Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK AGENDA I

PENERAPAN ETIKA JABATAN PEMERINTAHAN DAN INTEGRITAS DALAM


PENGENDALIAN PELAYANAN PUBLIK

Disusun Oleh Kelompok III :


1 Andri 6 Darman Zega

2 Ronald Freddy Panggabean 7 Eflianis

3 Robiatul Adawiyah 8 Purwanti Liestyani

4 Rahmat 9 Indra Aditama Suderi

5 Dyah Yulia Kumaladewi

TEMA : MERAJUT KEUTUHAN BANGSA MELALUI ASN YANG BERETIKA DAN BERINTEGRITAS

PENERAPAN ASN BERAKHLAK


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

I. Pendahuluan
Reformasi birokrasi sampai saat ini masih sebagai bagian dari upaya
pemerintah mewujudkan suatu sistem penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik (good governance), terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Adapun
strategi peningkatan nilai indeks Reformasi Birokrasi Kementerian
Ketenagakerjaan dimana pada tahun 2021 mendapatkan nilai sebesar 75,85
dengan kategori BB dan diharapkan penilaian pada tahun 2022 mengalami
peningkatan. Komponen pengungkit khususnya aspek reform dengan bobot
sebesar 30% fokus pada antara lain:
a) Komitmen dalam perubahan yang dilakukan oleh agen perubahan yang
konkret dan terintegrasi dalam sistem manajemen;
b) Komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi;
c) Membangun budaya kerja yang positif.

Salah satu bentuk upaya tersebut adalah melalui tatanan nilai dasar aparatur
sipil negara (ASN) selaku penyelenggara birokrasi pemerintahan. Tatanan nilai
dasar (core values) ASN tersebut telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo
pada 27 Juli 2021 lalu dalam kegiatan peluncuran “Core values dan Employer
branding ASN”. Peluncuran nilai-nilai dasar tersebut bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN yang masih bervariasi di setiap instansi
pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Nilai-nilai dasar BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Ada tujuh komponen yang
tercakup dalam akronim BerAKHLAK, yakni: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Berorientasi pada pelayanan dimaksudkan agar ASN dalam Jalan Menuju
ASN BerAKHLAK Reformasi birokrasi senyatanya terus digaungkan sebagai
bagian dari upaya pemerintah mewujudkan suatu sistem penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance), terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia
aparatur. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah melalui tatanan nilai dasar
aparatur sipil negara (ASN) selaku penyelenggara birokrasi pemerintahan.
melaksanakan tugas pekerjaannya lebih mengedepankan pemberian pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat (publik). Sebagai aparat birokrasi pemerintah,
dalam memberikan pelayanan kepada publik maka ASN sudah seharusnya
berorientasi kepada pemenuhan kepuasan pengguna layanan (customer
service) melalui pelayanan prima.
Nilai dasar berikutnya adalah Akuntabel. Dalam hal ini, akuntabel atau
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai sesuai
dengan tanggung jawab yang menjadi amanahnya baik selaku individu,
kelompok atau institusi. Akuntabel dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan
tugas secara jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
Nilai dasar lainnya adalah kompeten, yang berarti kecakapan atau keterampilan
yang dimiliki seseorang dalam bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya
kompeten atau memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menjalankan tugas
dan pekerjaan yang diembannya. Seseorang dianggap kompeten apabila
mereka dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu secara profesional.
Nilai dasar berikutnya adalah harmonis. ASN diharapkan bersikap harmonis
dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang harmonis tergambar dengan sikap
saling menghargai dan peduli dengan sesamanya. Terciptanya harmonisasi
dalam lingkup organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif,
yang pada akhirnya berefek kepada keberhasilan pencapaian tujuan, tugas dan
fungsi organisasi.
Selanjutnya adalah loyal atau loyalitas, yang bermakna pada kesetiaan atau
kepatuhan. Dalam hal ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari sikap dan perilaku
yang memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta pemerintahan
yang sah; menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara;
serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Nilai dasar berikutnya adalah adaptif, atau mudah menyesuaikan diri dengan
keadaan. Dalam hal ini, seorang ASN hendaknya selalu mengembangkan
kreativitas dan terus berinovasi dalam menyikapi perubahan-perubahan yang
terjadi. ASN juga dituntut untuk selalu proaktif dalam menghadapi setiap
perubahan yang terjadi sehingga tidak menghalangi tugas dan tanggung jawab
yang diembannya, utamanya yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Terakhir, nilai dasar ASN adalah kolaboratif. Sikap kolaboratif ditunjukkan
dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Nilai
ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah dengan membangun
kerja sama yang sinergis, baik antar sesama ASN maupun antar
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah.
Kementerian Ketenagakerjaan yang merupakan salah satu
Kementerian/Lembaga yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara, mempunyai kewajiban juga untuk
menerapkan Internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK di lingkungan
Kementerian Ketenagakerjaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kelompok ini akan membahas terkait
dengan Penerapan ASN BerAKHLAK di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan.
II. Identifikasi Permasalahan
Sejak diumumkan terkait Internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK di
Kementerian Ketenagakerjaan pada tanggal 20 Januari 2023 sesuai dengan Nota
Dinas Sekretaris Jenderal Nomor 1/49/OT.05/I/2023, belum seluruh unit kerja di
lingkungan Kemnaker melaksanakan penguatan komitmen tersebut.

