Anda di halaman 1dari 63

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Sekolah Menegah Kejuruan Negeri 7 Kabupaten
Tangerang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin
pencapaian tujuan pendidikan nasional.Standar nasional pendidikan terdiri atas
standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari
kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Panduan pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat memberi
kesempatan peserta didik untuk :
(a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(b) Belajar untuk saling menghormati, menghargai dan bekerjasama dengan
seluruh civitas SMKN 7 Kab. Tangerang.
(c) Belajar untuk berprilaku disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.
(d)Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
(e) Belajar untuk menjaga dan merawat lingkungan sekolah yang lebih asri.

1
Otonomi dalam pengelolaan pendidikan merupakan potensi bagi sekolah
untuk meningkatkan kinerjastaf, menawarkan partisipasi langsung kepada
kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat
terhadap pendidikan.Otonomi sekolah juga berperan dalam menampung
konsensus umum tentang pemberdayaan sekolah.Pemberdayaan sekolah dengan
memberikan otonomi yang lebih besar, di samping menunjukkan sikap tanggap
pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga dapat ditujukan sebagai sarana
peningkatan efisiensi, mutu dan pemerataan pendidikan.
Keterlibatan kepala sekolah, guru dan komite sekolah dalam pengambilan
keputusan-keputusan sekolah juga mendorong rasa kepemilikan yang lebih
tinggi terhadap sekolahnya yang pada akhirnya mendorong mereka untuk
menggunakan sumber daya yang ada se-efisien mungkin untuk mencapai hasil
yang optimal. Sekolah juga harus mampu mencermati kebutuhan peserta didik
yang bervariasi, keinginan staf yang berbeda, kondisi lingkungan yang beragam,
harapan masyarakat yang menyekolahkan anaknya pada sekolah agar kelak bisa
mandiri, serta tuntutan dunia kerja untuk memperoleh tenaga kerja yang
produktif, potensial, dan berkualitas.
Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMKNegeri 7 Kabupaten
Tangerang adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan,
sehingga penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang
bermutu pula dapat tercapai.
Namun demikian, kondisi saat ini SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang
masih harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan delapan standar
pendidikan. Secara rinci kondisi SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang adalah
sebagai berikut:
1. Standar Isi
1.1. Pengembangan muatan lokal baru dilakukan oleh guru, belum
melibatkan unsur-unsur lain yang memiliki kompetensi
pengembangan muatan lokal Seperti : BTQ (Baca Tulis Qur’än),
rampak bedug, membatik dan pencak silat.
1.2. Pengembangan diri belum secara optimal dilaksanakan sekolah.

2
1.3. Belum semua guru memberikan pembelajaran yang meliputi Tatap
Muka (TM), Kegiatan Terstruktur (KT) dan Kegiatan mandiri Tidak
Terstruktur (KMTT).
2. Standar proses
2.1. Silabus dan RPP dikembangkan secara mandiri oleh guru sudah
terlaksana 86%
2.2. Silabus dan RPP yang disusun guru memenuhi kaidah-kaidah/rambu-
rambu penyusunan silabus dan RPP sudah terlaksana 90%
2.3. Proses pembelajaran menggunanan pendekatan saintinfik sudah
terlaksana 85%
2.4. Pelaksanaan supervisi kelas (class visit) belum berjalan secara optimal
2.5. Kunjungan siswa (Homevisit) yang bermasalah sudah terlaksana 80%
2.6. Penggunaan media pembelajaran sudah terlaksana 85%
2.7. Pelaksanaan evaluasi KBM belum terlaksana secara optimal
3. Standar Kompetensi Lulusan
3.1. Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) minimal78
3.2. Siswa mampu berdiskusi, memecahan masalah dan memanfaatkan
sumber dan media belajar
3.3. Siswa mampu mengekpresikan diri dan karyanya melalui seni dan
budaya
3.4. Lulusan mampumelanjutkan pendidikan baik ke perguruan tinggi
negeri maupun swasta
3.5. Lulusan yang terserap di DU/DI 75%
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.1. Guru yang telah memiliki pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun
sebanyak 90%
4.2. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikan sudahmemenuhi beban
kerja yang ada
4.3. Sekolah belum maksimal dalam menggalang dana secara mandiri
untuk menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
4.4. Sekolah belum memiliki pustakawan, laboran yang sesuai dengan latar
belakang pendidikannya
4.5. Sekolah belum maksimal melaksanakan magang guru di DU/DI

3
5. Standar Sarana Prasarana
5.1. Luas lahan melebihi ketentuan yang ada dalam standar
5.2. Ruang praktek siswa belum memenuhi standar dengan program
keahlian
5.3. Peralatan yang tersedia di bengkel belum mencukupi dengan jumlah
siswa
5.4. Belum memiliki gudang dengan ukuran yang sesuai standar
6. Standar Pengelolaan
6.1. Misi belum sepenuhnya mendukung tercapainya Visi sekolah
6.2. Struktur organisasi dilengkapi dengan uraian tugas yang lengkap
6.3. Program sekolah sudah terlaksana 85%
7. Standar Pembiayaan
7.1. Belum ada insentif untuk kegitan remedial dan pengayaan bagi guru
honorer
7.2. Laporan keuangan sudah disampaikan kepada semua yang
berkepentingan
7.3. Pelatihan laporan pertanggungjawaban bendahara harus selalu di-
upgrade
8. Standar Penilaian
8.1. Guru yang mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sudah
80%.
Potensi dan karakteristik yang dimiliki SMKNegeri 7 Kabupaten
Tangerang diantaranya adalah :
1. Sumber Daya Manusia yaitu semua pendidik berlatar belakang
minimal S-1 dan S-2sesuai dengan mata pelajaran yang
diampunya, memiliki komitmen untuk terus memajukan dan
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
2. Memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi P1 (LSP P1)
3. Dukungan dan partisipasi masyarakat sangat tinggi
4. Adanya dukungan dari dunia usaha dan dunia kerja
5. Potensi daerah yang berada di daerah pemukiman, perkotaan dan
industri memungkinkan untuk pengembangan muatan lokal

4
B. Dasar Hukum
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu
tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas
sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan
zaman.Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut
mendukung perkembangan kebudayaan pada arah yang positif.Karena itu,
kurikulum SMK harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai
berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat
sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan
guna menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun
masa depan yang selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk
menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat.
a. Perkembangan Psikologis Peserta Didik
Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai
dengan pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitulatar belakang
pendidikan, ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang
mengakibatkan perbedaan dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan
spiritual. Pada kurun usia peserta didik di SMK, mereka memiliki
kecenderungan untuk mencari identitas atau jati diri.

5
Pondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar
berani menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah
kehidupan, baik kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian,
yang selalu berubah bentuk dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri
dengan mengikuti pendidikan yang lebih tinggi.
b. Kondisi Sosial Budaya
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan
keluarga (informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun
yang diperoleh dari sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta
didik, menjadi satu kesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan
dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan
masyarakat yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang
berbeda.Pendidikan kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial.
Karenanya, segala upaya yang dilakukan harus selalu berpegang teguh
pada keharmonisan hubungan antar individu dalam masyarakat luas yang
dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan
antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi, sosial,
politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum SMK edisi
2018 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika,
kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini
sosiologis masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip
diversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan pada satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan
potensi yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program
keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat diterima
dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
Indonesia.

6
2. Landasan Ekonomis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan
peserta didik menjadi manusiaproduktif yang dapat langsung bekerja di
bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis
kompetensi.Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus
responsif terhadap perubahan pasar kerja.Penyiapan manusia untuk
bekerja bukan berarti menganggap manusia semata-mata sebagai faktor
produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai
warganegara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai
warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip
investasi SDM (human capital investment). Semakin tinggi
kualitaspendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin
produktif orang tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas
nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global.
Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus
mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan,
yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.

