan
cenderung rendah

Masalah Seputar Guru


(samb.)
Secara politis: guru terhegemoni oleh
negara, terutama otonomi daerah
Birokratisasi yang terlalu kuat
menyebabkan guru tidak berdaya, susah
naik pangkat, susah menuntut hak.
Secara sosial: guru tidak lagi
memperoleh tempat terhormat di
masyarakat karena pengaruh material.
Secara budaya: pekerjaan guru tidak lagi
menjadi cita-cita

Sumber Permasalahan
Profesi Guru
Perubahan dan perkembangan
masyarakat.
Institusi pendidikan tidak mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan
Guru memang kurang mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan

Kompetensi Profesional
Guru
Skenarionya:
Setiap orang tua berkewajiban mendidikan anaknya
Sebagian tugas dilimpahkan pada guru .
Limpahan tugas: (1) mentransfer ilmu pengetahuan
dan kebudayaan , (2) meningkatkan keterampilan
menjalani kehidupan (life skills), (3) menanamkan
nilai-nilai serta kepercayaan. Dilakukan dalam
bentuk menjelaskan, mendefinisikan, membuktikan,
dan mengklasifikasikan.
Pada akhirnya, tugas guru adalah mempersiapkan
generasi yang lebih baik di masa depan.

Skenario: (samb.)
Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam
membimbing siswa siap menghadapi kenyataan
hidup masa depan dan mampu pula memberikan
teladan kepada sesama.
Pemilikan kompetensi itu yang menyebabkan
seorang guru harus profesional yang dibangun atas
sejumlah kompetensi yang diperlukan dalam
menjalankan pekerjaan.
Kompetensi itu adalah (1) profesional, (2)
pedagogik, (3) sosial, (4) personal.

Upaya Guru Meningkatkan


Profesionalisme
Memahami tuntutan standar profesi yang ada di
Indonesia dan dunia karena persaingan global
memungkinkan guru asing masuk ke Indonesia.
Mencapai kualifikasi dan kompetensi yang
dipersyaratkan (S1) agar mempunyai posisi tawar
yang kuat,
membangun hubungan kesejawatan yang baik dan
luas (MGMP, PGRI).
Mengembangkan etos kerja atau budaya kerja yang
mengutamakan pelayanan bermutu tinggi kepada
konstituen, sebagai pertanggung jawaban kinerja
kepada siswa, orang tua, dan masyarakat, apalagi
sekolah yang didanai publik.
Mengadopsi inovasi dan mengembangkan
kreativitas dalam pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi mutakhir .

Standar Kompetensi
Pendidikan Guru
Pasal 40 Ayat (2) UU Sisdiknas menyebutkan
pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban: (a) menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis; (b) mempunyai
komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan; (c) memberi
teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Standar Kompetensi
Pendidikan Guru
Pasal 42 Ayat (1): pendidik harus memiliki kualifikasi
minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang
kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional; Ayat (2) menyebutkan pendidik
untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan
usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah,
dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan
tinggi yang terakreditasi.

1. Seorang guru harus mampu


mendeskripsikan filosofi pendidikan
guru dan mendemonstrasikan
hubunganhya dengan praktek
mengajar keguruan.
mendemonstrasikan secara
konsisten hubungan antara filsafat
pendidikan guru dan praktek
mengajar keguruan;
terlibat dalam kebijakan dan ujian
praktek keguruan.

2. Seorang guru kelas harus


memahami bagaimana siswa
belajar dan berkembang dan
harus mampu menerapkan
pengetahuan itu dalam praktik
mengajar.

mengetahui karakteristik perkembangan


manusia dan mengajar untuk
perkembangan kemampuan siswa,
memahami perbedaan siswa dalam
inteligensi, persepsi, dan proses
kognitif dan harus mampu memperluas
praktik mengajar keguruan untuk
menggabungkan perbedaan-perbedaan
ini.

