Anda di halaman 1dari 22

Dinas

Pertanian
Kabupaten
Nganjuk
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat AllAh SWT yang telah melimpahkan berkah dan
rahmat-Nya sehingga penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Dinas Pertanian Kabupaten
Nganjuk dapat diselesaikan, serta kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak terkait.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian tentang upaya pemerintah untuk
mencapai berbagai tujuan dan sasaran dengan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk
meminimalkan resiko, yang meliputi upaya penguatan lingkungan pengendalian dan penguatan
struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi unutk mengendalikan risiko.
Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian mengacu kepada lima unsur
pengendalian, komunikasi dan informasi, dan pemantauan/monitoring. Informasi untuk
mempersiapkan rencana tindak pengendalian intern diperoleh dari hasil evaluasi, penilaian, atau
pemetaan atas sistem pengendalian intern yang ada, dengan memperhatikan struktur dan praktik
tata kelola organisasi.
Diperlukan komitmen dari semua pihak yang terkait untuk melaksanakan
rekomendasi yang muncul dalam Laporan Rencana Tindak Pengendalian di Dinas Pertanian
Kabupaten Nganjuk.
Penyusunan Dokumen ini tentu masih banyak kekurangan yang memerlukan
perbaikan secara berkelanjutan, untuk itu kami sangat berterima kasih atas semua saran yang
bersifat konstruktif, dan semoga Alloh SWT selalu meridhai segala upaya kita dalam mengabdi bagi
kepentingan Negara dan masyarakat.

Nganjuk, Februari 2020


KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN NGANJUK

JUDI ERNANTO, SPi, MM


Pembina Utama Muda
NIP. 19690423 199503 1 002

i
Dinas
PertanianDAFTAR ISI
Kabupaten
Nganjuk
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ii
ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan……………………………................................................................ 1
1.3 Landasan Hukum……………………............................................................................. 2
1.4 Gambaran Umum Organisasi................................................................................ 2
1.5 Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi..................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN SPIP....................................................................................................... 3
2.1 Daftar Tujuan Kegiatan…………………………………………………………………………………….. 3
2.2 Daftar Resiko……………………………………………………………………………………………………. 8
2.3 Analisis Resiko………………………………………………………………………………………………….. 9
2.4 Skala Kemungkinan Terjadinya Risiko………………………………………………………………. 11
2.5 Skala Dampak Terjadinya Risiko……………………………………………………………………….. 11
2.6 Identifikasi Celah Pengendalian………………………………………………………………………… 11
2.7 Rencana Tindak Pengendalian (RTP)………………………………………………………………… 15
BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………. 18
3.2 Saran………………………………………………………………………………………………………………… 18
LAMPIRAN.................................................................................................................................

ii
Dinas
Pertanian
Kabupaten BAB I
Nganjuk
PENDAHULUAN

Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah, menyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif,
efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota
wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) diartikan sebagai proses yang integral
pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan mamadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui empat
pilar, yaitu :
1. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan;
2. Keandalan pelaporan keuangan;
3. Pengamanan aset negara; dan
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Konsep pengendalian intern tersebut menjadi panduan minimal bagi instansi pemerintah, baik
pusat maupun daerah, dalam merancang pengendalian intern di sektor pemerintahan.

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan penerapan pengendalian intern,
sebagaimana diatur dalam peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Dinas Pertanian
Kabupaten Nganjuk menyusun Rencana Tindak Pengendalian, sebagai acuan untuk
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, sehingga diharapkan dapat memberikan keyakinan
memadai atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Sebagai tindak lanjut dari Peratura Pemerintah Pemerintah No. 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk
telah membentuk Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan penerapan pengendalian intern,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Tim Satuan Tugas
Sistem Pengendalian Intern Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk menyusun Rencana Tindak
Pengendalian Intern, sebagai acuan bagi para penyelenggara tugas dan fungsi organisasi,
sehingga diharapkan dapat memberikan keyakinan memadai atas pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan.
Rencana Tindak Pengendalian Intern periode tahun 2020 ini diprioritaskan untuk
mencapai kualitas penyelenggaraan kegiatan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk terutama
dalam hal menciptakan Lingkungan Pengendalian yang baik serta pelaksanaan penilaian resiko
yang memadai.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud pelaksanaan SPIP untuk memberikan pedoman bagi seluruh pimpinan dan
pegawai dalam menyelenggarakan SPIP di lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk.
Tujuan penyelenggaraan SPIP di Dinas Pertanian, antara lain :
a. Mewujudkan budaya pengendalian intern (internal control culture) yang handal agar
tercapai keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efisien dan efektif;
b. Mengidentifikasi hambatan yang ada dalam penyelenggaraan SPIP;
c. Memberikan rencana pemecahan masalah;
d. Memberikan informasi hasil tindak lanjut pemecahan masalah.

11
Dinas
1.3 LANDASAN HUKUM Pertanian
Kabupaten
Landasan Hukum Rencana Tindak Pengendalian Intern adalah :
a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah. Nganjuk
b. Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 66 Tahun 2018 tentang pedoman penilaian risiko pada
perangkat daerah kabupaten Nganjuk

1.4 GAMBARAN UMUM ORGANISASI


STRUKTUR ORGANISASI
DINAS PERTANIAN KABUPATEN NGANJUK

Kepala

Sub Bagian Umum

Seksi Seksi Seksi

Kelompok Jabatan
Fungsional Tertentu

1.5 ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Berdasarkan Peraturan Bupati Nganjuk No. 41 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan
Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk mempunyai tugas pokok untuk
melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pertanian.
Berdasarkan Peraturan Bupati Nganjuk No. 41 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan
Fungsi , Serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di Dinas Pertanian;
b. Pelaksanakan kebijakan teknis urusan pemerintahan di Dinas Pertanian;
c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Dinas Pertanian;
d. Pelaksanaan administrasi Dinas Pertanian;
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2
Dinas
Pertanian
Kabupaten BAB II
PELAKSANAAN SPIP
Nganjuk
Berdasarkan Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 66 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penilaian Risiko Pada Perangkat Daerah Kabupaten Nganjuk, maka Stagas SKPD wajib
meyampaikan laporan Penyelenggaraan SPIP kepada Ketua Satgas SPIP Pemda. Sesuai
dengan Peraturan Bupati tersebut, dengan ini kami sampaikan Laporan Penyelenggaraan
SPIP pada Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk untuk Tahun 2019 dengan pokok-pokok
sebagai berikut :

2.1 Daftar Tujuan Kegiatan


a) Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan
Tujuan : Meningkatkan pertumbuhan usaha sektor pertanian
Sasaran : Meningkatnya kesejahteraan petani

Kegiatan yang mendukung


No Tujuan Kegiatan
capaian Sasaran Perangkat Daerah
1 Peningkatan kemampuan lembaga Meningkatnya pengetahuan dan
petani ketrampilan kelompok tani
2 Penyuluhan (temu) dan Terwujudnya temu wicara kontak tani
pendampingan petani/pelaku dan pendampingan petani dan pelaku
agribisnis agribisnis tingkat kabupaten
3 Pendampingan pengembangan Terwujudnya pendampingan
usaha agribisnis pedesaan (PUAP) Gapoktan penerima dana penguatan
modal pengembangan usaha
pedesaan (PUAP)
4 Fasilitasi penyusunan rencana Terwujudnya kelancaran pelayanan
definitif kebutuhan kelompok penyaluran pupuk bersubsidi kepada
(RDKK) pupuk bersubsidi kelompok tani
5 Pendampingan Kegiatan Asuransi
Meningkatnya kesejahteraan petani
Usaha Tani Padi (AUTP)
6 Pelatihan penguatan administrasi Terwujudnya kegiatan Kartu tani
bagi kelompok tani (PIK) Mandiri
7 Promosi atas hasil produksi Terwujudnya promosi apresiasi dan
pertanian/perkebunan unggulan temu usaha produksi unggulan
daerah pertanian kabupaten Nganjuk,
provinsi dan nasional
8 Pasar Lelang dan Temu Usaha Terwujudnya pasar lelang hasil
Agribisnis pertanian dan temu usaha agribisnis
9 Penguatan Komisi Pengawasan Terwujudnya pengawasan pupuk dan
Pupuk dan Pestisida (KPPP) pestisida kepada kelompok tani
Kabupaten Nganjuk
10 Workshop Teknologi Terapan Terwujudnya peningkatan SDM
Terbaru Bidang Pertanian Terpadu penyuluh pertanian dalam
pendampingan penerapan teknologi
pertanian terpadu
11 Pemberian Penghargaan Agribisnis Terwujudnya Pemberian Penghargaan
Agribisnis pada Pelaku Agribisnis
12 Rehabilitasi Gedung BPPK/UPTD Meningkatnya sarana dan prasarana
BPPK yang nyaman dan memadai

3
Dinas
Pertanian
13 Kabupaten
Peningkatan sarana dan prasarana Terwujudnya peningkatan kinerja
kinerja penyuluh pertanian pelayanan dan profesionalisme
Nganjuk penyuluh pertanian
14 Pembangunan pagar UPTD/BPPK Terwujudnya pembangunan pagar
BPPK Kertosono
15 Pengadaan alat ubinan dan alat uji Terwujudnya pengadaan alat ubinan
PH tanah dan alat uji PH tanah untuk 20
Kecamatan
16 Peningkatan Metodologi Terwujudnya standarisasi materi
penyuluhan melalui penyusunan penyuluhan yang diterbitkan oleh
buku saku penyuluh dinas
17 Pembangunan Balai Penyuluhan Meningkatnya Fasilitasi BPP di
(BPP) Baru di Kecamatam (DAK Kecamatan
Fisik Reguler 2019)
18 Perbaikan Balai Penyuluhan Meningkatnya Fasilitasi BPP di
Pertanian (BPP) di Kecamatan (DAK Kecamatan
Fisik Reguler 2019)
19 Penyediaan Prasarana Lingkungan Meningkatnya sarana dan prasarana
(Pagar/Jalan) Kantor Balai BPP untuk penyuluh
Penyuluh Pertanian (BPP) di
Kecamatan (DAK Fisik Reguler
2019)

b) Bidang Perkebunan
Tujuan : Meningkatkan pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
Sasaran : Meningkatnya Produksi Tanaman Perkebunan