3. Landasan Yuridis
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016 sebagai perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006

7
Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs),
dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah
Menengah Kejuruan/Madrasah Ailiyah Kejuruan (SMK/MAK)
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013
11. Peraturan Bersama Dirjen Dikdas dan Dirjen Dikmen Nomor
5496/C/KR/2014 dan NO.7915/D/KP/2014 Juknis Kurikulum 2013
12. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Dikdas dan Dikmen.
13. Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil Belajar oleh
Pemerintah melalui Ujian Nasional dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan
Penddikan melalui Ujian Sekolah
14. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi BantenNomor /
-Dispend/2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kalender Pendidikan Tahun
pelajaran 2020/2021 bagi Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan
Provinsi Banten.
15. SK tim pengembang KTSP No: 800/012/SMKN-7

8
C. Tujuan Penyusunan Dokumen Kurikulum 2013
Tujuan penyusunan Dokumen Kurikulum SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang ini
adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, guru, TU, peserta dan Komite sekolah
tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2013.
2. Sebagai acuan atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran di SMKNegeri 7
Kabupaten Tangerang. Dengan harapan agar pembelajaran di SMKNegeri 7
Kabupaten Tangerangini dapat terlaksana dengan baik dan efektif sehingga
mampu mengantarkan peserta didik menguasai Standar Kompetensi Lulusan yang
ditetapkan, yang mencakup ketiga ranah yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotor.
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agarmemiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman,produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013


Kurikulum SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerangdikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi
dan supervisi Dinas Pendidikan Propinsi Banten.Pengembangan kurikulum
SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang mengacu pada standar isi dan standar
kelulusan dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun
oleh BSNP, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip sebagi berikut:
a. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukankepribadian
peserta didik secara utuh. KTSP disusun agarsemua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman,takwa, dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lainkemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif denganmempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadiwarga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab, tolerandalam keberagaman, mampu hidup dalam

9
masyarakat global,memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan
untukbekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduliterhadap
lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawabtantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuanini dalam proses pembelajaran.
c. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai denganTingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkanmartabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensidiri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal.Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikanpotensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual,emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
d. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan,dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerahmemerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristikdaerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu,kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untukmenghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhanpengembangan daerah.
e. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salahsatu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yangdapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetapmengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlumemperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah
dannasional.
f. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuhkembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaandan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulumperlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didikmemasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama
bagisatuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidakmelanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
g. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Sains (IPTEKS)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawamasyarakat
berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangatberperan sebagai penggerak

10
utama perubahan. Pendidikanharus terus menerus melakukan adaptasi dan
penyesuaianperkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstualdengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harusdikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalandengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
h. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkataniman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransidan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu,
muatankurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkataniman, takwa,
dan akhlak mulia.
i. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individumaupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkanoleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang
semakin dekatmemerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
sertamempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengansuku dan bangsa
lain.
j. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter danwawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasanpenting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsadalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karena
itu, kurikulum harus menumbuhkembangkanwawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untukmemperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
k. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristiksosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestariankeragaman budaya. Penghayatan dan
apresiasi pada budayasetempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajaribudaya dari daerah dan bangsa lain.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap danperilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraanjender.
m. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khassatuan pendidikan.

11
BAB II
TUJUAN

A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan


Berdasarkan kurikulum bahwa tujuan dari sekolah menengah kejuruan ada
yang bersifat umum dan ada yang bersifat khusus. Sebagai wadah pendidikan
kejuruan yang mempersiapkan tamatan yang berkualitas yang dapat diterima di
dunia kerja, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

B. Tujuan Umum Pendidikan


1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi agar menjadi warga
negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis dan bertanggung jawab.
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memilki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif
dan efisien.

C. Tujuan Khusus Pendidikan


1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi
dalam program keahlian yang dipilih.
2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.
3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara
mandiri/kelompok maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

12
4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan program keahlian yang dipilih.

D. Visi
Menjadikan SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang sebagai lembaga pendidikan
dan pelatihan yang profesional dengan berstandar nasional dalammewujudkan
tamatan yang kompeten, kompetitif, mandiri, berakhlak mulia, dan religius
serta berwawasan lingkungan.

E. Misi
Dalam rangka mewujudkan visinya SMK Negeri 7 kabupaten Tangerang
mengemban misinya yaitu :
a. Menumbuhkan sikap dan prilaku mulia melalui penerapan kedisiplinan,
kejujuran dan pengkajian nilai-nilai keagamaan.
b. Mengembangkan kepedulian terhadap sesama dan lingkungan dalam
kegiatan pembelajaran.
c. Menanamkan dan mengembangkan “go green school” di lingkungan SMK
Negeri 7 Kab. Tangerang.
d. Pemeliharaan dan perbaikan berkelanjutan terhadap fasilitas sekolah
dengan memperhatikan terjaganya lingkungan sekolah yang nyaman.
e. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan
menerapkan pendekatan saintifik disertai upaya-upaya perbaikan secara
terus menerus.
f. Melatih dengan tekun untuk meningkatkan keterampilan peserta didik
sehingga mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas kemandirian melalui
kerjasama denagn dunia usaha/ dunia industri (DU/DI) dan institusi
lainnya.

F. Tujuan SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang


Tujuan pendidikan di SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang adalah :

13
1. Mempersiapkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu
bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di Dunia Usaha /
Dunia Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan
kompetensi dalam program keahlian pilihannya.
3. Membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih
dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan
mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang
diminatinya.
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri
maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
5. Mencapai hasil akreditasi A untuk semua program yang ada dan tetap
menerapkan, melaksanakan ISO (Internasional Standart Operasional).
6. Membekali peserta didik agar menjadi pribadi yang menyayangi dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan budaya sekitar.
7. Membekali peserta didik dan menumbuhkan rasa peduli serta rasa
mengembangkan lingkungan yang “go green”.
8. Mempersiapkan peserta didik yang memahami budaya bangsa dan
mengikuti keteladanan para pendiri bangsa dan tokoh bangsa.

G. Tujuan Program Keahlian


Tujuan Umum berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UU SPN) pasal 15 Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.

H. Visi Kompetensi Keahlian Tata Boga

14
Menjadikan jurusan Tata Boga SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang yang
mampu menghasilkan tamatan yang Beriman, Jujur, disiplin,
bertanggungjawab, kreatif dan professional.

I. Misi Kompetensi Keahlian Tata Boga


1. Mengimplementasikan Iman dan Takwa kedalam kehidupan sehari-hari
2. Melaksanakan KBM secara optimal berorientasi kepada standar Pendidikan
Nasional dan perkembangan zaman serta IPTEK.
3. Mengembangkan Unit Produksi sebagai wadah menumbuhkan jiwa
wirausahawan dan kemandirian .
4. Meningkatkan kualitas kegiatan atau pengembangan diri untuk
mengoptimalkan potensi siswa melalui kegiatan ekskul
5. Menciptakan lingkungan budaya sekolah berwawasan wiyata mandala.
6. Mengimplementasikan pendidikan kecakapan hidup dan pendidikan
lingkungan hidup (PLH)

J. Tujuan Kompetensi Keahlian Tata Boga


Tujuan Umum : Mencetak tenaga ahli madya profesional dalam bidang
Tata Boga yang berorientasi pada kebutuhan Dunia Kerja dan Usaha.
Tujuan Khusus : Membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang kompeten, agar dapat :
a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
b. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung
jawab.
c. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan dan seni.
d. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam bidang
keahlian pariwisata khususnya program keahlian Tata Boga agar dapat
bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada
di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah.
e. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian Tata Boga

15
f. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
g. Mendidik peserta didik agar bertanggung jawab dan peka terhadap
kelestarian dan pelestarian lingkungan hidup dengan mendukung
program ”go green”

K. Ruang Lingkup Pekerjaan


Kompetensi Keahlian Tata Boga
Ruang lingkup pekerjaan bagi lulusan Kompetensi Keahlian Tata Boga
adalah jenis pekerjaan dan atau profesi yang relevan dengan kompetensi yang
tertuang di dalam tabel SKKNI keahlian Tata Boga pada jenjang SMK antara
lain adalah:
Tabel. 2.1 SKKNI keahlian Tata Boga pada jenjang SMK

No. Dunia usaha/industry Lingkup pekerjaan


1 Industri Jasa Boga Kecil  Cleaner
 Commis
 Handling
 Steward
 Waiter/s
 Baker
 Pastry cook
 Cook helper
2 Industri Jasa Boga  Cleaner
Menengah  Commis
 Handling
 Steward
 Waiter/s
 Baker
 Pastry cook
 Cook helper
3 Industri Jasa Boga Besar  Cleaner
 Commis
 Handling
 Steward
 Waiter/s
 Baker
 Pastry cook
 Cook helper

16
Dengan memanfaatkan kemampuan, pengalaman dan berbagai peluang
yang ada, lulusan program keahlian Tata Boga juga dimungkinkan mengelola
usaha mandiri.
Adapun bentuk kerjasama Tata Boga dengan Dunia Usaha dan Dunia
Industri yaitu sebagai berikut :
Tabel. 2.2 Kerjasama Dunia Usaha Dunia Industri
ALAMAT BIDANG
NAMA NO TANGGAL
NO PERUSAHAA USAHA
PERUSAHAAN MOU MOU DU/DI
N DU/DI
Cbd Gading
Serpong Kav 5,
ATRIA HOTEL
Jl Boulevard 11/121/
1 GADING Hotel 18 Mei 2016
Gading Smkn-7
SERPONG
Serpong,
Tangerang
HOTEL YASMIN Jl. Raya Binong 14/121/
2 Hotel 18 Mei 2016
KARAWACI No 8 Tangerang Smkn-7
Jl Pahlawan
Seribu Kav
HOTEL GRAND Ocean Walk 15/121/
3 Hotel 18 Mei 2016
ZURI BSD CITY Blok Cbd Lot 6 Smkn-7
Bsd City
Tangerang
Jl Jend
HOTEL Sudirman 401
4 ARYADUTA Boulevard Hotel - 18 Mei 2016
LIPPO VILLAGE Karawaci
Tangerang
Jl Bsd Grand 121/470
HOTEL SANTIKA
Boulevard Bsd /SMKN
5 PREMIERE ICE Hotel 23 APR 2019
City Tangerang 7
BSD CITY
Banten
PT ORINS Jl. Qadr Raya no 121/104
6 MULTIDAYA 9 kelapa dua Restoran /SMKN 10 OKT 2019
INDONESIA Tangerang 7
7 HOTEL LEMO Jl. Raya Hotel 121/221 12 De 2019
Karawaci Legok /SMKN