3. Seorang guru kelas harus mampu


mengajar dengan respek terhadap
karakteristik (perbedaan) individu
dan budaya

mengenal dan membangun


kekuatan budaya setiap siswa dan
masyarakat;
memahami dan memenuhi
kebutuhan individu siswa secara
khusus.

4. Seorang guru kelas harus


mengetahui subjek keguruan
dan bagaimana
mengajarkannya.
mendemonstrasikan suatu pemahaman
kompleksitas subjek keguruan;
memahami kemungkinan pengajaran tertentu
bahwa subjek keguruan itu dapat disajikan
kepada siswa yang berbeda levelnya;
memperlihatkan penguasan yang luas tentang
strategi-strategi mengajar yang cocok dengan
konteks pengajaran;
menghubungkan subjek keguruan dengan
subjek lain dan situasi praktis yang terjadi di
luar sekolah.

5. Seorang guru kelas harus


mampu memfasilitasi dan
memonitor kegiatan belajar
siswa
mengorganisasi pengajaran berdasarkan atas
karakteristik-karakteristik siswa dan tujuan kurikulum;
menciptakan, menyeleksi, mengadaptasi, dan
menggunakan berbagai sumber belajar yang sesuai
dengan tujuan kurikulum;
menciptakan dan menyeleksi berbagai strategi evaluasi
untuk menyediakan informasi tentang hasil belajar
siswa, yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan
membantu siswa merefleksikan kemajuan belajar
mereka masing-masing;
merefleksikan informasi yang diperoleh dari penilaian
dan menggunakannya untuk praktek mengajar
sebagaimana seharusnya;
memahami keuntungan-keuntungan dan kerugiankerugian berbagai metode pelaporan terhadap siswa
dan orang tuanya.

6. Seorang guru kelas harus mampu


menciptakan dan menjaga/memelihara
lingkungan yang memungkinkan siswa
menjadi anggota yang menyumbang
terhadap masyarakat belajar.
menciptakan dan memelihara stimulasi,
inklusif, dan masyarakat belajar yang
aman, yang memungkinkan siswa
mengambil resiko-resiko intelektual dan
bekerja secara independen dan
kolaboratif, dan ekspektasi yang tinggi
untuk semua siswa
memahami dan mampu menggunakan
berbagai teknik manajemen kelas untuk
mendukung kegiatan belajar siswa.

7. Seorang guru kelas harus


mampu menggunakan teknologi
sebagai alat pendidikan.

meningkatkan kegiatan belajar mengajar;


mengakses kecenderungan mutakhir,
strategi-strategi, dan sumber-sumber
dalam pengajaran secara profesional;
mengorganisasikan dan menjaga kegiatan
dan hasil belajar siswa;
menghubungkan aktivitas kelas dengan
situasi praktis yang terjadi di luar sekolah.

8. Seorang guru kelas harus


mampu bekerja sebagai partner
dengan keluarga siswa dan
masyarakat.
meningkatkan komunikasi dua arah dengan jelas
antara sekolah, keluarga siswa, dan masyarakat;
mendukung program bagi keterlibatan orang tua
siswa;
membantu keluarga siswa mendukung upaya
belajar anak-anak mereka;
berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat;
menghubungkan aktivitas sekolah dan kelas
dengan aktivitas rumah, tempat bekerja, dan
masyarakat.

9. Seorang guru kelas harus


mampu berpartisipasi dalam dan
berkontribusi terhadap profesi
mengajar.

menjaga etika profesional yang


berstandar tinggi;
menjaga dan memperbaharui
pengetahuannya tentang asa-asas
mengajar,
terlibat dalam pengembangan program,
pengajaran, dan kurikulum,
bekerja dengan kolega guru secara
kooperatif dalam masyarakat belajar.

Tugas guru memang


berat!
Tugas yang berat tidak dapat
dijalankan oleh orang yang tidak
cerdas.
Peningkatan kualifikasi guru menjadi
sangat strategis.
Pemerintah harus memfasilitasinya
melalui program peningkatan
kualifikasi
Guru yang berkualifikasi baik harus
diberi sertifikat profesi.

