Anda di halaman 1dari 69

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No.

5 Kota

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemikiran


Pendidikan memegang peranan sangat penting bagi perkembangan
individu. Kualitas masyarakat yang berpendidikan akan mendukung
perkembangan suatu negara menjadi bangsa yang besar, bermartabat, dan bangga
serta cinta tanah air. Sekolah, dalam hal ini sebagai ‘miniatur dunia’, tentunya
diharapkan dapat menyiapkan peserta didik menjadi pribadi yang tangguh, kritis,
kreatif, dan memiliki sikap positif dalam menghadapi perubahan. Sekolah harus
siap membimbing peserta didik untuk berkembang di setiap proses belajarnya
sehingga mereka akan menjadi pribadi yang memiliki kompetensi untuk menjadi
bagian dari masyarakat dunia.
Sekolah adalah tempat berkumpulnya anak dengan potensi yang tidak
sama. Di dalam kelas, setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal
ini tentunya harus difasilitasi oleh Sekolah. Sebagai miniatur dunia, Sekolah
berfungsi sebagai laboratorium sosialisasi yang sangat bermanfaat bagi peserta
didik untuk bersosialisasi, berkomunikasi, mengembangkan keterampilan emosi,
dan memecahkan masalah.
Untuk membekali peserta didik menjadi pribadi yang kompeten
dibutuhkan suatu perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai
dimensi serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang
terpercaya. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik.
Untuk mencapai tujuan di atas, Sekolah membutuhkan sebuah dokumen
sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan
dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living document)
sekolah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum
1
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah


3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan

B. Analisis Konteks
Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi, sumber daya, sumber dana,
serta sarana dan prasarana yang ada di SDN No. 5 Kota Barat dalam rangka
penyusunan kurikulum tahun pelajaran 2022/2023 tingkat kesiapan sebagai
berikut :
 Faktor Internal
1. Kesiapan Siswa 85 %
2. Kesiapan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 95 %
3. Kesiapan Sarana Prasarana 85%
4. Kesiapan Sumber Dana 85 %
5. Ketersediaan buku paket 90 %
6. Ketersediaan Buku Siswa 85 %
7. Ketersediaaan Buku Refrensi guru 85 %
8. Ketersediaan Alat Peraga 80 %
 Faktor Eksternal
1. Kondisi lingkungan sekolah 85%
2. Partisipasi orang tua siswa 85 %
3. Partisipasi Komite Sekolah 85 %
4. Partisipasi warga masyarakat sekitar 80 %
5. Partisipasi Dunia Usaha dan Industri 75 %
6. Kepedulian Instansi terkait 90 %
7. Dukungan Pemerintah Pusat dan Daerah 80 %

1. Kondisi Sosiologis
Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab
terhadap proses belajar peserta didik, memiliki tujuan yang mulia dalam
2
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

mengembangkan pendidikan anak-anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai


bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama
dan nilai-nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya
dalam perjalanan belajar mereka. Peserta didik Indonesia diharapkan menjadi
warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan,
mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal
tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi penerus yang tangguh.

2. Kondisi Pedagogis
Sekolah Dasar adalah suatu lembaga yang terdiri atas peserta didik yang
memiliki karakteristik unik. Peserta didik di kelas awal adalah anak-anak usia
dini yang masih berpikir konkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi
dari pendidikan sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan
perkembangan usia. Peserta didik pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah
peserta didik dengan usia transisi dari pendidikan usia dini ke jenjang pendidikan
yang membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Pada jenjang ini
keterampilan berpikir peserta didik dikembangkan melalui proses belajar yang
menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal.
Peserta didik di sekolah dasar membutuhkan pengenalan pendidikan
karakter. Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan
yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang
mereka lihat di sekitar mereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus
memberikan contoh baik sehingga peserta didik dapat belajar langsung dan
meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan
menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Pengalaman belajar yang
beragam dan kontekstual akan membantu peserta didik memahami konsep yang
diberikan. Belajar bagi peserta didik harus menyenangkan, bermakna, sekaligus
menantang. Kesempatan untuk bereksplorasi membantu peserta didik
menumbuhkan rasa ingin tahu. Keberhasilan proses belajar setiap peserta didik
akan tercapai dengan dukungan dari semua pihak. Manajemen sekolah yang
3
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

responsif, guru yang memahami kebutuhan peserta didik, serta dukungan positif
dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.

C. Karakteristik Satuan Pendidikan


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No. 5 Kota
Barat disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah dengan menyelaraskan
kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik dalam satuan
pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional sekolah akan
mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat dan
diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam proses
pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan
pendidikan SDN No. 5 Kota Barat berfokus kepada pemenuhan kebutuhan peserta
didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-
21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. SDN No.5 Kota Barat adalah
sekolah umum yang terbuka bagi peserta didik dengan berbagai latar belakang.
Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta
membentuk sikap belajar yang baik dari peserta didik.
Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang
dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sumber belajar dan laboratorium
sosialisasi. Sekolah merancang kegiatan belajar peserta didik dalam tiga fase yang
didasarkan pada fase perkembangan belajar peserta didik.
Pembagian fase di atas didasarkan atas pertimbangan kemiripan

Fase A Fase B Fase C


Kelas 1 dan 2 Kelas 3 dan 4 Kelas 5 dan 6

karakteristik peserta didik sehingga memudahkan guru dalam mengelola dalam


menyediakan fasilitas serta kegiatan pembelajaran.
4
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Area permainan dan area sosialisasi peserta didik dipisah sesuai kebutuhan
usia peserta didik. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan perkembangan motorik dan sosialisasi peserta didik.
Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat peserta didik berinteraksi untuk
memastikan proses sosialisasi peserta didik berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah SDN No. 5 Kota Barat meyakini bahwa literasi merupakan
kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan
berkembang maksimal apabila peserta didik berada dalam lingkungan belajar
yang literat (literate environment) Untuk mewujudkan hal ini Sekolah
memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat
ditemukan peserta didik di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah
memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang
dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar peserta didik
1. Karakteristik Sosial Budaya dan Lingkungan
SDN No. 5 Kota Barat berdomisili pada daerah yang strategis di Kota
Gorontalo, secara Geologis berada di kaki gunung, dekat dengan wilayah pariwisata
yakni bak pemandian Potanga, kegiatan ekonomi di setiap ,minggu ada yakni setiap hari
Selasa ada pasar., dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan
sarana transportasi yang ada. Lingkungan sekolah pun berada dekat dengan
tempat ibadah dan kantor kantor Pemerintah, yakni Mesjid, Musholah, Taman
Pengajian, Taman kanak-kanak Kantor Desa, Puskesmas, Kantor Polisi dan
Koramil,. Sejatinya bidang kesehatan, keamanan, olahraga dan keagamaan menjadi
salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.
2. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan
SDN No. 5 Kota Barat memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang
semuanya beragama Islam yang berasal dari berbagai latar belakang; sosial
ekonomi, dan pendidikan yang berbeda. Beberapa di antara mereka memiliki
berbagai keterampilan, di antaranya: bermusik, menyanyi, drama, juru ceramah,
Cinta bunga dan tanaman. Sekolah memfasilitasi pengembangan potensi dan
bakat guru dan staf untuk mendukung kualitas pendidikan.
5
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

3. Karakteristik Peserta didik


Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman
belajar yang tidak sama. Sebagian peserta didik memiliki potensi di area
akademik, namun tidak sedikit juga peserta didik yang masih perlu
dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka.
Peserta didik memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian peserta
didik memiliki minat dibidang seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah
memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkan program pengembangan
potensi dan minat mereka.
Latar belakang peserta didik SDN No. 5 Kota Barat, berada pada tingkat
ekonomi menengah ke bawah dengan sarana prasarana yang cukup memadai
dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas bahkan hingga 100%
adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik
memiliki latar belakang orang tua yang berbeda ada yang berdomisili di gunung.
Ada juga orang tua yang berdomisili dari luar daerah, sebagian besar orang tua
peserta didik bekerja sebagai Petani (70 %) , Buruh harian lepas (15 %),
Pengemudi bentor (5 %), Pengrajin kerawang (5 %), dan sebagian kecil adalah
ASN (5 %). Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang sangat beragam.
SDN No. 5 Kota Barat mempunyai Branding School, yakni “Gerbang
Bagus (Generasi Berkarakter yang Penyayang, Bersih, Apik, Gembira, Unik dan
Sehat” sebagai ciri khas yang diunggulkan sekolah SDN NO. 5 Kota Barat. yang
mengacu pada pembentukan nilai nilai karakter utama tertentu yang menjadi
prioritas pendukung visi misi SDN No. 5 Kota Barat
Berdasarkan hal tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar
Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di SDN No. 5 Kota Barat dengan
motto ” Harmonisasi Gerbang Bagus Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila”.
Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta didik
dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi
pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan. Tujuan akhir capaian
6
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum


adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk menumbuhkan iman, takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global,
mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir
keragaman tersebut.
Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di SDN No. 5
Kota Barat. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan
bersosialisasi, toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan
memecahkan masalah yang mereka temui dalam perjalanan belajar mereka sehari-
hari.

