Pertanian
Kabupaten
Nganjuk
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat AllAh SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Dinas Pertanian Kabupaten
Nganjuk dapat diselesaikan, serta kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak terkait.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian tentang upaya pemerintah untuk
mencapai berbagai tujuan dan sasaran dengan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk
meminimalkan resiko, yang meliputi upaya penguatan lingkungan pengendalian dan penguatan
struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi unutk mengendalikan risiko.
Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian mengacu kepada lima unsur
pengendalian, komunikasi dan informasi, dan pemantauan/monitoring. Informasi untuk
mempersiapkan rencana tindak pengendalian intern diperoleh dari hasil evaluasi, penilaian, atau
pemetaan atas sistem pengendalian intern yang ada, dengan memperhatikan struktur dan praktik
tata kelola organisasi.
Diperlukan komitmen dari semua pihak yang terkait untuk melaksanakan
rekomendasi yang muncul dalam Laporan Rencana Tindak Pengendalian di Dinas Pertanian
Kabupaten Nganjuk.
Penyusunan Dokumen ini tentu masih banyak kekurangan yang memerlukan
perbaikan secara berkelanjutan, untuk itu kami sangat berterima kasih atas semua saran yang
bersifat konstruktif, dan semoga Alloh SWT selalu meridhai segala upaya kita dalam mengabdi bagi
kepentingan Negara dan masyarakat.
i
Dinas
PertanianDAFTAR ISI
Kabupaten
Nganjuk
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ii
ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan……………………………................................................................ 1
1.3 Landasan Hukum……………………............................................................................. 2
1.4 Gambaran Umum Organisasi................................................................................ 2
1.5 Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi..................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN SPIP....................................................................................................... 3
2.1 Daftar Tujuan Kegiatan…………………………………………………………………………………….. 3
2.2 Daftar Resiko……………………………………………………………………………………………………. 8
2.3 Analisis Resiko………………………………………………………………………………………………….. 9
2.4 Skala Kemungkinan Terjadinya Risiko………………………………………………………………. 11
2.5 Skala Dampak Terjadinya Risiko……………………………………………………………………….. 11
2.6 Identifikasi Celah Pengendalian………………………………………………………………………… 11
2.7 Rencana Tindak Pengendalian (RTP)………………………………………………………………… 15
BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………. 18
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………… 18
LAMPIRAN.................................................................................................................................
ii
Dinas
Pertanian
Kabupaten BAB I
Nganjuk
PENDAHULUAN
11
Dinas
1.3 LANDASAN HUKUM Pertanian
Kabupaten
Landasan Hukum Rencana Tindak Pengendalian Intern adalah :
a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah. Nganjuk
b. Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 66 Tahun 2018 tentang pedoman penilaian risiko pada
perangkat daerah kabupaten Nganjuk
Kepala
Kelompok Jabatan
Fungsional Tertentu
2
Dinas
Pertanian
Kabupaten BAB II
PELAKSANAAN SPIP
Nganjuk
Berdasarkan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 66 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penilaian Risiko Pada Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk, maka Stagas SKPD wajib
meyampaikan laporan Penyelenggaraan SPIP kepada Ketua Satgas SPIP Pemda. Sesuai
dengan Peraturan Bupati tersebut, dengan ini kami sampaikan Laporan Penyelenggaraan
SPIP pada Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk untuk Tahun 2019 dengan pokok-pokok
sebagai berikut :
3
Dinas
Pertanian
13 Kabupaten
