Anda di halaman 1dari 3

Modul 3.1.a.5.

Ruang Kolaborasi – Pengambilan Keputusan Sebagai


Pemimpin Pembelajaran

Kelompok 3 : Ni Made Sutini


Esa Novita

Studi Kasus Nyata (Salah satu anggota kelompok)

Saya seorang guru Kelas 6 Sekolah Dasar, salah satu murid saya adalah keponakan Kepala
sekolah. Murid tersebut tidak pernah hadir di sekolah, saya sebagai wali kelas sudah berusaha
untuk mendekati murid agar hadir di sekolah. Saya juga sudah beberapa kali berbicara
dengan orang tua musid, namun tidak membuahkan hasil. Pada saat pembagian rapor Kepala
Sekolah meminta rapor murid tersebut kepada saya, kepala sekolah memberikan alasan
kasihan terhadap murid tersebut. Sebenarnya saya sudah menyiapkan rekapan nilai standar
KKM untuk murid tersebut namun tidak sampai pada pada tahap pencetakan rapor karena
saya tidak ingin murid yang lain protes dan saya ingin ada efek jera pada murid tersebut. Apa
yang harus saya lakukan? Keputusan apa yang harus saya ambil?

Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus:

1. Apa keputusan yang Anda ambil?

Saya akan menolak permintaan kepala sekolah dengan memberikan alasan yang
mendasar dan masuk akal karena memberikan penilaian dan rapor pada murid yang
tidak pernah hadir di sekolah akan sulit dipertanggungjawabkan dan merugikan
murid yang lain .

2. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa?

Prinsip yang saya gunakan adalah prinsip berpikir berbasis peraturan dan hasil
akhir, karena jika saya memenuhi permintaan kepala sekolah dengan memberikan
rapor kepada murid tersebut maka saya menyalahi aturan akademik yang berlaku di
sekolah dan pada akhirnya nanti nilai yang saya berikanpun akan sulit
dipertanggungjawabkan baik oleh saya sebagai guru maupun murid yang
bersangkutan.

3. Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus
Anda.
a. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan loyalitas terhadap atasan atau


pimpinan.

b. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?

Saya sebagai guru kelas dan murid serta kepala sekolah.

c. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?


- Saya menerima murid (keponakan kepala sekolah) yang hanya
menumpang nama.
- Saya memberikan nilai standar KKM pada murid tersebut.
- Saya merasa sungkan terhadap kepada sekolah.

d. Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut.

 Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji


legal)

Ada, adalah salah jika Kepala sekolah meminta rapor padahal murid
tidak pernah hadir di sekolah, karena itu melanggar aturan disiplin
akademik sekolah.

 Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus


tersebut? (Uji regulasi)

Ada, karena jika saya tidak memenuhi permintaan kepala sekolah maka
saya tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi, akan tetapi
saya akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi saya sebagai
bawahan.

 Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam
situasi ini? (Uji intuisi)

Menurut saya adalah benar jika saya menolak permintaan kepala


sekolah memberikan rapor pada murid yang tidak pernah hadir di
sekolah, tindakan ini akan membuat saya merasa dicurigai, dan tindakan
ini berlawanan dengan nilai-nilai yang saya yakini. Dan salah jika saya
memenuhi permintaan kepala sekolah.

 Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman


depan koran? Apakah anda merasa nyaman?

Saya akan merasa nyama, karena meskipun saya dianggap tidak loyal
terhadap atasan namun saya memiliki alasan yang kuat dan logis
dalam mengambil tindakan tersebut.

 Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda


dalam situasi ini?

Menurut saya semua orang yang berada dalam situasi yang saya alami
akan melakukan hal yang sama dengan apa yang saya lakukan.

e. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada
situasi tersebut?

Situasi tersebut merupakan situasi dilema etika,dan paradigma yang terjadi


dalam situasi tersebut mencakup 4 paradigma yaitu individu lawan
masyarakat, kebenaran lawan kesetiaan, rasa keadilan lawan rasa kasihan
dan jangka pendek lawan jangka panjang.
f. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai

Prinsip yang saya pakai adalah prinsip berpikir berbasis peraturan (Rule-
Based thinking) dan Prinsip berpikir berbasis hasil akhir ( end-Based thinking)

g. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya
untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)?

Memberikan saran kepada kepala sekolah agar meninformasikan kepada


murid tersebut untuk datang dan melaksanakan ulangan susulan.

h. Apa keputusan yang akan Anda ambil?

Saya akan menolak permintaan kepala sekolah dengan memberikan alasan


yang mendasar dan masuk akal karena memberikan penilaian dan rapor pada
murid yang tidak pernah hadir di sekolah merupakan tindakan yang melanggar
aturan disiplin akademik sekolah dan akan sulit dipertanggungjawabkan serta
merugikan murid yang lain.

i. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.

 Menegakkan aturan pada masalah yang sangat urgen merupakan tindakan


yang tepat.
 Membantu murid yang melanggar tata tertib akademik sekolah merupakan
tindakan yang salah.
 Loyalitas pada hal-hal yang sangat melanggar merupakan tindakan yang
keliru.

Anda mungkin juga menyukai