D. Landasan Pengembangan Kurikulum


1. Landasan yuridis
Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No. 5 Kota
Barat. mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional sebagai arah
tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada (Landasan hukum
penyusunan Kurikulum Operasional)
2. Landasan Filosofis
Secara filosofis landasan penyusunan kurikulum ini dilandasi oleh dua
dimensi yaitu dimensi visi dan dimensi struktural. Dimensi visi terkait dengan
pandangan penyusun kurikulum tentang peran apa yang akan dimainkan oleh
pendidik dalam mengantarkan peserta didik menuju tujuan yang akan dicapai.
Sedangkan dimensi struktural terkait dengan struktur kurikulum yang merupakan
perwujudan dari dimensi visi. Kedua dimensi kurikulum ini selanjutnya menjadi
landasan filosofis dalam penyusunan pengembangan kurikulum ini. Landasan
filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan
SDN No. 5 Kota Barat adalah dengan mempertimbangkan budaya bangsa sebagai
akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk pendidikan
berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian
budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi
7
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

poin utama dalam menguasai kompetensi.

Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan
inovatif. Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat
memiliki kecakapan hidup yang sesuai minat bakat yang mengembangkan
kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, SDN No. 5 Kota Barat dengan kekuatan,
kemampuan dan keinginan untuk selalu ingin berkembang, berharap akan
menjawab tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh
aktivitas, berkarya dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini
dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik
sebagai agen Profil Pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism
and social reconstructivism).

8
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN
SDN NO. 5 KOTA BARAT

A. VISI
SDN No. 5 Kota Barat mengusung visi :
“Terwujudnya generasi pembelajar yang berkarakter, terampil berinovasi dan
berprestasi menuju Profil Pelajar Pancasila”
Adapun indikator ketercapaian dari visi sesuai dengan variabelnya antara lain:.
1. Berkarakter, mengimplementasikan Profil Pelajar Pancasila dalam aktualisasi
kehidupan.
2. Terampil berinovasi, kemampuan seluruh warga sekolah memaknai keadaan
yang dinamis dan selalu berubah dengan berbagai tantangan dan hambatan
menjadi sebuah celah dalam mengembangkan diri untuk menemukan solusi
yang tepat, bermanfaat dan sesuai dengan keadaan masa kini dan
mempersiapkan masa depan.
3. Berprestasi, sebagai hasil akhir dalam sebuah proses, prestasi merupakan tolak
ukur sebuah proses. Prestasi tak hanya berkisar pada kemampuan kognitif
dalam ajang prestatif saja namun lebih pada keberhasilan menemukan
kemampuan diri, mengembangkan talenta dan kecakapan hidup yang
bermanfaat.
4. Profil Pelajar Pancasila, Pelajar sepanjang hayat yang kompoten, berkarakter
yang memiliki wawasan kebangsaan dan motivasi untuk selalu belajar dan
9
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

mengembangkan diri serta berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila

B. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, SDN No. 5 Kota Barat
menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama (Religi) dengan
membangun lingkungan sekolah yang membentuk peserta didik memiliki
akhlak mulia
2. Merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yang mampu
memotivasi peserta didik untuk selalu belajar dan menemukan pembelajaran
3. Memfasilitasi keragaman minat dan bakat peserta didik untuk menciptakan
peserta didik yang cerdas dan kompetitif menuju profil pelajar Pancasila
4. Meningkatkan kerja sama warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan program sekolah
5. Mengembangkan dan memfasilitasi peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan
6. Membangun lingkungan sekolah yang bertoleransi dalam mencintai budaya
local, peduli lingkungan, berperilaku hidup bersih dan sehat

C. Tujuan
1. Tujuan dan strategi sekolah untuk pencapaian misi sekolah
Untuk mewujudkan visi dan misi, Sekolah menyusun tujuan sebagai
berikut:
Tujuan Jangka Tujuan Jangka Tujuan Jangka
Misi
Panjang Menengah Pendek
Menumbuhkan Membentuk Meningkatkan Membentuk peserta
penghayatan terhadap peserta didik yang kemampuan didik yang taat dan
ajaran agama (Religi) berakhlakul mulia peserta didik tepat waktu
dengan membangun dan selalu peduli dalam menghafal melaksanakan
lingkungan sekolah sosial dalam surat-surat pendek. ibadah.
yang membentuk toleransi beragama
peserta didik memiliki
10
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Tujuan Jangka Tujuan Jangka Tujuan Jangka


Misi
Panjang Menengah Pendek
akhlak mulia
Merancang Merancang Merancang Mengoptimalkan
pembelajaran yang pembelajaran pembelajaran yang sarana prasana
menarik dan dengan model sesuai dengan sekolah untuk
menyenangkan yang pembelajaran yang tingkat perbedaan menunjang
mampu memotivasi menjadi ciri khas kemampuan rancangan
peserta didik untuk sekolah. kognitif peserta pembelajaran yang
selalu belajar dan didik memotivasi
menemukan Menyelenggarakan mengarahkan pada keinginan selalu
pembelajaran sistem penilaian keterampilan dan belajar
dengan sistem kecakapan hidup
digitalisasi sesuai bakat dan Melaksanakan
minatnya. pembelajaran untuk
Meningkatkan mengasah
kualitas Melaksanakan kemampuan literasi
pendidikan melalui program dan dan numerasi.
kegiatan evaluasi pembelajaran
yang HOTs untuk menerapkan
berkesinambungan memperkuat pembelajaran yang
bernalar kritis dan berpusat pada siswa
kreativitas
Menganalisis raport
Sekolah mampu pendidikan sekolah
melaksanakan
penilaian secara
akuntabel dan
valid dengan
sistem digitalisasi.

Melaksanakan
evaluasi diri
melalui berbagai
teknik
pengambilan data
Memfasilitasi Menyediakan Menyelenggarakan Mempertahankan
keragaman minat dan fasilitas untuk kegiatan prestasi yang sudah
bakat peserta didik mengembangkan ekstrakurikuler tercapai sebelumnya
11
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Tujuan Jangka Tujuan Jangka Tujuan Jangka


Misi
Panjang Menengah Pendek
untuk menciptakan kreativitas, inovasi yang optimal dengan
peserta didik yang dan minat bakat dalam mengembangkan
cerdas dan kompetitif peserta didik mengembangkan potensi diri melalui
menuju profil pelajar prestasi sesuai pendampingan guru
Pancasila Menghasilkan bakat dan minta dan orang tua
lulusan yang dan potensi peserta
memiliki mental didik.
pembelajar sejati
Memotivasi
Membudayakan peserta didik
lingkungan belajar untuk menggagas
dan karakter inovasi sederhana
inovatif cepat untuk memberikan
tanggap di solusi dalam
lingkungan kehidupannya.
sekolah.
Meningkatkan kerja Menjalin Melakukan Merancang
sama warga sekolah kerjasama dengan kerjasama dengan program sekolah
dan masyarakat dalam pihak luar stakeholder atau untuk mengenalkan
pengembangan (sanggar, DU/DI untuk implementasi
program sekolah perguruan tinggi, merancang kebhinekaan global
dan dunia usaha program di masyarakat
dan industri) untuk pembelajaran
mewujudkan berbasis budaya Melibatkan warga
program sekolah lokal. sekolah dalam
sesuai rencana kegiatan
Melibatkan warga kebudayaan dan
Membangun sekolah dalam keagamaan
kesadaran warga kegiatan edukasi,
sekolah dalam sosial, budaya, dan
meningkatkan keagamaan
kualitas
pendidikan melalui
keterlibatan dalam
berbagai kegiatan.
Mengembangkan dan Mewujudkan Membangun Menyelenggarakan
memfasilitasi komunitas belajar berbagai kegiatan ilmiah
12
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Tujuan Jangka Tujuan Jangka Tujuan Jangka


Misi
Panjang Menengah Pendek
peningkatan melalui berbagai komunitas belajar, untuk peningkatan
kompetensi pendidik kegiatan seperti komunitas kompetensi
dan tenaga pengembangan. literasi, Forum pendidik dan tenaga
kependidikan Group Discussion. kependidikan

Memfasilitasi
kegiatan KKG dan
PKB guru
Membangun Membangun Meningkatkan Meningkatkan
lingkungan sekolah budaya dan kultur kecintaan dan simpati dan empati
yang bertoleransi sekolah yang kebanggan peserta didik dalam
dalam mencintai kompetitif yang terhadap potensi kepedulian sosial.
budaya local, peduli positif dengan daerah
lingkungan, membudayakan Merancang
berperilaku hidup lingkungan belajar Membudayakan pembelajaran yang
bersih dan sehat yang berkarakter gerakan bangga akan potensi
inovatif cepat kebersihan daerah
tanggap di sebagian daripada
lingkungan iman. Menerapkan
sekolah pondasi gotong
royong dalam
Menyusun kegiatan kebersihan
pembelajaran kelas hingga
dengan bahan ajar sekolah.
mandiri untuk
meningkatkan Membangun
kecintaan pada kerjasama dengan
budaya lokal. pihak terkait tentang
program fasilitasi
Membangun peduli lingkungan
perilaku hidup dan pembiasaan
bersih dan sehat hidup bersih dan
serta peduli sehat
lingkungan

2. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah

13
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan


pembentukan karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan
mampu membentuk sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun
kompetensi lulusan peserta didik SDN No. 5 Kota Barat sebagai alat ukur
pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran
pelaksanaan kurikulum operasional SDN No. 5 Kota Barat
Adapun kompetensi lulusan SDN No. 5 Kota Barat
mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar,
membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki
kecakapan hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.
Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai SDN No. 5 Kota
Barat :.
a. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
b. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong
royong.
c. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar mengembangkan
kecakapan hidup.
d. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
e. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab tantangan
perkembangan zaman.
f. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir
global dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari SDN No. 5 Kota Barat
adalah sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang telah
14
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 75,
e. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.