Peningkatan sarana dan prasarana Terwujudnya peningkatan kinerja
kinerja penyuluh pertanian pelayanan dan profesionalisme
Nganjuk penyuluh pertanian
14 Pembangunan pagar UPTD/BPPK Terwujudnya pembangunan pagar
BPPK Kertosono
15 Pengadaan alat ubinan dan alat uji Terwujudnya pengadaan alat ubinan
PH tanah dan alat uji PH tanah untuk 20
Kecamatan
16 Peningkatan Metodologi Terwujudnya standarisasi materi
penyuluhan melalui penyusunan penyuluhan yang diterbitkan oleh
buku saku penyuluh dinas
17 Pembangunan Balai Penyuluhan Meningkatnya Fasilitasi BPP di
(BPP) Baru di Kecamatam (DAK Kecamatan
Fisik Reguler 2019)
18 Perbaikan Balai Penyuluhan Meningkatnya Fasilitasi BPP di
Pertanian (BPP) di Kecamatan (DAK Kecamatan
Fisik Reguler 2019)
19 Penyediaan Prasarana Lingkungan Meningkatnya sarana dan prasarana
(Pagar/Jalan) Kantor Balai BPP untuk penyuluh
Penyuluh Pertanian (BPP) di
Kecamatan (DAK Fisik Reguler
2019)
b) Bidang Perkebunan
Tujuan : Meningkatkan pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
Sasaran : Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan
4
Dinas
Pertanian
c) Kabupaten
Bidang Hortikultura
Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
NganjukProduksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sasaran : Meningkatnya
d) Bidang Peternakan
Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
Sasaran : Meningkatnya Produksi Hasil Peternakan
5
5
Dinas
Pertanian
Kabupaten
7 Nganjuk
Inseminasi Buatan Terwujudnya pendampingan upsus Siwab
8 Pengembangan budidaya ternak itik Terwujudnya pengembangan Ternak Itik
(kegiatan Agroteknopark)
9 Updating Data Peternakan Terwujudnya Data Statistik Peternakan
10 Pengembangan Budidaya Sapi Terwujudnya pengembangan budidaya
kereman sapi kereman
11 Perbaikan Rumah Pemotongan Meningkatnya pengetahuan peternak sapi
Ruminansia (DAK Fisik Reguler serta mengikutsertakan ternaknya dalam
2019) asuransi
12 Peningkatan Ketrampilan Budidaya Meningkatnya pengetahuan dan
Ternak Kelinci ketrampilan peternak kelinci
13 Peningkatan Ketrampilan Peternak Meningkatnya pengetahuan dan
Kambing PE ketrampilan peternak kambing PE
14 Temu Usaha Bidang Peternakan Terwujudnya study banding peternakan
sapi potong
15 Inseminasi Buatan Terwujudnya pendampingan upsus Siwab
16 Pengembangan budidaya ternak itik Terwujudnya pengembangan Ternak Itik
(kegiatan Agroteknopark)
17 Updating Data Peternakan Terwujudnya Data Statistik Peternakan
18 Pengembangan Budidaya Sapi Terwujudnya pengembangan budidaya
kereman sapi kereman
19 Perbaikan Rumah Pemotongan Meningkatnya pengetahuan peternak sapi
Ruminansia (DAK Fisik Reguler serta mengikutsertakan ternaknya dalam
2019) asuransi
20 Peningkatan Ketrampilan Budidaya Meningkatnya pengetahuan dan
Ternak Kelinci ketrampilan peternak kelinci
21 Peningkatan Ketrampilan Peternak Meningkatnya pengetahuan dan
Kambing PE ketrampilan peternak kambing PE
22 Temu Usaha Bidang Peternakan Terwujudnya study banding peternakan
sapi potong
23 Pengembangan Budidaya ternak Peningkatan populasi ternak
Domba
24 Biaya Penunjang Kegiatan Dana Meningkatnya pelayanan masyarakat
Alokasi Khusus (DAK) Bidang dalam penyediaan daging yang aman,
Peternakan sehat, utuh dan halal
25 Rehabilitasi Pasar Hewan Warujayeng Terwujudnya kenyamanan pelayanan
pasar hewan Warujayeng
26 Promosi Produk hasil Peternakan Meningkatnya kesejahteraan peternak sapi
27 Sosialisasi Pengolahan Hasil Meningkatnya kesejahteraan peternak
Peternakan
28 Peningkatan Penerapan Teknologi Meningkatnya Pengetahuan ketrampilan
petani peternak
6
Dinas
3 Pertanian
SL-PTT (Sekolah LapangPengelolaan Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
Tanaman Terpadu) Padi (PIK) petani dalam pengolahan tanaman terpadu
4 Kabupaten
Pelatihan Regu Pengendali Hama (RPH) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
Pertanian regu pengendalian (petani) dalam
Nganjuk pengendalian OPT pertanian
