Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
sehingga kita dapat menyelesaikan Penerapan Teknologi CSA Padi/Non Padi
Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP)
atau Proyek Modernisasi Irigasi Strategis dan Rehabilitasi Irigasi Mendesak
Tahun 2022.
Petunjuk Teknis (Juknis) adalah rujukan bagi para pelaksana proyek dalam
melaksanakan kegiatan Dukungan Penerapan Teknologi CSA untuk
mengoptimalkan penerapan budidaya pertanian komoditas Padi/Non Padi
menggunakan metode Pertanian Cerdas Iklim (CSA) di lokasi SIMURP dan
akuntabilitas terhadap pertanggungjawaban administrasi dan pemanfaatan
dana SIMURP.
Semoga juknis ini dapat bermanfaat bagi pengelola Proyek SIMURP baik yang
berada di Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan (BPP) dalam melaksanakan
kegiatan Penerapan Teknologi CSA Padi/Non Padi Tahun 2022.
i
DAFTAR ISI
ii
Lampiran 1. Contoh SK CPCL .......................................................... 29
Lampiran 2. Lampiran Usulan Dana Dukungan Teknologi CSA .......... 36
Lampiran 3. Berita Acara Penyerahan dan Penerimaan Bahan-bahan
Dukungan Teknologi CSA SIMURP .................................................. 39
Lampiran 4. Rekapitulasi Laporan Realisasi Dana Dukungan Penerapan
Teknologi CSA ............................................................................... 43
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
7
yang bernilai ekonomi tinggi dilakukan melalui paket teknologi yang
meliputi penentuan waktu tanam dengan penggunaan kalender
tanam, penggunaan bahan organik untuk membuat pupuk organik,
penggunaan perangkat uji tanah sawah untuk menentukan dosis
pupuk dasar Nitrogen, Phospor, dan Kalium (NPK), penggunaan bibit
unggul, rendah emisi dan bermutu (melakukan uji benih),
penggunaan bibit usia muda tanam jajar legowo dengan 2-3
bibit/lubang pada kondisi macak-macak, penerapan pengendalian
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) terpadu untuk preventif,
kegiatan pengukuran emisi Gas Rumah Kaca (GRK), teknologi irigasi
intermittent dan Alternate Wet and Drying (AWD). Jenis teknologi
yang digunakan dapat disesuaikan dengan jumlah pendanaan dan
spesifik lokasi di masing masing lokasi.
8
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Petunjuk Teknis ini dimaksudkan sebagai acuan untuk Provinsi,
Kabupaten dan Kecamatan (BPP) dalam melaksanakan penerapan
teknologi CSA di lokasi SIMURP tahun 2022.
2. Tujuan
a. Dinas yang menangani fungsi Penyuluhan Pertanian di
Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan (BPP) dapat memahami
dan menjelaskan penerapan teknologi CSA;
b. BPP dan Penyuluh Pertanian mampu menjelaskan dan
mempraktekan penerapan teknologi CSA kepada petani
c. Poktan dan Petani dapat memahami dan mempraktekkan
penerapan teknologi CSA;
d. Petani mengoptimalkan penerapan teknologi (CSA) di lokasi
SIMURP melalui demplot, pengembangan dan replikasi.
C. Sasaran
1. Dinas yang menangani fungsi Penyuluhan Pertanian di Provinsi,
Kabupaten dan Kecamatan (BPP) lokasi SIMURP.
2. Penyuluh Pertanian, dan Petani yang berafiliasi dengan P3A/GP3A
di 24 kabupaten 10 provinsi lokasi SIMURP;
D. Output
1. Terlaksananya kegiatan Penerapan Teknologi CSA di 24
kabupaten 10 provinsi lokasi SIMURP;
2. Sebanyak 4.632 Poktan menerapkan Pertanian Cerdas Iklim (CSA);
3. Terfasilitasinya 1 demplot CSA berbasis teknologi IoT di Provinsi
Jawa Barat lokasi SIMURP.
E. Pengertian
9
pertanian berkelanjutan dan dapat memastikan ketahanan pangan
dalam kondisi perubahan iklim.
