KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULWESI UTARA Selasa, 12 Mei 2015 Konsep Kerja dapat dilihat dari 2 (dua) aspek : 1. KINERJA PEGAWAI (PERINDIVIDU) 2. KINERJA ORGANISASI (LEMBAGA) Definisi kinerja Definisi Pegawai organisasi ,Kinerja (individual) adalah (performance) dapat orang yang melakukan diartikan sebagai pekerjaan dengan gambaran mengenai mendapatkan imbalan tingkat pencapaian jasa berupa gaji dan pelaksanaan tugas dalam penghargaan dari suatu organisasi, dalam pemerintah. upaya mewujudkan tujuan organisasi. Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai dalam melakukan tugas dan tanggung jawab serta pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, sebagai upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Tujuan Peningkatan Kinerja A. Mewujudkan iklim kerja yang kondusif, dan transparan sehingga mampu meningkatkan motivasi kerja dan pengembangan potensi diri setiap PNS sehingga kinerja unit organisasi meningkat. B. Mewujudkan pola pembinaan PNS yang menggambarkan alur pengembangan karir dengan mengetahui keterkaitan dan keserasian antara jabatan, pangkat, pendidikan, diklat, kompetensi, dan masa kerja jabatan. C. Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap PNS untuk meniti karir secara optimal sesuai dengan kompetensinya.
Manfaat Peningkatan Kinerja.
Peningkatan Kinerja PNS melalui pencapaian kinerja, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku (knowledge, skill, and attitude) individu untuk pengembangan jangka panjang. Agar mampu membentuk Aparatur untuk berkompetisi dan memiliki kompetensi, dalam melakukan pembaharuan, dan meningkatkan kapabilitas kinerja, pemenuhan kebutuhan ekonomi, meningkatkan produktivitas kerja, memajukan organisasi dan menciptakan keseimbangan dan keadilan. Peningkatan Kinerja PNS melalui pengembangan Kompetensi, lewat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku (knowledge, skill, and attitude) individu untuk pengembangan jangka panjang. Agar mampu membentuk Aparatur yang berkompetisi dan memiliki kompetensi. (Pasal 69)
1. Pengembangan karier PNS dilakukan berdasarkan kualifikasi,
kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan Instansi Pemerintah. 2. Pengembangan karier PNS dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. 3. Kompetensi meliputi: a. kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi diklat teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis; b. kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat diklat struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; c. kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. 4. Integritas diukur dari kejujuran, kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kemampuan bekerja sama, dan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara. 5. Moralitas diukur dari penerapan dan pengamalan nilai etika agama, budaya, dan sosial kemasyarakatan. 6. Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. 7. Pengembangan kompetensi antara lain melalui diklat, seminar, kursus, dan penataran. 8. Pengembangan kompetensi harus dievaluasi oleh Pejabat yang Berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. 9. Pengembangan kompetensi setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing. 10. Dalam pengembangan kompetensi, PNS diberikan kesempatan untuk melakukan praktik kerja di instansi lain di pusat dan daerah dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN. 11. Pengembangan kompetensi dapat dilakukan melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN
(Pasal 70) Prinsip Peningkatan & Pengembangan Karier
Peningkatan Kinerja disusun dan dikembangkan berdasarkan
prinsip: a. Kepastian Pola karier harus menggambarkan kepastian tentang arah alur karier yang dapat ditempuh oleh setiap PNS yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. b. Profesionalisme Pola karier harus mendorong peningkatan kompetensi dan prestasi kerja PNS. c. Transparan Pola karier harus diketahui oleh setiap PNS dan memberi kesempatan yang sama kepada PNS yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan. 1. Tetapkan sasaran karier anda, teknikal, manajerial, profesional, fungsional; 2. Carilah seorang ahli yang mengetahui kekuatan dan kelemahan anda; 3. Jangan membatasi karier anda hanya dalam satu bidang saja, karena akan mengurangi fleksibilitas ruang gerak anda; 4. Berpartisipasi dalam setiap kesempatan pelatihan dan pengembangan di organisasi anda, meskipun anda tidak yakin manfaatnya untuk saat ini; 5. Pendidikan S.2 antara lain dapat memberikan lebih banyak pilihan dalam meningkatkan karier, 6. Berkontribusilah jika anda dipilih menjadi anggota suatu proyek kerja, karena akan memperluas kompetensi lintas fungsi dan meningkatkan kerja kelompok; 7. Tingkatkan jaringan kerja anda baik di dalam maupun di luar organisasi tempat anda bekerja; 8. Tingkatkan keterampilan hubungan antar manusia anda seperti komunikasi, kepemimpinan, motivasi, negosiasi dsb; 9. Perbarui keterampilan teknikal anda termasuk pengetahuan dalam bidang tehnologi informasi 10. Jangan mudah berpuas diri, selalu mencoba cara kerja yang lebih baik; 11. Berpegang teguh pada etika yang berjalan seiring dengan sukses karier anda; a. Peningkatan Pelayanan Publik Kejelasan Biaya, Persyaratan, & Waktu pengurusan Perizinan. Penguatan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; b. Penguatan Budaya Pelayanan Prima Melalui: Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan Publik dan Maklumat Pelayanan Pemeringkatan Pelayanan Publik Seluruh Instansi; Survei IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat); c. Pengelolaan Pengaduan Masyarakat. BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULAWESI UTARA