5 Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik (PIK) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
petani serta meningkatnya produksi padi
6 Pelatihan manajemen pengolahan dan Meningkatnya pelatihan manajemen
monev brigade alsintan pengelolaaan dan monev brigade alsintan
7 Pengamanan produksi pertanian dalam Terwujudnya pengamanan produksi tanaman
menghadapi kondisi iklim ekstrem pangan
8 Pengembangan perbenihan tanaman Meningkatnya produksi pertanian
pangan
9 Pengembangan Padi Organik Meniongkatnya pengetahuan, ketrampilan
petani
10 BOP kegiatan Pengembangan sumber- Terwujudnya peyediaan pengembangan
sumber air untuk irigasi sumber2 air untuk irigasi
11 Pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal Terwujudnya penyediaan pembangunan irigasi
(DAK Fisik Reguler 2019) tanah dangkal
12 Pembangunan Dam Perit (DAK Fisik Terwujudnya Penyediaan Dam Parit
Reguler 2019)
13 Pelatihan dan pembinaan petani pelaku Meningkatnya ketrampilan pengetahuan
agribisnis hortikultura melalui sekolah petani hortikultura dalam hal budidaya
lapang Good Agriculture Practise (SL- pertanian yang baik khususnya bawang
GAP) merah
14 Pengembangan fasilitasi terpadu Terwujudnya upaya fasilitasi dalam
investasi hortikultura (FATIH) rangka mendukung terciptanya iklim
usaha agribisnis hortikultura yang
bergairah
15 Pengembangan Jamur Tiram Tercapainya fasilitasi monitoring dan
evaluasi sarana dan prasarana budidaya
jamur tiram
16 Pembinaan penanganan pasca panen Meningkatnya pengetahuan dan
tanaman hotikultura ketrampilan kelompok tani dalam
penanganan pasca panen tan hortikultura
17 Pembinaan pengolahan hasil tanaman Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan
hortikultura kelompoktani dalam penanganan
pengolahan hasil
18 Pengembangan kebun bibit Meningkatnya sarana dan prasarana kebun
hortikultura bibit dinas pertanian
19 Intensifikasi Pekarangan Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan
dan pendapatan petani
20 Pengendalian OPT ramah lingkungan Terwujudnya upaya pengendalian OPT
menggunakan sheding net ramah lingkungan
21 Fasilitasi pembenihan tanaman Terwujudnya fasilitasi pembenihan
hortikultura tanaman hortikultura
22 Pengembangan budidaya Toga Meningkatnya pengetahuan dan
ketrampilan kelompok tani dalam
pengembangan tan toga
23 Pemutakhiran Data Statistik Pertanian Tersedianya data statistik pertanian
24 Pendataan Potensi Sumber Daya Alam Tersusunnya Basis Data Spasial Kawasan
Pertanian Wilayah Selatan dan wilayah
utara
25 Penyusunan Profil Dinas Pertanian Terwujudnya pembuatan profil OPD dan
pendataan LP2B
7
Dinas
Pertanian
2.2 Daftar Resiko Kabupaten
a) Bidang Binus Usaha dan Penyuluhan
Nganjuk
No Pernyataan Resiko Dampak
7 1 Adanya kemungkinan petani yang Menghambat regulasi Perda LP2B
mendukung dan yang tidak
mendukung sawahnya diikutkan dalam
LP2B
Adanya kepentingan-kepentingan Mengurangi luasan LP2B
2 investor/pengembangan wilayah
industri di kabupaten
Adanya pendirian bangunan yang tidak Dalam peta satelit lahan masih dinyatakan
3 terdaftar/tidak berijin hijau
Adanya permintaan masyarakat untuk Penyediaan anggaran untuk insentif
4 insentif pada lahan yang diikutkan
dalam LP2B
Adanya batas administrasi desa yang Batas administrasi desa ada yang selisih
5 belum sesuai
Adanya perbedaan pendapat antar Data luasan LP2B yang berbeda
6 PD/pemangku kepentingan dan
kebijakan tentang luasan LP2B
Data luasan LP2B dari BPN tidak Luasan LP2B tidak sama dengan data dari
7 sama dengan pendataan di Dinas BPN
Pertanian
b) Bidang Perkebunan
c) Bidang Hortikultura
d) Bidang Peternakan
dan yangKabupaten
petani yang mendukung
tidak 2 4
Nganjuk
mendukung sawahnya
diikutkan dalam LP2B
9 Bidang Perkebunan
9 Adanya penyakit akar dan
jamur pada tanaman 2 2 4
kakao
Bidang Hortikultura
10 - Peserta Tidak tertib
melakukan pencatatan
kegiatan
- Tingkat kehadiran
Petani peserta yang
tidak konsisten, 2 3
sehingga materi kadang
tidak nyambung.