Kegiatan yang mendukung


No Tujuan Kegiatan
capaian Sasaran Perangkat Daerah
1 Pelatihan Pasca Panen Tanaman Terwujudnya sarana dan prasarana
Perkebunan pasca panen yang memadai
2 Pelatihan Petani Pelaku Agribisnis
(Sekolah Lapang Pengendalian Meningkatnya pengetahuan dan
Hama Terpadu/ SLPHT Tanaman keterampilan kelompok tani
Perkebunan)
3 Penumbuhan dan Penguatan
Kelembagaan melalui Sekolah
Meningkatnya Sumber Daya Manusia
Lapangan Pengelolaan Tanaman
(SDM) kelompok tani tembakau
Terpadu (SL-PTT) Tembakau
(DBHCHT 2019)
4 Pengelolaan Panen dan Pasca
Panen melalui Sekolah Lapangan Meningkatnya sarana dan prasarana
Produksi Hasil Tembakau (DBHCHT pasca petani tambakau
2019)

4
Dinas
Pertanian
c) Kabupaten
Bidang Hortikultura
Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
NganjukProduksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
Sasaran : Meningkatnya

Kegiatan yang mendukung


No Tujuan Kegiatan
capaian Sasaran Perangkat Daerah
1 Pelatihan dan Pembinaan Petani Meningkatnya Ketrampilan dan
Pelaku Agribisnis Hortikultura melalui Pengetahuan Petani Hortikultura dalam
Sekolah Lapang Good Agritultural Budidaya yang Baik, khususnya Bawang
Practice (SLGAP) Merah.
2 Pengembangan Fasilitasi Terpadu Terwujudnya Upaya Fasilitasi dalam
Investasi Hortikultura (FATIH) rangka Mendukung Terciptanya Iklim
Usaha yang Bergairah.
3 Pengembangan Jamur Tiram Tercapainya Fasilitasi Monitoring dan
Evaluasi Sarana dan Prasarana Budidaya
Jamur Tiram.
4 Pembinaan Penanganan Pasca Panen Meningkatnya Pengetahuan dan
Tanaman Hortikultura Ketrampilan Kelompoktani dalam
Penanganan Pasca Panen Tanaman
Hortikultura.
5 Pembinaan Pengolahan Hasil Tanaman Meningkatnya Pengetahuan dan
Hortikultura Ketrampilan Kelompoktani dalam
Penanganan Pengolahan Hasil.
6 Pengembangan Kebun Bibit Meningkatnya Sarana dan Prasarana
Hortikultura Kebun Bibit Dinas Pertanian.
7 Intensifikasi Pekarangan Meningkatnya Pengetahuan, Ketrampilan
dan Pendapatan Petani.
8 Pengendalian OPT Ramah Lingkungan Terwujudnya Upaya Pengendalian OPT
Menggunakan Sheding Net Ramah Lingkungan.
9 Fasilitasi Perbenihan Tanaman Terwujudnya Fasilitasi Perbenihan
Hortikultura Tanaman Hortikultura
10 Pengembangan Budidaya Toga Meningkatnya Pengetahuan dan
Ketrampilan Kelompoktani dalam
Pengembangan Tanaman Toga.

d) Bidang Peternakan
Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
Sasaran : Meningkatnya Produksi Hasil Peternakan

Kegiatan yang mendukung


No Tujuan Kegiatan
capaian Sasaran Perangkat Daerah
1 Pemeliharaan kesehatan dan Meningkatnya kesehatan ternak
pencegahan penyakit menular ternak
2 Pembelian dan pendistribusian aksin Menurunnya angka kesakitan unggas
pencegahan penyakit iral terhadap penyakit AI
3 Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Meningkatnya jaminan keamanan mutu
Veteriner pangan asal hewan
4 Pengadaan Peralatan kesehatan hewan Meningkatnya sarana dan prasarana
penunjang pelayanan kesehatan hewan
5 Koordinasi Pengawasan Peredaran Meningkatnya kesadaran pelaku penghasil
Produk Asal Hewan produk asal hewan terhadap mutu dan
higienis
6 Pengembangan Budidaya Sapi Peningkatan Populasi Ternak
Gaduhan