15
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum


Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No. 5 Kota Barat
merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian
dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,
kemampuan sekolah dan latar belakang peserta didik.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan
menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler
dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran
rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan
dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan
atau parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya,
16
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana


pelaksanaan pembelajaran yang bersifat reflektif.
Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. SDN No. 5 Kota
Barat mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi esensial dan
juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-tema yang
kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan up-date
dengan perkembangan informasi.
a. Intrakurikuler
 Mata Pelajaran Umum
Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh SDN No. 5 Kota Barat tahun pelajaran
2022/2023 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta
didik, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial,
Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk Pendidikan Agama
yang lain maka tetap mendapatkan porsi yang sama dengan Pendidikan Agama
Islam dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk penyediaan tenaga
pendidik. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, SDN No. 5 Kota Barat
mengakomodir Seni Rupa.
Pembelajaran dilakukan parsial. Rencana pembelajaran mata pelajaran
memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap.
Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan umpan
balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi
model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning
dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam
untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik
dalam menemukan, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi. Rencana
Pembelajaran berbentuk modul. Modul pembelajaran bersifat reflektif.
Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan
miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang
17
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi


tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.

Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran


1. Matematika
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau
berpikir logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang
mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai
peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir
manusia.
a. Tujuan Belajar Matematika
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik
agar dapat:
o memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
matematis (pemahaman matematis).
o menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan
pembuktian matematis).
o memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematis, menyelesaikan model atau
18
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah


matematis).
o mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta
menyajikan suatu situasi kedalam simbol atau model matematis
(komunikasi dan representasi matematis).
o mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian,
lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan
(koneksi matematis).
o memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri,
tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan
masalah (disposisi matematis)
b. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
o Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima
domain konten dan lima elemen kecakapan.
o Domain konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan
pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran
(subject matter) yang harus dipahami peserta didik meliputi:
a) Bilangan
Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai
simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan
relasi antara berbagai operasi hitung bilangan dalam subdomain
representasi visual, sifat urutan, dan operasi.
b) Aljabar
Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-formal
dalam bentuk simbol gambar sampai dengan aljabar formal
dalam bentuk simbol huruf yang mewakili bilangan tertentu
19
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

dalam subdomain persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan


pola bilangan, serta rasio dan proporsi.

c) Pengukuran
Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran-besaran
pengukuran, cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan
prinsip atau teorema terkait besaran tertentu dalam subdomain
pengukuran besaran geometris dan non-geometris.
d) Geometri
Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk
bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian Euclides
maupun Non-Euclides serta ciri-cirinya dalam subdomain
geometri datar dan geometri ruang.
e) Analisis Data dan Peluang
Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang
pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam
berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif
terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang
munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam subdomain
data dan representasinya, serta ketidakpastian dan peluang.
o Elemen kecakapan dalam mata pelajaran Matematika terkait
dengan pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual
untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir
dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan-
kecakapan berikut:
a) Pemahaman Matematis
Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-
20
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

universal, dengan cara mengingat, menjelaskan, dan


menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.

b) Penalaran dan Pembuktian Matematis


Penalaran terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
dengan cara menggunakan pola hubungan untuk menganalisis
situasi dan menyusun konjektur, sedangkan pembuktian
matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta,
konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-
universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu prinsip,
rumus, atau teorema tertentu.
c) Pemecahan Masalah Matematis
Pemecahan masalah matematis terkait erat dengan
pembentukan alur berpikir dalam mengonstruksi dan
merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal, dengan cara menggunakan
berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan materi
pembelajaran matematika dalam menyelesaikan masalah
matematis atau masalah sehari-hari.
d) Komunikasi dan Representasi Matematis
Komunikasi dan representasi matematis terkait erat dengan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran
matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi
yang bersifat formal-universal dengan cara mengomunikasikan
21
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk


memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu
situasi kedalam simbol atau model matematis.
e) Koneksi Matematis
Koneksi matematis terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa
fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-
universal dengan cara mengaitkan antarmateri pembelajaran
matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian,
lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan.
2. IPAS
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuan yang
mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta
interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia sebagai individu sekaligus
sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Secara
umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2016). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan
sosial.
Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indonesia.
a. Tujuan Pendidikan IPAS:
Dengan mempelajari IPAS, Peserta didik mengembangkan dirinya
sehingga sesuai dengan profil Pelajar Pancasila dan dapat:
o Mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga
Peserta didik terpicu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar
manusia, memahami alam semesta dan kaitannya dengan
kehidupan manusia

22
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

o Berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan


lingkungan alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan
dengan bijak
o Mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi,
merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata
o Mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial
dia berada, memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan
masyarakat berubah dari waktu ke waktu.
o Memahami persyaratan-persyaratan yang diperlukan Peserta didik
untuk menjadi anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa
serta mengerti arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia,
sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di
sekitarnya
o Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep di
dalam IPAS serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Karakteristik IPAS
Elemen Pertama: pemahaman IPAS (sains dan sosial)
Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika seseorang
memilih dan mengintegrasikan pengetahuan ilmiah yang tepat untuk
menjelaskan serta memprediksi suatu fenomena atau fakta dan
menerapkan pengetahuan tersebut dalam situasi yang berbeda.
Pengetahuan ilmiah ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip,
hukum, teori dan model yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan
Elemen Kedua: Keterampilan proses
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional dalam
melakukan diagnosa terhadap situasi, memformulasikan permasalahan,
mengkritisi suatu eksperimen dan menemukan perbedaan dari
alternatif-alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun
berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang investigasi,
23
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

menemukan informasi, menciptakan model, mendebat rekan sejawat


menggunakan fakta serta membentuk argumen yang koheren (Linn,
Davis, & Bell 2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk
pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti membuat siswa
lebih terlibat dalam pembelajaran (Anderson, 2002).
Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah,
melainkan suatu siklus yang dinamis yang dapat disesuaikan
berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik.
3. Seni
 Seni Rupa
Pembelajaran seni rupa mengajak peserta didik Indonesia dapat
berpikir terbuka, apresiatif, empatik, serta menghargai perbedaan dan
keberagaman. Pembelajaran seni rupa memperlihatkan seni rupa
sebagai kekuatan adidaya yang dapat membentuk sejarah, budaya dan
peradaban sebuah bangsa maupun seluruh dunia.
a. Tujuan belajar mata pelajaran seni rupa
1) Menjadi wahana yang menyenangkan bagi peserta didik untuk
mengalami bagaimana kreativitas dapat membantu
meningkatkan kualitas hidupnya. Melalui pengalaman belajar
yang menyenangkan, relevan dan dekat secara emosional
dengan kehidupan peserta didik sehari-hari,
2) Menghasilkan peserta didik yang antusias untuk terus belajar
(life long learner), kreatif, mampu berani mengekspresikan
diri, gigih berusaha, reflektif, bernalar kritis, berkontribusi aktif
bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan dengan
tanggung jawab
3) Mempertajam kemampuan peserta didik Indonesia dalam
melihat, mengenal, merasakan, memahami dan mengalami
nilai-nilai estetik guna menyampaikan maupun merespon
sebuah gagasan atau situasi, melihat dan menciptakan sebuah
24
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

peluang dan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki


untuk menyelesaikan sebuah permasalahan
b. Karakteristik pembelajaran seni rupa
- Kreativitas peserta didik Indonesia tumbuh dan berkembang
melalui ruang kebebasan peserta didik dalam mencari, melihat,
mengamati, merasakan dari berbagai sudut pandang, kemudian
membangun pemahaman kembali dan mengembangkannya
dalam berbagai gagasan, proses dan bentuk melalui medium
seni rupa.
- Kepekaan dan daya apresiasi peserta didik Indonesia terbentuk
melalui pengalaman mencipta, menikmati, mengetahui,
memahami, bersimpati, berempati, peduli dan toleransi
terhadap beragam nilai, budaya, proses dan karya.
- Keterampilan peserta didik Indonesia dalam bekerja artistik
berkembang melalui kemampuan merancang, menggambar,
membentuk, memotong, menyambungkan berbagai medium
seni rupa.
- Karya seni rupa yang dihasilkan oleh peserta didik Indonesia
memiliki kontribusi yang berdampak pada diri dan
lingkungannya sebagai respon positif dari sebuah permasalahan
baik secara global maupun internasional.
- Peserta didik Indonesia mampu berkolaborasi dan terhubung
erat antar keilmuan seni maupun bidang ilmu lainnya sebagai
upaya bersama dalam mencari solusi dalam permasalahan di
berbagai aspek kehidupan
Landasan Pembelajaran Seni Rupa memiliki lima elemen/domain
yang mandiri dan berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling
mempengaruhi dan mendukung. Setiap elemen bukanlah sebuah
urutan atau prasyarat dari elemen lainnya. Masing-masing mampu