SERTIFIKASI GURU

Siapa Guru?
Pasal 1 butir 1 UU No. 14/2005:
Guru adalah pendidik profesional
dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah
Pasal 2 ayat (1) UU No. 14/2005:
Guru mempunyai kedudukan sebagai
tenaga profesional ...

Siapa Guru?

(lanjutan)

Pasal 39 ayat (2) UU


No.20/2003: Pendidik (guru)
merupakan tenaga profesional
yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan .

Sertifikat Pendidik: Apa


itu?
Pasal 1 butir 12 UU No. 14/2005: sertifikat
pendidik merupakan bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada [guru]
sebagai tenaga profesional
Pasal 8 UU No. 14/2005: guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat
pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional
Dalam Pasal 11 ayat (1) UU No. 14/2005
menyebutkan disebutkan bahwa sertifikat
[pasal 8] diberikan kepada guru yang telah
memenuhi persyaratan

Sertifikat Pendidik: Apa


itu? (lanjutan)
Pasal 28 ayat (1) PP 19/2005:
Pendidik (guru) harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompeten
sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional

PENGERTIAN SERTIFIKASI
Sertifikasi: Proses pembuktian bahwa
seorang guru telah memenuhi
persyaratan yang ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan
Proses pembuktian itu dapat saja
melalui suatu uji kompetensi guru
sebagaimana ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan tersebut

PENGERTIAN SERTIFIKASI
(lanjutan)
National Commision on Educational Services:

Certification is a procedure whereby the state


evaluates and reviews a teacher candidates
credentials and provides him or her a license to
teach.

Rubinstein, McDonough, & Allan (1986):

(lisensure &) certification process by which


agency of the government grants permission to
an individual to engage in a given occupation
upon finding that applicant has attained the
minimal degree of competency required to
ensure that public health, safety, and welfare will
be reasonably well protected.

TUJUAN SERTIFIKASI
Meningkatkan mutu dan menentukan
kelayakan guru dalam melaksanakan
tugas sebagai agen pembelajaran dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
(sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku).

UUGD: SERTIFIKASI SBG BAGIAN PENINGKATAN


MUTU GURU DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAANNYA

GURU SBG
PROFESIONAL

HARUS BERDIDIKAN S1/D4

HARUS BERKOMPETENSI
SBG AGEN PEMBELAJARAN

MEMPEROLEH
TUNJANGAN
PROFESI

MEMILIKI
SERTIFIKAT
PENDIDIK

LULUS UJI
KOMPETENSI
(SERTIFIKASI)

UUGD: PENINGKATAN MUTU GURU SBG UPAYA


PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

KOMPETENSI
BAGUS
PENGHASILAN
BAGUS

KINERJA
BAGUS

KBM
BAGUS

PENDIDIKAN
BERMUTU

MANFAAT
SERTIFIKASI
Melindungi profesi guru dari praktekpraktek yang tidak kompeten, yang dapat
merusak profesi guru
Melindungi masyarakat dari praktekpraktek pendidikan yang tidak berkualitas
dan profesional
Menjadi wahana penjaminan mutu bagi
LPTK, dan kontrol mutu dan jumlah guru
bagi pengguna layanan pendidikan

MANFAAT SERTIFIKASI
(lanjutan)

Menjaga lembaga penyelenggara


pendidikan (LPTK) dari keinginan
internal dan tekanan eksternal yang
menyimpang dari ketentuan-ketentuan
yang berlaku
Memperoleh tunjangan profesi bagi
guru yang lulus ujian sertifikasi

Persyaratan Guru
(Profesional)
Memenuhi kualifikasi pendidikan
minimum yang ditentukan; dan
Terbukti telah menguasai kompetensi
tertentu; yang menurut UU No.
20/2005 kompetensi guru tersebut
adalah kompetensi pedagogik,
kepribadian, profesional, dan sosial

KUALIFIKASI MINIMUM
GURU
UU No. 14/2005, pasal 9: kualifikai akademik
diperoleh melalui pendidikan tinggi program
sarjana (S1) atau diploma empat (D4)
PP 19/2005, pasal 29 (2): guru SD/MI harus
berpendidikan S1 atau D4 bidang PGSD, psikologi
atau pendidikan lainnya.
PP 19/2005, pasal 29 (3): guru SMP/MTs harus
berpendidikan S1 atau D4 dengan program studi
yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan.