5
5
Dinas
Pertanian
Kabupaten
7 Nganjuk
Inseminasi Buatan Terwujudnya pendampingan upsus Siwab
8 Pengembangan budidaya ternak itik Terwujudnya pengembangan Ternak Itik
(kegiatan Agroteknopark)
9 Updating Data Peternakan Terwujudnya Data Statistik Peternakan
10 Pengembangan Budidaya Sapi Terwujudnya pengembangan budidaya
kereman sapi kereman
11 Perbaikan Rumah Pemotongan Meningkatnya pengetahuan peternak sapi
Ruminansia (DAK Fisik Reguler serta mengikutsertakan ternaknya dalam
2019) asuransi
12 Peningkatan Ketrampilan Budidaya Meningkatnya pengetahuan dan
Ternak Kelinci ketrampilan peternak kelinci
13 Peningkatan Ketrampilan Peternak Meningkatnya pengetahuan dan
Kambing PE ketrampilan peternak kambing PE
14 Temu Usaha Bidang Peternakan Terwujudnya study banding peternakan
sapi potong
15 Inseminasi Buatan Terwujudnya pendampingan upsus Siwab
16 Pengembangan budidaya ternak itik Terwujudnya pengembangan Ternak Itik
(kegiatan Agroteknopark)
17 Updating Data Peternakan Terwujudnya Data Statistik Peternakan
18 Pengembangan Budidaya Sapi Terwujudnya pengembangan budidaya
kereman sapi kereman
19 Perbaikan Rumah Pemotongan Meningkatnya pengetahuan peternak sapi
Ruminansia (DAK Fisik Reguler serta mengikutsertakan ternaknya dalam
2019) asuransi
20 Peningkatan Ketrampilan Budidaya Meningkatnya pengetahuan dan
Ternak Kelinci ketrampilan peternak kelinci
21 Peningkatan Ketrampilan Peternak Meningkatnya pengetahuan dan
Kambing PE ketrampilan peternak kambing PE
22 Temu Usaha Bidang Peternakan Terwujudnya study banding peternakan
sapi potong
23 Pengembangan Budidaya ternak Peningkatan populasi ternak
Domba
24 Biaya Penunjang Kegiatan Dana Meningkatnya pelayanan masyarakat
Alokasi Khusus (DAK) Bidang dalam penyediaan daging yang aman,
Peternakan sehat, utuh dan halal
25 Rehabilitasi Pasar Hewan Warujayeng Terwujudnya kenyamanan pelayanan
pasar hewan Warujayeng
26 Promosi Produk hasil Peternakan Meningkatnya kesejahteraan peternak sapi
27 Sosialisasi Pengolahan Hasil Meningkatnya kesejahteraan peternak
Peternakan
28 Peningkatan Penerapan Teknologi Meningkatnya Pengetahuan ketrampilan
petani peternak

e) Bidang Tanaman Pangan


Tujuan : Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Sektor Pertanian
Sasaran : Meningkatnya Produksi Tanaman Pangan, dan Hortikultura

Kegiatan yang mendukung


No Tujuan Kegiatan
capaian Sasaran Perangkat Daerah
1 Sekolah Lapang Pengendalian Hama Meningkatnya Produksi Jagung serta
Terpadu (SLPHT) Jagung meningkatnya ketrampilan petani
2 Pelatihan penanganan pasca panen dan Meningkatnya pengetahuan dan
pengolahan hasil produksi pangan ketrampilan dalam penanganan pasca
(Pajale) panen Pajale

6
Dinas
3 Pertanian
SL-PTT (Sekolah LapangPengelolaan Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
Tanaman Terpadu) Padi (PIK) petani dalam pengolahan tanaman terpadu
4 Kabupaten
Pelatihan Regu Pengendali Hama (RPH) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
Pertanian regu pengendalian (petani) dalam
Nganjuk pengendalian OPT pertanian
5 Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik (PIK) Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan
petani serta meningkatnya produksi padi
6 Pelatihan manajemen pengolahan dan Meningkatnya pelatihan manajemen
monev brigade alsintan pengelolaaan dan monev brigade alsintan
7 Pengamanan produksi pertanian dalam Terwujudnya pengamanan produksi tanaman
menghadapi kondisi iklim ekstrem pangan
8 Pengembangan perbenihan tanaman Meningkatnya produksi pertanian
pangan
9 Pengembangan Padi Organik Meniongkatnya pengetahuan, ketrampilan
petani
10 BOP kegiatan Pengembangan sumber- Terwujudnya peyediaan pengembangan
sumber air untuk irigasi sumber2 air untuk irigasi
11 Pembangunan Irigasi Air Tanah Dangkal Terwujudnya penyediaan pembangunan irigasi
(DAK Fisik Reguler 2019) tanah dangkal
12 Pembangunan Dam Perit (DAK Fisik Terwujudnya Penyediaan Dam Parit
Reguler 2019)
13 Pelatihan dan pembinaan petani pelaku Meningkatnya ketrampilan pengetahuan
agribisnis hortikultura melalui sekolah petani hortikultura dalam hal budidaya
lapang Good Agriculture Practise (SL- pertanian yang baik khususnya bawang
GAP) merah
14 Pengembangan fasilitasi terpadu Terwujudnya upaya fasilitasi dalam
investasi hortikultura (FATIH) rangka mendukung terciptanya iklim
usaha agribisnis hortikultura yang
bergairah
15 Pengembangan Jamur Tiram Tercapainya fasilitasi monitoring dan
evaluasi sarana dan prasarana budidaya
jamur tiram
16 Pembinaan penanganan pasca panen Meningkatnya pengetahuan dan
tanaman hotikultura ketrampilan kelompok tani dalam
penanganan pasca panen tan hortikultura
17 Pembinaan pengolahan hasil tanaman Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan
hortikultura kelompoktani dalam penanganan
pengolahan hasil
18 Pengembangan kebun bibit Meningkatnya sarana dan prasarana kebun
hortikultura bibit dinas pertanian
19 Intensifikasi Pekarangan Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan
dan pendapatan petani
20 Pengendalian OPT ramah lingkungan Terwujudnya upaya pengendalian OPT
menggunakan sheding net ramah lingkungan
21 Fasilitasi pembenihan tanaman Terwujudnya fasilitasi pembenihan
hortikultura tanaman hortikultura
22 Pengembangan budidaya Toga Meningkatnya pengetahuan dan
ketrampilan kelompok tani dalam
pengembangan tan toga
23 Pemutakhiran Data Statistik Pertanian Tersedianya data statistik pertanian
24 Pendataan Potensi Sumber Daya Alam Tersusunnya Basis Data Spasial Kawasan
Pertanian Wilayah Selatan dan wilayah
utara
25 Penyusunan Profil Dinas Pertanian Terwujudnya pembuatan profil OPD dan
pendataan LP2B

