Anda di halaman 1dari 2

Studi Kasus Pilihan Kelompok 1

Anggota kelompok
1. Surandi Lalu, S.Pd (Guru SMK S Cokroaminoto Salongo)
2. Burhanuddin Tongkonoo, S.Pd (Guru SMA Negeri Posigadan)
3. Nurlian Katili, S.Pd (Guru SMA Negeri Posigadan)
4. Isran Karim, S.Pd (Guru SMA Negeri 1 Pinolosian)

Pada Tahun 2022 SMA GITA BAHARI Mendapat Surat Dari Dinas Pemuda dan Olahraga
Kabupaten SUKA MAJU yang isinya tentang Seleksi Atlet Muda Potensial yang terdiri dari
Siswa/Siswa SMA/SMK se Kabupaten SUKA MAJU untuk mengikuti Pekan Olahraga antar Daerah
se Provinsi CINTA DAMAI. Pak Arman Sebagai Kepala Kepala Sekolah menunjuk Pak Karto
sebagai Koordinator Seleksi, karena Beliau merupakan Guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
Olahraga.

Setelah melakukan tahapan seleksi dari beberapa cabang olahraga, maka terpilihlah Agus siswa
Kelas XI IPA. Agus juga merupakan Atlit yang potensial dalam cabang lomba ATLETIK. Dengan
mendapatkan izin rekomendasi Bupati SUKA MAJU, Maka berangkatlah Agus untuk mengikuti
Training Center (TC) di Pusat Pelatihan Dinas Pemuda dan Olahraga selama 1 Bulan.

Saat Ibu Ratna Masuk ke dalam Kelas untuk mengajar Mata Pelajaran Fisika, ibu Ratna
menghitung sudah 8 kali AGUS tidak hadir dalam pembelajaran Tatap Muka. Hal ini
menyebabkan Agus tidak memiliki Nilai Ulangan Harian, Nilai Tugas dan Nilai Projek/Produk.
Begitu juga dengan Mata Pelajaran yang lain. Ibu Ratna di SMA GITA BAHARI merupakan Guru
yang terkenal disiplin dan keras dalam mendidik murid-muridnya, sehingga banyak melahirkan
Murid yang berprestasi dalam Oliampiade Sains Nasional (OSN). Ia Juga tak segan-segan
memberikan nilai dibawah KKM Jika ada siswanya yang malas belajar, dan tidak taat pada
peraturan sekolah.

Saat Jam Istrahat Ibu Ratna Berpapasan dengan Pak Karto di ruang guru menanyakan Kabar
Agus, karena Agus sudah 2 minggu ini tidak terlihat lagi mengikuti proses pembelajaran di
kelas. Ibu Ratna sudah membuat kesepakatan kelas dengan Murid Kelas XI IPA, jika
presentase kehadiran dan penilaian dibawah 50% maka konsekuensinya akan mendapatkan
nilai dibawah KKM. Maka terjadilah perdebatan antara Ibu Ratna dan Pa Karto. Pa Karto tidak
terima jika Ibu Ratna akan memberikan nilai di bawah KKM kepada Agus, karena menurutnya
Agus merupakan Atlit Muda Potensial yang membawa nama sekolah dan Kabupaten.

Akhirnya Pak Karto Menemui Pak Arman sebagai Kepala Sekolah melaporkan masalah ini. Pak
Arman Bingung dan dilema. Sikap apa yang harus di ambil oleh Pak Arman? Apa langkah-
langkah yang harus ditempuh oleh Pak Arman dalam pengambilan keputusan?

Pertanyaan :
1. Apakah Studi Kasus di atas mengandung unsur dilema etika
2. Apakah Memuat salah satu paradigma dari 4 paradigma dilema etika
3. Apakah Memuat salah satu prinsip dari 3 prinsip dilema etika
4. Jelaskan 9 langkah pengujian untuk menguji ketepatan pengambilan keputusan pada studi
kasus di atas
5. Apakah ada hal-hal menarik atau tak terduga yang ditemui dalam menganalisis studi kasus
pilihan

~Selamat Berdiskusi~
Daftar Tugas/Checklist Tugas Kolaborasi

No. Tugas Ada (A)/


Tidak Ada (TA)

Studi Kasus Pilihan mengandung unsur


1.
dilema etika

Memuat salah satu paradigma dari 4


2.
paradigma dilema etika

Memuat salah satu prinsip dari 3 prinsip


3.
dilema etika

Memuat 9 langkah pengujian untuk


4. menguji ketepatan pengambilan
keputusan

Memuat hal-hal menarik atau tak terduga


5 yang ditemui dalam menganalisis studi
kasus pilihan

Hasil penugasan masing-masing anggota


6.
telah diserahkan sebelum tenggat waktu

Setiap anggota telah menyepakati


paradigma, prinsip dan hasil pengujian
7.
yang telah disepakati bersama dan siap
mempresentasikan ke forum

Hasil pengeditan terakhir telah dilakukan


8.
masing-masing anggota

Anda mungkin juga menyukai