17
no 88 kelapa
dua Tangerang 7
-Banten
Perum Puri
ICA Bintaro Hijau
Organisasi
(INDONESIAN blok H 6 NO 5
8 Chef - 18 FEB 2020
CHEF Parung Serab
Indonesia
ASSOCIATION) ciledug
Tangerang
Jl Binong Raya
121/046
HOTEL SAHID Kav 9,
9 Hotel /Smkn- 9 SEP 2019
MUTIARA Karawaci-
7
Tangerang
Jl Letjend
121/046
HOTEL MENARA S.Parman Kav
10 Hotel /Smkn- 3 SEP 2019
PENINSULA 78 Slipi Jakarta
7
Barat
Jl. Ecopolis
Boulevard utara Restoran 121/387
GUBUG MAKAN
11 no 78 citra raya Sunda /Smkn- 15 FEB 2019
MANG ENGKING
Panongan outdoor 7
Tangerang
Jl Moh Toha 121/445
Km 2.1 Pasar /Smkn-
Baru Tangerang 7 dan
HOTEL SITI
12 Hotel NO:001 15 FEB 2019
TANGERANG
/MOU/
SHH/III
/2019
Jl. BSD
Boulevard Utara
SC II No 2 BSD 121/438
HOTEL SAPPHIRE
13 City Lengkong Hotel /Smkn- 6 MAR 2019
SKY
Kulon 7
Pagedangan
Tangerang
14 HOTEL AMARIS Perumahan Citra Hotel 121/454 1 APR 2019
Raya blok KA /Smkn-

18
01 Kavling No 2
Panongan
7
Tangerang-
Banten
BAKMI GM Jl. Arjuna Utara
GAJAH MADA / No 66 Jakarta
15 Restoran - 25 APR 2019
PT GRIYA Barat 11510
MIESEJATI
Springs
Boulevard Blok 121/006
THE SPRINGS
16 C No 1 gading Hospitality /Smkn- 01 JUN 2018
CLUB
serpong - 7
Tangerang
Sumber : SMK N7 Kab. Tangerang , WK. Hubungan Industri

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang meliputi
substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama 3
(tiga) tahun mulai kelas 10,11, dan 12 yang memuat kelompok mata pelajaran
sebagai berikut ini:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;

19
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan dalam
kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh.
Dengan demikian, cakupan dari masing-masing kelompok itu dapat
diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan setiap kelompok
mata pelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Cakupan kelompok mata pelajaran

KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
dan Kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

20
KELOMPOK
NO MATA CAKUPAN
PELAJARAN
dan Teknologi teknologi padaSMKdimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi
serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif, dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi
dan mengekspresikan keindahan serta harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
dan Kesehatan kesehatan pada SMK dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
Penyusunan Struktur kurikulum didasarkan atas standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran yang telah ditetapkan oleh
BSNP.SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerangpada tahun pelajaran 2020/2021
sepenuhnya menerapkan Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendikbud dan
Peraturan bersama Dirjen Dikdasmen dan Surat dari Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor: 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah

21
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), maka
dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah berdasarkan Nomor
07/D.D5/KK/2018 sebagai berikut:

Tabel 3.2. Spektrum Kurikulum Kompetensi KeahlianTata Boga


Program Keahlian : Kuliner
Kompetensi Keahlian : Tata Boga

ALOKASI
MATA PELAJARAN
WAKTU

A. Muatan Nasional  
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila danKewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 320
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggrisdan Bahasa Asing Lainnya*) 352
  1.734
B. Muatan Kewilayahan  
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252

22
C. Muatan Peminatan Kejuruan  
C1. Dasar Bidang Keahlian  
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 IPA Terapan 108
3 Kepariwisataan 108
C2. Dasar Program Keahlian  
KeamananPangan (Sanitasi, HigienisdanKeselamatan
1 72
Kerja)
2 PengetahuanBahanMakanan 108
3 Boga Dasar 180
4 Ilmu Gizi 108
C3. Kompetensi Keahlian  
1 Tata Hidang 252
2 Pengolahan dan Penyajian Makanan 558
3 Produk Cake dan Kue Indonesia 452
4 Produk Pastry dan Bakery 452
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
    3.030
    5.016
Sumber : Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor:06/D.D5/KK/2018
Tabel 3.3 Struktur Kurikulum Kelompok Mata Pelajaran Muatan Nasional
BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA
PROGRAM KEAHLIAN : KULINER
KOMPETENSI KEAHLIAN : TATA BOGA

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional            
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 3 3 - - - -
6 Bahasa Inggrisdan Bahasa Asing Lainnya*) 3 3 3 3 4 4
  Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan            
1 Seni Budaya 3 3 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2 - -
  Jumlah B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan            
C1. Dasar Bidang Keahlian            

23
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - -
2 IPA Terapan 3 3 - - - -
3 Kepariwisataan 3 3 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian            
Keamanan Pangan (Sanitasi, Higienis dan
1 2 2 - - - -
Keselamatan Kerja)
2 Pengetahuan Bahan Makanan 3 3 - - - -
3 Boga Dasar 5 5 - - - -
4 Ilmu Gizi 3 3 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian            
1 Tata Hidang - - 7 7 - -
2 Pengolahandan Penyajian Makanan - - 7 7 9 9
3 Produk Cake dan Kue Indonesia - - 5 5 8 8
4 Produk Pastry dan Bakery - - 5 5 8 8
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 7 7 8 8
  Jumlah C 22 22 31 31 33 33
  Total 46 46 48 48 48 48
Sumber :Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor:
07/D.D5/KK/2018

Keterangan:
 Matapelajaran Kelompok Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan dan
Muatan Peminatan Kejuruan adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok Muatan
Nasional, Muatan Kewilayahan dan Muatan Peminatan Kejuruan adalah
kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
 Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel
yangmemiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki
bebanbelajar tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mapel yang memiliki
alokasi waktu belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatapmuka
3 X 45 menit per minggu; dan seterusnya
 Muatan Lokal dapat memuat Seni dan Budaya Daerah
 Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang
telah ditetapkan dalam struktur di atas

24
 Kegiatan ekstra kurikuler terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR,
danlainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan.
 Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajarberdasarkan minat mereka. Struktur
kurikulum memperkenankanpeserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
KelompokPeminatan Kejuruan. Kelompok Peminatan Kejuruan yang dipilih
peserta didik terdiri atas kelompok Teknik Permesinan, Teknik Kendaraan Ringan,
Perhotelan, Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor,
dan Tata Boga. Sejak mendaftar ke SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang, di Kelas
X seorang peserta didiksudah harus memilih kelompok peminatan kejuruan mana
yang akan dimasuki.Pemilihan Kelompok Peminatan kejuruan berdasarkan
nilaiujian nasional SMP/MTs, rekomendasi guru bimbingan dan konseling diSMP,
hasil tes fisik dan kesehatan ketika mendaftar di SMK Negeri 7 Kabupaten
Tangerang.

25
Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang meliputi sejumlah mata
pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP, dan muatan lokal yang
dikembangkan oleh sekolah berdasarkan hasil kajian, serta kegiatan
pengembangan diri.
1) Mata pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan
yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui
metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran
ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan
pendidikan. Metode dan pedekatan pada mata pelajaran bergantung pada ciri
khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan
pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut
terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada SMK.
Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia
usaha/asosiasi profesi, subtansi mata pelajaran di SMK dikemas dalam
berbagai mata pelajaran yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi
Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, muatan Peminatan Kejuruan, dan
pengembangan diri.
Muatan Nasional adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik menjadi pribadi utuh, yang memiliki norma-norma
kehidupan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial (anggota
masyarakat) baik sebagai warga negara Indonesia maupn sebagai warga
dunia.Muatan Nasional diberikan agar peserta didik bisa hidup dan
berkembang selaras dalam kehidupan pribadi, sosial dan bernegara. Program
ini berisi mata pelajaran yang lebih menitik beratkan pada norma, sikap dan
perilaku yang harus diajarkan, ditanamkan dan dilatihkan pada peserta didik,
disamping kandungan pengetahuan dan keterampilan yang ada di dalamnya.
Mata pelajaran pada kelompok Muatan Nasional berlaku sama untuk semua
kompetensi keahlian.
Muatan kewilayahan adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membentuk peserta didik sebagai individu agar memiliki dasar pengetahuan

26
yang luas dan kuat untuk menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan sosial, lingkungan kerja, serta mampu
mengembangkan dirisesuai denga perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni. Muatan kewilayahan berisi mata pelajaran yang lebih
menitikberatkan pada pemberian kesempatan pada peserta didik untuk
memahami dan menguasai konsep dan prinsip ilmu dan teknologi yang dapat
diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan atau melandasi kompetensi untuk
bekerja.
Muatan kewilayahan diberikan agar peserta didik tidak hanya memahami dan
menguasai ”apa” dan ”bagaimana” suatu pekerjaan dilakukan, tetapi juga
memberi pemahaman dan penguasaan tentang ”mengapa” hal tersebut harus
dilakukan. Muatan kewilayahan terdiri dari kelompok mata pelajaran yang
berlaku sama bagi semua kompetensi keahlian dan mata diklat yang hanya
berlaku bagi kompetensi keahlian tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-
masing kompetensi keahlian.
Muatan peminatan kejuruan adalah kelompok mata pelajaran yang berfungsi
membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum
ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang
dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Muatan
peminatan kejuruan melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak
ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Muatan peminatan
kejuruan diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap kompetensi
keahlian.