7
Dinas
Pertanian
2.2 Daftar Resiko Kabupaten
a) Bidang Binus Usaha dan Penyuluhan
Nganjuk
No Pernyataan Resiko Dampak
7 1 Adanya kemungkinan petani yang Menghambat regulasi Perda LP2B
mendukung dan yang tidak
mendukung sawahnya diikutkan dalam
LP2B
Adanya kepentingan-kepentingan Mengurangi luasan LP2B
2 investor/pengembangan wilayah
industri di kabupaten
Adanya pendirian bangunan yang tidak Dalam peta satelit lahan masih dinyatakan
3 terdaftar/tidak berijin hijau
Adanya permintaan masyarakat untuk Penyediaan anggaran untuk insentif
4 insentif pada lahan yang diikutkan
dalam LP2B
Adanya batas administrasi desa yang Batas administrasi desa ada yang selisih
5 belum sesuai
Adanya perbedaan pendapat antar Data luasan LP2B yang berbeda
6 PD/pemangku kepentingan dan
kebijakan tentang luasan LP2B
Data luasan LP2B dari BPN tidak Luasan LP2B tidak sama dengan data dari
7 sama dengan pendataan di Dinas BPN
Pertanian

b) Bidang Perkebunan

No Pernyataan Resiko Dampak


1 Adanya penyakit akar dan jamur Tanaman menjadi layu, bahkan bisa
pada tanaman kakao mati

c) Bidang Hortikultura

No Pernyataan Resiko Dampak


1 - Peserta Tidak tertib melakukan - Tidak memungkinkan dilakukan
pencatatan kegiatan registrasi lahan/kebun.
- Tingkat kehadiran Petani peserta - Sulit dilakukan penelusuran balik.
yang tidak konsisten, sehingga
materi kadang tidak nyambung.
- Materi kurang tersampaikan dengan - Kurangnya penguasaan materi oleh
baik. petani
2 - Ketersediaan iklim yang tidak pasti, - Kegagalan di sektor produksi.
mempengaruhi Tingkat
keberhasilan.
- Lambatnya penguasaaan
Ketrampilan.
3 - Rendahnya tingkat keberhasilan - Pekarangan belum termanfaatkan
usaha karena belum dipandang secara optimal.
sebagai unit usaha yang
menguntungkan.
Dinas
4 Pertanian
- Rendahnya keyakinan petani - Lambatnya proses pemasyarakatan
Kabupaten
terhadap fungsi sarana
pengandalian ramah lingkungan dan
metode pengendalian ramah
lingkungan.
8
Nganjuk
besarnya biaya pengadaan sheding
net
5 - Tanaman Obat Keluarga belum Tanaman obat keluarga sulit
dipandang sebagai komoditi yang memasyarakat.
penting, sehingga menghambat
proses pengembangan.

d) Bidang Peternakan

No Pernyataan Resiko Dampak


1 Kurang SDM administrasi Pelaporan yang terhambat

2 Penurunan Populasi ternak sapi Munurunnya cadangan Daging sapi

e) Bidang Tanaman Pangan

No Pernyataan Resiko Dampak


1 Debit sumber air sangat kecil Pemenuhan kebutuhan air untuk tanaman
berkurang

2.3 Analisis Resiko

No Uraian Resiko Skor Kemungkinan Skor Dampak Skor Status


Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan
1 Adanya kemungkinan
petani yang mendukung
dan yang tidak 2 4
mendukung sawahnya
diikutkan dalam LP2B
2 Adanya kepentingan-
kepentingan
investor/pengembangan 3 3
wilayah industri di
kabupaten
3 Adanya pendirian
bangunan yang tidak 4 2
terdaftar/tidak berijin
4 Adanya permintaan
masyarakat untuk insentif
3 4
pada lahan yang diikutkan
dalam LP2B
5 Adanya batas administrasi
1 1
desa yang belum sesuai
6 Adanya perbedaan
pendapat antar
PD/pemangku 2 3
kepentingan dan kebijakan
tentang luasan LP2B
7 Data luasan LP2B dari
BPN tidak sama dengan
2 2
pendataan di Dinas
Pertanian
Dinas
8 Pertanian
Adanya kemungkinan

