PROFIL PELAJAR
PANCASILA
SOSIALISASI PENGAWAS DAN KEPALA
SEKOLAH
Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam
konteks perancangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, kerangka berpikir holistik mendorong kita
untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan melihat
keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami
sebuah isu secara mendalam. Oleh karenanya, setiap
tema projek yang dijalankan bukan merupakan sebuah
wadah tematik yang menghimpun beragam mata
pelajaran, namun lebih kepada wadah untuk meleburkan
beragam perspektif dan konten pengetahuan secara
terpadu. Di samping itu, cara pandang holistik juga
mendorong kita untuk dapat melihat koneksi yang
bermakna antar komponen dalam pelaksanaan projek,
seperti murid, guru, sekolah, masyarakat, dan realitas
kehidupan sehari-hari.
Prinsip-Prinsip Kunci Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang
dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong guru
dan murid untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar
dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama
pembelajaran. Oleh karenanya, sekolah sebagai
penyelenggara kegiatan projek harus membuka ruang
dan kesempatan bagi murid untuk dapat mengeksplorasi
berbagai hal di luar lingkup sekolah. Tema-tema projek
yang disajikan sebisa mungkin dapat menyentuh
persoalan lokal yang terjadi di daerah masing-masing.
Dengan mendasarkan projek pada pengalaman nyata
yang dihadapi dalam keseharian, diharapkan murid dapat
mengalami pembelajaran yang bermakna untuk secara
aktif meningkatkan pemahaman dan kemampuannya.
Prinsip-Prinsip Kunci Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Berpusat Pada
Peserta Didik
Prinsip berpusat pada murid berkaitan dengan skema
pembelajaran yang mendorong murid untuk menjadi
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri. Guru diharapkan dapat
mengurangi peran sebagai aktor utama kegiatan belajar
mengajar yang menjelaskan banyak materi dan
memberikan banyak instruksi. Sebaliknya, guru sebaiknya
menjadi fasilitator pembelajaran yang memberikan
banyak kesempatan bagi murid untuk mengeksplorasi
berbagai hal atas dorongannya sendiri. Harapannya,
setiap kegiatan pembelajaran dapat mengasah
kemampuan murid dalam memunculkan inisiatif serta
meningkatkan daya untuk menentukan pilihan dan
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Prinsip-Prinsip Kunci Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk
membuka ruang yang lebar bagi proses inkuiri dan
pengembangan diri. Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang
terkait dengan berbagai skema formal pengaturan mata
pelajaran. Oleh karenanya projek ini memiliki area
eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi pelajaran,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan
pembelajaran. Namun demikian,
diharapkan pada perencanaan dan pelaksanaanya, guru
tetap dapat merancang kegiatan projek secara sistematis
dan terstruktur agar dapat memudahkan
pelaksanaannya.
Prinsip eksploratif juga diharapkan dapat mendorong
peran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuan yang sudah
murid dapatkan dalam pelajaran intrakurikuler.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui
pembelajaran berbasis projek adalah unit
pembelajaran terintegrasi, bukan tematik (webbed)*
Unit Pembelajaran
Tematik ~ Gado-gado
Unit Pembelajaran
Integrasi ~ Jus Mata pelajaran dirangkai atau
dipadu dengan menggunakan satu
Pengetahuan dan tema. Pengetahuan
keterampilan (kompetensi) dan keterampilan dari masing-
yang dalam projek terdiri dari masing mata pelajaran dapat
lintas disiplin ilmu, berpadu diuraikan, sehingga meskipun
dan melebur, tidak dipisahkan muatan mapel
temanya sama, Matematika,
lagi mana yang merupakan misalnya, masih bisa dipisahkan
bagian dari mapel-mapel dengan mapel Bahasa Indonesia,
IPA,
dsb.
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di
SD
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan
kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya. Siswa
Melalui tema ini, murid mengembangkan kemampuan mempelajari bagaimana dan mengapa
berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
manusia dengan dampak-dampak global yang menjadi yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
SD wajib akibatnya, termasuk perubahan iklim. Murid juga dapat
dan membangun kesadaran untuk bersikap dan
dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih
besar (nasional dan internasional), serta
memilih berperilaku ramah lingkungan serta mencari jalan
keluar unt uk masalah lingkungan
memahami apa yang berubah dari waktu ke
waktu apa yang tetap sama. Siswa juga
min. 2 mempromosikan gaya hidup serta perilaku yang lebih
serta
berkelanjut an dalam keseharian. mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
tema per Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan
nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan
tahun keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya dalam kehidupan mereka. Siswa juga belajar
untuk mempromosikan salah satu hal yang
(bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan,
krisis air bersih dan lain sebagainya), serta menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan yang dipelajarinya.
memitigasinya.
