Anda di halaman 1dari 91

Kurikulum Paradigma Baru

KKMTS KABUPATEN BEKASI


JAWA BARAT
Rahmat Hidayat, S.Pd., M.Pd.
Narasumber Nasional Kurikulum
KETERAMPILAN ABAD KE-21
Sumber: Dirjen
Belmawa Dikti (2018)
cerdas, kritis, beriman dan bertakwa,
kreatif, inovatif jujur, amanah

OLAH PIKIR OLAH HATI

OLAH RASA/
OLAH RAGA
KARSA

bersih dan sehat, ramah, saling


disiplin menghargai, toleran12
Karakteristik Generasi Alfa

01 02 03
Paham Teknologi
Pembelajaran secara
Generasi Terdidik
Personal
dalam Sejarah
Karakteristik Generasi Alfa

04 05 06
Masa Kecil yang Berbeda
Makanan yang
Media Sosial
Berbeda
Interaksi yang
Paling Dominan
Karakteristik Generasi Alfa

07 08 09
Bermain Tidak Sesuai
Aturan
Funky
Tidak Suka
Ekonomi Berbagi
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum
Merdeka yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling
benar, yang ada pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka
semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti
kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah
disediakan pada satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai
perangkat ajar di satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18
Attitude
Skill

Knowledge

Kurikulum
Rumusan Kompetensi

• Rumusan
tujuan Anderson dan Krathwohl
(kompetensi) (2001)
yang paling
bermanfaat
adalah rumusan
yang • jenis perilaku ≈ • Menganalisis sistem
menunjukkan proses kognitif; tata surya, rotasi dan
jenis perilaku revolusi bumi, rotasi
• isi pembelajaran dan revolusi bulan,
yang akan
diajarkan ≈ pengetahuan serta dampaknya
Ralph Tyler
kepada siswa bagi kehidupan di
dan (1949) isi bumi
KD Kurikulum 2013
pembelajaran
Dimensi Proses Kognitif

Kompleks Mencipta
Mengevaluasi
Menganalisis
Mengaplikasikan
Memahami
Sederhana Mengingat
Dimensi Pengetahuan

Abstrak
Metakognitif

Prosedural

Konseptual

Faktual
Konkret
KERANGKA KURIKULUM DENGAN PARADIGMA BARU

Tujuan Pendidikan Nasional


KMA NO 347 TAHUN 2022 TTG PEDOMAN Profil Pelajar Pancasila
IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
PADA MADRASAH
Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar Lainnya

Ditetapkan
oleh Prinsip Pembelajaran
Pemerintah Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran
dan Asesmen
Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, contoh Modul Ajar Mata
Pelajaran, contoh Panduan Projek Profil Pelajar Pancasila, dan
contoh Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.

Kurikulum Operasional Dikembangkan


di Satuan Pendidikan
Gambar: Hubungan antara kerangka dasar kurikulum, contoh
perangkat ajar, dan kurikulum operasional di satuan pendidikan
Visi Pendidikan Indonesia adalah
mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
VISI PENDIDIKAN

kepada
YME,
Beriman,
bertakwa
Tuhan
dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Global
“ mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
Bergotong- kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
Mandiri
PELAJAR
Royong kepada Tuhan YME, dan berakhlak
PANCASILA mulia, bergotong royong, dan
berkebinekaan global

Bernalar Kreatif
Kritis
Kurikulum Merdeka
Capaian 03
01 Pembelajaran
02
Alur Tujuan Tujuan
Pembelajaran Pembelajaran

04

Elemen Capaian Kriteria Ketercapaian


Pembelajaran
05 Tujuan Pembelajaran
Capaian Pembelajaran Setiap Fase: Deskripsi yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, serta kompetensi umum. Selanjutnya
diturunkan menjadi capaian pembelajaran menurut elemen yang
dipetakan menurut perkembangan siswa. Pembagian fase dalam CP
dapat digambarkan sebagai berikut:

• Fase A  : Pada umumnya SD Kelas 1-2


Fase B  : Pada umumnya SD Kelas 3-4
Fase C  : Pada umumnya SD Kelas 5-6
Fase D  : Pada umumnya SMP Kelas 7-9
Fase E  : Pada umumnya SMA Kelas 10
Fase F  : Pada umumnya SMA Kelas 11-12
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP M

memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya


(fase).
T
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki kebebasan
untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk menempuh perjalanan
tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi, W

kemampuan, dan kecepatan masing-masing.


Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk
melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yang T

ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi


Sumber: OECD (2018)

efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya. F


Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish
tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase.M
Setiap fase lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan
kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar T
dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untukW
menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at
The Right Level). T
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat memiliki waktu
lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan
Sumber: OECD (2018)

keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP. F


15
Fase E

peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi


dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah,
menginterpretasi, dan mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks
tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu menyintesis
gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta didik mampu
berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu
menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan
mempresentasikan serta menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi
secara kritis dan etis.
PENYUSUNAN ATP DAN MA

• Fase Pondasi (usia 4 – 5 , 5 – 6 )


• Fase A (kelas l dan ll), B (kelas lll dan lV), C (kelas V dan VI)

1 Menganalisis Capaian Pembelajaran per


Fase


Fase D (kelas VII, VIII, dan IX)
Fase E (kelas X)
• Fase F (kelas XI dan XII)

• Kata Kerja Operasional

2 Merumuskan Tujuan Pembelajaran


per Fase


Kompetensi: pengetahuan, sikap, dan keterampilan
Kompetensi dan lingkup konten (variasi untuk pendidIkan
khusus)

• Fase / kelas
Mengembangkan Modul Ajar per Kelas • Elemen

3 dan per Tujuan Pembelajaran dengan Tiga


Komponen: Tujuan Pembelajaran, Langkah
Pembelajaran, dan Asesmen


Alokasi waktu
Dimensi Profil Pelajar Pancasila
• Langkah pembelajaran: tersurat sub elemen Profil Pelajar
Pancasila
• Asesmen formatif, refleksi, dan tindak lanjut
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah
berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir
satu unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik
berkebutuhan khusus *)

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
linear dari awal hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran
yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang
Contoh ATP

Mata Pelajaran :
Fase :
Elemen :
Capaian Pembelajaran:

Tujuan Pembelajaran
Kata kerja operasional dapat terukur
kompetensi dan lingkup materi

Kumpulan dari tujuan pembelajaran yang terhubung untuk mencapai capaian


pembelajaran dalam satu fase disebut alur tujuan pembelajaran.
Tujuan pengembangan modul ajar:
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik
melaksanakan pembelajaran

Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:


● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan
pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar dengan karakteristik
peserta didik, atau
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik peserta
didik
46
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman
belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu
kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan tempat peserta
didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase
belajar peserta didik.
47
KOMPONEN MODUL AJAR

• Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul


ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
• Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunan.
• Komponen modul ajar dalam panduan
dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.
• Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan
kebutuhan
Komponen Modul Ajar
:
Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik peserta didik
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Glossarium
● Model pembelajaran yang ● Refleksi peserta didik ● Daftar pustaka
digunakan dan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar 51
sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Contoh Modul Ajar (1 lingkup materi)

Fase/Kelas : Fase E/10


Elemen : Membaca dan Memirsa
Alokasi waktu : 8 JP (8 x 45 menit)
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:

Tujuan Pembelajaran: kutip dari TP per fase


Langkah Pembelajaran:
peserta didik melakukan apa,
Interaksi: peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan pendidik, peserta didik dengan
sumber belajar lainnya,
alokasi waktu per langkah dalam
metode, penggunaan media pembelajaran, menghasilkan produk,
tersurat sub elemen profil pelajar Pancasila sesuai dengan dimensinya
refleksi
Asesmen: formatif
ATP dan TP
ATP dan TP
Guru memiliki kemampuan yang berbeda, begitu juga peserta
didik dan satuan pendidikan, masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda.
Jika dalam kondisi yang berbeda ini kita hanya mengacu pada
satu model ajar, pembelajaran masih bisa dilaksanakan,
namun dampaknya belum tentu pembelajaran tersebut
bermakna dan bisa membantu peserta didik mencapai
kompetensi yang diharapkan.
PROSES PEMBELAJARAN

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business


Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan inteligensia yaitu: 1/3
dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.