2. Petani adalah perorangan warga negara Indonesia beserta
keluarganya atau korporasi yang mengelola usaha di bidang
pertanian, wanatani, minatani, penangkaran satwa dan tumbuhan,
didalam dan sekitar hutan, yang meliputi usaha hulu, usaha tani,
agroindustri, pemasaran, dan jasa penunjang.
3. Poktan adalah kelompok usaha pertanian yang berada dalam satu
kesatuan organisasi.
4. Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) adalah unit kerja non struktural
dinas yang menyelenggarakan fungsi Penyuluhan Pertanian
kecamatan.
5. Calon Petani dan Calon Lokas (CPCL) adalah petani atau kelompok
tani yang akan menerima bantuan sarana produksi sesuai dengan
luas lahan yang diusahakan dalam kelompok hamparan di lokasi
yang telah ditetapkan oleh Distan Kabupaten/Provinsi.
6. Internet of Thing (IoT) adalah jaringan objek fisik yang terpasang
dengan sensor, perangkat lunak, dan teknologi lain. Tujuannya
yaitu untuk menghubungkan dan bertukar data dengan perangkat
sistem lain melalui internet.
7. Rumah Tangga Petani (RTP) adalah dalah satu unit kelembagaan
yang terintegrasi dalam mengambil keputusan produksi pertanian,
konsumsi, curahan kerja, reproduksi dengan anggaran bersama.
8. Training of Trainer (TOT) adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi
orang yang diharapkan setelah selesai pelatihan mampu menjadi
pelatih dan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada
orang lain
9. Trainer of Farmer (TOF) adalah pelatihan pertanian yang
diperuntukkan bagi petani diharapkan setelah selesai pelatihan
mampu menjadi pelatih dan mampu mengajarkan materi pelatihan
tersebut kepada petani lainnya.
10. Demplot adalah adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi orang
yang diharapkan setelah selesai pelatihan mampu menjadi pelatih
10
dan mampu mengajarkan materi pelatihan tersebut kepada orang
lain
11. Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan gas di atmosfer yang berfungsi
menyerap radiasi infra merah dan ikut menentukan suhu atmosfer
12. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme
yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil yang secara
langsung karena menimbulkan kerusakan fisik, gangguan fisiologi
dan biokimia, atau kompetisi hara terhadap tanaman budidaya.
13. Intermittent dan Alternate Wet and Drying (AWD) adalah
pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang
secara bergantian
11
BAB II
MEKANISME PELAKSANAAN KEGIATAN
PENERAPAN TEKNOLOGI CSA SIMURP 2022
2. Poktan Replikasi
Kelompok tani yang berasal dari poktan CSA baru dengan
anggota kurang lebih 25 petani (RTP) per Poktan dengan luas
demplot 1 Ha;
11
Kriteria menjadi Poktan/CPCL SIMURP:
a. Poktan yang memiliki minat dan komitmen untuk
melaksanakan kegiatan penerapan teknologi CSA SIMURP;
b. Poktan berasal dari lokasi kecamatan SIMURP;
c. Memiliki anggota poktan kurang lebih 25 petani atau
disesuaikan dengan kondisi lapangan;
d. Telah terdaftar sebagai CPCL SIMURP TA. 2022 yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Provinsi;
e. Telah terdaftar dalam website SIMLUHTAN BPPSDMP
Kementerian Pertanian;
f. Telah menyerahkan data Rumah Tangga Petani (RTP)
pengurus dan/atau anggota Poktan sebagai CPCL SIMURP
TA. 2021 mencakup Nama dan NIK.
12
e. Telah terdaftar dalam website SIMLUHTAN BPPSDMP
Kementerian Pertanian;
f. Telah menyerahkan data Petani meliputi pengurus dan/atau
anggota Poktan sebagai CPCL SIMURP TA. 2021 mencakup
Nama dan NIK.
B. SK CPCL
1. BPP menginput daftar calon CPCL yang belum terdaftar dalam
sistem Simluhtan;
2. Mengajukan daftar CPCL untuk di SK kan di dinas Kabupaten;
3. Menyerahkan SK CPCL ke Provinsi sebagai dasar pelaksanaan
dukungan penerapan teknologi CSA;
4. Contoh SK CPCL yang dibuat dapat diihat pada lampiran 1.
13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PENERAPAN
TEKNOLOGI CSA SIMURP
1. Tujuan
Untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam melaksanakan
budidaya padi/non padi dengan teknologi CSA.