Contoh muatan
Contoh muatan lokal:
Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung
lokal:
Jakarta : sit uasi banjir Naga
Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di
SD
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K) Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun
Mengenal belajar membangun dialog penuh NKRI (SD-SMA/K)
Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis,
hormat tentang keberagaman kelompok
kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
agama dan kepercayaan yang dianut oleh untuk berekayasa membangun produk
masyarakat sekitar dan di Indonesia serta berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya
nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai
mempelajari perspektif berbagai agama dan keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir
komputasional, atau design thinking) dalam
SD wajib kepercayaan tentang fenomena global
misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek
ini, siswa dapat mempelajari dan mempraktikkan
memilih dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah proses rekayasa (engineering process) secara
berbagai stereotip negatif yang biasanya
min. 2 dilekatkan pada suatu kelompok agama, dan
sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi
sampai dengan uji coba, untuk membangun model
tema per dampaknya terhadap terjadinya konflik dan atau prototipe produk bidang rekayasa
(engineering). Mereka juga dapat mengasah
kekerasan. Melalui projek ini, siswa mengenal
tahun dan mempromosikan budaya perdamaian dan
keterampilan coding untuk menciptakan karya
digital, dan berkreasi di bidang robotika.
anti kekerasan. Harapannya, para siswa dapat membangun budaya
smart society dengan menyelesaikan persoalan-
Cont oh muatan persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi
dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek
lokal:
Menangkap isu-isu atau masalah sosial dan aspek t eknologi.
keberagaman di lingkungan sekitar dan
mengeksplorasi pemecahannya Contoh muatan
lokal:
Membuat desain inovatif sederhana yang
menjawab permasalahan yang ada di sekitar
sekolah
Lima dari Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan di
SD Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah
yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta
kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan
masyarakat. Siswa kemudian merancang st rategi unt uk
SD wajib meningkatkan pot ensi ekonomi lokal dalam
memilih pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini
kerangka
seperti t erlibat dalam kegiatan ekonomi rumah
min. 2 t angga, untuk menghasilkan karya bernilai jual, dan kegiatan
berkreasi
tema per lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan
tahun refleksi hasil kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini, kreatifitas
dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa
juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka
akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang
terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional
penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya
Implementasi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Persiapan ● Catatan penting untuk menyiapkan guru dan anggota komunitas sekolah lain
● Referensi yang akan digunakan
Langkah-langkah ● Alat dan bahan yang harus disiapkan dan dibutuhkan untuk setiap langkah
pelaksanaan ● Langkah-langkah kegiatan dan alokasi waktunya, termasuk bagaimana guru perlu
memainkan perannya sebagai fasilitator,
Tips untuk guru Saran dan tips konkret agar proses belajar dapat lebih efektif
Yuk, latihan
bersama !
Contoh Modul Projek
Contoh 1
Fase
A Contoh 2
Contoh 1
Fase B
M
Dukungan
Pemerintah…
T
[QRcode
]
W
T
https://
kurikulum.kemdikbud
.go.id/wp-
content/unduhan/PP5_2021.
pdf
F
M
Dukungan
Pemerintah…
T
T
● Bagaimana mendorong kolaborasi masyarakat
dan satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek
penguatan profil pelajar Pancasila? W
F
M
Kesimpulan
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
● Prinsip-prinsip projek penguatan PPP
bertujuan untuk mencapai dimensi-
dimensi dalam profil pelajar Pancasila adalah kontekstual, berpusat pada murid,
holistik,
dan eksploratif T
● Projek penguatan profil pelajar Pancasila
● Pemerintah menyediakan dukungan berupa
(selanjutnya disebut projek penguatan
panduan pengembangan projek penguatan
PPP)
)adalah metode pembelajaran dimana siswa profil pelajar Pancasila dan contoh-contoh
belajar dengan secara aktif terlibat dalam dunia modul.
● Projek berfokus pada proses menju W
nyata dan projek yang bermakna secara
pribadi. Projek penguatan PPP ini memberi kompetensi dan karakter yang diharapkan
kesempatan bagi siswa untuk belajar di situasi terbangun pada anak, bukan pada produk atau
belajar yang berbeda (dalam situasi yang lebih hasil akhir
● Siswa perlu dilibatkan secara aktif dalam
tidak formal, struktur belajar yang fleksibel,
rencana
kegiatan belajar yang lebih interaktif dan juga T
terlibat langsung dengan lingkungan sekitar) dan evaluasi projek
dan lintas mata pelajaran untuk penguatan ● Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak
karakter dan kompetensi umum (transversal dan seragam dalam pelaksanaan projek
atau general competences ). ● Berbagai bentuk asesmen diharapkan
digunakan sepanjang proses projek
● Dalam implementasinya projek penguatan ● Pelibatan masyarakat, komunitas, dan mitra
F
PPP dilaksanakan sebagai kegiatan ko- diharapkan dilakukan dalam projek sehingga
kurikuler dan tidak perlu dipetakan untuk dampak dari projek berpotensi lebih luas
Terima Kasih
Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
2022