Beberapa unit kerja yang melaksanakan sosialisasi dan internalisasi terkait


Core Value ASN BerAKHLAK juga dirasakan belum maksimal. Penerapan
internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK di lingkungan Kemnaker dirasa belum
maksimal dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dikarenakan masih kurangnya
pemahaman pegawai terkait hal tersebut. Hal ini dilatarbelakangi oleh fokus yang
masih tertuju pada struktur, strategi, dan sistem, sedangkan saat ini fokusnya
harus diarahkan pada membangun perilaku, nilai-nilai, dan keyakinan (budaya
kerja).
Sosialisasi yang dilakukan belum maksimal mulai dari level pimpinan hingga
ke seluruh pegawai. Pemahaman diantara pegawai Kemnaker terkait
implementasi BerAKHLAK juga masih bervariasi.
Membangun budaya kerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan
Kemnaker memerlukan usaha berkelanjutan, bukan sekadar sosialisasi.
Internalisasi nilai dasar (core values) BerAKHLAK adalah taktik yang diperlukan
agar bibit BerAKHLAK dapat berkembang dengan subur.
Sosialisasi itu hanya sampai level pengetahuan atau knowledge, sementara
internalisasi menempatkan BerAKHLAK sebagai nilai dan keyakinan di hati ASN.
Komitmen menginternalisasi budaya kerja dengan landasan BerAKHLAK
diwujudkan melalui lahirnya peta jalan (roadmap) penguatan budaya BerAKHLAK.
Fokus roadmap dibagi menjadi tiga poin utama, yakni sosialisasi dan internalisasi,
aktivasi, dan penguatan.
Tahun 2023 fokusnya adalah sosialisasi dan internalisasi budaya di
lingkungan Kemnaker, sementara untuk tahun 2024 rencana masuk pada tahap
aktivasi dan harapannya pada tahun 2025, budaya BerAKHLAK bisa masuk pada
level penguatan. Untuk melakukan transformasi budaya kerja, ASN harus dibekali
dengan tiga bahan yakni pengetahuan (knowledge), pola pikir (mindset), dan
perilaku (behavior). Kombinasi antara ketiganya nantinya akan menghasilkan
dampak untuk meningkatkan indeks pelayanan publik ASN yang beretika dan
berintegritas.

III. Kesimpulan

Harapan dengan diterapkannya budaya BerAKHLAK adalah seluruh ASN


dapat memahami dan menyelaraskan perilaku sesuai dengan Core Values ASN
mengacu kepada panduan perilaku yang sudah ditetapkan. Karena kedepannya
ini akan sangat menentukan masa depan ASN itu sendiri, mencakup dan tidak
terbatas pada aspek terkait evaluasi kinerja, tunjangan kinerja, bonus, Talent
Class, peluang pengembangan karir dan kesempatan untuk learning dan
development-nya. Kita semua masih menyadari bahwa untuk merubah mindset
seseorang, dibutuhkan motivasi yang melatarbelakangi perubahannya. Core
values ASN diharapkan dapat menjadi dasar sikap yang memandu ASN untuk
berubah menjadi lebih baik. Kita ingin merubah mindset dalam setiap diri ASN,
bahwa “keberlangsungan kerja saya di sini tergantung dengan kinerja saya dan
sikap perilaku saya sehari-hari, sehingga saya harus selalu bersikap sesuai
dengan core values ASN dan berusaha memberikan kinerja terbaik untuk
organisasi”.

Anda mungkin juga menyukai