Anda di halaman 1dari 26

4/24/2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

AKSELERASI
PEMBANGUNAN INDUSTRI

Deputi Bidang Ekonomi


BAPPENAS

Disampaikan dalam Pra Musrenbang Nasional


Jakarta, 16 – 24 April 2015

LANDASAN HUKUM

1. UUD NRI 1945

2. UU Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

3. UU Nomor 17 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan


Jangka Panjang

4. UU Nomor 3 tahun 2014 Tentang Perindustrian

5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019

Slide – 2

1
4/24/2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJPN 2005-2025

Slide - 3

RPJPN: Arah Pembangunan Ekonomi - 2025


Transformasi Perekonomian

• Arah utamanya adalah mengembangkan perekonomian


domestik yang kuat, berorientasi dan berdaya saing global
• Transformasi bertahap dari perekonomian berbasis keunggulan
komparatif menjadi perekonomian berkeunggulan kompetitif.
• Dengan prinsip dasar:
– Mengelola peningkatan produktivitas nasional melalui inovasi dan
penguasaan iptek.
– Mengelola kelembagaan ekonomi yang melaksanakan praktek
terbaik dan kepemerintahan yang baik secara berkelanjutan.
– Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan

Slide – 4

2
4/24/2015

RPJPN: Arah Pembangunan Ekonomi - 2025


Struktur Perekonomian

• Sektor industri sebagai motor penggerak perekonomian.


• Didukung oleh pertanian, kelautan, pertambangan, serta jasa-
jasa pelayanan.
• Menerapkan praktik-praktik terbaik dan ketatakelolaan yang
baik agar terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh.
• Pengembangan iptek diarahkan untuk mendukung daya saing
nasional.
• Kebijakan pasar kerja diarahkan untuk terciptanya pasar kerja
yang fleksibel, hubungan industrial yang harmonis, keselamatan
kerja yang memadai, penyelesaian industrial yang memuaskan.

Slide – 5

RPJPN: Arah Pembangunan Ekonomi - 2025


Pembangunan Industri Manufaktur

Diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dengan


struktur industri yang sehat dan berkeadilan, yaitu:
– Dalam hal penguasaan usaha, struktur industri disehatkan dengan
meniadakan praktek-praktek monopoli dan berbagai distorsi
pasar;
– Dalam hal skala usaha, struktur industri akan dikuatkan dengan
menjadikan IKM sebagai basis industri nasional yaitu terintegrasi
dalam mata rantai pertambahan nilai dengan industri berskala
besar;
– Dalam hal hulu-hilir, struktur industri akan diperdalam dengan
mendorong diversifikasi ke hulu dan ke hilir membentuk rumpun
industri yang sehat dan kuat.

Slide – 6

3
4/24/2015

TAHAPAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG


RPJPN 2005-2025

Slide – 7

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

RPJMN 2015-2019

Slide - 8

4
4/24/2015

VISI & MISI


PEMBANGUNAN 2015-2019
VISI : TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
MISI :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara
Hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
5. Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Slide - 9

9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN


(NAWA CITA)
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara
2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial indonesia

Slide - 10

5
4/24/2015

STRATEGI PEMBANGUNAN
NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat;


2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan
ketimpangan yang makin melebar;
3) Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan mene-ngah-bawah,
tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar
untuk terus menjadi agen pertumbuhan.
4) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan
keseimbangan ekosistem

TIGA (3) DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMBANGUNAN DIMENSI PEMERATAAN &


MANUSIA SEKTOR UNGGULAN KEWILAYAHAN

Kedaulatan Pangan Antarkelompok


Pendidikan Pendapatan
Kedaulatan Energi &
Kesehatan Ketenagalistrikan Antarwilayah: (1)
Desa, (2) Pinggiran, (3)
Perumahan Kemaritiman Luar Jawa, (4)
Mental / Karakter Pariwisata dan Industri Kawasan Timur

KONDISI PERLU
Kepastian dan Penegakan Keamanan dan
Politik & Demokrasi Tata Kelola & RB
Hukum Ketertiban

QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA


Slide - 11

PRIORITAS PEMBANGUNAN
TERKAIT KEMENPERIN

7 Misi Pembangunan
8 Misi RPJPN 2005-2025 Nawacita 31 Agenda Strategis
RPJMN III

C1. Menghadirkan kembali 1. Memperkuat peran Indonesia dalam


negara untuk melindungi kerjasama global dan regional;
segenap bangsa dan Meningkatkan kerja sama
M1. Mewujudkan keamanan memberikan rasa aman pada pembangunan Selatan-Selatan
nasional yang mampu menjaga seluruh warga Negara
kedaulatan wilayah, menopang memperkuat jati diri sebagai 1. Memperkuat daya saing ekonomi
negara maritim secara global
4. Mewujudkan Indonesia kemandirian ekonomi dengan 2. Melakukan pemerataan
aman, damai, dan bersatu mengamankan sumber daya pembangunan antar wilayah: antara
maritim, dan mencerminkan Jawa dengan Luar Jawa, antara
kepribadian Indonesia sebagai C3. Membangun Indonesia dari wilayah Barat dengan Timur, antar
negara kepulauan pinggiran dengan memperkuat kota dengan desa dan di daerah
terpencil dan pulau terluar
daerah-daerah dan desa dalam
3. Melakukan reformasi pelayanan
kerangka negara kesatuan
publik melalui: penguatan desa,
kelurahan dan kecamatan sebagai
ujung tombak pelayanan publik,
mengawal implementasi UU Desa
M5. Mewujudkan Indonesia
yang berdaya saing 1. Membangun sekurang-kurangnya 10
C6. Meningkatkan produktivitas kawasan industri baru berikut
M6. Mewujudkan Indonesia
2. Mewujudkan bangsa yang rakyat dan daya saing di pasar pengembangan untuk hunian buruh
menjadi negara maritim yang internasional 2. Meningkatkan dayasaing untuk
berdaya-saing
mandiri, maju, kuat, dan memanfaatkan potensi yang belum
berbasiskan kepentingan tergarap dengan baik, yakni industri
nasional manufaktur, industri pangan, sektor
maritim dan pariwisata

6
4/24/2015

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Quick Wins Bidang Ekonomi
No. Program
1. Pembangunan 14 Kawasan Industri di luar Jawa kerja sama Pemerintah dan Swasta
2. Re-disain Road Map Industrialisasi sejalan dengan Trisakti dan Nawa Cita
3. Hilirisasi Hasil Tambang ke produk dan jasa industri
4. Hilirisasi produk-produk pertanian menjadi produk agroindustri
5. Expo dan pemberian penghargaan terhadap inovasi produk-produk industri
6. Kampanye sistematis dan kreatif untuk menumbuhkan apresiasi terhadap kegiatan industri
dalam negeri
7. Peningkatan pendidikan dan skill terutama berkaitan dengan operasionalisasi barang modal
dan mesin-mesin
8. Pembentukan tim yang bertugas mengatasi perjanjian-perjanjian internasional yang telah
ditandatangani.
9. Pengklasifikasian industri komersial (industri ringan) dan industri non-komersial (indsutri
dasar)
10. Pengembalian industri strategis kepada negara (BUMN)
11. Pengurangan rezim impor

Quick Wins Bidang Sarana dan Prasarana


No. Program
1. Pemilihan 5 Pusat Industri berbasis TIK di Jawa-Bali, Sumatra, Sulawesi.
Slide - 13