B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikanyang berisi
muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dankeunikan lokal yang
dimaksudkan untuk membentuk pemahamanpeserta didik terhadap potensi di
daerah tempat tinggalnya.
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

27
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan
Pengembangan muatan lokal di SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang
memperhatikan beberapa prinsippengembangan sebagai berikut.
1. Utuh: Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukanberdasarkan
pendidikan berbasis kompetensi, kinerja, dankecakapan hidup.
2. Kontekstual : Pengembangan pendidikan muatan lokal dilakukan berdasarkan
budaya, potensi, dan masalah daerah.
3. Terpadu : Pendidikan muatan lokal dipadukan dengan lingkungan
satuanpendidikan, termasuk terpadu dengan dunia usaha danindustri.
4. Apresiatif: Hasil-hasil pendidikan muatan lokal dirayakan (dalam
bentukpertunjukkan, lomba-lomba, pemberian penghargaan) di tingkat
satuanpendidikan dan daerah.
5. Fleksibel: Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan
danpengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisidan
karakteristik satuan pendidikan
Potensi geografis SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang yang berada di wilayah
Kelapa Dua sebagaian besar terdiri atas daerah perdagangan, perkantoran dan
industri kecil dan menengah akan banyak memberikan warna terhadap proses
pembelajaran. Oleh karena itu, program Muatan Kewilayahn untuk sekolah yang
dipilih adalah yang berkaitan dengan kondisi di wilayah Kabupaten Tangerang
yaitu BTQ (Baca Tulis Qur’an).
Strategi implementasi muatan lokal untuk semua dilaksanakan secara mandiri
melalui matapelajaran Muatan Lokal. Adapun Kompetensi Intidan Kompetensi
Dasar Muatan Lokal BTQsebagai berikut:

28
1. BTQ
Tabel 3.4
Kelas X
Semester 1
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Memahami makhorijul khuruf 1.1.Siswa mampu menjelaskan makhorijul
dan menerapkan dalam praktik huruf dengan baik dan benar
membaca Al-Qur’an dengan 1.2.Siswa mampu menerapkan makhorijul
baik dan benar huruf dengan baik dan benar
2. Menerapkan Hukum Bacaan 2.1 Menjelaskan Hukum Bacaan Lam ta’rif
Lam ta’rif (Al) / Idghom (Al) / Idghom Syamsiyah.
Syamsiyah dan Idhar 2.2 Membedakan Hukum Bacaan Lam ta’rif (Al)
Qomariyah / Idhar Qomariyah
2.3 Menerapkan Hukum Bacaan Lam ta’rif
(Al) / Idghom Syamsiyah dan Idhar
Qomariyah dalam surat-surat Al-Qur’an.
3. Membaca Al Qur’an Surat- 3.1 Membaca Al Qur’an surat-surat Al Fatihah,
surat pendek pilihan dengan An Nas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al Lahab, An
baik dan benar (Tartil) Nashr, Al Kafirun dan Al Kautsar.
3.2 Menghafal Al Qur’an surat-surat Al
Fatihah, An Nas, Al Falaq, Al Ikhlas, Al
Lahab, An Nashr, Al Kafirun dan Al
Kautsar
4. Memahami kaidah menulis 4.1. Siswa mampu menjelaskan kaidah
huruf-huruf Al-Qur’an dengan menulis huruf huruf Al Qur’an lepas
baik dan benar berharokat dengan baik dan benar
4.2. Siswa mampu menerapkan kaidah
menulis huruf huruf Al Qur’an lepas
berharokat dengan baik dan benar
4.3. Siswa mampu menjelaskan kaidah
menulis huruf huruf Al Qur’an bersambung
berharokat dengan baik dan benar

4.4. Siswa mampu menerapkan kaidah

29
menulis huruf huruf Al Qur’an bersambung
berharokat dengan baik dan benar

Tabel 3.5
Kelas X
Semester 2
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
5. Memahami dan Menerapkan 5.1 Menjelaskan hukum baca Nun mati /Tanwin
Hukum Bacaan Nun Mati / dan Mim mati.
Tanwin Dan Mim Mati 5.2 Membedakan hukum baca Nun mati
/Tanwin dan Mim mati
5.3 Menerapkan hukum baca Nun mati /Tanwin
dan Mim mat dalam bacaan surat-surat Al
Qur’an.
6. Membaca Al Qur’an Surat- 6.1 Membaca Al Qur’an surat-surat Al Maa’un,
surat pendek pilihan dengan Al Quraisy, Al Fiil, Al Humazah, Al ‘Ashr
baik dan benar (Tartil) dan At Takatsur
6.2 Menghafal Al Qur’an surat-surat Al
Maa’un, Al Quraisy, Al Fiil, Al Humazah,
Al ‘Ashr dan At Takatsur
7. Memahami kaidah menulis 7.1 Siswa mampu menjelaskan kaidah menulis
kalimah (Bhs Indonesia: kata) kalimah isim dengan baik dan benar
Al-Qur’an dengan baik dan 7.2 Siswa mampu menerapkan kaidah menulis
benar kalimah isim dengan baik dan benar
7.3 Siswa mampu menjelaskan kaidah menulis
kalimah fi’il dengan baik dan benar
7.4 Siswa mampu menerapkan kaidah kalimah
fi’il dengan baik dan benar

Tabel 3.6
Kelas XI
Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

30
8. Memahami Hukum Bacaan 8.1 Siswa mampu Menjelaskan Hukum Bacaan
Qolqolah dan Hukum Bacaan Qolqolah dan Hukum Bacaan Lam dan Ro’
Lam dan Ro’ 8.2 Siswa mampu menerapkan Hukum Bacaan
Qolqolah dan Hukum Bacaan Lam dan Ro’
9. Membaca Al Qur’an Surat- 9.1 Membaca Al Qur’an surat-surat Al Qori’ah,
surat pendek pilihan dengan Al ‘Adiyat, Al Zalzalah, dan Al Baiyinah.
baik dan benar (Tartil) 9.2 Menghafal Al Qur’an surat-surat Al
Qori’ah, Al ‘Adiyat, Al Zalzalah, dan Al
Baiyinah
10. Memahami kaidah menulis Al- 10.1 Siswa mampu menjelaskan kaidah
Qur’an dengan baik dan benar menulis Al Qur’an standar khot naskhi
dan mengamalkan dalam dengan baik dan benar
kehidupan sehari-hari 10.2 Siswa mampu menerapkan kaidah
menulis Al Qur’an standar khot naskhi
dengan baik dan benar

Tabel 3.7
Kelas XI
Semester 2
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
11. Memahami Hukum Bacaan 11.1 Menjelaskan hukum bacaan Mad dan
Mad dan Waqof dan Waqof.
menerapkan dalam membaca 11.2 Menunjukan hukum bacaan Mad dan
Al Qur’an dengan baik dan Waqof dalam bcaan surat Al Qur’an
benar 11.3 Menerapkan hukum bacaan Mad dan
Waqof dalam bcaan surat Al Qur’an.
12. Membaca Al Qur’an Surat- 12.1 Membaca Al Qur’an surat Al Qodr, Al
surat pendek pilihan dengan ‘Alaq, At Tiin, dan Al Insyiroh
baik dan benar (Tartil) 12.2 Menghafal Al Qur’an surat Al Qodr, Al
‘Alaq, At Tiin, dan Al Insyiroh
13. Memahami kaidah menulis Al- 13.1 Siswa mampu menjelaskan kaidah menulis
Qur’an dengan baik dan benar Al Qur’an menggunakan khot kufi dengan
dan mengamalkan dalam baik dan benar
kehidupan sehari-hari

31
13.2 Siswa mampu menerapkan kaidah menulis
Al Qur’an menggunakan khot kufi dengan
baik dan benar

C. Kegiatan Pengembangan Diri


Pengembangan diri dilakukan dengan mengembangkan karakter peserta didik
sebagai pribadi, anggota masyarakat di mana siswa berada, dan sebagai
masyarakat global yang memiliki daya saing.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui:
a. Pelayanan Bimbingan Karir Konseling, yang berkenaan
dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan
karier peserta didik.
Bimbingan Karir dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta
didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan
berkembang secara optimal, dalam mengembangkan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kemampuan belajar, terkait dengan pengembangan karir,
melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-
norma yang berlaku.
Bimbingan Karir dan Konseling bagi peserta didik meliputi kemampuan
menentukan pilihan jenis karir, menerapkan nilai-nilai hubungan industrial
dalam lingkup dunia kerja atau ketenagakerjaan, dan layanan belajar baik
pribadi maupun kelompok
Tujuan Bimbingan Karir dan Konseling adalah sebagai berikut.
1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang
terkait dengan pekerjaan.
2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang
menunjang kematangan kompetensi kerja.
3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja
dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal
bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.
4. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai
pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang

