Penguatan Karakter
Melalui Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
15 Maret 2022
VISI PENDIDIKAN
“
Beriman,
bertakwa kepada
Berkebinekaan
Mewujudkan Indonesia maju yang
Tuhan YME, dan
berakhlak mulia Global berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Bergotong-
Mandiri Royong Esa, dan berakhlak mulia, bernalar “
PELAJAR
PANCASILA
kritis, kreatif, mandiri, bergotong
royong, dan berkebinekaan global
Bernalar
Kritis Kreatif
Akhlak beragama Mengenal dan Kolaborasi Pemahaman diri dan Memperoleh dan Menghasilkan gagasan
menghargai budaya situasi memproses informasi yang orisinal
Akhlak pribadi Kepedulian dan gagasan
Komunikasi dan Regulasi diri Menghasilkan karya
Akhlak kepada interaksi antar budaya Berbagi Menganalisis dan dan tindakan yang
manusia mengevaluasi orisinal
Refleksi dan tanggung penalaran
Akhlak kepada alam jawab terhadap Memiliki keluwesan
pengalaman Merefleksi dan berpikir dalam
Akhlak bernegara
kebinekaan mengevaluasi mencari alternatif
pemikirannya sendiri solusi permasalahan
Berkeadilan sosial
Profil Pelajar Pancasila sebagai Capaian Pembelajaran (CP) Pembelajaran sesuai tahap
kompetensi umum atau karakter sebagai kompetensi yang dituju capaian (teaching at the right level)
yang perlu ditanamkan dan dalam setiap mata pelajaran sebagai pendekatan untuk
dikembangkan dalam diri setiap (intrakurikuler) untuk setiap fase memastikan setiap peserta didik
pelajar sejak usia dini pembelajaran mendapatkan hak belajar yang
memberikan mereka kesempatan
mencapai kompetensi minimum
Projek penguatan profil pelajar Pengembangan kurikulum
Pancasila sebagai kokurikuler operasional satuan pendidikan
untuk menguatkan pembelajaran secara merdeka dimana Penguatan asesmen formatif
karakter dalam profil pelajar pengorganisasian pembelajaran, untuk mendukung pembelajaran
Pancasila melalui kegiatan projek alur tujuan pembelajaran, tema sesuai tahap capaian dan umpan
untuk projek penguatan profil balik untuk peningkatan kualitas
pelajar Pancasila, metode pembelajaran
Platform Merdeka Mengajar pembelajaran terdiferensiasi
untuk guru mempelajari kurikulum sesuai tahap capaian peserta Contoh-contoh dan Perangkat
dan pembelajaran efektif, didik dikembangkan di tingkat ajar yang disediakan untuk pendidik
mendapatkan beragam perangkat satpen agar kontekstual, relevan, yang masih dalam tahap awal atau
ajar, dan saling berbagi karya & dan bermakna belum mampu mengembangkan
metode pembelajaran kurikulum dan pembelajarannya
secara mandiri
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Contoh: Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama/kepercayaan masing-masing.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
IPA 144 (4) 36 180 *** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun.
IPS 108 (3) 36 144
Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
PJOK 72 (2) 36 108
Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Informatika 72 (2) 36 108
( https://kurikulum.kemdikbud.go.id/ )
Merancang
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pengertian projek penguatan profil pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek
yang dirancang untuk menguatkan pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan.
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi
pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
BERPIKIRAN TERBUKA
Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang menerima
masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan mendukung
terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan berdampak. Oleh karenanya, satuan
Budaya Sekolah pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta
yang Mendukung berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Penerapan Projek
Penguatan Profil SENANG MEMPELAJARI HAL BARU
Pelajar Pancasila
Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang
mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat menemukan
hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru
dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek ini pada akhirnya dapat membantu
tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya.
KOLABORATIF
Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam pelaksanaannya.
Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan budaya kompetitif.
Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling
memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan antar berbagai elemen kunci
dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) sehingga pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan optimal.
13
Kepala satuan pendidikan
1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
2. Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara
transparan dan akuntabel
3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan
Peran pemangku narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
kepentingan 4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang
berkelanjutan
dalam 5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
pelaksanaan 6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen
projek yang berpusat pada peserta didik.
projek
penguatan profil Pendidik
pelajar Pancasila (Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek)
7. Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
8. Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan
pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
9. Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan
mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
10.Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek,
Peran-peran ini dapat memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen performa
dioptimalkan secara peserta didik selama projek berlangsung.