2. Sasaran
Anggota Poktan sebanyak 4.632 yang berafiliasi dengan P3A di
24 kabupaten tersebar di 10 provinsi sebagai CPCL SIMURP.
dilaksanakan oleh Penyuluh pada tempat yang presentatif (kantor
BPP/lokasi demplot, dsb) dihadiri oleh masing-masing anggota
Poktan yang ditetapkan sebagai CPCL TA. 2022.
Estimasi jumlah peserta Bimtek/Rembug Tani/Pertemuan sebagai
berikut:
a. Poktan inti sebanyak 1.824 poktan dengan jumlah peserta
14
sebanyak 15 orang per poktan.
b. Poktan replikasi sebanyak 1.824 poktan dengan jumlah
peserta sebanyak 25 orang per poktan.
c. Poktan lokasi tambahan sebanyak 984 poktan dengan jumlah
peserta sebanyak 25 orang per poktan.
Bimtek/Rembug Tani/Pertemuan dilakukan sebanyak 3 kali pada
awal, tengah dan akhir musim tanam dengan waktu setengah
sampai satu hari.
3. Metode
Bimtek/Rembug Tani/Pertemuan.
4. Waktu Pelaksanaan
Januari – November 2022
5. Materi
Materi Bimtek/Pertemuan adalah materi yang direkomendasikan
oleh Badan Litbang Pertanian, meliputi;
a. Teknologi hemat air melalui intermittent/ Alternate Wet and
Drying (AWD)/macak-macak,
b. Pemupukan berimbang melalui PUTR dan PUTS atau hasil
Rekomendasi Pemupukan dari Badan Litbang
c. Penggunaan varietas bibit unggul, rendah emisi dan spesifik
lokasi
d. Penggunaan bahan organik dengan memanfaatkan jerami
(pengomposan insitu),
e. Penggunaan bibit usia muda tanam jajar legowo dengan 2-3
bibit/lubang pada kondisi macak-macak,
f. Penerapan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) terpadu untuk preventif.
7. Pelaksana
KPIU dan BPP melalui Penyuluh diutamakan alumni ToT dan dapat
dibantu oleh Petani (Agen CSA/alumni ToF) ataupun petani yang
15
paham dan telah menerapkan teknologi CSA.
16
C. Scalling Up
Kegiatan Scalling Up ditujukan untuk lokasi percontohan CSA terpilih
dalam satu hamparan lahan sawah di satu kecamatan lokasi SIMURP.
Lokasi lahan dapat terdiri dari beberapa Kelompok tani (diutamakan
pada satu hamparan) dengan luas 50 Ha yang bukan berasal dari
poktan CSA 2021 (Inti) dan poktan CSA replikasi.
1. Tujuan
Sebagai percontohan dalam pengembangan teknologi CSA di
lokasi SIMURP
2. Sasaran
Luas percontohan dalam pengembangan sebanyak 50 Ha per
Kecamatan. Lokasi lahan dapat terdiri dari beberapa Kelompok
tani (diutamakan pada satu hamparan) yang bukan berasal dari
poktan CSA 2021 (Inti) dan poktan CSA replikasi.
3. Metode
a. Bimtek/Rembug Tani/Pertemuan
b. Pengembangan CSA melalui bantuan sarana produksi
4. Kriteria Penentuan Lokasi
a. Luas 50 Ha/Kecamatan
b. Lokasi pengembangan CSA mudah di akses oleh petani
c. Lokasi pengembangan CSA diutamakan berada di satu
hamparan
5. Waktu Pelaksanaan
Maret – Oktober 2022
6. Output
Terfasilitasinya pengembangan CSA di 2 provinsi, 2 Kabupaten
dan 2 Kecamatan (BPP) masing-masing 50 Ha.
7. Pelaksana
KPIU dan BPP melalui Penyuluh diutamakan alumni ToT dan
dapat dibantu oleh Petani (Agen CSA/alumni ToF) ataupun
petani yang paham dan telah menerapkan teknologi CSA.