PASAL KRUSIAL
Pasal 9: Kualifikasi akademik sbgmana dimaksud pasal 8 diperoleh
melalui pendidikan tinggi program sarjana atau D4.
PP 19, pasal 29 (2) b: Pendidik pd SD/MI memliki latar belakang
pendidikan tinggi di bidang pendidikan S1/D4, kependidikan
lainnya atau psikologi
Pasal 10: Kompetensi guru sbgmana dimaksud pasal 8 meliputi
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional yg
diperoleh melalui pendidikan profesi.
UUSPN, pasal 15 penjelasan: Pend profesi: pend tinggi setelah
program sarjana yg mempersiapkan peserta didik untuk memiliki
pekerjaan dg persyaratan khusus.

SAAT INI BELUM ADA GURU YG DPT IKUT SERTIFIKASI, KRN BELUM
ADA LULUSAN PEND PROFESI GURU.
DI MASA DEPAN LULUSAN S1 HRS MENEMPUH PEND PROFESI UNTUK
MENJADI GURU

PEND PROFESI & SERTIFIKASI GURU DI MASA DEPAN


(CALON GURU)
S1
NONDIK
PROG SERTIFIKASI CALON GURU

S1 DIK

TES
BEKAL
AWAL

PEND
PROFESI
GURU

UJI
KOMPETENSI
(U. DPT
SERTF)

GURU
PEMULA
BERSERTIF
PROFESI

PERLU ADA MEKANISME EXIT BAGI LULUSAN S1 DIK YG TDK INGIN JADI
GURU DAN PINTU MASUK LULUSAN S1 DARI LUAR YG INGIN MASUK.

BAGAIMANA DG GURU DALAM


JABATAN?

Tidak disebutkan dalam UUGD, menunggu aturan


dlm PP.
Pend profesi dpt ditoleransi dg argumentasi
selama bekerja telah mendalami profesi sbg guru.
Kualifikasi akademik S1/D4 tampaknya sulit
dihindari, disebutkan dg tegas dlm UUGD dan PP
19.
Program D4 lb cocok bagi guru yang sudah lama
mengajar, karena lebih terapan sifatnya. Saat
ini belum ada, shg perlu dirintis.
Jumlah guru < S1 sangat besar, perlu pengaturan
khusus.

UJI
SERTIFIKASI

HASIL
KURANG

IN-SERVICE
TRAINING

INTERNAL
SKILL AUDIT

LULUS

S1/D4

HASIL
BAGUS

TDK
LULUS

SERTIFIKASI GURU
DALAM JABATAN

GURU DG
SERTIFKT

GURU
DI SEK.

<S1/D4

PROG. KUALIFIKASI ke S1/


EKIVALENSI KOMP. ke D4.

UJI
SERTIFIKASI

APA SAJA KOMPETENSI PENDIDIK?


Pedagogis

Kepribadian

Profesional

Sosial

Pemahaman peserta didik, perancangan, pelaksanaa, & evaluasi


Pembelajaran, pengemb.PD

Mantap & Stabil, Dewasa,


Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia

Menguasai keilmuan bidang studi;


dan langkah kajian kritis pendalaman isi bidang studi

Komunikasi & bergaul dgn peserta


didik, kolega, dan masyarakat

(1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar


& pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan merancang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4)
asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik
& nonakademik

(1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn


norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif
& disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur;

(1) Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuan


yang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;
dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis,
kreatif dan inovatif terhadap bidang studi

Menarik, empati, kolaboratif, suka menolong,


menjadi panutan, komunikatif, kooperatif

BAGAIMANA PENILAIAN PENGUASAAN


KOMPETENSI?
1. PENGUASAAN
KONSEP/TEORI

TES TULIS

2. PENGUASAAN
KETERAMPILAN

TES KINERJA

3. PRESTASI DLM
BEKERJA

SELF APPRAISAL
& PORTOFOLIO

4. DEDIKASI DLM
BEKERJA

PENILAIAN SEJAWAT

KOMPETENSI GURU

KEPRI
BADIAN

SOSIAL

Stabil

Berwibawa

Dewasa

Arif

Akhlak mulia

Pemahaman pst didik

Perancangan pembel.

