TEMA : MERAJUT KEUTUHAN BANGSA MELALUI ASN YANG BERETIKA DAN BERINTEGRITAS
I. Pendahuluan
Reformasi birokrasi sampai saat ini masih sebagai bagian dari upaya
pemerintah mewujudkan suatu sistem penyelenggaraan kepemerintahan yang
baik (good governance), terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur. Adapun
strategi peningkatan nilai indeks Reformasi Birokrasi Kementerian
Ketenagakerjaan dimana pada tahun 2021 mendapatkan nilai sebesar 75,85
dengan kategori BB dan diharapkan penilaian pada tahun 2022 mengalami
peningkatan. Komponen pengungkit khususnya aspek reform dengan bobot
sebesar 30% fokus pada antara lain:
a) Komitmen dalam perubahan yang dilakukan oleh agen perubahan yang
konkret dan terintegrasi dalam sistem manajemen;
b) Komitmen pimpinan terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi;
c) Membangun budaya kerja yang positif.
Salah satu bentuk upaya tersebut adalah melalui tatanan nilai dasar aparatur
sipil negara (ASN) selaku penyelenggara birokrasi pemerintahan. Tatanan nilai
dasar (core values) ASN tersebut telah diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo
pada 27 Juli 2021 lalu dalam kegiatan peluncuran “Core values dan Employer
branding ASN”. Peluncuran nilai-nilai dasar tersebut bertujuan untuk
menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN yang masih bervariasi di setiap instansi
pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Nilai-nilai dasar BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Ada tujuh komponen yang
tercakup dalam akronim BerAKHLAK, yakni: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Berorientasi pada pelayanan dimaksudkan agar ASN dalam Jalan Menuju
ASN BerAKHLAK Reformasi birokrasi senyatanya terus digaungkan sebagai
bagian dari upaya pemerintah mewujudkan suatu sistem penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance), terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia
aparatur. Salah satu bentuk upaya tersebut adalah melalui tatanan nilai dasar
aparatur sipil negara (ASN) selaku penyelenggara birokrasi pemerintahan.
melaksanakan tugas pekerjaannya lebih mengedepankan pemberian pelayanan
yang terbaik kepada masyarakat (publik). Sebagai aparat birokrasi pemerintah,
dalam memberikan pelayanan kepada publik maka ASN sudah seharusnya
berorientasi kepada pemenuhan kepuasan pengguna layanan (customer
service) melalui pelayanan prima.
Nilai dasar berikutnya adalah Akuntabel. Dalam hal ini, akuntabel atau
akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai sesuai
dengan tanggung jawab yang menjadi amanahnya baik selaku individu,
kelompok atau institusi. Akuntabel dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan
tugas secara jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.
Nilai dasar lainnya adalah kompeten, yang berarti kecakapan atau keterampilan
yang dimiliki seseorang dalam bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya
kompeten atau memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menjalankan tugas
dan pekerjaan yang diembannya. Seseorang dianggap kompeten apabila
mereka dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu secara profesional.
Nilai dasar berikutnya adalah harmonis. ASN diharapkan bersikap harmonis
dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang harmonis tergambar dengan sikap
saling menghargai dan peduli dengan sesamanya. Terciptanya harmonisasi
dalam lingkup organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif,
yang pada akhirnya berefek kepada keberhasilan pencapaian tujuan, tugas dan
fungsi organisasi.
Selanjutnya adalah loyal atau loyalitas, yang bermakna pada kesetiaan atau
kepatuhan. Dalam hal ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari sikap dan perilaku
yang memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta pemerintahan
yang sah; menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara;
serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Nilai dasar berikutnya adalah adaptif, atau mudah menyesuaikan diri dengan
keadaan. Dalam hal ini, seorang ASN hendaknya selalu mengembangkan
kreativitas dan terus berinovasi dalam menyikapi perubahan-perubahan yang
terjadi. ASN juga dituntut untuk selalu proaktif dalam menghadapi setiap
perubahan yang terjadi sehingga tidak menghalangi tugas dan tanggung jawab
yang diembannya, utamanya yang berkaitan dengan pelayanan publik.
Terakhir, nilai dasar ASN adalah kolaboratif. Sikap kolaboratif ditunjukkan
dengan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan
menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Nilai
ini diperlukan sebagai upaya dari pemecahan masalah dengan membangun
kerja sama yang sinergis, baik antar sesama ASN maupun antar
Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah.
Kementerian Ketenagakerjaan yang merupakan salah satu
Kementerian/Lembaga yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang ketenagakerjaan untuk membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara, mempunyai kewajiban juga untuk
menerapkan Internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK di lingkungan
Kementerian Ketenagakerjaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka kelompok ini akan membahas terkait
dengan Penerapan ASN BerAKHLAK di lingkungan Kementerian
Ketenagakerjaan.
II. Identifikasi Permasalahan
Sejak diumumkan terkait Internalisasi Core Value ASN BerAKHLAK di
Kementerian Ketenagakerjaan pada tanggal 20 Januari 2023 sesuai dengan Nota
Dinas Sekretaris Jenderal Nomor 1/49/OT.05/I/2023, belum seluruh unit kerja di
lingkungan Kemnaker melaksanakan penguatan komitmen tersebut.
III. Kesimpulan