25
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

berdiri sendiri secara mandiri namun memiliki keterhubungan


dalam peran antar elemen.
 Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and Working
Artistically)
Kemampuan peserta didik untuk berpikir dan bekerja artistik
ditandai dengan adanya kreativitas dalam menyelesaikan
sebuah permasalahan. Melalui sikap antusias dan
keingintahuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan
yang bermakna, hingga pengembangan gagasan diharapkan
peserta didik mampu melihat, mengamati dan merasakan dari
berbagai sudut pandang dalam menciptakan sebuah peluang,
menjawab tantangan dan menyelesaikan permasalahan
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik wajib mengetahui berbagai prosedur dasar
sederhana dalam berkarya. Sehingga nilai etika selalu
beriringan dengan artistik dan estetika. Meskipun demikian,
peserta didik tetap diberikan kebebasan dalam mengeksplorasi
dan bereksperimen sehingga menemukan cara mereka sendiri
dalam mengembangkan gagasannya.
Kemandirian yang terbentuk perlu diikuti dengan kemampuan
peserta didik untuk bekerjasama, gotong royong dan
berkolaborasi baik antar keilmuan maupun dengan bidang ilmu
lainnya atau antar diri, lingkungan maupun dengan masyarakat.
 Mengalami (Experiencing)
Landasan pembelajaran seni rupa mengarahkan peserta didik
untuk mendapatkan pengalaman secara langsung dengan;
mengenali, merasakan, dan memahami objek seni rupa.
Selanjutnya, peserta didik dapat merespon aneka sumber gaya
seni rupa, era dan budaya.

26
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Dalam eksplorasi dan eksperimen, peserta didik dapat


menggunakan berbagai bahan, alat, teknologi dalam proses
menciptakan sebuah karya seni rupa. Selain itu, peserta didik
juga mengumpulkan dan merekam informasi baik melalui
pengalaman visual maupun estetik dari kehidupan sehari-hari
yang nantinya dituangkan pada karya mereka.
 Menciptakan (Making/creating)
Landasan pembelajaran seni rupa memotivasi peserta didik
dalam menciptakan sebuah karya seni rupa melalui pemilihan
dan penggunaan bahan, alat maupun teknik yang sesuai dengan
konteks, kebutuhan, ketersediaan, kemampuan dan pengalaman
peserta didik itu sendiri.
 Merefleksikan (Reflecting)
Landasan pembelajaran seni rupa melatih peserta didik dapat
merefleksikan perkembangan diri dengan kemampuan
efektivitas gagasan, pesan dan medium dari karyanya.
Kemampuan dalam melihat, mengamati dan membuat
hubungan estetika antara karya dengan dirinya, lingkungan
maupun masyarakat menjadi tolok ukur dalam kegiatan refleksi
dimana peserta didik dapat menyampaikan pesan atau
gagasannya dalam sebuah karya. Peserta didik mampu
menjelaskan, memberi komentar dan umpan balik secara kritis
atas karya pribadi maupun karya orang lain dengan
mempresentasikannya secara runut, terperinci dan
menggunakan kosa kata yang tepat.
 Berdampak (Impacting)
Setiap proses dalam pembelajaran seni rupa memberikan
dampak pada diri, lingkungan dan masyarakat. Peserta didik
diharapkan dapat memilih, menganalisis dan menghasilkan

27
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

karya seni rupa yang memiliki dampak luas, tidak hanya pada
dirinya, tetapi pada lingkungan dan masyarakat.
4. PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan)
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007:
27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk
menghasilkan peningkatan secara menyeluruh jasmani, mental, dan
emosional peserta didik
a. Tujuan Mata Pelajaran PJOK
Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut:
1) Mengembangkan kesadaran tentang arti penting aktivitas jasmani
untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta gaya
hidup aktif sepanjang hayat.
2) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola
kesehatan dan kesejahteraan dengan benar, serta mengembangkan
pola hidup sehat.
3) Mengembangkan pola gerak dasar dan keterampilan gerak
(motorik) yang dilandasi dengan penerapan konsep, prinsip,
strategi dan taktik secara umum.
4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab,
kerja sama, pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis
dalam melakukan aktivitas jasmani.
5) Menciptakan suasana yang rekreatif, berisi tantangan, dan ekspresi
diri dalam interaksi sosial.
6) Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk memiliki
pola hidup aktif serta memelihara dan meningkatkan kesehatan dan
kebugaran pribadi sepanjang hayat.
28
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

7) Mengembangkan profil pelajar Pancasila yang beriman dan


bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas
jasmani
b. Karakteristik Mata Pelajaran PJOK
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang
kajian memiliki karakteristik:
1) Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan melibatkan peserta didik
dalam pengalaman langsung, real dan otentik untuk meningkatkan kreativitas,
penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir
tingkat tinggi melalui aktivitas jasmani.
2) Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di dalam proses
pembelajarannya mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak
(movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip developmentally
appropriate practices (DAP).
3) Penyelenggaraan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan membentuk
individu-individu yang terliterasi secara jasmani dan menerapkannya dalam
kehidupan sepanjang hayat.
4) Penyelenggaraan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah
didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk profil pelajar Pancasila.
5) Pendidikan jasmani mengandung elemen-elemen: keterampilan gerak,
pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak, pengembangan karakter, nilai-nilai gerak.
Adapun elemen-elemen tersebut dijelaskan dalam tabel berikut:
5. Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari
kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-
tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi
kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia

29
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi


dalam konteks sosial budaya Indonesia.
a. Tujuan Umum Pembelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta
didik mengembangkan:
1) akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara
santun;
2) sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
3) kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan,
tulis, visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan
konteks;
4) kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis-
kreatif) dalam belajar dan bekerja;
5) kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap,
mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
6) kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7) kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia
yang demokratis dan berkeadilan.
b. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1) Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif
(berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2) Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan
berbasis genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks
multimodal (lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model
pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan
(explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent

30
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

construction); serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk


berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3) Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk
meningkatkan:
- kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan
lingkungan;
- kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan
alam, sosial, dan budaya.
6. PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) mempunyai visi
menjadi program pendidikan sekolah yang melakukan transmisi dan
transformasi sikap serta perilaku peserta didik melalui proses
pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman
filosofi bangsa perlu dilakukan perbaikan secara konten maupun proses
pembelajaran pada mata pelajaran PPKn yang di dalamnya terkandung
penguatan karakter, literasi dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan perubahan zaman.
a. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
bertujuan untuk memastikan peserta didik mampu:
1) memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini ditunjukkan melalui sikap
mencintai sesama manusia dan lingkungannya serta menghargai
kebinekaan untuk mewujudkan keadilan sosial;
2) memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses
perumusannya sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan
ideologi negara melalui kajian secara kritis terhadap nilai dan
kearifan luhur bangsa Indonesia sebagai pedoman dan perspektif
dalam berinteraksi dengan masyarakat global, serta mempraktikkan

31
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah,


rumah, masyarakat sekitar, dan dalam konteks yang lebih luas.
3) menganalisis secara kritis konstitusi dan norma yang berlaku, serta
menyelaraskan hak dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di tengah-tengah
masyarakat global;
4) memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang
berbineka, serta mampu bersikap adil dan tidak membeda-bedakan
jenis kelamin dan SARA, serta memiliki sikap toleransi,
penghargaan dan cinta damai sebagai bagian dari jati diri bangsa
yang perlu dilestarikan; dan
5) menganalisis secara cerdas karakteristik bangsa Indonesia, sejarah
kemerdekaan Indonesia, dan kearifan lokal masyarakat sekitar,
dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya dan
mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta berperan aktif
dalam kancah global.
b. Karakteristik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
1) Wahana edukatif dalam mengembangkan peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang
dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal
Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2) Berorientasi pada penguatan karakter dan wawasan kebangsaan
melalui pembentukan sikap mental, penanaman nilai, moral, dan
budi pekerti yang menekankan harmonisasi aspek sikap,
keterampilan, dan pengetahuan, serta menekankan pada sikap
kekeluargaan dan bekerja sama pada proyek belajar
kewarganegaraan;
3) Berorientasi pada mengembangkan misi keadaban Pancasila, yang
mampu membudayakan dan memberdayakan peserta didik menjadi
32
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

warganegara yang cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa


dan negara Indonesia di masa depan yang amanah, jujur, cerdas,
dan bertanggung jawab
4) Wahana pendidikan nilai, moral/karakter Pancasila, dan
pengembangan kapasitas psikososial (psikologi dan sosial)
kewarganegaraan Indonesia sangat koheren (runut dan terpadu)
dengan komitmen pengembangan watak dan peradaban bangsa
yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang demokratis
dan bertanggung jawab;
5) Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong,
kekeluargaan dan keadilan sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila
guna terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka
Bhinneka Tunggal Ika.