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PEMBANGUNAN INDUSTRI

TANTANGAN

Slide - 14

7
4/24/2015

INDUSTRI DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL

Pertumbuhan PDB Nasional & Industri Manufaktur (%) Pertumbuhan Subsektor Industri Pengolahan 2014:Q3

7.5 Pertumbuhan Sektor Industri Manufaktur… 5.0


6.7 1. Subsektor Makanan, Minuman dan… 6.9
6.4
6.0 5.9 6.2 6.1
5.7 6.0
5.5 5.2 5.0 2. Subsektor Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki 3.7
4.9 6.3 6.5 6.3
4.6
5.7 5.8 3. Subsektor Brg. kayu & Hasil hutan… 8.1
5.3 5.1
4.8 5.0 5.0
4.5 4.0 4. Subsektor Kertas dan Barang cetakan 9.0
3.6
5. Subsektor Pupuk, Kimia & Barang… -0.3
2.6
6. Subsektor Semen & Brg. Galian… -2.9

7. Subsektor Logam Dasar Besi & Baja 6.6

8. Subsektor Alat Angk., Mesin &… 5.5


Pertumbuhan PDB Nasional
9. Subsektor Barang lainnya 1.5
Pertumbuhan Sektor Industri Manufaktur Non-Migas

• Share industri dalam PDB menurun 29,1 persen pada tahun 2001 menjadi 23,4 persen pada kuartal-3 Tahun 2014.
• Periode 2006-2010 sektor industri pengolahan non-migas tumbuh lebih lambat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto,
namun sejak tahun 2011 pertumbuhannya lebih tinggi dari PDB.
• Tahun 2014 hingga triwulan 3, pertumbuhan pengolahan non-migas kembali turun mendekat pertumbuhan PDB.

Sumber: BPS 2014, diolah


Menggunakan tahun dasar 2000
Slide - 15

POSTUR POPULASI INDUSTRI


STATISTIK INDUSTRI BESAR DAN SEDANG 2012

Skala Usaha Jumlah Usaha (unit)


Mikro (<5 orang) 2.812.787 Kontribusi 2%

Kecil (5-20 orang) 405.296


Sedang (20-100 orang) 16.591
Besar (>100 orang) 7.001
Jumlah 3.241.675
• Jumlah industri mikro dan kecil berkontribusi 99%
dari total
• Namun, kontribusi kedalam total nilai tambah • Profil pengusaha usaha mikro dan kecil dengan
nasional hanya 8%. gelar pendidikan tinggi (Diploma – S1, S2, dan
S3) hanya 2% dari total.
• Industri mikro dan kecil sangat penting sebagai asal
mula industri sedang dan besar. • Gambar di atas menunjukkan kapasitas dari
usaha mikro dan kecil untuk menyerap
pengetahuan dan mengimplementasikan,
sangat terbatas.
Sumber: BPS 2014, diolah

Slide - 16

8
4/24/2015

NILAI TAMBAH PER TENAGA KERJA


Statistik Industri Besar dan Sedang 2011
1600000
579 Perusahaan:
1400000 atau hanya 2,5 %
1200000
500 juta – 1 Milyar

39,1 %
1000000
1.081 Perusahaan: 100 juta – 500 juta
800000 atau hanya 4,6 %
9.136 Perusahaan: di bawah 100 juta
600000 atau 39,1 %
12.566 Perusahaan:
400000 atau 53,8 %

200000

Susu

Minuman

Permadani
Mesin umum

Benang dan Kain


Kertas

Akumulator listrik

Alat komunikasi
Porselin

Barang dari asbes


Peralatan dokter

Perajutan
Peralatan fotografi

Daur ulang bukan logam


Motor listrik dan perlengkapan
Mesin khusus

Komponen kendaraan

Bola lampu pijar

Furnitur
Bahan kimia industri

Pengecoran logam

Barang dari Minyak dan Gas Bumi


Logam untuk bangunan

Makanan lainnya

Pengolahan lainnya

Kapuk
Alat angkut lainnya

Semen, kapur, dan gips

Alat Pengontrol listrik

Komponen electronik

Barang dari kayu

Jam dan sejenisnya


Sumber: BPS 2014, diolah Slide - 17

SEBARAN INDUSTRI TIDAK MERATA


(JUMLAH USAHA INDUSTRI BESAR&SEDANG TIMPANG)

"Sentra Produksi "Pusat Produksi dan


dan Pengolahan Hasil Pengolahan Hasil ''Pusat Produksi dan
Bumi dan Lumbung Tambang & Lumbung Pengolahan Hasil
Energi Nasional" Energi Nasional" Pertanian, Perkebunan,
dan Perikanan Nasional''

398 499 504 371 394


2,792 2,402 2,453
2,132 2,064
2003 2005 2007 2011 2012
Koridor Sulawesi 92 86 87 80 99
740
587 569 560 567
2003 2005 2007 2011 2012
2003 2005 2007 2011 2012 Koridor Maluku Papua
2003 2005 2007 2011 2012
19,440 19,554

16,996 16,968 Koridor Bali Nusa


808Tenggara
16,607 508 515 517 525

"Pengolahan Sumber
2003 2005 2007 2011 2012 Daya Alam yang
2003 2005 2007 2011 2012
Melimpah dan SDM yang
"Pendorong Industri dan Sejahtera"
Jasa Nasional" ''Pintu Gerbang
Pariwisata Nasional dan
Pendukung Pangan
Sumber: BPS 2014, diolah Nasional''
Slide - 18

9
4/24/2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PEMBANGUNAN INDUSTRI
SASARAN, ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Slide - 19

RPJMN: SASARAN POKOK - 2019


Sasaran Pembangunan Ekonomi

Baseline Sasaran
No. Pembangunan
2014 2019
1. Sasaran Ekonomi Makro
a. Pertumbuhan ekonomi 5,1% 8,0%
(perkiraan)
b. PDB per Kapita (Rp ribu) Tahun Dasar 2010 43.403 72.217
PDB per Kapita (Rp ribu) Tahun Dasar 2000 41.163

c. Inflasi 8,4% 3,5%


d. Rasio Pajak Tahun Dasar 2010*) 11,5% 16,0%
e. Tingkat Kemiskinan 10,96% 7,0-8,0%
f. Tingkat Pengangguran Terbuka 5,94% 4,0-5,0%

*) Termasuk pajak daerah sebesar 1% dari PDB


Slide - 20

10
4/24/2015

RPJMN: SASARAN POKOK - 2019


Sasaran dan Indikator Kinerja Pembangunan Wilayah

Peran PDRB Peran PDRB


No. Wilayah Wilayah (%) Wilayah (%)
Tahun 2013 Tahun 2019
1 Sumatera 23,8 24,6
2 Jawa 58,0 55,1
3 Bali Nustra 2,5 2,6
4 Kalimantan 8,7 9,6
5 Sulawesi 4,8 5,2
6 Maluku Papua 2,2 2,9
Total 100 100

Keterangan
• Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019
• Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
• Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.

