Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI

kuk

KURIKULUM MERDEKA

12 - 14 Desember 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
SESI 1
Pendidikan karakter dan kompetensi menjadi
fokus utama dalam sistem pendidikan
Indonesia melalui Profil Pelajar Pancasila

VISI PENDIDIKAN
Beriman,
bertakwa kepada
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia
Berkebinekaan
Global “
Mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Bergotong-
Mandiri Royong
Esa, dan berakhlak mulia, bernalar
PELAJAR
kritis, kreatif, mandiri, bergotong
PANCASILA
royong, dan berkebinekaan global

Bernalar
Kritis Kreatif
Setiap dimensi Profil Pelajar Pancasila dikembangkan elemen-elemennya sehingga dapat
dipahami secara utuh dan diimplementasikan dalam segala kesempatan belajar

Beriman, Berkebinekaan Bergotong Mandiri Bernalar Kritis Kreatif


bertakwa kepada Global royong
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia

Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri Memperoleh dan Menghasilkan
menghargai dan situasi memproses gagasan yang
Akhlak pribadi Kepedulian
budaya informasi dan orisinal
Regulasi diri
Akhlak kepada Berbagi gagasan
Komunikasi dan Menghasilkan
manusia
interaksi antar Menganalisis dan karya dan tindakan
Akhlak kepada budaya mengevaluasi yang orisinal
alam penalaran
Refleksi dan Memiliki
Akhlak bernegara tanggung jawab Merefleksi dan keluwesan berpikir
terhadap mengevaluasi dalam mencari
pengalaman pemikirannya alternatif solusi
kebinekaan sendiri permasalahan
Berkeadilan sosial
Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan
pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek
No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 16 Tahun 2022 No. 21 Tahun 2022 No. 262 Tahun 2022
(revisi dari Kepmen 56)

Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Standar Penilaian Pedoman Penerapan
Lulusan pada Pendidikan Anak Pendidikan Anak pada Pendidikan Kurikulum dalam
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Usia Dini, Jenjang Anak Usia Dini, Rangka Pemulihan
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan Dasar, Jenjang Pendidikan Pembelajaran
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan dan Pendidikan Dasar, dan
dan Pendidikan Menengah Menengah Pendidikan
Menengah Menengah Memuat 3 opsi kurikulum
Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Standar Proses merupakan Standar Penilaian
melalui perumusan ruang kriteria minimal proses yang dapat digunakan di
merupakan kriteria minimal Pendidikan adalah kriteria
lingkup materi yang sesuai pembelajaran berdasarkan satuan pendidikan dalam
tentang kesatuan sikap, minimal mengenai
dengan kompetensi lulusan. jalur, jenjang, dan jenis rangka pemulihan
keterampilan, dan Ruang lingkup materi mekanisme penilaian hasil
pendidikan untuk mencapai pembelajaran beserta
pengetahuan yang merupakan bahan kajian belajar peserta didik.
standar kompetensi lulusan. struktur Kurikulum Merdeka,
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran Standar Penilaian menjadi
Standar Proses menjadi aturan terkait pembelajaran
kemampuan peserta didik yang dirumuskan
acuan untuk Kurikulum 2013, dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib acuan untuk Kurikulum
Kurikulum darurat, dan kerja guru.
pada akhir jenjang sesuai dengan ketentuan nad ,tarurad mulukiruK , 2013
peraturan Kurikulum Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi .akedreM mulukiruK
perundang-undangan; 2)
acuan untuk Kurikulum 2013, konsep keilmuan; dan 3)
Kurikulum darurat, dan jalur, jenjang, dan jenis
Kurikulum Merdeka. pendidikan. Standar Isi
menjadi acuan untuk
Kurikulum 2013, Kurikulum
darurat, dan Kurikulum
Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 4


Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas

Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka:

1 Penyederhanaan konten, fokus pada materi


esensial.

2 Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif,


aplikatif, dan lintas mata pelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran dan
3 pengaturan jam pelajaran yang memberi
fleksibilitas untuk merancang kurikulum
operasional dan pembelajaran sesuai tingkat
kemampuan peserta didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Beberapa Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka

Profil Pelajar Pancasila sebagai Capaian Pembelajaran (CP) Pembelajaran sesuai tahap
kompetensi umum atau karakter sebagai kompetensi yang dituju capaian (teaching at the right level)
yang perlu ditanamkan dan dalam setiap mata pelajaran sebagai pendekatan untuk
dikembangkan dalam diri setiap (intrakurikuler) untuk setiap fase memastikan setiap peserta didik
pelajar sejak usia dini pembelajaran mendapatkan hak belajar yang
memberikan mereka kesempatan
mencapai kompetensi minimum
Projek penguatan profil pelajar Pengembangan kurikulum
Pancasila sebagai kokurikuler operasional satuan pendidikan
untuk menguatkan pembelajaran secara merdeka dimana Penguatan asesmen formatif
karakter dalam profil pelajar pengorganisasian pembelajaran, untuk mendukung pembelajaran
Pancasila melalui kegiatan projek alur tujuan pembelajaran, tema sesuai tahap capaian dan umpan
untuk projek penguatan profil balik untuk peningkatan kualitas
pelajar Pancasila, metode pembelajaran
Platform Merdeka Mengajar pembelajaran terdiferensiasi
untuk guru mempelajari kurikulum sesuai tahap capaian peserta Contoh-contoh dan Perangkat
dan pembelajaran efektif, didik dikembangkan di tingkat ajar yang disediakan untuk pendidik
mendapatkan beragam perangkat satpen agar kontekstual, relevan, yang masih dalam tahap awal atau
ajar, dan saling berbagi karya & dan bermakna belum mampu mengembangkan
metode pembelajaran kurikulum dan pembelajarannya
secara mandiri
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan


Struktur kurikulum terbagi dalam 6 fase dan 1 fase fondasi:
pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. 1. Fase Fondasi (PAUD)
Pada jenjang SD/MI dapat mengorganisasikan 2. Fase A (S D kelas 1 dan 2)
muatan pembelajaran menggunakan pendekatan 3. Fase B (SD kelas 3 dan 4)
mata pelajaran atau tematik. Sementara pada SMA 4. Fase C (SD kelas 5 dan 6)
kelas XI-XII peserta didik diberkan kesempatan 5. Fase D (S M P kelas 7-9)
memilih mata pelajaran pilihan. 6. Fase E (SMA/K kelas 10)
7. Fase F (SMA/K kelas 11-12)
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan
profil pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan
khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
profil pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya projek tidak harus sama.
sekitar 2 0 -3 0 % dari total jam pelajaran.
Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat dilakukan dengan
durasi waktu yang lebih panjang daripada projek yang lain.
Panduan Pengembangan Panduan Pembelajaran dan Panduan Pengembangan Projek
Kurikulum Operasional Satuan Asesmen Penguatan Profil Pelajar
Pendidikan Pancasila

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Referensi untuk kebijakan, panduan, serta informasi lainnya di luar PMM
dapat diakses di Sis tem Informasi Kurikulum Nasional

( https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ )
Selain pilihan implementasi mandiri, satpen juga diharapkan dapat menyesuaikan
penerapan setiap aspek sesuai tahap kesiapan masing-masing

Tahapan ini dikembangkan


berdasarkan prinsip “ketat dalam
hal tujuan, longgar dalam hal
pelaksanaan” (OECD 2020)

Satpen dan pendidik perlu


memahami kesiapan mereka
untuk menentukan tahap
“belajar” menggunakan KM

Tahapan-tahapan implementasi
ini digunakan sebagai kerangka
monitoring dan evaluasi
implementasi Kurikulum
Merdeka di Sekolah Penggerak,
SMKPK, dan implementasi
secara mandiri

Memaksa perubahan terlalu banyak dan


terlalu cepat (too much, too fast)
adalah salah satu faktor kegagalan
reformasi pendidikan
SESI 2
Merencanakan pembelajaran dan asesmen
1. Memahami Capaian Pembelajaran
2. Menyiapkan pengayaan dan materi untuk siswa yang membutuhkan bimbingan khusus
3. Menentukan materi ajar,alat dan bahan
4. Memperkirakan jumlah jam pelajaran (JP) yang dibutuhkan untuk mencapai setiap tujuan pembelajaran,
dalam situasi belajar pada umumnya
5. Mengidentifikasi ketersediaan materi untuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi
6. Menentukan kegiatan belajar utama
7. Menetapkan urutan kegiatan pembelajaran
8. Menuliskan pertanyaan kunci yang membantu guru dan siswa untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas
9. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran “kunci” yang membutuhkan perangkat ajar
10. Menetapkan kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan Pembelajaran dan asesmennya
11. Menentukan moda pembelajaran
12. Menentukan asesmen yang akan digunakan untuk mengukur
Merencanakan ● Memahami Capaian Pembelajaran
pembelajaran ● Mengidentifikasi tujuan pembelajaran “kunci” yang membutuhkan perangkat ajar
dan asesmen
● Memperkirakan jumlah jam pelajaran (JP)yang dibutuhkan untuk mencapai setiap tujuan
pembelajaran, dalam situasi belajar pada umumnya
Urutan ini dapat berubah
sesuai dengan kesiapan satuan
pendidikan dalam
● Menentukan asesmen yang akan digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan
merencanakan pembelajaran pembelajaran
dan asesmen.
Pendampingan sekolah
membutuhkan kepekaan
● Menetapkan kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan Pembelajaran dan
terhadap kebutuhan dan
kesiapan satuan pendidikan
asesmennya
● Mengidentifikasi ketersediaan materi untuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi
● Menentukan materi ajar, alat dan bahan
● Menentukan moda pembelajaran
● Menentukan kegiatan belajar utama
● Menetapkan urutan kegiatan pembelajaran
● Menuliskan pertanyaan kunci yang membantu guru dan siswa untuk merefleksikan kegiatan
pengajaran di kelas
● Menyiapkan pengayaan dan materi untuk siswa yang membutuhkan bimbingan
khusus
Jika dianalogikan dengan sebuah Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi
perjalanan berkendara, CP memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
memberikan tujuan umum dan untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
ketersediaan waktu yang biasanya dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
perlu ditempuh untuk mencapainya. kecepatan masing-masing. Setiap satuan pendidikan
Jalur tempuh yang akan dilalui dapat dipersilahkan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,
ditentukan oleh pengendara. sesuai dengan kemampuan dan potensinya.