Pelaksanaan pembel.

Evaliuasi pembel.

Pengembangan pst didik

Berkomunikasi dg efektif

Berrgaul dg efektof

Artefak

Dokumen

Penilaian
sejwat
Penilaian
siswa

Portofolio

Self Appraisal

Kinerja

Mantap

PROFE Luas & mendalam


SIONAL

PEDAGOGIK

TES
Tertulis

APA ALAT
UKURNYA?

Inventori
kepribadian

CARA PENILAIAN

DIAGRAM ALUR SERTIFIKASI GURU DLM JABATAN

SELF APP &


PORTOFOLIO &
PENIL. SEJAWAT

GURU DG
PEND S1/D4
(PENDAFTAR
SERTIFIKASI)

LULUS

TES
TULIS

TDK
LULUS
PROGRAM
PEMBINAAN
GURU

TES
KINERJA

LULUS

TDK
LULUS

GURU
BERSERTIFIKAT
PROFESI

Konsep Prosedur Uji


Kompetensi
Menentukan kompetensi yang akan diujikan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
Mengumpulkan data berupa bukti-bukti
kinerja guru melalui kegiatan pengukuran
dan/atau nonpengukuran
Mengklasifikasikan guru menjadi kompeten
dan tidak kompeten berdasarkan bukti kinerja
mereka
Memberi sertifikat tanda memenuhi
persyaratan bagi yang mencapai kriteria yang
ditentukan

PENGEMBANGAN INSTRUMEN
SERTIFIKASI
REFERENSI
LAIN

SUB KOMPETENSI

UJI COBA

REVISI
TES TULIS
TES KINERJA
SELF APP,
PORTF.,
PEN SEJW

INDIKATOR
ESENSIAL

REVIEW OLEH PAKAR


& PRAKTISI

KOMP DLM
UUGD/PP19

DESKRIPTOR

TES TULIS

TES KINERJA
SELF APP,
PORTF.,
PEN SEJW

PROSES
PENYELENGGARAAN UJIAN
SERTIFIKASI
Penyiapan berbagai perangkat uji yang
diperlukan
Persiapan lembaga (tim) penyelenggara
yang menangani berbagai kebutuhan
logistik ujian sertifikasi
Penyelenggaraan ujian tulis dan
mengumumkan hasilnya; bagi yang
lulus dapat lanjut ke ujian lanjutannya,
yang tidak, diberi pembinaan

PROSES
PENYELENGGARAAN UJIAN
SERTIFIKASI (lanjutan)
Pelaksanaan uji kinerja, self appraisal,
penilaian sejawat (atasan), dan
pengumpulan bukti portofolio
Pemberian skor terhadap hasil uji
kinerja, dokumen (portofolio), self
appraisal, dan penilaian sejawat
Pengumuman hasil, yang lulus diberi
sertifikat profesi, yang belum diberi
pembinaan

Model Yang
Dikembangkan
Uji tulis untuk kompetensi yang bersifat kognitif dari
setiap unsur kompetensi yang memungkinkan diuji
dengan sistem uji ini.
Uji kinerja untuk cuplikan atau sampel kemampuan
praksis pembelajaran, termasuk perangkat yang
mengikutinya (RPP, dst.).
Penilaian atasan.
Evaluasi diri (self appraisal).
Portofolio untuk setiap pengakuan penguasaan.

