Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayahNya Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penerapan Teknologi CSA Padi Program
SIMURP (Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project) Tahun
2022 dapat terselesaikan.
Terdapat 5 Program/Kegiatan SIMURP di Provinsi NTB yang difokuskan pada Tahun Anggaran
2022,, salah satu diantaranya yaitu Penerapan Teknologi CSA pada Komoditi Padi, dipilihnya komoditi
padi karena berkaitan dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan pada tahun 2020 yaitu Training of
Trainer (TOT) bagi penyuluh dan Training of Farmer (TOF) bagi RTP/poktan pelaksana SIMURP
Budidaya Padi Berbasis Teknologi CSA. Tujuan dari penerapan teknologi CSA pada budidaya padi ini
yaitu untuk meningkatkan produksi padi sehingga pendapatan petani meningkat dan mengurangi
emisi gas rumah kaca (GRK).
Adapun penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini digunakan untuk mengukur
keberhasilan proyek dan sebagai bahan perencanaan kegiatan SIMURP tahun berikutnya.
Akhirnya semoga Laporan Pelaksanaan Kegiatan Penerapan Teknologi CSA Padi ini
dapat bermanfaat dan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini kami ucapkan
terima kasih.
Praya, 2022
PPL KELURAHAN LENENG,
A. Latar Belakang
Kementerian Pertanian cq Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mendapat tugas untuk
melaksanakan SIMURP dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2024. Lokasi pelaksanaan
SIMURP di 13 Daerah Irigasi (DI) dan 2 Daerah Irigasi Rawa (DIR) di 8 Provinsi yang
tersebar di 17 Kabupaten. Dari 8 Provinsi tersebut, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
sebagai salah satu lokasi pelaksanaan SIMURP yang difokuskan di Kabupaten Lombok
Tengah yang dialiri DI Jurang Sate Hilir dan DI Jurang Batu.
Proyek SIMURP pada Kementerian Pertanian difokuskan pada Climate Smart
Agriculture (CSA) untuk menjawab salah satu tantangan dalam peningkatan produksi
pangan di tengah perubahan iklim yang berdampak terhadap keberlanjutan produksi dan
ketahanan pangan. Penerapan meotode CSA diklaim mampu meningkatkan produksi dan
kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah sekaligus memastikan
pertanian berkelanjutan.
Dalam pelaksanaan Climate Smart Agriculture (CSA) ada tiga hal utama yang
menjadi sasaran pencapaian yakni : 1) Peningkatan Intensitas Pertanaman , produktivitas
dan pendapatan sektor pertanian, 2) Mengadaptasi dan membangun ketangguhan terhadap
Dampak perubahan Iklim (DPI), dan Sedapat mungkin mengurangi atau meniadakan emisi
Gas Rumah Kaca (GRK). Pada dasarnya CSA merupakan pendekatan pada pengembangan
strategi pertanian untuk mengamankan ketahanan pangan berkelanjutan dalam menghadapi
kondisi dampak dari perubahan iklim (DPI).
Terdapat 5 Program/Kegiatan SIMURP di Provinsi NTB yang difokuskan pada
Tahun Anggaran 2021, salah satu diantaranya yaitu Penerapan Teknologi CSA pada
Komoditi Padi. Tujuan dari penerapan teknologi CSA pada budidaya padi ini yaitu untuk
meningkatkan produksi padi sehingga pendapatan petani meningkat dan mengurangi emisi
gas rumah kaca (GRK).
Rekomendasi Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Lingkungan
Pertanian penerapan CSA khususnya pada komoditi padi dilakukan melalui paket
teknologi yang meliputi penentuan waktu tanam dengan penggunaan kalender tanam,
B. Materi
Materi kegiatan Bimtek Demplot Penerapan Teknologi CSA Padi disesuaikan dengan
kebutuhan RTP CPCL SIMURP TA. 2022 yang melaksanakan Demplot, mencakup :
Penentuan waktu tanam dengan penggunaan kalender tanam,
Penggunaan bahan organik untuk membuat pupuk organik,
Penggunaan perangkat uji tanah sawah (PUTS) untuk menentukan dosis pupuk dasar
Nitrogen, Phospor dan Kalium (NPK),
Penggunaan bibit unggul, rendah emisi dan bermutu (melakukan seleksi benih)
Penggunaan persemaian dengan sistem dapog/tray
Penggunaan bibit usia muda tanam jajar legowo dengan 2 – 3 bibit/lubang pada kondisi
macak-macak
Penerapan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terpadu dan
preventif,
Teknologi Irigasi Intermitten dan Alternate Wetting and Drying (AWD)
C. Fasilitator
Fasilitator dalam kegiatan Bimtek Demplot Penerapan Teknologi CSA Padi TA. 2022
terdiri dari Penyuluh BPP SIMURP yang telah mengikuti TOT dan Petani yang telah
mengikuti kegiatan TOF.