D. Teknologi CSA Berbasis IoT
1. Teknologi CSA Berbasis IoT
Untuk mendukung modernisasi kegiatan SIMURP melalui CSA
17
Padi/Non Padi khususnya di Jawa Barat dapat didukung dengan
Teknologi IoT (Internet of Things) yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan anggaran yang tersedia
a. Tujuan
Untuk percontohan teknologi CSA Padi/Non Padi yang
didukukng teknologi IoT di lokasi SIMURP.
b. Sasaran
Lokasi modernisasi SIMURP Provinsi Jawa Barat
c. Metode
1) Bimtek/Pertemuan Teknologi CSA Padi/Non Padi berbasis
IoT
2) Demplot melalui penyediaan bahan praktek dan pengadaan
serta instalasi peralatan IoT di lokasi Demplot
d. Waktu Pelaksanaan
Maret – Desember 2022
e. Output
Terfasilitasinya demplot CSA padi/non padi berbasis IoT
Provinsi Jawa Barat
f. Pelaksana
KPIU dan BPP melalui KEP dengan melibatkan pemuda tani
diutamakan telah menerapkan teknologi CSA.
2. Pengadaan Peralatan IoT
a. Tujuan
1) Menyediakan fasilitas teknologi Internet of Things (IoT)
pada kegiatan CSA;
2) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan penerapan
teknologi CSA;
3) Menjadi bahan pembelajaran dan percontohan terkait
penerapan teknologi CSA berbasis IoT;
b. Sasaran
Pengadaan peralatan IoT dilaksanakan sepenuhnya oleh tim
pengadaan barang dan Jasa dinas Pertanaman dan Hortikultura
Provinsi Jawa Barat untuk penyediaan mendukung kegiatan
penerapan teknologi CSA di salah satu BPP/ dinas Kabupaten di
Jawa Barat.
18
c. Mekanisme Pelaksanaan
1) Proses Usulan Calon Pelaksana CSA berbasis IoT
a) KEP melalui mengirimkan proposal rincian kebutuhan
dan anggaran kepada Dinas yang menyelenggarakan
fungsi penyuluhan pertanian secara berjenjang ke
Kabupaten dan Provinsi. Dinas Provinsi sebagai wakil
pemerintah pusat melakukan verifikasi dan validasi
terhadap proposal tersebut;
b) Hasil verifikasi di atas menjadi dasar penetapan BPP
sebagai pelaksana CSA berbasis IoT melalui Surat
Keputusan Penetapan Penerima oleh Kepala Dinas yang
menyelenggarakan fungsi penyuluhan pertanian
Provinsi;
c) Kepala Dinas Provinsi selaku KPA menetapkan Surat
Keputusan sebagai dasar penetapan KEP terpilih
sebagai pelaksana CSA berbasis IoT di BPP lokasi
SIMURP terpilih.
2) Proses Pengadaan
Pengadaan peralatan IoT dilaksanakan melalui proses
Pengadaan Langsung dengan proses pelaksanaan sesuai
dengan Perpres No.12 Tahun 2021 dan PERKA LKPP Nomor
12 Tahun 2021.
19
d) Pejabat Pengadaan mengundang calon Penyedia yang
diyakini mampu untuk menyampaikan penawaran
administrasi, teknis, harga dan kualifikasi;
e) Undangan dilampiri spesifikasi teknis dan/atau gambar
serta dokumen-dokumen lain yang menggambarkan
jenis pekerjaan yang dibutuhkan;
f) Calon Penyedia yang diundang menyampaikan
penawaran administrasi, teknis, harga dan kualifikasi
secara langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan
dalam undangan;
g) PPK/Pejabat Pengadaan membuka penawaran dan
mengevaluasi administrasi, teknis dan kualifikasi
dengan sistem gugur, melakukan klarifikasi teknis dan
negosiasi harga untuk mendapatkan Penyedia dengan
harga yang wajar serta dapat dipertanggungjawabkan;
h) Negosiasi harga dilakukan berdasarkan Harga
Perkiraan Sendiri dan/atau informasi lain;
i) Dalam hal negosiasi harga tidak menghasilkan
kesepakatan, Pengadaan Langsung dinyatakan gagal
dan dilakukan Pengadaan Langsung ulang dengan
mengundang Pelaku Usaha lain;
j) PPK/Pejabat Pengadaan membuat Berita Acara Hasil
Pengadaan Langsung yang terdiri dari:
(1) Nama dan alamat Penyedia;
(2) Harga penawaran terkoreksi dan harga hasil
negosiasi;
(3) Unsur-unsur yang dievaluasi (apabila ada);
(4) Hasil negosiasi harga (apabila ada);
(5) Keterangan lain yang dianggap perlu; dan
(6) Tanggal dibuatnya Berita Acara.
k) PPK/Pejabat Pengadaan membuat laporan hasil
Pengadaan Langsung.