32
pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.
5. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara
mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut,
lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan
kerja.
6. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang
kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.
7. Mengenal keterampilan, minat dan bakat. Keberhasilan atau
kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh minat dan bakat
yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiaporang perlu memahami
kemampuan dan minatnya, dalam bidangpekerjaan apa dia mampu, dan
apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.
8. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan
karier.
9. Memiliki kemampuan untuk menciptakan suasana hubungan industrial
yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat.
b. Kegiatan Ekstrakurikuler, adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
olehpeserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan
dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan
tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan
peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMK/MAK ditujukan untuk pengembangan
kreativitas peserta didik. Pengembangan kreativitas dimaksudkan untuk
menumbuhkan kemampuan untuk mencipta melalui berbagai kegiatan
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat secara optimal, serta
tumbuhnya kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk
diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
1. Bidang Pengembangan
a. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai

33
dengan potensi, bakat dan minat untuk dapat berprestasi secara
optimal.
b. Pengembangan keagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang
c. membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius,
disiplin, kerjasama dan rasa tanggung jawab sosial lainnya.
d. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu
peserta didik mengembangkan potensi dirinya dengan suasana
rileks, mengembirakan dan menyenangkan untuk pengembangan
karir.
2. Prinsip Kegiatan
a. Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
b. Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
c. Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
d. Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam
suasana yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan
berhasil.
f. Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
3. Format Kegiatan
a. Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik secara perseorangan.
b. Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
c. Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta
didik dalam satu kelas.
d. Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
peserta didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.

34
e. Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti
seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas
atau kegiatan lapangan.
4. Program
a. Jenis Program
1. Program Tahunan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu tahun,
antara lain: Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),
pelaksanaan lomba (Paskibra, PMR, dll).
2. Program Semesteran, yaitu suatu bentuk rencana kegiatan
yang dilaksanakan dalam rentang waktu setengah tahunan (6
bulan).
3. Program Bulanan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali dalam satu bulan,
antara lain: mengikuti kegiatan lomba yang diadakan di luar
sekolah.
4. Program Mingguan, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan dalam rentang waktu sekali atau dua kali dalam
seminggu, antara lain: kegiatan Pramuka, PMR, Paskibra,
Olah Raga, dll.
5. Program Harian, suatu bentuk rencana kegiatan yang
dilaksanakan setiap hari, antara lain bersih lingkungan.
Tabel 3.10 Kegiatan Ekstrakurikuler
Jenis
No. Kelompok Tujuan
Ekstrakurikuler
1. Bela Negara a. Pramuka 1. Meningkatkan
b. PMR &UKS kesadaran dan
c. Paskibra wawasan peserta
didik akan
status, hak, dan
kewajibannya
dalam berbangsa
dan bernegara;

35
2. Meningkatkan
kesadaran dan
wawasan
kebangsaan, jiwa
patriotisme, dan
bela negara.
2. Olahraga a. Basket ball Meningkatkan
b. Futsal potensi fisik serta
c. Volley ball membudayakan
d. Pencak silat sikap sportif,
e. Taekwondo disiplin, kerja sama,
f. Bulutangkis dan hidup sehat.
3. Seni, Budaya, dan a. Seni Tari Menigkatkan
bahasa b. Marawis dan sensitifitas,
seni suara kemampuan
c. Englis Club mengekspresikan dan
d. Musik mengapresiasi
keindahan harmoni
baik dalam
kehidupan individual
maupun kehidupan
bermasyarakat
4. Keagamaan dan a. Pembinaan Meningkatkan nilai-
Kerohanian Pengelolaan nilai estetika,
Mesjid sebagai spritual, intelektual,
pusat kegiatan dan kesadaran
pengembangan sebagai makhluk
keagamaan dan Tuhan dan sosial
sosial (DKM) yang memiliki
b. Bimbingan mental kuat yang
dakwah didasari nilai-nilai
agama
Sumber : Kesiswaan tahun 2018

36
b. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan
karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan
keteladanan.
Tabel 3.11 Kegiatan Pembinaan Peserta Didik
RUTIN SPONTAN KETELADANAN
Upacara Membiasakan berpakaian rapi dan
menghargai orang disiplin
lain dan menghargai
waktu
Jumat Islami dengan Membiasakan memberikan pujian
membaca surat yassin mensyukuri nikmat dan taat beribadah,
dan diselingi dengan Tuhan dan serta mencintai
Jumat bersih menumbuhkan kebersihan
ketaqwaan. Serta lingkungan.
membiasakan hidup
menjaga lingkungan
sekitar
sholat berjamaah Menghargai waktu, Menigkatkan iman dan
membiasakan untuk taqwa kepada Allah
melaksanakan sholat SWT.
beremaah.
Membaca doa sebelum Mensyukuri nikmat Meningkatkan
dan sesudah belajar Tuhan keimanan ketaqwaan
Sumber: Kesiswaan tahun 2018

D. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang diatur di SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerangmenggunakan
Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar
yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang
berlaku di SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan
jam pembelajaran (jp). Satu jam pembelajaran berlangsung selama 45 menit, dan
minggu efektif dalam satu tahun (dua semester) adalah 35 minggu.

37
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Jumlah jam tatap muka yang tercantum
dalam struktur kurikulum SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerangadalah sebagai
berikut:

Tabel 3.12 Jumlah Jam Tatap Muka


Jumlah Jam Pembelajaran Per
NO Kelas
Minggu
1 10 46 Jp
2 11 48 Jp
3 12 48 Jp
Sumber: Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor:07/D.D5/KK/2018

Jam pembelajaran di SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang sudah sesuai dengan


yang dialokasikan pada Kurikulum 2013. Pemanfaatan 4 jam tambahan
dialokasikan untuk mendalami mata pelajaran tertentu agar siswa dapat lebih
berprestasi dalam mata pelajaran tersebut.
Untuk kelas X 2 jam tambahan dialokasikan 1 jam untuk pelajaran Kimia, dan 1
jam untuk Bimbingan Konseling (tatap muka).Sementara itu 1 jam tambahan
untuk kelas XI dan XII .
Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT)
adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh
peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi.
Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik, sedangkan
untuk kegiatan mandiri tidak terstruktur waktu penyelesaiannya diatur sendiri
oleh peserta didik.

38
Pemanfaatan 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran
tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
(KMTT) disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran.
Alokasi waktu untuk praktik adalah satu jam tatap muka setara dengan dua jam
kegiatan praktik di sekolah atau empat jam praktik di luar sekolah.

39
Tabel 3.13 Alokasi Waktu Untuk Praktik
Jumlah
Jumlah jam
Satu jam Minggu jam
pembela-
Kelas tatap muka Efektif per pembelajar
jaran Per
(menit) tahun ajaran an per
minggu
tahun
45 22 35
10 770

11 45 29 35 1015

12 45 30 35 1050
Sumber: Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Nomor:07/D.D5/KK/2018
Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola
pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;
1. Pembelajaran di sekolah
Melakukan pembelajaran program normatif, adaptif dan produktif, untuk
pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian
serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan
dapat melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya. Disamping
itu dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi.
2. Pembelajaran di Industri / dunia kerja
Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program
bersama yang telah disepakati oleh sekolah dengan DU/DI berbentuk Praktik
Kerja Indudtri (Prakerin) dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar
kemajuan pelatihan, perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan kerja.
Untuk pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ;
a. Pengkondisian Prakerin;
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik
melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru
tamu dari industri atau dunia usaha.

b. Pemprograman Bersama;

40
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang
Prakerin/Humas) dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta
didik selama Praktik industri bisa diketahui bersama.
c. Guru Tamu;
Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi
informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.
d. Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat X pada setiap
liburan untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh
ORTU/lingkungan yang ada dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil
Praktik Orientasi Kerja yang dilakukan selama liburan akhir semester
gasal/genap.

E. Ketuntasan Belajar
Prosedur Penetapan
Kriteria BelajarMinimal (KBM)  adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB)
yangditentukan oleh satuan pendidikan. KBM pada akhir jenjang satuan
pendidikan untuk kelompokmata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan
teknologi merupakan batas ambang kompetensi (Permendiknas Nomor: 20/2007
tentang Standar Peniaian Pendidikan, Pengertian butir 10).
Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan
praktik dinyatakandalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang0 -100.
Penetapan KBM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun pelajarandan
atau awal semestermelaluiproses penetapan KBM setiap Indikator, Kompetensi
Dasar (KD), Standar Kompetensi(SK) menjadi KBM mata pelajaran,
denganmempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut:
- Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus
dicapai oleh pesertadidik..
- Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang
bersangkutan.
- Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran
padamasing-masing sekolah.