11.Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.
bertahap sesuai dengan
kebutuhan dan kesiapan Peserta Didik
satuan pendidikan. 12.Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
13.Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan
kemampuan yang dimiliki.
14.Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan
kemampuan. 14
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang
cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan.
Contoh pertanyaan untuk 3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,
komunikasi yang 4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
memberdayakan antara 5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
pengawas dan kepala satuan
pendidikan/Tim Fasilitator
Projek: Pengawas
1. Apa harapan atau tujuan yang 6. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau
ingin dicapai oleh satuan komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
pendidikan dalam pelaksanaan 7. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan
projek penguatan profil pelajar kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pancasila? 8. Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.
2. Bagaimana kondisi kesiapan 9. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional).
sekolah saat ini? Apa sumber
daya yang dapat dioptimalkan Komite Sekolah
untuk melaksanakan projek dan
Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan.
mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi
profil pelajar Pancasila yang Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra
perlu dikuatkan? Bagaimana 10.Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek.
mengidentifikasi isu yang 11.Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai
relevan untuk dikembangkan narasumber terkait dengan isu tersebut
menjadi tema projek? 12.Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
3. Apa langkah-langkah yang Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
perlu dilakukan? Apa tantangan
yang mungkin dihadapi dan
bagaimana cara
menanggulanginya?
Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila
Holistik Kontekstual
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi
perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta
berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas
secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
memahami sebuah isu secara mendalam.
Belum
<50% ⋝50% Belum Sudah Belum Sudah Punya Tidak Ya
punya
Pemilihan Dimensi
● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk
dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan
pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.
● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih
dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
Tema-tema projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA) (SD-SMA) (SD-SMA) SMA)
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun dialog
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, tingkat lokal dan masalah yang ada penuh hormat tentang keberagaman
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati dalam pengembangan potensi kelompok agama dan kepercayaan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun tersebut, serta kaitannya dengan yang dianut oleh masyarakat sekitar
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang aspek lingkungan, sosial dan dan di Indonesia serta nilai-nilai
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan kesejahteraan masyarakat. ajaran yang dianutnya.
juga sekitarnya.
Memahami dampak dari aktivitas Membangun kesadaran dan Merefleksikan makna demokrasi dan Tema-tema projek sudah ditentukan
oleh pemerintah. Berangkat dari tema
manusia, baik jangka pendek keterampilan untuk memelihara memahami implementasi demokrasi
yang ada, tim fasilitator projek dapat
maupun panjang, terhadap kesehatan fisik dan mental, baik serta tantangannya dalam konteks mengembangkan topik spesifik yang
kelangsungan kehidupan di dunia untuk dirinya maupun orang yang sesuai dengan konteks dan
maupun lingkungan sekitarnya. sekitarnya. berbeda, termasuk dalam organisasi kebutuhan sekolah.
sekolah dan/atau dalam
dunia kerja.
Catatan:
● Contoh pilihan waktu berikut hanya simulasi pilihan waktu pelaksanaan projek. Untuk periode
waktu belajar dapat disesuaikan dengan jenjang masing-masing.
● Pilihan waktu pelaksanaan berikut dapat dipilih sesuai dengan kesiapan satuan pendidikan, tidak
terikat pada tahapan kesiapan satuan pendidikan.
Pilihan Waktu
Pelaksanaan
Projek MAR ET2 0 2 1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA Projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
7 8 9 10 11 12 13
a. Menentukan satu hari UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
dalam seminggu untuk
14 15 16 17 18 19 20
pelaksanaan projek
(misalnya hari Jumat).
HARI RAYA UPACARA Projek
Seluruh jam belajar pada NYEPI penguatan profil
hari itu digunakan untuk pelajar Pancasila
projek. 21 22 23 24 25 26 27
UPACARA Projek
penguatan profil
pelajar Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
No/ Kelas Waktu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 07.15-07.50 Upacara
Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar - profil pelajar
6 10.25-11.00 Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
MAR ET2 0 2 1
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA
7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA NYEPI Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek
penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila
21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek Pelaksanaan projek
penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil penguatan profil
pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila pelajar Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
Contoh pemetaan dimensi, tema, dan alokasi waktu projek.