Slide - 21

RPJMN: SASARAN POKOK - 2019


Akselerasi Industri Manufaktur

SASARAN pembangunan ekonomi dan industri adalah


REALISASI
INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019
2014
Pertumbuhan PDB (%) 5,0 5,8 6,6 7,1 7,5 8,0
Industri Pengolahan (%) 4,6 6,1 6,9 7,4 8,1 8,6
Share (%)*) 21,0 20,8 21,0 21,1 21,3 21,6
Jumlah industri besar dan
menengah (unit) **)
23.592 9.000 unit usaha baru
Jumlah industri kecil (unit) ***)
531.351 20.000 unit usaha baru

Sumber: Buku I RPJMN 2015-2019


*) Disesuaikan dengan tahun dasar 2010, menggunakan SNA 2008
**) Sesuai Statistik Industri Besar dan Sedang 2012
***) Sesuai Statistik Industri Kecil dan Mikro 2013

Slide - 22

11
4/24/2015

PDB SEKTOR INDUSTRI


Tahun Dasar 2010 Berbasiskan SNA 2008
1. Industri Batubara dan Pengilangan Migas
2. Industri Makanan dan Minuman
3. Industri Pengolahan Tembakau
4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
5. Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu,
Rotan dan Sejenisnya
7. Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media
Rekaman
8. Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional
9. Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
10. Industri Barang Galian bukan Logam
11. Industri Logam Dasar
12. Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan
Listrik
13. Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
14. Industri Alat Angkutan
15. Industri Furnitur
16. Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
Slide - 23

RPJMN: SASARAN POKOK - 2019


Pertumbuhan Menurut Subsektor Industri

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019


Industri Pengolahan 6.0 6.9 7.5 8.1 8.6

Industri Batubara dan Pengilangan Migas -1.5 0.0 3.0 6.0 8.0
Industri Makanan dan Minuman 8.0 7.0 9.0 9.0 9.0
Industri Pengolahan Tembakau 6.0 6.0 6.0 6.0 6.0
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi 7.0 8.0 7.0 7.0 8.0
Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 2.2 9.2 6.0 9.1 6.2
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 7.5 8.0 8.5 9.0 9.0
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 8.3 7.6 5.3 9.1 6.1
Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Industri Alat Angkutan 7.5 11.0 10.0 8.0 11.0
Subsektor Industri Lain-Lain 7.2 7.4 6.3 7.4 7.7

Slide - 24

12
4/24/2015

AKSELERASI INDUSTRI MANUFAKTUR (1)

ARAH KEBIJAKAN pembangunan industri adalah


1. Pengembangan Perwilayahan Industri di luar Pulau Jawa: (a)
Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri terutama yang berada dalam Koridor
ekonomi; (b) Kawasan Peruntukan Industri; (c) Kawasan Industri; dan (d)
Sentra IKM.
2. Penumbuhan Populasi Industri dengan menambah paling tidak
sekitar 9 ribu usaha industri berskala besar dan sedang dimana 50 persen
tumbuh di luar Jawa, serta tumbuhnya Industri Kecil sekitar 20 ribu unit
usaha.

3. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas (Nilai Ekspor dan Nilai


Tambah Per Tenaga Kerja)

Slide - 25

AKSELERASI INDUSTRI MANUFAKTUR (2)

STRATEGI pembangunan industri


1. PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
a. Memfasilitasi pembangunan 14 Kawasan Industri (KI) yang terdiri dari 7 KI di
Kawasan Timur Indonesia dan 7 KI di Kawasan Barat Indonesia
b. Membangun 1 Kawasan Industri di Luar Pulau Jawa
c. Membangun 22 Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) yang terdiri dari
11 di Kawasan Timur Indonesia khususnya Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa
Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur), dan 11 di Kawasan Barat Indonesia
d. Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun
infrastruktur utama (jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pengolah limbah,
dan logistik), infrastruktur pendukung tumbuhnya industri, dan sarana
pendukung kualitas kehidupan (Quality Working Life) bagi pekerja.

Slide - 26

13
4/24/2015

KAWASAN INDUSTRI
14 KAWASAN INDUSTRI DI LUAR PULAU JAWA

KUALA TANJUNG LANDAK BATULICIN PALU MOROWALI TELUK BITUNG BULI

Alumina, Natural Rubber Rattan Agro Industri


IRON/STEEL Ferro Nickel Ferro Nickel
Palm Oil Palm Oil Cacao Logistics

SEI MANGKE TANGGAMUS KETAPANG JORONG BANTAENG KONAWE TELUK BINTUNI

Marine Alumina, Oil and Gas


Palm Oil Alumina Ferro - Nickel Ferro-Nickel
Logistics Palm Oil Petrochemical

Serta pembangunan 22 sentra industri kecil dan menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di Kawasan Timur Indonesia (khususnya
Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur), dan 11 di Kawasan Barat Indonesia

TAHAPAN PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI

• Identifikasi awal – long list


Tahap I • Penentuan lokasi – short list
Perencanaan

• Survey lokasi dan penentuan lokasi detail


• Penyusunan Studi Kelayakan, RTR (RTRW dan RDTR)
• Pengajuan izin pemanfaatan ruang (izin prinsip, izin lokasi, izin
pemanfaatan tanah, izin mendirikan bangunan) UU 26/2007
Tahap II PP 15/2010
Pelaksanaan • Penyusunan Masterplan, Renstra, Kebutuhan Infrastruktur
• Penyusunan DED
• AMDAL
• Pembebasan lahan

• Pendirian/Penunjukan Perusahaan Pengelola Kawasan Industri


Tahap III • Pembangunan Infrastruktur dalam Kawasan Industri
Pengelolaan • Penyusunan tata tertib Kawasan Industri
• Pemasaran

Slide - 28

14
4/24/2015

AKSELERASI INDUSTRI MANUFAKTUR (3)

STRATEGI pembangunan industri


2. PENUMBUHAN POPULASI INDUSTRI
A. Mendorong investasi untuk industri pengolah sumber daya alam, baik hasil pertanian maupun hasil pertambangan
(hilirisasi), yaitu industri pengolah:
• Hasil-hasil pertanian/perkebunan.
• Produk turunan Migas (petrokimia).
• Mineral hasil pertambangan.

B. Mendorong investasi industri penghasil:


• Barang konsumsi kebutuhan dalam negeri yang utamanya industri padat tenaga kerja: industri mesin –
permesinan, tekstil dan produk tekstil, alat uji dan kedokteran, alat transportasi, kulit dan alas kaki, alat
kelistrikan, elektronika dan telematika.
• Penghasil bahan baku, bahan setengah jadi, komponen, dan sub-assembly (pendalaman struktur).

C. Memanfaatkan kesempatan dalam jaringan produksi global baik sebagai perusahaan subsidiary, contract
manufacturer, maupun sebagai independent supplier (Integrasi ke Global Production Network).

D. Pembinaan industri kecil dan menengah (Pembinaan IKM) agar dapat terintegrasi dengan rantai nilai industri
pemegang merek (Original Equipment Manufacturer, OEM) di dalam negeri dan dapat menjadi basis penumbuhan
populasi industri besar dan sedang.