- Materi kurang
tersampaikan dengan
baik.
11 - Ketersediaan iklim
yang tidak pasti,
mempengaruhi Tingkat
keberhasilan. 2 2
- Lambatnya
penguasaaan
Ketrampilan.
12 - Rendahnya tingkat
keberhasilan usaha
karena belum
2 2
dipandang sebagai unit
usaha yang
menguntungkan.
13 - Rendahnya keyakinan
petani terhadap fungsi
sarana pengandalian
3 3
ramah lingkungan dan
besarnya biaya
pengadaan sheding net
14 - Tanaman Obat
Keluarga belum
dipandang sebagai
2 3
komoditi yang penting,
sehingga menghambat
proses pengembangan.
15 - Peserta Tidak tertib
melakukan pencatatan
kegiatan
- Tingkat kehadiran
Petani peserta yang
tidak konsisten, 2 3
sehingga materi kadang
tidak nyambung.
- Materi kurang
tersampaikan dengan
baik.
Bidang Peternakan
16 Kurang SDM administrasi 2 3 6
17 Penurunan Populasi ternak 3 3 9
Dinas
sapi Pertanian
Kabupaten
Nganjuk
10
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Bidang Tanaman Pangan
Nganjuk
16 Debit sumber air sangat
1 1 1
kecil
Kriteria
No Definisi Kriteria Kemungkinan Skala Nilai
Kemungkinan
Kecil kemungkinan tetapi tidak diabaikan
Probabilitas rendah, tetapi lebih besar dari pada
1 Jarang Sekali 1
nol
Mungkin terjadi sekali dalam 3 tahun
Probabilitas kurang dari pada 50%, tetapi masih
2 Jarang cukup tinggi 2
Mungkin terjadi sekali dalam 2 tahun
Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50
3 Sering 3
Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun
Kemungkinan terjadi > 50%
4 Sangat Sering 4
Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun
11
Dinas
Pertanian
Kabupaten PENGENDALIAN
b) Bidang Perkebunan
c) Bidang Hortikultura
PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA YANG MASIH
NO RISIKO KET.
DIBUTUHKA
URAIAN E/ KE/ TE
N
1 2 3 4 5 6
1 - Peserta Tidak tertib -Bantuan ATK Efektif -Bantuan ATK
melakukan pencatatan dan Penyediaan dan
kegiatan Form Guiden Penyediaan
Form Guiden
- Tingkat kehadiran -Pemberian
Petani peserta yang Bantuan Efektif -Pemberian
tidak konsisten, Transport. Bantuan
sehingga materi kadang Transport.
tidak nyambung.
- Materi kurang
tersampaikan dengan -Diisi oleh Kurang -Pengiriman
baik, karena kurangnya Narasumber efektif personil untuk
tenaga pemandu. yang kompeten TOT SL-GAP
2 - Ketersediaan iklim - Pengelolaan Kurang
yang tidak pasti, Iklim Mikro efektif.
mempengaruhi Tingkat dengan lebih
keberhasilan. teliti.
- Lambatnya
penguasaaan - Melakukan Efektif
Ketrampilan. Pendampingan
3 - Rendahnya tingkat - Pemberian Kurang Inovasi Model
keberhasilan usaha pemahaman efketif Intensifikasi
karena belum melalui Pekarangan
dipandang sebagai unit pelatihan dan yang lebih
usaha yang study banding menarik.
menguntungkan.
4 - Rendahnya keyakinan - Pemberian Kurang - Pemberian
petani terhadap fungsi pemahaman efketif Reward yang
sarana pengandalian melalui memadahi.
ramah lingkungan dan pelatihan dan - Fasilitasi
besarnya biaya study banding. Pemasaran
pengadaan sheding net Produk hasil
Budidaya
Ramah
Lingkungan.