7. Pendidikan Agama Islam (PAI)


Pendidikan agama Islam secara umum harus mengarahkan peserta didik
kepada (1) Kecenderungan kepada kebaikan (al-ḥanifiyyah), (2) Sikap
memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim al-akhlāq), dan
(4) Kasih sayang untuk alam semesta (rahmat li al-ālamĩn). Dengan PAI,
dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik dalam
beriman dan bertakwa kepada Allah Swt, menjaga diri, peduli atas
kemanusiaan dan lingkungan alam.
a. Tujuan Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pada praktiknya, pembelajaran PAI ditujukan untuk:
6) Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual,
berakhlak mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran
sebagai landasan dalam hidupnya;
7) Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami
dengan baik prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia,
akidah yang benar (`aqîdah sahĩhah) berdasar paham ahlus sunnah
33
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah peradaban Islam,


serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga
negara, sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam
wadah Negara Kesatuan Republik Indoneisa;
8) Membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-
prinsip Islam dalam berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam
menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
9) Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam
menganalisa perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat
(wasaťîyyah) dan terhindar dari radikalisme ataupun liberalisme;
10) Membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam
sekitarnya dan menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai
khalifah Allah di bumi. Dengan demikian dia aktif dalam
mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan
sekitarnya;
11) Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan
sehingga dengan demikian dapat menguatkan persaudaraan
kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah), persaudaraan seagama
(ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan
senegara (ukhuwwah waťaniyyah) dengan segenap kebinekaan
agama, suku dan budayanya.
b. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1)
Al-Qur’an dan hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah
peradaban Islam, Hal ini dijelaskan sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Al-Qur’an Hadis Pendidikan Agama Islam (PAI) menekankan
kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan
hadis dengan baik dan benar. Ia juga
34
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Elemen Capaian Pembelajaran


mengantar peserta didik dalam memahami
makna secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam
kehidupan sehari-hari. PAI juga menekankan
cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-
Qur’an dan hadis Nabi sebagai pedoman
hidup utama seorang muslim
Akidah Akidah berkaitan dengan prinsip kepercayaan
yang akan mengantarkan peserta didik dalam
mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab
Allah, para Nabi dan Rasul, serta memahami
konsep tentang hari akhir serta qadā dan
qadr. Keimanan inilah yang kemudian
menjadi landasan dalam melakukan amal
saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.
Akhlak Akhlak merupakan perilaku yang menjadi
buah dari ilmu dan keimanan. Akhlak akan
menjadi mahkota yang mewarnai keseluruhan
elemen dalam PAI. Ilmu akhlak
mengantarkan peserta didik dalam memahami
pentingnya akhlak mulia pribadi dan akhlak
sosial, dan dalam membedakan antara
perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela
(mazmūmah). Dengan memahami perbedaan
ini, peserta didik bisa menyadari pentingnya
menjauhkan diri dari perilaku tercela dan
mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
konteks pribadi maupun sosialnya. Peserta
35
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Elemen Capaian Pembelajaran


didik juga akan memahami pentingnya
melatih (riyādah), disiplin (tahzīb) dan upaya
sungguh-sungguh dalam mengendalikan diri
(mujāhadah). Dengan akhlak, peserta didik
menyadari bahwa landasan dari perilakunya,
baik untuk Tuhan, dirinya sendiri, sesama
manusia dan alam sekitarnya adalah cinta
(mahabbah). Pendidikan Akhlak juga
mengarahkan mereka untuk menghormati dan
menghargai sesama manusia sehingga tidak
ada kebencian atau prasangka buruk atas
perbedaan agama atau ras yang ada. Aspek
atau elemen akhlak ini harus menjadi
mahkota yang masuk pada semua topik
bahasan pada mata pelajaran PAI, akhlak
harus menghiasai keseluruhan konten dan
menjadi buah dari pelajaran PAI
Fikih Fikih adalah interpretasi atas syariat. Fikih
merupakan aturan hukun yang berkaitan
dengan perbuatan manusia dewasa (mukallaf)
yang mencakup ritual atau hubungan dengan
Allah SWT (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang
berhubungan dengan sesama manusia
(mu’amalah). Fikih mengulas berbagai
pemahaman mengenai tata cara pelaksanaan
dan ketentuan hukum dalam Islam serta
implementasinya dalam ibadah dan
mua’amalah
Sejarah Peradaban Islam Sejarah peradaban Islam menguraikan catatan
36
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Elemen Capaian Pembelajaran


perkembangan perjalanan hidup manusia
dalam membangun peradaban dari masa ke
masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam
(SPI) menekankan pada kemampuan
mengambil hikmah dari sejarah masa lalu,
menganalisa pelbagai macam peristiwa dan
menyerap berbagai kebijaksanaan yang telah
dipaparkan oleh para generasi terdahulu.
Dengan refleksi atas kisah-kisah sejarah
tersebut, peserta didik mempunyai pijakan
historis dalam menghadapi permasalahan dan
menghindari dari terulangnya kesalahan untuk
masa sekarang maupun masa depan
Aspek ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah)
dan menjadi inspirasi generasi penerus bangsa
dalam menyikap dan menyelesaikan
fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi,
iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.

 Mata Pelajaran Bahasa Daerah


Selain mata pelajaran umum, SDN No. 5 Kota Barat pun mengakomodir
bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa daerah
Gorontalo merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Gorontalo. Bahasa daerah
juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD/MI.
Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai
landasan etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam
Bahasa Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
37
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.


Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa
Daerah Provinsi Gorontalo. Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan
Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan.
 Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan
kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik
dan potensi daerah.
Pemetaan untuk :
- Jenis layanan pengembangan diri
- Petugas yang melayani
- Peserta didik yang dilayani
- Pelaksanaan program
- Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
- Monitoring Pelaksanan
- Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
Analisis hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis, valid, transparan
dan akuntabel)
Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
Pilihan pengembangan diri di SDN No. 5 Kota Barat adalah sebagai berikut.
38
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

 Tahfidz Qur’an. Pembelajaran Tahfidz Qur’an merupakan program


unggulan SDN No. 5 Kota Barat yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik melalui mendengarkan dan menghafal Al-
Qur’an..
 TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan SDN No. 5 Kota
Barat yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam menyongsong
abad milenial, revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba komputerisasi
dan serba digital. Materi pembelajaran komputer diawali dari pengenalan
sederhana laptop dan HP, Fitur-fitur dasar yang ada di dalamnya
 Kerawang, merupakan salah satu kearifan lokal di kota Gorontalo yang
dikenalkan di sekolah untuk meningkatkan rasa cinta terhadap budaya
lokal sebagai salah satu seni kerajinan tangan tradisional.
b. Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No. 5 Kota
Barat dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang
dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan
beberapa mata pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar
Pancasila di satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang
dapat ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian
waktu untuk kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler
sehingga tidak mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek
besar tersebut, dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam
proses pembelajaran intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata
pelajaran, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan,
capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat
bakat peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta
39
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

didik. Penguatan profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu
beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek


Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat
langkah-langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi
masalah dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual
implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara
kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang
disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada
presentasi hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk
perbaikan.

Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek


Pada tahun pelajaran 2022/2023, pembelajaran berbasis proyek penguatan
Profil Pelajar Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali
dengan menganalisis permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari kemudian menentukan proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak
dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber daya alam dan budaya lokal di
sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang kelas dengan
bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan dalam
satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan

40
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dengan mengambil tema Bhineka unggal
Ika yang mengusung topic “Promosi dan Pengenalan Budaya-budaya Nusantara”.
Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei Tahun 2023 bertema Bangunlah Jiwa
dan Raganya dengan topic “Pengembangan Kemandirian dalam Merawat Diri dan
Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental”
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis
proyek ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai
agen Profil Pelajar Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler
yang inovatif, menarik dan capaian pembelajaran yang terkemas berbeda.
Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang membudaya pada satuan
pendidikan.
c. Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di SDN No. 5 Kota Barat
sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi
lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler SDN No. 5 Kota Barat meliputi:

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Sasaran


Profil Pelajar Pancasila
A Study Club
1. Science Club Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk Kelas 5
2. Math Club menjadi yang terbaik dalam bidangnya Kelas 4
masing-masing dengan karakter yang Kelas 5
mandiri dan memiliki kreativitas.
B Olahraga
5. Atletik Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4
6. Bulu Tangkis mengembangkan dan meningkatkan Kelas 5
7. Sepak Bola kemampuan olah raga Atletik, Bulu Tangkis, Kelas 4,5,6
41
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Sasaran


Profil Pelajar Pancasila
Sepak Bola dan renang dengan karakter
yang mandiri dan gotong royong.
C Seni dan Budaya
Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1,
9. Vokalia mengembangkan dan meningkatkan Kelas 2,
kemampuan seni bidang vokalia, melukis Kelas 3
10. Melukis dan pantomim yang berkarakter Kelas 4,5
kebhinekaan global, mandiri dan kreatif.
11 Pantomim Kelas 3, 4, 5
12 Kriya anyam dan Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1, 2,3
kerawang mengembangkan dan meningkatkan Menganyam
kreativitas dan inovasi dalam pembuatan Kelas 4 dan 5
kriya dari bahan dasar alam dan pengelolaan Kerawang
sampah dengan membudayakan kerajinan
daerah Gorontalo
D Keagamaan
13 Hifdzil Quran Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1 – 6
14 Kultum mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan menghafal Al-Qur’an, kultum
dengan karakter berakhlak mulia dan
mandiri
E. Keorganisasian
15. Pramuka Mempersiapkan peserta didik agar memiliki Kelas 1
sikap kepemimpinan, kebhinekaan global, sampai
kemandirian, kreatif, disiplin, dengan kelas
tanggungjawab dan semangat nasionalisme. 6
16. UKS dan DokterMempersiapkan peserta didik agar memilikiKelas 4, 5
42
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

NO Jenis Kegiatan Indikator Keberhasilan dan Implemetasi Sasaran


Profil Pelajar Pancasila
Kecil sikap yang mengutamakan kebersihan dan 6
sebagian daripada iman yang
mengembangkan nilai ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
dalam kemandirian, bergotong royong,
bernalar kritis dan kreatif dalam menjadi
agen pelopor cinta kebersihan dan
kesehatan.

d. Aktualisasi Budaya Sekolah


Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari
sebagai upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai
implementasi Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara
rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada
yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan indirect learning, yang
bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan berperilaku dengan
menananmkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Pembiasaan Pendidikan Karakter dan Budaya Sekolah
1) Pembiasaan Rutin
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di SDN N0. 5 Kota Barat:
 Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1. Penyambutan peserta didik
2. Salam pagi/embun pagi
3. One day one surah (Surat pendek Al Quran)
4. Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan
5. Infaq shodaqoh
43
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

6. Sholat Dhuha berjamaah


7. Gerakan Pungut Sampah (GPS)
8. Literasi pagi
 Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1. Upacara
2. Pramuka
3. Dokter Kecil
 Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada
hari Jum’at ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif
dan keberanian, yaitu dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan
bulanan terdiri dari kegiatan:
1. Readaton
2. Experiences days
3. Tantangan Mendongeng
4. Pidato dan pildacil
 Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan
dan meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan
Yang Maha Esa, menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan
hidup dan mengembangkan minat bakat peserta didik yang percaya diri,
seperti:
1. Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2. Peringatan hari-hari besar
3. Pameran kelas
4. Kontes seni
5. Entrepreneurship day
6. Class’ Competition
 Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan
dan kondisi riil dan situasi nyata seperti aksi donasi gempa bumi, menengok
teman yang sakit, aksi donasi buku dan lain sebagainya.
 Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah
44
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

maupun di rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta


didik untuk berinteraksi dalam sosial kemasyarakatan dan keterampilan
dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1. Cara mengambil dan menyimpan buku.
2. Cara mengucapkan salam.
3. Cara berbicara yang santun.
2) Pembiasaan Terprogram
Pembiasaan terprogram meliputi :
a. Pendidikan Keluarga
Adapun bentuk pelibatan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan di SDN
No. 5 Kota Barat Kota Gorontalo adalah:
 Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan dalam Satuan
Pendidikan
Bentuk pelibatan keluarga di sekolah:
 menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan;
 mengikuti kelas Orang Tua/Wali;
 menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan;
 berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran;
 berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan lain
untuk pengembangan diri Anak;
 bersedia menjadi aggota Komite Sekolah;
 berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite Sekolah;
 menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan Pendidikan;
 berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan
penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA); dan
 memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan
Karakter Anak di Satuan Pendidikan.
 Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan dalam Keluarga
Bentuk pelibatan keluarga dalam lingkungan keluarga pada proses pendidikan

45
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

dapat berupa:
 menumbuhkan nilai-nilai karakter Anak di lingkungan Keluarga;
 memotivasi semangat belajar Anak;
 mendorong budaya literasi; dan
 memfasilitasi kebutuhan belajar Anak.
 Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan dalam Masyarakat
Pelibatan keluarga dalam Masyarakat untuk mendukung proses pendidikan anak
dapat berupa:
 mencegah peserta didik dari perbuatan yang melanggar peraturan Satuan
Pendidikan dan/atau yang menganggu ketertiban umum;
 mencegah terjadinya tindak anarkis dan/atau perkelahian yang melibatkan
pelajar; dan
 mencegah terjadinya perbuatan pornografi, pornoaksi, dan penyalahgunaan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang melibatkan
peserta didik.
b. Pesanteren Ramadhan
Pesantren Ramadhan adalah salah satu sarana alternatif kegiatan yang dilakukan
saat bulan ramadhan, dalam rangka memantapkan pembinaan keimanan dan
ketaqwaan terhadap Allah SWT.
Beberapa nilai yang terkandung dalam tata cara kehidupan pesantren Ramadhan,
antara lain :
 Adanya suasana kebersamaan dan kesederhanaan;
 Adanya suasana kekerabatan dan kekeluargaan;
 Adanya peningkatan pengalaman, penghayatan, dan praktik dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan adanya pelaksanaan  Pesantren Ramadhan bagi peserta didik diharapkan
dapat :
 Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang
ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan

46
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

bertaqwa kepada Allah SWT. serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara ;
 Memperdalam, memantapkan, dan meningkatkan penghayatan ajaran agama
Islam khususnya tentang keimanan, ibadah, akhlak, dan Al quran ;
 Menerapkan dan mengamalkan ajaran Islam da m kehidupan sehari-hari dalam
rangka membentuk mental spiritual yang tangguh, kokoh, dan mampu
menghadapi tantangan-tantangan negatif, baik yang datang dari dirinya pribadi
maupun dari luar dirinya.
Adapun kegiatan pesantren Ramadhan meliputi :
 Sholat Berjamaah
 Zikir Bersama
 Ceramah keagamaan/Kultum
 Baca Tulis Al-Qur’an
 Lomba Keagamaan
 Buka Bersama
c. Literasi
Gerakan Literasi Sekolah adalah Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran
yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan public.
 Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di
sekolah
 Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat
 Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah
anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan
 Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku
bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca
 Strategi membangun literasi sekolah antara lain :
 Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi.
 Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif.

47
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

 Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat.