Slide - 29

INTEGRASI KE JARINGAN PRODUKSI GLOBAL


(GLOBAL PRODUCTION NETWORK, GPN)

TIPE 1 TIPE 2 TIPE 3 TIPE 4 TIPE 5


PEMILIK ASING DOMESTIK ASING DOMESTIK DOMESTIK

CAKUPAN PERAKITAN PERAKITAN MANUFAKTUR MANUFAKTUR DESIGN-MFG

OUTPUT PRODUK PRODUK INTERMEDIATE INTERMEDIATE INTERMEDIATE

KEMANDIRIAN USAHA MENINGKAT

KETERANGAN Tipe 1: MNC pemanfaat “Cheap Labour” (Contoh: Panasonic Indo)


Tipe 2: Tukang Jahit Dalam Negeri (PT Nike Indonesia – domestik)
Tipe 3: MNC Component Supplier (Chemco Indonesia, Honeywell Indonesia)
Tipe 4: Global Workshop, design oleh pemesan OEM MNC (PT Dirgantara Indonesia)
Tipe 5: Independent Component Supplier (Belum Ada)

• Pembinaan Supplier Domestik dalam hal Quality, Cost, Delivery Time;


PROGRAM • Pembangunan Sarana dan Prasarana Pengukuran, Standardisasi, Pengujian, dan
Kualitas (MSTQ);
• Memanfaatkan sebanyak mungkin Tipe 1, 2, dan 3.
• Mendorong tumbuhnya supplier Tipe 4 dan 5.

Slide - 30

15
4/24/2015

AKSELERASI INDUSTRI MANUFAKTUR (4)

STRATEGI pembangunan industri


3. PENINGKATAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS
1. Peningkatan Efisiensi Teknis
• Pembaharuan / revitalisasi permesinan industri
• Peningkatan dan pembaharuan keterampilan tenaga kerja
• Optimalisasi keekonomian lingkup industri (economic of scope) melalui pembinaan klaster
industri
2. Peningkatan Penguasaan Iptek / Inovasi
• Infrastruktur mutu (measurement, standardization, testing, and quality)
• Layanan perekayasaan dan teknologi
• Penyelenggaraan riset dan pengembangan teknologi
• Penumbuhan entrepreneur berbasis inovasi teknologi (teknopreneur)
3. Peningkatan Penguasaan dan Pelaksanaan Pengembangan Produk Baru (New Product Development)
oleh industri domestik.
4. Pembangunan Faktor Input
• Peningkatan kualitas SDM Industri
• Akses ke sumber pembiayaan yang terjangkau

Slide - 31

RANTAI PENCIPTAAN NILAI TAMBAH


RANTAI NILAI PRODUK MANUFAKTUR

Perancangan dan
Produksi / Marketing dan Buang/Daur
TAHAPAN Pengembangan
Produk Baru Manufaktur Penjualan Ulang

Pengaruh
Terhadap Nilai 70 % 20% 10% Tidak Signifikan
Barang

HAMPIR SEMUA INDUSTRI NASIONAL HANYA TAHAP INI

1. Memaksimalkan penguasaan teknologi produksi, sehingga kesempatan 20% untuk


menentukan nilai barang dapat secara optimal dimanfaatkan.
2. Mendorong industri nasional melakukan pengembangan produk baru (New Product
Development, NPD)
• Pembangunan pusat-pusat disain produk
• Inovasi / adopsi teknologi untuk mendukung pengembangan produk baru

Slide - 32

16
4/24/2015

FASILITASI DAN INSENTIF

Dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas


fasilitasi dan insentif diprioritaskan pada:
(1) industri strategis menurut Kebijakan Industri
Nasional;
(2) industri maritim; dan
(3) industri padat tenaga kerja.

Kebijakan fiskal terhadap impor bahan baku, komponen,


barang setengah jadi diharmonisasikan sesuai dengan
rantai pertambahan nilai berikutnya di dalam negeri.
Slide - 33

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PETA SEBARAN 14 KAWASAN INDUSTRI


DAN KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR

Slide - 34

17
4/24/2015

KAWASAN INDUSTRI
14 KAWASAN INDUSTRI DI LUAR PULAU JAWA

KUALA TANJUNG LANDAK BATULICIN PALU MOROWALI TELUK BITUNG BULI

Alumina, Natural Rubber Rattan Agro Industri


IRON/STEEL Ferro Nickel Ferro Nickel
Palm Oil Palm Oil Cacao Logistics

SEI MANGKE TANGGAMUS KETAPANG JORONG BANTAENG KONAWE TELUK BINTUNI

Marine Alumina, Oil and Gas


Palm Oil Alumina Ferro - Nickel Ferro-Nickel
Logistics Palm Oil Petrochemical

Serta pembangunan 22 sentra industri kecil dan menengah (SIKIM) yang terdiri dari 11 di Kawasan Timur Indonesia (khususnya
Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur), dan 11 di Kawasan Barat Indonesia

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Lokasi Desa Onar Baru, Distrik Sumuri

KAWASAN INDUSTRI TELUK BINTUNI – Komoditas


Basis Industri Pupuk dan Petrokimia

PAPUA BARAT Luas ±2112 Ha


Pemrakarsa Utama BUMN (PT Pupuk Indonesia)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan 1 unit (2016) 2.000,0
5. Renstra v
6. DED 2015
7. AMDAL 1 unit (2016) 2.000,0
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung Pengelola
KI
3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building &
Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan 2112 Ha ( 2016) 100.000,0
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
Pembangunan Jalan Susumuk - 54.000,0
Bintuni 6 km (2016)
1. Jalan Akses jalan sepanjang 30 Km dari
Jalan Lintas Provinsi ke Kawasan
Industri (2017)
Pelabuhan Trestle sepanjang 5 km
2. Pelabuhan dengan kapasitas 50.000 DWT
(2017)
Jaringan listrik dan power plant
3. Pembangkit Listrik ±200 MW (2018-2019)
4. Rel Kereta Api
5. Kebutuhan Air Baku ± 2000 L/detik (2018)
6. Perumahan Buruh
7. Rumah Sakit
8. Gudang Logistik
200 orang tenaker & 20 peserta 678,0
9. Balai Latihan Kerja
magang(2016)

18
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp juta)

KAWASAN INDUSTRI BITUNG - SULUT Lokasi Kelurahan Tanjung Merah Bitung


Basis Industri Kelapa, Perikanan dan
Komoditas Logistik

Luas ±534 Ha
Pemrakarsa Utama Pemda (PT Sulut Membangun)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED v
7. AMDAL v
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros 2 Panjang 466 m dan lebar 24 m (2016) 50.000,0
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI 2015
3. Pembangunan Politeknik 2018
1 unit (2016) 35.000,0
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan 2016 100.000,0
7. Pematangan Lahan 2015-2020
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO
11. WTP 1 unit (2016) 50.000,0
12. WWTP 1 unit (2016 50.000,0
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
4. Rel Kereta Api 1 dok desain jalur KA 47.390,0 Kawasan Industri
5. Kebutuhan Air Baku ± 1200 L/detik (2017) - Peningkatan fisik Ruas Jalan Nasional 819.000,0
13833 unit di KI Teluk Bitung, KI 2890.55 Girian – Kema sepanjang 5 Km (2016)
6. Perumahan Buruh Bantaeng, KI Konawe (2016) Untuk 3 lokasi Bitung, - Pembangunan Jalan Nasional akses ke
Bantaeng, Konawe Tol Manado – Bitung dari pintu tol Km
7. Rumah Sakit 1. Jalan 28,5 ke KEK 5 km (2016)
8. Gudang Logistik 1 Pembangunan Pusat distribusi regional - Peningkatan Jalan Tol Manado-Bitung
100 tenaker, 30 peserta magang, 7 694,0 11,7 km (2016)
9. Balai Latihan Kerja instruktur yang bersertifikat, 15 tenaker
yang meningkat produktivitasnya (2016)
1 unit (2016) 2. Pelabuhan 1 paket pengembangan pelabuhan 1.000,0
10. PTSP Kawasan