41
- Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah
ditetapkandalam suatu kompetensi   dasar berkisar antara 0% sd 100%.
Kriteria ideal ketuntasan masing-masing indikator 75 %.
- Dewan guru dapat menentukan kriteria belajar minimal  (KBM ) dibawah
nilaiketuntasan belajar ideal, namun secara bertahap harus meningkatkan
kriteria ketuntasanbelajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria
ketuntasan ideal.
- KBM tersebut dicantumkan dalam LHB (berlaku untuk pengetahuan
maupun praktik) dandiinformasikan kepada seluruh warga sekolah dan
orang tua peserta didik.
- KriteriaBelajar Minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk setiap
indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%.
1. KBM Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan
KBM Muatan Nasional dan Muatan Kewilayahan ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung
dalam penyelenggaraan pembelajaran dengan rincian sebagai berikut :
a). Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
1). Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
2). Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
3). Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
b). Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
1). Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
2). Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
3). Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
c). Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
1). Dukungan tinggi, diberi skor 3
2). Dukungan sedang, diberi skor 2
3). Dukungan rendah, diberi skor 1

42
2. KBM Muatan Peminatan Kejuruan
KBM Muatan Peminatan Kejuruan mengacu kepada standar minimal
penguasaan kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD
Muatan Peminatan Kejuruan pada dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau
kompeten/tidak kompeten. Peserta didik yang mencapai kompetensi
minimal diberi skor 78 atau 7,8. Penentuan nilai ketuntasan belajar
Muatan Peminatan Kejuruan dapat dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut :
a). Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan
dan sikap sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar
kompetensi mengarah pada kebutuhan ranah taksonomi.
b).Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan
sikap. Batas kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang
dipersyaratkan pada setiap KI/KD/indikator yang merupakan
kemampuan minimal. Peserta didik dinyatakan kompeten jika
memenuhi persyaratan minimal berikut :
1). Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
2). Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang
dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi
(lihat lampiran RPP Perangkat Penilaian).
c). Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan
menggabungkannya sesuai dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan
indikator dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 78.
Gradasi nilai hanya diberikan kepada peserta didik yang telah
dinyatakan kompeten, yang berarti nilai 78 telah dimiliki peserta didik.
Jika peserta didik memiliki performansi/unjuk kerja melebihi standar
minimal yang ditetapkan dalam aspek penilaian seperti : Lebih cepat,
lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif, lebih bersih, dan lebih teliti,
maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih dari 78.

43
Tabel 3.14 Kriteria Belajar Minimal
KRITERIA BELAJAR MINIMAL (KBM)

KBM
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional            
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 78 78 78 78 78 78
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 78 78 78 78 78 78
3 Bahasa Indonesia 78 78 78 78 78 78
4 Matematika 78 78 78 78 78 78
5 Sejarah Indonesia 78 78 - - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*) 78 78 78 78 78 78
  Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan            
1 SeniBudaya 78 78 - - - -
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 78 78 78 78 - -
  Jumlah B 78 78 78 78 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan            
C1. Dasar Bidang Keahlian            
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 78 78 - - - -
2 IPA Terapan 78 78 - - - -
3 Kepariwisataan 78 78 - - - -
C2. Dasar Program Keahlian            
Keamanan Pangan (Sanitasi, Higienis dan
1 78 78 - - - -
KeselamatanKerja)
2 Pengetahuan Bahan Makanan 78 78 - - - -
3 Boga Dasar 78 78 - - - -
4 Ilmu Gizi 78 78 - - - -
C3. Kompetensi Keahlian            
1 Tata Hidang - - 78 78 - -
2 Pengolahan dan Penyajian Makanan - - 78 78 78 78
3 Produk Cake dan Kue Indonesia - - 78 78 78 78
4 Produk Pastry dan Bakery - - 78 78 78 78
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 78 78 78 78
  Jumlah C 22 22 31 31 33 33
  Total 46 46 48 48 48 48
Sumber :Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor: 07/D.D5/KK/2018

44
Sekolah akan mengusahakan ketuntasan minimal dari tahun ke tahun selalu
mengalami peningkatan sehingga mencapai kriteria ketuntasa minimal
(KBM) ideal 75 %

F. Kriteria Kenaikan Kelas


1. Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan
yang menegaskan bahwa peserta didik telah kompeten dan berhak
melanjutkan ke jenjang kompetensi-kompetensi tahun selanjutnya.
Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat melanjutkan, ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi aspek :
1. Akademik : sesuai dengan KBM
2. Nonakademik :
a). Kehadiran ≥ 90%
b). Sikap/kepribadian minimal B
Kriteria Kenaikan Kelas bagi peserta didik di SMK Negeri 7
Kabupaten Tangerang apabila memenuhi syarat:
1. Telah menyelesaikan semua program pembelajaran yang menjadi
bebannya
2. Nilai Pendidikan Agama dan PKn harus telah mencapai KBM
3. Nilai Mata Pelajaran yang diuji nasionalkan harus mencapai KBM
4. Mempunyai nilai minimal B pada penilaian akhir untuk mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhak mulia,
kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok estetika
dan kelompok pendidikan jasmani dan olahraga
5. Dewan guru menyatakan bahwa siswa yang bersangkutan memiliki
kepribadian baik.
6. Hadir di kelas minimal 90% dari total pembelajaran yang diberikan
oleh guru pada semester tersebut
2. Pelaksanaan Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar
peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

45
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan
dalammembuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester.
Setelahmenetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik
penilaian sesuaidengan indikator dan mengembangkan instrumen serta
pedomanpenyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali
denganpenelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes.
Penelusurandilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk
mengeksplorasipengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat
kemampuanpeserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan
mengacupada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran
yangdiintegrasikan dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk
mengetahuikemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada
peserta didik disertaibalikan (feedback) berupa komentar yang
mendidik (penguatan) yangdilaporkan kepada pihak terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikanpembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil
penilaiankompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk
penilaian hasilpembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual
dansikap sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada
kepalasekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas,
guruBimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode
yangditentukan.
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh
semuapendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan
dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru
kelas.

46
3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk
menilaipencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan
sebagai berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi
denganmengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengkoordinasikan penilaia harian, penilaian akhir semester, penilaian
akhir tahun, ujian tingkat kompetensi, danujian akhir sekolah/madrasah;
c. menentukan kriteria kenaikan kelas;
d. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat
kompetensikepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku
rapor;
e. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan
kepadadinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
f. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali
pesertadidik dan dinas pendidikan.
4. Remedial dan Pengayaan
Pelayanan Program remedial dan pengayaan
a. Ketentuan Pelaksanaan Remedial
1. Ketentuan Pelaksanaan Remedial
 Setiap peserta didik berhak mengikuti kegiatan remedial untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria
ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah,
 Pelaksanaan remidia hanya dilakukan terhadap peserta didik yang
dalam penilaian proses dan hasil belajar yang diperolehnya, baik
satu KI , KD maupun pada mata pelajaran belum mencapai KBM
yang telah ditetapkan,
 Hasil remedial peserta didik yang telah tuntas ditulis oleh guru mata
pelajaran pada blangko tanda mengikuti remedial yang disiapkan
oleh sekolah, diisi dan ditandatangani oleh guru mata pelajaran
bersangkutan, selanjutnya baru kemudian diserahkan kepada
bidang akademik dan wali kelas,

47
 Bidang akademik / kurikulum dan wali kelas tidak berhak merubah
nilai siswa yang belum menyerahkan format tanda telah mengikuti
remedial, sekalipun siswa yang bersangkutan telah mengikuti
remedial
b. Waktu pelaksanaan remedial
 Pelaksanaan remedial dapat dilakukan pada setiap akhir penilaia
harian, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun,
 Peserta didik yang nilainya belum mencapai KBM diberi
kesempatan mengikuti remedial maksimal 3 (tiga) kali ,
 Batas waktu pelaksanaan remedial paling lambat sampai dengan
akhir tahun pelajaran ,
 Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan siswa belum
melaksanakan remedial, maka bidang akademik dan wali kelas berhak
menulis nilai siswa yang bersangkutan dengan nilai sebelum remedial
secara permanen pada Buku Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
c. Teknis pelaksanaan remedial
 Pelaksanaan remedial juga dapat dilakukan setelah peserta didik
mempelajari KD tertentu
 Mengingat indikator keberhasilan belajar peserta didik adalah
tingkat ketuntasan dalam mencapai KI yang terdiri dari beberapa KD,
maka pelaksanaanya remedial juga dapat dilakukan setelah peserta
didik menempuh tes KI yang terdiri dari beberapa KD.
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa KI merupakan satu
kebulatan kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Peserta didik yang
belum mencapai penguasaan KI tertentu, maka perlu mengikuti program
remedial
 Bentuk pelaksanaan remedial dapat dilakukan peserta didik dengan
cara :
1. Mengikuti pembelajaran ulang yang diberikan guru dengan
metode dan media yang berbeda
2. Mengikuti bimbingan secara khusus yang diberikan guru , misalnya
bimbingan perorangan

