Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN KONTRUKSI

KEGIATAN : DAK BIDANG PERTANIAN DAN PENDAMPING TA. 2019


PEKERJAAN : LANJUTAN PEMBANGUNAN BALAI PENYULUH PERTANIAN KEC. PANCUNG SOAL

I. LATAR BELAKANG
Pencapaian pertanian bioindustri tidaklah mudah, karena kebijakan, program dan
kegiatan yang disusun harus mampu menjawab permasalahan mendasar dan isu strategis
pembangunan pertanian saat ini, antara lain: (1) meningkatnya kerusakan lingkungan dan
perubahan iklim global, (2) terbatasnya ketersediaan infrastruktur, (3) belum optimalnya
sistem perbenihan dan perbibitan nasional, (4) terbatasnya akses petani terhadap permodalan
dan masih tingginya suku bunga usaha tani, (5) masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani
dan penyuluh, (6) masih rendahnya nilai tukar petani serta (7) kurangnya koordinasi antar
pusat-daerah maupun antar sektor terkait.
Untuk menjawab berbagai permasalahan mendasar tersebut, diatasi melalui kerangka
regulasi dan kebijakan guna memberikan iklim yang kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya usaha pertanian, disamping itu juga melalui fasilitasi APBN guna
menyediakan infrastruktur publik dan pemberdayaan petani. Sebagaimana diketahui bersama,
pembangunan pertanian akan mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing apabila
dilaksanakan dengan pendekatan kawasan yang dikelola dengan sistem agribisnis. Efektivitas
dan keberhasilan program pembangunan pertanian akan dicapai apabila di setiap kawasan
dibangun dengan kegiatan yang terpadu dan multi-years, serta mampu mensinergiskan
sumber-sumber pembiayaan yang ada antara lain dari APBN, APBD, BUMN, BUMD, investasi
swasta dan masyarakat.
Dalam rangka menyediakan infrastruktur dasar di bidang pertanian yang menjadi
urusan Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan merupakan kegiatan
prioritas nasional akan dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian. Infrastruktur
dasar di tingkat Kabupaten/Kota antara lain infrastruktur air, Jalan Pertanian, Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan, Lumbung Pangan Masyarakat, Balai Perbenihan,
Balai Perbibitan, Pusat Kesehatan Hewan, Rumah Potong Hewan Ruminansia dan Rumah
Potong Hewan Unggas serta pengembangan unit desa mandiri benih dan coldstorage.
Untuk mendukung dan memperlancar program pertanian secara nasional, Kabupaten
Pesisir Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan perlu melakukan
kegiatan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) baru di Kecamatan, Perbaikan Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan, Penyediaan Prasarana Penunjang Balai Penyuluhan
Pertanian (BPP) di Kecamatan, Penyediaan Prasarana Lingkungan (pagar/jalan) Kantor Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Penyediaan Peralatan Administrasi dan
Perkantoran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan dan Penyediaan Sarana
Kendaraan Roda Dua untuk Penyuluh Pertanian (PNS).

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Meningkatkan kinerja pembangunan pertanian daerah.
2. Memperlancar kegiatan penyuluhan dan memudahkan mobilisasi penyuluh pertanian.
3. Mendukung kegiatan penyuluhan pertanian melalui ketersediaan sarana dan prasarana.

III. SASARAN
Tersedianya bangunan kantor tempat kerja yang representatif demi kelancaran pembangunan
pertanian di daerah.
IV. LOKASI KEGIATAN
Lokasi pekerjaan berada di Kp. Pulau Makan Nag. Tluk Amplu Kec. Pancung Soal Kab. Pesisir
Selatan

V. PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan pekerjaan ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian
Tahun Anggaran 2019 pada Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten
Pesisir Selatan yang tertuang dalam DPA Nomor : 2.00.03.2.00.03.2.03.01.31.04.5.2.3.49.001
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 575.000.000,- (lima ratus tujuh puluh lima juta rupiah)
dengan HPS sebesar Rp. 574.542.464,04 (lima ratus tujuh puluh empat juta lima ratus empat
puluh dua ribu empat ratus enam puluh empat koma nol empat rupiah)

VI. CARA PEMBAYARAN


Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari Dana (100%) Kegiatan DAK Bidang
Pertanian dan Pendamping Tahun Anggaran 2019 dengan sistem Termyn.