KAWASAN INDUSTRI BITUNG - SULUT Sasaran Alokasi (Rp juta)


Pembangunan GI Paniki 60 MVA (Ext) 45.7 Milyar Rupiah (APBN)
(2016) Ket:
- Sudah COD Tahap I, 30MVA
tahun 2014
-Target COD 2018

T/L 150 kV PLTU Sulut 3 - GI Tanjung Ket:


Merah n2o kms (2016) - Target COD 2019
- Non APBN (3,43 juta USD)

T/L 150 kV Paniki - Tanjung Merah 56 7,97 juta USD


kms (2016) Ket:
Progres 89%, Direncanakan
COD 2015

Pembangunan GI Tanjung Merah/Kima Ket:


60 MVA (2016) - Target COD 2019
- Non APBN (2,94 juta USD)
GI Tanjung Merah 30 MVA (2016) 2,94 juta USD
Ket:
- Target COD 2015
3. Pembangkit Listrik GI Likupang 60 MVA (2016) 4,25 juta USD
Ket:
- Target COD 2016
T/L 150 kV Likupang Bitung 32 kms 4,56 juta USD
(2016) Ket:
- Target COD 2015
Minahasa Peaker (PLTG/MG) 150 MW Ket:
(2016) - Non APBN/APLN (105 juta
USD)
- Target COD 2016

Penyelesaian pembangunan PLT


Panasbumi Lahendong V 1 x 20 MW Ket:
(2016) - Target COD 2018
- 38,5 juta USD
Penyelesaian pembangunan PLT Uap
Ket:
Kema 2 x 25 MW (2016)
- Target COD 2019
- 75 juta USD
Penyelesaian pembangunan PLT Gas
Likupang 3 x 25 MW (2016) Ket:
- Target COD 2017
- 76,725 juta USD

19
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp


juta)
Lokasi Kecamatan Tawaeli, Kota Palu
Basis Industri Rotan, Rumput laut, kakao dan

KAWASAN INDUSTRI PALU - SULTENG Komoditas

Luas
Mineral

±1500 Ha
Pemrakarsa Utama Pemda (PT Bangun Palu Sulteng)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan 2016
5. Renstra v
6. DED v
7. AMDAL v
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros Panjang 1,6Km dan lebar 30m (2016) 50.000,0
2. Pembangunan Gedung Pengelola
KI 2015
3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building &
Workshop 2016 35.000,0
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan 2016 100.000,0
7. Pematangan Lahan 2015-2020
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO
11. WTP 1 unit (2016) 50.000,0
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
Jalan Palu-Parigi 8 km (2016) Lingkar luar 72.000,0
1. Jalan (Moda Transportasi Barang) 4.5 km
(2017-2018)
3 Pembangkit Jaringan Sistem Interkoneksi Kelistrikan Pulau Sulawesi yang Ket: 1 paket Pelabuhan Pantoloan dan Terminal 100.000,0
Listrik menghubungkan Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Utara Target COD 2016
2. Pelabuhan Peti Kemas (2016)
T/L 150 kV Palu Baru – Silae 50 kms (2016) 7,12 juta USD
Ket: APBN , Target COD 2015
4. Rel Kereta Api
T/L 70 kV Palu Baru – Talise 40 kms (2016) 5,7 juta USD 5. Kebutuhan Air Baku
Ket: APBN, Target COD 2015 6. Perumahan Buruh
Jaringan Distribusi Tegangan Menegah dari Gardu PLTU Taweli Ket: Target COD 2016 7. Rumah Sakit
(Kota Palu) ke KEK Palu 8. Gudang Logistik 2016
GI Palu Baru 30 MVA (2016) 1,9 juta USD 100 tenaker, 30 peserta magang, 5 instruktur 679,0
Ket: Target COD 2016 9. Balai Latihan Kerja yang bersertifikat, 10 tenaker yang
PLTU Palu 3 2x50 MW (2016) Ket: Start Pengadaan Mei 2015, Rencana meningkat produktivitasnya (2016)
kontrak PPA Des 2015, Target COD 2018,
Non APBN (150 juta USD) 10. PTSP kawasan 1 unit (2016)

Sasaran Alokasi (Rp juta)

KAWASAN INDUSTRI MOROWALI


Lokasi Kecamatan Bahodopi
Integrated Industri Ferronikel,
Komoditas Stainles Steel dan Produk hilirnya

- SULTENG Luas
Pemrakarsa Utama
±1200 Ha
Swasta (Tsinghang Industrial
Morowali Industrial Park)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED v
7. AMDAL v
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
3. Pembangunan Politeknik 1 unit (2016) 25.000,0
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI 2015
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
- Pelebaran dan peningkatan jalan
dari Pelabuhan Bungku ke lokasi
Kawasan Industri (40 Km) (2016)
1. Jalan - Pelebaran dan peningkatan jalan
dari Bandara ke lokasi Kawasan
Industri (5 Km) (2016)

1 paket pelabuhan makassar


2. Pelabuhan
(2016) 2.000.000,0
Pembangkit Listrik Tenaga
3. Pembangkit Listrik Batubara 250 – 350 MW
(2016)
4. Rel Kereta Api
5. Kebutuhan Air Baku 16.500 Liter/detik (2016)
6. Perumahan Buruh 2015
7. Rumah Sakit 1 RS rujukan regional (2016) 18.000,0 (sesuai pagu)
8. Gudang Logistik
9. Balai Latihan Kerja

20
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp juta)

KAWASAN INDUSTRI
Lokasi Kecamatan Bondoiala dan Kapoiala
Integrated Industri Ferronikel,
Komoditas
Stainles Steel dan Produk hilirnya

KONAWE - SULTRA Luas


Pemrakarsa Utama
±5500 Ha
Swasta (PT Konawe Putra
Propertindo)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED
7. AMDAL v
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
3. Pembangunan Politeknik 1 unit (2016) 35.000,0
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO & CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
Jalan Akses Pendukung Kawasan 18.000,0
1. Jalan
Industri Konawe 2 km (2016)
Pengembangan Fasilitas pelabuhan
2. Pelabuhan
laut Bungkutoko (2016)
Kebutuhan listrik untuk awal
3. Pembangkit Listrik konstruksi industri sebesar 10 MW
(2017-2018)
4. Rel Kereta Api
5. Kebutuhan Air Baku
2890.55
6. Perumahan Buruh 13833 unit di KI Teluk Bitung, KI Untuk 3 lokasi Bitung,
Bantaeng, KI Konawe (2016) Bantaeng, Konawe
7. Rumah Sakit 2016
8. Gudang Logistik
300 tenaker, 40 peserta magang, 5
instruktur yang bersertifikat, 200
9. Balai Latihan Kerja tenaker yang meningkat
produktivitasnya (2016)
1.486,0

Sasaran Alokasi (Rp juta)


KI Buli Haltim
Lokasi Kecamatan Buli

KAWASAN INDUSTRI BULI, Komoditas


Integrated Industri Ferronikel, Stainles Steel dan
Produk hilirnya
Luas ±300 Ha
HALTIM - MALUT Pemrakarsa Utama
Tingkat Kesiapan
Swasta (PT FeNi Haltim)