Pelaksanaan kegiatan literasi di SDN NO. 5 Kota Barat antara lain :
 Pembiasaan
Penumbuhan budaya literasi dan minat baca di sekolah, salah satunya melalui
kegiatan 15 menit membaca buku/surat dan menulis/membalas buku/surat
sebelum pembelajaran yang dilaksanakan setiap hari selasa dan rabu
 Pengembangan
Pengembangan kecakapan literasi melalui kegiatan nonakademik, misalnya
kegiatan ekstrakurikuler dan kunjungan wajib ke perpustakaan, museum.
 Pembelajaran
Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran menggunakan strategi literasi
Mekanisme Palaksanaan

No Nama Kegiatan Hari Waktu

1 Upacara bendera Setiap senin 07.00-08.00

2 Olah raga Setiap Kamis 07.00-07.30


Kegiatan Keagamaan/sholat
3 Setiap Jum’at 07.00-07.30
Dhuha
4 Literasi Setiap Selasa-Rabu 07.00-07.30

2. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) bagian atau 3 (tiga) Fase:
 Fase A untuk Kelas I dan Kelas II;
 Fase B utuk Kelas III dan Kelas IV;
 Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI.
Fase A merupakan periode pengembangan dan penguatan kemampuan
literasi dan numerasi dasar. Oleh karena itu, jumlah mata pelajaran dasar yang
perlu diajarkan di Fase IPAS) belum menjadi mata pelajaran wajib di Fase A.
Muatan mata pelajaran tersebut mulai menjadi wajib untuk diajarkan sejak
masuk di awal Fase B (Kelas III). Mata pelajaran IPAS merupakan mata pelajaran
48
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

yang ditujukan untuk membangun kemampuan dasar untuk mempelajari ilmu


pengetahuan (sains), baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan
sosial. Ketika mempelajari lingkungan sekitarnya, peserta didik SD melihat
fenomena alam dan sosial sebagai suatu kesatuan secara umum, dan mereka mulai
berlatih membiasakan diri untuk mengamati atau mengobservasi, mengeksplorasi,
dan melakukan kegiatan yang mendorong kemampuan inkuiri lainnya yang sangat
penting untuk menjadi fondasi sebelum mereka mempelajari konsep dan topik
yang lebih spesifik di mata pelajaran IPA dan IPS yang akan mereka pelajari di
SMP.
Satuan pendidikan SD dapat menstruktur muatan pembelajaran
menggunakan mata pelajaran atau melanjutkan penggunaan pendekatan tematik
yang disesuaikan dengan capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila.
Sebagaimana telah disampaikan di awal, proporsi beban belajar terbagi menjadi
dua, yaitu: pembelajaran intrakurikuler; dan projek penguatan profil pelajar
Pancasila untuk SD, dialokasikan sekitar 20% sampai dengan 25% beban belajar
per-tahun
Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di SDN No.
5 Kota Barat. Untuk kelas I, II, III dan kelas IV menggunakan kurikulum sekolah
penggerak yang dilakukan parsial, untuk kelas III, dan VI menggunakan
kurikulum 2013 dikemas tematik dan sebagian parsial secara reguler per minggu.
Selain itu terdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.

Pengaturan waktu belajar untuk kurikulum sekolah penggerak adalah sebagai


berikut.
Tabel 1. Struktur Kurikulum SD Kelas I
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI/bentuk lain yang sederajat kelas I (Asumsi 1
Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

49
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Alokasi Alokasi P5 Per


Intrakurikuler Tahun Total JP
Mata Pelajaran Per Tahun Per Tahun
(Minggu)
Pendidikan Agama Islam 108 (3) 36 144
dan Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288
Matematika 144 (4) 36 180
Pendidikan Jasmani 108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**:
Seni Rupa 108 (3) 36 144

Muatan Lokal 72 (2) *** - 72***


Total****: 900 (25) 252 1.152

Keterangan:
*Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.

Tabel 2. Struktur Kurikulum SD Kelas II


Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI/bentuk lain yang sederajat kelas
II (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)

50
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Alokasi
Alokasi
Projek Total JP
Intrakurikul
Mata Pelajaran Penguatan Per
er Per
Profil Tahun
Tahun
Pelajar
(Minggu)
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Islam dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani 108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**:
1.Seni Rupa 108 (3) 36 144
Muatan Lokal 72 (2) - 72***
***
Total****: 972 (27) 252 1.224

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP
per tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.

51
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Tabel 3. Struktur Kurikulum SD Kelas IV dan V


Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI/bentuk lain yang sederajat kelas
IV dan V (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu dan 1 JP = 35 menit)
Alokasi
Alokasi
Projek Total JP Per
Intrakurikul
Mata Pelajaran Penguatan Tahun
er Per
Profil
Tahun
Pelajar
(Minggu)
Pancasila
Per Tahun
Pendidikan Agama
108 (3) 36 144
Islam dan Budi
Pekerti*
Pendidikan Pancasila
144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia
216 (6) 36 252

Matematika
180 (5) 36 216

Ilmu Pengetahuan Alam


180 (5) 36 216
dan Sosial
Pendidikan Jasmani
108 (3) 36 144
Olahraga dan Kesehatan
Seni dan Budaya**:

1. Seni Rupa
108 (3) 36 144
Muatan Lokal
72 (2) *** - 72***

Total****:
1.116 (31) 252 1.368

Keterangan:
52
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.


** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
JP pertahun sebagai mata pelajaran pilihan.

**** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan


Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.

Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam


pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu
tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam
pembelajaran intrakurikuler. Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan
disusun analisis operasional sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan
dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan
dan kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan SDN NO. 5 KOTA BARAT
mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang beragam dan mengedepankan
proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya sehingga tujuan akhir
profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan tujuan
sekolah.
3. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan SDN. No. 5 Kota Barat. mengacu pada rambu-
53
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

rambu sebagai berikut:


a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli
2021.
b. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
c. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran
efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
e. Kalender Pendidikan SDN No. 5 Kota Baratdisusun dengan berpedoman
kepada kalender pendidikan Provinsi Gorontalo yang disesuaikan dengan
program sekolah.

Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
beserta kalender pendidikan SDN No. 5 Kota Barat tahun pelajaran 2022/2023.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan
minggu dan pembelajaran efektif pada
maksimum 40 setiap satuan pendidikan
minggu
2 Jeda tengah semester Maksimum 2 Satu minggu setiap semester
minggu
3 Jeda antarsemester Maksimum 2Antara semester I dan II
54
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


minggu
4 Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk persiapan
pelajaran minggu kegiatan dan administrasi
akhir dan awal tahun
pelajaran
5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang
disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah daerah
6 Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan
umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk kegiatan tertentu
minggu
8 Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan
sekolah minggu yang diprogramkan secara
khusus oleh sekolah tanpa
mengurangi jumlah minggu
efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

4. Pengembangan Kurikulum

Pengembangan Kurikulum dilakukan secara berkala dan disusun


berdasarkan hasil evaluasi program sebelumnya. Penyusunan kurikulum
dilakukan sebelum tahun ajaran dimulai dengan melibatkan guru, manajemen
Sekolah, orang tua, dan narasumber. Draf pengembangan kurikulum yang sudah
dirancang didiskusikan melalui sesi ‘Challenge Session’. Hasil diskusi
disempurnakan menjadi program pembelajaran yang siap untuk
diimplementasikan.

Berikut adalah proses pengembangan kurikulum:


55
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Dalam perjalanan penerapan program, tim guru dapat melakukan


penyesuaian berdasarkan temuan di lapangan setelah melakukan
proses analisis dan diskusi.

Tim guru diberi keleluasaan dalam


merancang dan mengintegrasikan
program pembelajaran. Saat guru harus
menyusun program tanpa melibatkan
mata pelajaran lain, maka guru tersebut
dapat menyusun proram pembelajaran
sesuai mata pelajaran yang diampunya.
Model yang digunakan oleh guru tersebut
adalah fragmented.

Guru dapat juga mengoneksikan materi dalam


mata pelajarannya dengan mata pelajaran lain,
namun pembelajaran tetap diberikan secara
terpisah. Model yang digunakan oleh guru
tersebut adalah connected.

Ketika guru harus memfokuskan beberapa


keterampilan dalam satu mata pelajaran,
56
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

maka guru tersebut menggunakan model


nested.

Karena berdasarkan kebutuhan, guru harus mengitegrasikan antarmata


pelajaran, maka guru mengunakan beberapa model integrasi sebagai
berikut.

B. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rinci. Rencana pembelajaran
merupakan kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran
berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran SDN No. 5 Kota Barat terdiri dari silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara sederhana, aktual
dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai
sehingga melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses
pembelajaran bisa efektif dan efisien.

57
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Silabus SDN No. 5 Kota Barat dibuat dalam bentuk matriks yang memuat
alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran, penilaian dan
sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian
pembelajaran yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan,
mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan
sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah
dan terukur.. Alur pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran
sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus
menggunakan tahapan tertentu yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan
konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap fase dan
menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan
sumber belajar yang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung
pembelajaran yang kontekstial dan menyenangkan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SDN No. 5 Kota Barat disusun
dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang memuat tiga poin
utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran, aktivitas atau
kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran merupakan
penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur pencapaian dan
keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-langkah aktivitas
peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi pembelajaran
yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta didik serta
mampu mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan pembelajaran
58
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Selain itu,
dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta didik sehingga
menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik. Untuk penilaian
dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi
untuk mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan
pembelajaran selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.

C. Asesmen Capaian Pembelajaran


Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar oleh
pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil
belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses
pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik
dalam aspek sikap, aspek
Pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis yang bertujuan untuk:
1. memantau proses pembelajaran,
2. memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil
belajar,
4. memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Sekolah menggunakan berbagai instrumen untuk mengukur ketercapaian
belajar siswa. Prinsip penilaian yang diterapkan adalah bukan sekadar untuk
mendapatkan nilai akhir, namun lebih ditekankan kepada perolehan data sampai
sejauh mana pencapaian seorang siswa untuk dapat dikembangkan potensinya
lebih lanjut.