Draf Permen Mendiknas tentang


Sertifikasi

Pasal 1

(1) Sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah


proses pemberian sertifikat pendidik untuk
guru dalam jabatan.
(2) Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat diikuti oleh guru dalam jabatan
yang telah memiliki kualifikasi akademik
sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV).
(3) Sertifikasi bagi guru dalam jabatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang
menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi dan
ditetapkan oleh Pemerintah.

Pasal 2

Sertifikasi bagi guru dalam jabatan


dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk
memperoleh sertifikat pendidik.
Uji kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk
penilaian portofolio.
Penilaian portofolio sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan
pengakuan atas pengalaman profesional
guru dalam bentuk penilaian terhadap
kumpulan dokumen yang mendeskripsikan:

1.
2.
3.
4.

Pasal 2 (samb.)

kualifikasi akademik;
pendidikan dan pelatihan;
pengalaman mengajar;
perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran;
5. penilaian dari atasan dan pengawas;
6. prestasi akademik;
7. karya pengembangan profesi;
8. keikutsertaan dalam forum ilmiah;
9. pengalaman organisasi di bidang
kependidikan dan sosial; dan
10.penghargaan yang relevan dengan
bidang pendidikan.

Pasal 2 (samb.)

Guru dalam jabatan yang lulus penilaian


portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) mendapat sertifikat pendidik.
Guru dalam jabatan yang tidak lulus
penilaian portofolio dapat:
a. melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi
dokumen portofolio agar mencapai nilai lulus;
atau
b. mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi guru
yang diakhiri dengan ujian; sesuai persyaratan
yang ditentukan oleh perguruan tinggi
penyelenggara sertifikasi.

1.

Pasal 2 (samb.)

Ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (5)


huruf b mencakup kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional.
2. Guru dalam jabatan yang lulus pendidikan
dan pelatihan profesi guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) huruf b mendapat
sertifikat pendidik.
3. Guru dalam jabatan yang belum lulus
pendidikan dan pelatihan profesi guru
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf
b diberi kesempatan untuk mengulang ujian
materi pendidikan dan pelatihan yang belum
lulus.

1.

Psal 3

Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi


bagi guru dalam jabatan memberi Nomor
Pokok Mahasiswa peserta sertifikasi.
2. Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi
bagi guru dalam jabatan wajib melaporkan
setiap perubahan berkenaan dengan
mahasiswa peserta sertifikasi kepada
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
3. Perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi
bagi guru dalam jabatan wajib melaporkan
guru dalam jabatan yang sudah mendapat
sertifikat pendidik kepada Direktur Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PMPTK) untuk memperoleh
Nomor Registrasi Guru.

Pasal 4
1.

Menteri Pendidikan Nasional menetapkan


jumlah dan kuota peserta sertifikasi bagi
guru dalam jabatan setiap tahun.
2. Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya menentukan peserta
sertifikasi berdasarkan kuota yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.
3. Penentuan peserta sertifikasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) berpedoman pada
kriteria yang ditetapkan oleh Direktur
Jenderal PMPTK.

SIAPA PENYELENGGARA PEND


PROFESI UNTUK GURU???
UUSPN, UUGD & PP 19 tidak
menyebutkan
Dari SDM, fasilitas, pengalaman LPTK
yg paling cocok menyelenggarakan
Pend Profesi Guru
Terjadi penyatuan
kewenangan penghasil &
penguji hasil..potensial
bias

TERUS
GIMANA?

BELAJAR DARI
PROFESI LAIN

Sertifikasi oleh Konsorsium???

PERBESAR PELUANG LULUS?


Guru yang betul-betul melaksanakan tugas dan
kewajiban yang diembannya, tidak perlu takut
tidak lulus. Persiapannya?
Kuasai semua materi ajar yang harus dipakai
untuk membimbing peserta didik dengan baik.
Laksanakan tugas sebaik-baiknya dan
dokumenkan semua karya profesional guru.
Siapkan dan susun segala dokumentasi yang
ada, karena akan dipakai sebagai bagian bukti
karya profesional guru.

Anda mungkin juga menyukai