20
d. Proses Distribusi Peralatan IoT
1) Pengadaan IoT yang didistribusikan harus dalam keadaan
baik, baru dan lengkap. Setelah barang tiba (masih dalam
dus) dilengkapi foto dokumentasi (Open Camera) lalu
dilakukan pemeriksaan barang.
2) Dinas Provinsi mendistribusikan Peralatan IoT kepada Dinas
Kabupaten disertai syarat dokumen hibah sebagaimana
menjadi tanggungjawab Dinas Provinsi;
3) Supplier pemenang tender pada pengadaan melakukan
instalasi peralatan IoT dilokasi demplot CSA terpilih;
4) Berita Acara Serah Terima dari Kepala Dinas Provinsi ke
Kepala Dinas Kabupaten.
5) Dinas Kabupaten mendistribusikan peralatan IoT kepada
BPP disertai syarat dokumen hibah sebagaimana menjadi
tanggungjawab Dinas Provinsi dan Kabupaten, sebagai
berikut:
6) Berita Acara Serah Terima Pinjam Pakai dari Kepala Dinas
Kabupaten ke Kepala BPP.
7) Penyerahan perlatan IoT harus dilengkapi foto dokumentasi
(Open Camera) pada saat penyerahan barang:
8) Dinas Provinsi kepada Dinas Kabupaten, Foto Open Camera
dengan keseluruhan barang;
9) Dinas Kabupaten Kepada BPP, Foto Open Camera dengan
keseluruhan barang dan judul Open Camera dengan nama
BPP masing-masing.
10) Dinas Provinsi memasukan data hibah di aplikasi
BASTBANPEM;
11) Dinas Provinsi memasukan data pada aplikasi Persediaan.
21
5) Bukti Kirim/Delivery Order (DO);
6) Surat Perintah Membayar (SPM);
7) Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D);
8) Nama dan Alamat Penerima;
9) Fotocopy KTP Penerima;
10) No. Handphone/No. Telepon Penerima;
11) Foto Open Camera pada saat Barang tiba (masih dalam
dus);
12) Foto Open Camera pada saat Barang di serahkan.
g. Pembiayaan
Sumber pembiayaan Pengadaan peralatan IoT berasal dari pinjaman
luar negeri hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dengan World
Bank (WB) dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Adapun
Petunjuk Teknis Penerapan Teknologi CSA Padi/Non Padi 2022
22
anggaran telah dialokasikan ke DIPA masing-masing Satker Provinsi
lokasi Proyek SIMURP 2022.
Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini dengan alokasi Komponen
B sebesar Rp. 86.000.000,- dengan Akun Penggunaan Bantuan
Pemerintah yaitu akun 526112 (Belanja Peralatan dan Mesin untuk
diserahkan kepada Masyarakat/Pemda), digunakan untuk pemberian
bantuan pemerintah berupa peralatan dan mesin.
h. Jadwal Pelaksanaan
Tabel 2. Jadwal pelaksanaan pengadaan peralatan IoT bulan Mei – Juni 2022
Mei Juni
Uraian
No I II III IV I II III IV
1 Usulan Proposal
Pengajuan
2 Verifikasi CPCL
3 SK Penetapan Penerima
Bantuan oleh KPA
4 Proses pengadaan
melalui PL untuk KEP
terseleksi.
5 Penandatangan Kontrak
6 Distribusi Pengadaan
7 BAST
8 Naskah Perjanjian Hibah
9 Surat Pernyataan
Bersedia Menerima Hibah
10 Tanda terima barang,
Foto Open Camera
11 Input BASTBANPEM
12 Input Persediaan
13 Penyusunan Laporan
i. Pelaksana
PPIU, KPIU , BPP dan KEP melibatkan pemuda tani dalam
melaksanakan demplot CSA berbasis IoT.