Pembelajaran berbasis intelegensia tidak akan


memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan
50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas
Dunia memasuki era
VUCA
VUCA adalah fenomena yang menggambarkan dunia yang mengalami
perubahan sangat cepat dan cenderung tidak dapat ditebak.
TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DI ERA
VUCA
Akan muncul berbagai pekerjaan baru yang
sebelumnya tidak ada seperti content creator
(misal Youtuber), manajer sosial media, data
scientist dll.
Apa itu VUCA?
Apa itu VUCA?
Seri Merdeka Belajar: Guru Penggerak

Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan


kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran.
Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan
Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama
program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.
Seri Merdeka Belajar: Sekolah Penggerak
Jenis Asesmen
Kondisi vs Harapan
Asesmen dalam Pembelajaran Paradigma Baru
Paradigma Asesmen

Umpan balik dapat dilakukan secara lisan dengan berdialog dengan peserta didik
atau secara tertulis. Kelima komponen dalam tangga umpan balik, diharapkan diterapkan
secara utuh. 33
Paradigma Asesmen
No. Paradigma Gambaran Umum
Asesmen
2. Keterpaduan Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling terkait. Rumusan Capaian Pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah tersebut.
Pada saat pendidik melakukan asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang merupakan turunan dari
Capaian Pembelajaran, maka secara langsung keterpaduan ini terpenuhi. Dengan demikian, pendidik tidak
perlu memilih asesmen berdasarkan ketiga ranah tersebut.

3. Keleluasaan Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif dan
dalam sumatif sesuai dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran. Karena alur
menentukan tujuan pembelajaran yang digunakan mungkin berbeda, maka waktu pelaksanaan asesmen
waktu
pelaksanaan formatif dan sumatif di setiap kelas mungkin berbeda.
asesmen

Asesmen diagnostik (Awal pembelajaran & Awal lingkup materi)


Asesmen formatif (Selama proses pembelajaran)
Asesmen sumatif
 Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran
 Pada akhir fase
 Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester,
33
Paradigma Asesmen
No. Paradigma Gambaran Umum
Asesmen
4. Keleluasaan Pendidik memiliki keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis
dalam asesmen dengan mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran, karakteristik
menentukan dan kemampuan peserta didik, Capaian Pembelajaran dan tujuan pembelajaran,
jenis asesmen serta sumber daya pendukung yang tersedia.

5. Keleluasaa Pendidik memiliki keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan teknik


n dalam dan instrumen penilaian.
menggunak
an teknik
dan
instrumen
asesmen

33
Paradigma Asesmen
Instrumen Asesmen
Teknik Asesmen Rubrik
Observasi Pedoman yang dibuat
Peserta didik diamati secara untuk menilai dan
berkala, dengan fokus secara mengevaluasi kualitas
keseluruhan maupun individu. capaian kinerja peserta
Observasi bisa dilakukan dalam didik, sehingga
tugas atau aktivitas rutin/harian. pendidik
dapat menyediakan bantuan yang diperlukan peserta didik untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan
Eksemplar
Performa oleh pendidik
Contoh untukyang
hasil karya memusatkan
dijadikanperhatian pada kompetensi
sebagai standar pencapaianyang
dan harus dikuasaiPendidik
pembanding. peserta didik.
dapat menggunakan contoh hasil
Asesmen performa dapat Capaian kinerja dituangkan dalam bentuk kriteria
karya peserta didik sebagai acuan indikator penilaian. atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat secara bertingkat
berupa praktik, menghasilkan dari kurang sampai terbaik.
produk, melakukan projek, dan Ceklis
membuat portofolio. Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang dituju.
Tes Tertulis/ Lisan Catatan Anekdotal
Bentuk tes tertulis/lisan dan kuis Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Catatan difokuskan pada performa dan perilaku peserta didik yang
adalah bentuk yang paling penting, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi yang telah dilakukan.
dikenal dari teknik asesmen ini.
Grafik Perkembangan Peserta Didik (Kontinum) Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
perkembangan belajar peserta didik.