a. Pekerjaan konstruksi ini dapat diberikan uang muka


uang muka diberikan sebesar 30% dari harga borongan dengan rincian pembayaran sbb :
pembayaran uang muka : 30% x Rp. .................. = Rp ......................
Pembayaran dari jumlah harga pelaksanaan borongan tersebut dilakukan secara
berangsur-angsur dengan kemajuan pekerjaan.
b. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh KPA, dengan
ketentuan :
1. penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan
2. pembayaran dilakukan dengan sistem termin, dengan rincian sebagai berikut :
a. Pembayaran pertama kepada Penyedia sebesar 35 % dari harga borongan setelah
bobot pekerjaan mencapai 40% dengan rincian pembayaran sbb :
Pembayaran Dana :
Pembayaran termyn pertama : 35% x Rp .................. = Rp ...............
Dikurangi angsuran uang muka : 10% x Rp .................. = Rp ...............
Jumlah bersih yang diterima sebesar : Rp ...............
b. Pembayaran kedua kepada Penyedia sebesar 40 % dari harga borongan setelah
bobot pekerjaan mencapai 80% dengan rincian pembayaran sbb :
Pembayaran Dana :
Pembayaran termyn kedua : 40% x Rp .................. = Rp ...............
Dikurangi angsuran uang muka : 10% x Rp .................. = Rp ...............
Jumlah bersih yang diterima sebesar : Rp ...............
c. Pembayaran ketiga kepada Penyedia sebesar 20 % dari harga borongan setelah
bobot pekerjaan mencapai 100% (setelah Serah Terima I) dan pelaksanaan pekerjaan
diterima oleh KPA dengan rincian pembayaran sbb :
Pembayaran Dana :
Pembayaran termyn ketiga : 20% x Rp .................. = Rp ...............
Dikurangi angsuran uang muka : 10% x Rp .................. = Rp ...............
Jumlah bersih yang diterima sebesar : Rp ...............
d. Pembayaran keempat kepada Penyedia sebesar 5 % dari harga borongan yaitu
Pembayaran Dana :
Pembayaran retensi : 5% x Rp .................... = Rp ..................
Retensi dibayarkan setelah masa pemeliharaan berakhir jika masa pemeliharaan
berakhir sebelum 31 Desember Tahun 2019. Jika masa pemeliharaan melewati tahun
anggaran berjalan retensi bisa langsung dicairkan dengan menyerahkan jaminan
pemeliharaan.
3. pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk
bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4. pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), dan pajak ;
c. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus)
dan Berita Acara penyerahan pekerjaan diterbitkan.
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi alasan
untuk menunda pembayaran. KPA dapat meminta penyedia untuk menyampaikan
perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan.

VII. NAMA ORGANISASI


1. Unit Kerja : Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Pesisir Selatan
2. KPA : JONI ASMAL, SP
Jabatan : Kepala Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan
Alamat : Jl. Diponegoro Painan
3. PPTK : SONNY HAKRI, A.Md
Jabatan : Kepala Seksi Lahan dan Irigasi
Alamat : Jl. Diponegoro Painan

VIII. LINGKUP PEKERJAAN


1. Pekerjaan Beton Bertulang
2. Pekerjaan Dinding
3. Pekerjaan Pintu dan Jendela
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Lantai
6. Pekerjaan Pengecatan
7. Pekerjaan Perlengkapan Dalam
8. Pekerjaan Perlengkapan Luar

IX. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 90 (sembilan puluh)
hari kalender.

X. PERSONIL
Personil minimum yang harus ditugaskan oleh calon penyedia adalah sebagai berikut :
No Personil Pendidikan Pengalaman Jumlah Sertifikat
Minimum
1.. Pelaksana D.3 Sipil 3 Tahun 1 org SKT
Pelaksana
Bangunan
Gedung
2. Logistik SMK / 3 Tahun 1 org -
Bangunan
3. Adm/Keu SMK/SMA 3 Tahun 1 org -
XI. PERALATAN
No. Peralatan Kondisi Kapasitas Jumlah Satuan
1. Scaffolding Baik Mainframe 1,70 m 1 Set
2. Beton Molen Baik 0,2 – 0,6 m3 1 Unit
3. Alat Pertukangan Baik - 1 Set

XII. SYARAT KUALIFIKASI


1. SUIJK
2. SBU Jasa Pelaksana untuk Kontruksi Bangunan Gedung Lainnya (BG 009)

XIII. IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO


Program
Uraian Identifikasi Pengendalian Biaya
No. Sasaran K3 Proyek Sumber
Pekerjaan Bahaya Resiko (Rp.)
Daya
1. Lanjutan Tertimpa Pekerjaan Lanjutan
Pembangunan reruntuhan, Pembangunan BPP
BPP Pancung terjatuh, Pancung Soal
Soal terkena alat dengan tanpa
resiko kecelakaan
berat

XIV. PENUTUP
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) Lanjutan Pembangunan Balai Penyuluh Pertanian
(BPP) Kecamatan Pancung Soal Kabupaten Pesisir Selatan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Painan, Maret 2019


Kuasa Pengguna Anggaran

JONI ASMAL, SP
NIP. 19660108 199003 1 002

Anda mungkin juga menyukai