D. Narasumber
Narasumber kegiatan Bimtek Penerapan Teknologi CSA Padi TA. 2022 terdiri dari
Penyuluh dari Dinas yang menangani Penyuluhan Pertanian Kabupaten Lombok Tengah,
penyuluh pertanian yang telah mengikuti TOT dan Narasumber lainnya sesuai dengan
kebutuhan.
Kelurahan Leneng adalah salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Praya
dengan Luas Lahan Pertanian 183,4 dan Jumlah kelompok tani yang ada sebanyak
8 kelompok tani dengan jumlah anggota dan luas masing masing kelompok
berbeda-beda, Program Simurp untuk Tahun 2022 dengan penerapan Climate
Smart Agricultural (CSA) untuk kelurahan leneng di tempatkan pada semua
kelompok tani yang ada di kelurahan leneng salah satunya adalah Kelompok Tani
Banyu Subur salah satunya dengan Luas areal 23 Ha dan anggota berjumlah 38
orang, kelompok tani ini melakukan kegiatan tanam dengan 3 kali musim tanam
Padi-padi-palawija/hortikultura dengan produksi dan produktivitas yang berbeda.
Untuk kegiatan demplot Smurp pada musim tanam II ini adalah tanaman padi
dengan luas areal demplot 1 Ha dengan petani pelaksanan 2 orang.
Setiap kelompok mempunyai produksi yang berbeda-beda tergantung dari beberapa
faktor penunjang diantaranya adalah :
- Benih yang di gunakan adalah benih Berlabel
- Pengolahan tanah yang sempura
- Pupuk dan Pemupukan yang berimbang
- Pengairan dengan tepat waktu sesuai fase pada tanaman padi
- Pengendalian Organisme pengganggu tanaman
Kegiatan Demplot Simurp pada Musim Tanam II ini lebih menekan kepada
bagaimana menggunakan pupuk organik yang mateng sehingga dapat mengurangi
penggunaan pupuk an organik dan pengairan intermainted sehingga dapat
mengurangi efek gas rumah kaca tetapi tetap mengacu kepada bagaimana
peningkatan produksi dan produktifitas tanaman padi.
Untuk pelaksanaan demlot simurp ini masing-masing kelompok tani mendapatkan
fasilitas bantuan seperti :
Benih Padi Varietas Inpari 32 sebanyak 25 Kg
Pupuk Non Subsidi Urea : 50 Kg/Ha,NPK : 50 Kg/Ha
Pupuk Kandang 2 ton
b. Waktu tanam
Kelompok Tani Banyu Subur melaksanakan demplot dengan luas areal 1 ha
dengan waktu tanam tgl.18 april 2022 dengan sistim jajar legowo 3:1 dengan
menggunakan Varietas Inpari 32
c. Waktu Panen
Panen padi di tandai dengan bulir padi yang menguning dan merunduk dengan
Umur tanaman padi berbeda beda tergantung varietasnya, untuk varetas Inpari 32
umur panen sekitar kurang lebih 90 hari atau 3 bulan, untuk kelompok tani Banyu
Subur panen dan pasca panen di lakukan pada tanggal 15 juli 2022
d. Produksi Produktivitas
Peningkatan Produksi dan produktivitas padi sebagai upaya dalam mendukung
suatu kegiatan demplot, suatu kegiatan demplot akan di katakan berhasil apabila
terjadi peningkatan produksi dan produktifitas untuk kelompok tani Banyu Subur
kelurahan leneng terjadi peingkatan produksi dari sebelumnya sekitar 1 s/d 2
kwintal/Ha. Dari luasan demplot 1 Ha di hasilkan rata produksi 6,7 Ton/Ha.
1. Kesimpulan
Pelaksanaan Demplot Penerapan Teknologi CSA Padi menghasilkan Produksi dan
Produktivitas sebesar 6,7 ton/ha
Produksi dan Produktivitas Demplot Penerapan Teknologi CSA Padi lebih besar 2
kw/ha dari pada non demplot.
2. Saran
Diharapkan untuk pelaksanaan Demplot simurp ke depan kami harapkan lebih
efektif dan efesien baik dalam penentuan calon penerima calon lokasi (CP/CL).
TOT untuk petugas lebih di tingkatkan sehingga dalam penyamaian materi kepada
petani yang tergabung ke dalam TOF lebih maksimal.
Jumlah Demplot Simurp akan lebih maksimal jika dalam satu desa sasaran simurp
satu Demplot sehingga dalam pelaksanaan pelatihan petani ataupun teknis petugas
lapangan lebih maksimal.
Materi dari pelaksanaan Demplot simurp ada yang mengarah kepada pengolahan
hasil dan kemitraan karena setiap kegiatan yang kita lakukan kalau ada kemitraan
segala permasalahan yang ada akan ada solusinya.