dan yangKabupaten
petani yang mendukung
tidak 2 4
Nganjuk
mendukung sawahnya
diikutkan dalam LP2B
9 Bidang Perkebunan
9 Adanya penyakit akar dan
jamur pada tanaman 2 2 4
kakao
Bidang Hortikultura
10 - Peserta Tidak tertib
melakukan pencatatan
kegiatan
- Tingkat kehadiran
Petani peserta yang
tidak konsisten, 2 3
sehingga materi kadang
tidak nyambung.
- Materi kurang
tersampaikan dengan
baik.
11 - Ketersediaan iklim
yang tidak pasti,
mempengaruhi Tingkat
keberhasilan. 2 2
- Lambatnya
penguasaaan
Ketrampilan.
12 - Rendahnya tingkat
keberhasilan usaha
karena belum
2 2
dipandang sebagai unit
usaha yang
menguntungkan.
13 - Rendahnya keyakinan
petani terhadap fungsi
sarana pengandalian
3 3
ramah lingkungan dan
besarnya biaya
pengadaan sheding net
14 - Tanaman Obat
Keluarga belum
dipandang sebagai
2 3
komoditi yang penting,
sehingga menghambat
proses pengembangan.
15 - Peserta Tidak tertib
melakukan pencatatan
kegiatan
- Tingkat kehadiran
Petani peserta yang
tidak konsisten, 2 3
sehingga materi kadang
tidak nyambung.
- Materi kurang
tersampaikan dengan
baik.
Bidang Peternakan
16 Kurang SDM administrasi 2 3 6
17 Penurunan Populasi ternak 3 3 9
Dinas
sapi Pertanian
Kabupaten
Nganjuk
10
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Bidang Tanaman Pangan
Nganjuk
16 Debit sumber air sangat
1 1 1
kecil

2.4 Skala Kemungkinan Terjadinya Resiko

Kriteria
No Definisi Kriteria Kemungkinan Skala Nilai
Kemungkinan
Kecil kemungkinan tetapi tidak diabaikan
Probabilitas rendah, tetapi lebih besar dari pada
1 Jarang Sekali 1
nol
Mungkin terjadi sekali dalam 3 tahun
Probabilitas kurang dari pada 50%, tetapi masih
2 Jarang cukup tinggi 2
Mungkin terjadi sekali dalam 2 tahun
Mungkin tidak terjadi atau peluang 50/50
3 Sering 3
Mungkin terjadi kira-kira sekali dalam setahun
Kemungkinan terjadi > 50%
4 Sangat Sering 4
Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun

2.5 Skala Dampak Terjadinya Resiko

No Kriteria Dampak Definisi Kriteria Dampak Skala Nilai

Menggangu pencapaian tujuan


1 Rendah sekali 1
kegiatan/organisasi meskipun tidak signifikan

Menggangu pencapaian tujuan


2 Rendah 2
kegiatan/organisasi secara cukup signifikan
Sebagian tujuan kegiatan/organisasi gagal
3 Tinggi 3
dilaksanakan
Sebagian besar tujuan kegiatan/organisasi
4 Tinggi Sekali 4
gagal dilaksanakan

2.6 Identifikasi Celah Pengendalian

a) Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan


PENGENDALIAN
NO RISIKO YANG SUDAH ADA YANG MASIH KET.
URAIAN E/ KE/ TE DIBUTUHKAN
1 2 3 4 5 6
1 Debit sumber Pengeboran KE Pengeboran
air sangat kecil Sumber dengan sumber air
tenaga manusia dengan alat
GEO listrik

11
Dinas
Pertanian
Kabupaten PENGENDALIAN
b) Bidang Perkebunan

NO NganjukYANG SUDAH ADA


RISIKO
YANG MASIH
DIBUTUHKA
KET.
URAIAN E/ KE/ TE
N
1 2 3 4 5 6
1 Adanya Dengan Efektif Pengendalian - Pemberian
penyakit akar pemberian dilakukan pupuk organik
dan jamur Agensia Hayati bersamaan /
- Pembersihan
pada tanaman Tricoderma serentak
lingkungan /
kakao yang dicampur
sanitasi
dengan pupuk
organik

c) Bidang Hortikultura
PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA YANG MASIH
NO RISIKO KET.
DIBUTUHKA
URAIAN E/ KE/ TE
N
1 2 3 4 5 6
1 - Peserta Tidak tertib -Bantuan ATK Efektif -Bantuan ATK
melakukan pencatatan dan Penyediaan dan
kegiatan Form Guiden Penyediaan
Form Guiden
- Tingkat kehadiran -Pemberian
Petani peserta yang Bantuan Efektif -Pemberian
tidak konsisten, Transport. Bantuan
sehingga materi kadang Transport.
tidak nyambung.