1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED v
7. AMDAL
Pekerjaan Fisik dalam KI
6 jalan poros, Panjang 6 Km dan lebar 12 m (2016) 150.000,0
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung
Pengelola KI 1 unit (2016) 25.000,0
3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building &
Workshop 2015
5. Pembangunan Pusat
Layanan KI
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata
api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank
Farm CPO & CPKO
11. WTP 1 unit (2016) 50.000,0
12. WWTP 1 unit (2016) 50.000,0
Dukungan Sarana &
Prasarana di Luar Kawasan
Industri
Peningkatan kualitas jalan dari Maba ke Buli 40.000,0
4. Rel Kereta Api (Alternatif Jalan Provinsi) kurang lebih 8 km
(2016), Pembangunan jalan akses Pelabuhan – KI
5. Kebutuhan Air Baku ± 16.5 L/dtk (2016) 1. Jalan
2 km (2016), Pembangunan jalan akses Pabrik –
6. Perumahan Buruh Town Site 2 km (2016), Pembangunan jalan akses
7. Rumah Sakit pelabuhan - pabrik 1 km (2016)
8. Gudang Logistik Pembangunan Pelabuhan 2 jeti dengan kapasitas
2. Pelabuhan masing-masing 14000 DWT dan 35000 DWT
250 tenaker, 20 peserta magang, 7 instruktur
9. Balai Latihan Kerja sepanjang 2.5 km (2016)
yang bersertifikat, (2016)
Pembangunan Pembangkit Listrik (PLTU) 2 x 110
888,0 3. Pembangkit Listrik
MW (2016)

21
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp juta)


KI Bantaeng

KAWASAN INDUSTRI BANTAENG - Lokasi Kecamatan Pajukukang


Integrated Industri Ferronikel,

SULSEL
Komoditas
Stainles Steel dan Produk hilirnya
Luas ±3000 Ha
Swasta (PT Bantaeng Industrial
Pemrakarsa Utama
Persada)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED
7. AMDAL
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
3. Pembangunan Politeknik 1 unit (2016) 35.000,0
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO & CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
1. Jalan
Perluasan Pelabuhan Makassar 2.000.000,0
(Makassar New Port)* (2016)
2. Pelabuhan Pembangunan Pelabuhan dapat
menampung kapal dengan kapasitas
10.000-20.000 DWT (2017-2018)
3. Pembangkit Listrik
4. Rel Kereta Api
5. Kebutuhan Air Baku
2890.55
Untuk 3 lokasi
6. Perumahan Buruh 13.833 unit di KI Teluk Bitung, KI Bitung, Bantaeng,
Bantaeng, KI Konawe Konawe
(2016)
7. Rumah Sakit 2016
8. Gudang Logistik
200 tenaker, 40 peserta magang, 10
instruktur yang bersertifikat, 10
9. Balai Latihan Kerja
tenaker yang meningkat
produktivitasnya (2016) 846,0

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Kecamatan Simpang Empat dan
Lokasi Kecamatan Karang Bintang

KAWASAN INDUSTRI BATULICIN - Komoditas Industri Besi Baja

KALSEL Luas
Pemrakarsa Utama
530 Ha
Swasta (PT Meratus Jaya Iron and Steel)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED 2015
7. AMDAL
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan 530 Ha (2016)
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
Jaringan jalan alternatif ke pelabuhan 45.000,0
1. Jalan sepanjang 5 km dari jalan lingkar
(2016)
Pengembangan Pelabuhan Trisakti 100.000,0
2. Pelabuhan Banjarmasin* (2016)
3. Pembangkit Listrik
4. Rel Kereta Api
5. Kebutuhan Air Baku
6. Perumahan Buruh
7. Rumah Sakit
8. Gudang Logistik
250 tenaker, 40 peserta magang, 10
instruktur yang bersertifikat, 15 tenaker
9. Balai Latihan Kerja yang meningkat
produktivitasnya (2016)
1.063,0

22
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Kecamatan Matan Hilir Selatan
KAWASAN INDUSTRI KETAPANG Lokasi
Komoditas Industri Alumina

- KALBAR Luas
Pemrakarsa Utama
1.000 Ha
Swasta (PT. Well Harest Winning
Alumina Refinery)
PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha) Tingkat Kesiapan
INDUSTRI 1. RTRW v
01 UMKM 25,41
2. RDTR 2015

Ke Pelabuhan
61,44
13
02 ANEKA INDUSTRI
3. Master Plan KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
v
03 INDUSTRI SEDANG 101,63
12 04
04 INDUSTRI BESAR 270,58
4. Studi Kelayakan DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
DIREKTORAT PENGEMBANGAN FASILITASI KEINDUSTRIAN WILAYAH I v
INFRASTRUKTUR KAWASAN 5. Renstra v
PENGEMBANGAN KAWASAN INDUSTRI
6. DED 2015
Ja

KORIDOR KALIMANTAN
la

05 PEMADAM KEBAKARAN 5,93


n

(NUNUKAN, PANGKALANBUN DAN KETAPANG)


7. AMDAL
Pr

06 POWER STATION 10,70


op

Pekerjaan Fisik dalam KI


in

GAMBAR
07 FUEL STATION 12,45
s i
(K

1. Pembangunan Jalan Poros


42,24 MASTER PLAN
08 PERGUDANGAN
e ta

PENGGUNAAN LAHAN LUAS


04 (Ha) 08 KAWASAN INDUSTRI PAGAR MENTIMUN
pa

INDUSTRI
09 LIQUID STORAGE CENTER 10,12
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
KABUPATEN KETAPANG
ng

10 PUSAT PENGEPAKAN 7,11


3. Pembangunan PoliteknikBATAS WILAYAH PERENCANAAN
KETERANGAN
-K

01 UMKM 25,41
en

11 PENGELOLAAN AIR BERSIH 11,27


4. Traning Center Building GARIS
& Workshop
da

JALAN PROPINSI
02 ANEKA INDUSTRI 61,44
06 12 PENGELOLAAN LIMBAH KERING 15,86
wa

PANTAI
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
ng

03 INDUSTRI SEDANG 101,63 13 IPAL 17,23


an

LUAS (Ha)
6. Pembebasan Lahan INDUSTRI
PENGGUNAAN LAHAN
270,58 FASILITAS PENUNJANG
)

04 INDUSTRI BESAR 03 25

7. Pematangan Lahan 02 ANEKA INDUSTRI


01 UMKM 25,41
INFRASTRUKTUR KAWASAN 14 PERUMAHAN 22,92 61,44

8. Pembangunan rel kerata api


02 15
SARANA OLAH RAGA 2,94 03 INDUSTRI SEDANG 101,63
05 PEMADAM KEBAKARAN 5,93 25
04 INDUSTRI BESAR 270,58

06 POWER STATION 10,70 16


PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN 1,19
9. Pembangunan Dry Port INFRASTRUKTUR KAWASAN
05 PEMADAM KEBAKARAN 5,93
01
17 SARANA PERIBADATAN 3,83
07 Selat
FUEL Karimata
STATION 12,45 25 05
21,69 10. Pembangunan Tank 07FarmFUEL
CPO & CPKO
06 POWER STATION 10,70
18 AREA KOMERSIAL STATION 12,45
08 PERGUDANGAN 42,24 07 08 PERGUDANGAN 42,24
01 19 23 KANTOR MANAJEMEN 2,52
09 LIQUID STORAGE CENTER 10,12 25
20 22 MEDIA CENTER 2,16
Dukungan Sarana & Prasarana
09
10 diPENGEPAKAN
PUSAT Luar
LIQUID STORAGE CENTER 10,12
7,11