48
3. Mengerjakan tugas – tugas latihan secara khusus yang diberikan
oleh guru
4. Mengikuti kegiatan tutorial yang diberikan teman sekelasnya yang
memiliki kecepatan belajar yang lebih baik sesuai dengan dengan
arahan yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran yang
bersangkutan
 Hasil belajar yang menunjukan tingkat pencapaian kompetensi
melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan
lain – lain .sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan
harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester.
 Jika peserta didik tidak lulus karena hasil penilaian hasil, maka
peserta didik yang besangkutan hanya mengulang tes tersebut dengan
pembelajaran ulang jika diperlukan. Namun apabila ketidaklulusan
peserta didik akibat penilaian proses yang tidak diikuti (misalnya
praktik, diskusi / presentasi kelompok), maka sebaiknya peserta didik
mengulang semua proses yang harus diikuti.
 Nilai hasil remedial yang diperoleh peserta didik tidak melebihi nilai
KBM yang telah ditetapkan.
5. Ketentuan Pelaksanaan Pengayaan
1) Ketentuan pelaksanaan pengayaan
 Pembelajaran pengayaan merupakan kegiatan peserta didik yang
melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan
tidak dilakukan oleh semua peserta didik
 Pembelajaran pengayaan memberikan kesempatan bagi peserta
didik yang memiliki kelebihan sehingga mereka dapat
mengembangkan minat dan bakat serta mengoptimalkan
kecakapannya,
 Bentuk pengayaan dapat berupa belajar mandiri berupa diskusi ,
tutor sebaya , membaca dan lain – lain yang menekankan pada
penguatan KD tertentu dan tidak ada penilaian di dalamnya
2) Teknis pelaksanaan pengayaan

49
 Pelaksanaan pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk antara
lain :
 Belajar kelompok
Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama pada jam – jam pelajaran
sekolah biasa , sambil menunggu teman – temannya yang
mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai
ketuntas
 Belajar mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati
 Pembelajaran Berbasis Tema
Memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga peserta
didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin
ilmu

G. Kriteria Kelulusan
a). Kelulusan peserta didik dari SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang
menggunakan ketentuan yang tercantum dalam PP nomor 32 tahun 2013
pasal 72 ayat 2 dan Permendikbud No.57 Tahun 2015 Tentang Penilain Hasil
Belajarditentukan oleh sekolah berdasarkan rapat Dewan Guru dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik
3) Lulus Ujian Sekolah.
4) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan oleh
satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru
b). Uraian tentang pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer ( UNBK ) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
( USBN )
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer
Ujian Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disebut UNBK adalah
ujian yang menggunakan komputer sebagai media untuk menampilkan soal

50
dan proses menjawabnya . Ujian Nasional Berbasis Komputer bertujuan
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan
menengah. Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir berhak
mengikuti UNBK, dan pelaksanaan ujian di SMK Negeri 7 Kab. Tangerang
berbasis komputer ( UNBK ). Untuk mengikuti UNBK, peserta didik harus
memenuhi persyaratan :
a. Memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan
pendidikan untuk mata pelajaran yang diujinasionalkan; dan
b. Memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau
berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang
setingkat lebih rendah.
c. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat mengikuti UNBK di satuan pendidikan yang
bersangkutan, dapat mengikuti UNBK di satuan pendidikan lain pada
jenjang dan jenis yang sama.
d. Peserta didik yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat megikuti UNBK utama dapat mengikuti UNBK susulan.
e. peserta didik yang belum lulus UNBK berhak mengikuti UNBK
pada tahun berikutnya.
Dalam pelaksanaan UNBK, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk:
1) Melakukan pendataan calon peserta UNBK
2) Mengamankan dan menjaga kerahasiaan soal ujian dan
dokumen pendukungnya;
3) Melaksanakan ujian dengan jujur dan amanah sesuai POS
4) Mengirimkan hasil jawaban siswa yang telah diisi oleh peserta ujian
kepada kementerian pusat
5) Menerima hasil UNBK dari penyelenggara UNBK tingkat Provinsi
6) Menerbitkan SKHUN;
7) Menetapkan dan mengumumkan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan sesuai dengan ketentuan Pasal 72, Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8) Melaporkan pelaksanaan UNBK kepada pejabat yang menugaskanya.

51
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
1) Waktu dan Teknis Pelaksanaan
 Ujian sekolah berstandar nasional dilaksanakan untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan
 Ujian Sekolah berstandar nasional dilaksanakan sebelum pelaksanaan
Ujian Nasional.
 Ujian Sekolah berstandar nasional terdiri dari ujian Tertulis dan Ujian
Praktik
 Ujian Sekolah Berstandar Nasional terdiri dari Ujian Sekolah Utama
dan Ujian Sekolah Susulan
 Kisi-kisi Ujian Sekolah disusun dan ditetapkan oleh masing masing
Satuan Pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, dan kurikulum yang berlaku
 Ujian Sekolah Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit
atau berhalangan hadir dan dibuktikan dengan surat keterangan yang
sah
 Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah Berstandar
Nasional adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan POS Sekolah
2. Persyaratan untuk mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional
 Setiap peserta didik yang belajar pada tahun terakhir berhak untuk
mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional
 Untuk mengikuti Ujian Sekolah Berstandar Nasional, peserta didik
harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam POS Ujian
Sekolah
3. Target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah
Target kelulusan yang harus dicapai dalam satu tahun pelajaran
2021/2022 adalah :

52
 Persentase kelulusan tetap dipertahankan 100%
 Nilai rata-rata mata pelajaran UNBK ( Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Produktif ) yang didapat minimal diatas 5,5
1. Uraian tentang program – program sekolah dalam meningkatkan kualitas
lulusan dengan mempertajam implementasi kinerja Sebagaimana prinsip –
prinsip pendidikan kejuruan , diantaranya :
 Guru dalam proses pembelajaran maupun dalam melakukan evaluasi mulai
dari kelas 10 (sepuluh) hendaknya menggunakan soal berstandar
UNBK/USBN yang sesuai dengan SKL di dalam kelas. Dengan demikian,
peserta didik akan terbiasa mengerjakan soal yang kualitasnya berstandar
soal UNBK (tingkat kesukaran).
 mengintensifkan bimbingan belajar di sekolah dengan pengelolaan
profesional (manajemen maupun pelayanan kepada peserta didik ).
 Dalam proses pembelajaran guru selain menggunakan acuan kurikulum,
hendaknya juga menggunakan acuan standar kompetensi Lulusan
UNBK/USBN.
2. Program sekolah untuk meningkatkan nilai rata – rata UN
Percepatan atau pemadatan kurikulum untuk mata pelajaran
UNBK/USBN contoh yang dibahas pada semester 1 (satu) ditambah 40%
pokok bahasan semester 2 (dua), hal ini dimulai dari kelas 10 sekarang.
Dengan demikian, diperkirakan jumlah kompetensi dasar kelas 12 telah habis
dibahas pada semester satu, sedangkan waktu semester 2 dapat digunakan
untuk persiapan menghadapi UNBK/USBN.
Meningkatkan kerjasama antara orang tua dengan pihak sekolah secara
sinergis dan sistematik yang dituangkan dalam program.
Sekolah melaporkan kemajuan belajar peserta didik sebulan sekali
sedangkan orang tua melaporkan problem, keluhan, dan kemajuan anaknya ke
sekolah. dengan demikian, permasalahan yang dihadapi anak dapat segera
diatasi.
3. Program sekolah untuk meningkatkan
keterserapan lulusan kerja

53
1. Membuka seluas – luasnya jaringan kerja (net work) dengan pihak dunia
usaha dan industri.
2. Meningkatkan efektivitas pendidikan dan pelatihan yang dilakukan di
internal sekolah. Keterserapan lulusan di dunia kerja tentu saja tindakan
akan terlepas dari apa yang telah dilakukan oleh sekolah terhadap peserta
didik ketika program pendidikan dan pelatihan berlangsung selama peserta
didik berada di sekolah, untuk itu diperlukan juga program sekolah yang
dapat mempertajam implementasi kinerja sekolah menengah kejuruan
sebagaimana prinsip – prinsip pendidikan kejuruan, diantaranya :
a) Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih
merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja.
b) Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas
– tugas latihan dilakukan dengan cara, alat dan mesin yang sama
seperti yang ditetapkan di tempat kerja
c) Pendidikan kejuruan akan efektif jika dia melatih seseorang dalam
kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan oleh pekerjaan
itu sendiri
d) Pendidikan kejuruan dapat memperhatikan permintaan pasar yaitu :
1. Mempertajam kinerja bimbingan dan konseling terutama dalam
hal penelusuran tamatan.
2. uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antisipasi
bagi siswa yang belum lulus ujian :
3. Membentuk tim trauma centre yang terdiri dari :
Wakil kepala bidang kesiswaan, guru BK, Pembina OSIS, dan
Wali kelas.
Tugasnya adalah menangani siswa yang belum lulus sehingga
tidak berputus asa dan mengarahkan untuk tetap bersemangat
untuk meraih kelulusannya baik melalui paket C maupun
mengulang ujian di tahun berikutnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Mendorong siswa untuk bisa mengukur hasil belajar di kelas 12
sehingga peserta didik yang belum lulus tersebut dapat mengikuti
ujian pada tahun berikutnya.

54
H. Peminatan
Yang dimaksud peminatan pada SMK menyangkut 2 hal:
1. Pembukaan dan penutupan Bidang/Program Studi Keahlian dan Paket
Keahlian di SMK yang diatur dalam Kepmendiknas No.60/U/2002 dan
Keputusan Dirjen Mandikdasmen No.251/C/KEP/MN/2008.
2. Persyaratan siswa memilih Paket Keahlian tertentu, meliputi:
a). persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN.
b). persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan berbadan sehat, tidak buta warna, tinggi badan (tergantung
pada Paket Keahlian).

I. Pendidikan Kecakapan Hidup


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan
kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja
atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).
Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan
semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara
khusus.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan
ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan
perempuan, kursus, dan lain-lain.
Pendidikan kecakapan hidup bertujuan memfungsikan pendidikan sesuai dengan
fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk
menghadapi perannya dimasa datang.
Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk ;
1. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk
memecahkan problema yang dihadapi

55
2. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam
menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang
3. Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran
yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas.
4. Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dimasyarakat, sesuai dengan
prinsip manajemen berbasis sekolah
Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional.
Pendidikan kecakapan hidup diintegrasikan kedalam semua mata pelajaran dan/atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus.
Jenis-jenis kecakapan Hidup adalah :
Tabel 3.15 Kecakapan hidup
No Konsep
1. Kesadaran sebagai mahluk Tuhan
2. Keasadaran akan eksistensi diri
3. Keasadaran akan potensi diri
4. Kecakapan menggali informasi
5. Kecakapan mengambil keputusan
6. Kecakapan memecahkan masalah
7. Kecakapan komunikasi lisan
8. Kecakapan komunikasi tulisan
9. Kecakapan kerjasama
10. Kecakapan identifikasi variabel
11. Kecakapan merumuskan hipotesis
12. Kecakapanmelaksanakan penelitian
13. Kecakapan kejuruan

Tabel 3.16 Nilai pribadi/Living Values


No Konsep
1. Kedamaian/peace
2. Kehormatan/respect
3. Kerjasama/cooperation
4. Kebebasan/freedom
5. Kebahagiaan/happiness
6. Kejujuran/honesty
7. Kerendahan hati/humility
8. Kecintaan/love
9. Tanggungjawab/responsibility
10. Kesederhanaan/simplicity
11. Toleransi/tolerance
12. Kesatuan/unity

56
Tabel 3.17 Nilai pribadi/Living Values
No Konsep Ket
1. Membaca
2. Menulis
3. Berhitung
4. Belajar sepanjang hayat
5. Mengelola informasi
6. Mengelola sumber daya
7. Mengelola hubungan sosial
8. Mengelola diri
9. Bersikap fleksibel
10. Memecahkan masalah
11. Mengambil keputusan
12. Beradaptasi
13. Berfikir kreatif
14. Memotivasi diri
15. Menyusun pertimbangan
16. Berkomunikasi lintas budaya
17. Bekerja dalam tim
18. Melakukan negoisasi
20. Memecahkan konflik
21. Kesadaran perbedaannilai
22. Kesadaran perbedaan norma sosial
23. Kemampuan berbahasa asing

57
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk
mengatur waktu kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada
Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah /
pemerintah daerah.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama stau tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik di SMK Negeri 7
Kabupaten Tangerangselama satu tahun ajaran mengikuti / menggunakan Petunjuk
Pelaksanaan kalender pendidikan propinsi Banten.

A. Permulaan Tahun Pembelajaran 2020/2021


Sesuai dengan surat edaran Dinas Pendidikan Provinsi Banten Nomor: /
-Dispend/2017, Tahun Pelajaran 2020/2021 dimulai hari Senin, 13 Juli 2020
Pada hari-hari pertama masuk sekolah tanggal 13 s.d. 17 Juli 2020 diisi dengan
kegiatan-kegiatan :
1. Pertemuan antara orang tua peserta didik dengan sekolah untuk sosialisasi
program sekolah dan membuat kesepakatan-kesepakatan dalam rangka
pelaksanaan Proses Pembelajaran.
2. Peserta didik baru Kelas 10 kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
yang diantaranya berisi :
a. Pengenalan Program
b. Wawasan Wiyata Mandala
c. Kepramukaan
d. Kesadaran berbangsa dan bernegara
e. Belajar efektif dan pengenalan kurikulum
f. Pendidikan berkarakter

58
g. Tata krama dan pembinaan mental
h. Pengenalan ekstrakulikuler
3. Untuk peserta didik kelas 11 dan 12 melaksanakan kegiatan :
a. Pembenahan 5 K
b. Bakti Sosial
c. Penyegaran Mata Pelajaran
d. Diskusi Kelompok
e. Pemantapan Disiplin Sekolah
f. Kegiatan Ramadhan

B. Jumlah Minggu Efektif


Jumlah minggu efektif tahun pelajaran 2019/2020 SMK Negeri 7 Kabupaten
Tangeranga dalah 35 minggu dan hari efektif sebanyak 218 hari.
Secara detail adalah sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Jumlah Minggu Efektif

Juml Jml Hari


Jumlah Juml
Juml ah Juml Libur Jumlah Jumlah
Hari ah
ah Ming ah Jumlah Awal Jumlah Hari Mid Hari
No Bulan Libur Hari
Hari gu Hari Hari Jumlah Puasa Hari Awal Tes, Pembagi
Semest Efek
Kale Efek Ming Libur Hari Dan Idul Masuk Ulum an
er tif
nder tif gu Resmi Sabtu Fitri Sekolah Dan Ujian Raport
1 JULI 2020 31 5 4 8 4 - 3 11 - - 12
2 AGUSTUS 2020 31 4 5 2 5 - - - - - 19
3 SEPTEMBER 2020 30 4 4 - 4 - - - - - 22
4 OKTOBER 2020 31 3 4 1 5 - - - 5 - 16
5 NOVEMBER 2020 30 4 5 - 4 - - - - - 21
6 DESEMBER 2020 31 2 4 - 4 - - 8 6 1 11
7 JANUARI 2021 31 4 5 1 5 - - - - - 20
8 FEBRUARI 2021 28 4 4 1 4 - - - - - 19
9 MARET 2021 31 3 3 2 3 - - - 6 - 14
10 APRIL 2021 30 4 4 1 4 - - - - - 21
11 MEI 2021 31 1 5 1 5 12 - - - - 7
12 JUNI 2021 30 3 4 - 4 - - - 6 1 14
JUMLAH HARI 365 41 51 17 51 12 3 19 23 2 196

Sumber : Kalender Pendidikan Prov. Banten

C. Jadwal Waktu Libur


Sesuai dengan edaran Kalender Pendidikan Provinsi Banten, secara detail
Jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus)

59
SMKNegeri 7 Kabupaten Tangerang tahun pelajaran 2020/2021 nampak
seperti bagan berikut

KALENDER PENDIDIKAN
TAHUN PELAJARAN 2020-2021

60
BAB V
PENUTUP

A. Kurikulum
Merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional.
Kurikulum SMK Negeri 7 Kabupaten Tangerang terdiri dari Pendahuluan,
Tujuan, Standar Kompetensi, Struktur dan Muatan kurikulum, kalender
pendidikan, dan Penutup.

B. Pengembangan Kurikulum
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta
didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, relevan dengan
kebutuhan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan, belajar sepanjang
hayat, seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

C. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum adalah sebagai berikut :


a. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
e. Tuntutan dunia kerja
f. Perkembangan IPTEK
g. Agama
h. Dinamika perkembangan global
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
k. Kesetaraan jender
l. Karakteristik satuan pendidikan

61
D. Komponen Kurikulum SMK meliputi :
1. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
SMK
2. Struktur dan Muatan KTSP SMK
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
3. Struktur kurikulum SMK meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga
tahun,mulai kelas 10 sampai dengan kelas 12.
4. Mata pelajaran dan alokasi waktu dapat dilihat
pada Struktur Kurikulum SMK
Menjadi bijak apabila Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai
paradigma baru hendaknya disikapi dengan pandangan terbuka, tidak apriori,
apalagi apatis. Karena harapan kita, keberadaaan Kurikulum SMKNegeri 7
Kabupaten Tangerang ini berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan tertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Memang akan terjadi sedikit kesulitan ditingkat praktis, untuk itu pelatihan
dan sosialisasi secara berkesinambungan menjadi yang niscaya. Paradigma
Baru Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan akan menjadikan:
a. Sekolah akan menjadi knowledge based centre for excellence
b. Kepala sekolah mampu memberdayakan seluruh potensi school
community
c. Kepala sekolah dan guru akan mampu melaksanakan school reform

62
d. Guru akan mampu memberdayakan potensi dirinya untuk melaksanakan
reformasi pembelajaran.
Kami yakin seluruh stakeholder SMK telah melakukan sebagian besar dari
keempat aktifitas tersebut. Namun yang belum dilakukan adalah memadukan
dan mensinergikan keempat aktifitas tersebut menjadi satu tujuan dalam
merealisasikan tujuan sekolah, program keahlian dan kompetensi lulusan,
sehingga hasil pembelajaran di SMK akan lebih fungsional.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian. Dalam merancang program
pembelajran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar
penilaian.

63

Anda mungkin juga menyukai