33
Paradigma Asesmen
No. Paradigma Gambaran Umum
Asesmen
6. Keleluasaan  Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan pembelajaran
menentukan dan modul ajar yang berbeda, oleh sebab itu untuk mengidentifikasi ketercapaian
kriteria tujuan pembelajaran, pendidik akan menggunakan kriteria yang berbeda, baik dalam
ketercapaian bentuk angka kuantitatif maupun data kualitatif sesuai dengan karakteristik tujuan
tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asesmen yang dilaksanakan. Kriteria ini
pembelajara disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
n Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan proses

pembelajaran dan mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar
pendidik dapat memperbaiki proses pembelajaran dan atau memberikan intervensi
pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
 Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran tidak menjadi standar minimum yang harus dicapai
setiap peserta didik. Setiap peserta didik mungkin berada pada kriteria pencapaian yang berbeda, dengan
demikian kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran menjadi sumber informasi atau data bagi
pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta
didik.

33
Paradigma Asesmen
No. Paradigma Gambaran Umum
Asesmen
7. Keleluasaan  Mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, Capaian Pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan
dalam aktivitas pembelajaran, pendidik memiliki keleluasaan untuk mengolah hasil asesmen sesuai dengan
mengolah kebutuhan serta kemampuan pendidik dalam melaksanakan asesmen dan mengolah data hasil
hasil asesmen.
asesmen  Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan sumatif. Terdapat 2 jenis
data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi
(kualitatif).

8. Keleluasaan Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan
dalam mempertimbangkan:
menentukan ● Laporan kemajuan belajar
kenaikan ● Laporan pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
kelas ● Portofolio peserta didik
● Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
● Tingkat kehadiran

Catatan:
 Jika ada peserta didik pindahan dari satuan pendidikan yang memiliki struktur kurikulum dan model asesmen yang berbeda, maka perlu dilakukan
asesmen diagnostik berdasarkan struktur kurikulum/tujuan pembelajaran pada kelas yang dituju peserta didik tersebut.
 Dari hasil asesmen diagnostik, pendidik dapat melakukan tindak lanjut. Jika kemampuan peserta didik masih belum sesuai dengan tujuan
pembelajaran, maka perlu diberikan jam belajar tambahan untuk mengatasi ketertinggalan. 33
Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

33
Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

33
Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

33
33
Formatif

Nama Mengukur Keliling dan Luas


Nilai Tempat Bil. Cacah Ciri Bangun Datar
Peserta dengan Satuan Baku
Didik
Formatif 2 (tujuan pembelajaran 2) Formatif 3 (tujuan pembelajaran 3) Formatif 7 (tujuan pembelajaran 7)

Melakukan Pembulatan dengan Perlu pendampingan untuk masalah Mampu menggambar sisi sejajar
Edo Bantuan berkaitan pengukuran keliling dan berpotongan

Mengalami kesulitan saat


Melakukan Pembulatan dengan Belum mampu menggambar sisi
Dayu Bantuan menyelesaikan masalah berkaitan sejajar dan berpotongan
pengukuran panjang
Mengalami kesulitan saat
Siti Melakukan Pembulatan serta menyelesaikan masalah berkaitan Mampu menggambar sisi sejajar
Mengurutkan Secara Mandiri dan berpotongan
pengukuran keliling
Sangat mampu saat menyelesaikan Mampu menggambar sisi sejajar
Melakukan Pembulatan serta
Lani Mengurutkan Secara Mandiri masalah berkaitan dengan dan berpotongan secara
Catatan: pengukuran panjang dan keliling komperhensif
Tabel 4 Data Kualititatif pada Sajian berikut merupakan contoh rekapan formatif yang berupa data kuantitatif (narasi)
Hasil Asesmen Formatif berdasarkan lembar observasi, catatan anekdotal, dsb. • Hasil asesmen formatif akan digunakan
(Lanjutan Alternatif 2) 33
sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.
Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

33
33
33
Menyajikan Hasil Asesmen ke Dalam Rapor

33
M
e
n
ya
jik
a
n
H
as
il
A
se
s
m
e
n
ke
D 33
M
e
n
ya
jik
a
n
H
as
il
A
se
s
m
e
n
ke
D 33
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor)

33
Format Laporan Hasil Belajar (Rapor)

33
TERUS BERBURU
BARU

“Guru yang sudah berhenti belajar,


sebaiknya segera berhenti mengajar”.
Deni Hadiana
0817617965
081343360091

Rahmat Hidayat
dari berbagai sumber

Anda mungkin juga menyukai