12
Dinas
5 Pertanian
- Tanaman Obat - Pemberian Kurang - Fasilitasi
Kabupaten
Keluarga belum
dipandang sebagai
pemahaman
melalui
efketif Pananganan
Pasca Panen
Nganjuk pelatihan
komoditi yang penting,
sehingga menghambat
dan
study banding
dan
Pemasaran.
proses pengembangan.
6 - Peserta Tidak tertib -Bantuan ATK Efektif -Bantuan ATK
melakukan pencatatan dan Penyediaan dan
kegiatan Form Guiden Penyediaan
Form Guiden
- Tingkat kehadiran -Pemberian -Pemberian
Petani peserta yang Bantuan Efektif Bantuan
tidak konsisten, Transport. Transport.
sehingga materi kadang
tidak nyambung.
- Materi kurang - Pengiriman
tersampaikan dengan Kurang personil
-Diisi oleh efektif
baik, karena kurangnya untuk TOT
Narasumber
tenaga pemandu. SL-GAP
yang kompeten
7 - Ketersediaan iklim - Pengelolaan Kurang
yang tidak pasti, Iklim Mikro efektif.
mempengaruhi Tingkat dengan lebih
keberhasilan. teliti.
- Lambatnya - Melakukan
penguasaaan Pendampingan Efektif
Ketrampilan.
8 - Rendahnya tingkat - Pemberian Kurang Inovasi Model
keberhasilan usaha pemahaman efketif Intensifikasi
karena belum melalui Pekarangan
dipandang sebagai unit pelatihan dan yang lebih
usaha yang study banding menarik.
menguntungkan.
13
Dinas
Pertanian
d)
Kabupaten
Bidang Peternakan
Nganjuk PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA YANG MASIH
NO RISIKO KET.
DIBUTUHKA
URAIAN E/ KE/ TE
N
1 2 3 4 5 6
1 Kurang SDM Pemberian Tugas KE Penambaha
administrasi Tambahan pada Personil
Staf
14
Dinas
Pertanian
Kabupaten
2.7 Rencana Tindak Pengendalian (RTP)
Nganjuk
Uraian Rencana
Target Penanggung
No. Pernyataan Risiko Tindak Keterangan
Waktu Jawab
Pengendalian
1 2 3 4 5 6
Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan
1 Adanya kemungkinan Pendekatan dan 2 tahun Dinas
petani yang mendukung sosialisasi ke Pertanian
dan yang tidak mendukung petani
sawahnya diikutkan dalam
LP2B
2 Adanya kepentingan- Aturan terkait 5 tahun Dinas
kepentingan ijin pendirian Pertanian
investor/pengembangan usaha
wilayah industri di
kabupaten
3 Adanya pendirian Penertiban IMB 2 tahun Dinas
bangunan yang tidak Pertanian
terdaftar/tidak berijin
4 Adanya permintaan Penyediaan 5 tahun Dinas
masyarakat untuk insentif anggaran untuk Pertanian
pada lahan yang diikutkan insentif
dalam LP2B
5 Adanya batas administrasi Pembaharuan 1 tahun Dinas
desa yang belum sesuai batas Pertanian
administratif
desa
6 Adanya perbedaan Melakukan FGD 1 tahun Dinas
pendapat antar dengan dinas Pertanian
PD/pemangku kepentingan terkait
dan kebijakan tentang
luasan LP2B
7 Data luasan LP2B dari Melakukan 5 tahun Dinas
BPN tidak sama dengan digitasi lahan Pertanian
pendataan di Dinas sawah yang
Pertanian termasuk LP2B
Bidang Perkebunan
8 Adanya penyakit akar dan Pengendalian Sampai Brigade Petani yang
jamur pada tanaman kakao dilakukan tanaman Proteksi sudah dilatih
bersamaan / masih Tanaman untuk
serentak bisa Perkebunan melaksanaka
berprod dan Petani n gerakan
uksi pengendalian
bersama-
sama
15
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Bidang Hortikultura
8 Nganjuk
1.Peserta Tidak tertib 1. Pernyediaan Kepala
melakukan pencatatan Form Bidang
kegiatan Pencatatan
2.Tingkat kehadiran Petani Standar.
peserta yang tidak 2. Melakukan
konsisten, sehingga penyesuaian
materi kadang tidak Jadual.
nyambung. 3. Pemberian
3.Materi kurang Bantuan
tersampaikan dengan transport
baik, karena kurangnya sbg.
tenaga pemandu. pengganti
uang kerja.