10 PUSAT PENGEPAKAN 7,11 21 20


21 24PERKANTORAN 13,68 Kawasan Industri 11
12
PENGELOLAAN AIR BERSIH
PENGELOLAAN LIMBAH KERING
11,27
15,86

11 PENGELOLAAN AIR BERSIH 11,27 18 22


19
25
17
TRADE CENTER 2,68
13 IPAL
FASILITAS PENUNJANG
- Peningkatan kapasitas jalan provinsi
17,23

12 PENGELOLAAN LIMBAH KERING 15,86 23


15 16
CONVENTION
25 CENTER 6,04 14 PERUMAHAN di sekitar kawasan (2016)
22,92
14
- Peningkatan akses jalan industri
15 SARANA OLAH RAGA 2,94
13 IPAL 17,23 24 14MEDICAL CENTER 3,70 16 PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN 1,19

FASILITAS PENUNJANG
18
RUANG TERBUKA
25 HIJAU
08 1. Jalan 17
18
SARANA PERIBADATAN
AREA KOMERSIAL
menuju
3,83
21,69 pelabuhan sekitar 20 km
14 PERUMAHAN 22,92 25
TAMAN,
09 MEDIAN,
10 JALUR 217,40 19
20
KANTOR MANAJEMEN
MEDIA CENTER
(2016)
2,52
2,16
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
15 SARANA OLAH RAGA 2,94 01 07 21 PERKANTORAN 13,68

JALAN DAN SALURAN 117,12 22 TRADE CENTER 2,68


16 PARKIR ANGKUTAN KARYAWAN 1,19 23 CONVENTION CENTER 6,04

17 SARANA PERIBADATAN 3,83


LUAS KAWASAN
03 INDUSTRI 1.009,90 24 MEDICAL CENTER Pengembangan
3,70 pelabuhan sebagai
RUANG TERBUKA HIJAU

18 AREA KOMERSIAL 21,69 02


2. Pelabuhan 25
TAMAN, MEDIAN, JALUR akses masuk ke kawasan dan untuk
217,40
11
bongkar muat industri (2016)
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM

2,52 JALAN DAN SALURAN 117,12


19 KANTOR MANAJEMEN 1.009,90
LUAS KAWASAN INDUSTRI
2,16 04
20 MEDIA CENTER
3. Pembangkit Listrik
21 PERKANTORAN 13,68
4. Rel Kereta Api
LUAS KAWASAN INDUSTRI = 1.000 Ha
(IZIN LOKASI PT. KETAPANG BANGUN SARANA)
22 TRADE CENTER 2,68
6,04
12 5. Kebutuhan Air Baku SKALA 1 : 30.000

23 CONVENTION CENTER
24 3,70
13 6. Perumahan Buruh 0 1.000 2.000 3.000 m
MEDICAL CENTER
RUANG TERBUKA HIJAU
7. Rumah Sakit SUMBER PETA

TAMAN, MEDIAN, JALUR 217,40 8. Gudang Logistik 1. Keputusan Bupati Ketapang No: 248/PEM/2013

2. Keputusan Bupati Ketapang No: 249/PEM/2013


25
HIJAU JALAN, BUFER, KOLAM
200 tenaker, 20 peserta magang, 4
JALAN DAN SALURAN 117,12 9. Balai Latihan Kerja instruktur yang bersertifikat, (2016)
LUAS KAWASAN INDUSTRI 1.009,90
718,0

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Kecamatan Mandor
KAWASAN INDUSTRI LANDAK -
Lokasi
Komoditas Industri Pengolahan Karet

KALBAR Luas
Pemrakarsa Utama
306 Ha
Swasta (PT. Cakrawala Energi
Nusantara)
Tingkat Kesiapan
P O W E R
S T A T IO N

M E D IA
P E N G E L O L A A N

C E N T E R
A IR
B E R S IH KIM II 1. RTRW v
2. RDTR 2015
IN O V A T IO N
C E N T E R
K A N T O R
M A N A J E M E N

3. Master Plan v
P E R K A N T O R A N
E X H IB IT IO N
P E R K A N T O R A N

KIM I
C E N T E R

4. Studi Kelayakan v
F U E L
S T A T IO N
A R E A
K O M E R S IA L

5. Renstra v
C O N V E N T IO N
C E N T E R
P A R K IR P E R D A G A N G A N
A N G K U T A N
K A R Y A W A N

M E D IC A L
C E N T E R S A R A N A
P E R IB A D A T A N
6. DED 2015
7. AMDAL
P E R U M A H A N

C O M M U N IT Y
C E N T E R

Pekerjaan Fisik dalam KI


P U S A T
P E N G E P A K A N
0 7
P E M A K A M A N

1. Pembangunan Jalan Poros


2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
IN D U S T R I
K E C IL
M E N E N G A H

IN D U S T R I
K E C IL
M E N E N G A H

3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
IN D U S T R I
K A R E T
6. Pembebasan Lahan
IN D U S T R I
K A R E T
7. Pematangan Lahan
IN D U S T R I
K A R E T

8. Pembangunan rel kerata api


9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO & CPKO
11. WTP 1 unit (2016)
A N E K A
IN D U S T R I

12. Pengembangan pagar kawasan 306 unit (2016) 5.000,0


A N E K A
IN D U S T R I Dukungan Sarana & Prasarana di Luar Kawasan
Industri
Pembangunan Jalan akses dari
A N E K A
IN D U S T R I

A N E K A

kawasan industri menuju ke


1. Jalan
IN D U S T R I

P E M A D A M
K E B A K A R A N

pelabuhan Pontianak 34 km.


IN D U S T R I
((2016)
Pengembangan 1 paket
S E D A N G

Pelabuhan Pontianak, Pantai


2. Pelabuhan
Kijing* (2016)
IN D U S T R I
S E D A N G

100.000,0
Jaringan listrik dari jalan raya
IN D U S T R I
S E D A N G

3. Pembangkit Listrik menuju kawasan industri 2 km


IN D U S T R I K A R E T
IN D U S T R I K E C IL M E N E N G A H
dan Gardu Induk
4. Rel Kereta Api
A N E K A IN D U S T R I
IN D U S T R I S E D A N G
IN D U S T R I B E S A R

IN D U S T R I
B E S A R
IN D U S T R I
P E R U M A H A N
P A R K IR A N G K U T A N K A R Y A W A N Pembuatan waduk (embung)
5. Kebutuhan Air Baku pengolahan kebutuhan air
B E S A R
S A R A N A O L A H R A G A
S A R A N A P E R IB A D A T A N
C O M M U N IT Y C E N T E R

industri dari sungai Mandor


K A N T O R M A N A J E M E N
P E R K A N T O R A N
P U S A T IN O V A S I

6. Perumahan Buruh
M E D IA C E N T E R
C O N V E N T IO N C E N T E R
E X H IB IT IO N C E N T E R

7. Rumah Sakit
A R E A K O M E R S IA L
P E R D A G A N G A N
M E D IC A L C E N T E R

8. Gudang Logistik
P E N G E L O L A A N P E M A D A M K E B A K A R A N
L IM B A H
K E R IN G
IP A L
P O W E R S T A T IO N
F U E L S T A T IO N