- Materi kurang
tersampaikan dengan -Diisi oleh Kurang -Pengiriman
baik, karena kurangnya Narasumber efektif personil untuk
tenaga pemandu. yang kompeten TOT SL-GAP
2 - Ketersediaan iklim - Pengelolaan Kurang
yang tidak pasti, Iklim Mikro efektif.
mempengaruhi Tingkat dengan lebih
keberhasilan. teliti.

- Lambatnya
penguasaaan - Melakukan Efektif
Ketrampilan. Pendampingan
3 - Rendahnya tingkat - Pemberian Kurang Inovasi Model
keberhasilan usaha pemahaman efketif Intensifikasi
karena belum melalui Pekarangan
dipandang sebagai unit pelatihan dan yang lebih
usaha yang study banding menarik.
menguntungkan.
4 - Rendahnya keyakinan - Pemberian Kurang - Pemberian
petani terhadap fungsi pemahaman efketif Reward yang
sarana pengandalian melalui memadahi.
ramah lingkungan dan pelatihan dan - Fasilitasi
besarnya biaya study banding. Pemasaran
pengadaan sheding net Produk hasil
Budidaya
Ramah
Lingkungan.

12
Dinas
5 Pertanian
- Tanaman Obat - Pemberian Kurang - Fasilitasi
Kabupaten
Keluarga belum
dipandang sebagai
pemahaman
melalui
efketif Pananganan
Pasca Panen
Nganjuk pelatihan
komoditi yang penting,
sehingga menghambat
dan
study banding
dan
Pemasaran.
proses pengembangan.
6 - Peserta Tidak tertib -Bantuan ATK Efektif -Bantuan ATK
melakukan pencatatan dan Penyediaan dan
kegiatan Form Guiden Penyediaan
Form Guiden
- Tingkat kehadiran -Pemberian -Pemberian
Petani peserta yang Bantuan Efektif Bantuan
tidak konsisten, Transport. Transport.
sehingga materi kadang
tidak nyambung.
- Materi kurang - Pengiriman
tersampaikan dengan Kurang personil
-Diisi oleh efektif
baik, karena kurangnya untuk TOT
Narasumber
tenaga pemandu. SL-GAP
yang kompeten
7 - Ketersediaan iklim - Pengelolaan Kurang
yang tidak pasti, Iklim Mikro efektif.
mempengaruhi Tingkat dengan lebih
keberhasilan. teliti.

- Lambatnya - Melakukan
penguasaaan Pendampingan Efektif
Ketrampilan.
8 - Rendahnya tingkat - Pemberian Kurang Inovasi Model
keberhasilan usaha pemahaman efketif Intensifikasi
karena belum melalui Pekarangan
dipandang sebagai unit pelatihan dan yang lebih
usaha yang study banding menarik.
menguntungkan.

13
Dinas
Pertanian
d)
Kabupaten
Bidang Peternakan
Nganjuk PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA YANG MASIH
NO RISIKO KET.
DIBUTUHKA
URAIAN E/ KE/ TE
N
1 2 3 4 5 6
1 Kurang SDM Pemberian Tugas KE Penambaha
administrasi Tambahan pada Personil
Staf

2 Penurunan Populasi Peningkatan E Penambahan


Ternak Sapi Kinerja Petugas Sarana dan
Prasarana IB

e) Bidang Tanaman Pangan


PENGENDALIAN
YANG SUDAH ADA YANG MASIH
NO RISIKO KET.
DIBUTUHKA
URAIAN E/ KE/ TE
N
1 2 3 4 5 6
1 Debit sumber air sangat Pengeboran KE Pengeboran
kecil Sumber dengan sumber air
tenaga manusia dengan alat
GEO listrik

14
Dinas
Pertanian
Kabupaten
2.7 Rencana Tindak Pengendalian (RTP)
Nganjuk
Uraian Rencana
Target Penanggung
No. Pernyataan Risiko Tindak Keterangan
Waktu Jawab
Pengendalian
1 2 3 4 5 6
Bidang Bina Usaha dan Penyuluhan
1 Adanya kemungkinan Pendekatan dan 2 tahun Dinas
petani yang mendukung sosialisasi ke Pertanian
dan yang tidak mendukung petani
sawahnya diikutkan dalam
LP2B
2 Adanya kepentingan- Aturan terkait 5 tahun Dinas
kepentingan ijin pendirian Pertanian
investor/pengembangan usaha
wilayah industri di
kabupaten
3 Adanya pendirian Penertiban IMB 2 tahun Dinas
bangunan yang tidak Pertanian
terdaftar/tidak berijin
4 Adanya permintaan Penyediaan 5 tahun Dinas
masyarakat untuk insentif anggaran untuk Pertanian
pada lahan yang diikutkan insentif
dalam LP2B
5 Adanya batas administrasi Pembaharuan 1 tahun Dinas
desa yang belum sesuai batas Pertanian
administratif
desa
6 Adanya perbedaan Melakukan FGD 1 tahun Dinas
pendapat antar dengan dinas Pertanian
PD/pemangku kepentingan terkait
dan kebijakan tentang
luasan LP2B
7 Data luasan LP2B dari Melakukan 5 tahun Dinas
BPN tidak sama dengan digitasi lahan Pertanian
pendataan di Dinas sawah yang
Pertanian termasuk LP2B
Bidang Perkebunan
8 Adanya penyakit akar dan Pengendalian Sampai Brigade Petani yang
jamur pada tanaman kakao dilakukan tanaman Proteksi sudah dilatih
bersamaan / masih Tanaman untuk
serentak bisa Perkebunan melaksanaka
berprod dan Petani n gerakan
uksi pengendalian
bersama-
sama