4. Mengirimka
n Pelatihan
TOT calon
Pemandu.
9 1.Ketersediaan iklim yang Penyediaan Kepala
tidak pasti, Teknologi Tepat Bidang
mempengaruhi Tingkat Guna yang lebih
keberhasilan. praktis dan
2.Lambatnya penguasaaan solutif.
Ketrampilan.
10 Rendahnya tingkat 1. Penyediaan Kepala
keberhasilan usaha karena Model yang Bidang
belum dipandang sebagai lebih
unit usaha yang menarik.
menguntungkan. 2. Pemilihan
komoditi
yang lebih
menarik dan
menguntung
kan
11 Rendahnya keyakinan Penyediaan Kepala
petani terhadap fungsi Alternatif Bidang
sarana pengandalian ramah Teknologi
lingkungan dan besarnya Budidaya
biaya pengadaan sheding Ramah
net Lingkungan
yang lebih
murah dan
efisien.
12 Tanaman Obat Keluarga Fasilitasi Kepala
belum dipandang sebagai Penanganan Bidang
komoditi yang penting, Pasca panen dan
sehingga menghambat Pemasaran.
proses pengembangan.
Dinas
13 1. Pertanian
Peserta Tidak tertib 1. Pernyediaan Kepala
Kabupaten Form
melakukan pencatatan
kegiatan Pencatatan
Bidang
2.
Nganjuk
Tingkat kehadiran
Petani peserta yang
Standar.
2. Melakukan
tidak konsisten, penyesuaian
sehingga materi kadang Jadwal.
tidak nyambung. 3. Pemberian
3. Materi kurang Bantuan
tersampaikan dengan transport sbg.
baik, karena kurangnya pengganti
tenaga pemandu. uang kerja.
4. Mengirimkan
Pelatihan TOT
16 calon
Pemandu.
Bidang Peternakan
14 Kurang SDM administrasi Pemberian tugas 1 tahun Kabid
tambahan pada anggara Peternakan
staf n
15 Penurunan Populasi ternak Peningkatan
sapi Kinerja Petugas
Bidang Tanaman Pangan
16 Debit sumber air sangat Pengeboran 1 bln Dinas
kecil sumber air Pertanian
dengan alat
GEO listrik
Dinas
Pertanian
Kabupaten
BAB III
Nganjuk PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan terbitnya Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 66 Tahun 2018 tentang pedoman
penilaian risiko pada perangkat daerah kabupaten Nganjuk merupakan wujud komitmen
pemerintah untuk meningkatkan pemerintah. SPIP merupakan sistem yang lebih komprehensif
dengan mengutamakan faktor komitmen pimpinan dan keterlibatan seluruh pejabat serta
pegawai.
Penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk dapat menjamin pencapaian tujuan secara
maksimal. SPIP merupakan alat kendali bagi pengelola kegiatan pada lingkup Dinas di
Kabupaten Nganjuk untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
diterapkannya sistem SPIP semoga seluruh unit kerja yang ada di Lingkungan Dinas Pertanian
Kabupaten Nganjuk dapat terwujudnya reformasi birokrasi dan good governance.
3.2 Saran
Beberapa saran sebagai perbaikan untuk tahun-tahun kedepan terkait dengan
penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk sebagai berikut :
1. Agar dilaksanakan kegiatan sosialisasi, workshop atau pelatihan SPIP agar semua
pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk bisa memahami Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dan keterkaitantugasnya dengan SPIP.
2. Perlunya peningkatan atau perekrutan pegawai yang memiliki kompetensi khusus atau
latar belakang pendidikan yang sesuai.
3. Perlunya adanya bimbingan yang teratur dari pemerintah daerah terkait pelaskanaan SPIP
di lingkup dinas masing-masing.
18
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Nganjuk