TP

TP CP
CP TP TP
TP

TP
Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila


memberikan kesempatan kepada siswa untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses
penguatan karakter sekaligus kesempatan
untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dalam projek penguatan ini, siswa memiliki
kesempatan untuk mengupas dan memahami
tema-tema atau isu penting seperti perubahan
iklim, anti radikalisme, kesehatan mental,
budaya, wirausaha, t eknologi dll., sehingga
“... perlulah anak-anak [Taman Siswa] kita
siswa bisa melakukan aksi nyata dalam
dekatkan hidupnya kepada perikehidupan menjawab isu-isu t ersebut sesuai dengan
rakyat, agar supaya mereka tidak hanya tahapan belajar dan kebutuhannya. Tema ini
memiliki ‘pengetahuan’ saja t entang hidup
rakyatnya, akan tetapi juga dapat
dapat berubah setiap tahunnya, ditentukan
‘mengalaminya’sendiri, dan kemudian oleh pemerintah pusat (Kemdikbud)
tidak hidup berpisahan dengan berdasarkan isu yang diprioritaskan.
Surmabkeyr:aOtEnCDya(2.0”18)
Bali

Maluku
● Holistik
● Kontekstual
● Berpusat pada
peserta didik
● Eksploratif
Latar Belakang Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

• Dalam penguatan karakter dan kompetensi umum (transversal atau general competences),
penting bagi siswa belajar lintas ilmu. Namun demikian, pembelajaran berbasis projek ini belum menjadi
kebiasaan di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga perlu dukungan kebijakan pusat.

• Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah terjemahan dari pengurangan beban
belajar di kelas (intrakurikuler) sebagaimana rekomendasi kajian-kajian internasional, agar siswa memiliki
lebih banyak kesempatan untuk belajar di setting yang berbeda (less formal, less structured, more
interactive, engaged in community)

• Siswa perlu lebih peka terhadap isu-isu terkait SDGs. Mengeksplorasi isu tersebut lebih
banyak di luar mata pelajaran dalam bentuk projek memberikan ruang lebih besar untuk mengenali,
memahami, dan mendalami isu tersebut. Diharapkan, siswa dapat menjadi warga Indonesia dan warga
dunia yang bertanggung jawab dan aktif berkontribusi.
*Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)
Pengembangan
Kurikulum
Operasional
Sekolah
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi kata kunci pada CP


2. Mengelompokkan hasil identifikasi sesuai
kompetensi dan lingkup materi
3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Mengelompokkan Hasil Identifikasi

Kalimat CP Kompetensi Ruang Lingkup

Peserta didik memiliki kemampuan untuk Responsif terhadap isu-isu global dan berperan Energi alternatif, pemanasan global,
responsif terhadap isu-isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian pencemaran lingkungan, nano teknologi,
aktif dalam memberikan penyelesaian masalah. bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-
masalah. Kemampuan tersebut antara lain hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam,
mengamati, mempertanyakan dan Kemampuan tersebut antara lain mengamati, pandemi akibat infeksi virus.
memprediksi, merencanakan dan melakukan mempertanyakan dan memprediksi,
penelitian, memproses dan menganalisis data merencanakan dan melakukan penelitian,
dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, memproses dan menganalisis data dan
serta mengkomunikasikan dalam bentuk informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta
projek sederhana atau simulasi visual mengkomunikasikan dalam bentuk projek
menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia sederhana atau simulasi visual menggunakan
terkait dengan energi alternatif, pemanasan aplikasi teknologi
global, pencemaran lingkungan, nano teknologi,
bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-
hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam,
pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya
tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan
pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). 60 JP

Melalui keterampilan proses juga dibangun


sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila
Merumuskan Tujuan Pembelajaran Fase E : Pencemaran Lingkungan

Mengidentifikasi Melakukan analisa Melakukan aksi nyata


masalah pencemaran penyebab masalah mulai dari diri sendiri
lingkungan yang ada lingkungan untuk mengurangi
di sekitar, misalnya berdasarkan kajian masalah lingkungan lokal
energi, keragamanan literatur, observasi dan dalam perspektif global
hayati wawancara

Mengidentifikasi
masalah lingkungan
terkait di negara lain

Mengidentifikasi upaya
yang dilakukan 20 JP
Indonesia dan negara
lain dalam mengatasi
masalah lingkungan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai