Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN


B. Kegiatan Belajar : KB 4 (KB 1/2/3/4)

C. TUGAS

1. PETA KONSEP

ASESMEN NASIONAL DAN RAPOT

ASESMEN KARAKTER MINIMUM ASESMEN SURVEY KARAKTER


(penilaian kompetensi mendasar ( upaya untuk mengetahui kondisi ASESMEN SURVEI LINGKUNGAN
yang diperlukan oleh semua siswa ekosistem karakter para siswa di (penilaian yang dilakukan untuk
untuk mampu mengembangkan sekolah terkait apakah asas mengevaluasi dan memetakanaspek
kapasitas diri dan berpartisipasi Pancasila benar-benar dirasakan
pendukungkualitas pembelajaran di
positif pada masyarakat) para siswa dalam interaksi di
sekolah) lingkungan sekolah)

- Meningkatkan kemampuan bernalar dengan


TUJUAN AKM menggunakan kekuatan literasi dan numerasi
serta penguatan pendidikan karakter
- Meningkatkan High Order Thinking skills
(HOTs) pada peserta didik

KOMPONEN AKM  Konten


 Proses kognitif
 Konteks

LAPORAN HASIL AKM  Perlu intervensi khusus


 Dasar
 Cakap
 Mahir

PEMANFAATAN HASIL AKM


 Menguasai konten
 Menguasai Literasi dan Numerasi
2. INSPIRASI
Survei karakter mengukur hasil belajar emosional yang mengacu pada profil pelajar
pancasila dimana pelajar Indonesia memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai pancasila.
Adapun karakter yang diukur peserta didik Indonesia yaitu :
- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esadan berakhlak mulia
khususnya akhlak pada manusia, alam dan negara
- Gotong royong
- Kreativitas
- Bernalar kritis
- Kebhinekaan global
- Kemandirian

Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia

Karakter beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia dapat didefinisikan sebagai pengamalan nilai-nilai agama dan kepercayaan
yang diwujudkan melalui akhlak pada manusia, akhlak pada alam, dan akhlak
bernegara dalam kehidupan sehari-hari.

Gotong Royong

Gotong royong adalah istilah asli Indonesia yang digunakan untuk merujuk pada
kegiatan bersama dalam suatu komunitas untuk mengerjakan suatu aktivitas
bersama yang terlampau besar untuk diselesaikan seorang diri atau hanya oleh
beberapa orang.

Kreativitas

Kreativitas dapat diukur dengan meminta individu mengerjakan suatu tugas atau
mencari segala cara baru menggunakan barang-barang yang ada (berpikir divergen),
menceritakan pengalaman berperilaku kreatif, dan menceritakan seberapa tinggi
minat atau kesenangan terlibat dalam kegiatan kreatif.

Nalar Kritis

Nalar kritis dapat didefinisikan sebagai kemampuan berpikir secara terarah.

Ada indikator yang dapat digunakan dalam nalar kritis, yaitu sebagai berikut:

 Mencari informasi relevan termasuk yang bertentangan dengan keyakinan dan


pendapat pribadi,

 Menganalisis dan mengevaluasi informasi dari berbagai perspektif, dan


 Mengambil keputusan dengan mempertimbangkan konsekuensi dan prinsip etika
universal.
Kebhinekaan Global

Karakter kebinekaan global mengarah pada konsep budaya global yang merupakan
imbas dari globalisasi.

Kondisi ini memungkinkan individu dari suatu negara dapat mempelajari budaya dari
negara lain.

Tantangan dalam budaya global adalah menciptakan kerja sama antar negara untuk
mencapai kesejahteraan bersama.

Kemandirian

Karakter kemandirian didasarkan pada pemahaman siswa terhadap kekuatan dan


keterbatasan yang dimiliki sehingga siswa mampu merencanakan tujuan yang sesuai
dengan dirinya.

Asesmen Nasional bertujuan tidak hanya memotret hasil belajar kognitif murid namun
juga memotret hasil belajar sosial emosional.

Asesmen nasional diharapkan dapat memotret sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku
yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja murid di berbagai konteks yang
relevan.

Hal ini penting untuk menyampaikan pesan bahwa proses belajar-mengajar harus
mengembangkan potensi murid secara utuh baik kognitif maupun non kognitif.

3. REFLEKSI
Melalui Raport Pendidikan, hasil penilaian atau asesmen dituangkan dalam bentuk
laporan kemajuan belajar berupa laporan hasil belajar yang disusun berdasarkan
pengolahan hasil penilaian. Dengan demikian satuan pendidikan dapat
mengidentifikasi akar masalah (baik dari mutu pembelajaran maupun kualitas
sumber daya sekolah), sehingga dapat memetakan output yang perlu diperbaiki.
Dengan begitu, satuan pendidikan dapat membuat perencanaan peningkatan
mutu proses belajar mengajar yang tepat sasaran.
Format raport dapat disesuaikan berdasarkan struktur kurikulum masing-masing
jenjang. Yang perlu diperhatikan adalah deskripsi capaian kompetensi peserta
didik yang berisi informasi kompetensi yang dicapai dan perlu ditingkatkan
idealnya ditulis dengan kata-kata yang memotivasi peserta didik bersangkutan
untuk lebih berprestasi.

4. KOMITMEN
Komitmen pendidik pada siswa dan proses belajarnya dengan memberi contoh atau
keteladanan dalam bentuk menguasai secara mendalam materi pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarnya kepada siswa, bertanggung jawab memantau
hasil belajar siswa melalui berbagai evaluasi, mampu berpikir sistematis tentang apa
yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya dan merupakan bagian
masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya dengan empat profilnya yaitu
memiliki kepribadian yang matang dan berkembang, menguasai ilmu yang
ditekuninya, memiliki keterampilan dan Menguasai sains dan teknologi serta
mengembangkan profesi secara berkelanjutan..

5. MISS KONSEPSI
Tujuan dari asesmen pendidikan yang dipahami oleh masyarakat sering
menimbulkan berbagai macam persepsi seperti asesmen nasional menjadi kambing
hitam atas kualitas pendidikan yang ada, masih adanya pemahaman masyarakat
yang menganggap warna merah ataupun kuning dalam Rapor Pendidikan adalah
sebuah peringatan bagi satuan pendidikan dan juga dinas pendidikan. Seolah-olah
satuan pendidikan dan dinas pendidikan harus dihakimi akibat buruknya hasil Rapor
Pendidikan. Selain itu hasil asesmen dijadikan objek pembanding kualitas suatu
lembaga pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai