Anda di halaman 1dari 3

RESUME AGENDA 2

1. BERORIENTASI LAYANAN

Berorientasi Pelayanan merupakan nilai yang menjadi dasar pembentukan budaya

pelayanan, hal ini tentu tidak akan mudah dilaksanakan tanpa dilandasi adanya

perubahan pola pikir ASN, yang didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi

yang bermakna penyederhanaan sistem.

Pelayanan publik ialah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi

setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Adapun pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan

pemerintah. Standar mutu layanan pada institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua

paradigma, yaitu:

1. Standar berbasis peraturan perundang-undangan (producer view).

2. Standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat sebagai pelanggan

(consumer view or public view).

Pentingnya nilai Berorientasi Pelayanan bagi seorang ASN ialah agar menghasilkan

suatu paradigma berpikir bahwa ASN harus seoptimal mungkin dan memberikan

pelayanan prima kepada masyarakat. Sehingga diharapkan ada perubahan mindset yang

mempengaruhi ASN dalam bersikap, dan menghasilkan output/outcome atas perubahan

mindset atau paradigma dan perubahan sikap tersebut. Baik atau buruknya kualitas

pelayanan publik secara nyata akan tercermin terhadap hasilnya.

3. KOMPETEN

Pengembangan kompetensi menjadi bagian penting dalam merespon tantangan lingkungan

strategis, kebijakan pembangunan nasional, termasuk di dalamnya pembangunan aparatur.


Sesuai Permenpan dan RB Nomor 38 tahun 2017 tentang Standar Jabatan ASN, telah

ditetapkan bahwa setiap pegawai perlu kompeten secara Teknis, Manajerial, dan Sosial

Kultural. Dalam ketentuan tersebut kebutuhan kompetensi untuk masing-masing jabatan telah

ditentukan standarnya, yang dalam hal ini menjadi fondasi dalam penentuan berbagai

kebutuhan pengelolaan kepegawaian, antara lain, pengembangan kompetensi pegawai. Hak

pengembangan tersebut meliputi pengembangan kompetensi yaitu sebagai berikut :

1. Kompetensi teknis.

2. Kompetensi manajerial.

3. Kompetensi sosial kultural.

Ada berbagai karakter yang diperlukan dari ASN untuk beradapatasi dengan dinamika

lingkungan strategis, yaitu : inovatif dan kreatif, agility dan flexibility, persistence dan

perseverance serta teamwork dan cooperation (Bima Haria Wibisana, Kepala BKN, 2020).

ASN yang gesit (agile) diperlukan sesuai dinamika lingkungan strategis dan VUCA. Terdapat

juga kecenderungan organisasi pemerintahan mulai mengarah dari organisasi hirakhis, dengan

pembagian bidang-bidang yang rijit sektoral (silo).

Dengan semangat belajar terus menerus dengan kepekaan yang relevan dengan melihat

dinamika lingkungan strategis (vuca) dan disrupsi teknologi serta aspek-apsek lingkungan

strategis lainnya. Semangat saling menguatkan melalui proses berbagi pengetahuan dan

pengalaman dalam memajukan dan meningkatkan kinerja individu dan organisasi.

Demikian halnya dengan semangat kompeten, setiap asn memiliki karakter yang adaptif

sejalan dengan dinamika lingkungannya. Berharap semakin meneguhkan peserta latsar cpns

dalam menginisiasi perilaku penguatan kompetensinya, sehingga asn tetap mutakhir dan

kompetitif.

Anda mungkin juga menyukai