15
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Bidang Hortikultura
8 Nganjuk
1.Peserta Tidak tertib 1. Pernyediaan Kepala
melakukan pencatatan Form Bidang
kegiatan Pencatatan
2.Tingkat kehadiran Petani Standar.
peserta yang tidak 2. Melakukan
konsisten, sehingga penyesuaian
materi kadang tidak Jadual.
nyambung. 3. Pemberian
3.Materi kurang Bantuan
tersampaikan dengan transport
baik, karena kurangnya sbg.
tenaga pemandu. pengganti
uang kerja.
4. Mengirimka
n Pelatihan
TOT calon
Pemandu.
9 1.Ketersediaan iklim yang Penyediaan Kepala
tidak pasti, Teknologi Tepat Bidang
mempengaruhi Tingkat Guna yang lebih
keberhasilan. praktis dan
2.Lambatnya penguasaaan solutif.
Ketrampilan.
10 Rendahnya tingkat 1. Penyediaan Kepala
keberhasilan usaha karena Model yang Bidang
belum dipandang sebagai lebih
unit usaha yang menarik.
menguntungkan. 2. Pemilihan
komoditi
yang lebih
menarik dan
menguntung
kan
11 Rendahnya keyakinan Penyediaan Kepala
petani terhadap fungsi Alternatif Bidang
sarana pengandalian ramah Teknologi
lingkungan dan besarnya Budidaya
biaya pengadaan sheding Ramah
net Lingkungan
yang lebih
murah dan
efisien.
12 Tanaman Obat Keluarga Fasilitasi Kepala
belum dipandang sebagai Penanganan Bidang
komoditi yang penting, Pasca panen dan
sehingga menghambat Pemasaran.
proses pengembangan.
Dinas
13 1. Pertanian
Peserta Tidak tertib 1. Pernyediaan Kepala
Kabupaten Form
melakukan pencatatan
kegiatan Pencatatan
Bidang

2.
Nganjuk
Tingkat kehadiran
Petani peserta yang
Standar.
2. Melakukan
tidak konsisten, penyesuaian
sehingga materi kadang Jadwal.
tidak nyambung. 3. Pemberian
3. Materi kurang Bantuan
tersampaikan dengan transport sbg.
baik, karena kurangnya pengganti
tenaga pemandu. uang kerja.
4. Mengirimkan
Pelatihan TOT
16 calon
Pemandu.
Bidang Peternakan
14 Kurang SDM administrasi Pemberian tugas 1 tahun Kabid
tambahan pada anggara Peternakan
staf n
15 Penurunan Populasi ternak Peningkatan
sapi Kinerja Petugas
Bidang Tanaman Pangan
16 Debit sumber air sangat Pengeboran 1 bln Dinas
kecil sumber air Pertanian
dengan alat
GEO listrik
Dinas
Pertanian
Kabupaten
BAB III
Nganjuk PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan terbitnya Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 66 Tahun 2018 tentang pedoman
penilaian risiko pada perangkat daerah kabupaten Nganjuk merupakan wujud komitmen
pemerintah untuk meningkatkan pemerintah. SPIP merupakan sistem yang lebih komprehensif
dengan mengutamakan faktor komitmen pimpinan dan keterlibatan seluruh pejabat serta
pegawai.
Penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk dapat menjamin pencapaian tujuan secara
maksimal. SPIP merupakan alat kendali bagi pengelola kegiatan pada lingkup Dinas di
Kabupaten Nganjuk untuk mencapai visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
diterapkannya sistem SPIP semoga seluruh unit kerja yang ada di Lingkungan Dinas Pertanian
Kabupaten Nganjuk dapat terwujudnya reformasi birokrasi dan good governance.

3.2 Saran
Beberapa saran sebagai perbaikan untuk tahun-tahun kedepan terkait dengan
penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk sebagai berikut :
1. Agar dilaksanakan kegiatan sosialisasi, workshop atau pelatihan SPIP agar semua
pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk bisa memahami Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) dan keterkaitantugasnya dengan SPIP.
2. Perlunya peningkatan atau perekrutan pegawai yang memiliki kompetensi khusus atau
latar belakang pendidikan yang sesuai.
3. Perlunya adanya bimbingan yang teratur dari pemerintah daerah terkait pelaskanaan SPIP
di lingkup dinas masing-masing.

18
Dinas
Pertanian
Kabupaten
Nganjuk

Anda mungkin juga menyukai