59
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Setelah melakukan beberapa intervensi, guru melanjutkan proses


penilaian untuk mengukur ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih
memperlihatkan kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan
peserta didik yang telah melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional.
Sedangkan remedial merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga
pembelajaran tetap berkelanjutan. Asesmen hasil belajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar didasarkan pada prinsip asesmen. Dimana asesmen
dilakukan mempertimbangkan karakteristik peserta didik pada setiap kelas
berdasarkan pada hasil proses pembelajaran dalam mencapai semua aspek
kompetensi yang tertera pada tujuan embelajaran sehingga jelas kemampuan
yang akan diukur dengan prosedur dan kriteria yang jelas. Prosedur asesmen,
kriteria dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil asesmen dapat diakses
oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di SDN No. 5 Kota Barat bersifat
kontinuitas tidak tersekat per kelas, sehingga hasil asesmen sebelumnya
merupakan referensi untuk asesmen kemudian. Sistem asesmen yang sistematis
dan mengacu pada kriteria harus dapat dipertanggungjawabkan secara teknis,
prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil belajar
60
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

oleh pendidik meliputi:


1. Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
3. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau
guru kelas.
4. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
6. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
7. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata
pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian
baik pada kompetensi sikap.
61
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

BAB IV
PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

A. Pendampingan, Evaluasi, DanPengembangan Profesional


Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional SDN No. 5 Kota
Barat dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk memastikan
pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap sudah
mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan
profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan
satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru
yang berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses
pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
1. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali
oleh Kepala Sekolah.
2. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) SDN No. 5 Kota Barat, yang
dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
3. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi
62
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.


SDN No. 5 Kota Barat melakukan evaluasi kurikulum secara regular, yaitu
jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali dengan
mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun
update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran.
Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran
yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk
perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah
satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu
semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan
hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar
peserta didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum SDN No. 5 Kota Barat dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekola dan komite sekolah serta
pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan sekolah. Evaluasi
dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi
pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok Kerja
Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi
bahan evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada
63
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

peserta didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak lain.

B. Program Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional


Untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan di sekolah maka
dibutuhkan program kegiatan program pendampingan, evaluasi,
danpengembanganprofesional yang direncanakan di awal tahun pelajaran
melalui kegiatan Workshop, berikut ini contoh program pendampingan,
evaluasi, danpengembanganprofesional di SDN No. 5 Kota Barat, sebagai
berikut:
1. Program Pendampingan
SDM
Bentuk
Strategi yang
Pendampingan Waktu Keterangan
Pendampingan terlibat
(1)Dilakukan Secara o Widyais Dikemas
1. secara periodik periodik: uara dalam bentuk
Pengembangan dan kontinu. Mingguan LPMP Peningkatan
ATP dan (2)Dibentuk tutor Gorontal Kompetensi
Modul Ajar dari guru-guru o Guru melalui
yang lebih o Pengawa Worksop,
2. Strategi cepatmemaham s Bimtek dan
Pembelajaran i. o Kepala FGD kinerja
berbasis Projek (3)Tutorakandidam Sekolah Guru/
3. pingi oleh o Nara SKPberkelanj
Pengemba KepalaSekolah, Sumber utan.
ngan Wakasek Ahli
Pembelaja Kurikulum/ o Prektisi
ran dan Pengawas Pendidikan
Penilaian Sekolah-
HOTS NaraSumber.
4)Tutor Sebaya Persemest o Widyais Workhop/
4. atau guru senior er uara FGD/
Pengembanga yang LPMP
n akan Gorontal
Soal Literasi mendampingi o
dan Numerasi beberapa o Pengawa
berbasis AKM guru s
terutamasatuma o Kepala
pel. Sekolah
(5)Pendampingan o Nara
64
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

SDM
Bentuk
Strategi yang
Pendampingan Waktu Keterangan
Pendampingan terlibat
dilakukan Sumber
minimal satu Ahli
minggu satu o Prektisi
kali. Pendidikan
(6)Bagi guru
yangpemahama
nya lambat
akan
didampingioleh
Pengawas.
4)Tutor Sebaya Tiap o Widyaisuar Workhop/
5. atau guru senior Tahun a LPMP FGD/
Pengembangan yang Ajaran Gorontalo
Penilaian Soal akan Baru o Pengawas
HOTS bermuata mendampingi o Kepala
AKM beberapa Sekolah
guru o Nara
terutamasatuma Sumber
pel. Ahli
(5)Pendampingan o Prektisi
dilakukan Pendidikan
minimal satu
minggu satu
kali.

2. Program Evaluasi
1. Evaluasi (1)Validasi ATP Tanggal  Pengawas Berkala tiap
Perencanaan dan Modul Ajar 15-25 tiap  Sekolah bulan dan
Pembelajara oleh Pengawas, bulan  KepalaSek kontinu
n Kepala Sekolah, olah
atau Guru  Guru Inti
IntiSekolah di sekolah
(2) Guru-guru
yang ATP dan
Modul Ajar
nyasudah
kategori
bagusdan sudah
memahami

65
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

dikoordinir
untuk menjadi
TIM validasi
bagiATP dan
Modul Ajar
guru lain
(3)Validasi
ATP dan Modul
Ajar menyeluruh
(4)Guru yangbelum
menyelesaiakan
ATP dan modul
ajar
dilakukan
pendampingan
khusus
2. Evaluasi (1)Validasi Minimal 1  PengawasS Semua guru
Pelaksanaan Kelengkapan- kali tiap ekolah akan
Pembelajara dan Pemahaman gurudalam  KepalaSek dievaluasi
n Rencana 1 semester. olah pembelajara
Pembelajaran  Guru n nya
Senior setiap
(2)Supervisi semester
Mengajar oleh
Pengawas
Sekolah/ Kepala
Sekolah/ Guru
Senior
(3)Pembinaan
KepalaSekolah
berdasarkan
hasil Supervisi
(4)Tindak
lanjut evaluasi
(5)Evaluasioleh Juni ▪ Siswa Minimal 1
pesertadidik ▪ Orang tua kali dalam 1
(6)Evaluasiolehoran Desember semester
g tua
3. Evaluasi (1)Evaluasi Mei-Juli  Kepala Setiap tahun
Kurikulum Analisis setiap tahun  Sek
Operasional Konteks: SDN olah
Sekolah No. 62 Kota  TenagaPen
Timur didik
66
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

(2)Evaluasi  PengawasS
Pengoganisasian ekolah
Pembelajaran
(3)Evaluasi ▪ Komite
Kalender Sekolah
Pendidikan
(4)Evaluasi Mei-Juni dalam 4-5 ▪ Kepala Selama 4-5
Visi,Misi, tahun Sekola tahun atau
dan h jikan
Tujuan ▪ Tenaga dipandang
Sekolah Pendidi diperlukan
k
▪ Tenaga
Kepen
didikan

Pengawas
Sekola
h
▪ Komite
Sekola
h
▪ Praktisi
Pendidikan

3.Program Pengembangan Keprofesionalan

Bentuk Strategi Waktu SDM yang Ket.


Pengembangan Pendampingan Terlibat

1. Pengembangan (1) IHTtingkat


Kompetensi Sekolah secara
Perencanaan berkala
Pembelajaran (2)Workshop
2. Pengembangan tingkatSekolah
Kompetensi dalam secara berkala.
Pengajaran (3) Penugasan
pada kegiatan
3. Pengembangan Kegiatan KKG
Kompetensi dalam atau
KKKStingkat
Penilaian
Kecamatan Kota
Timur

67
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

Bentuk Strategi Waktu SDM yang Ket.


Pengembangan Pendampingan Terlibat

(4)Penugasan untuk
mengikuti IHT,
Workshop, atau
yang lain yang
diselenggarakan
Dinas
maupun Swasta
4. Pengembangan (1)Mengundang Menye ▪Nara Menyesu
Kompetensi Dosenyangsesuai suaikan Sumber dari aikan
Keilmuan MataPelajaran luar
Matapelajaran (2) Penugasan
pada kegiatan
KKG/ KKKS
tingkatKota
(3)Penugasan untuk
mengikuti IHT,
Workshop, atau
yang lain yang
diselenggarakan
Dinas
maupun Swasta

68
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan SDN No. 5 Kota

BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No. 5 Kota Barat


disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di
sekolah tahun pelajaran 2022/2023. Kurikulum operasional di satuan pendidikan
juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan SDN No. 5 Kota Barat yang
telah tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak,
yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-
mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SDN No.
5 Kota Barat. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan
tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan
pendidikan SDN No. 5 Kota Barat. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran,
kerja keras dan dukungannya menjadi amal kebaikan.

Gorontalo, Juli 2022


Kepala SDN No. 5 Kota Barat

SARIPA ABDULLATIF, S.Pd


NIP. 198103222005012013

69

Anda mungkin juga menyukai