Disusun oleh:
Hidayatul Fitri (J1B014042)
Huswatun Ida Lailatun Hasanah (J1B014044)
Lalu Mulki Azimi (J1B014054)
Muh. Zainul Ikhsani (J1B014066)
Ni Kadek Elvin Artika (J1B014080)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Laporan Analisis Ekonomi Alat Penggiling Daging. Semoga laporan ini dapat
dipergunakan sabagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi dari
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan dan dengan
segala kerendahan hati kami mohon kritik dan saran yang bersifat membangun,
sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul......................................................................................... i
Kata Pengantar........................................................................................ ii
Daftar Isi.................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Tujuan...................................................................................... 2
BAB II Tinjauan Pustaka......................................................................... 3
2.1 Daging...................................................................................... 3
2.2 Penggilingan............................................................................ 3
2.3 Mesin Penggiling Daging........................................................ 3
2.4 Cara Kerja Penggiling Daging................................................. 4
BAB III Analisis Data............................................................................. 5
3.1 Analisis Ekonomi..................................................................... 5
3.2 Break Even Point (BEP).......................................................... 6
3.3 Net Present Value (NPV)......................................................... 7
3.4 B/C Ratio................................................................................. 7
3.5 Pay Back Period....................................................................... 7
BAB IV Pembahasan............................................................................... 8
BAB IV PENUTUP................................................................................. 10
4.1Kesimpulan............................................................................... 10
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui analisis ekonomi alat penggiling daging.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daging
Daging adalah otot hewan yang tersusun dari serat-serat yang sangat
kecil. Daging merupakan sel memanjang yang disatukan oleh jaringan ikat,
membentuk berkas ikatan yang pada kebanyakan daging jelas kelihatan
lemak pembuluh darah dan urat syaraf. Potongan daging bila diamati secara
teliti maka tampak dengan jelas bahwa daging terdiri atas tenunan yang
terdiri atas air, protein, tenunan lemak dan potongan tulang (Soeparno,
2009).
2.2 Penggilingan
Penggilingan dapat disebut juga dengan pengecilan ukuran, pemecahan
dan pemotongan. Pengecilan ukuran dilakukan secara mekanis tanpa terjadi
perubahan sifat-sifat kimianya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pemecahan
dan pemotongan bahan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau
sebaliknya dari bahan yang terpecah halus adalah operasi yang cukup
penting dalam industri pangan (Suyitno et al., 1989).
2.3 Mesin Penggiling Daging
Mesin penggiling daging merupakan mesin yang digunakan untuk
menggiling daging yaitu menghancurkan dan menghaluskan daging agar
bisa dimanfaatkan untuk proses selanjutnya. Mesin penggiling mempunyai
fungsi dalam memperkecil bidang padatan agar sesuai dengan peruntukan
dalam proses berikutnya. Konstruksinya terdiri dari mesin penggiling yang
digerakkan oleh kekuatan roda penggiling yang berputar pada kecepatan
yang diperlukan (ditentukan oleh diameter roda dan pabrikan rating,
biasanya dengan formula perhitungan teknis) dan alas/tempat tidur beserta
perlengkapan untuk memandu dan memegang kerja-piece. Kepala
penggilingan dapat dikendalikan untuk melakukan perjalanan di bagian
2
pekerjaan tetap atau benda kerja yang dapat dipindahkan sementara kepala
menggiling tetap dalam posisinya (Burhanuddin, 2013).
2.4 Cara Kerja Mesin Penggiling
Cara kerja mesin penggiling daging ini digerakkan oleh motor listrik,
dimana dengan berputarnya poros pada motor maka akan memutar coplle
yang dimana terhubung langsung dengan poros pisau sehingga pisau
penggiling akan berputar. Dengan kecepatan putaran yang cukup cepat
(high speed) pada penggilingan daging diharapkan akan memaksimalkan
kinerja industri bakso rumahan dan juga berpengaruh pada proses efisien
produksi (Purnama, 2013).
3
BAB III
ANALISIS DATA
4
Biaya Bunga Modal
Diketahui : i = 18%
P = Rp. 20.000.000
n = 3 tahun
i (P)(n+1)
I =
2n
18 % (Rp. 20.000.000) (3+1)
=
23
= Rp. 2.400.000
Biaya Pajak
Biaya Pajak = 2% x Rp. 20.000.000
= Rp. 400.000
Biaya Bangunan
Biaya Bangunan = 1% x Rp. 35.000.000
= Rp. 350.000
3.1.3 Tabel Biaya Tidak Tetap
No. Biaya Tidak Tetap Nilai Satuan
1. Bahan Bakar 169.950 Rupiah
2. Pelumas 1.100.000 Rupiah
3. V-belt 1.680.000 Rupiah
4. Ban Kecil 390.000 Rupiah
5. Rotari 250.000 Rupiah
6. Operator 15.000.000 Rupiah
Total 18.589.950 Rupiah
5
Rp. 9.150.000
=
Rp. 6 . 000 Rp. 5 . 163,875
Rp. 9.150.000
=
Rp. 836,125
= 10.943,34
6
BAB IV
PEMBAHASAN
7
investasi dapat dijalankan, jika rasio B/C lebih besar dari 1 (satu). Berdasarkan
hasil perhitungan Rasio Gross B/C diperoleh sebesar 1,4. Hal ini berarti usaha ini
layak untuk dijalankan karena nilainya lebih besar atau sama dengan satu.
Analisis titik impas (Break Even Point) umumnya berhubungan dengan
proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang
dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat
berkembang sendiri (self growing). Manfaat perhitungan titik impas (Break Even
Point) adalah untuk mengetahui batas produksi minimal yang harus dicapai dan
dipasarkan agar usaha yang dikelola masih layak untuk dijalankan. Berdasarkan
data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, alat penggiling daging
ini akan mencapai BEP pada nilai 10.943,34 kg. Hal ini berarti alat ini akan
mencapai titik impas apabila telah melakukan penggilingan sebanyak 10.943,34
kg.
Payback Period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk membayar
kembali (mengembalikan) semua biaya-biaya investasi yang telah dikeluarkan
dalam investasi suatu usaha. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai
payback period sebesar 0,5 yang berarti pada 6 bulan, semua investasi akan
kembali.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi dari alat penggiling daging
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Keuntungan yang diperoleh penggilingan daging per tahun sebesar Rp.
39.720.600.
2. Usaha ini layak untuk dijalankan karena NPV (Net Present Value) lebih
besar dari nol yaitu sebesar Rp. 11.980.650 dan B/C Ratio lebih dari satu
yaitu sebesar 1,4.
3. Alat ini mengalami titik impas apabila telah menggiling daging sebanyak
10.943,34 kg.
4. Hasil perhitungan Payback Period didaptkan hasil 0,5 yang berarti semua
investasi akan kembali setelah 6 bulan usaha berjalan.
9
DAFTAR PUSTAKA