23
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
B. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan secara berjenjang mulai dari
pimpinan/koordinator BPP kepada KPIU, KPIU kepada PPIU, dan PPIU
kepada NPIU SIMURP dengan menyertakan laporan fisik kegiatan
dengan bukti-bukti pelaksanaan kegiatan di setiap tahapnya.
Semua dokumen penting kegiatan SIMURP (SK. CPCL, Berita Acara
Penyerahan dan penerimaan Bahan-Bahan Dukungan Teknologi CSA-
SIMURP dan BAST IoT) terkait kelengkapan pemeriksaan oleh
Inspektorat/BPK/Instansi Lainnya agar di kirimkan dalam bentuk soft
file/scan kepada NPIU.
25
BAB V
PEMBIAYAAN
26
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep Okt Nov Des
No Ruang Lingkup Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi CPCL
2 SK CPCL
8 Pelaporan
27
BAB VII
PENUTUP
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penerapan Teknologi CSA Padi dan atau Non
Padi SIMURP Tahun 2022 ini bersifat dinamis, terbuka untuk diadakan
penyesuaian dan perubahan, sesuai dengan tuntutan dan situasi di
lapangan sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan dan ketentuan
yang berlaku.
28
LAMPIRAN
TENTANG
29
b. bahwa untuk menindaklanjuti point a maka
dilaksanakan kegiatan Modernisasi Irigasi
Strategis dan Proyek Rehabilitasi Mendesak
(Strategic Irrigation Modernization and Urgent
Rehabilitation Project/SIMURP) di Propinsi
Sumatera Selatan yaitu di Kabupaten Musi
Banyuasin;
4. Undang . . .
30
-2-
31
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Pedoman
Pembayaran dalam Pelaksanaan Pembayaran
atas beban APBN;
32
18. Pedoman . . .
-3-
MEMUTUSKAN
33
KEDUA : Biaya yang ditimbulkan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan
SIMURP dibebankan pada anggaran kegiatan Modernisasi Irigasi
Strategis dan Proyek Rehabilitasi Mendesak (Strategic Irrigation
Modernization and Urgent Rehabilitation Project/SIMURP)
APBN Tahun Anggaran 2021;
DITETAPKAN : SEKAYU
Ir. A. Thamrin
Pembina Utama Muda
NIP. 19661001 199403 1 007
34
Nama-Nama Petani Pelaksana Kegiatan Modernisasi Irigasi Strategis dan Proyek
Rehabilitasi Mendesak
Nardianto 1606112511680003 L
Saliman 1606112809790001 L
Tumijo 1606110807730001 L
Kismanto 1606111070882002 L
Heri
Purwoko 1606111405890001 L
Mardiyono 1606110601770001 L
Sukron 1606110709940001 L
DITETAPKAN : SEKAYU
Ir. A. Thamrin
Pembina Utama Muda
NIP. 19661001 199403 1 007
35
Lampiran 2. Usulan Dana Dukungan Teknologi CSA
Total
(..............................................)
Cap/Stempel
Mengetahui:
Penyuluh Pendamping
36
(.............................................)
Total Usulan
37
DAFTAR USULAN DANA DUKUNGAN TEKNOLOGI CSA SIMURP - KABUPATEN.....
No Nama Poktan/P3A/GP3A Nama Pengurus Jabatan No Kontak Nama BPP AIIB IBRD Total
38
Lampiran 3. Berita Acara Penyerahan dan Penerimaan Bahan-Bahan
Dukungan Teknologi CSA SIMURP
Pada hari ini, ......... tanggal ........... bulan .......tahun ............. (10-02-2022),
kami yang bertanda tangan di bawah ini
39
Total
( ) ( )
40
Daftar Petani Penerima Manfaat Langsung:
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
41
No Nama Petani NIK Jabatan Tanda
Tangan
21
22
23
24
25
42
Lampiran 4. Rekapitulasi Laporan Realisasi Dana Dukungan Penerapan
Teknologi CSA
Penerimaan Realisasi
Dana
No Nama Poktan/P3A/GP3A Nama BPP Sisa
Dukungan AIIB IBRD Total
CSA
Total
43