9. Balai Latihan Kerja


P E N G E L O L A A N A IR B E R S IH
IP A L
P E N G E L O L A A N L IM B A H K E R IN G
P U S A T P E N G E P A K A N

K A W A S A N IN D U S T R I M A N D O R II T A M A N
P E M A K A M A N

K A B U P A T E N L A N D A K R T H /B U F F E R

23
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Lokasi Kabupaten Batubara
Basis Industri Alumina
Komoditas

KAWASAN INDUSTRI KUALA Luas


Pemrakarsa Utama
1.000 Ha
Pemerintah (PT. Inalum)

TANJUNG - SUMUT Tingkat Kesiapan


1. RTRW v
2015
2. RDTR
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED 2015
7. AMDAL
Pekerjaan Fisik dalam KI
Pembangunan jalan poros sepanjang 1,9 km
1. Pembangunan Jalan Poros (2017)

2. Pembangunan Gedung Pengelola


KI 2016
3. Pembangunan Politeknik 2018
4. Traning Center Building &
Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI 2019
6. Pembebasan Lahan 1000 Ha (2016)
7. Pematangan Lahan 1000 Ha (2016)
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO 2018
Dukungan Sarana & Prasarana di
Luar Kawasan Industri
Jalan Utama akses kualantanjung 5 km (2016),
Pembangunan Jalan Simp. Sei Balai - Ujung Kubu
3 km (2016), Pembangunan Jalan Sp. Mayang-Sei
1. Jalan Mangkei-Simpang Pasar Baru – Boluk 4 km
(2016), Pembangunan Jalan KISM - Sp. Mayang -
Lima Puluh – Sp. Inalum – Kuala Tanjung 6 km
5. Kebutuhan Air Baku (2016) 162.000,0
6. Perumahan Buruh Pengembangan Pelabuhan hub Internasional
2. Pelabuhan
7. Rumah Sakit Kuala Tanjung (2016-2018)
8. Gudang Logistik 1 unit (2016) 3. Pembangkit Listrik
9. Balai Latihan Kerja Penyelesaian pembangunan jalur KA Bandar 155.390,0
Pengembangan dan pembangunan terminal Tinggi - Kuala Tanjung 7,2 km (2016), 15 unit
10. Program Pengelolaan dan multi purpose di Kuala Tanjung Lanjutan 1 paket jembatan KA lintas Bandar Tinggi-Kuala Tanjung
4. Rel Kereta Api (2016), underpass antara Bandar Tinggi - Kuala
Penyelenggaraan Transportasi Laut (2016)
Pengembangan terminal peti kemas di Belawan Tanjung, persinyalan dan telekomunikasi lintas
Paket I dan Paket II (700 m) 7.000.000,0 Bandar Tinggi - Kuala Tanjung

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Lokasi Kabupaten Simalungun
Basis Industri Pengolahan CPO
KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKEI - Komoditas
Luas 2.002 Ha

SUMUT Pemrakarsa Utama


Tingkat Kesiapan
BUMN (PTPN III)

1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED v
7. AMDAL v
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
Pembangunan jalan poros sepanjang 1,9 km (2016) 75.000,0
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI 1 unit (2016) 25.000,0
3. Pembangunan Politeknik 2017
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api 2015
9. Pembangunan Dry Port 2015
10. Pembangunan Tank Farm CPO &
CPKO 2015
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
Pembangunan Jalan Sp. Mayang-Sei Mangkei- 36.000,0
1. Jalan Simpang Pasar Baru – Boluk 4 km (2016)

2. Pelabuhan
Penyediaan Listrik untuk KEK Sei Mangkei 107,2 MW
3. Pembangkit Listrik (2016)
GI Perdagangan 120 MVA (2016)
- Pembangunan Jalur KA KEK Sei Mangkei - Sepur
Simpang (2,9 Km) (2016-2017)
4. Rel Kereta Api
- Peningkatan rel Jalur KA Gunung Bayu - Perlanaan
(4,15 km) (2016-2017)
5. Kebutuhan Air Baku
6. Perumahan Buruh 2018
7. Rumah Sakit 2019
8. Gudang Logistik 1 unit (2016)
400 tenaker, 40 peserta magang, 750 tenaker
9. Balai Latihan Kerja disertifikasi, 7 instruktur yang bersertifikat, 10
tenaker yang meningkat produktivitasnya (2016) 2.444,0
10. PTSP kawasan 1 unit (2016)

24
4/24/2015

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Kec. Kota Agung Timur, Kec.
Lokasi Limau dan Kec. Cukuh Balak

KAWASAN INDUSTRI TANGGAMUS - Komoditas


Basis Industri Maritim

LAMPUNG Luas ±3500 Ha


Pemrakarsa Utama Swasta (PT Repindo Jagad Raya)
Tingkat Kesiapan
1. RTRW v
2. RDTR 2015
3. Master Plan v
4. Studi Kelayakan v
5. Renstra v
6. DED 2015
7. AMDAL
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung Pengelola KI
3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building & Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO & CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di Luar
Kawasan Industri
Peningkatan jalan menuju
Kawasan Industri Maritim (lebar
1. Jalan
8 m, panjang 10 km).
(2016)
1 paket Pengembangan 100.000,0
2. Pelabuhan
Pelabuhan Panjang (2016)
Pembangunan energi listrik
3. Pembangkit Listrik power plant (2017-2018)

4. Rel Kereta Api

5. Kebutuhan Air Baku


6. Perumahan Buruh
7. Rumah Sakit
8. Gudang Logistik
150 tenaker, 30 peserta magang
9. Balai Latihan Kerja (2016)

Sasaran Alokasi (Rp juta)


Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut
Lokasi

KAWASAN INDUSTRI JORONG, Komoditas


Luas
Industri Agro dan Besi Baja
± 6370 Ha

TANAH LAUT - KALSEL Pemrakarsa Utama


Tingkat Kesiapan
Pemerintah Daerah

1. RTRW
2. RDTR 2015
3. Master Plan 2015
4. Studi Kelayakan 1 unit (2016) 2.000,0
5. Renstra 1 unit (2016) 1.000,0
6. DED 1 unit (2016) 5.000,0
7. AMDAL 1 unit (2016) 2.000,0
Pekerjaan Fisik dalam KI
1. Pembangunan Jalan Poros
2. Pembangunan Gedung
Pengelola KI
3. Pembangunan Politeknik
4. Traning Center Building &
Workshop
5. Pembangunan Pusat Layanan KI
6. Pembebasan Lahan
7. Pematangan Lahan
8. Pembangunan rel kerata api
9. Pembangunan Dry Port
10. Pembangunan Tank Farm CPO
& CPKO
Dukungan Sarana & Prasarana di
Luar Kawasan Industri
Pembangunan jembatan Tanjung Ayun-
1. Jalan Tarjun

2. Pelabuhan
Pembangunan PLTU Asam-Asam unit 3 dan 4
dengan kapasitas 2x65MW yang terhubung
3. Pembangkit Listrik dengan jaringan SUTT 150 KV Gardu Induk
Asam-Asam di Kec. Jorong (2016-2018)

- Pembangunan jaringan kereta api lintas


Banjarmasin-Palangkaraya (2016-2017)
4. Rel Kereta Api
- Pembangunan jaringan rel kereta api
Batubara (2016-2017)
5. Kebutuhan Air Baku
6. Perumahan Buruh
7. Rumah Sakit
8. Gudang Logistik
9. Balai Latihan Kerja

25
4/24/2015

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TERIMA KASIH

Slide - 51

26

Anda mungkin juga menyukai