AGENDA II
KOMPETEN
ANGKATAN: XII
A. Dunia Vuca
Situasi dunia saat ini dengan cirinya yang disebut dengan “Vuca World”, yaitu
dunia yang penuh gejolak (volatility) disertai penuh ketidakpastian (uncertainty).
Demikian halnya situasinya saling berkaitan dan saling mempengaruhi (complexity)
serta ambiguitas (ambiguity). Faktor VUCA menuntut ecosystem organisasi terintegrasi
dengan berbasis pada kombinasi kemampuan teknikal dan generik, dimana setiap ASN
dapat beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan dan tuntutan masa depan
pekerjaan.
Bedasarkan bagian isu pembahasan pertemuan Asean Civil Service Cooperation
on Civil Service Matters (ACCSM) tahun 2018 di Singapura, diingatkan tentang adanya
kecenderungan pekerjaan merubah dari padat pekerja (labor intensive) kepada padat
pengetahuan (knowledge intensive).
B. Disrupsi Teknologi
Adaptasi terhadap keahlian baru perlu dilakukan setiap waktu. Kecenderungan
kemampuan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam meningkatkan kinerja
organisasi lebih lambat dibandingkan dengan tawaran perubahan teknologi itu sendiri.
Perubahan teknologi informasi bergerak lebih cepat dibandingkan dengan
kemampuan banyak pihak dalam memanfaatkan kemajuan teknlogi untuk meningkatkan
produktivitas organisasi, rendahnya kemampuan memanfaatkan treknologi tercermin dari
senjangnya kebijakan publik terhadap kemajuan teknologi. Dalam konteks ini, akuisisi
sejumlah kompetensi dalam standar kompetensi ASN diperlukan, yang memungkinkan
tumbuhnya perilaku dan kompetensi ASN yang adaptif terhdap dinamika lingkungannya.
C. Kebijakan Pembangunan Nasional
Dalam menentukan kebutuhan pengembangan kompetensi dan karakter ASN
penting diselaraskan sesuai visi, misi dan misi termasuk nilai-nilai birokrasi pemerintah.
Sesuai edaran menteri pendayagunaan aparatur dan reformasi birokrasi nomor 20 tahun
2021 tanggal 26 Agustus 2021 telah ditetapkan ASN Branding, yakni Bangga Melayani
Bangsa, dengan nilai-nilai dasar opreasiona BerAKhlak meliputi :
1. Berorientasi pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasaan masyarakat.
2. Akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas
4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan
5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan, dan
7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis
1. Berorientasi pelayanan :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan Masyarakat
b. Ramah,cekatan,solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
a. Melaksanakan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi
b. Menggunakan kelayakan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
3. Kompeten
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
a. Menghargai setiaap orang apapun latar belakangnya
b. Suka mendorong orang lain
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
a. Memegang teguh ideologi pancasila, undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, instansi dan negara
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
c. Bertindak proaktif
7. Kolaboratif
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan bersama nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama
A. Merit Sistem
Sesuai dengan kebijakan undang-undang ASN nomor 5 Tahun 2014, prinsip dasar dalam
pengelolaan ASN yaitu berbasis merit. Dalam hal ini seluruh aspek pengelolaan ASN
harus memenuhi kesesuaian kualifikasi, kompetensi dan kinerja.
Perlakuan yang adil dan objektif tersebut di atas meliputi unsur dalam siklus manajemen
ASN, yaitu :
1. Melakukan perencanaan, rekrutmen, seleksi berdasarkan kesesuaian kualifikasi dan
kompetensi yang bersifat terbuka dan kompetitif
2. Memperlakukan ASN secara adil dan setara untuk seluruh kegiatan pengelolaan ASN
lainnya,
3. Memberikan remunirasi setara untuk pekerjaan-pekerjaan yang juga setara, dengan
menghargai kinerja yang tinggi.
B. Pembangunan Aparatur RPJMN 2020-2024
Reformasi birokrasi diharapkan menghasilkan karakter birokrasi yang berkelas
dunia (World Class bureaucracy), dicirikan dengan beberapa hal, yaitu pelayanan publik
yang semakain berkualitas dan tata kelola yang semakin efektif dan efisien.
Salah satu kunci penting membangun kapabilitas birokrasi yang adaptif dengan
tuntunan dinamika masa depan antara lain pentingnya disusun strategi strategi dan paket
keahlian kedepan. dalam merespon dinamika lingkungan strategis dan kebutuhan keahlian
ke depan. termasuk sejalan (link and match) dengan prioritas pembangunan
pemerintahannya. Antara lain beberapa cirinya, membangun sistem budaya belajar
sepanjang hayat (lifelong learning) dan responsif dengan tantangan lingkungan
strategisnya (meet enhancing challenges).
C. Karakter ASN
Terdapat delapan karakteristik yang dianggap relevan bagi ASN dalam
menghadapi tuntutan pekerjaan saat ini dan kedepan,kedelapan karakteristik tersebut
meliputi : integritas, nasionalisme,profesionalisme,wawasan global,IT dan Bahasa Asing,
hospitality, networking dan enterpreneurship.
Karakter lain yang diperlukan dari ASN untuk beradaptasi dengan dinamika
lingkungan strateguis yaitu inovatif dan kreatif,agality dan flexibelity, persistence dan
perseverance serta teamwork dan cooperation.
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
A. Konsepsi Kompetensi
Dalam konteks ASN Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan
perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan dan kompetensi menjadi
faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.
Standar kompetensi ASN, kompetensi meliputi :
1. Kompetensi teknis adalah pengetahuan, keterampilan,dan sikap/perilaku yang dapat
diaamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidak teknis
jabatan
2. Kompetensi material adalah pengetahuan,keterampila, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati,diukur, dan dikembangkan untuk memimpin dan mengelola unit organisasi
3. Kompetensi sosial kultural adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku yang
dapat di amati,diukur dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku,wawasan,
kebangsaan , etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip yang harus dipenuhi setiap
pemegang jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
jabatan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2017 pasal 210 sampai dengan pasal
212, pengembangan komptensi dapat dilaksanakan sebagai berikut :