Di sebuah SMP, kepala satuan pendidikan dan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran berjalan dimensi profil
pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah Berkebinekaan Global, Bergotong-Royong, dan Bernalar Kritis.
Sementara tema projek pilihannya adalah Bhinneka Tunggal Ika, Kearifan Lokal, dan Kewirausahaan. Pemilihan
dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan sekolah.
Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator yang bertugas di kelas 7 kemudian memetakan kegiatan projek di kelasnya
sebagai berikut:
*Tingkat SMP/MTs dan sederajat wajib memilih minimal 3 tema dalam satu tahun ajaran.
**Total alokasi waktu projek di kelas 7 SMP dalam satu tahun ajaran adalah 360 JP.
4. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah menyediakan
beragam contoh modul
projek. Pada tahap awal guru Mengadaptasi Modul yang Membuat Modul secara
diharapkan dapat Sudah Ada Mandiri
mengadaptasi modul tersebut
sesuai dengan kondisi dan Mengadaptasi modul yang sudah Membuat modul secara mandiri
kebutuhan sekolah, tersedia adalah pilihan awal bagi adalah pilihan lanjutan bagi sekolah
sementara pada tahap sekolah yang belum terbiasa yang sudah terbiasa melaksanakan
lanjutan guru diharapkan melaksanakan pembelajaran berbasis pembelajaran berbasis projek yang
dapat merancangnya secara projek yang integratif dan integratif dan kolaboratif.
mandiri. kolaboratif.
Komponen modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk
kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:
● Tema dan topik atau judul ● Pemetaan dimensi, elemen, sub ● Alur aktivitas projek secara ● Instrumen pengolahan hasil
modul elemen Profil Pelajar Pancasila umum asesmen untuk menyimpulkan
● Fase atau jenjang sasaran yang menjadi tujuan projek ● Penjelasan detail tahapan pencapaian projek
● Durasi kegiatan ● Rubrik pencapaian berisi kegiatan dan asesmennya
rumusan kompetensi yang sesuai
dengan fase peserta didik (Untuk
Pendidikan Dasar dan
Menengah)
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk menyesuaikan
dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut:
● Deskripsi singkat projek
● Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
● Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
● Referensi pendukung
Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Prinsip Rancangan Rapor Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan perkembangan peserta
Rapor Projek Penguatan didik, namun tidak merepotkan pendidik dalam pengerjaannya.
Profil Pelajar Pancasila
Menunjukkan keterpaduan Tidak menjadi beban administrasi yang berat Kompetensi utuh
Rapor terdiri dari hasil penilaian Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, terlebih apabila Penilaian dalam rapor projek
terhadap performa peserta didik dalam dibantu teknologi. memadukan pengetahuan, sikap,
projek. dan keterampilan sebagai satu
Teknologi "Report generator" di mana pendidik memasukkan judul komponen. Deskripsi juga
Meskipun ada beberapa disiplin ilmu projek, deskripsi singkat, dan seluruh elemen Profil Pelajar disampaikan secara utuh tanpa
terintegrasi dalam projek, namun bagian Pancasila, dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil membedakan aspek tersebut.
projek fokus pada keterpaduan yang berkaitan dengan projek tanpa harus menuliskannya.
pembelajaran dan perkembangan Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal
karakter dan kompetensi sesuai profil unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana
pelajar Pancasila peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb.
28
Format rapor projek penguatan
profil pelajar Pancasila
29
Deskripsi singkat projek berisi penjelasan
mengenai konteks dan tujuan projek serta
gambaran umum proses pelaksanaannya.
30
Rapor mencantumkan dimensi, sub-elemen,
dan rumusan kompetensi sesuai fase peserta
didik dari profil pelajar Pancasila sesuai
dengan tujuan projek yang sudah ditentukan.
31
Penilaian individual anak. Berisi
capaian sub-elemen profil pelajar
Pancasila berdasarkan 4 kriteria:
Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang Sesuai Harapan, dan
Sangat Berkembang. Sementara di
bagian akhir terdapat deskripsi satu
paragraf singkat mengenai pencapaian
peserta didik yang menggambarkan
proses yang paling berkembang dan
proses yang masih perlu mendapat
perhatian.
Terima Kasih
33